BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
1.
2. Edited by Ardiansyah
DEMOGRAFI
Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary
(IUSSP, 1982) definisi Demografi adalah
mempelajari penduduk (suatu wilayah)
terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi
penduduk) dan perkemabangannya
(Perubahannya).
Philip M. Hauser dan Duddley Duncen (1959)
mengusulkan definisi demografi sebagai
berikut: demografi mempelajari jumlah,
persebaran, teritorial dan komposisi penduduk
serta perubahan-perubahannya dan sebab-
sebab perubahan itu, yang biasanya timbul
karena natalitas, mortalitas, gerak teritorial, dan
mobilitas sosial.
DEFINISI DEMOGRAFI
3. Edited by Ardiansyah
DEMOGRAFI
Dari kedua definisi diatas dapatlah
disimpulkan bahwa demografi
mempelajari struktur dan proses
penduduk di suatu wilayah. Struktur
Penduduk meliputi: jumlah, persebaran,
dan komposisi penduduk. Struktur
penduduk ini selalu berubah-ubah, dan
perubahan tersebut disebabkan karena
proses demografi, yaitu: kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), dan
migarsi penduduk.
DEFINISI DEMOGRAFI
4. Edited by Ardiansyah
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu
Manusia yang menempati suatu wilayah atau
negara pada suatu waktu.
Untuk mengetahui jumlah penduduk di
suatu negara dapat dilakukan dengan :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey
JUMLAH PENDUDUK
5. Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu
cencus yang berarti penaksiran harta benda
seorang warga negara dan pencatatan nama
warga negara.
Sensus penduduk adalah keseluruhan
proses pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, dan publikasi data demografi
untuk seluruh penduduk di suatu negara
pada periode tertentu
SENSUS PENDUDUK
6. Edited by Ardiansyah
1. Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah
sensus
2. Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah
ditentukan dan serentak di seluruh wilayah
3. Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas
wilayah tertentu
4. Pelaksanaan sensus adalah perhitungan
perorangan
5. Penerbitan hasil sensus
PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN
PENGUMPULAN DATA LAIN
7. Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK
Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan
metode :
1. Canvasser
2. House Holder
Teknik melaksanakan sensus penduduk :
1. De facto
2. De jure
JENIS-JENIS SENSUS PENDUDUK
8. Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK
1. Sensus Canvasser
adalah sensus yang dilaksanakan dengan cara petugas
mendatangi rumah-rumah penduduk dan
mewawancarainya. Keuntungan canvasser adalah
jelas dan dapat ditanyakan langsung hal-hal yang
tidak dimengerti. Kerugiannya adalah
memerlukan petugas dan waktu yang banyak.
2. Sensus House Holder
Adalah sensus yang dilaksanakan dengan cara
mengirim daftar pertanyaan atau angket yang
disebarkan ke tiap-tiap penduduk.
Keuntungannya data cepat terkumpul.
Keburukannya jika pendudul buta huruf tidak bisa
mengisi.
Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan
metode
9. Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK
1. Sensus De Jure
adalah sensus yang dikenakan kepada mereka
yang benar-benar berdiam atau berdomisili di
daerah sensus/ resmi berdomisili di daerah
tersebut.
2. Sensus De Facto
Adalah sensus yang dikenakan kepada mereka
yang benar-benar berada di daerah atau
negara sensus pada jangka waktu tertentu
tetapi tidak termasuk penduduk resmi.
Keuntungan De Facto yaitu mudah dan
sederhana. Kebutuhannya yaitu tidak
mengetahui jumlah penduduk yang
sebenarnya suatu daerah yang disensus.
Teknik melaksanakan sensus penduduk :
10. Edited by Ardiansyah
PENGERTIAN SURVEI PENDUDUK
Survey penduduk yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah untuk
melakukan penelitian dan
menyediakan data statistik
kependudukan pada waktu dan
tempat tertentu. Survey yang
dilakukan meliputi survey ekonomi
nasional, survey angkatan kerja
nasional dan survey penduduk antar
sensus (SUPAS)
SURVEI PENDUDUK
11. Edited by Ardiansyah
REGISTRASI PENDUDUK
Registrasi yaitu proses kegiatan
pemerintah yang meliputi pencatatan
kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, perubahan tempat tinggal
dan perubahan pekerjaan secara
rutin. Pencatatan ini terutama
dilakukan di tingkat pemerintah
terendah yaitu kelurahan
REGISTRASI PENDUDUK
14. Edited by Ardiansyah
KETERANGAN TABEL
• Menurut World Population Data Sheet 1999
jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada
tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa.
• Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5
negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat,
Indonesia dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800
jiwa.
Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah
(50%) penduduk dunia.
• Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh
penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima
negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari
180 negara lainnya.
15. Edited by Ardiansyah
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Jumlah penduduk mengalami
perkembangan yang dinamis, hal ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti :
kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk
(migrasi).
Faktor kelahiran dan penduduk yang datang
(imigrasi) akan menambah jumlah,
sedangkan kematian dan penduduk yang
keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah
penduduk.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
16. Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan penduduk total
Untuk menghitung pertambahan penduduk
digunakan rumus :
P = (L-M) + (I-E)
P : pertambahan penduduk
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun
I : jumlah penduduk yang masuk (imigrasi)
E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
17. Edited by Ardiansyah
Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk alami
atau natural increase artinya
pertambahan penduduk
yang dihitung dari selisih
antara kelahiran dan kematian
18. Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Penduduk Alami
Yaitu selisih jumlah kelahiran dan
kematian, dengan rumus :
PA = (L – M)
PA : pertumbuhan penduduk alami
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M: jumlah kematian dalam 1 tahun
19. Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Migrasi
Pertambahan Migrasi (Net
Migration) artinya pertambahan
penduduk yang dihitung
dari selisih antara jumlah
penduduk yang masuk dengan
penduduk yang keluar
20. Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Migrasi
Rumus untuk menghitung
pertambahan migrasi :
PM = I – E
PM : pertambahan migrasi
I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi)
dalam 1 tahun
E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
dalam 1 tahun
21. Edited by Ardiansyah
Penduduk suatu negara pada pertengahan
tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa.
Pada tahun tersebut terdapat kelahiran
1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa.
Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar
15.000 jiwa.
Dari data tersebut hitunglah!
a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk total (sosial)
d. pertambahan alami
26. Edited by Ardiansyah
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan
dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat
kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut
periode statis.
Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena
adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan.
Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk
menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih
tinggi.
27. Edited by Ardiansyah
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan
penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada
periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan
angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain
adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat
kelahiran menurun secara perlahan sehingga
pertumbuhan penduduk rendah.
Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
29. Edited by Ardiansyah
Natalitas atau sering disebut angka
kelahiran, faktor faktor pendukungnya
seperti :
1. Anggapan banyak anak banyak rezeki
2. Kawin usia muda
3. Rendahnya tingkat kesehatan.
4. Anak adalah harapan orang tua
5. Anak menjadi kebanggaan orang tua
6. Anak laki-laki dianggap penerus keturunan
N A T A L I T A S
30. Edited by Ardiansyah
Faktor faktor penghambat kelahiran (anti
natalitas) seperti :
1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
2. Penundaan usia kawin
3. Waktu retaknya hubungan suami isteri
4. Perasaan wanita yang terbatas ruang
geraknya jika mempunyai jumlah anak
banyak
5. Tingkat keberhasilan KB
6. Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)
N A T A L I T A S
31. Edited by Ardiansyah
Faktor faktor penunjang tingginya natalitas:
1. Kepercayaan dan agama
2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi perekonomian
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat di masyarakat
6. Kematian dan kesehatan
7. Struktur penduduk
N A T A L I T A S
32. Edited by Ardiansyah
CBR (Crude Birth Rate) atau tingkat
kelahiran kasar
CBR = L 1000
P
L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K : konstanta (umumnya 1000)
Pengukuran Natalitas
33. Edited by Ardiansyah
A S F R
(Age Specific Fertility Rate)
atau tingkat kelahiran umur spesifik
Yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada
kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
ASFR = Lx K
Px
Keterangan:
Lx : jumlah kelahiran dalam kelompok umur x
Px : banyaknya wanita dalam kelompok umur x
K : konstanta (umumnya 1000)
Age Specific Fertility Rate (ASFR)
34. Edited by Ardiansyah
Mortalitas atau sering disebut angka kematian,
faktor yang mendukung kematian adalah:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan
kesehatan.
2. Sarana kesehatan yang kurang memadai,
3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan
4. Terjadi berbagai bencana alam
5. Terjadi peperangan
6. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri
7. Tindak kejahatan.
M OR T A L I T A S
35. Edited by Ardiansyah
Faktor yang menghambat kematian adalah:
1. Lingkungan hidup sehat
2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
3. Ajaran agama melarang bunuh diri dan
membunuh orang lain
4. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
5. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
M OR T A L I T A S
36. Edited by Ardiansyah
CDR (Crude Death Rate)
Tingkat Kematian Kasar
CDR = M K
P
Keterangan :
M : Jumlah kematian
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K : Konstanta (1000)
Penggolongan angka kematian kasar :
– kurang dari 10, angka kematian rendah
– antara 10 – 20, angka kematian sedang
– lebih dari 20, angka kematian tinggi
Crude Death Rate (CDR)
37. Edited by Ardiansyah
ASDR
(Age Specific Death Rate)
atau tingkat kematian umur spesifik)
ASDR = Mx k
Dx
Keterangan
Mx : jumlah kematian pada kelompok umur x
Px : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu
k : konstanta (1000)
Penggolongan kematian adalah sebagai berikut :
– kurang dari 10 perseribu, tingkat kematian rendah
– antara 10 – 20 perseribu, tingkat kematian sedang
– lebih dari 20 perseribu, tingkat kematian tinggi
Age Specific Death Rate (ASDR)
38. Edited by Ardiansyah
IMR
(Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi)
Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi yang
usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran
hidup selama tahun x.
IMR dihitung dengan rumus :
IMR = Mo k
Ln
Keterangan :
Mo : kematian bayi di bawah umur satu tahun
Ln : kelahiran hidup
K : konstanta (1000)
Penggolongan angka kematian bayi :
– kurang dari 35, tingkat kematian rendah
– antara 35 – 75, tingkat kematian sedang
– antara 75 – 125, tingkat kematian tinggi
– lebih dari 125, tingkat kematian sangat tinggi
Infant Mortality Rate (IMR)
39. Edited by Ardiansyah
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan
penduduk berdasarkan kriteria (ukuran)
tertentu.
Dasar untuk menyusun komposisi penduduk
yang umum digunakan adalah
umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan
tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk
dapat digunakan untuk dasar dalam
pengambilan kebijakan dan pembuatan
program dalam mengatasi masalah-masalah
di bidang kependudukan
40. Edited by Ardiansyah
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk berdasarkan umur
dan jenis kelamin.
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3
yaitu :
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/
usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia
dewasa/ usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/
usia tak produktif/usia jompo
41. Edited by Ardiansyah
Struktur Penduduk
Sesuai dengan pengelompokkan umur di
atas, maka struktur (susunan) penduduk
negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda : bila suatu
negara atau wilayah sebagian besar
penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa : bila suatu
negara sebagian besar penduduk
berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua : bila suatu negara
sebagian besar terdiri penduduk berusia
tua.
42. Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamindapat ditampilkandalambentuk
grafik yang dinamakan piramida penduduk.
43. Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Muda
Piramida penduduk muda berbentuk
limas (Expansive)
Piramida ini menggambarkan jumlah
penduduk usia muda lebih besar
dibanding usia dewasa. Di waktu yang
akan datang jumlah penduduk bertambah
lebih banyak.
Jadi penduduk sedang mengalami
pertumbuhan
Contoh: Indonesia, Filipina, Mesir,
Nigeria, Brazil.
45. Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Stasioner
Piramida penduduk stasioner atau
tetap berbentuk granat (Stationer)
Bentuk ini menggambarkan jumlah
penduduk usia muda seimbang dengan usia
dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam
keadaan stasioner sehingga pertambahan
penduduk akan tetap diwaktu yang akan
datang
Contoh: Amerika Serikat, Belanda,
Normwegia, Finlandia.
47. Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Tua
Piramida penduduk tua berbentuk batu
nisan (Constructive)
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah
penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa.
Di waktu yang akan datang jumlah
penduduk mengalami penurunan karena
tingkat kelahiran yang rendah dan kematian
yang tinggi
Contoh: Negara-negara yang baru dilanda
perang.
50. Edited by Ardiansyah
Kegunaan Piramida Penduduk
tinggi
1. Mengetahui perbandingan jumlah
antara laki-laki dan perempuan.
2. Mengetahui keadaan jumlah
penduduk di waktu yang akan
datang.
3. Untuk mengetahui struktur umur
penduduk suatu negara secara
umum.
51. Edited by Ardiansyah
Sex Ratio
Sex Ratio adalah perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan di daerah/negara
tertentu pada tahun tertentu
53. Edited by Ardiansyah
Sex Ratio
Soal :
Suatu daerah terdapat penduduk
laki-laki berjumlah 185.000,
sedang perempuan
berjumlah 197.000.
Hitunglah Sex Rationya !
54. Edited by Ardiansyah
Sex Ratio
Jawab :
Sex Ratio 94 artinya setiap
100 perempuan terdapat 94
orang laki-laki.
55. Edited by Ardiansyah
Dependency Ratio
Angka perbandingan yang
menunjukkan besar beban
tanggungan dari kelompok
usia produktif
56. Edited by Ardiansyah
Dependency Ratio
Usia produktif
(15 – 64 tahun) selain
menanggung kebutuhan hidup
dirinya juga menanggung
kebutuhan hidup golongan usia
muda (0 – 14 tahun) dan
golongan tua (65 tahun ke
atas).
57. Edited by Ardiansyah
Dependency Ratio
Rumus :
Makin besar rasio ketergantungan,
makin besar beban yang ditanggung
oleh kelompok usia produktif
58. Edited by Ardiansyah
Soal
Suatu kota terdapat penduduk
usia 0 – 14 tahun berjumlah 2,5
juta, usia 15 – 64 tahun
berjumlah 8 juta, dan usia 65
tahun ke atas berjumlah 1,5 juta.
Dari data tersebut hitunglah
besarnya angka beban
ketergantungan!
61. Edited by Ardiansyah
Jawab :
1. Usia produktif akan menanggung
beban berat dalam memenuhi
kebutuhan golongan non
produktif.
2. Pendapatan perkapita daerah itu
menjadi turun atau rendah.
3. Kemampuan menabung
masyarakat menjadi rendah.
4. Pertumbuhan ekonomi menjadi
lambat
62. Edited by Ardiansyah
Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk merupakan
perkiraan atau peramalan jumlah
penduduk, contoh untuk
menghitung jumlah penduduk
pada tahun tertentu, bisa juga
untuk memperkirakan waktu yang
dibutuhkan untuk menjadikan
jumlah penduduk menjadi dua kali
lipat.
63. Edited by Ardiansyah
Rumus untuk memperkirakan jumlah penduduk
pada tahun tertentu
Aritmetik :
Pn = Po (1 + rn)
Geometrik :
Pn = Po (1 + r)n
Eksponensial :
Pn = Po e rn
Keterangan rumus :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk tahun awal (dasar)
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu antara Pn dengan Po
e = bilangan pokok dari sistem logaritma
natural yang besarnya 2,782818
Rumus Perkiraan
64. Edited by Ardiansyah
Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah
rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah. Faktor – faktor
yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :
1. Faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,
relief yang baik cukup air dan daerahnya aman
2.Faktor biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan
3.Faktor kebudayaan dan teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan
keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan daerah terbelakang.
Kepadatan Penduduk
65. Edited by Ardiansyah
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata
penduduk setiap km2. Kepadatan penduduk Arimetika dapat
dihitung dengan rumus :
Kepadatan penduduk Aritmetik =
Jumlah penduduk (jiwa)
Luas wilayah (km2)
2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata penduduk
petani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan
penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus :
Kepadatan penduduk agraris =
Jumlah penduduk (jiwa)
Luas lahan pertanian (Ha)
Kepadatan Penduduk
66. Edited by Ardiansyah
Mobilitas Penduduk
• Permanen, merupakan perpindahan
penduduk dari suatu daerah ke daerah lain
yang bertujuan menetap
• Non Permanen, perpindahan penduduk dari
satu daerah ke daerah lain yang tujuannya
tidak menetap
Mobilitas Penduduk
67. Edited by Ardiansyah
Pada tahun 2000 angka kelahiran
penduduk Bengkulu sebesar 50.000
jiwa, dan angka kematiannya 25.000
jiwa. Berapa angka pertumbuhan
penduduk alaminya ?
Contoh soal
68. Edited by Ardiansyah
Diketahui angka kelahiran penduduk
Rejang Lebong tahun 2009 adalah
5.000 jiwa dan angka kematiannya
2.000 jiwa. Diketahui pula jumlah
imigrasi sebesar 1.500 jiwa dan jumlah
emigrasi 800 jiwa. Berapakah
pertumbuhan penduduk totalnya ?
Contoh soal
69. Edited by Ardiansyah
Suatu negara terdapat jumlah
penduduk sebesar 25 juta jiwa,
sedangkan kelahiran yang terjadi
dalam satu tahun adalah 500.000
jiwa, berapa tingkat kelahiran
kasarnya dan apa artinya?
Contoh soal
70. Edited by Ardiansyah
Daerah Curup memiliki jumlah wanita
pada usia 25 – 29 tahun adalah 30.000
jiwa, dalam satu tahun jumlah bayi
yang dilahirkan oleh wanita pada usia
25 – 29 tahun adalah 1.300 bayi,
berapa tingkat kelahiran umur
spesifiknya, dan artikan?
Contoh soal
71. Edited by Ardiansyah
Apabila suatu negara jumlah
penduduknya sebesar 30 juta jiwa,
sedangkan angka kematiannya
dalam setahun 50.000 jiwa. Berapa
angka kematian negara tersebut,
artikan ?
Contoh soal
72. Edited by Ardiansyah
Suatu daerah memiliki jumlah
penduduk usia 65 – 69 tahun
adalah 50.000 jiwa, jumlah
kematian dalam satu tahun
pada kelompok umur ini
adalah 500 jiwa, carilah tingkat
kematian spesifik dari umur
tersebut dan artikan ?
Contoh soal
73. Edited by Ardiansyah
Apabila suatu negara jumlah memiliki
jumlah kelahiran bayi dalam satu
tahun sebesar 5000.000 jiwa,
sedangkan kematian bayi yang lahir
dalam satu tahun 500.000 jiwa. Berapa
angka kematian bayi (IMR) nya ?
Contoh soal
74. Edited by Ardiansyah
Jumlah penduduk tahun 2002 = 40.500 jiwa
Jumlah penduduk pada tahun 2007 = 56.345 jiwa
Berapa angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
selama periode 2002 – 2007, jika dihitung dengan
menggunakan tiga persamaan tersebut di atas ?
• Jawab :
Po = 40.500 jiwa
Pn = 56.345 jiwa
Pertumbuhan penduduk aritmetik :
Pn = Po (1 + rn)
= 40.500 ( 1 + 5.r)
= 40.500 + 40.500 x 5 r
r = 56.345 - 40.500
40.500 x 5
r = 15.845 = 0,078246913 = 7,82 %
202.500
Contoh soal
75. Edited by Ardiansyah
Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia tercatata
205 juta jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk pertahun
1,5 %. Berapa proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2005 ?
• Jawab :
Dengan menggunakan rumus geometrik
Pn = Po (1 + r)n
Pn = 205 juta (1 + 0,015)5
= 205 juta (1,015)5
= 205 juta (1,0773)
= 220 juta
• Jadi proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2005
dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5 % per tahun
ialah 220 juta jiwa.
Contoh soal
76. Edited by Ardiansyah
Jika pertumbuhan penduduk ( r ) setiap tahun
konstan / tetap, maka dapat diperkirakan untuk
menghitung waktu yang diperlukan suatu
penduduk untuk berlipat ganda (doubling time),
dengan rumus :
Dt = 70
r
Keterangan rumus :
70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk
pertahun adalah tetap
r = pertumbuhan penduduk yang tetap
sepanjang tahun
Contoh soal
77. Edited by Ardiansyah
Bila diketahui r = 2,5 % per tahun, maka
jumlah penduduk akan menjadi dua kali
lipat dalam waktu :
Dt = 70 = 70 = 28 tahun
R 2,5
Jadi jumlah penduduk akan bertambah
menjadi dua kali lipat membutuhkan waktu
28 tahun.
Contoh soal