SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
TEORI BAHASA DAN OTOMATA
RESUME
Regular Expressions and Languages
Oleh :
I.B. Rathu Eka Surya Wibawa (1308605045)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
Regular Expressions
Regular Expressions dapat didefinisikan bahasa yang sama yang dapat dideskripsikan
beragam bentuk bahasa otomata, namun regular expressions menyediakan sesuatu yang tidak
dimiliki otomata, seperti cara deklaratif untuk menyatakan strings yang ingin kita terima.
Sehingga regular expressions berperan sebagai bahasa input untuk banyak sistem yang
memproses strings.
Terdapat operator – operator pada regular expressions yaitu sebagai berikut :
1. Union ( gabungan) dua bahasa L dan M. Dimana L dan M merupakan sebuah
himpunan string, biasanya union disimbolkan dengan ( ∪ ).
Contoh, jika 𝑳 = {001, 10, 111} dan 𝑴 = { ∈,001}, maka L ∪ M = {∈, 10, 001, 111 }.
2. Concatenation dari bahasa L dan M yang merupakan himpunan strings yang dapat
dibentuk dengan mengambil sembarang string dari L dan diikuti oleh sembarang dari
M yang nantinya akan membentuk rentetan. Contoh, jika L = { 001, 10, 111 } dan M
= { ∈, 001 }, maka L.M menjadi { 001, 10, 111, 001001, 10001, 111001 }. Tiga string
pertama dari L.M merupakan gabungan dari semua string dari L dengan ∈ pada M,
akan tetapi, string selanjutnya pada L.M merupakan gabungan dari semua string pada
L dengan 001 pada M.
3. Closure dari bahasa L yang dilambangkan dengan L* dan mewakili himpunan dari
string tersebut dapat di bentuk dengan mengambil angka acak string dari L. Dan
melakukan pengulangan.
Contoh : Contoh, jika L = { 0,1 } maka L* adalah semua string mengandung 0 dan 1.
Jika L = { 0,11 }, maka L* harus terdiri dari string 0, 1 dan 1 yang selalu
berpasangan. Seperti 001, 11110 dan ∈ bukan 01011 atau 101.
Membangun regular expressions
Untuk membangun rebular expressions diperlukan semua jenis aljabar dimulai dengan
beberapa ekspresi dasar, biasanya berupa konstanta atau variabel. Kemudian aljabar
memungkinkan mengijinkan kita untuk membangun lebih banyak ekspresi dengan
memasukkan himpunan baru pada operator baru pada eskpresi dasar tersebut, dan pada
ekspresi yang telah dibangun sebelumnya.
Aljabar regular expressions mengikuti pola tersebut, menggunakan konstanta dan
variabel yang menyatakan bahasa serta operator union, dot dan star.
Basis : basis terdiri dari tigabagian :
1. Konstanta ∈ dan ∅ merupakan ekspresi reguler, dimana {∈} dan {∅} berturut-turut
merupakan sebuah bahasa {∈} dan ∅. Maka, L(∈) = {∈} dan L(∅) = ∅.
2. Jika a merupakan simbol apapun, maka a merupakan ekspresi reguler. Ekspresi
tersebut merupakan bahasa {a}. Jadi, L(a) = {a}.
3. Variabel biasanya ditulis dengan huruf kapital dan miring seperti L, yang merupakan
variabel yang mewakili sembarang bahasa bahasa.
Induksi : Ada empat tahap dalam tahap induksi, satu untuk setiap tiga operator tersebut dan
satu untuk pengenalan tanda kurung.
1. Jika E dan F adalah regular expressions, maka E + F adalah regular expressions yang
merupakan bentuk union dari L(E) dan L(F). Jadi, L(E+F) = L(E) ∪ L(F).
2. Jika E dan F adalah regular expressions, maka EF adalah regular expressions yang
merupakan bentuk concatenation dari L(E) dan L(F). Jadi, L(EF) = L(E)L(F).
3. Jika E adalah regular expressions, maka E* adalah regular expressions yang
merupakan bentuk closure dari L(E). Jadi, L(E*) = (L(E))*.
4. Jika E adalah regular expressions, akan menjadi (E) dengan induk E juga merupakan
regular expressions yang membentuk bahasa yang sama dengan E. Bentuk formalnya
L((E)) = L(E).
Seperti pada aljabar pada umumnya, operator – operator regular expressions dianggap
memiliki prioritas yang “diutamakan”, yang artinya operator diasosiasikan dengan operand-
nya pada suatu urutan tertentu.
Contoh: x y + z, kita tentunya akan membentuknya menjadi ( x . y ) + z bukan x ( y + z )
karena x.y sudah dalam satu grup dan tidak dapat dipisah. Hal yang sama seperti kita
mengelompokkan proses aritmatika dari kiri, maka x - y – z ekuivalen dengan ( x – y ) – z
tidak dengan x – ( y – z ). Untuk regular expressions prioritas utama operatornya adalah
sebagai berikut :
1. Operator star memiliki prioritas yang harus didahulukan dalam pengerjaannya
sehingga hanya diterapkan pada sekuen paling kecil dari simbol pada kiri operator
tersebut yang sudah dibentuk regular expressions.
2. Lalu operator yang dikerjakan selanjutnya adalah operator concatenation atau “dot”.
Setelah melakukan pengelompokkan pada operator bintang dengan operand-nya,
berikutnya kita melakukan pengelompokkan pada operator concatenation dengan
operand nya.
3. Yang terakhir semua unions (operator +) dikelompokkan dengan operand masing-
masing.
Tentu saja kita sering tidak menginginkan mengelompokkan sebuah regular
expressions sesuai dengan yang di syaratkan oleh prioritas dari operator tersebut. Maka kita
bebas menggunakan kurung untuk mengelompokkan operand yang kita pilih.

More Related Content

Viewers also liked

Arangkada presscon PPT on legislation policy reform agenda
Arangkada presscon PPT on legislation policy reform agendaArangkada presscon PPT on legislation policy reform agenda
Arangkada presscon PPT on legislation policy reform agendaArangkada Philippines
 
Large maps and WordPress
Large maps and WordPressLarge maps and WordPress
Large maps and WordPressDMWMartin
 
Cdw sed tank_tech_memo1111
Cdw sed tank_tech_memo1111Cdw sed tank_tech_memo1111
Cdw sed tank_tech_memo1111Mazen Alqadi
 
Origen d ela ecología 2
Origen d ela ecología 2Origen d ela ecología 2
Origen d ela ecología 2ecologiaBH52
 
The story of my life
The story of my lifeThe story of my life
The story of my lifeFlor Córdoba
 
Razdeo prečice (lycopodiophyta)
Razdeo prečice (lycopodiophyta)Razdeo prečice (lycopodiophyta)
Razdeo prečice (lycopodiophyta)Aleksa Radojcic
 
Ebook training nutrition-secrets pdf
Ebook training nutrition-secrets pdfEbook training nutrition-secrets pdf
Ebook training nutrition-secrets pdfVanphuc Vo
 
Supercharge Your Facebook Marketing
Supercharge Your Facebook MarketingSupercharge Your Facebook Marketing
Supercharge Your Facebook MarketingExhibit Craft
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2amitjade
 
Arangkada Philippines forum January 26, 2012
Arangkada Philippines forum January 26, 2012Arangkada Philippines forum January 26, 2012
Arangkada Philippines forum January 26, 2012Arangkada Philippines
 

Viewers also liked (20)

проект
проектпроект
проект
 
Family
FamilyFamily
Family
 
Arangkada presscon PPT on legislation policy reform agenda
Arangkada presscon PPT on legislation policy reform agendaArangkada presscon PPT on legislation policy reform agenda
Arangkada presscon PPT on legislation policy reform agenda
 
Kevin memorial
Kevin memorialKevin memorial
Kevin memorial
 
Large maps and WordPress
Large maps and WordPressLarge maps and WordPress
Large maps and WordPress
 
Cdw sed tank_tech_memo1111
Cdw sed tank_tech_memo1111Cdw sed tank_tech_memo1111
Cdw sed tank_tech_memo1111
 
Origen d ela ecología 2
Origen d ela ecología 2Origen d ela ecología 2
Origen d ela ecología 2
 
Regne animal
Regne animalRegne animal
Regne animal
 
Planificación clase 1
Planificación  clase 1Planificación  clase 1
Planificación clase 1
 
The story of my life
The story of my lifeThe story of my life
The story of my life
 
Planificacion 2
Planificacion 2Planificacion 2
Planificacion 2
 
Skills 3 p2
Skills 3 p2Skills 3 p2
Skills 3 p2
 
Razdeo prečice (lycopodiophyta)
Razdeo prečice (lycopodiophyta)Razdeo prečice (lycopodiophyta)
Razdeo prečice (lycopodiophyta)
 
Ebook training nutrition-secrets pdf
Ebook training nutrition-secrets pdfEbook training nutrition-secrets pdf
Ebook training nutrition-secrets pdf
 
SPN Ogilvy DI Borjomi Blogger Tour Case
SPN Ogilvy DI Borjomi Blogger Tour CaseSPN Ogilvy DI Borjomi Blogger Tour Case
SPN Ogilvy DI Borjomi Blogger Tour Case
 
Pva 1.5
Pva 1.5Pva 1.5
Pva 1.5
 
Supercharge Your Facebook Marketing
Supercharge Your Facebook MarketingSupercharge Your Facebook Marketing
Supercharge Your Facebook Marketing
 
Skills 3 p1
Skills 3 p1Skills 3 p1
Skills 3 p1
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Arangkada Philippines forum January 26, 2012
Arangkada Philippines forum January 26, 2012Arangkada Philippines forum January 26, 2012
Arangkada Philippines forum January 26, 2012
 

Similar to Regular expressions

Pertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa RegulerPertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa RegulerDhan junkie
 
Teori bahasa otomata pertemuan 6
Teori bahasa otomata pertemuan 6Teori bahasa otomata pertemuan 6
Teori bahasa otomata pertemuan 6nhiyabelle
 
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)DAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
REGULAR LANGUAGE
REGULAR LANGUAGEREGULAR LANGUAGE
REGULAR LANGUAGEDhan junkie
 

Similar to Regular expressions (7)

Pertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa RegulerPertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
Pertemuan 6 sifat sifat bahasa Reguler
 
2 alfabet dan string
2 alfabet dan string2 alfabet dan string
2 alfabet dan string
 
Ekspresi regular
Ekspresi regularEkspresi regular
Ekspresi regular
 
Teori bahasa otomata pertemuan 6
Teori bahasa otomata pertemuan 6Teori bahasa otomata pertemuan 6
Teori bahasa otomata pertemuan 6
 
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
Pertemuan 2 dan 3.pdf (Academic Teknologi)
 
Ho automata
Ho automataHo automata
Ho automata
 
REGULAR LANGUAGE
REGULAR LANGUAGEREGULAR LANGUAGE
REGULAR LANGUAGE
 

Regular expressions

  • 1. TEORI BAHASA DAN OTOMATA RESUME Regular Expressions and Languages Oleh : I.B. Rathu Eka Surya Wibawa (1308605045) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2014
  • 2. Regular Expressions Regular Expressions dapat didefinisikan bahasa yang sama yang dapat dideskripsikan beragam bentuk bahasa otomata, namun regular expressions menyediakan sesuatu yang tidak dimiliki otomata, seperti cara deklaratif untuk menyatakan strings yang ingin kita terima. Sehingga regular expressions berperan sebagai bahasa input untuk banyak sistem yang memproses strings. Terdapat operator – operator pada regular expressions yaitu sebagai berikut : 1. Union ( gabungan) dua bahasa L dan M. Dimana L dan M merupakan sebuah himpunan string, biasanya union disimbolkan dengan ( ∪ ). Contoh, jika 𝑳 = {001, 10, 111} dan 𝑴 = { ∈,001}, maka L ∪ M = {∈, 10, 001, 111 }. 2. Concatenation dari bahasa L dan M yang merupakan himpunan strings yang dapat dibentuk dengan mengambil sembarang string dari L dan diikuti oleh sembarang dari M yang nantinya akan membentuk rentetan. Contoh, jika L = { 001, 10, 111 } dan M = { ∈, 001 }, maka L.M menjadi { 001, 10, 111, 001001, 10001, 111001 }. Tiga string pertama dari L.M merupakan gabungan dari semua string dari L dengan ∈ pada M, akan tetapi, string selanjutnya pada L.M merupakan gabungan dari semua string pada L dengan 001 pada M. 3. Closure dari bahasa L yang dilambangkan dengan L* dan mewakili himpunan dari string tersebut dapat di bentuk dengan mengambil angka acak string dari L. Dan melakukan pengulangan. Contoh : Contoh, jika L = { 0,1 } maka L* adalah semua string mengandung 0 dan 1. Jika L = { 0,11 }, maka L* harus terdiri dari string 0, 1 dan 1 yang selalu berpasangan. Seperti 001, 11110 dan ∈ bukan 01011 atau 101. Membangun regular expressions Untuk membangun rebular expressions diperlukan semua jenis aljabar dimulai dengan beberapa ekspresi dasar, biasanya berupa konstanta atau variabel. Kemudian aljabar memungkinkan mengijinkan kita untuk membangun lebih banyak ekspresi dengan memasukkan himpunan baru pada operator baru pada eskpresi dasar tersebut, dan pada ekspresi yang telah dibangun sebelumnya. Aljabar regular expressions mengikuti pola tersebut, menggunakan konstanta dan variabel yang menyatakan bahasa serta operator union, dot dan star.
  • 3. Basis : basis terdiri dari tigabagian : 1. Konstanta ∈ dan ∅ merupakan ekspresi reguler, dimana {∈} dan {∅} berturut-turut merupakan sebuah bahasa {∈} dan ∅. Maka, L(∈) = {∈} dan L(∅) = ∅. 2. Jika a merupakan simbol apapun, maka a merupakan ekspresi reguler. Ekspresi tersebut merupakan bahasa {a}. Jadi, L(a) = {a}. 3. Variabel biasanya ditulis dengan huruf kapital dan miring seperti L, yang merupakan variabel yang mewakili sembarang bahasa bahasa. Induksi : Ada empat tahap dalam tahap induksi, satu untuk setiap tiga operator tersebut dan satu untuk pengenalan tanda kurung. 1. Jika E dan F adalah regular expressions, maka E + F adalah regular expressions yang merupakan bentuk union dari L(E) dan L(F). Jadi, L(E+F) = L(E) ∪ L(F). 2. Jika E dan F adalah regular expressions, maka EF adalah regular expressions yang merupakan bentuk concatenation dari L(E) dan L(F). Jadi, L(EF) = L(E)L(F). 3. Jika E adalah regular expressions, maka E* adalah regular expressions yang merupakan bentuk closure dari L(E). Jadi, L(E*) = (L(E))*. 4. Jika E adalah regular expressions, akan menjadi (E) dengan induk E juga merupakan regular expressions yang membentuk bahasa yang sama dengan E. Bentuk formalnya L((E)) = L(E). Seperti pada aljabar pada umumnya, operator – operator regular expressions dianggap memiliki prioritas yang “diutamakan”, yang artinya operator diasosiasikan dengan operand- nya pada suatu urutan tertentu. Contoh: x y + z, kita tentunya akan membentuknya menjadi ( x . y ) + z bukan x ( y + z ) karena x.y sudah dalam satu grup dan tidak dapat dipisah. Hal yang sama seperti kita mengelompokkan proses aritmatika dari kiri, maka x - y – z ekuivalen dengan ( x – y ) – z tidak dengan x – ( y – z ). Untuk regular expressions prioritas utama operatornya adalah sebagai berikut : 1. Operator star memiliki prioritas yang harus didahulukan dalam pengerjaannya sehingga hanya diterapkan pada sekuen paling kecil dari simbol pada kiri operator tersebut yang sudah dibentuk regular expressions. 2. Lalu operator yang dikerjakan selanjutnya adalah operator concatenation atau “dot”. Setelah melakukan pengelompokkan pada operator bintang dengan operand-nya,
  • 4. berikutnya kita melakukan pengelompokkan pada operator concatenation dengan operand nya. 3. Yang terakhir semua unions (operator +) dikelompokkan dengan operand masing- masing. Tentu saja kita sering tidak menginginkan mengelompokkan sebuah regular expressions sesuai dengan yang di syaratkan oleh prioritas dari operator tersebut. Maka kita bebas menggunakan kurung untuk mengelompokkan operand yang kita pilih.