Dokumen tersebut membahas tentang sabar dalam menuntut ilmu, tidak malu bertanya, dan enam hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan ilmu, yaitu kecerdasan, tekad, kesungguhan, bekal, bimbingan guru, serta waktu yang lama.
3. Jalan ilmu tidaklah dibentangkan dengan bunga – bunga
dan wangi – wangian. Akan tetapi, ia membutuhkan
kesabaran, keyakinan, dan tekad kuat yang tidak
pernah lunak. Jalan ilmu itu Panjang, sedangkan hawa
nafsu mengajak kepada diri pada kebosanan, putus asa,
berhenti dan berleha – leha. Sehingga jika seorang
penuntut ilmu mengikuti hawa nafsunya, maka hawa nafsu
tersebut akan menggiringnya menuju kerugian dan
penyesalan.
Adab Thalibul ‘Ilmi – Hal. 27
4. Imam Asy Syafi’I rahimahullah berkata dalam Syairnya :
َّةتِسِب َّالِإ َمْلِالع َالَنَت ْنَل يَِخأ
انَيَبِب اَهِلْيِصْفَت ْنَع َكْيِبْنُأَس:
اءَكَذ,صْرِحَو,ادَهِتْاجَو,مَهْرِدَو,
اذَتُْسأ ُةَبْحُصَو,انَمَز َُلْوُطَو.
Saudaraku, engkau tidak akan mendapat ilmu,
melainkan dengan enam perkara.
Kukabarkan kepadamu rinciannya dengan jelas :
(1) Kecerdasan, (2) kemauan keras / tekad, (3)
bersungguh – sungguh, (4) bekal yang cukup,
(5) Bimbingan Ustadz/Guru, (6) Waktu yang lama.
Adab & Akhlak Penuntut Ilmu – Hal 22
5. Al Khatib al Baghdadi rahimahullah meriwayatkan dari al Fadhl bin Sa’id
bin Salam rahimahullah bahwa ia berkata,
“ Ada seorang penuntut ilmu yang mengalami kesulitan dalam memahami suatu
ilmu/pelajaran, lalu berniat untuk meninggalkannya. Ketika suatu hari ia melewati
suatu tempat dan melihat air yang terus menetes dari puncak gunung. Air tersebut
jatuh dan mampu melubangi batu tersebut. Maka ia berhenti dan berpikir sejenak.
Kemudian ia berkata, “ Air dengan kelembutannya saja mampu membuat
batu itu berlubang, apalah lagi otakku & hatiku tidaklah lebih keras
daripada batu dan ilmu tidaklah lebih lembut daripada air.” Demi Allah,
sungguh aku akan kembali menuntut ilmu. Lalu ia kembali menuntut ilmu dan
menguasainya. “
Adab & Akhlak Penuntut Ilmu – Hal 97
6. CARILAH SEBUAH HADITS YANG MENCERITAKAN TENTANG DUA ORANG YANG
TAMAK YAKNI ORANG YANG TIDAK PERNAH PUAS.
(1) TULISKAN LAFAL HADITSNYA,
(2) SIAPA SAJAKAH MEREKA ? DAN
(3)JELASKAN KAITAN ANTARA KEDUANYA !
1. Mintalah bantuan orang tua atau teman kalian untuk menemukan hadits
tersebut, baik melalui Google, Yahoo, Bing Search Engine;
2. Dapat juga bertanya kepada guru agama kalian dan meminjam kitab – kitab
hadits mereka;
3. Bersabar dalam menemukannya; atau;
4. Berkerja secara berkelompok.
8. ِوحُّن ااالَجِر َّالِإ َكِلْبَق نِم اَنْلَسَْرأ ٓاَمَوَْهأ
۟
آوُلَْسَف ۚ ْمِهْيَلِإ ٓىنِإ ِرْكِٱلذ َل
َال ْمُنتُكَنوُمَلْعَت
Allah َالَعَت َو ُهَناَحْبُس berfirman,
Terjemahan:
“ Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu
kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu
tidak mengetahui.”
QS. An Nahl : 43
9. Imam Mujahid bin Jabr rahimahullah
berkata,
ْحَتْسُم َمْلِعْلا ُمَّلَعَتَي َالِِْْتَتْسُم َالَو ي.
“Tidak akan mendapatkan ilmu orang yang
malu (dalam menuntut ilmu) dan orang
yang sombong.”
Adab & Akhlak Penuntut Ilmu – Hal 36