3. Gejala Disintegrasi Bangsa
Tidak adanya PERSAMAAN PANDANGAN (persepsi) antara anggota
masyarakat
Perilaku cenderung meLANGGAR norma-norma yang telah disepakati
bersama.
Sering terjadi perTENTANGAN antara norma-norma dalam masyarakat.
Nilai-nilai di masyarakat tidak lagi diFUNGSIkan dengan baik dan maksimal
Tidak adanya konsistensi dan komitmen untuk SANKSI bagi mereka yang
melanggar
Sering terjadi proses bersifat DISOSIATIF, seperti persaingan tidak sehat,
saling fitnah, dan saling hasut
4. Penanggulangan
Membangun komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen.
Membangun kelembagaan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat bagi semua pihak, semua wilayah.
Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional
7. Pemberontakan PKI Madiun
MUSO (Pmpnn PKI) merekrut
AMIR SYARIFUDDIN (Pmpnn FDR)
dari gol. Kiri untuk membuat INDO
sbg negara komunis.
Pemerintah melakukan UPAYA DIPLOMASI,
bahkan dengan gol. Kiri yang lain.
MEMANAS
18 – 9 – 48 Muso memproklamirkan Republik
Soviet Indonesia
Memusatkan di MADIUN
Soekarno Pidato di RRI
Yogjakarta
“Ikut Muso atau Soekarno-
Hatta !”
MUSO dan AMIR TEWAS.
Laskar bersenjata liar diBUBARkan.
AS menDUKUNG Indonesia.
Agresi Militer Belanda II pada 12 – 48
karena dianggap LEMAH.
8. Pemberontakan DI/TII
JaBar, Jateng,
dan KalSel,
SulSel Aceh
LB H&S tidak mau
pindah dan
membuat TII.
KARTOSUWIRYO
Pemerintah melakukan
OPERASI MILITER.
TEWAS ATAU TERTAGKAP. Pembentukan DARUL
ISLAM (DI) didukung
TII
Ingin punya otonomi
sendiri.
Melalui perundingan
namun GAGAL
Daud Bareuh
melakukan
KONTAK
dengan
KatusuwiryoAceh jadi DAERAH
ISTIMEWA
DB diampuni
9. Soekarno menengahi
pertikaian PKI dengan AD
membuat HUBUNGAN
Soekarno dgn PKI semakin
dekat.
PKI mendapat angin dan
semakin berusaha untuk
mendapatkan keKUASAan yang
besar; Duduk dalam kabinet.
PKI melancarkan AKSI
pengambil alihan lahan, dan
praktik radikalisme.
Usulan pembuatan ANGKATAN
KE-5 selain AD-AU-AL-Polisi,
semakin memperkeruh suasana.
Menculik dan membunuh
JENDRAL di pagi buta 1-10-65:
Let. Jen.
Ahmad
Yani
May. Jen. S.
Parman
May. Jen.
Suprapto
May. Jen.
MT.
Haryono
Brig. Jen. DI
Panjaitan
Brig. Jen.
Sutoyo
Siswomiharjo
Let. Satu
Pierre A.
Tendean
Ade Irma
Suryani
PengUMUMan Dewan Revolusi
oleh Letkol Untung.
G30S
/PKI
May. Jen. Soeharto
mengambil alih PIMPINan AD
dan menghimpun operasi
penumpasan G30S. PKI, FIN.
10. Pemberontakan APRA
Kapten Raymond
Westerling –
1949
Negara
Pasundan di
perTAHANkan
Perintah
penangkapan
Westerling
Kota Bandung
diserbu dan
diteror.
Niat :
Menyerang JKT
dan membunuh
Menteri serta
Kepala APRIS
Digagalkan
KABUR ke
Belanda tanpa
hukuman
Mengultimatum
pemerintahan
RIS
DITOLAK
11. Peristiwa Andi Aziz
DITANGKAP di JKT dan
pasukannya ditumpas
karena TERLAMBAT
melapor
Pemerintah MENGIRIM
PASUKAN dibawah pmpnn
Kolonel Alex Kawilarang.
Adanya keKHAWATIRan
akan sikap DISKRIMINATIF
pimpinan APRIS/TNI
terhadap tentara KNIL.
Sabotase tempat penting.
Tuntutan Kpt. Andi
Aziz dan pasukannya
dari KNIL agar
MENJADI PASUKAN
APRIS DI NIT.
12. Pemberontakan RMS
MEMISAHKAN DIRI dari Republik
Indonesia.
April – 50 oleh Dr. Ch.R.S. SOUMOKIL
(Mantan Jaksa Angung NIT).
Didukung MANTAN pasukan KNIL.
Perundingan GAGAL
Operasi Militer
BERHASIL ditumpas dan dijatuhi hukuman mati
(S).
KEHILANGAN LetKol. Slamet Riyadi dan LetKol.
Soediarto.
14. Persoalan Negara Federal dan
BFO
Ada persaingan
antara gol.
FEDERALIS dan gol.
UNITARIS
Di BFO ada dua kubu:
1. Pro – RI : IDE ANAK
AGUNG GDE A. (NIT)
2. Pro – Belanda : SULTAN
HAMID II (Pontianak)
Setelah AMB II makin
panas, SH II diketahui
kerjasama dengan
APRA Westerling.
APRIS INTInya TNI
namun di NEGARA
BAGIAN adalah KNIL.
TNI keberatan
kerjasama dengan
MANTAN MUSUH.
KNIL ingin menjadi
APARAT NEGARA
BAGIAN
Kasus
WESTER
LING
Kasus
ANDI
AZIZ
15. Hikmah
Bentuk Pergolokan
(Berkaitan Dengan)
Pendapat Kelompok Hikmah
Ideologi
Tidak dapat diGANGGU karena
merupakan kesepakatan bersama dan
perbedaan tidak dapat ditoleril.
Tidak ada ideoloogi yang LEBIH baik
antara kaum satu dan yang lainnya
kecuali ideologi bangsanya sendiri.
Kepentingan (Vested Interest)
Tidak boleh terlalu mmntgkn kepentingan
PRIBADI atau GOLONGAN, hendaknya
bisa menjaga keHARMONISasian
hubungan bermasyarakat.
KeBEBASan untuk bermusyawarah
mufakat.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan mampu
MENYATUKAN dan MENAMPUNG aspirasi
maupun pendapat yang berbeda.
Pemerintah dapat membuat
keLEMBAGAan yang dapat
menampung aspirasi rakyat. DPR.
19. Frans Kaisiepo (1921 – 1979)
“Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”
MeNENTANG pemb. NIT karena Papua tidak termasuk
kedalamnya.
Merancang pemBERONTAKan Biak melawan Belanda.
Mendirikan PARtai POLitik Irian Sebagai Indonesia.
Membantu Penentuan Pendapatan Rakyat (Pepera)
Papua bisa berGABUNG ke Indonesia.
20. Silas Papare (1918 – 1978)
Membentuk Komite Indonesia Merdeka
(KIM).
Tujuannya untuk menghimpun keKUATan
dan mengatur langkah perjuangan dan
membela dan memperTAHANkan proklamasi
17-8-45.
Mewakili Indonesia ke perundingan di New
York dan menghasilkan NEW YORK
AGREEMENT bawa Belanda mengembalikan
Papua ke Indonesia.
21. Marthen Indey (1912 – 1986)
POLISI Hindia Belanda
Merencanakan pemBERONTAKan – GAGAL.
Menjadi KETUA Partai Indonesia Merdeka (PIM)
dan memimpin sebuah aksi protes –
DiTANGKAP dan diPENJARAkan.
Pergi ke NEW YORK untuk memperjuangkan
Papua ke wilayah Indonesia.
22. Sultan Hamengkubuwono IX (1912 –
1988)
“Walaupun saya telah mengenyam pendidikan
Barat yang sebenarnya, namun PERTAMA-tama
saya adalah dan TETAP adalah ORANG JAWA.”
Menyatakan bahwa Kerajaan Yogyakarta adalah
BAGIAN dari RI.
Memberikan UCAPAN selamat kepada Soekarno-
Hatta menjadi Pres dan WaPres.
Memberikan FASILITAS bagi pemerintah
23. Sultan Hamengkubuwono IX (1912 –
1988)
MeNOLAK tawaran Belanda untuk menjadikannya
raja seluruh Jawa setelah AMB II.
5 September 1945:
1. Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat
keRAJAan adalah Daerah Istimewa dari RI.
2. Segala keKUASAan dalam negeri NH dan
urusan pemerintahan berada di tangan
Hamengkubuwono IX.
3. Hubunang NH dengan pemerintah RI bersifat
LANGSUNG dan SHIX bertanggung jawab
kepada presiden.
24. Sultan Syarif Kasim II (1893 –
1968)
Kerajaan Siak berkedudukan SEJAJAR dengan
Belanda.
Mengirim SURAT kepada Soekarno-Hatta atas
kesetiaannya dan mengirim harta 13 juta gulden.
MemBENTUK KN di Siak, Tentara Keamanan
Rakyat, dan Barisan Pemuda Republik.
25. Sultan Syarif Kasim II (1893 –
1968)
Mengibarkan BENDERA Merah-Putih dan
meNGAJAK raja Sumatra Timur lainnya untuk
berpihak RI.
MeNOLAK ajakan Belanda untuk menjadikannya
Sultan Boneka Belanda.
Menyerahkan 30% hartanya untuk Presiden di
Yogya untuk kepentingan keMERDEKAan.
26. Ismail Marzuki (1914 – 1958)
Berasal dari KELUARGA seniman.
Diwarnai oleh semangat keCINTAan tanah air.
Rayuan Pulau Kelapa (1944), Halo-Halo
Bandung (1946), Selendang Sutera (1946),
Sepasang Bola Mata (1946).
Memiliki penyakit TBC namun tetap semangat.
27. Opu Daeng Risaju (1880 – 1964)
“Kalau hanya karena adanya darah bangsawan
MENGALIR dalam tubuhku sehingga saya
harus meninggalkan PARTAIku dan BERHENTI
melakukan gerakanku, IRISlah dadaku dan
KELUARkanlah darah bangsawan itu dari dalam
tubuh ku, supaya datu dan hadat tidak
TERHINA kalau saya diperlakukan tidak
sePANTASnya.”
(Opu Daeng Risaju, Ketua PSII Palopo – 1930)
28. Opu Daeng Risaju (1880 – 1964)
Keturunan DEKAT dari Kerajaan Luwu, Palopo.
Awalnya adalah seorang yang buta HURUF.
BerCERAI dengan H. M. Daud dan tidak diAKUi
oleh pihak kerajaan karena partainya.
Membuat Partai Syarekat Islam Indonesia cabang
Palopo – 14 Januari 1930.
Keluar-masuk PENJARA karena aktif menyebarkan
semangat kemerdekaan.
29. Opu Daeng Risaju (1880 – 1964)
Saat di penjara banyak mengalami penyiksaan
yang berdampak kepada penDENGARannya
hingga menjadi tuli seumur hidup.
Setelah pengakuan keDAULATan 1949 ia pindah ke
Pare-Pare.
Tidak aktif lagi di PSII dan hanya menjadi seSEPUH.
Meninggal pada 10-02-64 dan dimakamkan di
peKUBURan raja-raja Lokkoe di Palopo.
30. You Have Reach the end
of the show.
Good bye and see you in
the next show.
-Hugs&Kisses-