Tulisan ini membahas tentang pentingnya meninjau kembali hak asasi manusia di Indonesia menurut Gus Dur, terutama mengenai kasus pelanggaran masa lalu seperti 1965 dan kondisi di Papua. Tulisan ini juga mengkritik sikap pemerintah yang dinilai enggan menyelesaikan masalah hak asasi manusia dan malah semakin membatasi ruang gerak rakyat.
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
Selasar edisi 17
1. Redaksi menerima tulisan dari pembaca berupa artikel, opini, berita melalui selasar.redaksi@gmail.com. Redaksi tidak
bertanggungjawab atas isi tulisan. Tulisan merupakan pandangan pribadi penulis.
e-Newsletter ini adalah produk nonprofit.
Menggerakkan Tradisi, Meneguhkan Indonesia
e newsletter
Selasar
Edisi 17 / Januari 2016
Dialog Agama
Budaya Lokal
&
2. Sekedar Mendahului
Pribumisasi Islam pada dasarnya adalah
ikhtiar untuk mendialogkkan ajaran universal
islam dengan budaya lokal. Perjumpaan
agama dan budaya yang bersifat alami ini, di
tanah air kemudian mewujud pada corak
Islam Nusantara. Contoh kasusnya bisa
disebut satu per satu dari ujung Sumatera
hinggapulaudiujungtimurIndonesia.
Masyarakat Islam di Indonesia telah
menunjukkan prestasi gemilang dalam hal
mendialogkan Islam dengan budaya lokal
tersebut. Di masa kini, tantangannya adalah
bagaimana umat Islam di Indonesia mampu
mempertahankan sekaligus mengembang-
kan cara berislam yang selaras dengan
demokrasidanpenegakanhakasasimanusia.
Selamat menikmati edisi Selasar yang
mengajak berbincang mengenai hal-hal
tersebut...[]
Dialog Agama
Semakin tinggi martabat manusia yang
menjadi pemeluknya maka semakin
tinggi pula martabat agama itu sendiri"
#GusDur, Tuhan Tidak Perlu Dibela Hal 87
dan Budaya Lokal
3. devianart
Penanggung jawab
SekNas JGD
Penasihat
Alissa QMWahid
Koordinator Divisi Media JGD
Pemimpin Redaksi
NabilahMunsyarihah
Tata letak
S. Jejak
Kontributor
GUSDURian di berbagai daerah
Sirkulasi
Manajemen Informasi JGD
Ahmad, Afan, Isna,
Purwanto, Rifqiya
Redaksi
Editor
Kindi, Zia
Heru Prasetia
KH ABDURRAHMAN WAHID
4. agi Gus Dur, kebudayaan adalah bagian
integral dari eksistensi kita sebagai manusia.
Jika kita dipisahkan dari budaya sendiri,
sesungguhnya kita juga akan direduksi sebagai
manusia. Karena dengan kebudayaan kita lahir,
dibentuk dan tumbuh sebagai manusia. Maka dari
itu, dalam kaitannya dengan agama, kebudayaan
harus menjadi bagian integral dari proses dan
bagaimana manusia mempraktikkan agama. Kalau
tidak begitu maka agama hanyalah menjadi
kamuflase.
Ketika Gus Dur masih muda, ada dua arus besar
yang berkaitan dengan kebudayaan. Pertama, Agen
Negara yang serba ingin menentukan segala sisi
kehidupan warga negaranya. Kedua, Kecenderungan
agama yang sesuai dengan tuntutan dari negara.
Kecenderungan agama tersebut bermaksud ingin
memurnikan agama dari kebudayaan-kebudayaan
lokal (deculturitation of faith). Kecenderungan inilah
yang biasa disebut dengan gerakan “puritan”.
Artinya, gerakan puritan menjadi kecenderungan
beragama yang sudah “dilegalkan” oleh negara.
Kelompok agama puritan memandang, bahwa
semakin jauh warga negara dari kebudayaan-
kebudayaan lokal, maka semakin dianggap benar
pula apa yang mereka kerjakan. Di saat yang
bersamaan, terdapat sebuah kriteria warga negara
yang bisa dianggap sebagai “modern”.Yakni, mereka
yang semakin jauh dari objek plural yang tidak sesuai
dengan tuntutan orde baru. Menjadi modern dan
menjadi religius bisa bergandengan tangan dengan
Agama, Budaya Lokal
Keindonesiaan
Oleh: Muhammad Pandu
(Aktivis Santri Gus Dur)
&
B
e-Newsletter SELASAR edisi 17/ Januari 20164
Latif
MenggerakkanTradisi
5. menjadi “orde baru”. landasan moral dari perubahan sosial. Meskipun
Sekitar sepuluh tahun sebelum runtuhnya rezim kita sudah mengkonsumsi atribut berlapis-lapis
orde baru, muncul kelas-kelas beragama yang yang semuanya terlihat agamawi, namun jika
memperkenalkan diri mereka sebagai modern moralitas kita tidak mencerminkan itu, maka itu
(tidak tradisional). Atau bisa dikatakan sebagai adalah omong kosong belaka. Atau jika kita
muslim yang menganggap dirinya lebih murni meminjam perkataan Gus Mus, maka Islam yang
dan sesuai dengan apa yang dituntut oleh seperti itu adalah Islam yang tidak ada gunanya.
negara, seperti halnya ICMI (Ikatan Cendekiawan Sebagai landasan, agama tidak mungkin akan
Muslim Indonesia). ICMI menjadi produk dari bertentangan dengan apapun yang ada di
politik orde baru yang bergandengan tangan atasnya. Gus Dur menekankan, bahwa
dengan gerakan puritan. Dan inilah yang dilawan bagaimana caranya agar orang Islam mampu
oleh Gus Dur. memberikan nilai Islam terhadap Indonesia. Dan
Gus Dur paham betul dengan hal itu. Ia bukan sebaliknya, orang Islam malah
seperti telah membaca jauh ke depan apa yang mendapatkan Indonesia untuk kelompoknya.
terjadi jika itu dibiarkan. Jika kita sadari, Islam Sebab jika itu terjadi, maka Indonesia akan
merupakan agama mayoritas di Indonesia. Jika menjadi perbutan antar kelompok dan terjadilah
Islam yang mayoritas bergandengan tangan perpecahan.
dengan rezim yang otoriter dan itu dilegitimasi Dengan pribumisasi Islam Gus Dur ingin
oleh agama, maka hal tersebut akan sangat menunjukkan bahwa sebagai orang jawa, muslim
berbahaya.Terutama bagi orang-orang yang dan Indonesia, ketiga elemen ini bisa bersinergi
minoritas dan lemah. Lantas Gus Dur datang dan saling membentuk. Jika kita berpikir bahwa
menawarkan konsep Pribumisasi Islam. Islam bertentangan dengan Indonesia dan Jawa
Dalam konteks budaya, pribumisasi Islam maka kita akan menjadi orang yang terus
adalah suatu perlawanan intelektual, kultur dan bermasalah: bermasalah dengan nation state dan
sosial terhadap negara dan gerakan puritan. juga kultur lokal. Itu yang masih kita saksikan hari
Pribumisasi Islam sekaligus menjadi perlawanan ini.
pada arabisasi budaya yang jamak mulai Generasi kita saat ini memiliki tantangan baru
dilakukan pada saat itu. yang sama sekali berbeda dengan masa orde
Kultur lokal yang termuat dalam Pribumisasi baru. Jika pada masa orde baru Negara sangat
Islam, merupakan bagian penting dari identitas ketat dalam mengontrol apa yang boleh dan
setiap warga negara. Jangan sampai orang jawa tidak boleh masuk dalam kategori yang ia
kehilangan kejawaannya, orang sunda tentukan, maka saat ini peran negara sudah
kehilangan kesundaannya, begitu pula dengan sangat lemah dalam menentukan proses
orang-orang madura, bugis, batak dan lain perubahan sosial.
sebagainya. Serta jangan sampai seolah-olah Dengan mewarisi Gus Dur, alangkah baiknya
budaya berkompetisi dengan Islam dan nilai-nilai kita harus menciptakan generasi yang bisa
keislaman. Hal-hal tersebutlah yang dicemaskan mendialogkan nilai-nilai moral dalam agama dan
oleh Gus Dur jika suatu saat terjadi. membaca secara kritis perubahan sosial di sekitar
Jadi, kebudayaan lokal harus menjadi bagian kita. Selain itu, kita juga dituntut untuk ikut
integral dari proses penghayatan kita terhadap menentukan visi-misi apa yang akan kita capai di
agama. Dan ia sama sekali tidak bertentangan, masa depan.[]
bahkan saling melengkapi. Maka dari itu, aspek-
aspek kebudayaan lokal yang bisa bersinergi
dengan prinsip-prinsip universal Islam itu yang
harus terus menerus dipelihara, karena dengan
itu kita beragama dengan lebih baik dan bisa
lebih merasuk pada diri.
Dalam pemikiran Gus Dur, agama merupakan
e-Newsletter SELASAR edisi 17/ Januari 2016 5
Dengan pribumisasi Islam Gus Dur ingin
menunjukkan bahwa sebagai orang jawa,
muslim dan Indonesia, ketiga elemen ini
bisa bersinergi dan saling membentuk
6. Menyoal Kembali
Hak Azasi Manusia
Oleh: Isna Lathifa
(Santri Ali Maksum, Krapyak)
Indonesia
e-Newsletter SELASAR edisi 17/ Januari 20166
esember merupakan momen yang baik
untuk melakukan evaluasi terhadap apa
yang telah bangsa ini lewati selama
setahun terakhir. banyak hal-hal yang tidak
terduga terjadi, kegaduhan-kegaduhan politik
membuat stabilitas Negara terganggu, sikap
elit politik tidak mencerminkan moral yang
baik, pada akhirnya rakyat menjadi korban
kebijakan yang tidak menguntungkan sama
sekali.
November 2015, di Belanda telah
berlangsung Pengadilan Rakyat Internasional
yang membahas terkait pelanggaran HAM
atas kasus PKI 1965 yang mengahasilkan
rekomendasi untuk pemerintah Indonesia
guna meneyelesaikan kasus pelanggaran HAM
masa lalu.Tetapi, semua sia-sia. Pemerintah
hanya menganggap pengadilan tersebut
sebagai sandiwara belaka, artinya tidak
memiliki pengaruh apapun.
Sudah sering sekali pemerintah berseteru
dengan rakyat sendiri. Apalagi terkait dengan
isu-isu HAM masa lalu seperti kasus 1965.
Segala upaya dilakukan pemerintah untuk
berkelit dari kesalahan yang telah dilakukan.
Pemerintah justru menuduh sebaliknya.
Rakyat di tuduh menzolimi pemerintah
dengan dalih terbunuhnya Jendral-Jendral
yang terhormat.Tetapi, pemerintah lupa dan
menutup mata atas jutaan nyawa hilang sia-sia
karena tangan dingin militer.
Pemerintah hari ini seolah ingin
menghidupkan kembali orde baru dengan
segala kediktatorannya. Suara-suara
dibungkam, hak azasi dibatasi dan intervensi
sana-sini. Lentera, majalah mahasiswa Satya
D
Latif
MenggerakkanTradisi
7. Wacana dibredel. Panitia acara UbudWriters and Negara. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada
Readers Festival di Bali diintervensi agar kepercayaan masyarakat dunia dalam
mengganti sejumlah acara bertopik tragedi 1965. membangun sebuah hubungan kerja sama.
Ruang demonstrasi Jakarta dibatasi. Aktivis anti Seharusnya pemerintah tidak perlu gamang
korupsi dijerat dengan UU ITE. Semua itu bukti atau takut dalam menyelesaikan masalah HAM.
nyata tindakan sewenang-wenang pemerintah sebelumnya Gus Dur sebagai bagian dari
dalam membatasi ruang gerak dan kebebasan masyarakat atau sebagai Presiden sudah pernah
menyampaikan pendapat. mencotohkan bagaimana ia menyelesaikan
Melihat realitas yang demikian, saya masalah-masalah dan mengawal HAM. Sebagai
meragukan janji Jokowi-JK dalam menyelesaikan Presiden Gus Dur telah mencotohkan bagaimana
kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu. Apalagi ia merawat Papua, membubarkan Departemen
melihat komentar-komentar tegas dariWakil penerangan yang menjadi penyumbat kebebasan
Presiden terkait kasus-kasus 1965. Bukannya era Orde Baru. Menghapus Dwi fungsi Abri.
Indonesia tidak mampu menyelesaikan kasus Mengembalikan hak-hak tahanan politik yang di
pelanggaran HAM, hanya saja Pemerintah tidak kekang oleh Orba. Peduli atas Papua. Menjamin
memiliki tekad dan kemauan dalam kebebasan umat konghucu untuk melaksanakan
menyelesaikan masalah ini. para pelaku ajarannya bahkan mengesahkannya sebagai
pelanggaran HAM masa lalu masih memiliki agama resmi Indonesia. Mencabut
pengaruh juga posisi strategis di pemerintahan. TAP/XXV/MPRS/1966, Meminta maaf terhadap
maka jangan heran pemerintah hari ini tidak korban kasus 65 dan mengizinkan ratusan exil
memliki keberanian dalam menyelesaikan pulang ke Indonesia guna meneyelesaikan kasus
masalah-masalah HAM. 65 serta mengupayakan rekonsiliasi.
Kasus pelanggaran HAM masa lalu tidak Pasca pelengseran Gus Dur dari kursi
hanya peristiwa 1965, masih banyak kasus-kasus Presiden, ia tetap tegak berdiri mengawal dan
tinggalan orde baru yang meneror kehidupan mendukung upaya-upaya untuk mewujudkan
bangsa dan Negara sampai hari ini. Misalkan kesadaran HAM masyarakat sipil. Dengan
Papua. Semenjak bergabung dengan Indonesia, mendukung kegiatan dan dialog lintas iman,
Papua adalah daerah yang paling sering mendampingi masyarakat yang di zolimi baik
terlanggar hak azasinya. Pendekatan militer yang tergusur maupun yang dirampas haknya. Menjadi
dilakukan pemerintah terhadap rakyat Papua garda terdepan dalam membela hak-hak kaum
tidak memberikan dampak positif bagi negri Syi’ah, Ahmadiyah, penghayat dll.
cendarwasih tersebut. Nilai kemanusiaan hampir 10 Desember merupakan lahirnya Deklarasi
tidak ada artinya, bahkan peluru lebih berharga Universal Hak Azasi Manusia, momen yang tepat
dari pada nyawa manusia-manusianya, sampai untuk melakuakn evaluasi atas gambaran HAM
hari ini masih terjadi pembunuhan-pembunuhan Indonesia. Bagaimana kondisi HAM saat ini? mau
di tanah Papua. dibawa keman ia? Lebih jauh lagi mau dibawa
Ditengah gempuran investor asing, Papua kemana bangsa ini? bangsa beradabkah atau
semakin terpuruk. Sumber daya alam juga biadab? Bangsa beradab adalah bangsa yang
sumber daya manusia dieksploitasi, sedang menjunjung tinggi konstitusi. Sedangkan
pembangunan berjalan lambat. Kondisi HAM konstitusi menjamin seutuhnya hak azasi
yang memprihatinkan tidak ditangani oleh manusia. Sudah saatnya, Pemerintah melakukan
pemerintah bahkan cenderungdiabaikan. Kondisi refleksi, membuka mata dan melapangkan dada
tersebut menjadi sorotan Internasional dalam hal atas kondisi Indonesia supaya tidak ada lagi
ini adalah Dewan HAM PBB. Papua yang rakyat yang bernasib seperti Marsinah,WijiTukul,
demikian telah mencitrakan kondisi HAM Udin, Munir atau Salim Kancil yang meninggal
Indonesia di mata dunia. Padahal pergaulan sia-sia.[]
Internasional telah menjadikan Hak Azasi
Manusia sebagai indikator penilaian sebuah
e-Newsletter SELASAR edisi 17/ Januari 2016 7
9. JINGGA Media merupakan salah satu komunitas informasi (TI), ada yang di bidang pendidikan,
Jaringan GUSDURian yang digawangi oleh Sobih riset, ada pula yang aktif di dunia media populer.
Adnan, dkk. Beberapa waktu yang lalu tepatnya Nah, kami memimpikan, andai seperangkat
tanggal 14 Desember 2015, Jingga Media pengetahuan tadi bisa disatukan menjadi sebuah
mendapat penghargaan sebagai KomunitasTIK alat yang bisa bermanfaat bagi sekitar?, maka
Terbaik se-Jawa Barat dari Pemerintah Provinsi sejak itu kita bersepakat membangun rumah
Jawa Barat. Berikut adalah wawancara antara bersama yang diberi-nama JINGGA Media. Dan
Isna (Selasar) dengan Sobih Adnan seputar terus bereksplorasi hingga sekarang.
JINGGA Media melalui surel :
Bisakah mas sobih jelaskan apa itu JINGGA
Mas sobih, apa yang menginisiasi Mas Sobih dan Media? Apa yang selama ini dilakukan?
kawan-kawan dalam membetuk JINGGA Media? Kami mendefinisikan JINGGA Media sebagai
Bisakah anda jelaskan kronologi rumah bersama untuk saling belajar. Ini yang
terbentukknya? penting.Tapi secara resmi kami menggunakan
Kami terbentuk pada tanggal 20 November 2012. simpul slogan sebagai "pusat analisis data dan
Tiga tahun yang lalu. Mula-mula, saya dan pengembangan media komunitas", dalam arti,
beberapa kawan -yang merasa memiliki kami bekerja sebagai mitra sekaligus pendorong
kegemaran memelajari pengetahuan yang bagi para penggiat komunitas untuk melakukan
berbeda- merasa perlu untuk melebur untuk pengembangan tata kelola informasi.
saling berbagi tentang apa-apa yang kita miliki.
Di antara kami, ada yang bergelut di bidang Fokus atau issu apa yang diakomodir oleh
penguatan jaringan radio komunitas atau radio JINGGA Media? Apa yang melatarbelakangi
warga, ada yang konsen di bidang teknologi JINGGA media dalam memilih isu tersebut?
Meleburkan Perbedaan Menjadi JINGGA
JINGGA MEDIA :
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
Forum
e-Newsletter SELASAR edisi 17/ Januari 2016 9
10. Latar berlakang terbentuknya JINGGA Media Jawa Barat.Tentu ini adalah kabar yang
berpaku pada dua prinsip penting yang menggembirakan, karena apa yang telah
diteladankan Gus Dur.Yakni, Kesetaraan dan dilakukan oleh teman-teman JINGGA Media
Perdamaian. Kesetaraan, JINGGA Media terus selama ini dianggap cukup berdampak bagi
mendorong atau melakukan kampanye bahwa masyarakat.
tata kelola informasi adalah hak semua orang.
Hak tata kelola informasi tidak boleh dimonopoli Selama ini apa yang menjadi hambatan JINGGA
oleh media-media besar. Salah satu komunitas media? Dan strategi apa yang dilakukan untuk
yang kita dorong adalah masyarakat pedesaan, mengahadapi hambatan tersebut?
karena mereka memiliki hak yang sama untuk - Begini, yang menarik bagi kami di Jaringan
paling tidak- menginformasikan dirinya sendiri. GUSDURian adalah karena kami diberikan
Kedua, perdamaian. Media bisa saja kebebasan untuk menerjemahkan teladan-
difungsikan untuk membangun atau merusak teladan Gus Dur melalui aksi apapun, asal
tatanan masyarakat.Tergantung dari bagaimana bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan
pandangan dan cara mengelola. Maraknya negara. Gus Dur, -yang memang pada masanya-
konten-konten provokatif yang disebar di media tidak berbicara banyak tentang internet
sosial misalnya, itu menjadi pengamatan kami. misalnya, tidak menghalangi kami untuk
Maka, bagian dari kerja JINGGA Media yang mengabdikan diri dalam bidang tersebut. Karena
paling getol adalah melakukan kampanye media Jaringan GUSDURian merelakan kami untuk
sosial untuk perdamaian. menanamkan amanat Gus Dur soal Kesetaraan
Secara garis besar, kami melakukan dan Perdamaian dalam gerakan-gerakan yang
pemberdayaan media komunitas di pedesaan. kami lakukan melalui pemanfaatan internet.
Selama 2014-2015, kami telah mendorong Jadi, berbicara soal Gus Dur, kami rasa tidak
penerbitan 174 website milik desa-desa di bisa harus secara bulat mengkampanyekan
Kabupaten Cirebon dan Majalengka. Selain itu, tentang apa itu 9 nilai dasar Gus Dur, tapi penting
kami juga menerbitkan portal bagi kami untuk menyulap 9 prinsip yang baik itu
MadingSekolah.Net sebagai wadah karya untuk dikemas ulang menjadi sebuah alat yang
jurnalistik pelajar di sebanyak 107 sekolah di benar-benar dibutuhkan masyarakat.[]
seluruh Indonesia.
Sementara untuk kegiatan lapangan, dalam
setiap pekannya kami dijadwalkan melakukan
pelatihan tata kelola informasi untuk penggiat
desa dan sekolah tanpa pungutan biaya sama
sekali. Kami juga melakukan kampanye
pemanfaatan internet secara sehat di sekolah-
sekolah, serta mendorong bakat dan minat
menulis teman-teman pelajar melalui penerbitan
buku dan rumah baca.
Belum lama ini JINGGA media mendapatkan
penghargaan dari pemerintah provinsi jawa
barat. Apa arti penghargaan tersebut bagi
JINGGA media?
Ya, kemarin kami dinobatkan sebagai
lembaga/komunitasTIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) terbaik se-Jawa Barat tahun 2015
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)
Media bisa saja
difungsikan untuk
membangun atau
merusak tatanan
masyarakat.
Tergantung dari
bagaimana pandangan
dan cara mengelola.
e-Newsletter SELASAR edisi 17/ Januari 201610
11. Dalam periode Desember-Januari ini keberagaman, dsb. Ini artinya ada
banyak sekali hal yang telah kita lewati tinggalan besar yang diwariskan oleh
bersama. Terkhusus pada bulan Desember. Gus Dur. Perjuangan yang dibangun
Banyak hal yang sudah terjadi dan oleh Gus Dur harus dirawat dan
Desember telah memberi arti. Desember diteruskan. GUSDURian, dalam hal ini
mengingatkan sebuah arti kehilangan yang berusaha meneruskan perjuangan Gus
amat mendalam bagi bangsa ini. Gus Dur Dur dalam berbagai dimensi kecuali
telah berpulang untuk selamanya. Mungkin politik praktis. Selain khaul Gus Dur,
bagi Gus Dur kepulangannya adalah sebuah ada Hari AIDS Sedunia, Hari Anti
kebahagiaan tersendiri, namun bagi kami Korupsi, Hari Hak Asasi Manusia, hari
adalah kesedihan yang sangat dalam. raya Natal yang dirayakan di bulan
Dengan berpulangnya Gus Dur, bangsa ini Desember. Perayaan ini membawa
telah kehilangan seorang penganyom, pada suatu catatan tersendiri atas apa
panutan dan guru bangsa. semasa hidup, yang sudah kita lakukan atas isu-isu
Gus Dur selalu menjadi tokoh terdepan tersebut, isu-isu yang menjadi konsen
dalam menjaga kesatuan dan persatuan Gus Dur semasa hidupnya. SUDAHKAH
NKRI. Mengawal demokrasi, menjamin hak KITA BERKONTRIBUSI?[]
asazi, menegakkan keadilan, merawat
Mati Ketawa
Dalam setiap kongkow bareng Gus Dur, selalu ada humor-humor segar seolah
natural begitu saja terlontar dari Gus Dur. Kala itu tema pembahasannya adalah
Islam dan Humor dengan pembawa acara Guntur Romli dan Hamid Basaid sebagai
bintang tamu. Di sela-sela perbincangan yang serius tapi penuh guyon Gus Dur
bercerita :
“Dulu di zaman Lekra ada kesenian Ludruk. Nah, ada orang panggilannya Mad. Dia
naik ke Panggung Ludruk. Salah seorang teman Mad ini meledek “Lho..! Mad kamu
kok ada disini? Bukankah lebih enak di surga? Bidadarinya itu lho wah banget,,,!”
seketika pula Mad menjawab “Lebih enak di Neraka”.Temannyapun terheran-
heran “Lho kok bisa?” enteng pula si Mad menjawab “lha sekarang Neraka ada AC-
nya, bahkan bintang Film juga ada”
“Gerrr……” Seketika suasana menjadi riuh penuh dengan gelak tawa penonton.[]
Pergulatan
e-Newsletter SELASAR edisi 17/ Januari 2016 11
Warisan Perjuangan
12. Griya Gus Dur secara resmi Pada perhelatan ini keluarga Award untuk kategori tokoh sosial
diluncurkan pada24/1/2016. Griya Gus Almarhum KH AbdurrahmanWahid budaya. Dia adalah pendiri sekaligus
Dur terletak JalanTaman Amir juga akan memberikan “Gus Dur presiden Komunitas Lima Gunung
Hamzah No. 8 Pegangsaan, Menteng, Award 2016” kepada tiga orang tokoh yang sering menggelar perhelatan
Jakarta Pusat. sebagai bentuk apresiasi dan akbar seni-budaya dengan
Di Griya Gus Dur kelak akan penghormatan atas kiprah dan keswadayaan masyarakat di lima
bermarkas sejumlah lembaga pelanjut kontribusi mereka yang selaras serta gunung yaitu Merapi, Merbabu ,
perjuangan Gus Dur:TheWahid sejalan dengan nilai-nilai, pemikiran, Andong, Sumbing , dan Menoreh
Institute (kelak berubah nama dan keteladan Gus Dur. yang berskala internasional.
menjadiWahid Foundation),Yayasan Penghargaan Gus Dur Award Ahok mendapatkan Gus Dur
Bani KH AbdurrahmanWahid (yang untuk kategori tokoh agama diberikan Award untuk kategori tokoh politik
menaungi Sekretariat Nasional kepada KH. Mustofa Bisri atau yang dan pemerintahan karena keberanian
Jaringan GUSDURian Indonesia, biasa akrab disapa Gus Mus karena & ketegasannya dalam melawan
AbdurrahmanWahid Center for dinilai berhasil menyebarkan gagasan korupsi. Ahok juga dianggap tegas
Interfaith Dialogue & Peace at Islam Nusantara yang santun dan terhadap kelompok intoleran. Sikap
University of Indonesia, Jaringan Kios humanis. anti korupsi dan ketegasannya
Rakyat, dan Pojok Gus Dur),Yayasan Sutanto Mendut, budayawan terhadap kelompok intoleran tersebut
Teman Bangkit, dan Positive kelahiran Magelang tahun 1954 sejalan dengan sikap Gus Dur.[]
Movement. mendapatkan Penghargaan Gus Dur
Peresmian Griya Gus Dur
Regional meeting GUSDURian JawaTengah dan JawaTimur diadakan
tahun 2015 ini. JawaTengah dilangsungkan dari 31 Oktober 2015-1
November 2015 di Banyumas, sedangkan JawaTimur pada tanggl 4-5
Desember 2015 di kota Malang. Dalam pertemuan tingkat regional ini
selain diadakan workshop Sosial Media, hal yang terpenting adalah
merumuskan tentang mekanise komunikasi regional serta
mekanisme koordinasi antar jaringan GUSDURian serta menunjuk
beberpa koordinator regional masing-masing.
Diharapkan dari hasil Regional Meeting Jaringan Gusdurian ini
kedepan, beragam Aktifitas dari gerakan komunitas Gusdurian di
tingkat lokal/kabupaten bisa lebih massif dan progresif. Serta terus
hidupnya pemikiran-perjuangan Gus Dur dalam mengawal kemajuan
bangsa Indonesia.[]
--------------------------------------------------------
Regional Meeting
Jateng & Jatim
e-Newsletter SELASAR edisi 17/ Januari 201612
Kongkow