SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN LABA RUGI

   Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya
dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut laporan
penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang menunjukan kemajuan keuangan
perusahaan dan juga merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan.

 LABA: APA YANG TERMASUK DAN TIDAK TERMASUK DI DALAMNYA

       Berbagai cara untuk mengukur laba menunjukkan konsep dasar: laba adalah hasil dari investasi.
   Salah satu definisi laba yang diterima lebih luas adalah jumlah yang dapat diberikan oleh investor
   (sebagai hasil investasi) yang kondisi perusahaan di akhir periode masih sama baiknya atau kayanya
   (well-of) dengan di awal periode. FASB mempertimbangkan dua konsep pemeliharaan modal dalam
   kerangka konseptualnya: pemeliharaan modal keuangan dan pemeliharaan modal fisik.

   1. Konsep Pemeliharaan Modal Keuangan dalam Penemuan Modal
       Konsep pemeliharaan modal keuangan (financial capital mainternance) berasumsi bahwa
       perusahaan memiliki laba hanya jika nilai aktiva bersih perusahaan yang diukur dalam satuan
       uang misalnya dolar, rupiah pada akhir periode melebihi nilai aktiva bersih pada awal periode
       setelah dikurangi dampak transaksi dengan pemilik.
   2. Pemeliharaa Modal Fisik Dalam Penentuan Laba
       Cara lain dalam mendefinisikan pemeliharaan modal adalah dengan istilah pemeliharaan modal
       fisik. Dengan konsep ini,laba terjadi jika hanya kapasitas produktif fisik perusahaan pada akhir
       periode melebihi kapasita produktif fisik pada awal periode, juga setelah dikurangi dampak
       transaksi dengan pemilik. Konsep inimengharuskan aktiva prodduktif (persediaan, gedung, dan
       peralatan) dinilai pada biaya saat ini (current cost).


 MENGAPA PENGUKURAN LABA PENTING
       Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan (penyajian) laba usaha dan komponennya dipandang
   banyak orang sebagai tugas akuntan yang paling penting. Pengguna laporan keuangan yang harus
   mengambil keputusan berkaitan dengan hubungannya dengan perusahaan selalu memperhatikan
   ukuran atas keberhasilan perusahaan dalam pemakaian sumber daya yang digunakan dalam operasi.
       Informasi tentang komponen laba penting dan dapat digunakan untuk memprediksi laba dan arus
   kas masa depan. Informasi ini tidak hanya bermanfaat bagi pemakai tertentu, tetapi juga member nilai
   ekonomi.
 BAGAIMANA MENGUKUR LABA
      Membandingkan aktiva bersih pada dua titik waktu yang berbeda sebagaimana yang dilakukan di
  awal pengenalan konsep pemeliharaan modal keuangan akan menghasilkan satu angka laba bersih.
  Namun, metode ini tidak mengungkapkan komponen laba secara terinci. Untuk memberikan
  rinciannya, akuntan menggunakan pendekatan transaksi (transaction approach) untuk mengukur laba
  yang menekankan perhitungan langsung atas pendapatan dan beban. Sepanjang metode pengukuran
  yang digunakan sama, jumlah laba dengan perhitungan pendekatan transaksi akan sama dengan
  perhitungan laba tunggal (single income).
      Pendekatan transaksi, sering juga disebut metode pengaitan atau penandingan (matching method),
  berfokus pada kejadian ekonomis yang mempengaruhi elemen tertentu pada laporan keuangan, yaitu
  pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Laba diukur sebagai perbedaan antara aliran masuk
  sumber daya (pendapatan dan keuntungan) dan aliran keluar (beban dan kerugian) selama periode
  tertentu.


  1. Pengakuan Pendapatan dan Keuntungan
          Pendekatan transaksi membutuhkan definisi yang jelas tentang kapan elemen laba harus
      diakui, atau dicatat, pada laporan keuangan. Pada akuntansi berbasis akrual, pengakuan
      pendapatan tidak selalu terjadi ketika uangnya telah diterima.
          Kerangka konseptal FASB menunjukan dua factor yang harus diprtimbangkan dalam
      memutuskan kapan pendapatan dan keuntungan harus diakui: realisasi dan peroses menghasilkan
      (earsing process). Pendatan dan keuntungan pada umumnya diakui apabila:
      1. Telah direalisasi (realized) atau dapat direalisasikan (realizable)
      2. Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang terlibat dalam
          proses menghasilkan tersebut.


  2. Pengakuan Beban dan Kerugian
      Pengakuan beban di bagi menjadi tiga kategori:
      a. Pengaitan atau penandingan langsung (direct matching)
          Yaitu mengaitkan atau menghubungkan beban pada pendapatan tertentu sering disebut proses
          pengaitan atau penandingan (matching).
      b. Alokasi secara sistematik dan rasional
          Kategori pengakuan beban ini melibatkan aktiva yang memiliki manfaat lebih dari satu
          periode akuntansi. Beban      aktiva seperti gedung, peralatan, paten, dan asuransi dibayar
          dimuka di sebar disepanjang periode masa manfaat dengan cara yang sistematik dan rasional.
c. Pengakuan dengan segera (immediate recognitif).
          Banyak beban yang tidak terkait dengan pendapatan tetapi terjadi untuk mendapatkan barang
          dan jasa yang secara tidak langsung membantu menghasilkan pendapatan.


 BENTUK LAPORAN LABA RUGI
      Laporan laba rugi yang disusun berdasarkan GAAP melaporkan tipe informasi yang sama dan
  memiliki tampilan umum tertentu. Beberapa bagian dari laporan laba rugi terutama pos tidak teratur
  (irreguler) dan luar biasa (extraordinary), ditetapkan dengan penyertaan FASB. Yang lainnya sudah
  terstandarisasi dengan pemakaian secara luas.
  Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk sebgai berikut:
  a. Multiple Step (Bertahap)
      Bentuk multiple step adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan
      terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan-urutan tertentu
      sehingga biasa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut:
          Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan.
          Penghasilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha.
          Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih ditambah dan dikurangi
          dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya di luar usaha.
          Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak
          penghasilan.
          Penghasilan bersih dan elemen-elemen lua biasa, yaitu penghasilanbersih sesudah pajak
          ditambah dan/ atau dikurangi dengan elemen-elemen yang tidak biasa (sesudah
          diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa.
  b. Single Step
      Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-
      kelompok usaha dan luar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara:
          Pendapatan-pendapatan dan laba-laba
          Biaya-biaya dan kerugian-kerugian.


 KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI
      Bagian berikut akan mendiskusikan isi laporan laba rugi dengan menggunakan laporan
  Techtronics Corporation sebagai ilustrasi. Akan dibahas juga variasi pada praktik pelaporan saat ini
  dengan menggunakan laporan perusahaan aktual. Selanjutnya, akan didiskusikan persyaratan untuk
  melengkapi laporan laba bersih dengan pengukuran laba komprehensif.
 Laba dari Operasi Berkelanjutan (Income From Continue Operations)
       Laporan laba rugi Techtronik Corporation terdiri dari dua kategori laba utama: (1).Laba dari
   operasi berkelanjutan (2).Pos tidak teratur (irregular) atau luar biasa (extraordinary). Laba dari
   operasi berkelanjutan (income from contineuing operations) mencangkup semua pendapatan dan
   beban dan keuntungan dan kerugian yang terjadi dari operasi normal perusahaan yang sedang
   berjalan. Pada contoh Techronics, laba dari operasi berkelanjutan terdiri dari enam bagian
   terpisah, yaitu:
   1. PENDAPATAN (REVENUE)
       Pendapatan menunjukkan nilai penjualan total kepada pelanggan dalam suatuperiode
       dikurangi retur dan potongan penjualan atau diskon penjualan. Tagihan tambahan ini diakui
       sebagai kewajiban jangka pendek. Retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan harus
       dikurangkan dari penjualan harus dikurangkan dari penjualan bruto untuk mendapatkan nilai
       penjualan bersih.


   2. HARGA POKOK PENJUALAN (COST OF GOOD SOLD)
       Pada perusahaan dagang atauu manufaktur, harga pokok barang yang dijual pada suatu
       periode harus dihitung. Ketika barang di produksi oleh penjual, elemen tambahan akan
       dimasukkan kedalam harga pokok penjualan.


   3. BEBAN OPERASI (OPERASTING EXPENSES)
       Beban operasi dapat dilaporkan dalam dua bagian:
       a. Bagian penjualan
       b. Beban administrasi dan umum
       Beban penjualan meliputi unsur seperti gaji dan komisi bagian penjualan dan gaji terkait
       iklan, dan tampilan toko, pemakaian perlengkapan toko, penyusutan perabotan dan peralatan
       toko, dan beban pengiriman.


   4. PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN LAIN – LAIN (OTHER REVENUES AND
       GAINS)
       Bagian ini biasanya mencangkup unsur yang berkaitan dengan aktivitas sampingan
       perusahaan. Misalnya pendapatan dari aktivitas pendanaan seperti sewa, bunga, dan dividen,
       serta keuntungan dari penjualan aktiva seperti peralatan dan investasi, keuntungan yang
       dilaporkan pada laporan laba rugi menunjukkan nilai bersih, yaitu seisih antara nilai jualnya
       dengan. Hal ini berbeda dengan pendapatan yang dilaporkan terpisah dari beban terkait.
5. BEBAN DAN KERUGIAN LAIN – LAIN (OTHER EXPENSES AND LOSSES)
    Bagian ini sama dengan bagian sebelumnya, tetapi merupakan akibat dari penurunan, bukan
    peningkatan laba operasi. Contohnya beban dan kerugian dari penjualan aktiva. Kerugian,
    seperti halnya keuntungan, dilaporkan pada nilai bersih (sesudah dikurangi pajak).


6. PAJAK PENGHASILAN ATAS LABA OPERASI BERKELANJUTAN (INCOME
    TAXES ON CONTINUING OPERATIONS)
    Beban pajak penghasilan atas laba adalah jumlah dari semua pajak ats laba dari seluruh
    transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selam setahun.

    Tinjauan atas laporan laba rugi Techtronics juga mengungkapkan beberapa subtotal laba dari
kategori operasi berkelanjutan. Subtotal ini terdiri dari:

a. LABA KOTOR (GROSS PROFIT)
    adalah selisih antara pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok penjualan. Persentase
    laba kotor dihitung dengan membagi laba kotor dengan pendapatan dari penjualan bersih –
    menunjukkan ukuran profitabilitas yang memungkinkan perbantingan perusahaan dari tahun
    ketahun. Pada GEERAL MOTORS, laba kotor adalah selisih antara beban produksi sebuah
    mobil dengan harga yang dibebankan ke dealer yang akan menjual mobil tersebut. Pada
    supermarket, laba kotor adalah selisih antara harga jual satuan dengan harga beli dari
    penyalur.


b. LABA OPERASI (OPERATING EXPENSES)
    Laba operasi mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh perusahaan
    dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi. Secara umum dikatakan bahwa beban
    operasi adalah seluruh beban operasi kecuali beban bunga dan beban pajak penghasilan.
    Beban operasi dapat juga disebut laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and
    taxes – EBIT).


c. LABA         OPERASI     BERKELANJUTAN             SEBELUM     PAJAK     (INCOME      FROM
    CONTINUING OPERATIONS BEFORE INCOME TAXES)
    Mengurangkan pendapatan dan keuntungan lain – lain serta beban dan kerugian lain – lain
    dari laba operasi menghasilkan laba operasi berkelanjutan sebelum pajak.
d. LABA OPERASI BERKELANJUTAN (INCOME FROM CONTINUING OPERATIONS)
           Tujuan utama akuntansi keuangan adalah informasi pada pihak yang berkepentingan yang
           digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
           pemakai laporan keuangan menginginkan nilai laba yang dapat menggambarkan kondisi
           perusahaan yang diharapkan akan berlanjut ke masa yang akan datang. Hali ini di sebut Laba
           Operasi Berkelanjutan ini dihitung dengan mengurangkan beban bunga, beban pajak
           penghasilan dan keuntungan atau kerugian lainnya dari laba operasi.


 Pos Sementara (Transitory), Tidak Teratur (Irregular), dan Luar Biasa (Extraordinary)
       Komponen laba yang harus dilaporkan secara terpisah setelah laba dari operasi berkelanjutan
   terkadang disebut pos atau unsur bagian bawah (below – the – line – items). Tiga jenis transaksi dan
   kejadian yang dilaporkan pada bagian ini yaitu:
   1. Operasi yang Dihentikan Aktivitasnya (Discontinued Operations)
           Pos yang tidak teratur umum terjadi adalah penghentian komponen yang dapat di identifikasi
       secara terpisah dari bisnis, baik melalui penjualan maupun pelepasan. Komponen perusahaan
       yang dihentikan ini bisa saja merupakan lini utama bisnis, kelompok konsumen, anak perusahaan,
       atau bahkan hanya satu toko yang dapat di identifikasi secara terpisah operasi dan arus kasnya.
       Manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan salah satu komputer bisnis karena berbagai
       alasan berbagai alasan, misalnya:
       a. Komponen tersebut mungkin tidak menguntungkan
       b. Komponen tersebut mungkin tidak sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan
       c. Manajemen membutuhkan dana untuk mengurangi utang jangka panjang atau untuk
           mengembangkan area bisnis yang lain.
       d. Manajemen mungkin khawatir akan pengambilan oleh investor baru yang ingin
           mengendalikan perusahaan.
   2. Pos Luar Biasa (Extraordinary Items)
           Menurut APB Opinion No. 30, pos luar biasa adalah kejadian dan transaksi dalam dua
       kriteria: tak biasa dan jarang sekali terjadi. Contoh keuntungan dan kerugian yang tidak
       seharusnya dilaporkan kedalam pos luar biasa menurut APB adalah sbb:
           Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang disewakan kepada pihak
           lain atau aktiva tak berwujud
           Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau pengukuran kembali mata uang asing,
           termasuk yang berhubungan dengan devaluasi dan revaluasi besar
           Keuntungan atau kerugian dari penghentian segmen bisnis
Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pelepasan properti, pabrik, atau peralatan
       yang dipakai dalam kegiatan usaha
       Dampak pemogokan karyawan
       Penyesuaian akrual kontrak kerja jangka panjang
       Contoh transaksi yang dilaporkan sebagai pos luarbiasa antara lain penyelasaian litigasi,
   penghapusan aktiva di negara asing dimana risiko pengambil alihannya tinggi, dan penghentian
   dana pensiun.


       Menunjukan jumlah laba atau rugi yang timbul hal-hal yang luar biasa. Dalam PSAK No. 25
   disebutkan suatu kejadian atau transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos luar biasa jika
   memenuhi criteria sebagai berikut:
   a. Bersifat tidak normal.
       Kejadian atau transaksi yang bersangkutan memiliki abnormalitas yang tinggi dan tidak
       mempunyai hubungan dengan kegiatan normal perusahaan.
   b. Tidak sering terjadi.
       Kejadian atau transaksi yang bersangkutan tidak sering terjadi dalam kegiatan normal
       perusahaan.

       Selanjutnya PSAK juga menetapkan bahwa pos luar biasa dalam laporan laba rugi disajikan
   setelah laba yang berasal dari kegiatan normal perusahaan dan penjelasan terhadap pos tersebut
   diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Contoh kerugian luar biasa adalah kerugian
   akibat gempa bumi, kebakaran, atau banjir. Contoh keuntungan luar biasa adalah kentungan
   perusahaan dari penjualan tanah atau aktiva lain yang tidak digunakan.

3. Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi (Cumulative Effects Of Canges
   Accounting Principles)
       Unsur terakhir yang termasuk dalam ketegori tidak biasa pada laporan laba rugi adalah
   pengaruh perubahan prinsip akuntansi. Pada saat kondisi ekonomi berubah, perusahaan pun akan
   merubah prinsip akuntansi nya sehingga lebih menampilkan kondisi aktual. Contohnya, pada
   tahun 1970-an terjadi inflasi besar di AS sehingga banyak perusahaan merubah metode
   persediaannya ke metode LIFO untuk mengurangi laba sehingga mengurangi pembayaran kas
   untuk pajak penghasilan.
   FASB mengakui dua cara untuk menyesuaikan laporan tahun berjalan untuk memperlihatkan
   pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi:
Umumnya, laporan laba rugi harus melaporkan pengaruh kumulatif dan perubahan tahu
       berjalan tanpa harus menajikan kembali kondisi tahun sebelumnya.
       Contoh: apabila perusahaan mengubah metode penyusutan berganda untuk semua aktiva
       tetap, dibutuhkan jurnal pada tahun berjalan untuk menyesuaikan laporan terhadap pengaruh
       kumulatif dari perubahan tersebut.
       Kasus khusus mengharuskan penyajian kembali laporan keuangan tahun sebelumnya.
       Contoh: perubahan metode penilaian persediaan LIFO ke FIFO, saldo awal tahun berjalan
       menunjukan kumulatif dari perubahan saldo sebelumnya.


   Menunjukkan akibat kumulatif yang terjadi karena penggunaan prinsip akuntansi yang berbeda
   dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam periode seelumnya. Pengaruh kumulatif ini
   dihitung sebagai selisih dari:
   1. Saldo rekening laba ditahan pada awal periode perubahan, dengan
   2. Saldo rekening laba ditahan pada awal periode perubahan bila perubahan prinsip akuntansi
       yang baru diperhitungkan mundur untuk seluruh periode sebelumnya yang terpengaruh.


   Selain dari ketiga jenis transaksi diatas, pengaruh perubahan estimasi dan perubahan harga juga
mempengaruhi laporan laba rugi dan pengungkapan terkait yaitu:
 Perubahan Estimasi
       Dalam melaporkan pendapatan periodik dan dalam upaya mengaitkan dengan tepat beban
   yang terjadi untuk menghasilkan pendapatan periode berjalan, akuntan haruslah terus-menerus
   membuat pertimbangan (judgement). Angka-angka yang dilaporkan pada laporan keuangan
   menggambarkan pertimbangan ini dan menjadi dasar untuk mengestimasi faktor-faktor seperti
   lama usia manfaat yang dapat disusutkan, nilai piutang yang diperkirakan tak tertagih dan nilai
   kewajiban garansi yang harus dicatat. Namun kondisi sesudahnya mungkin saja berubah sehingga
   estimasi mungkin saja perlu di revisi.
       APB pada Opinion No. 20 menyatakan bahwa perubahan estimasi seharusnya disajikan pada
   periode berjalan (periode estimasi yang akan diubah) dan peroide yang akan datang yang akan
   terpengaruh, kalau ada.
 Pengaruh Perubahan Harga
       Penyajian pengakuan pendapatan dan beban yang telah disampaikan tidak menjawab
   pertanyaan tentang bagaimana perubahan hargadiakui dengan pendekatan transaksi. Akuntan
   secara tradisional mengabaikan fenomena ini, terutaman pada saat keuntungan diakui. Ketika
   ekonomi mengalami inflasi yang tinggi, pemakai laporan keuangan akan memperhatikan apakah
laporan tersebut tidak memperhatikan pengaruh perubahan harga ini. Pada saat tingkat inflasi
       rendah, perhatian pemakai akan turun. Ketika tingkat perubahan harga tinggi, pemakai mungkin
       akan khawatir bahwa laporan laba rugi tidak akan mencerminkan pengaruh dari perubahan harga
       tersebut. Banyak negara asing dengan tingkat inflasi yang tinggi mengharuskan penyesuaian
       untuk menghilangkan pengaruh inflasi.
           FASB Statement No. 33 mengharuskan perusahaan-perusahaan terbuka tertentu yang dimiliki
       masyarakat luas untuk mengungkapkan informasi terpilih tentang perubahan harga pada lembaran
       tambahan. FASB tidak mengharuskan pengakuan ini disajikan pada laporan keuangan utama,
       tetapi pada catatan tambahan atas laporan keuangan yang tidak harus di audit.


 Laba atau Rugi Bersih
       Laba atau rugi operasi berkelanjutan dilanjutkan dengan hasil operasi yang dihentikan, pos luar
   biasa dan pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi, memberi pemakai laporan ikhtisar
   pengukuran kinerja perusahaan. Untuk periode berjalan: laba bersih atau rugi bersih,. Gambaran ini
   adalah upaya akuntan untuk mengikhtisarkan kinerja ekonomi perrusahaan secara keseluruhan dalam
   satu angka pada periode tertentu. Apabila tidak terdapat unsur laen, laba bersih akan sama dengan
   laba operasi berkelanjutan.


 Laba Per Saham
       Pemegang saham individu tertarik pada berapa banyak laba perusahaan yang terkait dengan
   kepemilikannya. Akibatnya, laporan laba rugi melaporkan laba per saham (earning per share-EPS),
   yang merupakan nilai laba yang terkait dengan setiap lembar saham biasa.
       Laba per saham sering kali digunakan untuk menghitung rasio laba terhadap harga (price-
   earnings [P/E] ratio).

   P/E ratio = harga per lembar saham

                   Laba per saham

   Gambaran perusahaan yang memiliki P/E ratio lebih tinggi dari P/E ratio rata-rata:

       Kemungkinan pertumbuhan perusahaan yang tinggi dimasa depan.
       Laba tahun berjalan lebih rendah dari laba rata-rata karena kejadian luar biasa yang tidak
       berulang.
       Aktiva tak tercatat yang jumlahnya substansial.

       Gambaran perusahaan yang memiliki P/E ratio lebih rendah dari P/E rata-rata:
Perusahaan dengan laba tahun berjalan lebih tinggi dari laba rata-rata karena kejadian luar biasa
     yang tidak berulang.
     Perusahaan yang dianggap sangat beresiko.




 LABA KOMPREHENSIF DAN LAPORAN EKUITAS PEMILIK
   Laba Komprehensif
     Laba komprehensif adalah angka yang digunakan untuk menunjukan semua nilai perubahan
     kekayaan perusahaan selama satu periode. Ada tiga penyesuaian yang bisa dilakukan untuk laba
     komprehensif:
         PENYESUAIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
             Misalnya,selama 2001, terjadi penurunan nilai mata uang pada negara-negara dimana
         terdapat anak perusahaan COCA-COLA. Akibatnya, nilai dolar amerika dari aktiva bersih
         anak-anak perusahaan tersebut turun $201 juta selama tahun itu. Penuruan tersebut bukan
         akibat buruknya kinerja perusahaan anak COCA-COLA. Hal itu tidak dilaporkan sebagai
         bagian dar laba bersihtetapi dimasukan kedalam perhitungan laba komprehensif.


         KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN YANG BELUM DIREALISASI ATAS SURAT
         BERHARGA YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL (AVAILABLE-FOR-SALE)
             Untuk menjaga ketersidiaan likuiditas daro aktiva yang dapat dikonversi menjadi kas
         apabila diperlukan, banyak perusahaan membeli infestasi portofolio pada saham dan obligasi.
         Biasanya nilai tersebut dilaporkan sebagai penurunan pada laba komprehensif.


         KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN YANG DITANGGUHKAN ATAS INSTRUMEN
         KEUANGAN DARIVATIF
             Perusahaan sring menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengamankan
         tekanan atas risiko yang diakibatkan oleh perubahan harga dan kurs. Apabila harga dan kurs
         berubah, nilai derivatif yang disasarkan atas harga dan kurs juga berubah. Pada surat berharga
         yang tersedia untuk dijual, perubahan nilai ini akan meningkatkan keuangan dan kerugian
         yang belum direalisasi. Pada beberapa kasus, keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
         atas derivatif ini dimasukkan pada laba bersih dan mengurangi keuntungan atau kerugian atas
         unsur yang nilainya dilindungi (hedged). Ada juga pelaporan keuntugan kerugian yang
         belum direalisasi atas derivatif pada laba bersih yang belaba bersih ditangguhkan sehingga
tahun setelahnya, dan sementara itu, keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
       dilaporkan sebagai bagian dari laba komprehensif.


 Laporan Ekuitas Pemegang Saham
       Sebagian besar perusahaan memasukkan laporan laba komprehensif sebagai bagian dari
   laporan ekuitas pemegang saham. Laporan ekuitas pemegang saham ini juga termasuk mencakup
   perubahan dan ekuitas selain yang berhubungan dengan laba, dan juga mencakup penyesuaian
   atas laba ditahan (laporan terpisah dari laba ditahan.


       PREDIKSI KINERJA MASA DEPAN
           Laporan keuangan menghasilkan hasil historis, namun pemakai laporan kuangan lebih
       sering tertarik pada apa yang akan terjadi di masayang akan datang. Karena itu keahlian yang
       perlu dikembangkankan pemakai laporan keuangan adalah bagaimana menggunakan laporan
       keuangan historis untuk memprediksi masa yang akan datang.
           Kunci prediksi yang baik atas laporan keuangan adalah identifikasi faktor-faktor penting
       yang menentukan tingkat pendapatan dan beban tertentu. Misalnya, tingkat harga pokok
       penjualan terkait erat dengan tingkat penjualan, sementara itu beban bunga sedikit sekali
       kaitannya dengan penjualan namun merupakan fungsi langsung dari tingkat utang berbunga
       (interest-bearing debt).


 Memprediksi Akun-akun Neraca
       Tidak semua akun neraca berubah dengan proses yang sama. Unsur tertentu bertambah secara
   alamiah pada saat volume penjualan meningkat. Akun lain bertambah hanya sebagai akibat
   rencana pengembangan jangka panjang tertentu, dan unsur neraca lainnya hanya berubah karena
   pilihan pendanaan tertentu yang dinuat oleh manajemen.
       PENAMBAHAN ALAMIAH
       Apabila sebuah perusahaan meningkatkan penjualan, maka akan terdapat juga peningkatan
       pada akun-akun seperti:
           Kas
           Piutang usaha
           Persediaan
           Utang usaha
           Utang gaji
           Dsb.
RENCANA JANGKA PANJANG
           Aktiva tetap seperti properti properti, pabrik dan peralatan, tidak meningkat secara
      alamiah sejalan dengan kenaikan penjualan. Namun, penambahan gedung pabrik baru,
      misalnya terjadi hanya karena proses perencanaan jangka panjang. Oleh karena itu, suatu
      perusahaan yang mengantisipasi kenaikan penjualan 10% pada tahun berikutnya mungkin
      akan meningkatkan kapasitas produksinya hingga 50%sebagai bagian dari strategi jangka
      panjang.
      PILIHAN PENDANAAN
           Nilai utang jangka panjang dan ekuitas pemilik ditentukan oleh keputusan manajemen
      tentang bagaimana pilihan terbaik mendapatkan pendanaan. Kenyataannya, manajeman
      sering menggunakan prediksi laporan keuangan yang disusun dengan berbagai sekenario
      pendanaan yang berbeda, untuk membantu menentukan pilihan pendanaan.


 Prediksi Akun-akun Laporan Laba Rugi

    Dimana           Kategori                Keterangan                    Contoh
    Dilaporkan
    Bagian    dari Perubahan estimasi.       Perubahan          berulang Perubahan usia manfaat
    laba   operasi                           normal     pada      estimasi gedung dan peralatan,
    berkelanjutan.                           nilai yang akan datang, perubahan               estimasi
                                             termasuk      pada     akun kerugian dari piutang
                                             normal.                       tak tertagih, perubahan
                                                                           estimasi        kewajiban
                                                                           garansi.
                     Keuntungan        dan Tidak biasa atau tidak Keuntungan                      dan
                     kerugian tidak bisa, sering, tapi tidak kedua kerugian dari penjualan
                     tetapi buka termasuk duanya.          Berhubungan aktiva,        investasi   atau
                     kewajiban luar biasa.   dengan operasi normal. aktiva operasional lain,
                                             Nilainya           material. penghapusan persediaan
                                             Ditampilkan            pada yang rusak.
                                             pendapat dan keuntungan
                                             lain-lain atau kerugian
                                             dan beban lain-lain.
    Pada laporan Operasi              yang Pelepasan           komponen Penjualan                 oleh
laba       rugi dihentikan.              bisnis secara keseluruhan, perusahaan
tetapi setelah                           termasuk         keuntungan konglomerasi atas lini
laporan    laba                          atau        kerugian       dari bisnis terpisah, seperti
operasi.                                 penjualan                 atau perusahaan
                                         penghapusan.                    penggilingan         menjual
                                                                         segmen rumah makan.
                  Pos-pos luar biasa.    Tidak biasa dan tidak Keuntungan                          dan
                                         sering.      Tidak      terkait kerugian material atas
                                         dengan       operasi     bisnis beberapa klaim hukum
                                         normal.                Nilainya apabila          memenuhi
                                         material.                       kriteria tertentu.
                  Perubahan      prinsip Perubahan dari prinsip Perubahan metode harga
                  akuntansi       kasus akuntansi berlaku umum persediaan                 dari    satu
                  umum.                  yang      satu   ke     prinsip metode      ke       metode
                                         berlaku umum lainnya.           lainnya;         perubahan
                                                                         metode penyusutan.
Sebagai           Penyesuaian periode Koreksi kesalahan yang Kesalahan                  penyusutan
penyesuaian       sebelumnya        dan material,          perubahan aktiva tetap, kesalahan
terhadap laba kasus              khusus akuntansi                  yang matematis                dalam
ditahan      di perubahan        prinsip membutuhkan                     menghitung              saldo
neraca.           akuntansi.             penyesuaian            berlaku persediaan; penyesuaian
                                         surut.                          terhadap standar baru
                                                                         yang berlaku surut.

More Related Content

What's hot

Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Muhammad Rafi Kambara
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Amrul Rizal
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - IND
Maiya Maiya
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
STMIK Widya Utama
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Dhita Arum
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
Khatijah Parewa
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Standar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansiStandar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansi
Fandy Prastyawan
 
Ch11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDCh11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDMaiya Maiya
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
Mandiri Sekuritas
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Fina Sari
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Fox Broadcasting
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
Faras Tika
 
Audit berbasis resiko
Audit berbasis resikoAudit berbasis resiko
Audit berbasis resiko
Belqis Oraya
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
Sujatmiko Wibowo
 
Sekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per sahamSekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per saham
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 

What's hot (20)

Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - IND
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Rasio keuangan
Rasio keuanganRasio keuangan
Rasio keuangan
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Standar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansiStandar & framework akuntansi
Standar & framework akuntansi
 
Ch11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDCh11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_IND
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomiTugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
 
Rasio Keuangan
Rasio KeuanganRasio Keuangan
Rasio Keuangan
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Ch11 depresiasi aset
Ch11 depresiasi asetCh11 depresiasi aset
Ch11 depresiasi aset
 
Audit berbasis resiko
Audit berbasis resikoAudit berbasis resiko
Audit berbasis resiko
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Sekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per sahamSekuritas di lutif dan laba per saham
Sekuritas di lutif dan laba per saham
 

Viewers also liked

3 ak keuangan 1
3  ak keuangan 13  ak keuangan 1
3 ak keuangan 1
kirman2211
 
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Jenis-Jenis Laporan KeuanganJenis-Jenis Laporan Keuangan
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Nandha Zulyana
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganRahmatia Azzindani
 
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Fox Broadcasting
 
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Fajar Sandy
 
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiSoal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
YABES HULU
 
Ch3 siklus akuntansi kieso ifrs
Ch3  siklus akuntansi kieso ifrsCh3  siklus akuntansi kieso ifrs
Ch3 siklus akuntansi kieso ifrs
alif radix
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrs
alif radix
 
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
Ch1  standar akuntansi kieso ifrsCh1  standar akuntansi kieso ifrs
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
alif radix
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
PPA FEUI
 
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
Garniss Hadiah
 
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy TbkPaper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05
andhikawijaya
 
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNMODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
Jaya Gemilang Toga
 
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pKelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
shintasethya
 
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerArtikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerMutiara Tya
 
Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079
Institute techologi bandung
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisidaCici Indra
 
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
omcivics
 
bahasa inggris
bahasa inggrisbahasa inggris
bahasa inggris
athallanaufalrizky
 

Viewers also liked (20)

3 ak keuangan 1
3  ak keuangan 13  ak keuangan 1
3 ak keuangan 1
 
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Jenis-Jenis Laporan KeuanganJenis-Jenis Laporan Keuangan
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
 
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
 
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 2 Asumsi dan Prinsip Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi)
 
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiSoal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Ch3 siklus akuntansi kieso ifrs
Ch3  siklus akuntansi kieso ifrsCh3  siklus akuntansi kieso ifrs
Ch3 siklus akuntansi kieso ifrs
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrs
 
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
Ch1  standar akuntansi kieso ifrsCh1  standar akuntansi kieso ifrs
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
 
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy TbkPaper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
 
Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05
 
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNMODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
 
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pKelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
 
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerArtikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
 
Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisida
 
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
 
bahasa inggris
bahasa inggrisbahasa inggris
bahasa inggris
 

Similar to Laporan laba rugi kel.3

Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
Universitas Mulawarman Samarinda
 
Laporan keuangan
Laporan keuangan Laporan keuangan
Laporan keuangan
Jamal Jonghyun
 
Semester 5 Alk
Semester 5 AlkSemester 5 Alk
Semester 5 Alk
Ardha Erlitha
 
Akuntansi keuangan
Akuntansi keuanganAkuntansi keuangan
Akuntansi keuangan
Mas Tri Sragen
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
herjiden
 
Laporan laba rugi
Laporan laba rugiLaporan laba rugi
Laporan laba rugi
Namla Elfa Syariati
 
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Hendie Cahya Maladewa
 
Tugas akuntansi bab 11
Tugas akuntansi bab 11Tugas akuntansi bab 11
Tugas akuntansi bab 11
susanto01
 
Yugi taholi hidyan
Yugi taholi hidyanYugi taholi hidyan
Yugi taholi hidyan
Yugi Hidyan
 
Akuntansi laporan laba konprehensif AKM.ppt
Akuntansi laporan laba konprehensif AKM.pptAkuntansi laporan laba konprehensif AKM.ppt
Akuntansi laporan laba konprehensif AKM.ppt
mrbacot
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik labaAmy Cuex
 
earning ppt.pptx
earning ppt.pptxearning ppt.pptx
earning ppt.pptx
Kikiangraini1
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10
harjunode
 
pembahasan laba rugi untuk perusahaan dgng
pembahasan laba rugi untuk perusahaan dgngpembahasan laba rugi untuk perusahaan dgng
pembahasan laba rugi untuk perusahaan dgng
LatersiaGurusinga
 
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Financial Statement Analysis  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Financial Statement Analysis  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Kanaidi ken
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
Riky Obicha
 
8. Laporan Keuangan.pptx
8. Laporan Keuangan.pptx8. Laporan Keuangan.pptx
8. Laporan Keuangan.pptx
BmtAttahdzib1
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
Lia Ivvana
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
EDIS BLOG
 

Similar to Laporan laba rugi kel.3 (20)

Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Laporan keuangan
Laporan keuangan Laporan keuangan
Laporan keuangan
 
Semester 5 Alk
Semester 5 AlkSemester 5 Alk
Semester 5 Alk
 
Akuntansi keuangan
Akuntansi keuanganAkuntansi keuangan
Akuntansi keuangan
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Laporan laba rugi
Laporan laba rugiLaporan laba rugi
Laporan laba rugi
 
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
 
Tugas akuntansi bab 11
Tugas akuntansi bab 11Tugas akuntansi bab 11
Tugas akuntansi bab 11
 
Yugi taholi hidyan
Yugi taholi hidyanYugi taholi hidyan
Yugi taholi hidyan
 
Akuntansi laporan laba konprehensif AKM.ppt
Akuntansi laporan laba konprehensif AKM.pptAkuntansi laporan laba konprehensif AKM.ppt
Akuntansi laporan laba konprehensif AKM.ppt
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik laba
 
earning ppt.pptx
earning ppt.pptxearning ppt.pptx
earning ppt.pptx
 
Laba rugi
Laba rugiLaba rugi
Laba rugi
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10
 
pembahasan laba rugi untuk perusahaan dgng
pembahasan laba rugi untuk perusahaan dgngpembahasan laba rugi untuk perusahaan dgng
pembahasan laba rugi untuk perusahaan dgng
 
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Financial Statement Analysis  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Financial Statement Analysis  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
8. Laporan Keuangan.pptx
8. Laporan Keuangan.pptx8. Laporan Keuangan.pptx
8. Laporan Keuangan.pptx
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 

Laporan laba rugi kel.3

  • 1. LAPORAN LABA RUGI Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang menunjukan kemajuan keuangan perusahaan dan juga merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan.  LABA: APA YANG TERMASUK DAN TIDAK TERMASUK DI DALAMNYA Berbagai cara untuk mengukur laba menunjukkan konsep dasar: laba adalah hasil dari investasi. Salah satu definisi laba yang diterima lebih luas adalah jumlah yang dapat diberikan oleh investor (sebagai hasil investasi) yang kondisi perusahaan di akhir periode masih sama baiknya atau kayanya (well-of) dengan di awal periode. FASB mempertimbangkan dua konsep pemeliharaan modal dalam kerangka konseptualnya: pemeliharaan modal keuangan dan pemeliharaan modal fisik. 1. Konsep Pemeliharaan Modal Keuangan dalam Penemuan Modal Konsep pemeliharaan modal keuangan (financial capital mainternance) berasumsi bahwa perusahaan memiliki laba hanya jika nilai aktiva bersih perusahaan yang diukur dalam satuan uang misalnya dolar, rupiah pada akhir periode melebihi nilai aktiva bersih pada awal periode setelah dikurangi dampak transaksi dengan pemilik. 2. Pemeliharaa Modal Fisik Dalam Penentuan Laba Cara lain dalam mendefinisikan pemeliharaan modal adalah dengan istilah pemeliharaan modal fisik. Dengan konsep ini,laba terjadi jika hanya kapasitas produktif fisik perusahaan pada akhir periode melebihi kapasita produktif fisik pada awal periode, juga setelah dikurangi dampak transaksi dengan pemilik. Konsep inimengharuskan aktiva prodduktif (persediaan, gedung, dan peralatan) dinilai pada biaya saat ini (current cost).  MENGAPA PENGUKURAN LABA PENTING Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan (penyajian) laba usaha dan komponennya dipandang banyak orang sebagai tugas akuntan yang paling penting. Pengguna laporan keuangan yang harus mengambil keputusan berkaitan dengan hubungannya dengan perusahaan selalu memperhatikan ukuran atas keberhasilan perusahaan dalam pemakaian sumber daya yang digunakan dalam operasi. Informasi tentang komponen laba penting dan dapat digunakan untuk memprediksi laba dan arus kas masa depan. Informasi ini tidak hanya bermanfaat bagi pemakai tertentu, tetapi juga member nilai ekonomi.
  • 2.  BAGAIMANA MENGUKUR LABA Membandingkan aktiva bersih pada dua titik waktu yang berbeda sebagaimana yang dilakukan di awal pengenalan konsep pemeliharaan modal keuangan akan menghasilkan satu angka laba bersih. Namun, metode ini tidak mengungkapkan komponen laba secara terinci. Untuk memberikan rinciannya, akuntan menggunakan pendekatan transaksi (transaction approach) untuk mengukur laba yang menekankan perhitungan langsung atas pendapatan dan beban. Sepanjang metode pengukuran yang digunakan sama, jumlah laba dengan perhitungan pendekatan transaksi akan sama dengan perhitungan laba tunggal (single income). Pendekatan transaksi, sering juga disebut metode pengaitan atau penandingan (matching method), berfokus pada kejadian ekonomis yang mempengaruhi elemen tertentu pada laporan keuangan, yaitu pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Laba diukur sebagai perbedaan antara aliran masuk sumber daya (pendapatan dan keuntungan) dan aliran keluar (beban dan kerugian) selama periode tertentu. 1. Pengakuan Pendapatan dan Keuntungan Pendekatan transaksi membutuhkan definisi yang jelas tentang kapan elemen laba harus diakui, atau dicatat, pada laporan keuangan. Pada akuntansi berbasis akrual, pengakuan pendapatan tidak selalu terjadi ketika uangnya telah diterima. Kerangka konseptal FASB menunjukan dua factor yang harus diprtimbangkan dalam memutuskan kapan pendapatan dan keuntungan harus diakui: realisasi dan peroses menghasilkan (earsing process). Pendatan dan keuntungan pada umumnya diakui apabila: 1. Telah direalisasi (realized) atau dapat direalisasikan (realizable) 2. Sudah dihasilkan melalui penyelesaian yang substansial atas aktivitas yang terlibat dalam proses menghasilkan tersebut. 2. Pengakuan Beban dan Kerugian Pengakuan beban di bagi menjadi tiga kategori: a. Pengaitan atau penandingan langsung (direct matching) Yaitu mengaitkan atau menghubungkan beban pada pendapatan tertentu sering disebut proses pengaitan atau penandingan (matching). b. Alokasi secara sistematik dan rasional Kategori pengakuan beban ini melibatkan aktiva yang memiliki manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Beban aktiva seperti gedung, peralatan, paten, dan asuransi dibayar dimuka di sebar disepanjang periode masa manfaat dengan cara yang sistematik dan rasional.
  • 3. c. Pengakuan dengan segera (immediate recognitif). Banyak beban yang tidak terkait dengan pendapatan tetapi terjadi untuk mendapatkan barang dan jasa yang secara tidak langsung membantu menghasilkan pendapatan.  BENTUK LAPORAN LABA RUGI Laporan laba rugi yang disusun berdasarkan GAAP melaporkan tipe informasi yang sama dan memiliki tampilan umum tertentu. Beberapa bagian dari laporan laba rugi terutama pos tidak teratur (irreguler) dan luar biasa (extraordinary), ditetapkan dengan penyertaan FASB. Yang lainnya sudah terstandarisasi dengan pemakaian secara luas. Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk sebgai berikut: a. Multiple Step (Bertahap) Bentuk multiple step adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan-urutan tertentu sehingga biasa dihitung penghasilan-penghasilan sebagai berikut: Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan. Penghasilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha. Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih ditambah dan dikurangi dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya di luar usaha. Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan. Penghasilan bersih dan elemen-elemen lua biasa, yaitu penghasilanbersih sesudah pajak ditambah dan/ atau dikurangi dengan elemen-elemen yang tidak biasa (sesudah diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa. b. Single Step Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok- kelompok usaha dan luar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara: Pendapatan-pendapatan dan laba-laba Biaya-biaya dan kerugian-kerugian.  KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI Bagian berikut akan mendiskusikan isi laporan laba rugi dengan menggunakan laporan Techtronics Corporation sebagai ilustrasi. Akan dibahas juga variasi pada praktik pelaporan saat ini dengan menggunakan laporan perusahaan aktual. Selanjutnya, akan didiskusikan persyaratan untuk melengkapi laporan laba bersih dengan pengukuran laba komprehensif.
  • 4.  Laba dari Operasi Berkelanjutan (Income From Continue Operations) Laporan laba rugi Techtronik Corporation terdiri dari dua kategori laba utama: (1).Laba dari operasi berkelanjutan (2).Pos tidak teratur (irregular) atau luar biasa (extraordinary). Laba dari operasi berkelanjutan (income from contineuing operations) mencangkup semua pendapatan dan beban dan keuntungan dan kerugian yang terjadi dari operasi normal perusahaan yang sedang berjalan. Pada contoh Techronics, laba dari operasi berkelanjutan terdiri dari enam bagian terpisah, yaitu: 1. PENDAPATAN (REVENUE) Pendapatan menunjukkan nilai penjualan total kepada pelanggan dalam suatuperiode dikurangi retur dan potongan penjualan atau diskon penjualan. Tagihan tambahan ini diakui sebagai kewajiban jangka pendek. Retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan harus dikurangkan dari penjualan harus dikurangkan dari penjualan bruto untuk mendapatkan nilai penjualan bersih. 2. HARGA POKOK PENJUALAN (COST OF GOOD SOLD) Pada perusahaan dagang atauu manufaktur, harga pokok barang yang dijual pada suatu periode harus dihitung. Ketika barang di produksi oleh penjual, elemen tambahan akan dimasukkan kedalam harga pokok penjualan. 3. BEBAN OPERASI (OPERASTING EXPENSES) Beban operasi dapat dilaporkan dalam dua bagian: a. Bagian penjualan b. Beban administrasi dan umum Beban penjualan meliputi unsur seperti gaji dan komisi bagian penjualan dan gaji terkait iklan, dan tampilan toko, pemakaian perlengkapan toko, penyusutan perabotan dan peralatan toko, dan beban pengiriman. 4. PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN LAIN – LAIN (OTHER REVENUES AND GAINS) Bagian ini biasanya mencangkup unsur yang berkaitan dengan aktivitas sampingan perusahaan. Misalnya pendapatan dari aktivitas pendanaan seperti sewa, bunga, dan dividen, serta keuntungan dari penjualan aktiva seperti peralatan dan investasi, keuntungan yang dilaporkan pada laporan laba rugi menunjukkan nilai bersih, yaitu seisih antara nilai jualnya dengan. Hal ini berbeda dengan pendapatan yang dilaporkan terpisah dari beban terkait.
  • 5. 5. BEBAN DAN KERUGIAN LAIN – LAIN (OTHER EXPENSES AND LOSSES) Bagian ini sama dengan bagian sebelumnya, tetapi merupakan akibat dari penurunan, bukan peningkatan laba operasi. Contohnya beban dan kerugian dari penjualan aktiva. Kerugian, seperti halnya keuntungan, dilaporkan pada nilai bersih (sesudah dikurangi pajak). 6. PAJAK PENGHASILAN ATAS LABA OPERASI BERKELANJUTAN (INCOME TAXES ON CONTINUING OPERATIONS) Beban pajak penghasilan atas laba adalah jumlah dari semua pajak ats laba dari seluruh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selam setahun. Tinjauan atas laporan laba rugi Techtronics juga mengungkapkan beberapa subtotal laba dari kategori operasi berkelanjutan. Subtotal ini terdiri dari: a. LABA KOTOR (GROSS PROFIT) adalah selisih antara pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok penjualan. Persentase laba kotor dihitung dengan membagi laba kotor dengan pendapatan dari penjualan bersih – menunjukkan ukuran profitabilitas yang memungkinkan perbantingan perusahaan dari tahun ketahun. Pada GEERAL MOTORS, laba kotor adalah selisih antara beban produksi sebuah mobil dengan harga yang dibebankan ke dealer yang akan menjual mobil tersebut. Pada supermarket, laba kotor adalah selisih antara harga jual satuan dengan harga beli dari penyalur. b. LABA OPERASI (OPERATING EXPENSES) Laba operasi mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi. Secara umum dikatakan bahwa beban operasi adalah seluruh beban operasi kecuali beban bunga dan beban pajak penghasilan. Beban operasi dapat juga disebut laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes – EBIT). c. LABA OPERASI BERKELANJUTAN SEBELUM PAJAK (INCOME FROM CONTINUING OPERATIONS BEFORE INCOME TAXES) Mengurangkan pendapatan dan keuntungan lain – lain serta beban dan kerugian lain – lain dari laba operasi menghasilkan laba operasi berkelanjutan sebelum pajak.
  • 6. d. LABA OPERASI BERKELANJUTAN (INCOME FROM CONTINUING OPERATIONS) Tujuan utama akuntansi keuangan adalah informasi pada pihak yang berkepentingan yang digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pemakai laporan keuangan menginginkan nilai laba yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang diharapkan akan berlanjut ke masa yang akan datang. Hali ini di sebut Laba Operasi Berkelanjutan ini dihitung dengan mengurangkan beban bunga, beban pajak penghasilan dan keuntungan atau kerugian lainnya dari laba operasi.  Pos Sementara (Transitory), Tidak Teratur (Irregular), dan Luar Biasa (Extraordinary) Komponen laba yang harus dilaporkan secara terpisah setelah laba dari operasi berkelanjutan terkadang disebut pos atau unsur bagian bawah (below – the – line – items). Tiga jenis transaksi dan kejadian yang dilaporkan pada bagian ini yaitu: 1. Operasi yang Dihentikan Aktivitasnya (Discontinued Operations) Pos yang tidak teratur umum terjadi adalah penghentian komponen yang dapat di identifikasi secara terpisah dari bisnis, baik melalui penjualan maupun pelepasan. Komponen perusahaan yang dihentikan ini bisa saja merupakan lini utama bisnis, kelompok konsumen, anak perusahaan, atau bahkan hanya satu toko yang dapat di identifikasi secara terpisah operasi dan arus kasnya. Manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan salah satu komputer bisnis karena berbagai alasan berbagai alasan, misalnya: a. Komponen tersebut mungkin tidak menguntungkan b. Komponen tersebut mungkin tidak sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan c. Manajemen membutuhkan dana untuk mengurangi utang jangka panjang atau untuk mengembangkan area bisnis yang lain. d. Manajemen mungkin khawatir akan pengambilan oleh investor baru yang ingin mengendalikan perusahaan. 2. Pos Luar Biasa (Extraordinary Items) Menurut APB Opinion No. 30, pos luar biasa adalah kejadian dan transaksi dalam dua kriteria: tak biasa dan jarang sekali terjadi. Contoh keuntungan dan kerugian yang tidak seharusnya dilaporkan kedalam pos luar biasa menurut APB adalah sbb: Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang disewakan kepada pihak lain atau aktiva tak berwujud Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau pengukuran kembali mata uang asing, termasuk yang berhubungan dengan devaluasi dan revaluasi besar Keuntungan atau kerugian dari penghentian segmen bisnis
  • 7. Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pelepasan properti, pabrik, atau peralatan yang dipakai dalam kegiatan usaha Dampak pemogokan karyawan Penyesuaian akrual kontrak kerja jangka panjang Contoh transaksi yang dilaporkan sebagai pos luarbiasa antara lain penyelasaian litigasi, penghapusan aktiva di negara asing dimana risiko pengambil alihannya tinggi, dan penghentian dana pensiun. Menunjukan jumlah laba atau rugi yang timbul hal-hal yang luar biasa. Dalam PSAK No. 25 disebutkan suatu kejadian atau transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos luar biasa jika memenuhi criteria sebagai berikut: a. Bersifat tidak normal. Kejadian atau transaksi yang bersangkutan memiliki abnormalitas yang tinggi dan tidak mempunyai hubungan dengan kegiatan normal perusahaan. b. Tidak sering terjadi. Kejadian atau transaksi yang bersangkutan tidak sering terjadi dalam kegiatan normal perusahaan. Selanjutnya PSAK juga menetapkan bahwa pos luar biasa dalam laporan laba rugi disajikan setelah laba yang berasal dari kegiatan normal perusahaan dan penjelasan terhadap pos tersebut diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Contoh kerugian luar biasa adalah kerugian akibat gempa bumi, kebakaran, atau banjir. Contoh keuntungan luar biasa adalah kentungan perusahaan dari penjualan tanah atau aktiva lain yang tidak digunakan. 3. Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi (Cumulative Effects Of Canges Accounting Principles) Unsur terakhir yang termasuk dalam ketegori tidak biasa pada laporan laba rugi adalah pengaruh perubahan prinsip akuntansi. Pada saat kondisi ekonomi berubah, perusahaan pun akan merubah prinsip akuntansi nya sehingga lebih menampilkan kondisi aktual. Contohnya, pada tahun 1970-an terjadi inflasi besar di AS sehingga banyak perusahaan merubah metode persediaannya ke metode LIFO untuk mengurangi laba sehingga mengurangi pembayaran kas untuk pajak penghasilan. FASB mengakui dua cara untuk menyesuaikan laporan tahun berjalan untuk memperlihatkan pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi:
  • 8. Umumnya, laporan laba rugi harus melaporkan pengaruh kumulatif dan perubahan tahu berjalan tanpa harus menajikan kembali kondisi tahun sebelumnya. Contoh: apabila perusahaan mengubah metode penyusutan berganda untuk semua aktiva tetap, dibutuhkan jurnal pada tahun berjalan untuk menyesuaikan laporan terhadap pengaruh kumulatif dari perubahan tersebut. Kasus khusus mengharuskan penyajian kembali laporan keuangan tahun sebelumnya. Contoh: perubahan metode penilaian persediaan LIFO ke FIFO, saldo awal tahun berjalan menunjukan kumulatif dari perubahan saldo sebelumnya. Menunjukkan akibat kumulatif yang terjadi karena penggunaan prinsip akuntansi yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam periode seelumnya. Pengaruh kumulatif ini dihitung sebagai selisih dari: 1. Saldo rekening laba ditahan pada awal periode perubahan, dengan 2. Saldo rekening laba ditahan pada awal periode perubahan bila perubahan prinsip akuntansi yang baru diperhitungkan mundur untuk seluruh periode sebelumnya yang terpengaruh. Selain dari ketiga jenis transaksi diatas, pengaruh perubahan estimasi dan perubahan harga juga mempengaruhi laporan laba rugi dan pengungkapan terkait yaitu:  Perubahan Estimasi Dalam melaporkan pendapatan periodik dan dalam upaya mengaitkan dengan tepat beban yang terjadi untuk menghasilkan pendapatan periode berjalan, akuntan haruslah terus-menerus membuat pertimbangan (judgement). Angka-angka yang dilaporkan pada laporan keuangan menggambarkan pertimbangan ini dan menjadi dasar untuk mengestimasi faktor-faktor seperti lama usia manfaat yang dapat disusutkan, nilai piutang yang diperkirakan tak tertagih dan nilai kewajiban garansi yang harus dicatat. Namun kondisi sesudahnya mungkin saja berubah sehingga estimasi mungkin saja perlu di revisi. APB pada Opinion No. 20 menyatakan bahwa perubahan estimasi seharusnya disajikan pada periode berjalan (periode estimasi yang akan diubah) dan peroide yang akan datang yang akan terpengaruh, kalau ada.  Pengaruh Perubahan Harga Penyajian pengakuan pendapatan dan beban yang telah disampaikan tidak menjawab pertanyaan tentang bagaimana perubahan hargadiakui dengan pendekatan transaksi. Akuntan secara tradisional mengabaikan fenomena ini, terutaman pada saat keuntungan diakui. Ketika ekonomi mengalami inflasi yang tinggi, pemakai laporan keuangan akan memperhatikan apakah
  • 9. laporan tersebut tidak memperhatikan pengaruh perubahan harga ini. Pada saat tingkat inflasi rendah, perhatian pemakai akan turun. Ketika tingkat perubahan harga tinggi, pemakai mungkin akan khawatir bahwa laporan laba rugi tidak akan mencerminkan pengaruh dari perubahan harga tersebut. Banyak negara asing dengan tingkat inflasi yang tinggi mengharuskan penyesuaian untuk menghilangkan pengaruh inflasi. FASB Statement No. 33 mengharuskan perusahaan-perusahaan terbuka tertentu yang dimiliki masyarakat luas untuk mengungkapkan informasi terpilih tentang perubahan harga pada lembaran tambahan. FASB tidak mengharuskan pengakuan ini disajikan pada laporan keuangan utama, tetapi pada catatan tambahan atas laporan keuangan yang tidak harus di audit.  Laba atau Rugi Bersih Laba atau rugi operasi berkelanjutan dilanjutkan dengan hasil operasi yang dihentikan, pos luar biasa dan pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi, memberi pemakai laporan ikhtisar pengukuran kinerja perusahaan. Untuk periode berjalan: laba bersih atau rugi bersih,. Gambaran ini adalah upaya akuntan untuk mengikhtisarkan kinerja ekonomi perrusahaan secara keseluruhan dalam satu angka pada periode tertentu. Apabila tidak terdapat unsur laen, laba bersih akan sama dengan laba operasi berkelanjutan.  Laba Per Saham Pemegang saham individu tertarik pada berapa banyak laba perusahaan yang terkait dengan kepemilikannya. Akibatnya, laporan laba rugi melaporkan laba per saham (earning per share-EPS), yang merupakan nilai laba yang terkait dengan setiap lembar saham biasa. Laba per saham sering kali digunakan untuk menghitung rasio laba terhadap harga (price- earnings [P/E] ratio). P/E ratio = harga per lembar saham Laba per saham Gambaran perusahaan yang memiliki P/E ratio lebih tinggi dari P/E ratio rata-rata: Kemungkinan pertumbuhan perusahaan yang tinggi dimasa depan. Laba tahun berjalan lebih rendah dari laba rata-rata karena kejadian luar biasa yang tidak berulang. Aktiva tak tercatat yang jumlahnya substansial. Gambaran perusahaan yang memiliki P/E ratio lebih rendah dari P/E rata-rata:
  • 10. Perusahaan dengan laba tahun berjalan lebih tinggi dari laba rata-rata karena kejadian luar biasa yang tidak berulang. Perusahaan yang dianggap sangat beresiko.  LABA KOMPREHENSIF DAN LAPORAN EKUITAS PEMILIK  Laba Komprehensif Laba komprehensif adalah angka yang digunakan untuk menunjukan semua nilai perubahan kekayaan perusahaan selama satu periode. Ada tiga penyesuaian yang bisa dilakukan untuk laba komprehensif: PENYESUAIAN TRANSLASI MATA UANG ASING Misalnya,selama 2001, terjadi penurunan nilai mata uang pada negara-negara dimana terdapat anak perusahaan COCA-COLA. Akibatnya, nilai dolar amerika dari aktiva bersih anak-anak perusahaan tersebut turun $201 juta selama tahun itu. Penuruan tersebut bukan akibat buruknya kinerja perusahaan anak COCA-COLA. Hal itu tidak dilaporkan sebagai bagian dar laba bersihtetapi dimasukan kedalam perhitungan laba komprehensif. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN YANG BELUM DIREALISASI ATAS SURAT BERHARGA YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL (AVAILABLE-FOR-SALE) Untuk menjaga ketersidiaan likuiditas daro aktiva yang dapat dikonversi menjadi kas apabila diperlukan, banyak perusahaan membeli infestasi portofolio pada saham dan obligasi. Biasanya nilai tersebut dilaporkan sebagai penurunan pada laba komprehensif. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN YANG DITANGGUHKAN ATAS INSTRUMEN KEUANGAN DARIVATIF Perusahaan sring menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengamankan tekanan atas risiko yang diakibatkan oleh perubahan harga dan kurs. Apabila harga dan kurs berubah, nilai derivatif yang disasarkan atas harga dan kurs juga berubah. Pada surat berharga yang tersedia untuk dijual, perubahan nilai ini akan meningkatkan keuangan dan kerugian yang belum direalisasi. Pada beberapa kasus, keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas derivatif ini dimasukkan pada laba bersih dan mengurangi keuntungan atau kerugian atas unsur yang nilainya dilindungi (hedged). Ada juga pelaporan keuntugan kerugian yang belum direalisasi atas derivatif pada laba bersih yang belaba bersih ditangguhkan sehingga
  • 11. tahun setelahnya, dan sementara itu, keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba komprehensif.  Laporan Ekuitas Pemegang Saham Sebagian besar perusahaan memasukkan laporan laba komprehensif sebagai bagian dari laporan ekuitas pemegang saham. Laporan ekuitas pemegang saham ini juga termasuk mencakup perubahan dan ekuitas selain yang berhubungan dengan laba, dan juga mencakup penyesuaian atas laba ditahan (laporan terpisah dari laba ditahan. PREDIKSI KINERJA MASA DEPAN Laporan keuangan menghasilkan hasil historis, namun pemakai laporan kuangan lebih sering tertarik pada apa yang akan terjadi di masayang akan datang. Karena itu keahlian yang perlu dikembangkankan pemakai laporan keuangan adalah bagaimana menggunakan laporan keuangan historis untuk memprediksi masa yang akan datang. Kunci prediksi yang baik atas laporan keuangan adalah identifikasi faktor-faktor penting yang menentukan tingkat pendapatan dan beban tertentu. Misalnya, tingkat harga pokok penjualan terkait erat dengan tingkat penjualan, sementara itu beban bunga sedikit sekali kaitannya dengan penjualan namun merupakan fungsi langsung dari tingkat utang berbunga (interest-bearing debt).  Memprediksi Akun-akun Neraca Tidak semua akun neraca berubah dengan proses yang sama. Unsur tertentu bertambah secara alamiah pada saat volume penjualan meningkat. Akun lain bertambah hanya sebagai akibat rencana pengembangan jangka panjang tertentu, dan unsur neraca lainnya hanya berubah karena pilihan pendanaan tertentu yang dinuat oleh manajemen. PENAMBAHAN ALAMIAH Apabila sebuah perusahaan meningkatkan penjualan, maka akan terdapat juga peningkatan pada akun-akun seperti: Kas Piutang usaha Persediaan Utang usaha Utang gaji Dsb.
  • 12. RENCANA JANGKA PANJANG Aktiva tetap seperti properti properti, pabrik dan peralatan, tidak meningkat secara alamiah sejalan dengan kenaikan penjualan. Namun, penambahan gedung pabrik baru, misalnya terjadi hanya karena proses perencanaan jangka panjang. Oleh karena itu, suatu perusahaan yang mengantisipasi kenaikan penjualan 10% pada tahun berikutnya mungkin akan meningkatkan kapasitas produksinya hingga 50%sebagai bagian dari strategi jangka panjang. PILIHAN PENDANAAN Nilai utang jangka panjang dan ekuitas pemilik ditentukan oleh keputusan manajemen tentang bagaimana pilihan terbaik mendapatkan pendanaan. Kenyataannya, manajeman sering menggunakan prediksi laporan keuangan yang disusun dengan berbagai sekenario pendanaan yang berbeda, untuk membantu menentukan pilihan pendanaan.  Prediksi Akun-akun Laporan Laba Rugi Dimana Kategori Keterangan Contoh Dilaporkan Bagian dari Perubahan estimasi. Perubahan berulang Perubahan usia manfaat laba operasi normal pada estimasi gedung dan peralatan, berkelanjutan. nilai yang akan datang, perubahan estimasi termasuk pada akun kerugian dari piutang normal. tak tertagih, perubahan estimasi kewajiban garansi. Keuntungan dan Tidak biasa atau tidak Keuntungan dan kerugian tidak bisa, sering, tapi tidak kedua kerugian dari penjualan tetapi buka termasuk duanya. Berhubungan aktiva, investasi atau kewajiban luar biasa. dengan operasi normal. aktiva operasional lain, Nilainya material. penghapusan persediaan Ditampilkan pada yang rusak. pendapat dan keuntungan lain-lain atau kerugian dan beban lain-lain. Pada laporan Operasi yang Pelepasan komponen Penjualan oleh
  • 13. laba rugi dihentikan. bisnis secara keseluruhan, perusahaan tetapi setelah termasuk keuntungan konglomerasi atas lini laporan laba atau kerugian dari bisnis terpisah, seperti operasi. penjualan atau perusahaan penghapusan. penggilingan menjual segmen rumah makan. Pos-pos luar biasa. Tidak biasa dan tidak Keuntungan dan sering. Tidak terkait kerugian material atas dengan operasi bisnis beberapa klaim hukum normal. Nilainya apabila memenuhi material. kriteria tertentu. Perubahan prinsip Perubahan dari prinsip Perubahan metode harga akuntansi kasus akuntansi berlaku umum persediaan dari satu umum. yang satu ke prinsip metode ke metode berlaku umum lainnya. lainnya; perubahan metode penyusutan. Sebagai Penyesuaian periode Koreksi kesalahan yang Kesalahan penyusutan penyesuaian sebelumnya dan material, perubahan aktiva tetap, kesalahan terhadap laba kasus khusus akuntansi yang matematis dalam ditahan di perubahan prinsip membutuhkan menghitung saldo neraca. akuntansi. penyesuaian berlaku persediaan; penyesuaian surut. terhadap standar baru yang berlaku surut.