Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Makalah mikrobiolog ant yi
1. MakalahMikrobiologi
‘REAKSI ANTIBODI DAN ANTIGEN’
Oleh
NAMA : SARLIN
NIM : 2011 IB 0035
KELAS : 1A
DALAM RANGKA MENYELESAIKANTUGAS
MIKROBIOLOGI
TAHUN AJARAN 2011-2012
AKADEMIK KEBIDANAN PARAMATA
KABUPATEN MUNA
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmat dan karuniaNya sehingga makalah “REAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI”
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dimaksudkan untuk membantu
mahasiswa dalam menggabungkan kemampuan kognitif yang menjadi salah satu
penilaian dalam proses belajar.
Dalam penyusunan makalah ini ,penulis tidak terlepas dari dukungan berbagai
pihak . oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Hasil
pendidikan yang bermutu adalah mahasiswa yang berpikir ilmiah, berbudaya,
berakhlak, mulia, menguasai, teknologi, cinta tanah air, ( thingking skill ) dan
kecakapan hidup adalah hasil akhir yang di harapkan.Penyusunan makalah ini dapat
disadari jauh dari kesempurnaan yang diharapkan, maka dengan kerendahan hati
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat di harapkan.
Raha, November 2011
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian antigen dan antibodi........................................................
B. Reaksi Antgen dan Antibodi.............................................................
C. Pengertian imunisasi.........................................................................
D. Macam macam imunisasi.................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSATAKA
BAB I
4. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antigen merupakan zat yang mestimulasi tanggapan imun, terutama dalam
produksi antibody. Dimana Antigen dapat berupa molekul kecil jika sistem
kekebalan dapat terlindungi dari infeksi baik yang berasal dari bakteri maupun
firus yang dapat menghancurkan sel kanker dan zat asing lain yang ada dalam
tubuh. Jika kekebalan melemah maka kemampuan untuk melindungi tubuh
berkurang yang dapat menimbulkan demam dan flu yang dapat berkembang
dalam tubuh. Sistem kekebalan dapat pula memberikan pengawasan terhadap
sel tumor , dapat meningkatkan sel kanker , dalam realita yang ada kekuatan
antibody seseorang dapat melawan antigen yang terdapat dalam tubuh
seseorang.
Pada umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kuat.
Antigen yang kuat adalah kuman ganas/virulen. Karena itu anak anda akan
menjadi sakit bila terjangkit kuman ganas.
Antibodi(juga dikenal sebagai immunoglibin,disingkat ig) pih
proteinglobulin gammaadala yang di temukan dalam darah atau cairan tubuh
lainya pada vetebrata,dan digunakan oleh sistem kekebalan tunuh untuk
menidentifikasi dan menetralisir benda asing seperti bakteri dan virus ,mereka
biasanya terbuat dari struktur darsar unit masing-masing dengan dua rantai berat
besar dan dua lampu kecil rantai untuk membentuk,misalnya dengan satu unit
monomer,dimer dengan dua unit atau pentamers dengan lima unit.antigen dan
anti bodi mampu menjelaskan reaksi positif maupun nesgatif ,mampu
menganalisi dan memahami jeni-jenis sel darah yang berperan dalam proses
immunglobin serta mampu melakukan produser pembuatan sediaan apus.
B. Rumusan masalah
5. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, masalah yang diungkapkan
dalam makaah ini adalah sebagaiberikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan antigen dan antibody.
2. Bagaimana reaksi antigen dan antibody.
3. Apakah yang dimaksud dengan imunisasi.
4. Apakah yang dimaksud dengan imunisasi pasif dan aktif.
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang:
1. Untuk mengetahui tentang antigen dan antibody
2. Untuk mengetahui tentang reaksi antigen dan antibody
3. Untuk mengetahui tentang imunisasi
4. Untuk mengetahui tentang macam – macam imunisasi
BAB II
6. PEMBAHASAN
A. Pengertian Antigen dan Antibodi
Antigen adalah zat-zat asing yang pada umumnya merupakan protein yang
berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Antigen merupakan
bahan asing yang dikenal dan merupakan target yang akan dihancuran oleh sisitem
kekebalan tubuhn Beberapa berupa olisakarida atau polipeptida, yang tergolong
makromolekul dengan BM > 10.000. Antigen bertindak sebagai benda asing atau
nonself oleh seekor ternak dan akan merangsang timbulnya antibodi.
Antigen merupakan bahan asing yang dikenal dan merupakan target yang akan
dihancuran oleh sisitem kekebalan tubuhnan, atau Antibodi merupakan protein-
protein yang terbentuk sebagai respon terhadap antigen yang masuk ke tubuh, yang
bereaksi secara spesifik dengan antigen tersebut. Konfigurasi molekul antigen-
antibodi sedemikian rupa sehingga hanya antibodi yang timbul sebagai respon
terhadap suatu antigen tertentu saja yang ccocok dengan permukaan antigen itu
sekaligus bereaksi dengannya
a. Tempat Pembentukan Antibodi
Antibodi dibentuk oleh sel plasma yang yang berasal dari diferensiasi sel B
akibat adanya kontak dengan antigen. Selama berdiferensiasi menjadi sel plasma,
limfosit B membengkak karena retikulum endoplasma kasar (tempat sintesis protein
yang akan dikeluarkan) sangat berkembang. Karena antibodi adalah protein, sel-sel
plasma pada dasarnya menjadi pabrik protein yang produktif, menghasilkan sampai
dua ribu molekul antibodi per detik. Sedemikian besarnya komitmen perangkat
pembuat protein di sel plasma untuk menghasilkan antibodi membuat sel tersebut
tidak mampu mempertahankan sintesis protein untuk kelangsungan hidup dan
7. pertumbuhannya sendiri. Sebagai akibatnya, sel plasma mati dalam rentang waktu
lima sampai tujuh hari.
b. Cara Pembentukan Antibodi
Mekanisme sebenarnya dari pembuatan antibodi sebagai reaksi atas masuknya
antigen masih belum diketahui secara pasti. Hal ini memicu timbulnya beberapa
teori yang memberi gambaran mengenai sintesis antibodi ditinjau dari beberapa
sudut.
1.Teori Selektif
Teori ini menyatakan bahwa pada permukaan setiap sel pembentuk antibodi di
dalam tubuh terdapat gugusan-gugusan kimia yang khas, yang disebut side chain,
semacam reseptor yang berfungsi seperti antibodi dan dapat mengikat antigen yang
sesuai untuknya. Antigen itu akan merusak reseptor yang berlebihan dan dilepaskan
oleh sel ke dalam serum sebagai antibodi. Teori ini kemudian ditinggalkan karena
dianggap tidak masuk akal bahwa untuk berbagai macam antigen yang tidak terbatas
banyakya telah disediakan resaptor yang sesuai pada permukaan sel.
2. Teori Instruktif
Teori ini menyatakan bahwa antigen bekerja sebagai cetakan atau template dan
persediaan gamma-globulin di dalam badan yang belum mempunyai bentuk tertentu
kemudian menyesuaikan bentuknya sehingga berupa bentuk komplementer dari
antigen. Bentuk ini kemudian dapat dipertahankan dengan ikatan-ikatan disulfida,
ikatan-ikatan hydrogen dan sebagainya. Teori ini tidak dapat dipertahankan setelah
diketahui bahwa sifat khas antibodi ditentukan oleh urutan asam amino di bagian
variabel FAB (Fragment Antigen Binding), yang pembentukannya ditentukan oleh
suatu messenger RNA dan perubahan mRNA tidak dapat terjadi secepat kontak
dengan antigen.
8. 3.Teori Seleksi Klonal
Teori ini berdasarkan kemampuan mutasi dan seleksi dari sel-sel tertentu di
dalam tubuh sesuai dengan kemampuan yang sama pada kuman. Sel yang berperan
dalam reaksi kekebalan, sel limfosit, hanya dapat mengikat satu jenis antigen.
Kemampuan ini telah ada sejak lahir dan merupakan sifat bawaaan. Dengan demikian
maka sel-sel limfosit di dalam tubuh merupakan kumpulan sel yang berlainan, ada
yang dapat bereaksi dengan satu antigen dan ada yang bereaksi dengan antigen lain.
Bila antigen amasuk ke dalam tubuh ia diikat oleh reseptor pada permukaan limfosit
yang cocok, dan sel limfosit itu akan mengalami proliferasi dan membentuk satu
clone. Sebagian dari sel clone ini akan mengeluarkan antibodi dan sebagian lain akan
menyebar melalui aliran darah dan limfe ke dalam jaringan tubuh sebagai cadangan
sel yang sensitif terhadap antigen itu (memory cells). Antigen yang sama apabila
masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya akan bertemu dengan sel cadangan ini
dan mengakibatkan terbentuknya antibodi yang lebih cepat dan lebih banyak.
Langkah awal pembentukan antibodi adalah fagositosis makrofag. Sel ini
tidak membentuk antibodi, tapi mereka membawa antigen dalam beberapa bentuk ke
sel B. Hal ini merangsang sel B berdiferensiasi membentuk plasma sel di mana
sintesis rantai immunoglobulin dimulai dalam poliribosom. Dengan antigen khusus,
induksi respon antibodi memerlukan kerja sama antara sel B dan sel T seperti
makrofag. Mekanismenya tidak diketahui.
Antigen endogen adalah antigen yang terdapat didalam tubuh dan meliputi
antigen-antigen berikut:antigen senogeneik (heterolog), antigen autolog dan antigen
idiotipik atau antigen alogenik (homolog). Dalam bidang imunologi kuman atau
racun kuman ( toksin ) disebut sebagai antigen.Secara khusus antigen tersebut
merupakan bagian protein kuman atau protein racunnya. Bila antigen untuk pertama
kali masuk kedalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk
zat anti.Bila antigen itu kuman maka zat anti yang dibuat tubuh disebut anti bodi. Zat
9. anti terhadap racun kuman disebut Antitoksin. Berhasil tidaknya tubuh anak
memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung kepada jumlah zat anti yang
dibentuk.
Sel-sel kunci dalam respon antigen-antibodi adalah sel limfosit. Terdapat dua
jenis limfosit yang berperan, yaitu limfosit B dan T. Keduanya berasal dari sel tiang
yang sama dalam sumsum tulang. Pendewasaan limfosit B terjadi di Bursa Fabricius
pada unggas, sedangkan pada mamalia terjadi di hati fetus, tonsil, usus buntu dan
jaringan limfoid dalam dinding usus. Pendewasaan limfosit T terjadi di organ timus.
Sistim kebal atau imun terdiri dari dua macam, yaitu sistim kebal humoral dan
seluler. Limfosit B bertanggung jawab terhadap sistim kebal humoral. Apabila ada
antigen masuk ke dalam tubuh, maka limfosit B berubah menjadi sel plasma dan
menghasilkan antibodi humoral. Antibodi humoral yang terbentuk di lepas ke darah
sebagai bagian dari fraksi - globulin. Antibodi humoral ini memerangi bakteri dan
virus di dalam darah.
Sistem humoral merupakan sekelompok protein yang dikenal sebagai
imunoglobulin (Ig) atau antibodi (Ab).Limfosit T bertanggung jawab terhadap
kekebalan seluler. Apabila ada antigen di dalam tubuh, misalnya sel kanker atau
jaringan asing, maka limfosit T akan berubah menjadi limfoblast yang menghasilkan
limphokin (semacam antibodi), namun tidak dilepaskan ke dalam darah melainkan
langsung bereaksi dengan antigen di jaringan. Sistim kekebalan seluler disebut juga
“respon yang diperantarai sel”.
10. Gambar 1. Diagram Perkembangan Dua Sistim Imun (Soegiri, Soegiri,1988).
Apabila ada antigen masuk ke dalam tubuh ternak maka tubuh akan terangsang
dan memunculkan suatu respon awal yang disebut sebagai respon imun primer.
Respon ini memerlukan waktu lebih lama untuk memperbanyak limfosit dan
membentuk ingatan imunologik berupa sel-sel limfosit yang lebih peka terhadap
antigen. Kalau antigen yang sama memasuki tubuh kembali maka respon yang
muncul dari tubuh berupa respon imun sekunder. Respon ini muncul lebih cepat ,
lebih kuat dan berlangsung lebih lama daripada respon imun primer.
Gambar.2. Aktifitas Sel B dalam Reaksi Antigen-antibodi (Soegiri, Soegiri, 1988).
Kespesifikan reaksi antara antigen dan antibodi telah ditunjukkan melalui
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Landsteiner. Ia menggabungkan radikal-
radikal organik kepada protein dan menghasilkan antibodi terhadap antigen-antigen
tersebut. Keputusan yang diperolehi menunjukkan antibodi dapat membedakan antara
kelompok berbeda pada protein ataupun kumpulan kimia yang sama tetapi berbeda
kedudukan.
a. Reaksi pelarutan (precipitation)
11. Antara antibodi khusus dengan antigen larut seperti (protein). Penelitian yang
dilakukan oleh Heidelberger dan Kendall menunjukkan reaksi ini dapat optimum
pada zona kesetaraan (equivalence zone) di mana antibodi dan antigen terbentuk pada
kondisi yang paling sesuai untuk membentuk satuan ikatan (lattice). Pada zona
antibodi berlebih (antibody excess zone) dan zona antigen Berlioz (antigen excess
zone) maka pembentukan satuan ikatan tidak optimum dan masih terdapat antibodi
atau antigen bebas yang tidak terdapat dalam larutan.
b. Reaksi pembekuan (aglutinasi)
Antara antibodi khusus dengan antigen partikulat seperti bakteria, sel
dll. Prinsip-prinsip reaksi pembekuan adalah sama seperti reaksi pelarutan.
Di dalam percobaan di atas antibodi spesifik terhadap antigen dicairkan dalam
satu set telaga piring mikrotiter (baris atas), kemudian antigen pada kepekatan yang
sama ditambah kepada setiap telaga yang mengandung antibodi. Selepas eraman
untuk jangka masa yang sesuai telaga-telaga dicerap untuk melihat sama ada terdapat
pembentukan aglutinat (baris kedua). Keputusan yang diperolehi menunjukkan
terdapat aglutinat terbentuk dalam telaga 2 - 5 dan tidak dalam telaga-telaga lain.
Dalam telaga pertama aglutinat tidak terbentuk walaupun terdapat banyak antibodi
kerana nisbah antigen:antibodi tidak optimum untuk pembentukan aglutinat.
Kepekatan antibodi adalah terlalu tinggi berbanding antigen. Ini dipanggil sebagai
fenomenon prozon. Dalam telaga 6 dan 7 kepekatan antibodi adalah terlalu rendah
dan tidak cukup untuk untuk menghasilkan aglutinat. Dalam percubaan di atas titer
antibodi terdapat pada telaga 5 kerana ini ialah cairan tertinggi yang menghasilkan
tindak balas positif, iaitu penglutinatan. Rajah sebelah bawah menunjukkan
mekanisme tindak balas penghemaglutinatan tak terus (indirect hemagglutination
reaction). Dalam kaedah ini antigen larut diselaputkan ke permukaan eritrosit dan
kehadiran antibodi terhadap antigen tersebut dikesan.
B. Pengertian Imunisasi
12. Imunisasi adalah cara untuk membuat ternak kebal terhadap penyakit menular.
Imunisasi dibagi menjadi dua macam yaitu imunisasi pasif dan imunisasi aktif. Kedua
macam imunisasi tersebut berbeda dalam beberapa aspek berdasarkan cara
memperolehnya, sifat resistensi yang dihasilkan, cepat – lambatnya kemunculan
antibodi maupun katabolismenya.
Antigen endogen adalah antigen yang terdapat didalam tubuh dan meliputi
antigen-antigen berikut:antigen senogeneik (heterolog), antigen autolog dan antigen
idiotipik atau antigen alogenik (homolog). Antigen senogeneik adalah antigen yang
terdapat dalam aneka macam spesies yang secara filogenetik tidak ada hubungannya,
antigen-antigen ini penting untuk mendiagnosa penyakit. Kelompok-kelompok
antigen yang paling banyak mempunyai arti klinik adalah kelompok-kelompok
antigen yang digunakan untuk membedakan satu individu spesies dengan individu
spesies yang sama. Pada manusia determinan antigen semacam ini terdapat pada sel
darah merah,sel darah putih trombosit, protein serum, dan permukaan sel-sel yang
menyusun jaringan tertentu dari tubuh, termaksud antigen-antigen
histokompatibilitas. Antigen ini dikenal antigen polomorfik, karena adanya dua atau
lebih bentuk-bentuk yang berbeda secara genetik didalam populasi.
Keterkaitan Antigen dengan Pembentukan Antibodi
Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor sel
limfosit B. Pengikatan tersebut menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi
sel plasma. Sel plasma kemudian akan membentuk antibody yang mampu berikatan
dengan antigen yang merangsang pembentukan antibody itu sendiri. Tempat
melekatnya antibody pada antigen disebut epitop, sedangkan tempat melekatnya
antigen pada antibodi disebut variabel.
Interaksi antigen-antibodi dapat dikategorikan menjadi tingkat primer, sekunder, dan
tersier.
13. Primer
Interaksi tingkat primer adalah saat kejadian awal terikatnya antigen dengan
antibody pada situs identik yang kecil, bernama epitop.
Sekunder
Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya:
1. Netralisasi yaitu jika antibody secara fisik dapat menghalangi sebagian antigen
menimbulkan effect yang merugikan. Contohnya adalah dengan mengikat toksin
bakteri, antibody mencegah zat kimia ini berinteraksi dengan sel yang rentan.
2. Aglutinasi yaitujika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfuse
darah yang tidak cocok berikatan bersama-sama membentuk gumpalan.
3. Presipitasiyaitu jika complex antigen-antibodi yang terbentuk berukuran terlalu
besar, sehingga tidak dapat bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya
mengendap.
4. Fagositosi syitu jika bagian ekor antibody yang berikatan dengan antigen
mampu mengikat reseptor fagosit (sel penghancur) sehingga memudahkan
fagositosis korban yang mengandung antigen tersebut.
5. Sitotoksis yitu saat pengikatan antibody ke antigen juga menginduksi serangan
sel pembawa antigen oleh killer cell (sel K). Sel K serupa dengan natural killer cell
kecuali bahwa sel K mensyaratkan sel sasaran dilapisi oleh antibody sebelum dapat
dihancurkan melalui proses lisis membran plasmanya.
Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda biologic dari interaksi
antigen-antibodi yang dapat berguna atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh
14. menguntungkan antara lain: aglutinasi bakteri, lisis bakteri, immnunitas
mikroba,dan lain-lain. Sedangkan pengaruh merusak antara lain: edema, reaksi
sitolitik berat, dan defisiensi yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.
Contoh-contoh antigen antara lain:
Bakteri, Virus, Sel darah yang asing, Sel-sel dari transplantasi
organ.Toksin
Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah suatu usaha untuk mendapatkan kekebalan tubuh
ternak dengan cara memindahkan antibodi dari ternak resisten kepada ternak
yang.rentan. Ternak rentan tidak perlu secara aktif berbuat sesuatu untuk menjadi
kebal, di dalam tubuh terna ktidak terjadi reaksi antara antigen dengan antibodi.
Resistensi yang dihasilkan hanya bersifat sementara, memberi perlindungan yang
cepat namun cepat pula dikatabolisme, sehingga ternak resipien menjadi rentan
kembali terhadap infeksi ulang. Tidak ada sel ingatan yang akan melindungi ternak
15. apabila antibodi telah habis. Pada ayam, imunitas pasif diturunkan dari induk kepada
anak ayam melalui kuning telur.
o Contoh-contoh imunisasi pasif, antara lain adalah :
antibodi dalam kolustrum yang diberikan oleh induk sapi kepada pedet yang
baru lahir.
antibodi yang diberikan induk ternak lewat plasenta saat fetus masih dalam
kandungan.
antitoksin tetanus yang diberikan pada ternak untuk memberi perlindungan
segera terhadap tetanus.
Antiserum anthrax yang diberikan kepada ternak untuk memberi perlindungan
segera terhadap penyakit anthrax.
Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah suatu usaha untuk mendapatkan kekebalan tubuh pada
ternak melalui pemberian antigen pada ternak sehingga ternak menanggapinya
dengan meningkatkan tanggap kebal protektif berperantaraan sel atau antibodi atau
kedua-duanya. Pada imunisasi aktif, kekebalan tidak terbentuk secara cepat, namun
sekali terbentuk akan bertahan lama dan terbentuk sel ingatan, sehingga memiliki
kemampuan perangsangan ulang. Imunitas aktif bisa diperoleh melalui infeksi alami
atau buatan dengan vaksinasi. Imunitas aktif bisa dirusak oleh sesuatu yang
berdampak negatif terhadap sistim kebal humoral maupun seluler yang
mengakibatkan hilangnya kemampuan tubuh ternak berespon terhadap antigen.
Kespesifikan reaksi antara antigen dan antibodi telah ditunjukkan melalui
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Landsteiner. Ia menggabungkan radikal-
radikal organik kepada protein dan menghasilkan antibodi terhadap antigen-antigen
tersebut
16. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antigen merupakan bahan asing yang dikenal dan merupakan target yang
akan dihancuran oleh sisitem kekebalan tubuh. antibodi adalah protein yang dapat
ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh vetebrata lainnya, dan digunakan oleh
sistim kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menetralisasikan benda asing
seperti virus dan bakteri. Antigen adalah zat-zat asing yang pada umumnya
merupakan protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam
tubuh.
Antibodi merupakan protein-protein yang terbentuk sebagai respon terhadap
antigen yang masuk ke tubuh, yang bereaksi secara spesifik dengan antigen
tersebut. Konfigurasi molekul antigen-antibodi sedemikian rupa sehingga hanya
antibodi yang timbul sebagai respon terhadap suatu antigen tertentu saja yang
ccocok dengan permukaan antigen itu sekaligus bereaksi dengannya.
Imunisasi adalah cara untuk membuat ternak kebal terhadap penyakit menular.
Imunisasi dibagi menjadi dua macam yaitu imunisasi pasif dan imunisasi aktif.
Imunisasi pasif adalah suatu usaha untuk mendapatkan kekebalan tubuh ternak
dengan cara memindahkan antibodi dari ternak resisten kepada ternak
yang.rentan
Imunisasi aktif adalah suatu usaha untuk mendapatkan kekebalan tubuh pada
o ternak melalui pemberian antigen pada ternak sehingga ternak menanggapinya
dengan
o meningkatkan tanggap kebal protektif berperantaraan sel atau antibodi atau
keduaduanya
B. Saran
17. Demikian makalah ini yang dapat saya buat, saya menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan maka dari itu deangan kerendahan hati yang bertolak pada
kedangkalan ilmu pengetahun, untuk itu saya pelaku penulis meminta kepada para
pembaca agar dapat memberikan krik dan saran yang membangun dalam pencapaian
kesempurnaan pembutan makalah ini.
18. DAFTAR PUSTAKA
http://imbangReaksi antigen dan antibodi
http://jamanjani.blogspot.com/2010/03/reaksi-antigen-antibodi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Antigen#Reaksi_antigen_dan_antibod