SlideShare a Scribd company logo
 Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
dana, baik yg berasal dari utang, saham preferen, saham
biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi
atau operasi perusahaan.
 Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang
diperlukan.
 Konsep biaya modal erat kaitannya dengan konsep
tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of
return). Dari sisi investor (pemilik modal), tinggi
rendahnya required rate of return merupakan tingkat
keuntungan yang diminta sedangkan bagi perusahaan
yang menggunakan dana merupakan biaya yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan modal.
 Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk
masing-masing sumber dana (biaya modal
individual).
 Namun, jika perusahaan menggunakan
beberapa sumber modal maka biaya modal
yang dihitung adalah biaya modal rata-rata
tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
 Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut
dengan ”weight average cost of capital”
(WACC).
Misalkan perusahaan mengerjakan proyek jangka
waktu tidak terbatas yang didanai 100% dengan
menggunakan utang yang membayarkan tingkat
bunga sebesar 20% per tahun. Berapa tingkat
keuntungan yang disyaratkan oleh pemberi utang?
Jawab:
tingkat keuntungan yang disyaratkan pemberi utang
adalah 20%.
Biaya modal utang tersebut 20% (sebelum pajak).
Proyek tersebut harus bisa menghasilkan minimal
keuntungan bersih 20% agar bisa menutup biaya
utang tersebut.
 Biaya utang
 Biaya saham preferen
 Biaya saham biasa
 Biaya saham biasa baru
 Penggunaan utang sebagai modal, menurunkan
laba/penghasilan yang dikenai pajak karena bunga yang
harus dibayar. Karena itu penggunaan utang dapat
mengurangi pajak yang dibayar (tax deductible).
 Biaya modal dari penggunaan utang dihitung dengan
cara :
Rumus :
Kd = Kb (1-Tax)
Keterangan :
Kd = biaya utang setelah pajak
Kb = biaya utang sebelum pajak
Tax = tax rate (tingkat pajak)
Contoh jika modal perusahaan tanpa utang
PT. A menjalankan proyek senilai Rp 100.000.000,00,
seluruhnya modal sendiri. Tingkat pajak 15%.
Penjualan 200 juta
HPP 100 juta
Laba kotor 100 juta
Biaya Umum, Adm dll 20 juta
Laba sebelum bunga & pajak 80 juta
Bunga 0
Laba sebelum pajak 80 juta
Pajak (15%x80 juta) 12 juta
Laba bersih 68 juta
Contoh jika modalnya ada yang berasal dari utang
PT. A menjalankan proyek senilai Rp 100.000.000,00, 50%
nya berasal dari utang bank dengan bunga 10%. Tingkat
pajak 15%.
Penjualan 200 juta
HPP 100 juta
Laba kotor 100 juta
Biaya Umum, Adm dll 20 juta
Laba sebelum bunga & pajak 80 juta
Bunga (10%x50 juta) 5 juta
Laba sebelum pajak 75 juta
Pajak (15%x75 juta) 11,25 juta
Laba bersih 63,75 juta
Dengan menggunakan utang, kita dapat menghemat pembayaran
pajak sebesar:
Penghematan pajak = Rp 12 juta – Rp 11,25 juta = Rp 750.000,00
Pajak mengurangi biaya utang
Biaya bunga/biaya utang sebelum pajak 5.000.000
Penghematan pajak 750.000
Biaya bunga sebenarnya/biaya utang set.pajak 4.250.000
Jika dinyatakan dalam %:
Biaya utang sesudah pajak = 4,25 juta x 100% = 8,5%
50 juta
Kd = Kb (1-tax) = 0,10 (1-0,15) = 0,085 atau 8,5%
Contoh :
PT. ABC mengajukan pinjaman ke bank ABC
dengan tingkat bunga per tahun adalah 10%,
tingkat pajak adalah 40%. Hitung besarnya
biaya utang bank!
Jawab :
Biaya utang setelah pajak adalah:
Kd = Kb (1-Tax) = 0,10 (1-0,4) = 0,06 = 6 %
Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai cara
mendapatkan modal, biaya modal dari obligasi adalah
sama dengan YTM (yield to maturity), yaitu tingkat
keuntungan yang diminta oleh pembeli obligasi.
Rumus:
 Kb = INT + [ (MV - PV)/n ]
(MV + PV)/2
dimana:
INT = bunga tahunan
MV = nilai nominal/nilai jatuh tempo (maturity value)
PV = nilai pasar obligasi (present value)
n = umur obligasi
Contoh:
PT. ABC memperoleh modal dengan menjual obligasi jatuh tempo 5
tahun bernilai nominal Rp 10.000.000,00 dengan kupon rate
tahunannya 10%. Jika obligasi tersebut terjual dengan harga Rp
9.500.000,00, berapa biaya utang obligasi tersebut jika diketahui
tingkat pajak penghasilan 15%?
Jawab:
 Kb = INT + [ (MV - PV)/n ]
(MV + PV)/2
Kb = 1.000.000 + [(10.000.000-9.500.000)/5] = 0,1128 = 11,28%
(10.000.000+9.500.000)/2
Kd = Kb (1-tax) = 0,1128(1-0,15) = 0,096 atau 9,6%
Jadi, biaya utang obligasi tersebut adalah 9,6%.
Soal
PT. Maju Terus memperoleh dana dengan
menjual obligasi nominal Rp 25.000.000,00
dengan umur 5 tahun. Obligasi tersebut dijual
dengan harga Rp 24.250.000,00. Jika bunga
obligasi per tahun 4% dan pajak penghasilan
yang dibayarkan 30%, berapa biaya utang
obligasi setelah pajak?
 Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan
antara utang dengan saham, karena merupakan
bentuk kepemilikan (saham), tetapi dividen yang
dibayarkan mirip dengan bunga karena bersifat tetap
(pada umumnya).
 Biaya saham preferen diperhitungkan sebesar
tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh
pemegang saham preferen.
 Biaya saham preferen berupa dividen yang besarnya
tetap.
 Pembayaran dividen saham preferen dilakukan
setelah pendapatan/laba dikurangi pajak, sehingga
biaya saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan
atau dikurangi dengan pajak.
 Biaya penggunaan dana yang berasal dari saham
preferen dapat dihitung dengan membagi dividen per
lembar saham preferen dengan harga netto saham
preferen saat penjualan.
 Rumus :
Kp = Dp
Pn
dimana :
Kp = biaya saham preferen
Dp = dividen saham preferen tahunan
Pn = harga saham preferen saat penjualan (dikurangi
biaya penerbitan (flotation cost) jika ada)
Contoh :
PT. ABC menjual saham preferen dengan
nominal Rp 15.000,00. Harga jual saham preferen
sebesar Rp 18.900,00. Dividen tiap tahun Rp
1.500,00, biaya penerbitan saham setiap lembar
sebesar Rp 150,00. Hitung biaya saham preferen
tersebut!
Jawab :
Kp = Dp
Pn
Kp = 1.500 = 8%
Soal
PT. Karya Cipta menjual saham preferen yang
memberikan dividen Rp 1.000,00 per tahun.
Harga saham preferen Rp 10.000,00 dengan
floating cost Rp 20,00 per lembar. Hitung biaya
saham preferen!
Biaya saham biasa terdiri dari 2 macam:
1. Biaya saham biasa baru  ekuitas eksternal
2. Biaya saham biasa  ekuitas internal
 Biaya saham biasa baru merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana dengan menjual saham
biasa baru.
 Biaya saham biasa baru biasanya lebih tinggi
dari biaya saham biasa, karena penjualan
saham baru memerlukan biaya emisi
(floatation cost). Biaya emisi akan mengurangi
penerimaan perusahaan dari penjualan saham.
 Model Gordon  memperhitungkan biaya
emisi (floatation cost)
Rumus :
Kc = D1 + g
P0(1-F)
dimana :
Kc = Biaya saham biasa baru
D1 = dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama
P = harga jual saham biasa baru
g = pertumbuhan dividen saham per tahun (growth)
F = Flotation cost
Contoh:
Saham biasa baru perusahaan terjual dengan harga Rp 3.200,00.
Flotation cost sebesar 15% dari harga jual. Deviden yang akan
datang diperkirakan sebesar Rp 240,00 dan dividen diharapkan
tumbuh konstan dengan tingkat pertumbuhan 6,5%. Hitung biaya
saham biasa baru tersebut!
Jawab:
Kc = D1 + g
P0(1-F)
Kc = 240 + 6,5% = 15,3%
3.200(1-0,15)
Jadi, biaya saham biasa baru tersebut adalah 15,3%
 Sama dengan biaya laba ditahan
 Merupakan tingkat pengembalian yang diminta oleh
pemegang saham biasa perusahaan
Rumus Model Gordon:
Kc = D1 + g
P0
dimana :
Kc = Biaya saham biasa
D1 = dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama
P = harga jual saham biasa
g = pertumbuhan dividen saham per tahun (growth)
Contoh:
PT. ABC mengeluarkan saham biasa yang laku dijual Rp
4.000,00/lembar. Dividen direncanakan akan dibayar sebesar Rp
160,00/lembar dengan pertumbuhan (growth) dividen 8% per tahun.
Hitung biaya saham biasa tersebut!
Jawab:
Kc = D1 + g
P0
= 160 + 8%
4.000
Kc = 12%
Jadi, biaya saham biasa tersebut adalah 12%
 Biaya modal keseluruhan merupakan biaya modal yang
memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh
perusahaan.
 Biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari seluruh
jenis modal yang digunakan.
 Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda, maka
menetapkan biaya modal perusahaan secara keseluruhan dihitung
dengan WACC (Weight Average Cost of Capital) atau biaya modal
rata-rata tertimbang.
 Dalam penghitungan biaya modal rata-rata, komponen utang jangka
pendek tidak dimasukan, karena perhitungan biaya modal rata-rata
tertimbang digunakan terutama untuk pengambilan keputusan
mengenai investasi jangka panjang.
 Pada umumnya utang jangka panjang dan modal sendiri merupakan
unsur untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang.
Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang
kita harus melakukan beberapa langkah:
1. Mengidentifikasi sumber-sumber dana
2. Menghitung biaya modal individual (biaya modal
untuk setiap sumber dana)
3. Menghitung proporsi dari masing-masing sumber
dana
4. Menghitung rata-rata tertimbang dengan
menggunakan proporsi dana sebagai pembobot.
Rumus :
WACC = Wd.Kb (1-tax) + Wp.Kp + Wc.Kc
dimana:
WACC = Weight Average Cost of Capital
Wd = proporsi biaya utang
Wp = proporsi biaya saham preferen
Wc = proporsi biaya saham biasa
Contoh :
PT. ADA menjalankan suatu proyek yang komposisi
biaya modalnya adalah sebagai berikut :
Jika pajak penghasilan yang dibayarkan 40% :
1. Jika dilihat proporsi modalnya
*) biaya utang setelah pajak = 7 % ( 1 – 0,40 ) = 4,2 %
2. Jika dilihat jumlah biayanya
WACC = 10.320.000 x 100 % = 10,32 %
100.000.000
Soal 1
PT. Abadi Sejahtera merencanakan proyek investasi dengan
kebutuhan dana sebesar Rp 85.000.000,00, sumber dana dipenuhi
dengan menerbitkan obligasi dan saham sebagai berikut:
1. Obligasi sebanyak 1.000 lembar dengan nominal Rp
20.000,00/lembar; harga jual Rp 19.000,00; tingkat bunga tahunan
20%; jangka waktu 5 tahun ; pajak penghasilan 10%.
2. Saham Preferen sebanyak 1.000 lembar dengan nominal Rp
25.000,00/lembar; harga jual Rp 24.000,00/lembar; biaya emisi Rp
100,00/lembar; dividen sebesar 15%.
3. Saham Biasa Baru sebanyak 4.000 lembar dengan nominal Rp
10.000,00/lembar; harga jual Rp 9.500,00/lembar; biaya emisi Rp
50,00/lembar; dividen dibayarkan Rp 1000,00/lembar; tingkat
pertumbuhan dividen 4%.
Hitung:
Soal 2
PT. Makmur Mandiri merencanakan proyek investasi dengan
kebutuhan dana sebesar Rp 2 Milyar, sumber dana dipenuhi
dengan menerbitkan obligasi dan saham sebagai berikut:
1. Obligasi sebanyak 1.000 lembar dengan nominal Rp
500.000,00/lembar; harga jual Rp 462.000,00; tingkat bunga
tahunan 20%; jangka waktu 5 tahun ; pajak penghasilan
30%.
2. Saham Preferen sebanyak 10.000 lembar dengan nominal
Rp 40.000,00/lembar; harga jual Rp 31.250,00/lembar;
dividen sebesar Rp 4.500,00/lembar.
3. Saham Biasa sebanyak 44.000 lembar dengan nominal Rp
25.000,00/lembar; harga jual Rp 22.500,00/lembar; dividen
Rp 3.125,00/lembar; tingkat pertumbuhan dividen 5%.
Hitung:

More Related Content

What's hot

ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
Roni Saputra
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Meri Dwi
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Farrelfebrinal
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Lulu Wildatiumi
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
Lia Ivvana
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
Trisnadi Wijaya
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Yusron Blacklist
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
Judianto Nugroho
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Ninnasi Muttaqiin
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
Judianto Nugroho
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
Kacung Abdullah
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Shelly Intan Permatasari
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAROwnskin
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
Judianto Nugroho
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Gusstiawan Raimanu
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)SEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 

What's hot (20)

ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAR
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
 

Similar to bab-11-biaya-modal (1).pptx

Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Nurmansyah Arif W
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
13..BIAYA MODALrhgbrgrfgrgrgrgrtgrrtgr.ppt
13..BIAYA MODALrhgbrgrfgrgrgrgrtgrrtgr.ppt13..BIAYA MODALrhgbrgrfgrgrgrgrtgrrtgr.ppt
13..BIAYA MODALrhgbrgrfgrgrgrgrtgrrtgr.ppt
abimanyu13081999
 
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Ahmad Zainal Arifin
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
Ahmad Muhksin
 
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriBiaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriKristine M H
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
ZadaLiza
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
Gusstiawan Raimanu
 
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
luluuhn
 
Cost of Capital
Cost of Capital Cost of Capital
Cost of Capital
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modalSigit Sanjaya
 
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerjaPertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
EmaMorteza
 
Cost of capital from Our Perspective
Cost of capital from Our PerspectiveCost of capital from Our Perspective
Cost of capital from Our Perspective
Mgs Zulfikar Rasyidi
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
DwiAyuSitiHartinah
 
Prinsip2 Dasar Cost of capital
Prinsip2 Dasar Cost of capitalPrinsip2 Dasar Cost of capital
Prinsip2 Dasar Cost of capital
Tubagus Donny Syafardan
 
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptxBiaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
puspapameswari
 
Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1apapanya
 

Similar to bab-11-biaya-modal (1).pptx (20)

Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
13..BIAYA MODALrhgbrgrfgrgrgrgrtgrrtgr.ppt
13..BIAYA MODALrhgbrgrfgrgrgrgrtgrrtgr.ppt13..BIAYA MODALrhgbrgrfgrgrgrgrtgrrtgr.ppt
13..BIAYA MODALrhgbrgrfgrgrgrgrtgrrtgr.ppt
 
Biaya modal 3
Biaya modal 3Biaya modal 3
Biaya modal 3
 
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
 
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriBiaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
 
Mk09 cost of capital
Mk09 cost of capitalMk09 cost of capital
Mk09 cost of capital
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
 
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
 
Cost of Capital
Cost of Capital Cost of Capital
Cost of Capital
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerjaPertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
 
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
4. DEWI-BIAYA MODAL.pptx
 
Cost of capital from Our Perspective
Cost of capital from Our PerspectiveCost of capital from Our Perspective
Cost of capital from Our Perspective
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
 
Prinsip2 Dasar Cost of capital
Prinsip2 Dasar Cost of capitalPrinsip2 Dasar Cost of capital
Prinsip2 Dasar Cost of capital
 
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptxBiaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
 
Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1
 

Recently uploaded

Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
MrBready
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 

Recently uploaded (13)

Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 

bab-11-biaya-modal (1).pptx

  • 1.
  • 2.  Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana, baik yg berasal dari utang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.  Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.  Konsep biaya modal erat kaitannya dengan konsep tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Dari sisi investor (pemilik modal), tinggi rendahnya required rate of return merupakan tingkat keuntungan yang diminta sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal.
  • 3.  Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal individual).  Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.  Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital” (WACC).
  • 4. Misalkan perusahaan mengerjakan proyek jangka waktu tidak terbatas yang didanai 100% dengan menggunakan utang yang membayarkan tingkat bunga sebesar 20% per tahun. Berapa tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemberi utang? Jawab: tingkat keuntungan yang disyaratkan pemberi utang adalah 20%. Biaya modal utang tersebut 20% (sebelum pajak). Proyek tersebut harus bisa menghasilkan minimal keuntungan bersih 20% agar bisa menutup biaya utang tersebut.
  • 5.  Biaya utang  Biaya saham preferen  Biaya saham biasa  Biaya saham biasa baru
  • 6.  Penggunaan utang sebagai modal, menurunkan laba/penghasilan yang dikenai pajak karena bunga yang harus dibayar. Karena itu penggunaan utang dapat mengurangi pajak yang dibayar (tax deductible).  Biaya modal dari penggunaan utang dihitung dengan cara : Rumus : Kd = Kb (1-Tax) Keterangan : Kd = biaya utang setelah pajak Kb = biaya utang sebelum pajak Tax = tax rate (tingkat pajak)
  • 7. Contoh jika modal perusahaan tanpa utang PT. A menjalankan proyek senilai Rp 100.000.000,00, seluruhnya modal sendiri. Tingkat pajak 15%. Penjualan 200 juta HPP 100 juta Laba kotor 100 juta Biaya Umum, Adm dll 20 juta Laba sebelum bunga & pajak 80 juta Bunga 0 Laba sebelum pajak 80 juta Pajak (15%x80 juta) 12 juta Laba bersih 68 juta
  • 8. Contoh jika modalnya ada yang berasal dari utang PT. A menjalankan proyek senilai Rp 100.000.000,00, 50% nya berasal dari utang bank dengan bunga 10%. Tingkat pajak 15%. Penjualan 200 juta HPP 100 juta Laba kotor 100 juta Biaya Umum, Adm dll 20 juta Laba sebelum bunga & pajak 80 juta Bunga (10%x50 juta) 5 juta Laba sebelum pajak 75 juta Pajak (15%x75 juta) 11,25 juta Laba bersih 63,75 juta
  • 9. Dengan menggunakan utang, kita dapat menghemat pembayaran pajak sebesar: Penghematan pajak = Rp 12 juta – Rp 11,25 juta = Rp 750.000,00 Pajak mengurangi biaya utang Biaya bunga/biaya utang sebelum pajak 5.000.000 Penghematan pajak 750.000 Biaya bunga sebenarnya/biaya utang set.pajak 4.250.000 Jika dinyatakan dalam %: Biaya utang sesudah pajak = 4,25 juta x 100% = 8,5% 50 juta Kd = Kb (1-tax) = 0,10 (1-0,15) = 0,085 atau 8,5%
  • 10. Contoh : PT. ABC mengajukan pinjaman ke bank ABC dengan tingkat bunga per tahun adalah 10%, tingkat pajak adalah 40%. Hitung besarnya biaya utang bank! Jawab : Biaya utang setelah pajak adalah: Kd = Kb (1-Tax) = 0,10 (1-0,4) = 0,06 = 6 %
  • 11. Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai cara mendapatkan modal, biaya modal dari obligasi adalah sama dengan YTM (yield to maturity), yaitu tingkat keuntungan yang diminta oleh pembeli obligasi. Rumus:  Kb = INT + [ (MV - PV)/n ] (MV + PV)/2 dimana: INT = bunga tahunan MV = nilai nominal/nilai jatuh tempo (maturity value) PV = nilai pasar obligasi (present value) n = umur obligasi
  • 12. Contoh: PT. ABC memperoleh modal dengan menjual obligasi jatuh tempo 5 tahun bernilai nominal Rp 10.000.000,00 dengan kupon rate tahunannya 10%. Jika obligasi tersebut terjual dengan harga Rp 9.500.000,00, berapa biaya utang obligasi tersebut jika diketahui tingkat pajak penghasilan 15%? Jawab:  Kb = INT + [ (MV - PV)/n ] (MV + PV)/2 Kb = 1.000.000 + [(10.000.000-9.500.000)/5] = 0,1128 = 11,28% (10.000.000+9.500.000)/2 Kd = Kb (1-tax) = 0,1128(1-0,15) = 0,096 atau 9,6% Jadi, biaya utang obligasi tersebut adalah 9,6%.
  • 13. Soal PT. Maju Terus memperoleh dana dengan menjual obligasi nominal Rp 25.000.000,00 dengan umur 5 tahun. Obligasi tersebut dijual dengan harga Rp 24.250.000,00. Jika bunga obligasi per tahun 4% dan pajak penghasilan yang dibayarkan 30%, berapa biaya utang obligasi setelah pajak?
  • 14.  Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara utang dengan saham, karena merupakan bentuk kepemilikan (saham), tetapi dividen yang dibayarkan mirip dengan bunga karena bersifat tetap (pada umumnya).  Biaya saham preferen diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemegang saham preferen.  Biaya saham preferen berupa dividen yang besarnya tetap.  Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan/laba dikurangi pajak, sehingga biaya saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dengan pajak.
  • 15.  Biaya penggunaan dana yang berasal dari saham preferen dapat dihitung dengan membagi dividen per lembar saham preferen dengan harga netto saham preferen saat penjualan.  Rumus : Kp = Dp Pn dimana : Kp = biaya saham preferen Dp = dividen saham preferen tahunan Pn = harga saham preferen saat penjualan (dikurangi biaya penerbitan (flotation cost) jika ada)
  • 16. Contoh : PT. ABC menjual saham preferen dengan nominal Rp 15.000,00. Harga jual saham preferen sebesar Rp 18.900,00. Dividen tiap tahun Rp 1.500,00, biaya penerbitan saham setiap lembar sebesar Rp 150,00. Hitung biaya saham preferen tersebut! Jawab : Kp = Dp Pn Kp = 1.500 = 8%
  • 17. Soal PT. Karya Cipta menjual saham preferen yang memberikan dividen Rp 1.000,00 per tahun. Harga saham preferen Rp 10.000,00 dengan floating cost Rp 20,00 per lembar. Hitung biaya saham preferen!
  • 18. Biaya saham biasa terdiri dari 2 macam: 1. Biaya saham biasa baru  ekuitas eksternal 2. Biaya saham biasa  ekuitas internal
  • 19.  Biaya saham biasa baru merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana dengan menjual saham biasa baru.  Biaya saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya saham biasa, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisi (floatation cost). Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham.  Model Gordon  memperhitungkan biaya emisi (floatation cost)
  • 20. Rumus : Kc = D1 + g P0(1-F) dimana : Kc = Biaya saham biasa baru D1 = dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama P = harga jual saham biasa baru g = pertumbuhan dividen saham per tahun (growth) F = Flotation cost
  • 21. Contoh: Saham biasa baru perusahaan terjual dengan harga Rp 3.200,00. Flotation cost sebesar 15% dari harga jual. Deviden yang akan datang diperkirakan sebesar Rp 240,00 dan dividen diharapkan tumbuh konstan dengan tingkat pertumbuhan 6,5%. Hitung biaya saham biasa baru tersebut! Jawab: Kc = D1 + g P0(1-F) Kc = 240 + 6,5% = 15,3% 3.200(1-0,15) Jadi, biaya saham biasa baru tersebut adalah 15,3%
  • 22.  Sama dengan biaya laba ditahan  Merupakan tingkat pengembalian yang diminta oleh pemegang saham biasa perusahaan Rumus Model Gordon: Kc = D1 + g P0 dimana : Kc = Biaya saham biasa D1 = dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama P = harga jual saham biasa g = pertumbuhan dividen saham per tahun (growth)
  • 23. Contoh: PT. ABC mengeluarkan saham biasa yang laku dijual Rp 4.000,00/lembar. Dividen direncanakan akan dibayar sebesar Rp 160,00/lembar dengan pertumbuhan (growth) dividen 8% per tahun. Hitung biaya saham biasa tersebut! Jawab: Kc = D1 + g P0 = 160 + 8% 4.000 Kc = 12% Jadi, biaya saham biasa tersebut adalah 12%
  • 24.  Biaya modal keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan.  Biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari seluruh jenis modal yang digunakan.  Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda, maka menetapkan biaya modal perusahaan secara keseluruhan dihitung dengan WACC (Weight Average Cost of Capital) atau biaya modal rata-rata tertimbang.  Dalam penghitungan biaya modal rata-rata, komponen utang jangka pendek tidak dimasukan, karena perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang digunakan terutama untuk pengambilan keputusan mengenai investasi jangka panjang.  Pada umumnya utang jangka panjang dan modal sendiri merupakan unsur untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang.
  • 25. Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang kita harus melakukan beberapa langkah: 1. Mengidentifikasi sumber-sumber dana 2. Menghitung biaya modal individual (biaya modal untuk setiap sumber dana) 3. Menghitung proporsi dari masing-masing sumber dana 4. Menghitung rata-rata tertimbang dengan menggunakan proporsi dana sebagai pembobot.
  • 26. Rumus : WACC = Wd.Kb (1-tax) + Wp.Kp + Wc.Kc dimana: WACC = Weight Average Cost of Capital Wd = proporsi biaya utang Wp = proporsi biaya saham preferen Wc = proporsi biaya saham biasa
  • 27. Contoh : PT. ADA menjalankan suatu proyek yang komposisi biaya modalnya adalah sebagai berikut : Jika pajak penghasilan yang dibayarkan 40% : 1. Jika dilihat proporsi modalnya *) biaya utang setelah pajak = 7 % ( 1 – 0,40 ) = 4,2 %
  • 28. 2. Jika dilihat jumlah biayanya WACC = 10.320.000 x 100 % = 10,32 % 100.000.000
  • 29. Soal 1 PT. Abadi Sejahtera merencanakan proyek investasi dengan kebutuhan dana sebesar Rp 85.000.000,00, sumber dana dipenuhi dengan menerbitkan obligasi dan saham sebagai berikut: 1. Obligasi sebanyak 1.000 lembar dengan nominal Rp 20.000,00/lembar; harga jual Rp 19.000,00; tingkat bunga tahunan 20%; jangka waktu 5 tahun ; pajak penghasilan 10%. 2. Saham Preferen sebanyak 1.000 lembar dengan nominal Rp 25.000,00/lembar; harga jual Rp 24.000,00/lembar; biaya emisi Rp 100,00/lembar; dividen sebesar 15%. 3. Saham Biasa Baru sebanyak 4.000 lembar dengan nominal Rp 10.000,00/lembar; harga jual Rp 9.500,00/lembar; biaya emisi Rp 50,00/lembar; dividen dibayarkan Rp 1000,00/lembar; tingkat pertumbuhan dividen 4%. Hitung:
  • 30. Soal 2 PT. Makmur Mandiri merencanakan proyek investasi dengan kebutuhan dana sebesar Rp 2 Milyar, sumber dana dipenuhi dengan menerbitkan obligasi dan saham sebagai berikut: 1. Obligasi sebanyak 1.000 lembar dengan nominal Rp 500.000,00/lembar; harga jual Rp 462.000,00; tingkat bunga tahunan 20%; jangka waktu 5 tahun ; pajak penghasilan 30%. 2. Saham Preferen sebanyak 10.000 lembar dengan nominal Rp 40.000,00/lembar; harga jual Rp 31.250,00/lembar; dividen sebesar Rp 4.500,00/lembar. 3. Saham Biasa sebanyak 44.000 lembar dengan nominal Rp 25.000,00/lembar; harga jual Rp 22.500,00/lembar; dividen Rp 3.125,00/lembar; tingkat pertumbuhan dividen 5%. Hitung: