6. Adenoid
Tonsila Palatina
Tonsila lingual
Adenoid bersama tonsila palatina dan lingual membentuk cincin
jaringan limfe pada pintu masuk saluran nafas dan saluran pencernaan
yang dikenal sebagai cincin Waldeyer
7. Sistem Imun pada Adenoid
Bakteri, virus, dll kripte
adenoid
Sistem imun bermulai saat bakteri virus dll masuk ke nasofaring dan
mengenai epitel kripte adenoid.
8. Sistem Imun pada Adenoid
Bakteri, virus, dll kripte
adenoid Absorbsi oleh
Makrofag, sel HLA, & sel M
Kemudian akan diabsorbsi secara selektif oleh makrofag, sel HLA dan
sel M dari tepi adenoid.
9. Sistem Imun pada Adenoid
Bakteri, virus, dll kripte
adenoid Absorbsi oleh
Makrofag, sel HLA, & sel M
di presentasikan ke sel T & B
oleh FDC
Antigen selanjutnya diangkut dan dipresentasikan ke sel T pada area
ekstra folikuler dan ke sel B pada sentrum germinativum oleh follicular
dendritic cells (FDC)
10. Sistem Imun pada Adenoid
Bakteri, virus, dll kripte
adenoid Absorbsi oleh
Makrofag, sel HLA, & sel M
di presentasikan ke sel T & B
oleh FDC dipresentasikan
oleh APC bersama IL-1
aktivasi sel T, pelepasan IL-2,
epresireseptor IL-2
Interaksi antara sel T dengan antigen yang dipresentasikan oleh APC
bersama dengan IL-1 akan mengakibatkan aktifasi sel T yang ditandai
oleh pelepasan IL-2 dan ekspresi reseptor IL-2.
11. Sistem Imun pada Adenoid
Bakteri, virus, dll kripte
adenoid Absorbsi oleh
Makrofag, sel HLA, & sel M
di presentasikan ke sel T & B
oleh FDC dipresentasikan
oleh APC bersama IL-1
aktivasi sel T, pelepasan IL-2,
epresireseptor IL-2
Antigen, sel Th, IL-2, IL-4, IL-6,
menjadi plasma
Antigen bersama-sama dengan sel Th dan IL-2, IL-4, IL-6 sebagai
aktifator dan promotor bagi sel B untuk berkembang menjadi sel
plasma
12. Sistem Imun pada Adenoid
Bakteri, virus, dll kripte
adenoid Absorbsi oleh
Makrofag, sel HLA, & sel M
di presentasikan ke sel T & B
oleh FDC dipresentasikan
oleh APC bersama IL-1
aktivasi sel T, pelepasan IL-2,
epresireseptor IL-2
Antigen, sel Th, IL-2, IL-4, IL-6,
menjadi plasma
didistrubusikan pd
ekstrafolikuler menghasilkan
immunoglobulin.
Sel plasma akan didistribusikan pada zona ekstrafolikuler yang
menghasilkan immunoglobulin (IgG 65%, IgA 20%, sisanya IgM, IgD,
IgE) untuk memelihara flora normal dalam kripte individu yang sehat.
13. Ukuran Adenoid
3 6 9 12 15
Pada usia 0-3 tahun adenoid berukuran masih kecil,
14. Ukuran Adenoid
3 6 9 12 15
Dan mulai membesar drastis pada usia menginjak 5 tahun.
15. Ukuran Adenoid
3 6 9 12 15
Kemudian mulai mengecil dan menghilang setelah berumur 14 tahun.
16. Hypertrophy of Adenoid
Akibat serangan kuman-kuman bisa menyebabkan hypertrophy
adenoid, yaitu pembesaran struktur dari adenoid.
17. Hypertrophy of Adenoid
Saat terus terjadi pembengkakan akhirnya adenoid membesar
(hypertrofi adenoid), menyebabkan tuba eustachius tertutup
18. Hypertrophy of Adenoid
Saat terus terjadi pembengkakan akhirnya adenoid membesar
(hypertrofi adenoid), menyebabkan tuba eustachius tertutup
19. Hypertrophy of Adenoid
Saat terus terjadi pembengkakan akhirnya adenoid membesar
(hypertrofi adenoid), menyebabkan tuba eustachius tertutup
20. Hypertrophy of Adenoid
Hypertrofi Adenoid
menyebabkan:
1. Gangguan ventilasi dan
drainase sinus paranasal
sehingga menimbulkan
sinusitis kronik
21. Hypertrophy of Adenoid
Hypertrofi Adenoid
menyebabkan:
1. Gangguan ventilasi dan
drainase sinus paranasal
sehingga menimbulkan
sinusitis kronik
22. Hypertrophy of Adenoid
Hypertrofi Adenoid
menyebabkan:
1. Gangguan ventilasi dan
drainase sinus paranasal
sehingga menimbulkan
sinusitis kronik
2. Faringitis dan Bronkitis
23. Hypertrophy of Adenoid
Hypertrofi Adenoid
menyebabkan:
1. Gangguan ventilasi dan
drainase sinus paranasal
sehingga menimbulkan
sinusitis kronik
2. Faringitis dan Bronkitis
3. Facies adenoid yaitu tampak
hidung kecil, gigi insisivus ke
depan (prominen), arkus
faring tinggi yang
menyebabkan kesan wajah
pasien tampak seperti orang
bodoh.
24. Hypertrophy of Adenoid
Hypertrofi Adenoid
menyebabkan:
4. gangguan tidur, tidur ngorok,
retardasi mental, dan
pertumbuhan fisik berkurang
25. Hypertrophy of Adenoid
Etiologi Hipertrofi Adenoid
1. Hypertrofi fisiologi
2. Hypertrofi Patologis
Disebabkan infeksi
a. alfa-hemolytic streptococcus
b. Euterococcus, corynebacterium,
c. Staphylococcus
d. Neissria
e. Micrococcus
f. Stomatococcus
Hypertrofi adenoid juga disebabkan
oleh adenoiditis yang terjadi berulang
26. Hypertrophy of Adenoid
EPIDEMIOLOGI
Data yang didapatkan dari RSUPNCM selama 5 tahun terakhir (1999-2003)
menunjukkan kecenderungan penurunan jumlah operasi tonsilektomi
Fenomena ini juga terlihat pada jumlah operasi tonsiloadenoidektomi dengan
puncak kenaikan pada tahun kedua (275 kasus) dan terus menurun sampai
tahun 2003 (152 kasus).
Data Rumah sakit Fatmawati dalam 3 tahun terakhir (2002-2004) menunjukkan
kecenderungan kenaikan jumlah operasi tonsilektomi dan penurunan jumlah
operasi tonsiloadenoidektomi
27. Hypertrophy of Adenoid
Patogenesis
Adenoid membesar merupakan respons terhadap kolonisasi dari flora
normal itu sendiri dan mikroorganisme patogen, pada mekanisme
sistem imun adenoid
28. Hypertrophy of Adenoid
Patogenesis
Akibat adenoid yang membesar menyebabkan obstruksi jalan
pernapasan sehingga butuh usaha yang keras untuk mengeluarkan
suara dan terjadi perubahan suara
29. Hypertrophy of Adenoid
Patogenesis
Obstruksi
eustachius
Akibat adenoid yang membesar menyebabkan obstruksi tuba
eustachius, dan cairan di telinga tengah tidak bisa keluar, sehingga bisa
terjadi tuli konduktif
30. Hypertrophy of Adenoid
Patogenesis
cairan
Obstruksi
eustachius
Akibat adenoid yang membesar menyebabkan obstruksi tuba
eustachius, dan cairan di telinga tengah tidak bisa keluar, sehingga bisa
terjadi tuli konduktif
31. Hypertrophy of Adenoid
Penegakan diagnosa
1. Anamnesis
Dilihat tanda dan gejala klinik yang dialami pasien, seperti rhinore,
tampang wajah, bagaimana dia berbicara
32. Hypertrophy of Adenoid
Penegakan diagnosa
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
Rinoscopy anterior untuk melihat tahanan velum palatum mole saat
fonasi dan juga bisa dengan rinoscopy posterior
33. Hypertrophy of Adenoid
Penegakan diagnosa
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
. Pemeriksaan radiologi dengan membuat foto polos lateral dapat
melihat pembesaran adenoid
34. Hypertrophy of Adenoid
Penegakan diagnosa
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
b. Endoscopy
. Pemeriksaan nasoendoskopi dapat membantu untuk melihat ukuran
adenoid secara langsung.
39. Hypertrophy of Adenoid
Komplikasi
Komplikasi tindakan adenoidektomi
adalah perdarahan bila pengerokan
adenoid yang kurang bersih. Bila
terlalu dalam menguretnya akan
terjadi kerusakan dinding belakang
faring. Bila kuretase terlalu ke lateral
maka torus tubarius akan rusak dan
dapat mengakibatkan oklusi tuba
eustachius dan akan timbul tuli
konduktif.
.
40. Hypertrophy of Adenoid
Prognosis
Adenotonsillektomi merupakan suatu
tindakan yang kuratif pada
kebanyakan individu. Jika pasien
ditangani dengan baik diharapkan
dapat sembuh sempurna, kerusakan
akibat cor pulmonal tidak menetap
dan sleep apnea dan obstruksi jalan
nafas dapat diatasi.