SlideShare a Scribd company logo
STIKOM Artha Buana
Teknik Informatika
2014
Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom.
Sebelumnya . . .
. 2STIKOM Artha Buana
• FSA (Finite State Automata), tata bahasa
formal: desain/ konstruksi perangkat lunak.
• Mesin Turing, membantu pemahaman yang
diinginkan dari perangkat lunak.
• Penyelesaian masalah? Atau menggunakan
pendekatan . . .
. 3STIKOM Artha Buana
Kegunaan Teori Otomata
Kegunaan Teori Otomata
• Untuk mendesain dan mengecek perilaku
rangkaian digital.
ON OFF
0
1
. 4STIKOM Artha Buana
Kegunaan Teori Otomata (lanj.)
• Sebagai penganalisa leksikon kompiler, yakni
komponen kompiler yang mengubah teks input
menjadi unit logik.
0 1
I
2
F
. 5STIKOM Artha Buana
Kosakata/Perben
daharaan Kata
Kegunaan Teori Otomata (lanj.)
• Untuk memeriksa teks yang sangat besar, seperti
halaman web, untuk menemukan kemunculan
kata-kata, frase-frase, dan pola lain.
• Contoh : metode pencarian pada google
. 6STIKOM Artha Buana
Bagaiama proses
pencarian pada google ?
Kegunaan Teori Otomata (lanj.)
• Untuk memvalidasi sistem yang memiliki keadaan
terbatas, seperti protokol komunikasi untuk pergantian
data yang aman.
. 7STIKOM Artha Buana
Konsep Sentral Teori Otomata
. 8STIKOM Artha Buana
Alfabet
• Adalah himpunan simbol.
• terbatas
• tidak kosong
• Lambang: 
• Contoh:
• Alfabet biner:  = {0, 1}
• Alfabet huruf kecil:  = {a, b, …, z}
. 9STIKOM Artha Buana
String
• String (bisa berupa kata) adalah alfabet dengan
urutan terbatas.
• Contoh: 01101 dan 111 merupakan string dari alfabet
biner  = {0, 1}
• String kosong: string dengan kemunculan
simbol sama dengan nol
• Dinotasikan dengan  dan dapat muncul dari
sembarang alfabet.
. 10STIKOM Artha Buana
Panjang String
• Panjang string: jumlah simbol dalam string
Contoh: 01101 memiliki panjang 5
• String 01101 hanya terdiri dari dua simbol (0 dan
1) dengan panjang 5.
Notasi panjang string dari : ||
Contoh: |011| = 3 and || = 0
. 11STIKOM Artha Buana
Pangkat Alfabet
Jika  adalah alfabet,
string dengan panjang tertentu dari alfabet
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk notasi
perpangkatan. (penjelasan pada halaman berikutnya)
. 12STIKOM Artha Buana
Pangkat Alfabet (lanj.)
k: himpunan string dengan panjang k, yang
elemennya merupakan anggota .
. 13STIKOM Artha Buana
Pangkat Alfabet (lanj.)
Contoh:
• 0:{}.
Tanpa memperdulikan anggota ,  merupakan
satu-satunya string dengan panjang 0.
. 14STIKOM Artha Buana
Pangkat Alfabet (lanj.)
Jika  = {0, 1}, maka
• 2= {00, 01, 10, 11}
• 1= {0, 1}
• 3= {000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, 111}
. 15STIKOM Artha Buana
Pangkat Alfabet (lanj.)
Jika  = {0, 1}, maka
•  merupakan alfabet
• simbol 0 dan simbol 1 merupakan anggotanya.
• 1 merupakan himpunan string;
• masing-masing anggotanya merupakan string (dengan
panjang masing-masing 1)
. 16STIKOM Artha Buana
Pangkat Bintang Kleen
• * : himpunan semua string dari alfabet .
• {0, 1} = {, 0, 1, 00, 01, 10, 11, 000, … }
• * = 0  1  2  …
. 17STIKOM Artha Buana
Pangkat Bintang Kleen (lanj.)
• Lambang * disebut dengan bintang Kleene
diambil dari nama seorang ahli matematika dan
logika bernama Stephen Cole Kleene.
• + = 1  2  . . .
Sehingga:
• * = +  {}
. 18STIKOM Artha Buana
Konkatenasi
Didefinisikan suatu operasi biner, dinamakan
konkatenasi (gabungan), dalam * , sbb:
• Jika a1a2a3…an dan b1b2…bm berada dalam *,
maka
a1a2a3...an.b1b2…bm = a1a2a3…anb1b2…bm
. 19STIKOM Artha Buana
Konkatenasi (lanj.)
• Sehingga, string yang satu dapat digabungkan
dengan string lainnya:
• Jika x dan y merupakan dua buah string, maka
x.y diartikan sebagai gabungan dari x dan y,
hasilnya, string yang baru terbentuk dengan
menulis x diikuti dengan menuliskan y.
. 20STIKOM Artha Buana
Konkatenasi (lanj.)
Contoh:
• x = 01101 dan y = 110
Maka xy = 01101110 dan yx = 11001101
. 21STIKOM Artha Buana
Konkatenasi (lanj.)
Contoh:
• Untuk sembarang string w, persamaan w = w =w
• Sehingga,  merupakan identitas untuk operasi
konkatenasi (ketika digabungkan dengan
sembarang string akan dihasilkan string itu
sendiri)
. 22STIKOM Artha Buana
Konkatenasi (lanj.)
Contoh:
• Jika S dan T merupakan himpunan bagian dari
*, maka
S.T = {s.t | s S, t T}
. 23STIKOM Artha Buana
Bahasa
• Jika  adalah alfabet, dan L  *, maka L adalah
bahasa dari .
• Bahasa: Himpunan string yang berasal dari *.
• dapat bersifat tak-terbatas.
. 24STIKOM Artha Buana
subset
Bahasa (lanj.)
• Bahasa dari  tidak perlu string dari semua
simbol .
• Sehingga, bahasa dari  juga merupakan bahasa
dari sembarang alfabet yang merupakan
superhimpunan dari .
. 25STIKOM Artha Buana
Bahasa (lanj.)
• Contoh:
• Pemrograman bahasa C.
Program yang benar merupakan himpunan bagian dari
string yang mungkin yang dapat dibentuk dari alfabet
bahasa tersebut (himpunan bagian karakter ASCII)
• Bahasa Inggris atau Bahasa Perancis.
. 26STIKOM Artha Buana
Contoh Bahasa yang Lain (lanj.)
1. Bahasa semua string yang mengandung n
buah 0 yang diikuti oleh n buah 1 (n ≥ 0):
{, 01, 0011, 000111, …}
. 27STIKOM Artha Buana
Contoh Bahasa yang Lain (lanj.)
2. Himpunan string yang terdiri dari 0 dan 1
dengan jumlah masing-masing yang sama:
{, 01, 10, 0011, 0101, 1001, …}
. 28STIKOM Artha Buana
Contoh Bahasa yang Lain (lanj.)
3. * merupakan bahasa dari sembarang alfabet .
4. , bahasa kosong, merupakan bahasa dari
sembarang alfabet.
. 29STIKOM Artha Buana
Contoh Bahasa yang Lain
5. {}, bahasa yang hanya terdiri dari string
kosong,
• merupakan bahasa dari sembarang alfabet.
Catatan:  ≠ {} karena  tidak memiliki string
sedangkan {} memiliki satu string.
. 30STIKOM Artha Buana
Contoh Bahasa yang Lain
6. {w | w terdiri dari jumlah angka 0 yang sama
dengan jumlah angka 1}
7. {0n1n | n ≥ 1}
8. {0i1j | 0 ≤ i ≤ j}
. 31STIKOM Artha Buana
Operator Bahasa : Union
• Union dari dua bahasa L dan M, dinotasikan
dengan L M, merupakan himpunan string yang
ada di L, M, atau keduanya.
• Contoh:
Jika L = {001, 10, 111} dan M = {, 001} maka
L M = {, 001, 10, 111}
. 32STIKOM Artha Buana
Operator Bahasa: Konkatenasi
• Konkatenasi dari bahasa L dan M, dinotasikan
dengan L.M atau LM, merupakan himpunan
string yang dibentuk dengan mengambil
sembarang string dalam L dan
menyambungkannya dengan sembarang string
dalam M.
• Konkatenasi  UNION
• Contoh:
Jika L = {001, 10, 111} dan M = {, 001} maka
L.M = {001, 10, 111, 001001, 10001, 111001}
. 33STIKOM Artha Buana
Operator Bahasa: Klosur
• Klosur dari bahasa L dinotasikan dengan L* dan
merepresentasikan himpunan string yang dapat
dibuat dengan mengambil sembarang string dari L
• dapat juga mengandung perulangan (misal string yang
sama dapat diulang lebih dari sekali) dan
menggabungkan semuanya.
• Contoh:
• Jika L = {0,1} maka L* adalah semua string 0 dan 1
• Jika L = {0,11} maka L* terdiri dari string 0 dan 1 dengan
angka 1 muncul dua kali, misal 011, 11110, dan .
Namun bukan 01011 atau 101.
. 34STIKOM Artha Buana
Operator Bahasa: Klosur (lanj.)
• Formalnya, L* adalah union tak-hingga Ui ≥ Li
dengan L0 = {}, L1 = L, dan untuk i > 1 kita
memiliki Li = LL…L (gabungan dari i buah L)
. 35STIKOM Artha Buana
Ekspresi Reguler
. 36STIKOM Artha Buana
Ekspresi Reguler dan Bahasa
Kita definisikan ekspresi reguler.
Basis: Basis terdiri atas tiga bagian:
1. Konstanta  dan  merupakan ekspresi reguler,
menotasikan bahasa {} dan . Sehingga L() = {}
dan L() = 
2. Jika a adalah suatu simbol, maka a merupakan
ekspresi reguler. Ekspresi ini menotasikan bahasa
{a}, misalnya L(a) = {a}. Catatan: font tebal
digunakan untuk menotasikan ekspresi yang
berkaitan dengan simbol.
3. Suatu variabel, biasanya ditulis dengan huruf besar
dan miring, seperti L, merupakan suatu variabel
yang merepresentasikan sembarang bahasa.
. 37STIKOM Artha Buana
Ekspresi Reguler dan Bahasa
Induksi: terdapat empat bagian pada langkah induktif, satu
untuk tiap tiga operator dan satu untuk mengenalkan tanda
kurung.
1. Jika E dan F adalah ekspresi reguler, maka E + F
merupakan ekspresi yang menotasikan gabungan L(E) dan
L(F). Sehingga L(E+F) = L(E)L(F)
2. Jika E dan F adalah ekspresi reguler, maka EF merupakan
eksperi reguler yang menotasikan konkatenasi dari L(E) dan
L(F). Sehingga, L(EF) = L(E)L(F)
3. Jika E merupakan ekspresi reguler, maka E* merupakan
ekspresi reguler yang menotasikan klosur dari L(E).
Sehingga L(E*)=(L(E))*
4. Jika E merupakan ekpresi reguler, maka € merupakan
ekspresi reguler yang menotasikan E yang sama. Secara
formal, L((E))=(L(E))
. 38STIKOM Artha Buana
Contoh Penggunaan Ekspresi
Reguler
• Pendefinisian penganalisa leksikal (kompiler)
• Digunakan di sistem operasi seperi UNIX (Unix-
style):
[A-Z] [a-z] * [ ] [A-Z] [A-Z]
Merepresentasikan kata-kata huruf besar diikuti
dengan spasi dan dua huruf besar. Ekspresi ini
merepresentasikan pola dalam teks yang dapat
berupa suatu kota dan suatu negara, misalnya
Ithaca NY.
Pola ini gagal untuk nama kota yang terdiri dari
lebih satu kata seperti Palo Alto CA
. 39STIKOM Artha Buana

More Related Content

What's hot

Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
Fahrul Usman
 
2 alfabet dan string
2 alfabet dan string2 alfabet dan string
2 alfabet dan string
Rahmatdi Black
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Onggo Wiryawan
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
KuliahKita
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
ahmad haidaroh
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaDidik Sadianto
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
RochimatulLaili
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
Yadi Pura
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
PT.surga firdaus
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritOka Ambalie
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Pumping Lemma-rl - Materi 5 - TBO
Pumping Lemma-rl - Materi 5 - TBOPumping Lemma-rl - Materi 5 - TBO
Pumping Lemma-rl - Materi 5 - TBO
ahmad haidaroh
 
modul algoritma Bab 1
modul algoritma Bab 1modul algoritma Bab 1
modul algoritma Bab 1
Eko Widyanto Napitupulu
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Fahrul Usman
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
restu sri rahayu
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
Kelinci Coklat
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
KuliahKita
 

What's hot (20)

Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
 
2 alfabet dan string
2 alfabet dan string2 alfabet dan string
2 alfabet dan string
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematika
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Pumping Lemma-rl - Materi 5 - TBO
Pumping Lemma-rl - Materi 5 - TBOPumping Lemma-rl - Materi 5 - TBO
Pumping Lemma-rl - Materi 5 - TBO
 
modul algoritma Bab 1
modul algoritma Bab 1modul algoritma Bab 1
modul algoritma Bab 1
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Aturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variableAturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variable
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 

Viewers also liked

Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBOContext Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
ahmad haidaroh
 
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
ahmad haidaroh
 
Pendahuluan - Materi 1 - TBO
Pendahuluan - Materi 1 - TBOPendahuluan - Materi 1 - TBO
Pendahuluan - Materi 1 - TBO
ahmad haidaroh
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
ahmad haidaroh
 
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBOFinite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
ahmad haidaroh
 
Teori bahasa formal dan Otomata
Teori bahasa formal dan OtomataTeori bahasa formal dan Otomata
Teori bahasa formal dan OtomataRisal Fahmi
 
Pushdown Automata - Materi 8 - TBO
Pushdown Automata - Materi 8 - TBOPushdown Automata - Materi 8 - TBO
Pushdown Automata - Materi 8 - TBO
ahmad haidaroh
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
ahmad haidaroh
 
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATAPENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
Hamdan Paliwang
 
Regular Expression - TBO - Materi 4
 Regular Expression - TBO - Materi 4 Regular Expression - TBO - Materi 4
Regular Expression - TBO - Materi 4ahmad haidaroh
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
ahmad haidaroh
 
Suplemen Ekspresi-Regular - TBO - Materi 4
Suplemen Ekspresi-Regular - TBO - Materi 4Suplemen Ekspresi-Regular - TBO - Materi 4
Suplemen Ekspresi-Regular - TBO - Materi 4ahmad haidaroh
 
2015 01 19_administrasi_server_pertemuan_3
2015 01 19_administrasi_server_pertemuan_32015 01 19_administrasi_server_pertemuan_3
2015 01 19_administrasi_server_pertemuan_3rudiantoinz
 
Linux10 sendmail
Linux10 sendmailLinux10 sendmail
Linux10 sendmail
Jainul Musani
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
ahmad haidaroh
 
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
ahmad haidaroh
 
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik KompilasiAnalisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
ahmad haidaroh
 
Linux02 install SSh
Linux02 install SShLinux02 install SSh
Linux02 install SSh
Jainul Musani
 

Viewers also liked (20)

Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBOContext Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
 
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
 
Pendahuluan - Materi 1 - TBO
Pendahuluan - Materi 1 - TBOPendahuluan - Materi 1 - TBO
Pendahuluan - Materi 1 - TBO
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
 
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBOFinite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
 
Teori bahasa formal dan Otomata
Teori bahasa formal dan OtomataTeori bahasa formal dan Otomata
Teori bahasa formal dan Otomata
 
Pushdown Automata - Materi 8 - TBO
Pushdown Automata - Materi 8 - TBOPushdown Automata - Materi 8 - TBO
Pushdown Automata - Materi 8 - TBO
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
 
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATAPENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
 
Regular Expression - TBO - Materi 4
 Regular Expression - TBO - Materi 4 Regular Expression - TBO - Materi 4
Regular Expression - TBO - Materi 4
 
08 cfg
08 cfg08 cfg
08 cfg
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Suplemen Ekspresi-Regular - TBO - Materi 4
Suplemen Ekspresi-Regular - TBO - Materi 4Suplemen Ekspresi-Regular - TBO - Materi 4
Suplemen Ekspresi-Regular - TBO - Materi 4
 
2015 01 19_administrasi_server_pertemuan_3
2015 01 19_administrasi_server_pertemuan_32015 01 19_administrasi_server_pertemuan_3
2015 01 19_administrasi_server_pertemuan_3
 
Linux10 sendmail
Linux10 sendmailLinux10 sendmail
Linux10 sendmail
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
Error Handling - P 7 Teknik Kompilasi
 
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik KompilasiAnalisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
Analisis Semantik - P 6 Teknik Kompilasi
 
Linux02 install SSh
Linux02 install SShLinux02 install SSh
Linux02 install SSh
 

Similar to Konsepsentral - Materi 2 - TBO

Regular expressions
Regular expressions Regular expressions
Regular expressions
Guz SuckRockers
 
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
DAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
Teori bahasaautomata
Teori bahasaautomataTeori bahasaautomata
Teori bahasaautomata
as na
 
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa RegulerPertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Dhan junkie
 
REGULAR LANGUAGE
REGULAR LANGUAGEREGULAR LANGUAGE
REGULAR LANGUAGE
Dhan junkie
 
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik KompilasiP 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
ahmad haidaroh
 
Teori bahasa otomata pertemuan 2
Teori bahasa otomata pertemuan 2Teori bahasa otomata pertemuan 2
Teori bahasa otomata pertemuan 2nhiyabelle
 
Bab 4 konsep algoritma
Bab 4 konsep algoritmaBab 4 konsep algoritma
Bab 4 konsep algoritmarisal07
 
Ho automata
Ho automataHo automata
Ho automata
HedyIzmaya
 
Algoritma & pemrograman 2
Algoritma & pemrograman 2Algoritma & pemrograman 2
Algoritma & pemrograman 2
Mulyana Yana
 
asjaskjk eakejakj hasjahsjah shajshajsh sajsha j
asjaskjk eakejakj hasjahsjah shajshajsh  sajsha jasjaskjk eakejakj hasjahsjah shajshajsh  sajsha j
asjaskjk eakejakj hasjahsjah shajshajsh sajsha j
ssuser8b0e201
 
Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching
Kukuh Setiawan
 

Similar to Konsepsentral - Materi 2 - TBO (19)

Regular expressions
Regular expressions Regular expressions
Regular expressions
 
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
 
Teori bahasaautomata
Teori bahasaautomataTeori bahasaautomata
Teori bahasaautomata
 
Pemrograman #11
Pemrograman #11Pemrograman #11
Pemrograman #11
 
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa RegulerPertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
 
REGULAR LANGUAGE
REGULAR LANGUAGEREGULAR LANGUAGE
REGULAR LANGUAGE
 
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik KompilasiP 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
P 2 Konsep & Notasi Bahasa - Teknik Kompilasi
 
Teori bahasa otomata pertemuan 2
Teori bahasa otomata pertemuan 2Teori bahasa otomata pertemuan 2
Teori bahasa otomata pertemuan 2
 
Bab 4 konsep algoritma
Bab 4 konsep algoritmaBab 4 konsep algoritma
Bab 4 konsep algoritma
 
Struktur compiler session 4
Struktur compiler session 4Struktur compiler session 4
Struktur compiler session 4
 
Teori bahasa dan otomata 4
Teori bahasa dan otomata 4Teori bahasa dan otomata 4
Teori bahasa dan otomata 4
 
Ho automata
Ho automataHo automata
Ho automata
 
String baru
String baruString baru
String baru
 
Algoritma & pemrograman 2
Algoritma & pemrograman 2Algoritma & pemrograman 2
Algoritma & pemrograman 2
 
3 konsep algoritma
3 konsep algoritma3 konsep algoritma
3 konsep algoritma
 
3 konsep algoritma
3 konsep algoritma3 konsep algoritma
3 konsep algoritma
 
3 konsep algoritma
3 konsep algoritma3 konsep algoritma
3 konsep algoritma
 
asjaskjk eakejakj hasjahsjah shajshajsh sajsha j
asjaskjk eakejakj hasjahsjah shajshajsh  sajsha jasjaskjk eakejakj hasjahsjah shajshajsh  sajsha j
asjaskjk eakejakj hasjahsjah shajshajsh sajsha j
 
Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching
 

More from ahmad haidaroh

Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar
ahmad haidaroh
 
8 Rekursif
8 Rekursif8 Rekursif
8 Rekursif
ahmad haidaroh
 
6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE
ahmad haidaroh
 
5 STACK
5 STACK5 STACK
4 Adt
4 Adt4 Adt
3 Linked List
3   Linked List3   Linked List
3 Linked List
ahmad haidaroh
 
2 Array
2 Array2 Array
Materi 4 Regular Expression
Materi 4   Regular ExpressionMateri 4   Regular Expression
Materi 4 Regular Expression
ahmad haidaroh
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
ahmad haidaroh
 
Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 4 Dioda1
Pertemuan 4   Dioda1Pertemuan 4   Dioda1
Pertemuan 4 Dioda1
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 4 Aljabar Boole
Pertemuan 4   Aljabar Boole Pertemuan 4   Aljabar Boole
Pertemuan 4 Aljabar Boole
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-mintermPertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
ahmad haidaroh
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem BilanganPertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
ahmad haidaroh
 
Presentasi Ordik 2016
Presentasi  Ordik   2016Presentasi  Ordik   2016
Presentasi Ordik 2016
ahmad haidaroh
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan
Pertemuan 1 -  PendahuluanPertemuan 1 -  Pendahuluan
Pertemuan 1 - Pendahuluan
ahmad haidaroh
 

More from ahmad haidaroh (20)

Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar
 
8 Rekursif
8 Rekursif8 Rekursif
8 Rekursif
 
6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE
 
5 STACK
5 STACK5 STACK
5 STACK
 
4 Adt
4 Adt4 Adt
4 Adt
 
3 Linked List
3   Linked List3   Linked List
3 Linked List
 
2 Array
2 Array2 Array
2 Array
 
Materi 4 Regular Expression
Materi 4   Regular ExpressionMateri 4   Regular Expression
Materi 4 Regular Expression
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018
 
Pertemuan 4 Dioda1
Pertemuan 4   Dioda1Pertemuan 4   Dioda1
Pertemuan 4 Dioda1
 
Pertemuan 4 Aljabar Boole
Pertemuan 4   Aljabar Boole Pertemuan 4   Aljabar Boole
Pertemuan 4 Aljabar Boole
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
 
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-mintermPertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem BilanganPertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
 
Presentasi Ordik 2016
Presentasi  Ordik   2016Presentasi  Ordik   2016
Presentasi Ordik 2016
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan
Pertemuan 1 -  PendahuluanPertemuan 1 -  Pendahuluan
Pertemuan 1 - Pendahuluan
 

Recently uploaded

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 

Recently uploaded (20)

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 

Konsepsentral - Materi 2 - TBO

  • 1. STIKOM Artha Buana Teknik Informatika 2014 Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom.
  • 2. Sebelumnya . . . . 2STIKOM Artha Buana
  • 3. • FSA (Finite State Automata), tata bahasa formal: desain/ konstruksi perangkat lunak. • Mesin Turing, membantu pemahaman yang diinginkan dari perangkat lunak. • Penyelesaian masalah? Atau menggunakan pendekatan . . . . 3STIKOM Artha Buana Kegunaan Teori Otomata
  • 4. Kegunaan Teori Otomata • Untuk mendesain dan mengecek perilaku rangkaian digital. ON OFF 0 1 . 4STIKOM Artha Buana
  • 5. Kegunaan Teori Otomata (lanj.) • Sebagai penganalisa leksikon kompiler, yakni komponen kompiler yang mengubah teks input menjadi unit logik. 0 1 I 2 F . 5STIKOM Artha Buana Kosakata/Perben daharaan Kata
  • 6. Kegunaan Teori Otomata (lanj.) • Untuk memeriksa teks yang sangat besar, seperti halaman web, untuk menemukan kemunculan kata-kata, frase-frase, dan pola lain. • Contoh : metode pencarian pada google . 6STIKOM Artha Buana Bagaiama proses pencarian pada google ?
  • 7. Kegunaan Teori Otomata (lanj.) • Untuk memvalidasi sistem yang memiliki keadaan terbatas, seperti protokol komunikasi untuk pergantian data yang aman. . 7STIKOM Artha Buana
  • 8. Konsep Sentral Teori Otomata . 8STIKOM Artha Buana
  • 9. Alfabet • Adalah himpunan simbol. • terbatas • tidak kosong • Lambang:  • Contoh: • Alfabet biner:  = {0, 1} • Alfabet huruf kecil:  = {a, b, …, z} . 9STIKOM Artha Buana
  • 10. String • String (bisa berupa kata) adalah alfabet dengan urutan terbatas. • Contoh: 01101 dan 111 merupakan string dari alfabet biner  = {0, 1} • String kosong: string dengan kemunculan simbol sama dengan nol • Dinotasikan dengan  dan dapat muncul dari sembarang alfabet. . 10STIKOM Artha Buana
  • 11. Panjang String • Panjang string: jumlah simbol dalam string Contoh: 01101 memiliki panjang 5 • String 01101 hanya terdiri dari dua simbol (0 dan 1) dengan panjang 5. Notasi panjang string dari : || Contoh: |011| = 3 and || = 0 . 11STIKOM Artha Buana
  • 12. Pangkat Alfabet Jika  adalah alfabet, string dengan panjang tertentu dari alfabet tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk notasi perpangkatan. (penjelasan pada halaman berikutnya) . 12STIKOM Artha Buana
  • 13. Pangkat Alfabet (lanj.) k: himpunan string dengan panjang k, yang elemennya merupakan anggota . . 13STIKOM Artha Buana
  • 14. Pangkat Alfabet (lanj.) Contoh: • 0:{}. Tanpa memperdulikan anggota ,  merupakan satu-satunya string dengan panjang 0. . 14STIKOM Artha Buana
  • 15. Pangkat Alfabet (lanj.) Jika  = {0, 1}, maka • 2= {00, 01, 10, 11} • 1= {0, 1} • 3= {000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, 111} . 15STIKOM Artha Buana
  • 16. Pangkat Alfabet (lanj.) Jika  = {0, 1}, maka •  merupakan alfabet • simbol 0 dan simbol 1 merupakan anggotanya. • 1 merupakan himpunan string; • masing-masing anggotanya merupakan string (dengan panjang masing-masing 1) . 16STIKOM Artha Buana
  • 17. Pangkat Bintang Kleen • * : himpunan semua string dari alfabet . • {0, 1} = {, 0, 1, 00, 01, 10, 11, 000, … } • * = 0  1  2  … . 17STIKOM Artha Buana
  • 18. Pangkat Bintang Kleen (lanj.) • Lambang * disebut dengan bintang Kleene diambil dari nama seorang ahli matematika dan logika bernama Stephen Cole Kleene. • + = 1  2  . . . Sehingga: • * = +  {} . 18STIKOM Artha Buana
  • 19. Konkatenasi Didefinisikan suatu operasi biner, dinamakan konkatenasi (gabungan), dalam * , sbb: • Jika a1a2a3…an dan b1b2…bm berada dalam *, maka a1a2a3...an.b1b2…bm = a1a2a3…anb1b2…bm . 19STIKOM Artha Buana
  • 20. Konkatenasi (lanj.) • Sehingga, string yang satu dapat digabungkan dengan string lainnya: • Jika x dan y merupakan dua buah string, maka x.y diartikan sebagai gabungan dari x dan y, hasilnya, string yang baru terbentuk dengan menulis x diikuti dengan menuliskan y. . 20STIKOM Artha Buana
  • 21. Konkatenasi (lanj.) Contoh: • x = 01101 dan y = 110 Maka xy = 01101110 dan yx = 11001101 . 21STIKOM Artha Buana
  • 22. Konkatenasi (lanj.) Contoh: • Untuk sembarang string w, persamaan w = w =w • Sehingga,  merupakan identitas untuk operasi konkatenasi (ketika digabungkan dengan sembarang string akan dihasilkan string itu sendiri) . 22STIKOM Artha Buana
  • 23. Konkatenasi (lanj.) Contoh: • Jika S dan T merupakan himpunan bagian dari *, maka S.T = {s.t | s S, t T} . 23STIKOM Artha Buana
  • 24. Bahasa • Jika  adalah alfabet, dan L  *, maka L adalah bahasa dari . • Bahasa: Himpunan string yang berasal dari *. • dapat bersifat tak-terbatas. . 24STIKOM Artha Buana subset
  • 25. Bahasa (lanj.) • Bahasa dari  tidak perlu string dari semua simbol . • Sehingga, bahasa dari  juga merupakan bahasa dari sembarang alfabet yang merupakan superhimpunan dari . . 25STIKOM Artha Buana
  • 26. Bahasa (lanj.) • Contoh: • Pemrograman bahasa C. Program yang benar merupakan himpunan bagian dari string yang mungkin yang dapat dibentuk dari alfabet bahasa tersebut (himpunan bagian karakter ASCII) • Bahasa Inggris atau Bahasa Perancis. . 26STIKOM Artha Buana
  • 27. Contoh Bahasa yang Lain (lanj.) 1. Bahasa semua string yang mengandung n buah 0 yang diikuti oleh n buah 1 (n ≥ 0): {, 01, 0011, 000111, …} . 27STIKOM Artha Buana
  • 28. Contoh Bahasa yang Lain (lanj.) 2. Himpunan string yang terdiri dari 0 dan 1 dengan jumlah masing-masing yang sama: {, 01, 10, 0011, 0101, 1001, …} . 28STIKOM Artha Buana
  • 29. Contoh Bahasa yang Lain (lanj.) 3. * merupakan bahasa dari sembarang alfabet . 4. , bahasa kosong, merupakan bahasa dari sembarang alfabet. . 29STIKOM Artha Buana
  • 30. Contoh Bahasa yang Lain 5. {}, bahasa yang hanya terdiri dari string kosong, • merupakan bahasa dari sembarang alfabet. Catatan:  ≠ {} karena  tidak memiliki string sedangkan {} memiliki satu string. . 30STIKOM Artha Buana
  • 31. Contoh Bahasa yang Lain 6. {w | w terdiri dari jumlah angka 0 yang sama dengan jumlah angka 1} 7. {0n1n | n ≥ 1} 8. {0i1j | 0 ≤ i ≤ j} . 31STIKOM Artha Buana
  • 32. Operator Bahasa : Union • Union dari dua bahasa L dan M, dinotasikan dengan L M, merupakan himpunan string yang ada di L, M, atau keduanya. • Contoh: Jika L = {001, 10, 111} dan M = {, 001} maka L M = {, 001, 10, 111} . 32STIKOM Artha Buana
  • 33. Operator Bahasa: Konkatenasi • Konkatenasi dari bahasa L dan M, dinotasikan dengan L.M atau LM, merupakan himpunan string yang dibentuk dengan mengambil sembarang string dalam L dan menyambungkannya dengan sembarang string dalam M. • Konkatenasi  UNION • Contoh: Jika L = {001, 10, 111} dan M = {, 001} maka L.M = {001, 10, 111, 001001, 10001, 111001} . 33STIKOM Artha Buana
  • 34. Operator Bahasa: Klosur • Klosur dari bahasa L dinotasikan dengan L* dan merepresentasikan himpunan string yang dapat dibuat dengan mengambil sembarang string dari L • dapat juga mengandung perulangan (misal string yang sama dapat diulang lebih dari sekali) dan menggabungkan semuanya. • Contoh: • Jika L = {0,1} maka L* adalah semua string 0 dan 1 • Jika L = {0,11} maka L* terdiri dari string 0 dan 1 dengan angka 1 muncul dua kali, misal 011, 11110, dan . Namun bukan 01011 atau 101. . 34STIKOM Artha Buana
  • 35. Operator Bahasa: Klosur (lanj.) • Formalnya, L* adalah union tak-hingga Ui ≥ Li dengan L0 = {}, L1 = L, dan untuk i > 1 kita memiliki Li = LL…L (gabungan dari i buah L) . 35STIKOM Artha Buana
  • 37. Ekspresi Reguler dan Bahasa Kita definisikan ekspresi reguler. Basis: Basis terdiri atas tiga bagian: 1. Konstanta  dan  merupakan ekspresi reguler, menotasikan bahasa {} dan . Sehingga L() = {} dan L() =  2. Jika a adalah suatu simbol, maka a merupakan ekspresi reguler. Ekspresi ini menotasikan bahasa {a}, misalnya L(a) = {a}. Catatan: font tebal digunakan untuk menotasikan ekspresi yang berkaitan dengan simbol. 3. Suatu variabel, biasanya ditulis dengan huruf besar dan miring, seperti L, merupakan suatu variabel yang merepresentasikan sembarang bahasa. . 37STIKOM Artha Buana
  • 38. Ekspresi Reguler dan Bahasa Induksi: terdapat empat bagian pada langkah induktif, satu untuk tiap tiga operator dan satu untuk mengenalkan tanda kurung. 1. Jika E dan F adalah ekspresi reguler, maka E + F merupakan ekspresi yang menotasikan gabungan L(E) dan L(F). Sehingga L(E+F) = L(E)L(F) 2. Jika E dan F adalah ekspresi reguler, maka EF merupakan eksperi reguler yang menotasikan konkatenasi dari L(E) dan L(F). Sehingga, L(EF) = L(E)L(F) 3. Jika E merupakan ekspresi reguler, maka E* merupakan ekspresi reguler yang menotasikan klosur dari L(E). Sehingga L(E*)=(L(E))* 4. Jika E merupakan ekpresi reguler, maka € merupakan ekspresi reguler yang menotasikan E yang sama. Secara formal, L((E))=(L(E)) . 38STIKOM Artha Buana
  • 39. Contoh Penggunaan Ekspresi Reguler • Pendefinisian penganalisa leksikal (kompiler) • Digunakan di sistem operasi seperi UNIX (Unix- style): [A-Z] [a-z] * [ ] [A-Z] [A-Z] Merepresentasikan kata-kata huruf besar diikuti dengan spasi dan dua huruf besar. Ekspresi ini merepresentasikan pola dalam teks yang dapat berupa suatu kota dan suatu negara, misalnya Ithaca NY. Pola ini gagal untuk nama kota yang terdiri dari lebih satu kata seperti Palo Alto CA . 39STIKOM Artha Buana