MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Masyarakat multikultural
1.
2.
3. KELOMPOK 4
Disusun oleh :
Ghaza Mustafa
Hikmah Fajar
Joy Agustian
Rahmadi
Ricky Rizaldy
Tito Amirul Ihsan
4. MASALAHYANGTIMBUL AKIBAT MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
1. Konflik
Merupakan suatu proses disosiatif yang memecah kesatuan di dalam
masyarakat. Meskipun demikian konflik tidak selamanya negatif, adakalanya
dapat menguatkan ikatan dan integrasi
Contohnya, konflik-konflik yang di Indonesia umumnya muncul sebagai akibat keanekaragaman
etnis, agama, ras, dan adat, seperti konflik antaretnis yang terjadi di Kalimantan barat, Sulawesi
tengah, papua dan lain-lain. Di Kalimantan barat adanya kesenjangan perlakuan aparat birokrasi dan
hukum terhadap suku asli dayak dan suku Madura menimbulkan kekecewaan yang mendalam.
akhirnya, perasaan ini meledak dalam bentuk horizontal. Masyarakat Dayak yang termarginalisasi
semakin terpinggirkan oleh kebijakan-kebijakan yang diskriminatif. Sementara penegakan hukum
terhadap salah satu kelompok tidak berjalan sebagaimana semestinya. Sedangkan di poso, Sulawesi
tengah konflik bernuansa sara mula-mula terjadi pada tanggal 24 desember 1998 yang di picu oleh
seorang pemuda Kristen yang mabuk dengan pemuda islam di dalam Mesjid sayo, kemudian pada
pertengahan april 2000, terjadi lagi konflik yang di picu oleh perkelahian antara pemuda Kristen yang
mabuk dengan pemuda islam di terminal bus kota poso. Perkelahian ini menyebabkan terbakarnya
pemukiman orang pamona di kelurahan lambogia. Selanjutnya, permukiman Kristen melakukan
pembalasan
5. MASALAHYANGTIMBUL AKIBAT MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
2. Integrasi
Adalah dibangunnya interdependensi yang lebih rapat dan erat antara
bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam
masyarakat sehingga menjadi penyatuan hubungan yang diangap harmonis.
Contohnya adalahTerjadinya akulturasi di masyarakat
Faktor-faktor yang mendukung integrasi sosial di Indonesia:
a. Adanya penggunaan bahasa Indonesia
b.Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah
air
c. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasil
d.Adanya jiwa dan semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas dan toleransi
keagamaan yang tinggi
e. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan yang lama diderita oleh seluruh
bangsa di Indonesia
6. MASALAHYANGTIMBUL AKIBAT MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
3. Disintegrasi
Disebut pula disorganisasi, merupakan suatu keadaan dimana tidak ada keserasian
pada bagian-bagian dari suatu kesatuan.Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai
organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagian.Contoh dari Disintegrasi adalah
proses industrialisasi dan akan menimbulkan cultural log (kesenjangan kebudayaan)
4. Reintegrasi
Disebut juga reorganisasi, dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru telas
melembaga (institutionalized) dalam diri warga masyarakat.Contoh dari Reintegrasi
adalah proses reintegrasi Aceh pasca pemberontakan untuk memisahkan diri dari
Indonesia. Pemerintah membentuk badan resmi BRA (Badan ReintegrasiAceh) yang
bertugas mengurusi masalah reintegrasi dalam proses perdamaian di Aceh. Dalam BRA
terdapat susunan kepengurusan yang terdari dari wakil pemerintahan, perwakilan
GAM, masyarakat sipil, dan cendikiawan yang diharapkan mampu membangun
kembali integrasi antaraAceh dengan Indonesia.
7. DAMPAK POSITIF & NEGATIF MULTIKULTURAL INDONESIA
Kenyataan bahwa kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat
beranekaragam. Hal itu dapat menimbulkan beberapa dampak positif dan dampak
negatif pada perubahan kebudayaan dan kehidupan masyarakat.
8. DAMPAK POSITIF & NEGATIF MULTIKULTURAL INDONESIA
• Dampak Positif :
Keanekaragaman memberikan ruang bagi masyarakat untuk terbuka dalam
menjalin hubungan sosial maupun berbudaya
Memberikan ikatan dan hubungan antar sesama
Dapat saling berbagi bersahabat dan menghargai antar setiap budaya, tanpa
adanya batasan – batasan karena sebuah perbedaan
9. DAMPAK POSITIF & NEGATIF MULTIKULTURAL INDONESIA
• Dampak Negatif :
Rentan terhadap konflik. Perbedaan nilai – nilai budaya dan norma dasar akan sulit disesuaikan antara masing –
masing agama, akan selalu bertentangan dan ini akan memudahkan munculnya sebuah konflik
Munculnya sikap etnosentrisme, yaitu sikap atau pandang yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan
sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain
Munculnya sikap fanatisme dan ekstrim. Fanatisme atau fanatic adalah suatu keyakinan yang kuat terhadap
agama, kebudayaan, kelompok dll. Ekstrim adalah sangat kuat, keras yang solidaritas terhadap persamaan atau
kelompok sendiri