SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
Edited by Ardiansyah
DEMOGRAFI
Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary
(IUSSP, 1982) definisi Demografi adalah
mempelajari penduduk (suatu wilayah)
terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi
penduduk) dan perkemabangannya
(Perubahannya).
Philip M. Hauser dan Duddley Duncen (1959)
mengusulkan definisi demografi sebagai
berikut: demografi mempelajari jumlah,
persebaran, teritorial dan komposisi penduduk
serta perubahan-perubahannya dan sebab-
sebab perubahan itu, yang biasanya timbul
karena natalitas, mortalitas, gerak teritorial, dan
mobilitas sosial.
DEFINISI DEMOGRAFI
Edited by Ardiansyah
DEMOGRAFI
Dari kedua definisi diatas dapatlah
disimpulkan bahwa demografi
mempelajari struktur dan proses
penduduk di suatu wilayah. Struktur
Penduduk meliputi: jumlah, persebaran,
dan komposisi penduduk. Struktur
penduduk ini selalu berubah-ubah, dan
perubahan tersebut disebabkan karena
proses demografi, yaitu: kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), dan
migarsi penduduk.
DEFINISI DEMOGRAFI
Edited by Ardiansyah
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu
Manusia yang menempati suatu wilayah atau
negara pada suatu waktu.
Untuk mengetahui jumlah penduduk di
suatu negara dapat dilakukan dengan :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey
JUMLAH PENDUDUK
Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu
cencus yang berarti penaksiran harta benda
seorang warga negara dan pencatatan nama
warga negara.
Sensus penduduk adalah keseluruhan
proses pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, dan publikasi data demografi
untuk seluruh penduduk di suatu negara
pada periode tertentu
SENSUS PENDUDUK
Edited by Ardiansyah
1. Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah
sensus
2. Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah
ditentukan dan serentak di seluruh wilayah
3. Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas
wilayah tertentu
4. Pelaksanaan sensus adalah perhitungan
perorangan
5. Penerbitan hasil sensus
PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN
PENGUMPULAN DATA LAIN
Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK
Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan
metode :
1. Canvasser
2. House Holder
Teknik melaksanakan sensus penduduk :
1. De facto
2. De jure
JENIS-JENIS SENSUS PENDUDUK
Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK
1. Sensus Canvasser
adalah sensus yang dilaksanakan dengan cara petugas
mendatangi rumah-rumah penduduk dan
mewawancarainya. Keuntungan canvasser adalah
jelas dan dapat ditanyakan langsung hal-hal yang
tidak dimengerti. Kerugiannya adalah
memerlukan petugas dan waktu yang banyak.
2. Sensus House Holder
Adalah sensus yang dilaksanakan dengan cara
mengirim daftar pertanyaan atau angket yang
disebarkan ke tiap-tiap penduduk.
Keuntungannya data cepat terkumpul.
Keburukannya jika pendudul buta huruf tidak bisa
mengisi.
Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan
metode
Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK
1. Sensus De Jure
adalah sensus yang dikenakan kepada mereka
yang benar-benar berdiam atau berdomisili di
daerah sensus/ resmi berdomisili di daerah
tersebut.
2. Sensus De Facto
Adalah sensus yang dikenakan kepada mereka
yang benar-benar berada di daerah atau
negara sensus pada jangka waktu tertentu
tetapi tidak termasuk penduduk resmi.
Keuntungan De Facto yaitu mudah dan
sederhana. Kebutuhannya yaitu tidak
mengetahui jumlah penduduk yang
sebenarnya suatu daerah yang disensus.
Teknik melaksanakan sensus penduduk :
Edited by Ardiansyah
PENGERTIAN SURVEI PENDUDUK
Survey penduduk yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah untuk
melakukan penelitian dan
menyediakan data statistik
kependudukan pada waktu dan
tempat tertentu. Survey yang
dilakukan meliputi survey ekonomi
nasional, survey angkatan kerja
nasional dan survey penduduk antar
sensus (SUPAS)
SURVEI PENDUDUK
Edited by Ardiansyah
REGISTRASI PENDUDUK
Registrasi yaitu proses kegiatan
pemerintah yang meliputi pencatatan
kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, perubahan tempat tinggal
dan perubahan pekerjaan secara
rutin. Pencatatan ini terutama
dilakukan di tingkat pemerintah
terendah yaitu kelurahan
REGISTRASI PENDUDUK
Edited by Ardiansyah
PERBANDINGAN
PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK
Edited by Ardiansyah
PERBANDINGAN
PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK
Edited by Ardiansyah
KETERANGAN TABEL
• Menurut World Population Data Sheet 1999
jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada
tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa.
• Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5
negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat,
Indonesia dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800
jiwa.
Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah
(50%) penduduk dunia.
• Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh
penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima
negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari
180 negara lainnya.
Edited by Ardiansyah
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Jumlah penduduk mengalami
perkembangan yang dinamis, hal ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti :
kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk
(migrasi).
Faktor kelahiran dan penduduk yang datang
(imigrasi) akan menambah jumlah,
sedangkan kematian dan penduduk yang
keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah
penduduk.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan penduduk total
Untuk menghitung pertambahan penduduk
digunakan rumus :
P = (L-M) + (I-E)
P : pertambahan penduduk
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun
I : jumlah penduduk yang masuk (imigrasi)
E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
Edited by Ardiansyah
Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk alami
atau natural increase artinya
pertambahan penduduk
yang dihitung dari selisih
antara kelahiran dan kematian
Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Penduduk Alami
Yaitu selisih jumlah kelahiran dan
kematian, dengan rumus :
PA = (L – M)
PA : pertumbuhan penduduk alami
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M: jumlah kematian dalam 1 tahun
Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Migrasi
Pertambahan Migrasi (Net
Migration) artinya pertambahan
penduduk yang dihitung
dari selisih antara jumlah
penduduk yang masuk dengan
penduduk yang keluar
Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Migrasi
Rumus untuk menghitung
pertambahan migrasi :
PM = I – E
PM : pertambahan migrasi
I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi)
dalam 1 tahun
E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
dalam 1 tahun
Edited by Ardiansyah
Penduduk suatu negara pada pertengahan
tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa.
Pada tahun tersebut terdapat kelahiran
1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa.
Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar
15.000 jiwa.
Dari data tersebut hitunglah!
a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk total (sosial)
d. pertambahan alami
Edited by Ardiansyah
Edited by Ardiansyah
Edited by Ardiansyah
Edited by Ardiansyah
Perkembangan Penduduk Dunia
Edited by Ardiansyah
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan
dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat
kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut
periode statis.
Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena
adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan.
Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk
menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih
tinggi.
Edited by Ardiansyah
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan
penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada
periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan
angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain
adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat
kelahiran menurun secara perlahan sehingga
pertumbuhan penduduk rendah.
Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
Edited by Ardiansyah
Perkembangan Penduduk Indonesia
Edited by Ardiansyah
Natalitas atau sering disebut angka
kelahiran, faktor faktor pendukungnya
seperti :
1. Anggapan banyak anak banyak rezeki
2. Kawin usia muda
3. Rendahnya tingkat kesehatan.
4. Anak adalah harapan orang tua
5. Anak menjadi kebanggaan orang tua
6. Anak laki-laki dianggap penerus keturunan
N A T A L I T A S
Edited by Ardiansyah
Faktor faktor penghambat kelahiran (anti
natalitas) seperti :
1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
2. Penundaan usia kawin
3. Waktu retaknya hubungan suami isteri
4. Perasaan wanita yang terbatas ruang
geraknya jika mempunyai jumlah anak
banyak
5. Tingkat keberhasilan KB
6. Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)
N A T A L I T A S
Edited by Ardiansyah
Faktor faktor penunjang tingginya natalitas:
1. Kepercayaan dan agama
2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi perekonomian
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat di masyarakat
6. Kematian dan kesehatan
7. Struktur penduduk
N A T A L I T A S
Edited by Ardiansyah
CBR (Crude Birth Rate) atau tingkat
kelahiran kasar
CBR = L  1000
P
L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K : konstanta (umumnya 1000)
Pengukuran Natalitas
Edited by Ardiansyah
A S F R
(Age Specific Fertility Rate)
atau tingkat kelahiran umur spesifik
Yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada
kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
ASFR = Lx  K
Px
Keterangan:
Lx : jumlah kelahiran dalam kelompok umur x
Px : banyaknya wanita dalam kelompok umur x
K : konstanta (umumnya 1000)
Age Specific Fertility Rate (ASFR)
Edited by Ardiansyah
Mortalitas atau sering disebut angka kematian,
faktor yang mendukung kematian adalah:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan
kesehatan.
2. Sarana kesehatan yang kurang memadai,
3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan
4. Terjadi berbagai bencana alam
5. Terjadi peperangan
6. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri
7. Tindak kejahatan.
M OR T A L I T A S
Edited by Ardiansyah
Faktor yang menghambat kematian adalah:
1. Lingkungan hidup sehat
2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
3. Ajaran agama melarang bunuh diri dan
membunuh orang lain
4. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
5. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
M OR T A L I T A S
Edited by Ardiansyah
CDR (Crude Death Rate)
Tingkat Kematian Kasar
CDR = M  K
P
Keterangan :
M : Jumlah kematian
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K : Konstanta (1000)
Penggolongan angka kematian kasar :
– kurang dari 10, angka kematian rendah
– antara 10 – 20, angka kematian sedang
– lebih dari 20, angka kematian tinggi
Crude Death Rate (CDR)
Edited by Ardiansyah
ASDR
(Age Specific Death Rate)
atau tingkat kematian umur spesifik)
ASDR = Mx  k
Dx
Keterangan
Mx : jumlah kematian pada kelompok umur x
Px : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu
k : konstanta (1000)
Penggolongan kematian adalah sebagai berikut :
– kurang dari 10 perseribu, tingkat kematian rendah
– antara 10 – 20 perseribu, tingkat kematian sedang
– lebih dari 20 perseribu, tingkat kematian tinggi
Age Specific Death Rate (ASDR)
Edited by Ardiansyah
IMR
(Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi)
Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi yang
usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran
hidup selama tahun x.
IMR dihitung dengan rumus :
IMR = Mo  k
Ln
Keterangan :
Mo : kematian bayi di bawah umur satu tahun
Ln : kelahiran hidup
K : konstanta (1000)
Penggolongan angka kematian bayi :
– kurang dari 35, tingkat kematian rendah
– antara 35 – 75, tingkat kematian sedang
– antara 75 – 125, tingkat kematian tinggi
– lebih dari 125, tingkat kematian sangat tinggi
Infant Mortality Rate (IMR)
Edited by Ardiansyah
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan
penduduk berdasarkan kriteria (ukuran)
tertentu.
Dasar untuk menyusun komposisi penduduk
yang umum digunakan adalah
umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan
tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk
dapat digunakan untuk dasar dalam
pengambilan kebijakan dan pembuatan
program dalam mengatasi masalah-masalah
di bidang kependudukan
Edited by Ardiansyah
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk berdasarkan umur
dan jenis kelamin.
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3
yaitu :
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/
usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia
dewasa/ usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/
usia tak produktif/usia jompo
Edited by Ardiansyah
Struktur Penduduk
Sesuai dengan pengelompokkan umur di
atas, maka struktur (susunan) penduduk
negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda : bila suatu
negara atau wilayah sebagian besar
penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa : bila suatu
negara sebagian besar penduduk
berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua : bila suatu negara
sebagian besar terdiri penduduk berusia
tua.
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamindapat ditampilkandalambentuk
grafik yang dinamakan piramida penduduk.
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Muda
Piramida penduduk muda berbentuk
limas (Expansive)
Piramida ini menggambarkan jumlah
penduduk usia muda lebih besar
dibanding usia dewasa. Di waktu yang
akan datang jumlah penduduk bertambah
lebih banyak.
Jadi penduduk sedang mengalami
pertumbuhan
Contoh: Indonesia, Filipina, Mesir,
Nigeria, Brazil.
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Muda
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Stasioner
Piramida penduduk stasioner atau
tetap berbentuk granat (Stationer)
Bentuk ini menggambarkan jumlah
penduduk usia muda seimbang dengan usia
dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam
keadaan stasioner sehingga pertambahan
penduduk akan tetap diwaktu yang akan
datang
Contoh: Amerika Serikat, Belanda,
Normwegia, Finlandia.
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Stasioner
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Tua
Piramida penduduk tua berbentuk batu
nisan (Constructive)
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah
penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa.
Di waktu yang akan datang jumlah
penduduk mengalami penurunan karena
tingkat kelahiran yang rendah dan kematian
yang tinggi
Contoh: Negara-negara yang baru dilanda
perang.
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Tua
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Indonesia Tahun 1990
Edited by Ardiansyah
Kegunaan Piramida Penduduk
tinggi
1. Mengetahui perbandingan jumlah
antara laki-laki dan perempuan.
2. Mengetahui keadaan jumlah
penduduk di waktu yang akan
datang.
3. Untuk mengetahui struktur umur
penduduk suatu negara secara
umum.
Edited by Ardiansyah
Sex Ratio
Sex Ratio adalah perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan di daerah/negara
tertentu pada tahun tertentu
Edited by Ardiansyah
Sex Ratio
Rumus untuk menghitungnya :
Edited by Ardiansyah
Sex Ratio
Soal :
Suatu daerah terdapat penduduk
laki-laki berjumlah 185.000,
sedang perempuan
berjumlah 197.000.
Hitunglah Sex Rationya !
Edited by Ardiansyah
Sex Ratio
Jawab :
Sex Ratio 94 artinya setiap
100 perempuan terdapat 94
orang laki-laki.
Edited by Ardiansyah
Dependency Ratio
Angka perbandingan yang
menunjukkan besar beban
tanggungan dari kelompok
usia produktif
Edited by Ardiansyah
Dependency Ratio
Usia produktif
(15 – 64 tahun) selain
menanggung kebutuhan hidup
dirinya juga menanggung
kebutuhan hidup golongan usia
muda (0 – 14 tahun) dan
golongan tua (65 tahun ke
atas).
Edited by Ardiansyah
Dependency Ratio
Rumus :
Makin besar rasio ketergantungan,
makin besar beban yang ditanggung
oleh kelompok usia produktif
Edited by Ardiansyah
Soal
Suatu kota terdapat penduduk
usia 0 – 14 tahun berjumlah 2,5
juta, usia 15 – 64 tahun
berjumlah 8 juta, dan usia 65
tahun ke atas berjumlah 1,5 juta.
Dari data tersebut hitunglah
besarnya angka beban
ketergantungan!
Edited by Ardiansyah
Jawab :
Edited by Ardiansyah
Soal
Sebutkan akibat yang terjadi jika
angka ketergantungan suatu
daerah tinggi!
Edited by Ardiansyah
Jawab :
1. Usia produktif akan menanggung
beban berat dalam memenuhi
kebutuhan golongan non
produktif.
2. Pendapatan perkapita daerah itu
menjadi turun atau rendah.
3. Kemampuan menabung
masyarakat menjadi rendah.
4. Pertumbuhan ekonomi menjadi
lambat
Edited by Ardiansyah
Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk merupakan
perkiraan atau peramalan jumlah
penduduk, contoh untuk
menghitung jumlah penduduk
pada tahun tertentu, bisa juga
untuk memperkirakan waktu yang
dibutuhkan untuk menjadikan
jumlah penduduk menjadi dua kali
lipat.
Edited by Ardiansyah
Rumus untuk memperkirakan jumlah penduduk
pada tahun tertentu
Aritmetik :
Pn = Po (1 + rn)
Geometrik :
Pn = Po (1 + r)n
Eksponensial :
Pn = Po e rn
Keterangan rumus :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk tahun awal (dasar)
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu antara Pn dengan Po
e = bilangan pokok dari sistem logaritma
natural yang besarnya 2,782818
Rumus Perkiraan
Edited by Ardiansyah
Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah
rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah. Faktor – faktor
yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :
1. Faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,
relief yang baik cukup air dan daerahnya aman
2.Faktor biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan
3.Faktor kebudayaan dan teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan
keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan daerah terbelakang.
Kepadatan Penduduk
Edited by Ardiansyah
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata
penduduk setiap km2. Kepadatan penduduk Arimetika dapat
dihitung dengan rumus :
Kepadatan penduduk Aritmetik =
Jumlah penduduk (jiwa)
Luas wilayah (km2)
2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata penduduk
petani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan
penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus :
Kepadatan penduduk agraris =
Jumlah penduduk (jiwa)
Luas lahan pertanian (Ha)
Kepadatan Penduduk
Edited by Ardiansyah
Mobilitas Penduduk
• Permanen, merupakan perpindahan
penduduk dari suatu daerah ke daerah lain
yang bertujuan menetap
• Non Permanen, perpindahan penduduk dari
satu daerah ke daerah lain yang tujuannya
tidak menetap
Mobilitas Penduduk
Edited by Ardiansyah
Pada tahun 2000 angka kelahiran
penduduk Bengkulu sebesar 50.000
jiwa, dan angka kematiannya 25.000
jiwa. Berapa angka pertumbuhan
penduduk alaminya ?
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Diketahui angka kelahiran penduduk
Rejang Lebong tahun 2009 adalah
5.000 jiwa dan angka kematiannya
2.000 jiwa. Diketahui pula jumlah
imigrasi sebesar 1.500 jiwa dan jumlah
emigrasi 800 jiwa. Berapakah
pertumbuhan penduduk totalnya ?
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Suatu negara terdapat jumlah
penduduk sebesar 25 juta jiwa,
sedangkan kelahiran yang terjadi
dalam satu tahun adalah 500.000
jiwa, berapa tingkat kelahiran
kasarnya dan apa artinya?
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Daerah Curup memiliki jumlah wanita
pada usia 25 – 29 tahun adalah 30.000
jiwa, dalam satu tahun jumlah bayi
yang dilahirkan oleh wanita pada usia
25 – 29 tahun adalah 1.300 bayi,
berapa tingkat kelahiran umur
spesifiknya, dan artikan?
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Apabila suatu negara jumlah
penduduknya sebesar 30 juta jiwa,
sedangkan angka kematiannya
dalam setahun 50.000 jiwa. Berapa
angka kematian negara tersebut,
artikan ?
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Suatu daerah memiliki jumlah
penduduk usia 65 – 69 tahun
adalah 50.000 jiwa, jumlah
kematian dalam satu tahun
pada kelompok umur ini
adalah 500 jiwa, carilah tingkat
kematian spesifik dari umur
tersebut dan artikan ?
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Apabila suatu negara jumlah memiliki
jumlah kelahiran bayi dalam satu
tahun sebesar 5000.000 jiwa,
sedangkan kematian bayi yang lahir
dalam satu tahun 500.000 jiwa. Berapa
angka kematian bayi (IMR) nya ?
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Jumlah penduduk tahun 2002 = 40.500 jiwa
Jumlah penduduk pada tahun 2007 = 56.345 jiwa
Berapa angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
selama periode 2002 – 2007, jika dihitung dengan
menggunakan tiga persamaan tersebut di atas ?
• Jawab :
Po = 40.500 jiwa
Pn = 56.345 jiwa
Pertumbuhan penduduk aritmetik :
Pn = Po (1 + rn)
= 40.500 ( 1 + 5.r)
= 40.500 + 40.500 x 5 r
r = 56.345 - 40.500
40.500 x 5
r = 15.845 = 0,078246913 = 7,82 %
202.500
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia tercatata
205 juta jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk pertahun
1,5 %. Berapa proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2005 ?
• Jawab :
Dengan menggunakan rumus geometrik
Pn = Po (1 + r)n
Pn = 205 juta (1 + 0,015)5
= 205 juta (1,015)5
= 205 juta (1,0773)
= 220 juta
• Jadi proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2005
dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5 % per tahun
ialah 220 juta jiwa.
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Jika pertumbuhan penduduk ( r ) setiap tahun
konstan / tetap, maka dapat diperkirakan untuk
menghitung waktu yang diperlukan suatu
penduduk untuk berlipat ganda (doubling time),
dengan rumus :
Dt = 70
r
Keterangan rumus :
70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk
pertahun adalah tetap
r = pertumbuhan penduduk yang tetap
sepanjang tahun
Contoh soal
Edited by Ardiansyah
Bila diketahui r = 2,5 % per tahun, maka
jumlah penduduk akan menjadi dua kali
lipat dalam waktu :
Dt = 70 = 70 = 28 tahun
R 2,5
Jadi jumlah penduduk akan bertambah
menjadi dua kali lipat membutuhkan waktu
28 tahun.
Contoh soal
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt

More Related Content

Similar to Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt

Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIMafilindati du
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoYabniel Lit Jingga
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DAAlfius Taarelluan
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-pendudukvena supartini
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiDewi_Sejarah
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxRadotHalomoan
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanDasufianti
 
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp017 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01Abdal Assyuqie
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianputeraarief
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianputeraarief
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianputeraarief
 
kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukanAsek George
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah pendudukMelz Mutz
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukanakew666
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxEvelinaGurning
 

Similar to Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt (20)

Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIII
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
 
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp017 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
7 7-pengaruhkepadatanpop-man-130405014423-phpapp01
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
Angka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematianAngka kelahiran-dan-kematian
Angka kelahiran-dan-kematian
 
kelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukankelas-xi-kependudukan
kelas-xi-kependudukan
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
 
Ilmu Sosial Dasar 1
Ilmu Sosial Dasar 1Ilmu Sosial Dasar 1
Ilmu Sosial Dasar 1
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah penduduk
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
 
Kuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesiaKuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesia
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt

  • 1.
  • 2. Edited by Ardiansyah DEMOGRAFI Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi Demografi adalah mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkemabangannya (Perubahannya). Philip M. Hauser dan Duddley Duncen (1959) mengusulkan definisi demografi sebagai berikut: demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab- sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas, mortalitas, gerak teritorial, dan mobilitas sosial. DEFINISI DEMOGRAFI
  • 3. Edited by Ardiansyah DEMOGRAFI Dari kedua definisi diatas dapatlah disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur Penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migarsi penduduk. DEFINISI DEMOGRAFI
  • 4. Edited by Ardiansyah JUMLAH PENDUDUK Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu wilayah atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan : 1. Sensus penduduk 2. Registrasi penduduk 3. Survey JUMLAH PENDUDUK
  • 5. Edited by Ardiansyah SENSUS PENDUDUK Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu cencus yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara. Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu SENSUS PENDUDUK
  • 6. Edited by Ardiansyah 1. Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah sensus 2. Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah 3. Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu 4. Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan 5. Penerbitan hasil sensus PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN PENGUMPULAN DATA LAIN
  • 7. Edited by Ardiansyah SENSUS PENDUDUK Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan metode : 1. Canvasser 2. House Holder Teknik melaksanakan sensus penduduk : 1. De facto 2. De jure JENIS-JENIS SENSUS PENDUDUK
  • 8. Edited by Ardiansyah SENSUS PENDUDUK 1. Sensus Canvasser adalah sensus yang dilaksanakan dengan cara petugas mendatangi rumah-rumah penduduk dan mewawancarainya. Keuntungan canvasser adalah jelas dan dapat ditanyakan langsung hal-hal yang tidak dimengerti. Kerugiannya adalah memerlukan petugas dan waktu yang banyak. 2. Sensus House Holder Adalah sensus yang dilaksanakan dengan cara mengirim daftar pertanyaan atau angket yang disebarkan ke tiap-tiap penduduk. Keuntungannya data cepat terkumpul. Keburukannya jika pendudul buta huruf tidak bisa mengisi. Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan metode
  • 9. Edited by Ardiansyah SENSUS PENDUDUK 1. Sensus De Jure adalah sensus yang dikenakan kepada mereka yang benar-benar berdiam atau berdomisili di daerah sensus/ resmi berdomisili di daerah tersebut. 2. Sensus De Facto Adalah sensus yang dikenakan kepada mereka yang benar-benar berada di daerah atau negara sensus pada jangka waktu tertentu tetapi tidak termasuk penduduk resmi. Keuntungan De Facto yaitu mudah dan sederhana. Kebutuhannya yaitu tidak mengetahui jumlah penduduk yang sebenarnya suatu daerah yang disensus. Teknik melaksanakan sensus penduduk :
  • 10. Edited by Ardiansyah PENGERTIAN SURVEI PENDUDUK Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar sensus (SUPAS) SURVEI PENDUDUK
  • 11. Edited by Ardiansyah REGISTRASI PENDUDUK Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan REGISTRASI PENDUDUK
  • 14. Edited by Ardiansyah KETERANGAN TABEL • Menurut World Population Data Sheet 1999 jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa. • Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5 negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat, Indonesia dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800 jiwa. Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah (50%) penduduk dunia. • Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari 180 negara lainnya.
  • 15. Edited by Ardiansyah PERTUMBUHAN PENDUDUK Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Faktor kelahiran dan penduduk yang datang (imigrasi) akan menambah jumlah, sedangkan kematian dan penduduk yang keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah penduduk. PERTUMBUHAN PENDUDUK
  • 16. Edited by Ardiansyah Pertumbuhan penduduk total Untuk menghitung pertambahan penduduk digunakan rumus : P = (L-M) + (I-E) P : pertambahan penduduk L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun M : jumlah kematian dalam 1 tahun I : jumlah penduduk yang masuk (imigrasi) E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
  • 17. Edited by Ardiansyah Pertambahan Penduduk Pertambahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian
  • 18. Edited by Ardiansyah Pertumbuhan Penduduk Alami Yaitu selisih jumlah kelahiran dan kematian, dengan rumus : PA = (L – M) PA : pertumbuhan penduduk alami L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun M: jumlah kematian dalam 1 tahun
  • 19. Edited by Ardiansyah Pertumbuhan Migrasi Pertambahan Migrasi (Net Migration) artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan penduduk yang keluar
  • 20. Edited by Ardiansyah Pertumbuhan Migrasi Rumus untuk menghitung pertambahan migrasi : PM = I – E PM : pertambahan migrasi I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi) dalam 1 tahun E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi) dalam 1 tahun
  • 21. Edited by Ardiansyah Penduduk suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa. Pada tahun tersebut terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa. Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa. Dari data tersebut hitunglah! a. pertumbuhan penduduk alami b. pertumbuhan penduduk migrasi c. pertumbuhan penduduk total (sosial) d. pertambahan alami
  • 26. Edited by Ardiansyah Periode Pertumbuhan Penduduk Periode I Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis. Periode II Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
  • 27. Edited by Ardiansyah Periode Pertumbuhan Penduduk Periode III Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga. Periode IV Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.
  • 28. Edited by Ardiansyah Perkembangan Penduduk Indonesia
  • 29. Edited by Ardiansyah Natalitas atau sering disebut angka kelahiran, faktor faktor pendukungnya seperti : 1. Anggapan banyak anak banyak rezeki 2. Kawin usia muda 3. Rendahnya tingkat kesehatan. 4. Anak adalah harapan orang tua 5. Anak menjadi kebanggaan orang tua 6. Anak laki-laki dianggap penerus keturunan N A T A L I T A S
  • 30. Edited by Ardiansyah Faktor faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) seperti : 1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil 2. Penundaan usia kawin 3. Waktu retaknya hubungan suami isteri 4. Perasaan wanita yang terbatas ruang geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak 5. Tingkat keberhasilan KB 6. Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974) N A T A L I T A S
  • 31. Edited by Ardiansyah Faktor faktor penunjang tingginya natalitas: 1. Kepercayaan dan agama 2. Tingkat pendidikan 3. Kondisi perekonomian 4. Kebijakan pemerintah 5. Adat istiadat di masyarakat 6. Kematian dan kesehatan 7. Struktur penduduk N A T A L I T A S
  • 32. Edited by Ardiansyah CBR (Crude Birth Rate) atau tingkat kelahiran kasar CBR = L  1000 P L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun K : konstanta (umumnya 1000) Pengukuran Natalitas
  • 33. Edited by Ardiansyah A S F R (Age Specific Fertility Rate) atau tingkat kelahiran umur spesifik Yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : ASFR = Lx  K Px Keterangan: Lx : jumlah kelahiran dalam kelompok umur x Px : banyaknya wanita dalam kelompok umur x K : konstanta (umumnya 1000) Age Specific Fertility Rate (ASFR)
  • 34. Edited by Ardiansyah Mortalitas atau sering disebut angka kematian, faktor yang mendukung kematian adalah: 1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. 2. Sarana kesehatan yang kurang memadai, 3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan 4. Terjadi berbagai bencana alam 5. Terjadi peperangan 6. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri 7. Tindak kejahatan. M OR T A L I T A S
  • 35. Edited by Ardiansyah Faktor yang menghambat kematian adalah: 1. Lingkungan hidup sehat 2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap 3. Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain 4. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi 5. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk. M OR T A L I T A S
  • 36. Edited by Ardiansyah CDR (Crude Death Rate) Tingkat Kematian Kasar CDR = M  K P Keterangan : M : Jumlah kematian P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun K : Konstanta (1000) Penggolongan angka kematian kasar : – kurang dari 10, angka kematian rendah – antara 10 – 20, angka kematian sedang – lebih dari 20, angka kematian tinggi Crude Death Rate (CDR)
  • 37. Edited by Ardiansyah ASDR (Age Specific Death Rate) atau tingkat kematian umur spesifik) ASDR = Mx  k Dx Keterangan Mx : jumlah kematian pada kelompok umur x Px : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu k : konstanta (1000) Penggolongan kematian adalah sebagai berikut : – kurang dari 10 perseribu, tingkat kematian rendah – antara 10 – 20 perseribu, tingkat kematian sedang – lebih dari 20 perseribu, tingkat kematian tinggi Age Specific Death Rate (ASDR)
  • 38. Edited by Ardiansyah IMR (Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi) Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x. IMR dihitung dengan rumus : IMR = Mo  k Ln Keterangan : Mo : kematian bayi di bawah umur satu tahun Ln : kelahiran hidup K : konstanta (1000) Penggolongan angka kematian bayi : – kurang dari 35, tingkat kematian rendah – antara 35 – 75, tingkat kematian sedang – antara 75 – 125, tingkat kematian tinggi – lebih dari 125, tingkat kematian sangat tinggi Infant Mortality Rate (IMR)
  • 39. Edited by Ardiansyah Komposisi Penduduk Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan
  • 40. Edited by Ardiansyah Komposisi Penduduk Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu : - Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/ usia belum produktif. - Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/ usia kerja/usia produktif. - Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/ usia tak produktif/usia jompo
  • 41. Edited by Ardiansyah Struktur Penduduk Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu: - Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda. - Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa. - Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
  • 42. Edited by Ardiansyah Piramida Penduduk Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamindapat ditampilkandalambentuk grafik yang dinamakan piramida penduduk.
  • 43. Edited by Ardiansyah Piramida Penduduk Muda Piramida penduduk muda berbentuk limas (Expansive) Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan Contoh: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
  • 45. Edited by Ardiansyah Piramida Penduduk Stasioner Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat (Stationer) Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang Contoh: Amerika Serikat, Belanda, Normwegia, Finlandia.
  • 46. Edited by Ardiansyah Piramida Penduduk Stasioner
  • 47. Edited by Ardiansyah Piramida Penduduk Tua Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan (Constructive) Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi Contoh: Negara-negara yang baru dilanda perang.
  • 49. Edited by Ardiansyah Piramida Penduduk Indonesia Tahun 1990
  • 50. Edited by Ardiansyah Kegunaan Piramida Penduduk tinggi 1. Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan. 2. Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang. 3. Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum.
  • 51. Edited by Ardiansyah Sex Ratio Sex Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada tahun tertentu
  • 52. Edited by Ardiansyah Sex Ratio Rumus untuk menghitungnya :
  • 53. Edited by Ardiansyah Sex Ratio Soal : Suatu daerah terdapat penduduk laki-laki berjumlah 185.000, sedang perempuan berjumlah 197.000. Hitunglah Sex Rationya !
  • 54. Edited by Ardiansyah Sex Ratio Jawab : Sex Ratio 94 artinya setiap 100 perempuan terdapat 94 orang laki-laki.
  • 55. Edited by Ardiansyah Dependency Ratio Angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif
  • 56. Edited by Ardiansyah Dependency Ratio Usia produktif (15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke atas).
  • 57. Edited by Ardiansyah Dependency Ratio Rumus : Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif
  • 58. Edited by Ardiansyah Soal Suatu kota terdapat penduduk usia 0 – 14 tahun berjumlah 2,5 juta, usia 15 – 64 tahun berjumlah 8 juta, dan usia 65 tahun ke atas berjumlah 1,5 juta. Dari data tersebut hitunglah besarnya angka beban ketergantungan!
  • 60. Edited by Ardiansyah Soal Sebutkan akibat yang terjadi jika angka ketergantungan suatu daerah tinggi!
  • 61. Edited by Ardiansyah Jawab : 1. Usia produktif akan menanggung beban berat dalam memenuhi kebutuhan golongan non produktif. 2. Pendapatan perkapita daerah itu menjadi turun atau rendah. 3. Kemampuan menabung masyarakat menjadi rendah. 4. Pertumbuhan ekonomi menjadi lambat
  • 62. Edited by Ardiansyah Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk merupakan perkiraan atau peramalan jumlah penduduk, contoh untuk menghitung jumlah penduduk pada tahun tertentu, bisa juga untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menjadikan jumlah penduduk menjadi dua kali lipat.
  • 63. Edited by Ardiansyah Rumus untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun tertentu Aritmetik : Pn = Po (1 + rn) Geometrik : Pn = Po (1 + r)n Eksponensial : Pn = Po e rn Keterangan rumus : Pn = jumlah penduduk pada tahun n Po = jumlah penduduk tahun awal (dasar) r = angka pertumbuhan penduduk n = jangka waktu antara Pn dengan Po e = bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2,782818 Rumus Perkiraan
  • 64. Edited by Ardiansyah Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah. Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah : 1. Faktor fisiografis Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur, relief yang baik cukup air dan daerahnya aman 2.Faktor biologis Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan 3.Faktor kebudayaan dan teknologi Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah terbelakang. Kepadatan Penduduk
  • 65. Edited by Ardiansyah Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2. Kepadatan penduduk Arimetika dapat dihitung dengan rumus : Kepadatan penduduk Aritmetik = Jumlah penduduk (jiwa) Luas wilayah (km2) 2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus : Kepadatan penduduk agraris = Jumlah penduduk (jiwa) Luas lahan pertanian (Ha) Kepadatan Penduduk
  • 66. Edited by Ardiansyah Mobilitas Penduduk • Permanen, merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang bertujuan menetap • Non Permanen, perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang tujuannya tidak menetap Mobilitas Penduduk
  • 67. Edited by Ardiansyah Pada tahun 2000 angka kelahiran penduduk Bengkulu sebesar 50.000 jiwa, dan angka kematiannya 25.000 jiwa. Berapa angka pertumbuhan penduduk alaminya ? Contoh soal
  • 68. Edited by Ardiansyah Diketahui angka kelahiran penduduk Rejang Lebong tahun 2009 adalah 5.000 jiwa dan angka kematiannya 2.000 jiwa. Diketahui pula jumlah imigrasi sebesar 1.500 jiwa dan jumlah emigrasi 800 jiwa. Berapakah pertumbuhan penduduk totalnya ? Contoh soal
  • 69. Edited by Ardiansyah Suatu negara terdapat jumlah penduduk sebesar 25 juta jiwa, sedangkan kelahiran yang terjadi dalam satu tahun adalah 500.000 jiwa, berapa tingkat kelahiran kasarnya dan apa artinya? Contoh soal
  • 70. Edited by Ardiansyah Daerah Curup memiliki jumlah wanita pada usia 25 – 29 tahun adalah 30.000 jiwa, dalam satu tahun jumlah bayi yang dilahirkan oleh wanita pada usia 25 – 29 tahun adalah 1.300 bayi, berapa tingkat kelahiran umur spesifiknya, dan artikan? Contoh soal
  • 71. Edited by Ardiansyah Apabila suatu negara jumlah penduduknya sebesar 30 juta jiwa, sedangkan angka kematiannya dalam setahun 50.000 jiwa. Berapa angka kematian negara tersebut, artikan ? Contoh soal
  • 72. Edited by Ardiansyah Suatu daerah memiliki jumlah penduduk usia 65 – 69 tahun adalah 50.000 jiwa, jumlah kematian dalam satu tahun pada kelompok umur ini adalah 500 jiwa, carilah tingkat kematian spesifik dari umur tersebut dan artikan ? Contoh soal
  • 73. Edited by Ardiansyah Apabila suatu negara jumlah memiliki jumlah kelahiran bayi dalam satu tahun sebesar 5000.000 jiwa, sedangkan kematian bayi yang lahir dalam satu tahun 500.000 jiwa. Berapa angka kematian bayi (IMR) nya ? Contoh soal
  • 74. Edited by Ardiansyah Jumlah penduduk tahun 2002 = 40.500 jiwa Jumlah penduduk pada tahun 2007 = 56.345 jiwa Berapa angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya selama periode 2002 – 2007, jika dihitung dengan menggunakan tiga persamaan tersebut di atas ? • Jawab : Po = 40.500 jiwa Pn = 56.345 jiwa Pertumbuhan penduduk aritmetik : Pn = Po (1 + rn) = 40.500 ( 1 + 5.r) = 40.500 + 40.500 x 5 r r = 56.345 - 40.500 40.500 x 5 r = 15.845 = 0,078246913 = 7,82 % 202.500 Contoh soal
  • 75. Edited by Ardiansyah Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia tercatata 205 juta jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk pertahun 1,5 %. Berapa proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2005 ? • Jawab : Dengan menggunakan rumus geometrik Pn = Po (1 + r)n Pn = 205 juta (1 + 0,015)5 = 205 juta (1,015)5 = 205 juta (1,0773) = 220 juta • Jadi proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2005 dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5 % per tahun ialah 220 juta jiwa. Contoh soal
  • 76. Edited by Ardiansyah Jika pertumbuhan penduduk ( r ) setiap tahun konstan / tetap, maka dapat diperkirakan untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu penduduk untuk berlipat ganda (doubling time), dengan rumus : Dt = 70 r Keterangan rumus : 70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk pertahun adalah tetap r = pertumbuhan penduduk yang tetap sepanjang tahun Contoh soal
  • 77. Edited by Ardiansyah Bila diketahui r = 2,5 % per tahun, maka jumlah penduduk akan menjadi dua kali lipat dalam waktu : Dt = 70 = 70 = 28 tahun R 2,5 Jadi jumlah penduduk akan bertambah menjadi dua kali lipat membutuhkan waktu 28 tahun. Contoh soal