SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
BAB PERMUKAAN
SEL
BIOLOGI SEL & MOLEKULER
Dosen Pengampu : Dr. Lina Listiana, M. Kes.
ANDROS SINGGIH IRAWAN (20201113003)
NANDA NABILAH CAECILIA (20201113027)
NOFIA APRILIA AMANU (20201113029)
Poin
Pembahasan
01Antigen
02Reseptor
03 Hubungan Antar Sel
1. ANTIGEN
Antigen adalah zat-zat asing yang
pada umumnya merupakan protein
yang berkaitan dengan bakteri dan
virus yang masuk ke dalam tubuh.
Antigen bertindak sebagai benda
asing dan akan merangsang
timbulnya antibodi. Antigen adalah
suatu substansi yang dapat dikenali
(berikatan) oleh permukaan antibodi
(reseptor sel B/BCR) atau oleh
reseptor sel T (TCR) melalui
perantara MHC yang dikenal dengan
istilah antigenicity. Antigen dapat
berikatan dengan BCR maupun
TCR, namun tidak semua antigen
dapat mengaktivasi limfosit (sel
B/sel T).
Struktur Antigen
01 Incomplete antigen (hapten)
Hapten adalah molekul kecil pada umumnya merupakan
molekul non protein. Hapten dapat menginduksi respon
imun spesifik apabila berikatan dengan molekul
pembawa (carrier molecule: albumin atau globulin),
tanpa molekul pembawa hapten tidak dapat menginduksi
respon imun.
02 Complete antigen
(imunogen)
Immunogen memiliki ukuran lebih
besar dan dapat berupa protein atau
polisakarida, disebut complete antigen
karena substansi tersebut dapat
menginduksi respon imun tanpa
bantuan molekul pembawa.
Fungsi Antigen
Imunogen
•Imunogen
Memaparkan suatu molekul yang bisa
dimanfaatkan di dalam memacu
proses dari respon imun, cara untuk
memperlihatkan suatu molekul dapat
melakukan reaksi dengan antibodi
yang sudah melalui proses disensitasi.
Epitop/
Determinan
Bagian dari antigen yang
memiliki fungsi agar bisa
mengenalkan pada saat
proses pembentukan
antibodi.
Paratop
Suatu bagian dari
antibodi yang bisa
membantu melakukan
pengikatan terhadap
epitop.
Jenis Antigen Berdasarkan Asalnya
Antigen
Exogen
Antigen
Endogen
Merupakan antigen yang berasal dari luar
sel (termasuk permukaan sel). Antigen
tersebut dapat masuk ke tubuh manusia
melalui inhalasi, penelanan, atau injeksi
(penyuntikan).
Berasal dari dalam sel, dapat berupa
produk metabolisme sel normal, atau
produk metabolisme sel yang terinfeksi
virus atau infeksi patogen intraseluler.
Macam Antigen Permukaan
1. Antigen Golongan Darah ABO
Antigen golongan darah ABO adalah antigen utama yang ada di eritrosit manusia. Antigen yang
dimiliki manusia biasanya antigen A atau B, A dan B atau tidak punya antigen. Jika tidak
mempunyai antigen maka golongan darahnya O, golongan darah O mempunyai antigen H yang
merupakan struktur dasar antigen A dan B
3. Antigen Pada Sel-Sel Jaringan
Antigen-antigen ini berupa protein permukaan sel. Antigen-antigen untuk tiap individu yamg sesuai
disebut “histocompasbility antigens”. Perbedaan antigen jaringan pada individu yang berlainan dapat
diketahui karena penolakan pada pencangkokan jaringan. Beberapa antigen (histocompatibility
antigens) merupakan antigen yang kuat dan yang lain berupa antigen yang lemah.
2. Antigen Golongan Darah MN
Sistem ini seperti sistem ABO ditentukan secara genetik. Seseorang mempunyai faktor MM atau NN
(homozigot) atau heterozigot MN. Determinan antigennya berupa glikoprotein pada permukaan
membran (glikoprorin). Komponen-komponen esensialnya telah diketahui yaitu galaktosa, sialic
acid dan N-Acetyl galactosamine. Kedua determinan M dan N akan rusak jika darah diberi enzim
neuraminidae.
Jenis Antigen Berdasarkan
Determinannya
a. Unideterminan univalen yaitu jenis
epitop 1 serta jumlahnya satu.
b. Unideterminan multivalen yaitu
jenis epitop 1 serta jumlahnya lebih
dari satu.
c. Multideterminan univalen yaitu
jenis epitop lebih dari 1 serta
jumlahnya satu.
d. Multideterminan multivalen yaitu
jenis epitop lebih dari 1 serta
jumlanya lebih dari satu.
Jenis Antigen Berdasarkan Spesifisitasnya
Autoanti-
gen yaitu
antigen
yang
berasal
dari
tubuhnya
sendiri.
5
Heteroanti-
gen yaitu
antigen yang
dimiliki
dengan
banyak
spesies.
Alloanti-
gen yaitu
antigen
yang
dimiliki
dengan
satu
spesies.
Antigen
organ
spesifik
yaitu
antigen
yang
dimiliki
dengan
organ
tertentu.
1 2 3 4
Xenoantigen
yaitu antigen
yang dimiliki
dengan
spesies
tertentu.
Jenis Antigen Berdasarkan Ketergantungan pada
sel T
a. Antigen yang Bergantung Sel T (T-dependent antigens)
Antigen yang membutuhkan sel T untuk menginduksi
terbentuknya antibodi (antigen yang tidak dapat menginduksi
terbentuknya antibodi secara langsung), tidak menyebabkan
toleransi imunitas, dapat menginduksi terbentuknya sel memori.
Secara struktural antigen tersebut memiliki banyak epitop yang
berbeda.
b. Antigen yang Tidak Bergantung Sel T (T-independent
antigens)
Antigen yang secara langsung dapat menstimulasi produksi
antibodi tanpa bantuan sel T. Memiliki struktur sederhana
artinya, hanya memiliki jenis epitope Contoh antigen ini antara
lain: lipopolisakarida pada bakteri, protein flagellar, polisakarida
capsula pada Pneumococcal.
Jenis Antigen Berdasarkan Kandungan Bahan
Kimianya
Karbohidrat yaitu antigen yang
imunogenik.
Lipid yaitu antigen yang tidak
imunogenik namun hapten.
Asam nukleat yaitu antigen
yang tidak imunogenik.
Protein yaitu antigen yang
imunogenik.
Interaksi Antigen dan Antibodi
1. Netralisasi merupakan suatu antibodi yang mencegah antigen untuk berikatan
dengan sel lain maka kemudian tidak menimbulkan efek yang merugikan.
2. Aglutinasi merupakan suatu antigen yang dianggap asing oleh antibodi diikat
setelah itu akan membentuk gumpalan.
3. Bisa berlangsung apabila antigen sifatnya karier, seperti eritrosit.
4. Presipitasi merupakan suatu antigen dan antibodi yang mengendap pada saat
bertemu. Hal tersebut dapat atau bisa berlangsung apabila antigen bersifat larut
air.
Karakteristik Antigen
Ukuran
•Ukuran
Melihat dari ukuran
imunogen memiliki
berat molekul yang
besar, namun bisa
juga memiliki molekul
kecil yang berkumpul
dengan protein inang
yang kemudian
memiliki sifat
imunogen. Sifat
imunogen tersebut
membentuk kompleks
hapten (molekul kecil)
dan carrier (protein
inang).
Bentuk
Bentuk
determinan
menjadi
komponen utama,
seperti halnya
DNP pada DNP-
L-lisin yang
selanjutnya akan
memberi bentuk
molekul yang
tidak dapat
dijumpai dalan
homolog primer.
Rigiditas
Gelatin yang
memiliki berat
molekul yang
sangat besar
hampir
keseluruhannya
non imunogenik.
Pada
kespesifitasnya
produksi antigen
dengan secara
langsung di bawa
ke gelatin.
.
Lokasi
Determinan
Struktur tersier
dari spatial folding
(protein) penting
dalam
menentukan
kesepesifikan dari
respon antibodi.
Struktur
Tersier
Bagian protein
yang terdenaturasi
menandakan
penentu antigen
yang sangat
penting agar dapat
dimasukkan oleh
molekul besar.
Mekanisme Kerja Antigen
Substansi bermolekul kecil di lingkungan masuk ke dalam tubuh.
Substansi tersebut menjadi antigen bila melekat pada protein tubuh.
Substansi kecil yang berubah menjadi antigen disebut “hapten”.
Substansi lolos dari barier respon non spesifik (eksternal/internal).
Substansi masuk dan berikatan dengan sel limfosit B yang akan
mensintesis.
Contoh
Antigen
1. Bakteri
2. Virus
3. Toksin
4. Sel darah asing
5. Sel-sel dari transplantasi
organ
Kelainan yang
Disebabkan Oleh
Antigen
1. Alergi
2. Toksin atau racun
3. Transplantasi
4. Bisa bintang
5. Infeksi kuman dan lain
sebagainya
2. RESEPTOR
Struktur Antigen
Reseptor atau alat penerima rangsangan merupakan
suatu struktur yang yang mampu mendeteksi rasangan
tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh.
Pada hewan vertebrata, organ indranya merupakan
reseptor atau penerima rangsangan. Pada organ indra
ini terdapat ujung-ujung saraf sensori yang peka
terhadap rangsangan tertentu. Rangsangan yang
diterima diteruskan melalui serabut saraf sebagai
impuls (rangsangan )
KONSEP
RESEPTOR
Reseptor pada permukaan sel pada masa
kini merupakan objek penelitian para ahli .
berbagai reseptor di duga terdapat pada
limfosit tiap reseptor mempunyai struktur
kimia yg unik dan jika ada rangsang
mengaktifkan , masing - masing menjadi
aktif untuk fungsi biologis khusus .
Tidak semua tipe sel mempunyai
reseptor yang komplek seperti pada
limfosit , tetapi karena terdapat banyak
sekali variasi tipe sel yang masing
masing mempunyai berbagai reseptor .
karena itu studi bidang ini sangat sulit
dan hasilnya masih bervariasi
• Infographic Style
1. SUATU MODEL JALUR
KOMUNIKASI MELALUI MEMBRAN
Pertama terdapat suatu sinyal yang merupakan
“MESSENGER” yang sifatnya sangat spesifik.
“MESSENGER” yang cocok diterima oleh reseptor. Jadi
reseptor berfungsi sebagai “DISKRIMINATOR” dalam
penggumpalan sel. Fungsi ganda reseptor yaitu menerima
suatu sinyal sebagai informasi dan meneruskannya ke
“TRANSDUCER” kemudian diteruskan lagi ke efektor
yang ada di tepi sebelah dalam membran sel
Reseptor paling banyak variasinya dibandingkan
efektor yang lebih terbatas. Efektor ialah berupa
“enzim adenilsiklasa” serta Na+, K+- dependent
ATPase dan guanylcyclase.
Messenger kedua jenisnya sangat terbatas.
Berupa AMP siklik (C AMP) yang berfungsi
untuk mengaktifkan beberapa proses intra-
sel dan juga berupa C GMP
• Infographic Style
2. RESEPTOR-RESEPTOR LIMFOSIT
Limfosit T terjadi pada jaringan Timus sedang Limfosit B
berdiferensiasi pada bursa Fabricius pada burung atau pada
jaringan yang equivalen pada vertebrata. Keduanya berasal
dari jaringan Limfoid primer dan berkumpul di Limfoid
sekunder seperti kelenjar getah bening, dan limfa (spleen).
Pada jaringan organ seperti diatas limfosit peka
terhadap antigen seperti bakteri, virus, jamur,
parasit, dan toksin. Limfosit B diaktifkan oleh
antigen yang menyebabkan dibentuknya
Antibodi. Limfosit T juga diaktifkan oleh antigen
dan terjadi bentuk sel yang dapat berpartisipasi
dalam imunitas
RESEPTOR BERDASARKAN JENIS RANGSANG
KEMORESEPTOR
Efektor yang peka terhadap rangsangan yang
berupa bahan kimia. Contoh : Bau
MEKANORESEPTOR
Efektor yang peka terhadap rangsangan yang
berupa deformasi mekanik. Contoh : Sentuhan
dan suara
TERMORESEPTOR
Efektor yang peka terhadap rangsangan yang
berupa suhu (baik itu suhu panas maupun
suhu dingin). Contoh : Ketika terkena api dan
memegang es.
FOTORESEPTOR
Efektor yang peka terhadap rangsangan yang
berupa cahaya. Contoh : Cahaya Matahari
ELEKTRORESEPTOR
Efektor yang peka terhadap rangsangan yang
berupa listrik. Misalnya dimiliki oleh hewan
aquitik, yaitu belut listrik. Digunakan sebagai
alat untuk mempertahankan diri.
MAGNETORESEPTOR
Efektor yang peka terhadap rangsangan yang
berupa medan magnet. Contoh : Medan
magnet bumi (navigasi arah utara dan
selatan), misalnya dimiliki oleh lebah madu
yang digunakan untuk menemukan makanan
RESEPTOR (PENERIMA RANGSANG)
Berfungsi menerima rangsang rasa lapar,
kenyang, nyeri, kelelahan, dan lain-lain
RESEPTOR DALAM / INTERORESEPTOR
Berfungsi menerima rangsang bau,
rasa, sentuhan, cahaya, suhu, dan lain-
lain
RESEPTOR LUAR / EKSORESEPTOR
DIBAGI MENJADI DUA
3. HUBUNGAN
ANTAR SEL
Struktur Antigen
Struktur hubungan antar sel berupa modifikasi
membrane plasma yang menyebabkan sel itu saling
melekat pada posisi tetap (Fixed position) dan dapat
pula sebagai alat komunikasi. Hubungan tersebut
terdapat pada struktur umum hewan metazoa
(Vertebrata dan Invertebrata).
Sel-sel yang berdekatan dalam jaringan atau organ dapat
mengadakan hubungan dengan sesama sel maupun dengan
substansi antar selnya.
Tipe hubungan sel
masing-masing
memiliki fungsi yang
spesifik. Ada 6 macam
hubungan antar sel,
diantaranya yaitu :
1. Tight Junction
2. Adherens Junction
3. Desmosome
4. Gap Junction
5. Hemodesmosome
6. Pasmodesmata
• Membran sel-sel berdekatan
berfusi pada satu atau
beberapa titik
• Pada setiap titik fusi, setengah
bagian membran sebelah luar
sel menyatu membentuk satu
lembaran yang kontinu dengan
setengah bagian membran luar
sel yang disebelahnya
• Tight junction terdapat pada
satu tempat yang sama
tingginya mengelilingi sel
sehingga terbentuk struktur
menyerupai belt dari titik-titik
fusi tersebut
• Pada tipe tight junction tidak
terdapat ruang antar sel
• Tipe hubungan sel tight
jungtion dapat ditemukan pada
jaringan epitel yang
memegang peranan sebagai
penghalang yang memilih,
memisahkan cairan yang
berbeda susunan kimianya
yang berada diantara sel yang
berdekatan
• Fungsi Tight Junction :
Penghalang aliran bahan-
bahan antara permukaan sel
TIGHT JUNCTION
ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM,
HEMIDESMOSOM
• Tipe Hubungan antar sel yang banyak dijumpai pada jaringan-jaringan yang terkena tekanan
mekanis yang kuat. Misalnya ditemui pada jaringan otot, jantung, epitelium rahim dan leher
rahim
• Beberapa tipe hubungan antar sel berperan untuk mengikat sel epitel yang satu dengan yang
lain melalui 3 ragam perlekatan, yaitu Adherent junction, Desmosom, dan Hemidesmosom
• Adherent junction dan desmosom merupakan mekanisme perlekatan antara sel-sel yang peran
utamanya dalam adhesi, terutama untuk menahan agar sel-sel tetap bersatu
• Sedangkan hemidesmosom berperan untuk menahan sel – sel eptel untuk tetap menempel
pada lamina basal
ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM,
HEMIDESMOSOM
• Ketiga ragam perlekatan tersebut memilki prinsip mekanisme yang sama, yaitu terdapat protein
khusus yang terbentuk pada membran sel yang berlekatan dan terhubung dengan sitoskeleton
di dalam sel.
• Dengan demikian, sitoskeleton mengikat dan membentuk jejaring ikatan yang kuat antar sel-sel
yang membentuk lapisan epitel.
• Perlekatan adherent junction dan desmosom terbentuk oleh protein transmembran yang
termasuk dalam kelompok famili Cadherin
• Protein cadherin akan berikatan dengan protein cadherin lain pada membran sel yang
berdekatan
• Interaksi antar protein cadherin pada membran sel yang berdekatan dihubungkan melalui
ikatan hemophilic binding yang memerlukan ion Ca2+ yang terdapat pada ruang extraseluler
ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM,
HEMIDESMOSOM
• Pada hubungan sel adherent junction, tiap protein cadherin terikat pada bagian dalam sel pada
filamen aktin melalui beberapa protein linker
• Adherent junction membentuk perlekatan menyerupai belt (sabuk) yang kontinu mengelilingi sel
epitel yang berdekatan.
• Struktur hubungan antar sel menyerupai belt (sabuk), adherent junction tersebut terletak pada
daerah apikal (ujung) sel.
• Pada hubungan sel desmosom, protein cadherin terikat pada bagian dalam sel pada filamen
keratin.
• Sekelompok filamen keratin yang tersusun berselang seling pada sitoplasma sel dan menempel
dengan cytoplasmic plaque pada daerah perlekatan desmosom
• Hubungan ini akan membentuk spot (noktah) desmosom
ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM,
HEMIDESMOSOM
• Hubungan antar sel pada jaringan epitel tidak cukup hanya berupa hubungan antar sel-sel yang
menyusun lapisan jaringan epitel saja. Sel-sel epitel tersebut juga harus berlekatan dengan
jaringan ikat yang berada tepat dibawah lapisan jaringan epitel.
• Hubungan sel-sel penyusun lapisan jaringan epitel pada lapisan jaringan ikat melalui mekanisme
perlekatan yang disebut hemidesmosom
• Hubungan sel hemidesmosom terbentuk melalui hubungan protein transmembran yang disebut
integrin yang terikat pada basal membran sel epitel.
• Domain ekstraseluler protein integrin berikatan dengan laminin pada lamina basal jaringan epitel.
• Pada bagian dalam sel epitel, ujung dari protein integrin akan berikatan dengan filamen keratin sel
epitel.
ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM
HEMIDESMOSOM
GAP JUNCTION
Hubungan ini merupakan modifikasi
yang paling komplek dari perlekatan
membran sel yang berdekatan
Ruang antar sel ditembus oleh sejumlah
struktur protein menyerupai pipa
memanjang dari sitosol sel yang satu ke
sitosol sel disebelahnya
Tiap pipa terdiri dari protein membran
berbentuk silinder yang disebut
konekson
Sebuah konekson tersusun atas 6
koneksin
Fungsi :
• Sebagai adhesi sel, cara kontak fisik yang
ditimbulkan sangat resisten terhadap tekanan
mekanik
• Sebagai komunikasi antar sel yang berperan
sebagai jalur permeabilitas antar sel bagi
berbagai macam molekul
Tipe ini struktur paling umum terdapat
pada sistem sel hewan kecuali pada sel-
sel otot dan pembuluh darah
GAP JUNCTION
PLASMODESMA
Hubungan merupakan saluran
sempit yang menembus dinding sel
dan menghubungkan sitoplasma
yang berdekatan.
Terdapat pada jaringan tumbuhan Jika
pada sel hewan hampir
sama seperti gap jungtion.
TERIMA KASIH 
DAFTAR PUSTAKA
1. Fatmawati, Dina. 2020. Handout Kuliah Antigen Modul. Antigen : Pengertian, Struktur, Fungsi
dan Karakteristiknya. 2020. SeputarPengetahuan.co.id. Diakses tanggal 18 Maret 2021 dari
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/07/antigen.html
2. Antigen dan Antibodi S3. Directory.UMM.ac.id. Diakses tanggal 17 Maret 2021, dari
http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/pdf/minggu_4._baru.pdf
3. Ramdani, Pirdani. 2019. Jenis-Jenis dan Fungsi dari Antigen Antibodi. SumberWawasan.com.
Diakses tanggal 18 Maret 2021, dari https://www.sumberwawasan.com/2019/06/jenis-jenis-dan-
fungsi-dari-antigen.html?m=1#

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9tristyanto
 
Paper mikrobiologi
Paper mikrobiologiPaper mikrobiologi
Paper mikrobiologiDwi Utama
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotSumayyah Nida Azizah
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanawarisusanti
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanaufia w
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeterumammuhammad27
 
Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3tristyanto
 
Imunokimia
Imunokimia Imunokimia
Imunokimia Dedi Kun
 

What's hot (20)

Autoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan HipersensitivitasAutoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan Hipersensitivitas
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9
 
Fisiologi Hidung
Fisiologi HidungFisiologi Hidung
Fisiologi Hidung
 
Paper mikrobiologi
Paper mikrobiologiPaper mikrobiologi
Paper mikrobiologi
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Imunoglobulin 4
Imunoglobulin 4Imunoglobulin 4
Imunoglobulin 4
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3
 
Imunokimia
Imunokimia Imunokimia
Imunokimia
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Jarinngan sekresi
Jarinngan sekresiJarinngan sekresi
Jarinngan sekresi
 
PPT ORGANEL SEL
PPT ORGANEL SEL PPT ORGANEL SEL
PPT ORGANEL SEL
 
Farmakologi Antiparasit
Farmakologi AntiparasitFarmakologi Antiparasit
Farmakologi Antiparasit
 

Similar to SEL RESEPTOR

ANTIGEN MANUSIA BIOLOGI MOLEKULAR KEBIDANAN
ANTIGEN MANUSIA BIOLOGI MOLEKULAR KEBIDANANANTIGEN MANUSIA BIOLOGI MOLEKULAR KEBIDANAN
ANTIGEN MANUSIA BIOLOGI MOLEKULAR KEBIDANANnataningtyas1987
 
Sistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptxSistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptxniki604469
 
Sistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptxSistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptxniki604469
 
Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiWarnet Raha
 
PPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - AntibodiPPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - AntibodiRiskymessyana99
 
Immunology_Introduction_2016.pptx
Immunology_Introduction_2016.pptxImmunology_Introduction_2016.pptx
Immunology_Introduction_2016.pptxLevina24
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinWarnet Raha
 
2011013008 shaza zahra hanifah ppt antigen dan imunogen
2011013008 shaza zahra hanifah ppt antigen dan imunogen2011013008 shaza zahra hanifah ppt antigen dan imunogen
2011013008 shaza zahra hanifah ppt antigen dan imunogenShazaZahraHanifah
 

Similar to SEL RESEPTOR (20)

ANTIGEN MANUSIA BIOLOGI MOLEKULAR KEBIDANAN
ANTIGEN MANUSIA BIOLOGI MOLEKULAR KEBIDANANANTIGEN MANUSIA BIOLOGI MOLEKULAR KEBIDANAN
ANTIGEN MANUSIA BIOLOGI MOLEKULAR KEBIDANAN
 
Makalah mikrobiolog ant yi
Makalah mikrobiolog ant yiMakalah mikrobiolog ant yi
Makalah mikrobiolog ant yi
 
Sistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptxSistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptx
 
Sistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptxSistem imun adaptif.pptx
Sistem imun adaptif.pptx
 
Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologi
 
Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologi
 
Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologi
 
Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologi
 
PPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - AntibodiPPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - Antibodi
 
Immunology_Introduction_2016.pptx
Immunology_Introduction_2016.pptxImmunology_Introduction_2016.pptx
Immunology_Introduction_2016.pptx
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
2011013008 shaza zahra hanifah ppt antigen dan imunogen
2011013008 shaza zahra hanifah ppt antigen dan imunogen2011013008 shaza zahra hanifah ppt antigen dan imunogen
2011013008 shaza zahra hanifah ppt antigen dan imunogen
 
Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologi
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Ag dan ab
Ag dan abAg dan ab
Ag dan ab
 
Makalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yantiMakalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yanti
 
Makalah imunoglobilin indah nirwana
Makalah imunoglobilin  indah nirwanaMakalah imunoglobilin  indah nirwana
Makalah imunoglobilin indah nirwana
 
Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 
Tugas bu dian
Tugas bu dianTugas bu dian
Tugas bu dian
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 

Recently uploaded (10)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 

SEL RESEPTOR

  • 2. BIOLOGI SEL & MOLEKULER Dosen Pengampu : Dr. Lina Listiana, M. Kes. ANDROS SINGGIH IRAWAN (20201113003) NANDA NABILAH CAECILIA (20201113027) NOFIA APRILIA AMANU (20201113029)
  • 5. Antigen adalah zat-zat asing yang pada umumnya merupakan protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Antigen bertindak sebagai benda asing dan akan merangsang timbulnya antibodi. Antigen adalah suatu substansi yang dapat dikenali (berikatan) oleh permukaan antibodi (reseptor sel B/BCR) atau oleh reseptor sel T (TCR) melalui perantara MHC yang dikenal dengan istilah antigenicity. Antigen dapat berikatan dengan BCR maupun TCR, namun tidak semua antigen dapat mengaktivasi limfosit (sel B/sel T).
  • 6. Struktur Antigen 01 Incomplete antigen (hapten) Hapten adalah molekul kecil pada umumnya merupakan molekul non protein. Hapten dapat menginduksi respon imun spesifik apabila berikatan dengan molekul pembawa (carrier molecule: albumin atau globulin), tanpa molekul pembawa hapten tidak dapat menginduksi respon imun. 02 Complete antigen (imunogen) Immunogen memiliki ukuran lebih besar dan dapat berupa protein atau polisakarida, disebut complete antigen karena substansi tersebut dapat menginduksi respon imun tanpa bantuan molekul pembawa.
  • 7. Fungsi Antigen Imunogen •Imunogen Memaparkan suatu molekul yang bisa dimanfaatkan di dalam memacu proses dari respon imun, cara untuk memperlihatkan suatu molekul dapat melakukan reaksi dengan antibodi yang sudah melalui proses disensitasi. Epitop/ Determinan Bagian dari antigen yang memiliki fungsi agar bisa mengenalkan pada saat proses pembentukan antibodi. Paratop Suatu bagian dari antibodi yang bisa membantu melakukan pengikatan terhadap epitop.
  • 8. Jenis Antigen Berdasarkan Asalnya Antigen Exogen Antigen Endogen Merupakan antigen yang berasal dari luar sel (termasuk permukaan sel). Antigen tersebut dapat masuk ke tubuh manusia melalui inhalasi, penelanan, atau injeksi (penyuntikan). Berasal dari dalam sel, dapat berupa produk metabolisme sel normal, atau produk metabolisme sel yang terinfeksi virus atau infeksi patogen intraseluler.
  • 9. Macam Antigen Permukaan 1. Antigen Golongan Darah ABO Antigen golongan darah ABO adalah antigen utama yang ada di eritrosit manusia. Antigen yang dimiliki manusia biasanya antigen A atau B, A dan B atau tidak punya antigen. Jika tidak mempunyai antigen maka golongan darahnya O, golongan darah O mempunyai antigen H yang merupakan struktur dasar antigen A dan B
  • 10. 3. Antigen Pada Sel-Sel Jaringan Antigen-antigen ini berupa protein permukaan sel. Antigen-antigen untuk tiap individu yamg sesuai disebut “histocompasbility antigens”. Perbedaan antigen jaringan pada individu yang berlainan dapat diketahui karena penolakan pada pencangkokan jaringan. Beberapa antigen (histocompatibility antigens) merupakan antigen yang kuat dan yang lain berupa antigen yang lemah. 2. Antigen Golongan Darah MN Sistem ini seperti sistem ABO ditentukan secara genetik. Seseorang mempunyai faktor MM atau NN (homozigot) atau heterozigot MN. Determinan antigennya berupa glikoprotein pada permukaan membran (glikoprorin). Komponen-komponen esensialnya telah diketahui yaitu galaktosa, sialic acid dan N-Acetyl galactosamine. Kedua determinan M dan N akan rusak jika darah diberi enzim neuraminidae.
  • 11. Jenis Antigen Berdasarkan Determinannya a. Unideterminan univalen yaitu jenis epitop 1 serta jumlahnya satu. b. Unideterminan multivalen yaitu jenis epitop 1 serta jumlahnya lebih dari satu. c. Multideterminan univalen yaitu jenis epitop lebih dari 1 serta jumlahnya satu. d. Multideterminan multivalen yaitu jenis epitop lebih dari 1 serta jumlanya lebih dari satu.
  • 12. Jenis Antigen Berdasarkan Spesifisitasnya Autoanti- gen yaitu antigen yang berasal dari tubuhnya sendiri. 5 Heteroanti- gen yaitu antigen yang dimiliki dengan banyak spesies. Alloanti- gen yaitu antigen yang dimiliki dengan satu spesies. Antigen organ spesifik yaitu antigen yang dimiliki dengan organ tertentu. 1 2 3 4 Xenoantigen yaitu antigen yang dimiliki dengan spesies tertentu.
  • 13. Jenis Antigen Berdasarkan Ketergantungan pada sel T a. Antigen yang Bergantung Sel T (T-dependent antigens) Antigen yang membutuhkan sel T untuk menginduksi terbentuknya antibodi (antigen yang tidak dapat menginduksi terbentuknya antibodi secara langsung), tidak menyebabkan toleransi imunitas, dapat menginduksi terbentuknya sel memori. Secara struktural antigen tersebut memiliki banyak epitop yang berbeda. b. Antigen yang Tidak Bergantung Sel T (T-independent antigens) Antigen yang secara langsung dapat menstimulasi produksi antibodi tanpa bantuan sel T. Memiliki struktur sederhana artinya, hanya memiliki jenis epitope Contoh antigen ini antara lain: lipopolisakarida pada bakteri, protein flagellar, polisakarida capsula pada Pneumococcal.
  • 14. Jenis Antigen Berdasarkan Kandungan Bahan Kimianya Karbohidrat yaitu antigen yang imunogenik. Lipid yaitu antigen yang tidak imunogenik namun hapten. Asam nukleat yaitu antigen yang tidak imunogenik. Protein yaitu antigen yang imunogenik.
  • 15. Interaksi Antigen dan Antibodi 1. Netralisasi merupakan suatu antibodi yang mencegah antigen untuk berikatan dengan sel lain maka kemudian tidak menimbulkan efek yang merugikan. 2. Aglutinasi merupakan suatu antigen yang dianggap asing oleh antibodi diikat setelah itu akan membentuk gumpalan. 3. Bisa berlangsung apabila antigen sifatnya karier, seperti eritrosit. 4. Presipitasi merupakan suatu antigen dan antibodi yang mengendap pada saat bertemu. Hal tersebut dapat atau bisa berlangsung apabila antigen bersifat larut air.
  • 16. Karakteristik Antigen Ukuran •Ukuran Melihat dari ukuran imunogen memiliki berat molekul yang besar, namun bisa juga memiliki molekul kecil yang berkumpul dengan protein inang yang kemudian memiliki sifat imunogen. Sifat imunogen tersebut membentuk kompleks hapten (molekul kecil) dan carrier (protein inang). Bentuk Bentuk determinan menjadi komponen utama, seperti halnya DNP pada DNP- L-lisin yang selanjutnya akan memberi bentuk molekul yang tidak dapat dijumpai dalan homolog primer. Rigiditas Gelatin yang memiliki berat molekul yang sangat besar hampir keseluruhannya non imunogenik. Pada kespesifitasnya produksi antigen dengan secara langsung di bawa ke gelatin. . Lokasi Determinan Struktur tersier dari spatial folding (protein) penting dalam menentukan kesepesifikan dari respon antibodi. Struktur Tersier Bagian protein yang terdenaturasi menandakan penentu antigen yang sangat penting agar dapat dimasukkan oleh molekul besar.
  • 17. Mekanisme Kerja Antigen Substansi bermolekul kecil di lingkungan masuk ke dalam tubuh. Substansi tersebut menjadi antigen bila melekat pada protein tubuh. Substansi kecil yang berubah menjadi antigen disebut “hapten”. Substansi lolos dari barier respon non spesifik (eksternal/internal). Substansi masuk dan berikatan dengan sel limfosit B yang akan mensintesis.
  • 18. Contoh Antigen 1. Bakteri 2. Virus 3. Toksin 4. Sel darah asing 5. Sel-sel dari transplantasi organ Kelainan yang Disebabkan Oleh Antigen 1. Alergi 2. Toksin atau racun 3. Transplantasi 4. Bisa bintang 5. Infeksi kuman dan lain sebagainya
  • 20. Struktur Antigen Reseptor atau alat penerima rangsangan merupakan suatu struktur yang yang mampu mendeteksi rasangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Pada hewan vertebrata, organ indranya merupakan reseptor atau penerima rangsangan. Pada organ indra ini terdapat ujung-ujung saraf sensori yang peka terhadap rangsangan tertentu. Rangsangan yang diterima diteruskan melalui serabut saraf sebagai impuls (rangsangan )
  • 21. KONSEP RESEPTOR Reseptor pada permukaan sel pada masa kini merupakan objek penelitian para ahli . berbagai reseptor di duga terdapat pada limfosit tiap reseptor mempunyai struktur kimia yg unik dan jika ada rangsang mengaktifkan , masing - masing menjadi aktif untuk fungsi biologis khusus . Tidak semua tipe sel mempunyai reseptor yang komplek seperti pada limfosit , tetapi karena terdapat banyak sekali variasi tipe sel yang masing masing mempunyai berbagai reseptor . karena itu studi bidang ini sangat sulit dan hasilnya masih bervariasi
  • 22. • Infographic Style 1. SUATU MODEL JALUR KOMUNIKASI MELALUI MEMBRAN Pertama terdapat suatu sinyal yang merupakan “MESSENGER” yang sifatnya sangat spesifik. “MESSENGER” yang cocok diterima oleh reseptor. Jadi reseptor berfungsi sebagai “DISKRIMINATOR” dalam penggumpalan sel. Fungsi ganda reseptor yaitu menerima suatu sinyal sebagai informasi dan meneruskannya ke “TRANSDUCER” kemudian diteruskan lagi ke efektor yang ada di tepi sebelah dalam membran sel Reseptor paling banyak variasinya dibandingkan efektor yang lebih terbatas. Efektor ialah berupa “enzim adenilsiklasa” serta Na+, K+- dependent ATPase dan guanylcyclase. Messenger kedua jenisnya sangat terbatas. Berupa AMP siklik (C AMP) yang berfungsi untuk mengaktifkan beberapa proses intra- sel dan juga berupa C GMP
  • 23. • Infographic Style 2. RESEPTOR-RESEPTOR LIMFOSIT Limfosit T terjadi pada jaringan Timus sedang Limfosit B berdiferensiasi pada bursa Fabricius pada burung atau pada jaringan yang equivalen pada vertebrata. Keduanya berasal dari jaringan Limfoid primer dan berkumpul di Limfoid sekunder seperti kelenjar getah bening, dan limfa (spleen). Pada jaringan organ seperti diatas limfosit peka terhadap antigen seperti bakteri, virus, jamur, parasit, dan toksin. Limfosit B diaktifkan oleh antigen yang menyebabkan dibentuknya Antibodi. Limfosit T juga diaktifkan oleh antigen dan terjadi bentuk sel yang dapat berpartisipasi dalam imunitas
  • 24. RESEPTOR BERDASARKAN JENIS RANGSANG KEMORESEPTOR Efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa bahan kimia. Contoh : Bau MEKANORESEPTOR Efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa deformasi mekanik. Contoh : Sentuhan dan suara TERMORESEPTOR Efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa suhu (baik itu suhu panas maupun suhu dingin). Contoh : Ketika terkena api dan memegang es. FOTORESEPTOR Efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa cahaya. Contoh : Cahaya Matahari ELEKTRORESEPTOR Efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa listrik. Misalnya dimiliki oleh hewan aquitik, yaitu belut listrik. Digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri. MAGNETORESEPTOR Efektor yang peka terhadap rangsangan yang berupa medan magnet. Contoh : Medan magnet bumi (navigasi arah utara dan selatan), misalnya dimiliki oleh lebah madu yang digunakan untuk menemukan makanan
  • 25. RESEPTOR (PENERIMA RANGSANG) Berfungsi menerima rangsang rasa lapar, kenyang, nyeri, kelelahan, dan lain-lain RESEPTOR DALAM / INTERORESEPTOR Berfungsi menerima rangsang bau, rasa, sentuhan, cahaya, suhu, dan lain- lain RESEPTOR LUAR / EKSORESEPTOR DIBAGI MENJADI DUA
  • 27. Struktur Antigen Struktur hubungan antar sel berupa modifikasi membrane plasma yang menyebabkan sel itu saling melekat pada posisi tetap (Fixed position) dan dapat pula sebagai alat komunikasi. Hubungan tersebut terdapat pada struktur umum hewan metazoa (Vertebrata dan Invertebrata).
  • 28. Sel-sel yang berdekatan dalam jaringan atau organ dapat mengadakan hubungan dengan sesama sel maupun dengan substansi antar selnya. Tipe hubungan sel masing-masing memiliki fungsi yang spesifik. Ada 6 macam hubungan antar sel, diantaranya yaitu : 1. Tight Junction 2. Adherens Junction 3. Desmosome 4. Gap Junction 5. Hemodesmosome 6. Pasmodesmata
  • 29. • Membran sel-sel berdekatan berfusi pada satu atau beberapa titik • Pada setiap titik fusi, setengah bagian membran sebelah luar sel menyatu membentuk satu lembaran yang kontinu dengan setengah bagian membran luar sel yang disebelahnya • Tight junction terdapat pada satu tempat yang sama tingginya mengelilingi sel sehingga terbentuk struktur menyerupai belt dari titik-titik fusi tersebut • Pada tipe tight junction tidak terdapat ruang antar sel • Tipe hubungan sel tight jungtion dapat ditemukan pada jaringan epitel yang memegang peranan sebagai penghalang yang memilih, memisahkan cairan yang berbeda susunan kimianya yang berada diantara sel yang berdekatan • Fungsi Tight Junction : Penghalang aliran bahan- bahan antara permukaan sel
  • 31. ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM, HEMIDESMOSOM • Tipe Hubungan antar sel yang banyak dijumpai pada jaringan-jaringan yang terkena tekanan mekanis yang kuat. Misalnya ditemui pada jaringan otot, jantung, epitelium rahim dan leher rahim • Beberapa tipe hubungan antar sel berperan untuk mengikat sel epitel yang satu dengan yang lain melalui 3 ragam perlekatan, yaitu Adherent junction, Desmosom, dan Hemidesmosom • Adherent junction dan desmosom merupakan mekanisme perlekatan antara sel-sel yang peran utamanya dalam adhesi, terutama untuk menahan agar sel-sel tetap bersatu • Sedangkan hemidesmosom berperan untuk menahan sel – sel eptel untuk tetap menempel pada lamina basal
  • 32. ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM, HEMIDESMOSOM • Ketiga ragam perlekatan tersebut memilki prinsip mekanisme yang sama, yaitu terdapat protein khusus yang terbentuk pada membran sel yang berlekatan dan terhubung dengan sitoskeleton di dalam sel. • Dengan demikian, sitoskeleton mengikat dan membentuk jejaring ikatan yang kuat antar sel-sel yang membentuk lapisan epitel. • Perlekatan adherent junction dan desmosom terbentuk oleh protein transmembran yang termasuk dalam kelompok famili Cadherin • Protein cadherin akan berikatan dengan protein cadherin lain pada membran sel yang berdekatan • Interaksi antar protein cadherin pada membran sel yang berdekatan dihubungkan melalui ikatan hemophilic binding yang memerlukan ion Ca2+ yang terdapat pada ruang extraseluler
  • 33. ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM, HEMIDESMOSOM • Pada hubungan sel adherent junction, tiap protein cadherin terikat pada bagian dalam sel pada filamen aktin melalui beberapa protein linker • Adherent junction membentuk perlekatan menyerupai belt (sabuk) yang kontinu mengelilingi sel epitel yang berdekatan. • Struktur hubungan antar sel menyerupai belt (sabuk), adherent junction tersebut terletak pada daerah apikal (ujung) sel. • Pada hubungan sel desmosom, protein cadherin terikat pada bagian dalam sel pada filamen keratin. • Sekelompok filamen keratin yang tersusun berselang seling pada sitoplasma sel dan menempel dengan cytoplasmic plaque pada daerah perlekatan desmosom • Hubungan ini akan membentuk spot (noktah) desmosom
  • 34. ADHERENT JUNCTION, DESMOSOM, HEMIDESMOSOM • Hubungan antar sel pada jaringan epitel tidak cukup hanya berupa hubungan antar sel-sel yang menyusun lapisan jaringan epitel saja. Sel-sel epitel tersebut juga harus berlekatan dengan jaringan ikat yang berada tepat dibawah lapisan jaringan epitel. • Hubungan sel-sel penyusun lapisan jaringan epitel pada lapisan jaringan ikat melalui mekanisme perlekatan yang disebut hemidesmosom • Hubungan sel hemidesmosom terbentuk melalui hubungan protein transmembran yang disebut integrin yang terikat pada basal membran sel epitel. • Domain ekstraseluler protein integrin berikatan dengan laminin pada lamina basal jaringan epitel. • Pada bagian dalam sel epitel, ujung dari protein integrin akan berikatan dengan filamen keratin sel epitel.
  • 37. GAP JUNCTION Hubungan ini merupakan modifikasi yang paling komplek dari perlekatan membran sel yang berdekatan Ruang antar sel ditembus oleh sejumlah struktur protein menyerupai pipa memanjang dari sitosol sel yang satu ke sitosol sel disebelahnya Tiap pipa terdiri dari protein membran berbentuk silinder yang disebut konekson Sebuah konekson tersusun atas 6 koneksin Fungsi : • Sebagai adhesi sel, cara kontak fisik yang ditimbulkan sangat resisten terhadap tekanan mekanik • Sebagai komunikasi antar sel yang berperan sebagai jalur permeabilitas antar sel bagi berbagai macam molekul Tipe ini struktur paling umum terdapat pada sistem sel hewan kecuali pada sel- sel otot dan pembuluh darah
  • 39. PLASMODESMA Hubungan merupakan saluran sempit yang menembus dinding sel dan menghubungkan sitoplasma yang berdekatan. Terdapat pada jaringan tumbuhan Jika pada sel hewan hampir sama seperti gap jungtion.
  • 41. DAFTAR PUSTAKA 1. Fatmawati, Dina. 2020. Handout Kuliah Antigen Modul. Antigen : Pengertian, Struktur, Fungsi dan Karakteristiknya. 2020. SeputarPengetahuan.co.id. Diakses tanggal 18 Maret 2021 dari https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/07/antigen.html 2. Antigen dan Antibodi S3. Directory.UMM.ac.id. Diakses tanggal 17 Maret 2021, dari http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/pdf/minggu_4._baru.pdf 3. Ramdani, Pirdani. 2019. Jenis-Jenis dan Fungsi dari Antigen Antibodi. SumberWawasan.com. Diakses tanggal 18 Maret 2021, dari https://www.sumberwawasan.com/2019/06/jenis-jenis-dan- fungsi-dari-antigen.html?m=1#