Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi guru menurut berbagai sumber. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) kompetensi guru terdiri atas kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; (2) masing-masing kompetensi tersebut memiliki subkompetensi yang harus dikuasai guru; (3) kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
Manusia adalah mahkluk sosial. Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar masyarakat dan individu dengan masyarakat.
Hidup di masyarakat itu merupakan manifestasi bakat sosial anak. Oleh karena itu, aspek sosial melekat pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar jadi matang. Di samping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya mengembangkan dirinya, maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam proses pendidikan.
kehidupan
kehidupan lebih berorientasi pada kemajuan teknologi dan mengkesampingkan aspek manusiawi
Layanan bimbingan konseling dituntut untuk mampu merangkul dan memfasilitasi penyelesaian masalah yang dialami oleh inidividu, termasuk permasalahan sosial budaya yang muncul sebagai akibat dari modernisasi.
Konsekuensi dari suatu perubahan tatanan kehidupan dan tatanan teknologi adalah munculnya berbagai masalah sebagaimana dikemukakan oleh Rusdi Muslim (Syamsu Yusuf, 2008: 118)
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Menurut Undang-Undang No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati dan
dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Menurut E. Mulyasa, kompetensi
merupakan perpaduan dari
pengetahuan, ketrampilan, nilai
dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak. Pada sistem
pengajaran, kompetensi
digunakan untuk
mendeskripsikan kemampuan
profesional yaitu kemampuan
untuk menunjukkan
pengetahuan dan konseptualisasi
pada tingkat yang lebih tinggi.
Kompetensi ini dapat diperoleh
melalui pendidikan, pelatihan
dan pengalaman lain sesuai
tingkat kompetensinya
Dari beberapa pengertian
tersebut dapat disimpulkan
bahwa kompetensi merupakan
seperangkat penguasaan
kemampuan, ketrampilan, nilai,
dan sikap yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai guru yang
bersumber dari pendidikan,
pelatihan, dan pengalamannya
sehingga dapat menjalankan
tugas mengajarnya secara
profesional.
3. Menurut Piet Sahertian,
“Kompetensi guru adalah
kemampuan melakukan tugas
mengajar dan mendidik yang
diperoleh melalui pendidikan dan
latihan”
Menurut Suparlan
“Kompetensi guru melakukan
kombinasi kompleks dari
pengetahuan, sikap, ketrampilan
dan nilai-nilai yang ditujukkan
guru dalam konteks kinerja yang
diberikan kepadanya”.
Menurut Akmad Sudrajat,
“Kompetensi guru merupakan
gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan
seorang guru dalam
melaksanakan pekerjaanya, baik
yang berupa kegiatan dalam
berperilaku maupun hasil yang
ditujukan”
Menurut Nana Sudjana,
“Kompetensi guru merupkan
kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru”
Dari beberapa pengertian
tersebut dapat disimpulkan
bahwa
kompetensi guru dapat
diartikan sebagai
kemampuan/kecakapan
seorang guru berupa
pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan nilai-nilai yang
diperoleh melalui pendidikan
dan pelatihan sehingga dapat
melaksanakan tugasnya
dengan baik.
4. Menurut Gordon
sebagaimana
yang dikutip oleh
Mulyasa (2007:
38),
bahwa ada enam
aspek atau ranah
yang terkandung
dalam konsep
kompetensi
Pengetahuan (knowledge)
Pemahaman (understanding)
Kemampuan (skill)
Nilai (value)
Sikap (attitude)
Minat (interest)
5. PENGETAHUAN
(KNOWLEDGE)
Yaitu kesadaran
dalam bidang
kognitif, misalnya
seorang guru
mengetahui cara
melakukan
indentifikasi
kebutuhan belajar,
dan bagaimana
melakukan
pembelajaran
terhadap peserta
didik sesuai
kebutuhannya
PEMAHAMAN
(UNDERSTANDING)
Yaitu pemahaman
kognitif dan afektif
yang dimiliki oleh
individu, misalnya
seorang guru yang
akan melaksanakan
pembelajaran harus
memiliki pemahaman
yang baik tentang
karakteristik dan
kondisi peserta didik
KEMAMPUAN
(SKILL)
Yaitu sesuatu yang
dimiliki oleh seorang
individu untuk
melakukan tugas atau
pekerjaan yang
dibebankan kepadanya,
misalnya kemampuan
guru dalam memilih
dan membuat alat
peraga sederhana untuk
memberikan
kemudahan belajar bagi
peserta didik
6. NILAI
(VALUE)
Adalah suatu standar
perilaku yang telah
diyakini dan secara
psikologis telah
menyatu dalam diri
seseorang, misalnya
perilaku guru dalam
pembelajaran
(kejujuran,
keterbukaan,
demokratis, dll)
SIKAP
(ATTITUDE)
Yaitu perasaan (senang,
tidak senang, suka,
tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu
rangkasangan yang
datang dari luar, reaksi
terhadap terhadap
berbagai hal (krisis
ekonomi, perasaan
terhadap kenaikan gaji,
perasaan terhadap
masalah yang dihadapi,
dll
MINAT
(INTEREST)
Adalah
kecenderungan
seseorang untuk
melakukan suatu
perbuatan, misalnya
minat untuk
melakukan sesuatu
atau mempelajari
sesuatu
8. Kompetensi
Pedagogik
adalah
kemampuan
pemahaman
terhadap peserta
didik,
perancangan dan
pelaksanaan
pembelajaran,
evaluasi hasil
belajar,
dan pengembang
an peserta didik
untuk
mengaktualisasika
n berbagai
potensi yang
dimilikinya.
Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah :
1. Memahami peserta didik secara mendalam. meliputi memahami peserta didik dengan
memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2. Merancang pembelajaran,termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran yang meliputi memahami landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi
yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi
yang dipilih.
3. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran yang kondusif.
4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan
evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode,
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
(mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi
memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta
didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.
9. Kompetensi
Kepribadian
adalah
kemampuan
personal yang
mencerminkan
kepribadian
yang mantap,
stabil, dewasa,
arif dan
berwibawa,
menjadi teladan
bagi peserta
didik, dan
berakhlak mulia.
1. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial,
bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai dan
memiliki metode kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma
religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta
didik.
Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian
meliputi :
10. Kompetensi
Profesional
adalah penguasaan materi
pembelajaran secara luas
dan mendalam, yang
mencakup penguasaan
materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang
menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap
struktur dan metodologi
keilmuannya.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung pelajaran yang dimampu
Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu
Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara
kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif
Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan
diri.
11. Kompetensi
Sosial
adalah kemampuan
guru untuk
berkomunikasi dan
bergaul secara efektif
dengan peserta
didik, tenaga
kependidikan, orang
tua/wali peserta didik,
dan masyarakat
sekitar.
Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial keluarga.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki
keragaman social budaya.
Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan