SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
 Teori

Malthus „‟ pertumbuhan eksponensial
penduduk tidak seimbang dengan
pertumbuhan geometrik kebutuhan populasi
manusia. Populasi manusia berjalan dengan
tidak seimbang terhadap keadaan alam
sebagai penyedia kebutuhan manusia yang
terbatas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran
dunia akan keberlanjutan hidup manusia.‟‟
(Essay on the Principles of Population).


Perkembangan pendidikan kependudukan dan pendidikan
lingkungan hidup mengembangkan wacana Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH). Batasan PKLH
terdapat pada laporan hasil rapat pengkajian pedoman PKLH
oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Definisi PKLH didasarkan pada hasil-hasil
berbagai konferensi dunia mengenai kependudukan maupun
lingkungan hidup. Kesimpulan dari pengertian tersebut
sebagai berikut: Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup adalah suatu program kependidikan untuk membina
anak/peserta didik memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan
perilaku yang rasional serta tanggung jawab tentang pengaruh
timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam
berbagai aspek kehidupan manusia (BP3K, 1984).




1. Mengembangkan pengertian akan konsep kependudukan dan
lingkungan hidup,
2. Mengembangkan kesadaran dan kepekaan akan masalah
kependudukan dan lingkungan hidup,
3. Mengembangkan keterampilan mengidentifikasi dan meneliti
masalah kependudukan dan lingkungan hidup,
4. Mengembangkan nilai dan sikap positif yang mengarah pada
pembentukan keluarga yang mandiri dan bertanggung-jawab, serasi
dengan daya dukung alam dan sumber daya manusia,
5. Mengembangkan motivasi dan keterampilan untuk secara aktif
baik sebagai pribadi maupun kelompok mengadakan kegiatan
pengembangan kualitas penduduk dan lingkungan hidup,
6. Mengembangkan kemampuan menetapkan rencana pendekatan
serta pengambilan keputusan penanggulangan masalah
kependudukan dan lingkungan hidup yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekologis, demografis, sosio-politis dan etis.
KEPENDUDUKAN:
ADALAH HAL IHWAL YANG BERKAITAN
DENGAN
JUMLAH,CIRI
UTAMA, PERRTUMBUHAN, PERSEBAR
AN, MOBILITAS, PENYEBARAN, KUALIT
A, KONDISI KESEJAHTERAAN YANG
MENYANGKUT
POLITIK, EKONOM, SOSIAL, BUDAYA, A
GAMA,
SERTA
LINGKUNGAN
PENDUDUK TERSEBUT. (UU.RI. NO.10
Ps. 1 angka 2 Th.1992)
ILMU KEPENDUDUKAN
Ilmu yang mempelajari dan mengkaji segala permasalahan serta seluk-beluk
tentang penduduk dan dinamika perubahannya disebut dengan demografi.
Ilmu demografi dapat dilihat dari dua sudut pandang (point of view).

A. Demografi dalam arti sempit
Disebut juga dengan demografi formal. Sudut pandang ilmu penduduk ini
berkenaan dengan besar (jumlah penduduk), distribusi (persebaran
penduduk), struktur atau komposisi dan pertumbuhan penduduk
(perubahan penduduk dari waktu ke waktu). Komponen perubahan
kependudukan yang dimaksud di dalamnya adalah kelahiran, kematian
dan migrasi.
B. Demografi dalam arti luas
Kependudukan dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu dengan
menambah beberapa unsur kependudukan yang lain yaitu sifat-sifat dari
kelompok etnik (suku), sifat kelompok sosial dan sifat ekonomi penduduk.
Sejarah pertumbuhan penduduk berjalan
melalui beberapa periode, yaitu:
1. Periode Keseimbangan-lama
Tingkat kelahiran besar, diimbangi dengan
tingkat kematian yang besar pula. Saat itu
merupakan fase pertumbuhan berpotensi
tinggi karena belum ada pembatasan
kelahiran dan memiliki kemampuan untuk
berkembang jumlahnya. Namun terhambat
oleh jumlah kematian yang juga banyak.
 2.

Periode Transisi
Tingkat kematian berkurang karena
kemajuan masyarakat, disusul dengan
menurunnya tingkat kelahiran karena
teknik pembatasan kelahiran yang efektif.
 3.

Periode Keseimbangan-baru
Tingkat kelahiran dan kematian samasama rendah. Keadaan yang disebut
dengan fase permulaan menurun (incipient
decline) karena tingkat kematian lebih
tinggi dari tingkat kelahiran.
 Kependudukan

memilki tiga unsur utama
yang umum, tercakup dalam komponen
perubahan penduduk dan penting untuk
dikaji. Unsur-unsur tersebut adalah:
1. Kelahiran (fertilitas)
2. Kematian (mortalitas)
3. Perpindahan (migrasi)
 Kelahiran

dapat diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata dari seorang wanita
atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan
taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya
berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi.
 Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan
pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas
disebut juga dengan natalitas.


Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui
adalah:



1. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.


2. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu
kelahiran.


3. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.


4. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda
kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun
akhirnya meninggal dunia.


5. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28
minggu.


6. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling
sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai
kelahiran.
I. Pendekatan Sosial (“ Social Structur and
Fertility: An Analytic Framework”.1956)
a. Davis and blake (Intermediate
Variables)
terdapat 3 tahapan dalam proses
kelahiran :
* hubungan kelamin
(intercouse)
* konsepsi (conception)
* kehamilan (gestation)
Ketiga tahapan tersebut sangat dipengaruhi
oleh : kondisi sosial, ekonomi dan budaya.
Dimana perempuan dan masyarakat
tingggal. Faktor-faktor tersebut hanya
dapat mempengaruhi tinggi rendahnya
fertilitas melalui ketiga tahapan tersebut.
Ketiga faktor ini disebut sebagai “variabel
antara” yang dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu sbb:
1. Enam variabel yang berkaitan dengan
tahapan hubungan kelamin, yaitu semua
faktor yang mempengaruhi hubungan seks.
a. Umur saat memulai hubungan seks.
b. Selibat permanen: proporsi
perempuan yang tidak pernah
melakukan hubungan seks seumur
hidupnya
c. Lamanya perempuan berstatus kawin
d. Abstinensi sukarela (tidak bersenggama;
masa haid, masa melahirkan , masa
menyusui)
e. Abstinensi terpaksa, (sakit atau berpisah
sementara karena tugas atau belajar)
f. Frekuensi hubungan seks
a. Fekunditas atau infekunditas yang
disebabkan hal-hal yang tidak disengaja
(kemandulan sejak lahir atau karena
infeksi kandungan)
b. Fekunditas atau infekunditas yang
disebabkan hal-hal yang disengaja, seperti
minum obat penyubur atau sterilisasi
c. Pemakaian alat kontrasepsi
a. aborsi atau mortalitas janin karena sebabsebab yang tidak disengaja (keguguran
atau
spontaneous abortion)
b. aborsi atau mortalitas janin karena sebabsebab yang disengaja (menggugurkan
kandungan atau induced abortion)
Freedman (1973) mengembangkan konsep
variabel antara dari Davis dan Blake
menjadi suatu kerangka pikir yang lebih
lengkap
 “The

New Home Economics” , tinggi
rendahnya tingkat fertilitas suatu kelompok
masyarakat ditentukan oleh tingkat
pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan
modernisasi . Tingkat fertilitas ditentukan
pada tingkat yang paling dasar, yakni
keputusan pasangan suami isteri dalam
hal jumlah anak.
 Memiliki

anak


1. Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran
setiap 1000 penduduk per tahun.
Rumus:CBR=B/Px1.000
Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria
sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah


2. General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita yang
berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia
reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk melahirkan.
Rumus: GFR=B/Pfx1000
Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
3. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang terjadi
pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita.
Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
4. Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita
selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya).
Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR
Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, d


Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan
kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya,
sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.
1. Gross Reproduction Rate (GRR)
adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu
kelompok wanita.
Rumus: GRR=100/203TFR
Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah
103.
 2.

Net Reproduction Rate (NRR)
adalah jumlah anak wanita yang masih
hidup sampai ia dapat melahirkan
(menduduki tempat sebagai ibunya), yang
diperhatikan adalah anak wanita saja yang
diperkirakan akan mencapai atau bisa
mencapai usia reproduksi.


Menurut PBB dan WHO, kematian adalah
hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak
termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan
jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah
tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam
faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini
dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi
tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk
di suatu wilayah.


Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas
adalah:
1. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi
yang belum berumur satu bulan.
2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian
janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya
secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa
melihat lamanya dalam kandungan.
3. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara
satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun.
4. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum
mencapai umur satu tahun.

More Related Content

What's hot

Pengertian keanekaragaman budaya
Pengertian keanekaragaman budayaPengertian keanekaragaman budaya
Pengertian keanekaragaman budayaLusi Puspita Sari
 
Konsep Dasar Antropologi IPS
Konsep Dasar Antropologi IPSKonsep Dasar Antropologi IPS
Konsep Dasar Antropologi IPSSiti Hardiyanti
 
Komponen penyusun lingkungan
Komponen penyusun lingkunganKomponen penyusun lingkungan
Komponen penyusun lingkungancandrasukar
 
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranPerkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranLutfi Koto
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikanDwi Halimasari
 
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialFaktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialAgewen Stifford
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaM fazrul
 
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradabanIlmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradabanKhusnul Wardani
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaMakalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaNadia Eva
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaSiti Hardiyanti
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 

What's hot (20)

Pengertian keanekaragaman budaya
Pengertian keanekaragaman budayaPengertian keanekaragaman budaya
Pengertian keanekaragaman budaya
 
Konsep Dasar Antropologi IPS
Konsep Dasar Antropologi IPSKonsep Dasar Antropologi IPS
Konsep Dasar Antropologi IPS
 
Komponen penyusun lingkungan
Komponen penyusun lingkunganKomponen penyusun lingkungan
Komponen penyusun lingkungan
 
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGANASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
 
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranPerkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
 
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialFaktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradabanIlmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
Ilmu Sosial dan Budaya BAB III Manusia dan peradaban
 
Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaMakalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 

Viewers also liked

KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHKEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHNovi Cahyaningrum
 
kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6Muhammad Irfan
 
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XBuku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XRian Maulana
 
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)lailatul mukaromah
 
Lks kurikulum 2013 widy
Lks kurikulum 2013 widyLks kurikulum 2013 widy
Lks kurikulum 2013 widywidytia17
 
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XII
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XIIBuku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XII
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XIIRian Maulana
 

Viewers also liked (10)

Dinamika Kependudukan
Dinamika KependudukanDinamika Kependudukan
Dinamika Kependudukan
 
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHKEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
 
kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6
 
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XBuku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas X
 
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
 
Peta
PetaPeta
Peta
 
Lks kurikulum 2013 widy
Lks kurikulum 2013 widyLks kurikulum 2013 widy
Lks kurikulum 2013 widy
 
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XII
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XIIBuku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XII
Buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMA Kelas XII
 

Similar to Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup

Materi kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografiMateri kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografiSurya Ardi
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DAAlfius Taarelluan
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoYabniel Lit Jingga
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
KependudukanWanjuve
 
Review materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklhReview materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklhluluk404
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1riyan
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1riyan
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiDewi_Sejarah
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukanakew666
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptJumriani8
 
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaKamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaRuang Terang
 
Kependudukan dan masalah sosekbud
Kependudukan dan masalah sosekbudKependudukan dan masalah sosekbud
Kependudukan dan masalah sosekbudArdha
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaanindah puspa pratiwi
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
KependudukanIrfano
 

Similar to Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup (20)

Materi kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografiMateri kependudukan dalam geografi
Materi kependudukan dalam geografi
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Tugas isd #1
Tugas isd #1Tugas isd #1
Tugas isd #1
 
Review materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklhReview materi perkuliahan pklh
Review materi perkuliahan pklh
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1
 
Demografi 1
Demografi 1Demografi 1
Demografi 1
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
 
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaKamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
Kependudukan dan masalah sosekbud
Kependudukan dan masalah sosekbudKependudukan dan masalah sosekbud
Kependudukan dan masalah sosekbud
 
Fertilitas
FertilitasFertilitas
Fertilitas
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 

Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup

  • 1.
  • 2.  Teori Malthus „‟ pertumbuhan eksponensial penduduk tidak seimbang dengan pertumbuhan geometrik kebutuhan populasi manusia. Populasi manusia berjalan dengan tidak seimbang terhadap keadaan alam sebagai penyedia kebutuhan manusia yang terbatas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dunia akan keberlanjutan hidup manusia.‟‟ (Essay on the Principles of Population).
  • 3.  Perkembangan pendidikan kependudukan dan pendidikan lingkungan hidup mengembangkan wacana Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH). Batasan PKLH terdapat pada laporan hasil rapat pengkajian pedoman PKLH oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Definisi PKLH didasarkan pada hasil-hasil berbagai konferensi dunia mengenai kependudukan maupun lingkungan hidup. Kesimpulan dari pengertian tersebut sebagai berikut: Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup adalah suatu program kependidikan untuk membina anak/peserta didik memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta tanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia (BP3K, 1984).
  • 4.   1. Mengembangkan pengertian akan konsep kependudukan dan lingkungan hidup, 2. Mengembangkan kesadaran dan kepekaan akan masalah kependudukan dan lingkungan hidup, 3. Mengembangkan keterampilan mengidentifikasi dan meneliti masalah kependudukan dan lingkungan hidup, 4. Mengembangkan nilai dan sikap positif yang mengarah pada pembentukan keluarga yang mandiri dan bertanggung-jawab, serasi dengan daya dukung alam dan sumber daya manusia, 5. Mengembangkan motivasi dan keterampilan untuk secara aktif baik sebagai pribadi maupun kelompok mengadakan kegiatan pengembangan kualitas penduduk dan lingkungan hidup, 6. Mengembangkan kemampuan menetapkan rencana pendekatan serta pengambilan keputusan penanggulangan masalah kependudukan dan lingkungan hidup yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekologis, demografis, sosio-politis dan etis.
  • 5. KEPENDUDUKAN: ADALAH HAL IHWAL YANG BERKAITAN DENGAN JUMLAH,CIRI UTAMA, PERRTUMBUHAN, PERSEBAR AN, MOBILITAS, PENYEBARAN, KUALIT A, KONDISI KESEJAHTERAAN YANG MENYANGKUT POLITIK, EKONOM, SOSIAL, BUDAYA, A GAMA, SERTA LINGKUNGAN PENDUDUK TERSEBUT. (UU.RI. NO.10 Ps. 1 angka 2 Th.1992)
  • 6. ILMU KEPENDUDUKAN Ilmu yang mempelajari dan mengkaji segala permasalahan serta seluk-beluk tentang penduduk dan dinamika perubahannya disebut dengan demografi. Ilmu demografi dapat dilihat dari dua sudut pandang (point of view). A. Demografi dalam arti sempit Disebut juga dengan demografi formal. Sudut pandang ilmu penduduk ini berkenaan dengan besar (jumlah penduduk), distribusi (persebaran penduduk), struktur atau komposisi dan pertumbuhan penduduk (perubahan penduduk dari waktu ke waktu). Komponen perubahan kependudukan yang dimaksud di dalamnya adalah kelahiran, kematian dan migrasi. B. Demografi dalam arti luas Kependudukan dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu dengan menambah beberapa unsur kependudukan yang lain yaitu sifat-sifat dari kelompok etnik (suku), sifat kelompok sosial dan sifat ekonomi penduduk.
  • 7. Sejarah pertumbuhan penduduk berjalan melalui beberapa periode, yaitu: 1. Periode Keseimbangan-lama Tingkat kelahiran besar, diimbangi dengan tingkat kematian yang besar pula. Saat itu merupakan fase pertumbuhan berpotensi tinggi karena belum ada pembatasan kelahiran dan memiliki kemampuan untuk berkembang jumlahnya. Namun terhambat oleh jumlah kematian yang juga banyak.
  • 8.  2. Periode Transisi Tingkat kematian berkurang karena kemajuan masyarakat, disusul dengan menurunnya tingkat kelahiran karena teknik pembatasan kelahiran yang efektif.
  • 9.  3. Periode Keseimbangan-baru Tingkat kelahiran dan kematian samasama rendah. Keadaan yang disebut dengan fase permulaan menurun (incipient decline) karena tingkat kematian lebih tinggi dari tingkat kelahiran.
  • 10.  Kependudukan memilki tiga unsur utama yang umum, tercakup dalam komponen perubahan penduduk dan penting untuk dikaji. Unsur-unsur tersebut adalah: 1. Kelahiran (fertilitas) 2. Kematian (mortalitas) 3. Perpindahan (migrasi)
  • 11.  Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi.  Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
  • 12.  Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui adalah:  1. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.  2. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu kelahiran.  3. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.  4. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia.  5. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.  6. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.
  • 13. I. Pendekatan Sosial (“ Social Structur and Fertility: An Analytic Framework”.1956) a. Davis and blake (Intermediate Variables) terdapat 3 tahapan dalam proses kelahiran : * hubungan kelamin (intercouse) * konsepsi (conception) * kehamilan (gestation)
  • 14. Ketiga tahapan tersebut sangat dipengaruhi oleh : kondisi sosial, ekonomi dan budaya. Dimana perempuan dan masyarakat tingggal. Faktor-faktor tersebut hanya dapat mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas melalui ketiga tahapan tersebut. Ketiga faktor ini disebut sebagai “variabel antara” yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sbb:
  • 15. 1. Enam variabel yang berkaitan dengan tahapan hubungan kelamin, yaitu semua faktor yang mempengaruhi hubungan seks. a. Umur saat memulai hubungan seks. b. Selibat permanen: proporsi perempuan yang tidak pernah melakukan hubungan seks seumur hidupnya c. Lamanya perempuan berstatus kawin d. Abstinensi sukarela (tidak bersenggama; masa haid, masa melahirkan , masa menyusui) e. Abstinensi terpaksa, (sakit atau berpisah sementara karena tugas atau belajar) f. Frekuensi hubungan seks
  • 16. a. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja (kemandulan sejak lahir atau karena infeksi kandungan) b. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang disengaja, seperti minum obat penyubur atau sterilisasi c. Pemakaian alat kontrasepsi
  • 17. a. aborsi atau mortalitas janin karena sebabsebab yang tidak disengaja (keguguran atau spontaneous abortion) b. aborsi atau mortalitas janin karena sebabsebab yang disengaja (menggugurkan kandungan atau induced abortion)
  • 18. Freedman (1973) mengembangkan konsep variabel antara dari Davis dan Blake menjadi suatu kerangka pikir yang lebih lengkap
  • 19.  “The New Home Economics” , tinggi rendahnya tingkat fertilitas suatu kelompok masyarakat ditentukan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan modernisasi . Tingkat fertilitas ditentukan pada tingkat yang paling dasar, yakni keputusan pasangan suami isteri dalam hal jumlah anak.
  • 21.  1. Crude Birth Rate (CBR) Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahun. Rumus:CBR=B/Px1.000 Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1.000 = bilangan konstanta Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut: Tingkat kelahiran Golongan > 30 Tinggi 20-30 Sedang < 20 Rendah
  • 22.  2. General Fertility Rate (GFR) Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk melahirkan. Rumus: GFR=B/Pfx1000 Keterangan : B=jumlah kelahiran selama setahun Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun 1.000=bilangan konstanta 3. Age Spesific Fertility Rate (ASFR) Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita. Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000 Keterangan: Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun. 1.000=bilangan konstanta 4. Total Fertility Rate (TFR) Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya). Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR Keterangan: i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, d
  • 23.  Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja. 1. Gross Reproduction Rate (GRR) adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita. Rumus: GRR=100/203TFR Keterangan: Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.
  • 24.  2. Net Reproduction Rate (NRR) adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai atau bisa mencapai usia reproduksi.
  • 25.  Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.
  • 26.  Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah: 1. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan. 2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan. 3. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun. 4. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.