2. Capital Structure Policy
Salah satu hal terpenting dalam menjalankan sebuah perusahaan adalah bagaimana
mencapai modal untuk keuangan perusahaan tersebut atau bagaimana suatu perusahaan itu
didanai. Istilah ini sering disebut dengan struktur modal. Struktur Modal digunakan untuk
memaksimalkan total nilai utang dan nilai ekuitas perusahaan yang beredar. Pencampuran
pendanaan tersebut yang terdiri atas utang dan ekuitas dapat dimaksimalkan nilainya yang
disebut dengan optimal capital structure. Dengan pemilihan struktur modal juga akan
mempengaruhi penggunaan biaya modal (cost of capital) yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Cost of capital adalah dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untu mendapatkan dan juga
membiayai investasinya. Kombinasi antara struktur modal dan biaya modal dapat dihitung
dengan menggunakan tingkat biaya rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital).
Tingkat biaya rata-rata tertimbang hanya dapat dicapai apabila perusahaan telah menentukan
struktur modalnya yang optimal (optiomal capital structure). Struktur yang optimal suatu
perusahaan harus berada pada keseimbangan antara risiko dan pengembalian yang
memaksimumkan harga saham.
Defining the Firm's Capital Structure
• Struktur modal adalah penjumlahan dari ekuitas pemilik dan utang yang mengandung
bunga.
• Sedangkan, struktur keuangan adalah penjumlahan dari struktur modal dan kewajiban
yang tidak mengandung bunga (misalnya accounts payable).
• Hal ini juga digambarkan dalam penggunaan debt ratio perusahaan :
Debt ratio = total debt/total assets
• Debt to Enterprise Value Ratio adalah rasio yang lazim digunakan untuk menggambarkan
struktur modal perusahaan.
3. Keterangan :
Book Value of Interset-bearing Debt termasuk : Short-term notes payable (e.g., bank loans),
Current portion of long-term debt, and Long-term debt.
Financial Leverage
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan
harapan bahwa akan memberikan kuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga
akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.
Sebagai contoh : jika suatu perusahaan mendapatkan 10% dari investasinya dan harus
membayar hanya 4% dari uang yang dipinjam, maka 6% selisihnya menjadi milik perusahaan.
Hal ini yang dikenal dengan istilah favorable financial leverage. Jika hasilnya kurang dari 6%,
maka hal ini disebut dengan unfavorable financial leverage.
Weighted Average Cost of Capital / WACC (Biaya Tertimbang Rata-Rata)
WACC merupakan biaya modal suatu perusahaan, yang terdiri dari saham, penggunaan
hutang dan laba ditahan.
Bila tidak ada pajak, maka WACC perusahaan juga tidak akan dipengaruhi oleh struktur
modalnya. Asumsikan kita sedang menilai sebuah perusahaan yang arus kasnya berupa
perpetuitas. Nilai perusahaan disajikan dalam persamaan sbb:
Firm Cash Flows
Firm Value ( )
Weighted Average Cost of Capital ( )WACC
V
k
=
4. Cost of Cost ofDebt to Equity to
Debt ( ) Equity ( )Value ( / ) Value ( / )
WACC
d e
k
k kD V E V
= +
Sepanjang nilai perusahaan dan arus kas perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal,
maka WACC perusahaan juga tidak akan terpengaruh.
Cost of
( )
Equity ( ) unlevered unlevered d
e
D
k k k
k E
= + −
Cost of equity meningkat dengan adanya debt to equity ratio (D/E).
Contoh : PTC dapat meminjam uang dengan bunga 9% dan jika tidak menggunakan
financial leverage, maka cost of capital-nyasebesar 10%. Perusahaan memiliki debt to-equity
ratiosebesar 1.0, cost of debt sebesar 8%, dan WACC sebesar 10%. Berapakah cost of equity JNK?
Cost of equity = 0.10 + (0.10 - 0.08) × 1.0 = 0.12 or 12%
Corporate Taxes and Capital Structure
Pembayaran bunga merupakan unsur yang mengurangi pajak (tax deductible), sedangkan
dividen tidak mengurangi pajak, oleh karena itu arus kas setelah pajak akan lebih besar jika
struktur modal perusahaan terdiri atas utang yang lebih banyak (karena mengurangi pajak
tersebut).
Anggaplah kedua perusahaan berikut ini (perusahaan A dan B) identik dalam semua hal
kecuali struktur modalnya.
- Perusahaan A tidak memiliki utang dan total ekuitasnya sebesar $1,000.
- Perusahaan B memiliki pinjaman sebesar $500 di mana ia harus membayar 5% bunga dan
sisanya (yang $500) berasal dari ekuitas.
- Tiap perusahaan memperoleh operating income sebesar $200,000.
5. - Pajak perusahaan adalah sebesar 25%.
Jika kita mengasumsikan bahwa kedua perusahaan membayar 100% pendapatan dalam
bentuk dividen saham biasa, maka kita mendapatkan data sbb:
Perusahaan A Perusahaan B
Equity dividends (operating income - (%pajak
x operating income) – (%bunga x pinjaman))
150 131,25
Interest Payments (%bunga x pinjaman) - 25
Total distribution to shareholder and
bondholders
150 156,25
• Pembayaran tax benefits dari pembayaran bunga : %pajak x (%bunga x pinjaman ) = 0.25
×$25 = $6.25. Ini yang biasa disebut dengan interest tax savings.
• Taxs savings ini menambah nilai bagi perusahaan dan menyediakan insentif bagi
perusahaan untuk memasukkan lebih banyak utang.
Corporate Taxes and the WACC
Pengurangan pajak atas biaya bunga (tax deductibility of interest expense) menyebabkan
WACC perusahaan menjadi turun karena pengurangan tersebut akan masuk ke dalam utang di
struktur modalnya.
Contoh : Cost of capital PTC, apabila perusahaan menggunakan no financial leverage adalah
10%. Perusahaan memiliki debt equity ratio sebesar 1.0 (yaitu 50% utang dan 50% ekuitas), cost
of debt sebesar 8% sebelum pajak, dan tarif pajak 40%. Berapakah cost of equity dan WACC-nya?
Cost of equity =0.10 + (0.10-0.08)(1)(1-0.40) = 0.112 or 11.2%
Cost of Cost ofDebt to Equity to
Debt ( ) Equity ( )Value ( / ) Value ( / )
WACC
d e
k
k kD V E V
= +
6. kWACC = 0.08 (1-0.40) × 0.50 + 0.112 × 0.50= 0.08 or 8%
Bankruptcy and Financial Distress Costs
Seperti yang telah dijelaskan di atas, utang menyediakan tax saving yang bernilai. Meskipun
begitu, sebuah perusahaan tidak dapat melakukan peningkatan utangya secara terus-menerus.
Apabila kewajiban utang perusahaan yaitu berupa biaya bunga dalam kondisi melebihi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas, maka perusahaan bisa saja mengalami
kebangkrutan dan memunculkan biaya tekanan finansial (financial distress costs).
The Tradeoff Theory and the Optimal Capital Structure
Terdapat dua faktor dalam peranan struktur modal yang memiliki dampak material dalam
menentukan nilai suatu perusahaan dan perusahaan tersebut harus mempertimbangkan plus
dan minus dari kedua faktor tersebut.
Kedua faktor tersebut adalah :
• Biaya bunga yang merupakan tax deductible.
• Utang yang berlebihan merupakan salah penyebab perusahaan mengalami financial
distress costs.
Making Financing Choices When Managers are Better Informed than Shareholders
Saat suatu perusahaan menerbitkan saham baru, ia akan merasa bahwa saham perusahaan
akan overpriced dan harga saham secara umum akan turun. Hal ini menyediakan suatu pilihan
tambahan bagi perusahaan tersebut untuk lebih memilih utang.
Implikasi manajerial
7. Berdasarkan penjelasan di atas, suatu perusahaan memiliki dua faktor yang memiliki dampak
material dalam peranan struktur modal yang menentukan nilai suatu perusahaan dan dengan
begitu, perusahaan tersebut harus mempertimbangkan plus dan minus dari kedua faktor
tersebut.
Impilikasi utang yang merupakan salah satu dari faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Level utang yang lebih tinggi dapat menguntungkan perusahaan dalam hal tax savings dan
berpotensi mengurangi agency cost.
2. Level utang yang lebih tinggi meningkatkan probabilitas biaya kesulitan keuangan (financial
distress cost) dan meng-offset pajak serta manfaat biaya keagenan dari utang tersebut.
Struktur Modal Berbeda pada Setiap Industri
• Beberapa perusahaan industri, cenderung menghasilkan pendapatan dikenakan pajak
(taxable income) yang relative lebih besar dan mendapatkan benefit lebih banyak dari tax savings
atas utang.
• Kesulitan keuangan dapat berakibat fatal untuk beberapa perusahaan (seperti
perusahaan komputer dan perangkat lunak) di mana konsumen akan menolak untuk membeli
produk jika mereka mengetahui bahwa perusahaan penjual dalam kondisi kemungkinan
bangkrut. Akibatnya, perusahaan seperti ini akan memiliki level utang yang paling rendah.
Membuat Keputusan Pendanaan
Pembandingan struktur modal perusahaan
Apabila dilakukan benchmarking (pembandingan dengan kondisi yang sama), dimana sebuah
perusahaan memiliki struktur modal yang sama dan dalam lini bisnis yang sama, maka
perusahaan yang dibandingkan tersebut memiliki risiko yang sama pula.
8. Indikator perbandingan dapat dilihat dari rasio keuangannya seperti debt ratio, Interest-
bearing debt, times interest earned, dan EBITDA coverage ratio.
Apabila seluruh rasio menurun maka akan menjadi semakin baik. Bila dibandingkan dengan
ratio pembanding, alternatif utang masih lebih agresif dibandingkan dengan norma
perusahaan. Manajemen perusahaan akan menentukan apakah perusahaan dapat mendukung
nilai yang lebih tinggi dari rata-rata leverage berbasis prospek pendapatan masa depan.
Financial Leverage and the Level of Earning Per Share
Perusahaan yang menggunakan lebih banyak debt financing akan merasakan ayunan yang
lebih besar dalam EPS mereka untuk merespon perubahan dalam pendapatan dan operating
earnings. Hal inilah yang biasa disebut dengan financial leverage effect.
Financial Leverage dan Volatilitas EPS
Pada saat EBIT tinggi, perusahaan dengan leverage lebih tinggi akan menghasilkan EPS yang
tinggi. Namun demikian, jika EBIT rendah, maka perusahaan yang menggunakan lebih banyak
financial leverage akan menanggung penurunan yang besar dalam EPS dibandingkan dengan
perusahaan yang mengandalkan financial leverage yang lebih sedikit.
Suatu bagan dapat digunakan untuk menganalisis dampak struktur modal terhadap EPS yaitu
dengan menggunakan Bagan EBIT-EPS. Dalam bagan dapat dianalisis :
–Apakah perencanaan utang menghasilkan level EPS yang lebih tinggi pada kisaran nilai EBIT.
–Kemungkinan perubahan yang terjadi pada EPS terhadap alternatif-alternatif yang
mempengaruhi struktur modal.
Mengevaluasi Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap EPS
9. Struktur modal perusahaan akan mempengaruhi EPS pada level operating earning tertentu
(EBIT) maupun volatilitas perubahan EPS terkait dengan perubahan EBIT. Kita dapat
menggunakan Laporan Laba Rugi Proforma untuk kisaran level EBIT yang diyakini oleh
perusahaan relevan dengan performa masa depan.
Perusahaan X sangat menyukai investasi baru. Namun demikian, dalam satu minggu sejak
pertama kali proyek dianalisis, perusahaan mengetahui bahwa pengetatan kredit di pasar
keuangan telah menyebabkan cost of debt financingdari rencana pinjamanmeningkat 10%.
Berapakah level EBIT yang menghasilkan EPS nol untuk tarif pinjaman baru?
Seperti sudah dijelaskan, bahwa kita dapat menggunakan Laporan Laba Rugi Proforma untuk
kisaran level EBIT yang diyakini oleh perusahaan relevan dengan performa masa depan, maka
didapat data seperti di bawah ini.
Blank Blank Blank EBIT/EPS
Analysis
Blank Blank Blank
EBIT $5,000 $9,000 $20,000 $25,000 $30,000 $35,000
Less:
Interest
Expense $9,000 $9,000 $9,000 $9,000 $9,000 $9,000
EBT $(4,000) $ — $11,000 $16,000 $21,000 $26,000
Less:
Taxes $(2,000) $ — $5,500 $8,000 $10,500 $13,000
Net
Income $(2,000) $ — $5,500 $8,000 $10,500 $13,000
EPS $(1.33) $ — $3.67 $5.33 $7.00 $8.67
10. Berdasarkan data di atas, kita dapat menghitung EPS terdapat pada kisaran EBIT $5,000 s.d.
$35,000. Kisaran EPS adalah terendah -$1.33 ke tertinggi $8.67. Pada EBIT sebesar $9,000, maka
EPS sama dengan nol.
Menghitung Titik Indeferen EPS untuk Alternatif Struktur Modal
Titik perpotongan dari dua garis struktur modal adalah EBIT-EPS indifference point,
dimana titik tersebut menggambarkan level di mana EPS akan sama dengan rencana pendanaan
yang dipilih oleh perusahaan. Selain daripada itu, terdapat pula dua kondisi dimana EBIT bernilai
lebih tinggi dari titik potong atau bernilai lebih rendah.
• Pada EBIT yang bernilai lebih besar dari indifference point EBIT, maka rencana pendanaan
yang lebih leverage akan menghasilkan EPS yang lebih tinggi.
• Pada EBIT yang bernilai lebih rendah dari level indifference point EBIT, maka rencana
pendanaan yang melibatkan leverage yang rendah akan menghasilkan EPS yang lebih tinggi.
Can the Firm Afford More Debt?
Times interest earned ratio adalah ukuran yang berguna dari kemampuan perusahaan untuk
membayar bunga yang terutang pada pembiayaan utangnya :
11. Book Value of Excess
Debt-to- Enterprise Net DebtInterest -BearingDebt Cash
Book Value of Excess Market Value ofValue Ratio Enterprise Value
Interest-BearingDebt Cash Equity
−
= =
− +
Sebagai contoh, rasio 5 kali menunjukkan bahwa perusahaan dapat dengan sangat nyaman
untuk mampu membayar bunga atas utangnya (financial leverage), karena laba operasi dapat
dikurangi menjadi 1/5 sebelum perusahaan akan kesulitan membayar biaya bunga.
Rasio cakupan EBITDA adalah rasio lain yang menyempurnakan kali rasio bunga yang
diperoleh. Dimana, sebuah ratio yang lebih tinggi mengindikasikan probabilitas default yang lebih
rendah.
Earnings Before Depreciation Amortization
EBITDA EBITDAInterest and Taxes Expense Expense
Coverage Ratio Interest Expense Principal Payments Interest Expense Principal Payments
+ +
= =
+ +
Survey Evidence: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang CFO
12. Gambar ini melaporkan hasil survei dari 392 CFO yang ditanyai tentang determinan potensial
dari pilihan struktur modal dengan skala 0 s.d. 4 (0 = tidak penting, 4 = sangat penting).
Sumber : Financial Management, Thirteenth Edition, Chapter 15-Capital Structure Policy