Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
Modul ini membahas konsep dan klasifikasi biaya dalam akuntansi keuangan, termasuk definisi biaya, tujuan akuntansi biaya, dan berbagai penggolongan biaya berdasarkan unsur produk, hubungannya dengan produksi, volume, departemen, daerah fungsional, dan periode pembebanan."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis saham yang diterbitkan perusahaan, yaitu saham biasa dan saham preferen. Juga membahas tentang penempatan saham, pencatatan transaksi penjualan saham, dan pembagian deviden kepada pemegang saham.
Modul ini membahas konsep-konsep dasar nilai waktu uang yaitu future value, present value, dan anuitas. Future value digunakan untuk menghitung nilai investasi di masa datang sedangkan present value untuk menghitung nilai kini dari pembayaran di masa mendatang. Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang sama besar dalam jangka waktu tertentu.
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
Modul ini membahas konsep dan klasifikasi biaya dalam akuntansi keuangan, termasuk definisi biaya, tujuan akuntansi biaya, dan berbagai penggolongan biaya berdasarkan unsur produk, hubungannya dengan produksi, volume, departemen, daerah fungsional, dan periode pembebanan."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis saham yang diterbitkan perusahaan, yaitu saham biasa dan saham preferen. Juga membahas tentang penempatan saham, pencatatan transaksi penjualan saham, dan pembagian deviden kepada pemegang saham.
Modul ini membahas konsep-konsep dasar nilai waktu uang yaitu future value, present value, dan anuitas. Future value digunakan untuk menghitung nilai investasi di masa datang sedangkan present value untuk menghitung nilai kini dari pembayaran di masa mendatang. Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang sama besar dalam jangka waktu tertentu.
Dokumen tersebut membahas mengenai penganggaran modal, termasuk definisi modal dan anggaran, proses penganggaran modal, dan beberapa metode untuk mengevaluasi proyek investasi seperti payback period, discounted payback period, net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan modified IRR (MIRR).
Obligasi adalah utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan berdasarkan janji untuk membayar bunga berkala dan jumlah pokok pada saat jatuh tempo. Dokumen menjelaskan definisi liabilitas jangka panjang dan jenis-jenis obligasi serta akuntansi dasar untuk penerbitan dan amortisasi obligasi.
Dokumen tersebut membahas tentang leverage operasi dan keuangan perusahaan. Leverage operasi mengacu pada biaya tetap perusahaan dan mempengaruhi risiko bisnis ketika penjualan berubah. Leverage keuangan mempengaruhi laba per saham ketika terjadi perubahan penjualan. Analisis leverage penting untuk memahami dampak perubahan bisnis terhadap laba dan risiko perusahaan.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang penerbitan obligasi oleh dua perusahaan beserta jawabannya yang mencakup jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi penerbitan, pembayaran bunga, dan pelunasan obligasi. Jawaban juga menghitung amortisasi diskonto dan premium obligasi dengan metode garis lurus beserta tabelnya.
Dokumen tersebut membahas tentang keputusan investasi yang meliputi beberapa metode penilaian investasi seperti Accounting Rate of Return, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan keputusan investasi pada suatu kasus.
Dokumen tersebut membahas model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 sebagai penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Model indeks tunggal menyederhanakan perhitungan dengan menyediakan parameter-parameter seperti return ekspetasi, varians, dan kovarians sebagai input untuk model portofolio Markowitz. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar model indeks tunggal untuk menghitung parameter tersebut baik unt
Konsep nilai waktu dari uang membahas perubahan nilai uang seiring berjalannya waktu akibat adanya bunga, yang terbagi menjadi nilai masa depan dan nilai sekarang."
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
Perusahaan harus menjual minimum 7.000 unit produk dengan harga Rp95.000 per unit atau total penjualan Rp665 juta untuk mencapai titik impas (break even point) dimana pendapatan sama dengan biaya. Analisis ini mempertimbangkan biaya tetap Rp140 juta dan biaya variabel Rp75.000 per unit.
Bab 11 membahas biaya modal yang didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan. Biaya modal digunakan sebagai discount rate dalam analisis investasi. Terdapat beberapa sumber dana seperti hutang dan saham yang memiliki biaya modal tersendiri. Biaya modal rata-rata tertimbang dihitung dengan mempertimbangkan proporsi dan biaya modal dari setiap sumber dana.
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang pusat tanggung jawab khususnya pusat pendapatan dan pusat beban. Ia menjelaskan bahwa pusat pendapatan mengukur outputnya secara moneter tanpa mengaitkan dengan input, sedangkan pusat beban mengukur inputnya secara moneter tanpa mengukur outputnya. Dokumen ini juga membedakan pusat beban teknik dan kebijakan, serta menjelaskan teknik pengendalian
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi mata uang asing dalam akuntansi, termasuk penggunaan mata uang asing untuk transaksi internasional, pencatatan transaksi mata uang asing, kurs yang digunakan, contoh pencatatan transaksi impor ekspor dan kontrak berjangka, serta hedging risiko mata uang asing.
Dokumen tersebut membahas mengenai penganggaran modal, termasuk definisi modal dan anggaran, proses penganggaran modal, dan beberapa metode untuk mengevaluasi proyek investasi seperti payback period, discounted payback period, net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan modified IRR (MIRR).
Obligasi adalah utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan berdasarkan janji untuk membayar bunga berkala dan jumlah pokok pada saat jatuh tempo. Dokumen menjelaskan definisi liabilitas jangka panjang dan jenis-jenis obligasi serta akuntansi dasar untuk penerbitan dan amortisasi obligasi.
Dokumen tersebut membahas tentang leverage operasi dan keuangan perusahaan. Leverage operasi mengacu pada biaya tetap perusahaan dan mempengaruhi risiko bisnis ketika penjualan berubah. Leverage keuangan mempengaruhi laba per saham ketika terjadi perubahan penjualan. Analisis leverage penting untuk memahami dampak perubahan bisnis terhadap laba dan risiko perusahaan.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang penerbitan obligasi oleh dua perusahaan beserta jawabannya yang mencakup jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi penerbitan, pembayaran bunga, dan pelunasan obligasi. Jawaban juga menghitung amortisasi diskonto dan premium obligasi dengan metode garis lurus beserta tabelnya.
Dokumen tersebut membahas tentang keputusan investasi yang meliputi beberapa metode penilaian investasi seperti Accounting Rate of Return, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan keputusan investasi pada suatu kasus.
Dokumen tersebut membahas model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 sebagai penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Model indeks tunggal menyederhanakan perhitungan dengan menyediakan parameter-parameter seperti return ekspetasi, varians, dan kovarians sebagai input untuk model portofolio Markowitz. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar model indeks tunggal untuk menghitung parameter tersebut baik unt
Konsep nilai waktu dari uang membahas perubahan nilai uang seiring berjalannya waktu akibat adanya bunga, yang terbagi menjadi nilai masa depan dan nilai sekarang."
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
Perusahaan harus menjual minimum 7.000 unit produk dengan harga Rp95.000 per unit atau total penjualan Rp665 juta untuk mencapai titik impas (break even point) dimana pendapatan sama dengan biaya. Analisis ini mempertimbangkan biaya tetap Rp140 juta dan biaya variabel Rp75.000 per unit.
Bab 11 membahas biaya modal yang didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan. Biaya modal digunakan sebagai discount rate dalam analisis investasi. Terdapat beberapa sumber dana seperti hutang dan saham yang memiliki biaya modal tersendiri. Biaya modal rata-rata tertimbang dihitung dengan mempertimbangkan proporsi dan biaya modal dari setiap sumber dana.
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang pusat tanggung jawab khususnya pusat pendapatan dan pusat beban. Ia menjelaskan bahwa pusat pendapatan mengukur outputnya secara moneter tanpa mengaitkan dengan input, sedangkan pusat beban mengukur inputnya secara moneter tanpa mengukur outputnya. Dokumen ini juga membedakan pusat beban teknik dan kebijakan, serta menjelaskan teknik pengendalian
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi mata uang asing dalam akuntansi, termasuk penggunaan mata uang asing untuk transaksi internasional, pencatatan transaksi mata uang asing, kurs yang digunakan, contoh pencatatan transaksi impor ekspor dan kontrak berjangka, serta hedging risiko mata uang asing.
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Nurmansyah Arif W
Dokumen tersebut membahas tentang biaya modal dan struktur modal perusahaan multinasional. Ia menjelaskan pengertian biaya modal, faktor-faktor yang mempengaruhinya, fungsi biaya modal, dan pendekatan untuk menghitung biaya modal individual dan keseluruhan seperti WACC. Dokumen juga membahas perbedaan struktur modal antara perusahaan domestik dan multinasional serta faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal MNC.
Mampu Menjelaskan dan memahami tentang :
Perbedaan risiko usaha dan risiko keuangan
Teknik penggunaan Break Event Analysis untuk berbagai situasi
Konsep Operating Leverage, Financial Leverage dan Combined Leverage
Menghitung DOL
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang teknik penganggaran barang modal atau capital budgeting, yang meliputi pengertian, motif, dan prinsip dasar proses penganggaran modal. Selanjutnya juga membahas manfaat penganggaran modal dan tahap-tahap proses penganggarannya."
Dokumen tersebut membahas tentang biaya modal perusahaan yang terdiri dari biaya utang, saham preferen, dan saham biasa. Biaya modal keseluruhan diperoleh dari perhitungan rata-rata tertimbang (WACC) dari setiap sumber modal berdasarkan porsinya. WACC digunakan untuk mengambil keputusan investasi jangka panjang.
Leverage adalah rasio antara jumlah jaminan dan dana yang dipinjam yang dialokasikan untuk trading. Contoh leverage : 1:100, 1:200, 1:500. Leverage 1:100, artinya untuk transaksi yang dilakukan anda harus memiliki akun trading dengan broker dalam jumlah 100 kali lebih kecil daripada jumlah transaksi.
Bab 12 membahas beberapa teori struktur modal, yaitu:
1. Pendekatan tradisional yang menyatakan adanya struktur modal optimal
2. Pendekatan Modigliani-Miller (MM) yang menyatakan struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan
3. Teori trade-off yang menyimpulkan adanya trade-off antara penghematan pajak dari hutang dengan biaya kebangkrutan dan keagenan
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki ArdoniRiki Ardoni
Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam periode tertentu berdasarkan konsep pemadanan antara pendapatan dan beban terkait, dan memberikan informasi untuk memprediksi arus kas masa depan perusahaan. Laporan ini mengevaluasi kinerja operasi perusahaan dan menilai risiko pencapaian arus kas masa depan.
Struktur modal adalah komposisi pendanaan jangka panjang perusahaan, baik dari modal sendiri maupun hutang. Struktur modal optimal meminimalkan biaya modal rata-rata sehingga memaksimalkan nilai perusahaan. Ada beberapa pendekatan dalam menganalisis struktur modal, termasuk pendekatan laba operasi bersih, tradisional, dan Modigliani-Miller.
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan struktur modal perusahaan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa perusahaan perlu menentukan struktur pendanaannya dengan mempertimbangkan teori struktur modal, biaya utang dan ekuitas, manfaat pajak, serta biaya kebangkrutan untuk mencapai struktur modal optimal.
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiLia Ivvana
Dokumen tersebut membahas tentang merjer dan akuisisi perusahaan. Secara garis besar dibahas mengenai definisi dan bentuk-bentuk akuisisi, analisis keputusan merjer dan akuisisi, implementasi dan manajemen merjer yang baik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu merjer dan akuisisi.
Dokumen tersebut membahas tentang pendanaan jangka pendek perusahaan, termasuk tipe-tipe pendanaan yang spontan dan tidak spontan serta contoh-contohnya seperti hutang dagang, rekening akrual, pinjaman bank, commercial paper, dan factoring. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai alternatif pendanaan jangka pendek lainnya seperti menjaminkan piutang, persediaan, akseptansi bank, dan repo.
- Dokumen tersebut membahas manajemen piutang dagang dan persediaan
- Pembahasan mencakup faktor yang mempengaruhi piutang dan persediaan, kebijakan piutang, pengendalian piutang, serta penentuan saldo persediaan optimal menggunakan model EOQ
- Secara khusus dibahas mengenai pengertian, manfaat, dan biaya dari piutang dan persediaan bagi perusahaan
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan modal kerja perusahaan, termasuk pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi, dan pengukuran modal kerja. Secara khusus membahas tentang pengertian modal kerja kotor dan bersih, faktor yang mempengaruhi aktiva lancar dan hutang lancar, strategi untuk aktiva lancar dan pendanaan, pengukuran modal kerja dengan menggunakan perputaran aset dan keterikatan dana, s
Bab ini membahas dua teknik perencanaan keuangan yaitu anggaran kas dan metode persentase penjualan. Anggaran kas melibatkan peramalan aliran kas masuk dan keluar untuk melihat surplus atau defisit kas pada periode tertentu, sedangkan metode persentase penjualan memperkirakan item laba rugi dan neraca sebagai persentase dari penjualan yang diestimasi."
Dokumen tersebut membahas tiga sumber pendanaan Islam yaitu leasing, pegadaian, dan bank Islam. Leasing adalah perjanjian sewa aset dengan pembayaran berkala. Pegadaian memberikan pinjaman dengan jaminan barang bergerak. Bank Islam beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil alih-alih bunga, dengan produk seperti mudharabah, musyarakah, dan murabahah.
Dokumen tersebut membahas mengenai sumber pendanaan jangka panjang perusahaan melalui instrumen hutang dan saham preferen. Terdapat beberapa jenis instrumen hutang seperti obligasi dan pinjaman langsung dari lembaga keuangan. Dokumen juga menjelaskan karakteristik dan variasi dari obligasi serta persyaratan penerbitan dan pencatatan obligasi. Saham preferen dibahas sebagai bentuk saham yang memberikan dividen tetap seperti bunga pinjaman.
Dokumen tersebut membahas mengenai sumber pendanaan jangka panjang perusahaan melalui saham dan modal ventura. Secara ringkas, dijelaskan bahwa perusahaan dapat memperoleh dana ekternal melalui kepemilikan saham publik atau investor terbatas, serta proses go public perusahaan dan biaya-biayanya.
Dokumen tersebut membahas tentang efisiensi pasar keuangan, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana harga mencerminkan semua informasi yang relevan. Dokumen tersebut menjelaskan bukti empiris tentang efisiensi pasar dalam bentuk lemah, setengah kuat, dan kuat; serta kesimpulan bahwa secara umum pasar sudah efisien dalam bentuk setengah kuat dan lemah, meskipun efisiensi bentuk kuat masih perlu
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait kebijakan dividen perusahaan, mulai dari jenis dividen, kontroversi kebijakan dividen, teori dividen residual, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen serta alternatif-alternatifnya seperti pembelian saham kembali, dividen saham, dan pemecahan saham.
Bab 9 membahas Model Keseimbangan Risiko dan Return: Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan model yang menjelaskan hubungan positif antara risiko dan return serta kondisi keseimbangan di pasar keuangan. Model ini menggunakan risiko sistematis sebagai indikator risiko dan mengukur premi risiko berdasarkan beta pasar saham suatu aset.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis penganggaran modal yang mencakup dua langkah yaitu mengestimasi aliran kas dari investasi dan mengevaluasi aliran kas tersebut menggunakan kriteria penilaian investasi untuk menentukan kelayakannya. Kriteria penilaian investasi yang disebutkan meliputi accounting rate of return, payback period, internal rate of return, net present value, dan profitability index."
Paragraf tersebut meringkas tentang pasar keuangan dan perantara keuangan. Pasar keuangan memungkinkan terjadinya transaksi antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan yang kekurangan melalui instrumen keuangan. Perantara keuangan seperti bank dan asuransi membantu menyalurkan dana dengan menyesuaikan jangka waktu dan denominasi serta mengurangi biaya transaksi.
1. BAB 13
KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL
1.
Konsep Leverage
Arti leverage secara harfiah (literal) adalah pengungkit.
Pengungkit biasanya digunakan untuk membantu
mengangkat beban yang berat. Dalam keuangan,
leverage juga mempunyai maksud yang serupa. Lebih
spesifik lagi, leverage bisa digunakan untuk
meningkatkan tingkat keuntungan yang diharapkan.
2. 1.1. Operating Leverage
Operating leverage bisa diartikan sebagai seberapa besar
perusahaan menggunakan beban tetap operasional.
Beban tetap operasional biasanya berasal dari biaya
depresiasi, biaya produksi dan pemasaran yang bersifat
tetap (misal gaji bulanan karyawan). Sebagai
kebalikannya adalah beban (biaya) variabel operasional.
Komposisi biaya tetap/variabel yang berbeda
mempunyai implikasi yang berbeda terhadap risiko dan
keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan.
Komposisi biaya tetap/variabel yang berbeda
mempunyai implikasi yang berbeda terhadap risiko dan
keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan.
3. Perusahaan yang menggunakan biaya tetap dalam proporsi
yang tinggi (relatif terhadap biaya variabel) dikatakan
menggunakan operating leverage yang tinggi. Dengan
kata lain, degree of operating leverage (DOL) untuk
perusahaan tersebut tinggi. Perubahan penjualan yang
kecil akan mengakibatkan perubahan pendapatan yang
tinggi (lebih sensitif). Jika perusahaan mempunyai
degree of operating leverage (DOL) yang tinggi, tingkat
penjualan yang tinggi akan menghasilkan pendapatan
yang tinggi. Tetapi sebaliknya, jika tingkat penjualan
turun secara signifikan, perusahaan tersebut akan
mengalami kerugian. Dengan demikian DOL seperti
pisau dengan dua mata: bisa membawa manfaat,
sebaliknya bisa merugikan.
4. Derajat leverage operasi (Degree of Operating Leverage)
bisa diartikan sebagai efek perubahan penjualan terhadap
pendapatan (profit). Secara formal, degree of operating
leverage (DOL) bisa dituliskan sebagai berikut ini.
Persentase perubahan laba (profit)
DOL = -----------------------------------------------Persentase perubahan unit yang terjual
DOL =
Δ Profit / Profit
----------------ΔQ / Q
... ... ... (1)
5. Profit bisa ditulis sebagai berikut:
Profit = P = (c.Q) – F
dimana
c = marjin kontribusi = (P – V)
P = harga produk per-unit
V = biaya variabel per-unit
Q = jumlah unit produk yang terjual
F = biaya tetap
DOL =
(ΔP / P) / (ΔQ / Q)
=
(Δ (cQ – F) ) / (cQ – F) / (ΔQ / Q)
=
(cΔQ – ΔF) ) / (cQ – F) / (ΔQ / Q) karena
ΔF = 0, (biaya tetap), maka:
=
(cΔQ.Q) / (cQ – F) ΔQ
=
c.Q / (cQ – F)
6. 1.2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Leverage keuangan bisa diartikan sebagai besarnya beban
tetap keuangan (finansial) yang digunakan oleh
perusahaan. Beban tetap keuangan tersebut biasanya
berasal dari pembayaran bunga untuk hutang yang
digunakan oleh perusahaan. Karena itu pembicaraan
leverage keuangan berkaitan dengan struktur modal
perusahaan. Perusahaan yang menggunakan beban tetap
(bunga) yang tinggi berarti menggunakan hutang yang
tinggi. Perusahaan tersebut dikatakan mempunyai
leverage keuangan yang tinggi, yang berarti degree of
financial leverage (DFL) untuk perusahaan tersebut juga
tinggi.
7. Degree of financial leverage mempunyai implikasi
terhadap earning per-share perusahaan. Untuk
perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi,
perubahan EBIT (Earning Before Interest and Taxes)
akan menyebabkan perubahan EPS yang tinggi. Sama
seperti degree of operating leverage (DOL), DFL seperti
pisau bermata dua: jika EBIT meningkat, EPS akan
meningkat secara signifikan, sebaliknya, jika EBIT
turun, EPS juga akan turun secara signifikan.
8. Derajat leverage keuangan (Degree of Financial Leverage)
bisa diartikan sebagai efek perubahan EBIT terhadap
pendapatan (profit). Secara formal, degree of financial
leverage (DFL) bisa dituliskan sebagai berikut.
Persentase perubahan laba bersih setelah pajak
DFL = --------------------------------------------------------Persentase perubahan EBIT
... ... ... (2)
Persamaan di atas bisa diringkaskan sebagai berikut ini.
Laba setelah pajak = (EBIT – Bunga) (1 – Tc),
Tambahan laba setelah pajak = Δ(EBIT – Bunga) (1 – Tc)
= (ΔEBIT – Δbunga) ( 1 – Tc)
Karena Δbunga = 0, maka bisa ditulis kembali menjadi
(ΔEBIT) (1 – Tc)
9. Dengan demikian DFK bisa ditulis kembali menjadi:
(ΔEBIT) (1 – Tc) / (EBIT – Bunga) (1 – Tc)
DFL = ------------------------------------------------------ΔEBIT / EBIT
DFL =
EBIT / (EBIT – Bunga)
Semakin tinggi hutang yang dipakai, semakin tinggi
Degree of financial leverage. Penggunaan leverage
keuangan yang besar mempunyai implikasi yang sama
dengan penggunaan leverage operasi yang besar, yaitu
meningkatkan ‘leverage’. Dengan menggunakan
leverage yang tinggi, perubahan EBIT yang sedikit akan
meningkatkan EAT lebih besar.
10. 1.3. Kombinasi Leverage Operasi dengan Leverage
Keuangan
Leverage operasi berkaitan dengan efek perubahan
penjualan terhadap EBIT (laba sebelum bunga dan
pajak). Sementara leverage keuangan berkaitan dengan
efek perubahan EBIT terhadap EAT (laba setelah pajak).
Perusahaan bisa mengkombinasikan keduanya untuk
memperoleh leverage gabungan.
11. Derajat leverage gabungan (DCL atau Degree of Combined
Leverage) bisa dihitung sebagai berikut ini.
% perubahan EBIT
% perubahan laba bersih
DCL = (------------------------) × (------------------------------)
% perubahan penj
% perubahan EBIT
... ... ... (3)
( % perubahan laba bersih )
= --------------------------------------( % perubahan penjualan )
DCL = DOL × DFL
= { [ c.Q / (cQ – F) ] × [ EBIT / (EBIT – Bunga) ] }
= { [ c.Q / (cQ – F) ] × [ (cQ – F) / ( (cQ – F) –
Bunga) ] }
= c.Q / (c.Q – F – Bunga)
12. 2. Pendekatan EBIT – EPS
Kita bisa menghitung titik EBIT ‘break-even’ dimana
alternatif saham baru akan menghasilkan EPS yang
sama dengan alternatif hutang. Berikut ini formula
untuk perhitungan tersebut.
(EBIT* – B1) (1 – Tc) – Dp1
---------------------------------N1
EBIT* – B2) (1 – Tc) – Dp2
=
--------------------------------N2
... ... ... (4)
dimana
B1, B1 =
EBIT*=
EBIT break-even
Bunga yang dibayarkan untuk alternatif 1, dan 2
Tc
=
Dp1, Dp1 =
Tingkat pajak
Dividen saham preferen untuk alternatif 1 dan 2
13. Pendekatan EBIT-EPS dalam struktur modal bermanfaat
bagi manajer keuangan, meski ada beberapa
keterbatasan. Pertama, metode tersebut tidak
membicarakan pengaruh struktur modal terhadap nilai
perusahaan. Kedua, pendekatan tersebut tidak
memperhitungkan biaya hutang yang bersifat implisit.
Tetapi analisis tersebut bisa memberi gambaran seberapa
besar EBIT yang harus diperoleh jika manajer keuangan
ingin memperoleh EPS tertentu. Contoh, manajer
keuangan bisa menghitung EBIT* (yang menyamakan
EPS hutang dengan EPS saham), kemudian manajer
keuangan bisa memperkirakan probabilitas memperoleh
EBIT di atas EBIT*. Jika probabilitasnya tinggi, maka
penggunaan hutang bisa disarankan. Sebaliknya, jika
probabilitasnya kecil, manajer keuangan barangkali akan
lebih baik menggunakan saham.
14. 3. Rasio Coverage
Rasio coverage ingin melihat seberapa jauh kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.
Semakin tinggi angka tersebut, semakin tinggi (aman)
kemampuan perusahaan bisa memenuhi kewajibannya.
Rasio coverage bisa dihitung sebagai berikut ini.
EBIT
Times Interest Earned = --------------------Bunga Hutang
Formula di atas hanya memasukkan pembayaran bunga,
padahal perusahaan, dalam beberapa situasi, harus juga
membayar cicilan pembayaran. Alternatif lain untuk
menghitung rasio coverage adalah dengan
memasukkan cicilan pembayaran hutang.
15. Rasio debt-service coverage dipakai untuk menghitung
kewajiban tersebut.
EBIT
Debt-service coverage = ----------------------------------------------Bunga + (Cicilan Hutang / (1 – Pajak))
Cicilan hutang disesuaikan karena cicilan hutang tidak bisa
dipakai sebagai pengurang pajak. Disamping beban tetap
dari bunga, perusahaan bisa memperoleh beban tetap
lainnya. Leasing (sewa) merupakan contoh beban tetap
bukan bunga. Beban tetap leasing mempunyai kewajiban
yang sama dengan beban tetap hutang. Karena itu,
leasing seharusnya juga dimasukkan ke dalam
persamaan-persamaan di atas.
16. Rasio fixed charge coverage (FCC) memasukkan sewa,
sebagai berikut ini.
EBIT + Pembayaran Sewa
FCC = ----------------------------------------------------------------Bunga + Pembayaran Sewa + Pembayaran Cicilan
Hutang / (1 – pajak)
Manajer keuangan bisa menggunakan rasio-rasio tersebut
pada menghitung target struktur modal. Lebih spesifik,
jika perusahaan mempunyai target rasio coverage
tertentu, atau pihak perbankan (kreditor) menetapkan
rasio coverage tertentu, maka penggunaan hutang harus
dianalisis efeknya terhadap rasio tersebut.
17. 4. Pendekatan Biaya Modal
Manajer keuangan bisa menggunakan pendekatan biaya
modal untuk menghitung struktur modal yang optimal,
yaitu yang bisa memaksimumkan nilai perusahaan.
5. Perbandingan dengan Struktur Modal
Industri/Perusahaan Lain
Metode lain untuk menentukan struktur modal adalah
dengan mengikuti struktur modal industri (perusahaan
yang sejenis, yang kemudian dirata-rata) atau
perusahaan lain (satu atau dua) yang mempunyai risiko
bisnis yang sama.
18. Jika perusahaan mempunyai struktur modal yang terlalu
menyimpang dari rata-rata industri, maka pasar (pihak
luar) akan langsung mempertanyakan penyebabnya.
Penyimpangan tersebut tidak harus berarti jelek. Jika
kebanyakan perusahaan menggunakan struktur modal
yang konservatif, maka rata-rata industri untuk struktur
modal akan terlihat lebih kecil. Meskipun kemungkinan
rasio hutang yang optimal bisa lebih tinggi dari rata-rata
industri. Karena itu manajer keuangan harus menyiapkan
argumen yang kuat dan meyakinkan jika ingin
menggunakan struktur modal yang menyimpang
signifikan dari rata-rata industri.
19. 6. Standar dari Pihak Luar
Pihak luar (biasanya pemberi pinjaman) akan menetapkan
standar tertentu dalam struktur modal. Jika perusahaan
ingin meminjam, maka perusahaan tersebut harus
mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh pemberi
pinjaman. Pada situasi lain, jika perusahaan ingin
menerbitkan obligasi (surat hutang), biasanya
perusahaan tersebut akan dirating oleh perusahaan
perating (contoh: Pefindo (Indonesia), Moody’s,
Standard and Poor’s (Amerika Serikat)). Rating
tersebut didasarkan atas beberapa faktor, diantaranya
faktor struktur modal (hutang).
20. Rasio coverage biasanya sering digunakan oleh pemberi
pinjaman dan lembaga rating untuk menilai risiko
kebangkrutan. Dua rasio yang sering digunakan dalam
analisis coverage adalah Times Interest Earned (TIE) dan
Fixed Charge Coverage (FCC). Semakin tinggi angka
tersebut, semakin aman dari risiko kegagalan membayar
kewajiban. Rasio FCC memasukkan semua kewajiban
pembayaran, yaitu bunga, sewa, dan cicilan pembayaran
hutang (pokok pinjaman). Rasio TIE tidak memasukkan
dua komponen terakhir.
21. 7. Analisis Aliran Kas
Manajer keuangan bisa menganalisis aliran kas,
menggunakan semacam simulasi atau skenario untuk
memperkirakan kemampuan membayar pada situasi
yang jelek (misal resesi). Setelah mengetahui
kemampuan menghasilkan kas pada situasi baik dan
jelek, bisa diputuskan tingkat hutang yang optimal.
8. Kombinasi
Manajer keuangan tidak harus menggunakan hanya satu
metode analisis dalam penentuan struktur modal.
Manajer keuangan bisa menggabungkan metodemetode yang telah disebutkan di muka, untuk
memperoleh gambaran yang lebih baik dan
menyeluruh terhadap struktur modal tersebut.
22. 9. Pertimbangan Lainnya
Beberapa hal lainnya yang bisa dipakai sebagai
pertimbangan dalam menentukan struktur modal.
Berikut ini beberapa faktor tersebut.
1. Stabilitas Penjualan. Perusahaan yang mempunyai
penjualan yang stabil, bisa menggunakan hutang yang
semakin tinggi. Semakin stabil penjualan suatu
perusahaan, semakin mampu perusahaan tersebut
menutup kewajiaban-kewajibannya.
2. Tingkat pertumbuhan penjualan. Perusahaan yang
mempunyai tingkat penjualan yang tinggi akan lebih
menguntungkan jika memakai hutang.
3. Struktur Aset. Perusahaan yang mempunyai aktiva
tetap yang lebih besar (yang berusia panjang), apalagi
jika digabung dengan tingkat permintaan produk yang
stabil, akan menggunakan hutang yang lebih besar.
23. 4. Sikap Manajemen. Manajemen yang konservatif akan
menggunakan hutang yang lebih sedikit, dan sebaliknya.
Pemegang saham yang ingin menjaga kendali atas
perusahaanya akan menggunakan hutang yang lebih
banyak. Sebaliknya, jika perusahaan tidak
berkepentingan terhadap kendali perusahaan, akan
cenderung menerbitkan saham baru.