SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK
YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
Pendahuluan
 Hemofilia :gangguan pembekuan darah yang
diturunkan karena defisiensi faktor pembekuan
darah→ perdarahan muskuloskletal.
 Hemofilia A : defisiensi faktor VIII , dan hemofilia B:
defisiensi faktor IX
 Pembedahan pada hemofili : awalnya hanya terbatas
pada tindakan sirkumsisi.
 Perdarahan : sistem SSP, sistem pernafasan yang
membutuhkan pengobatan segera.
 Pembedahan pada pasienhemofili>> : ketepatan
diagnosis, metode pemeriksaan laboratorium yang
baik, pengetahuan dan teknologi, harapan hidup
pasien ini
 Manajemen hemostasis perioperative → menghindari
terjadinya perdarahan setelah pembedahan.
 Semua penderita hemofilia →resiko tinggi
perdarahan berat yang mengancam jiwa
Epidemiologi
 Prevalensi hemophilia →1:10.000.
 Setiap satu dari 5000 bayi laki-laki.
 Diturunkan : sex-linked (X-linked) resesif.
 Sekitar 30% kasus hemophilia→ adalah yang ringan
dan sedang
 50% kasus hemophilia→ yang berat.
 Mutasi abnormal → perkembangan janin dan pasien
ini dikenal sebagai kasus pertama
Gambr.1 Diagram pewarisan gen hemofilia
Patofisiologi
 Faktor VIII dan faktor IX berpartisipasi dalam bentuk
kompleks yang diperlukan untuk aktivasi faktor X.
 Bersama dengan pospholipid dan kalsium, faktor X
diaktivasi menjadi faktor X komplek yang berperan
dalam proses pembekuan darah.
 Defisiensi faktor VIII dan faktor IX inilah yang
menyebabkan terjadinya gangguan pembekuan darah.
Gambar.2 Kaskade pembekuan darah
Klasifikasi
Klassifikasi
Keparahan dari hemofilia dapat dikasifikasikan menjadi
tiga jenis:
 Jenis yang berat : nilai faktor < 0,01 IU/ml (<1% )
 Jenis yang sedang : nilai faktor 0,01 -0,05 Iu/ml (1-5% )
 Jenis yang ringan : nilai faktor > 0,05 – 40 IU/ml
(>40%)
Diagnosis
 Riwayat masalah sistemik :kelemahan umum dan
hipotensi ortostatik, gejala system musculoskeletal,
demam, nyeri, kekakuan pada sendi, sakit kepala,
muntah darah, melena, nyeri perut, hematuria,
perdarahan setelah sirkumsisi, gusi berdarah dan
gejala perdarahan yang lain
Diagnosis laboratorium.
 Waktu perdarahan (Bleeding Time)
 Activated partial trhomboplastin test (aPTT)
 Prothrombin time (PT) : standarisasi nilai PT→WHO
memperkenalkan INR= 1 (1,5-7).
Tabel.1 Parameter pemeriksaan laboratorium
Komplikasi
 Komplikasi muskuloskletal merupakan komplikasi
yang paling sering terjadi pada penderita hemofilia.
 Hal ini meliputi hemarthroses, chronic synovitis,
articular deformities, arthropathy, muscle hematoma,
dan pseudotumor
Prinsip umum menejemen pembedahan penderita
hemofilia.
Pertimbangan umum.
 Memerlukan terapi pengganti atau pengobatan
dengan desmopressin (DDAVP)
 Diagnosis yang akurat :pengetahuan nilai dasar faktor
VIII dan faktor IX
 Terapi faktor koagulasi: digunakan segera dalam dosis
yang cukup untuk mengontrol perdarahan
……………………..Pertimbangan umum
 Setelah trauma dengan kehilangan darah yang besar→
taransfusi pack red cell dan fresh frozen plasma ssegera
mungkin. FFP mengandung satu unit faktor VIII dan faktor IX
setiap mililiter plasma.
 Pembedahan seharusnya di Haemophilioa Treatment
Centre
Prinsip farmakologi
Tabel.2 Pemulihan dan waktu paruh untuk faktor VIII dan faktor IX
Perhitungan dosis.
Faktor VIII
 Ini dapat diperoleh dengan rumus perhitungan:
FVIII dosis (IU/Kg) = (dosis FVIII IU/dl yang
diharapkan) : 2
 Faktor VIII infuse kontinyu
Infuse rate (IU/kg/jam) = clearance (ml/kg/jam) X steady
state concentration (IU/ml)
Faktor IX
Satu IU faktor IX / kgbb
( IU/kg) akan meningkatkan konsentrasi nilai
rekombinan faktor IX plasma 0,85 IU/dl (0,85%).
Dengan rumus perhitungan
Dosis FIX (iU/kg) = (nilai FIX IU/dl yang
diharapkan) : 0,85
Menejemen pembedahan
- Rencana pembedahan: elektif/emergensi
- Jenis pembedahan: mayor/minor
- Tujuan terapi: target nilai faktor koagulasi
Tabel.2a Pedoman target nilai faktor koagulasi untuk pembedahan mayor dengan
infuse kontinyu
Tabel.2b Pedoman target nilai faktor koagulasi untuk pembedahan mayor
dengan dosis bolus
Tabel.3 Pedoman target nilai faktor koagulasi untuk pembedahan mayor dengan dosis
bolus
 Monitoring faktor koagulasi: preoperative, durante
operative dan post operative
Menejemen tindakan bedah khusus pada penderita
hemophilia
Biopsi hati
 Pada penderita hemofilia, biopsy hati transjugular
mungkin perlu untuk penilaian total status hepar. Pasien
harus dirawat selama 48 jam untuk pemantauan faktor
koagulasi.
Operasi gigi (Dental prosedur).
 Nilai faktor VIII dan anti fibrinolitik→Asam traneksamat
(Cyclocapron).
 Pada pasien hemofilia B, faktor IX dan asam traneksamat
harus diresepkan selama menjalani operasi gigi.
Tabel.4 Dosis faktor koagulasi untuk prosedur operasi gigi
Menejemen tindakan bedah pada pasien penderita
hemofilia carrier.
 penderita hemofilia carrier→ faktor VIII dan faktor IX
normal→tidak memerlukan terapi pengganti faktor
koagulasi.
 penderita hemofilia carrier →faktor VIII dan faktor IX
rendah→ terapi
Menejemen bedah penderita hemofilia dengan
inhibitor.
 Komplikasi paling sering dan serius selama terapi
pengganti faktor koagulasi pada pasien hemofilia A
dan hemofilia B.
 Inhibitor akan menginaktivasi infus faktor VIII dan
faktor IX
 Pasien → refrakter terhadap pengobatan
 Ditatalaksana dengan factor eight inhibitor bypassing
agent (FEIBA) atau dengan rFVIIa
Ringkasan
 Perdarahan terkait hemofilia merupakan hal yang dapat
dicegah dengan terapi pengganti faktor pembekuan darah
untuk mencapai dan mempertahankan nilai fisiologis
normal faktor VIII (Hemofilia A) dan faktor IX (Hemofilia
B).
 Manajemen hemostasis perioperative untuk menghindari
terjadinya perdarahan selama dan setelah operasi
pembedahan harus dilakukan sebaik mungkin pada semua
individu dengan hemofilia memiliki resiko yang tinggi
untuk terjadi perdarahan.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Ade Wijaya
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusAsep Hermana
 
Morbus hansen ppt
Morbus hansen pptMorbus hansen ppt
Morbus hansen pptSalimah Aj
 
Tenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifTenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifvonysafitri
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikfikri asyura
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriDhian Khikmah
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxHarryJulians
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)fikri asyura
 

What's hot (20)

Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Aki
AkiAki
Aki
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavus
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Morbus hansen ppt
Morbus hansen pptMorbus hansen ppt
Morbus hansen ppt
 
Tenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifTenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratif
 
Diare Pada Anak
Diare Pada AnakDiare Pada Anak
Diare Pada Anak
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
Hypertrophy of Adenoid
Hypertrophy of AdenoidHypertrophy of Adenoid
Hypertrophy of Adenoid
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 

Similar to MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN

slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxSarahShadiqa
 
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptxmanagemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptxzidnifatayan1
 
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxKel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxChintyapsari
 
laporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxlaporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxkamismisteri
 
Anestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopyAnestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopyNur Hajriya
 
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptxssuser225f491
 
Blood Conservation Techniques.pptx
Blood Conservation Techniques.pptxBlood Conservation Techniques.pptx
Blood Conservation Techniques.pptxGilangSampurna
 
Pad jurnal reading pra
Pad jurnal reading pra Pad jurnal reading pra
Pad jurnal reading pra agussukarna2
 
The Role of Bevacizumab in cancer clinical setting
The Role of Bevacizumab in cancer clinical settingThe Role of Bevacizumab in cancer clinical setting
The Role of Bevacizumab in cancer clinical settingYuliaDjatiwardani2
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaDika Saja
 

Similar to MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN (20)

PPT Belajar bareng_hemofilia.pptx
PPT Belajar bareng_hemofilia.pptxPPT Belajar bareng_hemofilia.pptx
PPT Belajar bareng_hemofilia.pptx
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
 
Hemofilia slide
Hemofilia slideHemofilia slide
Hemofilia slide
 
Askep anak dengan hemofilia
Askep anak dengan hemofilia Askep anak dengan hemofilia
Askep anak dengan hemofilia
 
Coagulation 4
Coagulation 4Coagulation 4
Coagulation 4
 
Askep dic
Askep dicAskep dic
Askep dic
 
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptxmanagemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
 
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxKel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
 
Referat PNH
Referat PNHReferat PNH
Referat PNH
 
laporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxlaporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptx
 
PPT RD.pptx
PPT RD.pptxPPT RD.pptx
PPT RD.pptx
 
Anestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopyAnestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopy
 
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
 
Blood Conservation Techniques.pptx
Blood Conservation Techniques.pptxBlood Conservation Techniques.pptx
Blood Conservation Techniques.pptx
 
Pad jurnal reading pra
Pad jurnal reading pra Pad jurnal reading pra
Pad jurnal reading pra
 
journal liver
journal liverjournal liver
journal liver
 
The Role of Bevacizumab in cancer clinical setting
The Role of Bevacizumab in cancer clinical settingThe Role of Bevacizumab in cancer clinical setting
The Role of Bevacizumab in cancer clinical setting
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
 
03 HEMOFILIA.pptx
03 HEMOFILIA.pptx03 HEMOFILIA.pptx
03 HEMOFILIA.pptx
 
Haemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptxHaemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptx
 

Recently uploaded

karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (20)

karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 

MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN

  • 1. MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
  • 2. Pendahuluan  Hemofilia :gangguan pembekuan darah yang diturunkan karena defisiensi faktor pembekuan darah→ perdarahan muskuloskletal.  Hemofilia A : defisiensi faktor VIII , dan hemofilia B: defisiensi faktor IX  Pembedahan pada hemofili : awalnya hanya terbatas pada tindakan sirkumsisi.  Perdarahan : sistem SSP, sistem pernafasan yang membutuhkan pengobatan segera.
  • 3.  Pembedahan pada pasienhemofili>> : ketepatan diagnosis, metode pemeriksaan laboratorium yang baik, pengetahuan dan teknologi, harapan hidup pasien ini  Manajemen hemostasis perioperative → menghindari terjadinya perdarahan setelah pembedahan.  Semua penderita hemofilia →resiko tinggi perdarahan berat yang mengancam jiwa
  • 4. Epidemiologi  Prevalensi hemophilia →1:10.000.  Setiap satu dari 5000 bayi laki-laki.  Diturunkan : sex-linked (X-linked) resesif.  Sekitar 30% kasus hemophilia→ adalah yang ringan dan sedang  50% kasus hemophilia→ yang berat.  Mutasi abnormal → perkembangan janin dan pasien ini dikenal sebagai kasus pertama
  • 6. Patofisiologi  Faktor VIII dan faktor IX berpartisipasi dalam bentuk kompleks yang diperlukan untuk aktivasi faktor X.  Bersama dengan pospholipid dan kalsium, faktor X diaktivasi menjadi faktor X komplek yang berperan dalam proses pembekuan darah.  Defisiensi faktor VIII dan faktor IX inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan pembekuan darah.
  • 8. Klasifikasi Klassifikasi Keparahan dari hemofilia dapat dikasifikasikan menjadi tiga jenis:  Jenis yang berat : nilai faktor < 0,01 IU/ml (<1% )  Jenis yang sedang : nilai faktor 0,01 -0,05 Iu/ml (1-5% )  Jenis yang ringan : nilai faktor > 0,05 – 40 IU/ml (>40%)
  • 9. Diagnosis  Riwayat masalah sistemik :kelemahan umum dan hipotensi ortostatik, gejala system musculoskeletal, demam, nyeri, kekakuan pada sendi, sakit kepala, muntah darah, melena, nyeri perut, hematuria, perdarahan setelah sirkumsisi, gusi berdarah dan gejala perdarahan yang lain
  • 10. Diagnosis laboratorium.  Waktu perdarahan (Bleeding Time)  Activated partial trhomboplastin test (aPTT)  Prothrombin time (PT) : standarisasi nilai PT→WHO memperkenalkan INR= 1 (1,5-7).
  • 12. Komplikasi  Komplikasi muskuloskletal merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita hemofilia.  Hal ini meliputi hemarthroses, chronic synovitis, articular deformities, arthropathy, muscle hematoma, dan pseudotumor
  • 13. Prinsip umum menejemen pembedahan penderita hemofilia. Pertimbangan umum.  Memerlukan terapi pengganti atau pengobatan dengan desmopressin (DDAVP)  Diagnosis yang akurat :pengetahuan nilai dasar faktor VIII dan faktor IX  Terapi faktor koagulasi: digunakan segera dalam dosis yang cukup untuk mengontrol perdarahan
  • 14. ……………………..Pertimbangan umum  Setelah trauma dengan kehilangan darah yang besar→ taransfusi pack red cell dan fresh frozen plasma ssegera mungkin. FFP mengandung satu unit faktor VIII dan faktor IX setiap mililiter plasma.  Pembedahan seharusnya di Haemophilioa Treatment Centre
  • 15. Prinsip farmakologi Tabel.2 Pemulihan dan waktu paruh untuk faktor VIII dan faktor IX
  • 16. Perhitungan dosis. Faktor VIII  Ini dapat diperoleh dengan rumus perhitungan: FVIII dosis (IU/Kg) = (dosis FVIII IU/dl yang diharapkan) : 2  Faktor VIII infuse kontinyu Infuse rate (IU/kg/jam) = clearance (ml/kg/jam) X steady state concentration (IU/ml)
  • 17. Faktor IX Satu IU faktor IX / kgbb ( IU/kg) akan meningkatkan konsentrasi nilai rekombinan faktor IX plasma 0,85 IU/dl (0,85%). Dengan rumus perhitungan Dosis FIX (iU/kg) = (nilai FIX IU/dl yang diharapkan) : 0,85
  • 18. Menejemen pembedahan - Rencana pembedahan: elektif/emergensi - Jenis pembedahan: mayor/minor - Tujuan terapi: target nilai faktor koagulasi
  • 19. Tabel.2a Pedoman target nilai faktor koagulasi untuk pembedahan mayor dengan infuse kontinyu
  • 20. Tabel.2b Pedoman target nilai faktor koagulasi untuk pembedahan mayor dengan dosis bolus
  • 21. Tabel.3 Pedoman target nilai faktor koagulasi untuk pembedahan mayor dengan dosis bolus
  • 22.  Monitoring faktor koagulasi: preoperative, durante operative dan post operative
  • 23. Menejemen tindakan bedah khusus pada penderita hemophilia Biopsi hati  Pada penderita hemofilia, biopsy hati transjugular mungkin perlu untuk penilaian total status hepar. Pasien harus dirawat selama 48 jam untuk pemantauan faktor koagulasi. Operasi gigi (Dental prosedur).  Nilai faktor VIII dan anti fibrinolitik→Asam traneksamat (Cyclocapron).  Pada pasien hemofilia B, faktor IX dan asam traneksamat harus diresepkan selama menjalani operasi gigi.
  • 24. Tabel.4 Dosis faktor koagulasi untuk prosedur operasi gigi
  • 25. Menejemen tindakan bedah pada pasien penderita hemofilia carrier.  penderita hemofilia carrier→ faktor VIII dan faktor IX normal→tidak memerlukan terapi pengganti faktor koagulasi.  penderita hemofilia carrier →faktor VIII dan faktor IX rendah→ terapi
  • 26. Menejemen bedah penderita hemofilia dengan inhibitor.  Komplikasi paling sering dan serius selama terapi pengganti faktor koagulasi pada pasien hemofilia A dan hemofilia B.  Inhibitor akan menginaktivasi infus faktor VIII dan faktor IX  Pasien → refrakter terhadap pengobatan  Ditatalaksana dengan factor eight inhibitor bypassing agent (FEIBA) atau dengan rFVIIa
  • 27. Ringkasan  Perdarahan terkait hemofilia merupakan hal yang dapat dicegah dengan terapi pengganti faktor pembekuan darah untuk mencapai dan mempertahankan nilai fisiologis normal faktor VIII (Hemofilia A) dan faktor IX (Hemofilia B).  Manajemen hemostasis perioperative untuk menghindari terjadinya perdarahan selama dan setelah operasi pembedahan harus dilakukan sebaik mungkin pada semua individu dengan hemofilia memiliki resiko yang tinggi untuk terjadi perdarahan.