Perpindahan Ibu Kota Dinasti Abbasiyah Dari Kuffah Ke Baghdad.Hikmah Didirikannya Dinasti Abbasiyah.Perjalanan Hidup Abul Abbas As-Saffah
itu yang dirangkum dalam ppt ini supaya bisa lbih spesifik lagi untuk memahaminya.
Perpindahan Ibu Kota Dinasti Abbasiyah Dari Kuffah Ke Baghdad.Hikmah Didirikannya Dinasti Abbasiyah.Perjalanan Hidup Abul Abbas As-Saffah
itu yang dirangkum dalam ppt ini supaya bisa lbih spesifik lagi untuk memahaminya.
Kisah para sahabat yang sholeh selalu bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan kita. Dalam Power Point diceritakan tentang Abu Bakar Assyiddiq keturunannya,kelebihannya dan bagaimana beliau jadi kahlifah
Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di Damaskus) ; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Power Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidinSri Juwita Alfath
Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidin :
1. Abu Bakar ash-Shidiq
2. Umar bin Khatab
3. Usman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib
Kisah para sahabat yang sholeh selalu bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan kita. Dalam Power Point diceritakan tentang Abu Bakar Assyiddiq keturunannya,kelebihannya dan bagaimana beliau jadi kahlifah
Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di Damaskus) ; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Power Point Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidinSri Juwita Alfath
Sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafaur rasyidin :
1. Abu Bakar ash-Shidiq
2. Umar bin Khatab
3. Usman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik
1. DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
JL. SOEKARNO-HATTA NO.137 TELP. (0335) 421566
KOTA PROBOLINGGO
Tahun Pelajaran 2015-2016
2. Disusun Oleh kelas XI MIA C :
KELOMPOK 4
1.Agung Budhi Yuwono ( 02 )
2.Dhea Rohmawati ( 06 )
3.El Medina Putri ( 08 )
4.Irfan Nurrahmat ( 14 )
5.Miftahul Yasika ( 17 )
6.Muhammad Daniyal Afanda ( 19 )
7.Najmita Riadiana ( 21 )
8.Puspita Ayu Asmarawati P.N. ( 23 )
3. 1. Perkembangan Islam Periode Klasik
Periode pertama, atau periode Klasik dimulai dari masa Rasulullah
hingga jatuhnya pemerintahan Bani Abbas di Baghdad. Periode ini
ditandai dengan upaya perintisan perkembangan dan kemajuan puncak
yang pertama peradaban Islam (650-1000 M). Berikutnya masa
disintegrasi (1000-1250 M). Periode klasik ini diwakili oleh
kekhalifahan Nabi Muhammad di Haramain (Makkah dan Madinah),
Khulafa’ al-Rasyidin di Madinah, Dinasti Bani Umayyah di Damaskus,
dan kemudian Dinasti Bani Abbas di Baghdad. Pada periode ini, masa
dan prestasinya lebih banyak daripada periode-periode yang lain.
4. Pada periode klasik (650-1250 M), Islam mengalami dua fase penting :
1) Fase ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M).Di fase
inilah Islam di bawah kepemimpinan para khalifah mengalami perluasan
pengaruh yang sangat signifikan, kearah barat melalui Afrika Utara Islam
mencapai Spanyol dan ke arah timur melalui Persia Islam sampai ke
India.
2) Fase disintegrasi (1000-1250 M) yang ditandai dengan perpecahan dan
kemunduran politik umat Islam hingga berpuncak pada terenggutnya
Baghdad oleh bala tentara Hulagu di tahun 1258 M.
5. Masa Nabi Muhammad
Nabi Muhammad menerima wahyu dari Malaikat Jibril ketika beliau
berusia 40 tahun, pada mulanya beliau berdakwah secara sembunyi-
sembunyi kepada keluarga dan sahabat dekat beliau. Sehingga mereka
meyatakan masuk Islam dan dikenal sebagai “Assabiquna al-
Awwaluun”. Kemudian turunlah perintah agar nabi menjalankan dakwah
secara terbuka dan mendapat dukungan dari pamannya, akan tetapi
beliau mendapatkan tantangan dari kaum Quraisy, semakin banyak
pengikut Nabi Muhammad, semakin gencar mereka mencegah dakwah
Rasulullah Saw.
6. Masa Kepemimpinan Khilafah Rasyidin
Setelah Rasulullah Saw meninggal dunia pada tahun 632 M, beliau
digantikan oleh keempat orang sahabat terdekat, yakni Abu Bakar,
Umar, Usman dan Ali. Mereka kemudian dikenal dengan Khulafa’ al-
Rasyidin, berarti para khalifah yang mendapat petunjuk dari Allah.
Disebut demikian oleh karena, dibanding dengan rata-rata khalifah
setelahnya, mereka masih konsisten menjaga apa yang pernah
dicontohkan oleh Rasulullah Saw berupa akhlak dan petunjuk-petunjuk
Allah khususnya dalam menjalankan kekhalifahannya.
7. Khilafah Bani Umayyah
Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Bani Umayyah.
Pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun
temurun). Kekahalifahan Bani Umayyah diperoleh melalui kekrasan, diplomasi dan tipu
daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Kepemimpinan ini dimulai ketika
Mu’awiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid.
Mu’awiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Byzantium.
Khalifah-khalifah besar Dinasti Bani Umayyah ini adalah Mu’awiyah ibn Abi Sufyan (661-
680 M), Abd al-Malik ibn Marwan (685-705 M), al-Walid ibn Abdul Malik (705-715 M),
Umar ibn Abdul Aziz (717-720 M), dan Hasyim ibn Abdul al-Malik (724-743 M).
8. Khilafah Bani Abbas
Kekuasaan dinasti Bani Abbas, atau Khilafah Abbasiyah, sebagaimana disebutkan
untuk melanjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinamakan khilafah
Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa diansti ini adalah keturunan al-Abbas
paman Nabi Muhammad Saw. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-
Shaffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Kekuasaannya
berlangsung dalam rentang waktu yang panjang dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656
H (1258 M). Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan
berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya.
9. 1. Faktor internal, antara lain sebagai berikut :
a. Konsistensi dan istiqomah umat Islam kepada ajaran Islam.
b. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju.
c. Islam sebagai rahmat seluruh alam.
d. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam
menggapai kehidupan dunia dan akhirat.
2. Faktor eksternal, antara lain sebagai berikut :
a. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa
lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu
pengetahuan.
b. Gerakan terjemah yaitu usaha penerjemahan kitab-kitab asing
dilakukan dengan giat sekali.
10. Faktor Kemajuan Umat Islam
3. Faktor lainnya, antara lain:
a. Melaksanakan ajaran Al-Qur’an secara maksimal.
b. Melaksanakan isi hadis.
c. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad dan ilmu
pengetahuan umum dengan mempelajari ilmu filsafat yunani.
d. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai
pemerintahan.
11. I
Al Kindi Ibnu Sina Al Khawarizmi
Al Farizi Badr Imam Bukhari Muhammad bin Ishaq
12.
13. Seni arsitektur yang dipakai dalam pembangunan
istana dan kota-kota, seperti pada istana Qashrul
Dzahabi dan Qashrul Khuldi. Sementara bangunan
kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra,
dan lain-lain.
14. 1. Membangunsistemorganisasimiliter.
2. Menciptakan administrasi wilayah pemerintahan dan
memberangus dominasi Arab di posisi pemerintahan
strategis dan menggantinya dengan profesionalisme
sertaperluasanfungsijawatanpos.
3. Membangun hubungan internasional dan melakukan
ekspansiwilayah.
15. Pada masa inilah lahir seorang sastrawan dan budayawan
terkenal seperti Abu Nawas, Abu Athahiyah, Al Mutanabby,
dan lain-lain. Karya mereka seperti Kitab Kalilah wa
Dimna.
Sedangkan tokoh terkenal dalam bidang musik yang kini
karyanya masih dipakai adalah Yunus bin Sulaiman, Khali
bin Ahmad, pencipta teori tentang masuk Islam.
16.
17. Walaupun demikian, dalam periode ini banyak
tantangan dan gerakan politik yang mengganggu
stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri
maupun dari luar. Gerakan-gerakan ini seperti sisa-
sisa Bani Umayyah dan kalangan intern Bani
Abbas, revolusi al-khawarij di Afrika utara,
gerakan zindik di Persia, gerakan Syi’ah dan
konflik antar bangsa serta aliran pemikiran
keagamaan, semuanya dapat dipadamkan.
18. Pada masa al-Mahdi perekonomian mulai
nmeningkat dengan peningkatan di sektor
pertanian, melalui irigasi dan peningkatan hasil
pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan
besi. Terkecuali itu dagang transit antara timur dan
barat juga banyak membawa kekayaan. Bahsrah
menjadi pelabuhan yang penting.
19. Popularitas daulat Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman
khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan puteranya Al-
Ma’mun (813-833 M). kekayaan yang banyak di manfaatkan
Harun Al-Rasyid untuk keperluan social. Rumah sakit,
lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didirikan. Pada
masanya sudah terdapat paling tidak 800 orang dokter.
Disamping itu pemandian-pemandian juga dibangun. Tingkat
kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah
ini, kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan serta kesusastraan berada pada
zaman keemasannya
20.
21. 1. Mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu sekaligus
dengan kuda dan peralatannya disepanjang jalan. Dan juga
berusaha menertibkan angkatan bersenjata.
2. Menetapkan bendera merah sebagai lambang negara.
3. Pembuatan mata uang yang kemudian diedarkan ke seluruh
penjuru negeri islam.
4. Pembuatan panti asuhan untuk anak-anak yatim dan panti
jompo.
5. Memiliki kapal perang berjumlah 1700 buah.
6. Perluasaan wilayah kekuasaan dari Afrika menuju wilayah
Barat Daya dan Benua Eropa.
22. 1. Mendirikan pusat kegiatan ilmiah tafsir, hadits, fikih,
dan kalam.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Sastra-Seni
berkembang dalam tiga bidang, yaitu bidang diniyah,
tarikh, dan filsafat.
3. Menejermahkan buku kedokteran, buku dongeng ke
dalam bahasa Arab, dan buku filsafat dan logika.
23. Selama berkuasa kurang lebih 90 tahun lamanya, Bani
Umayyah telah banyak memberikan sesuatu yang berarti bagi
Islam. Tetapi, kekuasaan yang dibangun dengan cara-cara yang
keras dan kasar seperti yang dilakukan oleh Mu’awiyah pada
saat ia merebut kekuasaan ditambah lagi munculnya
perlawanan yang keras dari lawan-lawan politik. Sepeninggal
Hisyam ibnu Abd Malik, khalifah-khalifah Bani Umayyah
terus melemah, bukan hanya moral tetap juga lemah dalam
kekuataan politik. Kelemahan ini tentu saja terus dimanfaatkan
dengan baik oleh musuh-musuh Bani Umayyah. Akhirnya Bani
Umayyah hancur dan segera diganti.
24.
25. Pada masa Al Mahdi:
1. Membangun gedung-gedung sepanjang jalan menuju
Mekkah.
2. Memperbesar Masjid Agung di Madinah
3. Membangun tempat pelayanan pos antara Mekkah
dan Madinah kemudian Yaman.
4. Membangun benteng
26. 1. Mengalami perkembangan dalam ilmu agama, filsafat dan sains.
2. Didirikannya akademi, sekolah, dan observatorium (lembaga
ilmiah yang melakukan penelitian dan pengajarannya sekaligus
selain perpustakaan).
27. Kemunduran Bani Abbas
Setelah kekuasaan Bani Ummayah berakhir, khalifah Bani
Abbasiyah berkuasa kembali dan tidak lagi berada di bawah
pengaruh suatu dinasti tertentu. Namun, banyak dinasti-dinasti kecil
Islam yang independen. Wilayah kekuasaan Bani Abbasiyah
menyempit di Baghdad. Keadaan ini diketahui oleh tentara Mongol
dan Tartar untuk menyerang Baghdad yang akhirnya bisa mereka
kuasai.
Dalam sejarah kekuasaan bani Abbasiyah terlihat bahwa apabila
khalifah yang berkuasa kuat, para menteri cenderung berperan
sebagai kepala pegawai sipil yang hanya mendapatkan bayaran,
tetapi jika khalifah lemah, mereka akan berkuasa mengatur roda
pemerintahan sepenuhnya.