Dokumen tersebut membahas tentang teori otomata dan konsep-konsep dasarnya seperti alfabet, string, panjang string, pangkat alfabet, konkatenasi, bahasa, dan ekspresi reguler. Teori otomata digunakan untuk merancang dan mengecek perilaku sistem digital serta untuk menganalisis bahasa pemrograman dan teks.
Logika dalam ilmu komputer dalam ilmu komputer digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, teknik/sistem digital, basis data, teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, sistem pakar, jaringan syaraf tiruan, dan lain-lainnya yang mempergunakan logika secara intensif. Salah satu contoh yang populer adlah sistem digital, yaitu bidang ilmu yang didasari oleh logika untuk membuat gerbang logika (logic gates) dan arsitektur komputer sebagai inti mikroprosesor, otak komputer atau central processing unit.
Logika dalam ilmu komputer dalam ilmu komputer digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, teknik/sistem digital, basis data, teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, sistem pakar, jaringan syaraf tiruan, dan lain-lainnya yang mempergunakan logika secara intensif. Salah satu contoh yang populer adlah sistem digital, yaitu bidang ilmu yang didasari oleh logika untuk membuat gerbang logika (logic gates) dan arsitektur komputer sebagai inti mikroprosesor, otak komputer atau central processing unit.
Algoritma ini merupakan salah satu metode kecerdasann buatan untuk pencocokan kata / kalimat, dan dapat digunakan dalam pencocokan binary. contoh kasus dapat digunakan untuk pengolahan citra, deteksi, pencarian KMS
Materi Kuliah di lingkungan STIKOM Artha Buana Kupang.
Berisi tentang Reguler Expression dengan berbagai contoh pembangkitannya serta konversi dari DFSA ke Regex
Berisi materi kuliah Rangkaian Digital dengan fokus pada operasi arimatika (baik desimal, biner, oktal dan bilangan basis lainnya)
Refrensi lebih komplit baca di :
https://haidaroh.blogspot.co.id/2016/09/aritmatika-bilangan-pertemuan-3.html
https://haidaroh.blogspot.co.id/2016/09/komplemen-bilangan-bertanda-floating.html
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. • FSA (Finite State Automata), tata bahasa
formal: desain/ konstruksi perangkat lunak.
• Mesin Turing, membantu pemahaman yang
diinginkan dari perangkat lunak.
• Penyelesaian masalah? Atau menggunakan
pendekatan . . .
. 3STIKOM Artha Buana
Kegunaan Teori Otomata
4. Kegunaan Teori Otomata
• Untuk mendesain dan mengecek perilaku
rangkaian digital.
ON OFF
0
1
. 4STIKOM Artha Buana
5. Kegunaan Teori Otomata (lanj.)
• Sebagai penganalisa leksikon kompiler, yakni
komponen kompiler yang mengubah teks input
menjadi unit logik.
0 1
I
2
F
. 5STIKOM Artha Buana
Kosakata/Perben
daharaan Kata
6. Kegunaan Teori Otomata (lanj.)
• Untuk memeriksa teks yang sangat besar, seperti
halaman web, untuk menemukan kemunculan
kata-kata, frase-frase, dan pola lain.
• Contoh : metode pencarian pada google
. 6STIKOM Artha Buana
Bagaiama proses
pencarian pada google ?
7. Kegunaan Teori Otomata (lanj.)
• Untuk memvalidasi sistem yang memiliki keadaan
terbatas, seperti protokol komunikasi untuk pergantian
data yang aman.
. 7STIKOM Artha Buana
10. String
• String (bisa berupa kata) adalah alfabet dengan
urutan terbatas.
• Contoh: 01101 dan 111 merupakan string dari alfabet
biner = {0, 1}
• String kosong: string dengan kemunculan
simbol sama dengan nol
• Dinotasikan dengan dan dapat muncul dari
sembarang alfabet.
. 10STIKOM Artha Buana
11. Panjang String
• Panjang string: jumlah simbol dalam string
Contoh: 01101 memiliki panjang 5
• String 01101 hanya terdiri dari dua simbol (0 dan
1) dengan panjang 5.
Notasi panjang string dari : ||
Contoh: |011| = 3 and || = 0
. 11STIKOM Artha Buana
12. Pangkat Alfabet
Jika adalah alfabet,
string dengan panjang tertentu dari alfabet
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk notasi
perpangkatan. (penjelasan pada halaman berikutnya)
. 12STIKOM Artha Buana
13. Pangkat Alfabet (lanj.)
k: himpunan string dengan panjang k, yang
elemennya merupakan anggota .
. 13STIKOM Artha Buana
14. Pangkat Alfabet (lanj.)
Contoh:
• 0:{}.
Tanpa memperdulikan anggota , merupakan
satu-satunya string dengan panjang 0.
. 14STIKOM Artha Buana
16. Pangkat Alfabet (lanj.)
Jika = {0, 1}, maka
• merupakan alfabet
• simbol 0 dan simbol 1 merupakan anggotanya.
• 1 merupakan himpunan string;
• masing-masing anggotanya merupakan string (dengan
panjang masing-masing 1)
. 16STIKOM Artha Buana
18. Pangkat Bintang Kleen (lanj.)
• Lambang * disebut dengan bintang Kleene
diambil dari nama seorang ahli matematika dan
logika bernama Stephen Cole Kleene.
• + = 1 2 . . .
Sehingga:
• * = + {}
. 18STIKOM Artha Buana
19. Konkatenasi
Didefinisikan suatu operasi biner, dinamakan
konkatenasi (gabungan), dalam * , sbb:
• Jika a1a2a3…an dan b1b2…bm berada dalam *,
maka
a1a2a3...an.b1b2…bm = a1a2a3…anb1b2…bm
. 19STIKOM Artha Buana
20. Konkatenasi (lanj.)
• Sehingga, string yang satu dapat digabungkan
dengan string lainnya:
• Jika x dan y merupakan dua buah string, maka
x.y diartikan sebagai gabungan dari x dan y,
hasilnya, string yang baru terbentuk dengan
menulis x diikuti dengan menuliskan y.
. 20STIKOM Artha Buana
22. Konkatenasi (lanj.)
Contoh:
• Untuk sembarang string w, persamaan w = w =w
• Sehingga, merupakan identitas untuk operasi
konkatenasi (ketika digabungkan dengan
sembarang string akan dihasilkan string itu
sendiri)
. 22STIKOM Artha Buana
24. Bahasa
• Jika adalah alfabet, dan L *, maka L adalah
bahasa dari .
• Bahasa: Himpunan string yang berasal dari *.
• dapat bersifat tak-terbatas.
. 24STIKOM Artha Buana
subset
25. Bahasa (lanj.)
• Bahasa dari tidak perlu string dari semua
simbol .
• Sehingga, bahasa dari juga merupakan bahasa
dari sembarang alfabet yang merupakan
superhimpunan dari .
. 25STIKOM Artha Buana
26. Bahasa (lanj.)
• Contoh:
• Pemrograman bahasa C.
Program yang benar merupakan himpunan bagian dari
string yang mungkin yang dapat dibentuk dari alfabet
bahasa tersebut (himpunan bagian karakter ASCII)
• Bahasa Inggris atau Bahasa Perancis.
. 26STIKOM Artha Buana
27. Contoh Bahasa yang Lain (lanj.)
1. Bahasa semua string yang mengandung n
buah 0 yang diikuti oleh n buah 1 (n ≥ 0):
{, 01, 0011, 000111, …}
. 27STIKOM Artha Buana
28. Contoh Bahasa yang Lain (lanj.)
2. Himpunan string yang terdiri dari 0 dan 1
dengan jumlah masing-masing yang sama:
{, 01, 10, 0011, 0101, 1001, …}
. 28STIKOM Artha Buana
29. Contoh Bahasa yang Lain (lanj.)
3. * merupakan bahasa dari sembarang alfabet .
4. , bahasa kosong, merupakan bahasa dari
sembarang alfabet.
. 29STIKOM Artha Buana
30. Contoh Bahasa yang Lain
5. {}, bahasa yang hanya terdiri dari string
kosong,
• merupakan bahasa dari sembarang alfabet.
Catatan: ≠ {} karena tidak memiliki string
sedangkan {} memiliki satu string.
. 30STIKOM Artha Buana
31. Contoh Bahasa yang Lain
6. {w | w terdiri dari jumlah angka 0 yang sama
dengan jumlah angka 1}
7. {0n1n | n ≥ 1}
8. {0i1j | 0 ≤ i ≤ j}
. 31STIKOM Artha Buana
32. Operator Bahasa : Union
• Union dari dua bahasa L dan M, dinotasikan
dengan L M, merupakan himpunan string yang
ada di L, M, atau keduanya.
• Contoh:
Jika L = {001, 10, 111} dan M = {, 001} maka
L M = {, 001, 10, 111}
. 32STIKOM Artha Buana
33. Operator Bahasa: Konkatenasi
• Konkatenasi dari bahasa L dan M, dinotasikan
dengan L.M atau LM, merupakan himpunan
string yang dibentuk dengan mengambil
sembarang string dalam L dan
menyambungkannya dengan sembarang string
dalam M.
• Konkatenasi UNION
• Contoh:
Jika L = {001, 10, 111} dan M = {, 001} maka
L.M = {001, 10, 111, 001001, 10001, 111001}
. 33STIKOM Artha Buana
34. Operator Bahasa: Klosur
• Klosur dari bahasa L dinotasikan dengan L* dan
merepresentasikan himpunan string yang dapat
dibuat dengan mengambil sembarang string dari L
• dapat juga mengandung perulangan (misal string yang
sama dapat diulang lebih dari sekali) dan
menggabungkan semuanya.
• Contoh:
• Jika L = {0,1} maka L* adalah semua string 0 dan 1
• Jika L = {0,11} maka L* terdiri dari string 0 dan 1 dengan
angka 1 muncul dua kali, misal 011, 11110, dan .
Namun bukan 01011 atau 101.
. 34STIKOM Artha Buana
35. Operator Bahasa: Klosur (lanj.)
• Formalnya, L* adalah union tak-hingga Ui ≥ Li
dengan L0 = {}, L1 = L, dan untuk i > 1 kita
memiliki Li = LL…L (gabungan dari i buah L)
. 35STIKOM Artha Buana
37. Ekspresi Reguler dan Bahasa
Kita definisikan ekspresi reguler.
Basis: Basis terdiri atas tiga bagian:
1. Konstanta dan merupakan ekspresi reguler,
menotasikan bahasa {} dan . Sehingga L() = {}
dan L() =
2. Jika a adalah suatu simbol, maka a merupakan
ekspresi reguler. Ekspresi ini menotasikan bahasa
{a}, misalnya L(a) = {a}. Catatan: font tebal
digunakan untuk menotasikan ekspresi yang
berkaitan dengan simbol.
3. Suatu variabel, biasanya ditulis dengan huruf besar
dan miring, seperti L, merupakan suatu variabel
yang merepresentasikan sembarang bahasa.
. 37STIKOM Artha Buana
38. Ekspresi Reguler dan Bahasa
Induksi: terdapat empat bagian pada langkah induktif, satu
untuk tiap tiga operator dan satu untuk mengenalkan tanda
kurung.
1. Jika E dan F adalah ekspresi reguler, maka E + F
merupakan ekspresi yang menotasikan gabungan L(E) dan
L(F). Sehingga L(E+F) = L(E)L(F)
2. Jika E dan F adalah ekspresi reguler, maka EF merupakan
eksperi reguler yang menotasikan konkatenasi dari L(E) dan
L(F). Sehingga, L(EF) = L(E)L(F)
3. Jika E merupakan ekspresi reguler, maka E* merupakan
ekspresi reguler yang menotasikan klosur dari L(E).
Sehingga L(E*)=(L(E))*
4. Jika E merupakan ekpresi reguler, maka € merupakan
ekspresi reguler yang menotasikan E yang sama. Secara
formal, L((E))=(L(E))
. 38STIKOM Artha Buana
39. Contoh Penggunaan Ekspresi
Reguler
• Pendefinisian penganalisa leksikal (kompiler)
• Digunakan di sistem operasi seperi UNIX (Unix-
style):
[A-Z] [a-z] * [ ] [A-Z] [A-Z]
Merepresentasikan kata-kata huruf besar diikuti
dengan spasi dan dua huruf besar. Ekspresi ini
merepresentasikan pola dalam teks yang dapat
berupa suatu kota dan suatu negara, misalnya
Ithaca NY.
Pola ini gagal untuk nama kota yang terdiri dari
lebih satu kata seperti Palo Alto CA
. 39STIKOM Artha Buana