SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A.LATAR BELAKANG 
Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian 
mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara 
lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; 
malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, 
defisiensi imun, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen 
sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki berbagai penerapan 
pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin.Oleh karena 
itu kami akan memberikan uraian mengenai dasar dasar IMUNOLOGI. 
B.RUMUSAN MASALAH 
1. Apa yang dimaksud dengan aplikasi imun? 
2. Apa yang dimaksud HLA? 
3. Bagaimana penerapan sel sel imunologi di uterus? 
4. Apa saja Hipotesis yang berkaitan dengan Keberhasilan Kehamilan Terkait dengan 
respons imun?
BAB II 
PEMBAHASAN 
2 
1. APLIKASI IMUNOLOGI 
System imun adalah suatu organisasi yang terdiri atas sel sel dan molekul molekul 
yang memiliki peranan khusus dalam menciptakan suatu system pertahanan tubuh terhadap 
infeksi atau benda asing.terdapat 2 jenis respons imun yang bebeda secara fundamental 
yaitu 
A.respons yang bersifat innate(alami/nonspesifik): respons imun tersebut akan selalu 
sama seberapapun seringnya antigen tersebut masuk kedalam tubuh. 
Respons ini akan menggunakan : 
1. Sel sel yng bersifat fagositik seperti neutrofil, monosit dan makrofag 
2. Sel sel yang akan menghasilkan mediator mediator inflamasi seperti basofil, sel mast, 
dan eosinofil 
3. sel natural killer(nk) 
Selain itu system respons imun juga memiliki molekul molekul, seperti komplemen, 
protein fase akut, dan sitokin. 
B.respons yang bersifat adaptif (didapat/spesifik): akan terjadi perubahan respons 
imun menjadi adekuat seiring dengan semakin seringnya antigen tersebut masuk ke dalam 
tubuh. 
Respons adaptif akan terlihat dengan adanya poliferasi sel sel limfosit T dan B.Sel 
limfosit akan B akan menghasilkan antibodi dan sel limfosit T akan membunuh pathogen 
intraselular dengan cara mengaktifkan makrofag atau membunuh secara langsung sel sel yang 
terinfeksi oleh virus. 
System imun dalam tubuh manusia akan bereaksi apabila mampu mengenali kuman 
atu benda asing yang masuk ke dalam tubuh.Molekul molekul yang dapat dikenali oleh 
reseptor sel sel imun disebut sebagai antigen.LOkasi tempat berikatan reseptor dengan 
molekul molekul tersebut ukurannya sangat terbatas.Oleh karena itu, pada molekul molekul 
dengan struktur yang kompleks hanya mengenali sebagian dari struktur yang kompleks 
disebut sebagai epitop.Artinya, suatu molekul dengan struktur yang kompleks akan memiliki 
epitop yang bervariasi (mosaik). 
Mikroorganisme yang ditemukan sehari hari oleh seorang manusia yang 
sehat umumnya tidak akan menimbulkan gejala penyakit sama sekali, karena umumnya akan 
berhasil dikenali dan dihancurka oleh respons imun innate dalam hitungan menit atau 
jam.Untuk dapat bekerja dengan efektif reseptor imun innate harus mampu mendeteksi 
antigen antigen yang bersifat asing.Namun bebeda dengan reseptor yang ada pada respons 
imun adaptif mka dalam proses imun innate reseptor reseptor yang ada relative lebih terbatas 
dan konstan dari generasi ke generasi.Meski demikian system imun innate tetap mampu 
mengenali mikroorganisme walaupun tingkat mutasi yang terjadi pada mikroorganisme 
tersebut cukup tinggi keadaannya.Meski demikian reseptor2 imun innate akan kesulitan 
berkembang biak didalam sel sehingga komponen komponennya akan dibentuk dalam sel 
contohnya virus.
Apabila mikroorganisme tersebut mampu mengatasi hadangan dari system imun 
innate, maka akan dihadapi oleh system imun adaptif.Mikroorganisme beserta produk 
produknya yang berada di ekstraselular akan dikenali pada reseptor reseptor yang ada pada 
limfosit B, dalam hal ini adalah antibodi.Sementara untuk mikroorganisme yang ada di 
intraselular , produk produknya akan dikenali oleh reseptor reseptor yang ada di limfosit T (T 
cell reseptor =TCR).TCR akan mengenali fragmen fragmen peptide yang berasal dari 
mikroorganisme intrasel dan dipresentasikan oleh HLA pada permukaan sel atau sel sel 
khusus yang disebut sebagai Antigen Presenting Cells(APC) seperti sel dendritik, makrofag, 
dan limfosit B. 
2. Human Leukocyte Antigen (HLA) 
Seperti disebutkan sebelumnya HLA memegang peranan penting dalam aktivasi 
respons imun baik yang bersifat innate maupun adaptif. Kalau sistem innate cara mengenali 
antigennya lebih kepada pengenalan struktur karbohidrat ataupun lipid yang asing, yang tidak 
ditemukan di dalam tubuh (non-self), maka respons imun adaptif lebih melakukan 
pengenalan kepada struktur peptide yang berasal dari protein asing (non-self). Pengenalan 
terhadap struktur peptide ini akan lebih menguntungkan karena diversitas struktur peptide 
ternyata lebih banyak jika dibandingkan dengan karbohidratataupun lipid. Oleh karena itu, 
diharapkan sistem imun adaptif dapat lebih mengenali secara spesifik suatu imunogen 
sehingga dapat memicu suatu respons imun yang lebih spesifik. 
HLA adalah suatu molekul yang akan mempresentasikan fragmen peptida pada 
permukaan sel. Fragmen peptide yang dipresentasikan oleh HLA berasal dari protein eksogen 
ataupun endogen yang diproses baik melalui jalur endositik (HLA kelas II maupun jalur 
sitosolik (HLA kelas I). fragmen peptide yang dipresentasikan juga berasal dari protein self 
dan non-self. Oleh karena proses tadi berjalan secara terus menerus, maka permukaan sel 
akan dipenuhi oleh HLA-HLA dengan fragmen peptidanya masing-masing. Sel-sel yang 
tidak terinfeksi tentu saja hanya akan mempresentasikan fragmen-fragmen peptida self. Oleh 
karena itu, HLA juga bersifat sebagai pertanda imunogenik dimana memiliki fungsi untuk 
membedakan antara sel-sel yang berasal dari diri sendiri (self) dengan sel-sel yang berasal 
dari orang lain (non-self) atau histokompatibilitas. Oleh karena itu, HLA sering disebut pula 
Major Histocompatibility complex (MHC) yang ada pada manusia. Dasar-dasar pengetahuan 
mengenai HLA saat ini telah jauh berkembang seiring dengan semakin majunya ilmu 
kedokteran transplantasi. Hal ini jugalah yang mendasari pemikiran-pemikiran mengenai 
keilmuan imunoilogi reproduksi. 
HLA berdasarkan struktur dan fungsinya terdiri atas 2 kelas, yaitu kelas I dan kelas II. 
HLA akan dikoding oleh gen yang terletak pada kromosom no 6 tepatnya pada region 
6p21.31 (lengan pendek).tiap HLA memiliki kemampuan untuk mengikat fragmen peptide 
pada peptide binding site-nya. Masing-masing HLA memiliki peptide binding site yang 
bentuknya berbeda,sehingga fragmen peptide yang akan terikat juga akan berbeda. Hal ini 
sangat ditentukan oleh protein HLA yang dikoding oleh kromosom 6. seorang manusia akan 
menerima gen yang berasal dari kedua orang tuanya. Satu gen yang berasal dari ayah dan satu 
gen yang berasal dari ibu. Oleh karena itu, apabila HLA kelas I terdapat 3 lokus gen dan 
HLA kelas II memiliki 3 lokus gen, maka setiap individu akan memiliki 6 jenis HLA kelas I 
dan 6 jenis HLA kelas II. Saat ini diketahui tiap lokus gen HLA memiliki beberapa alel, 
contohnya HLA-A dapat memiliki 115 alel, sementara HLA-B dapat memiliki 301 alel. Oleh 
3
karena itu, gen HLA dikenal sebagai sistem gen yang bersifat paling polimorfik. Bagian yang 
polimorfik ini justru umumnya terdapat pada peptide binding site. Oleh karena itu, tiap jenis 
HLA dari alel yang berbeda dapat mengikat fragmen peptida yang berbeda-beda pula. Selain 
bersifat polimorfik, HLA akan diekspresikan secara kodominan, yang berarti apabila 
seseorang memiliki 6 jenis HLA kelas I, maka keenam-enamnya akan diekspresikan pada 
setiap permukaan sel somatik. 
3.Sel-sel imun di uterus 
Uterus sebagai organ tempat kehamilan akan berlangsung tentu memiliki peranan 
penting dalam proses penerimaan embrio. Lapisan endometrium dapat dianggap sebagai 
jaringan limfoid tersier setelah jaringan limfoid primer pada sumsum tulang dan timus serta 
jaringan limfoid sekunder pada kelenjar getah bening, limpa, dan Gut Associated Lymphoid 
Tissue (GALT). Hal ini disebabkan leukosit ditemukan jumlahnya cukup banyak baik pada 
daerah stroma maupun epitel Dari lapisan endometrium.sejumlah sel leukosit didapatkan baik 
secara tersebar maupun berkelompok bersebelahan dengan kelenjar endometrium pada 
stratum fungsional akan sangat berbeda pada setiap fase dari siklus haid. Yang paling 
menonjol adalah perubahan pada jumlah sel NK. Jumlah sel NK akan meningkat secara 
bermakna pascaovulasi dan jumlahnya akan tetap banyak pada lapisan desidua saat usia 
kehamilan dini. 
Beberapa Hipotesis Mengenai Keberhasilan Kehamilan Terkait Dengan Respons Imun 
Dalam kehamilan jaringan lpasentalah yang akan langsung mengadakan kontak 
dengan sistem sistem imun maternal. Hal ini disebabkan ole karena sel-sel trofoblas akan 
menginvasi hingga ke pembuluh darah maternal. Respons imun yang terjadi ternyata tidak 
sesuai dengan hukum transplantasi dimana seharusnya terjadi reaksi penolakan, karena sel-sel 
trofoblas yang berasal dari janin seharusnya juga memiliki HLA paternal. Namun, ada hal-hal 
yang ahrus dipertimbangkan bahwa sel-sel trofoblas itu berbeda dengan sel-sel somatic 
lainnya. Oleh karena itu, respons imun yang ditimbulkannya tenyu akan sangat berbeda. 
Hipotesis mengenai ekspresi HLA-G di sel-sel trofoblas 
Sel-sel sinsisiotrofoblas yang merupakan lapisan terluar dari jaringan janin dan akan 
berkontak dengan sistem imun maternal ternyata tidak mengekspresikan HLA-LA dan HLA-B 
dan hanya sedikit mengekspresikan HLA-C. Sebaliknya, sel-sel sinsisiotrofoblas tersebut 
mengekspresikan salah satu HLA nonklasik, yaitu HLA-G. 
HLA-G tampaknya berinteraksi dengan KIR seperti layaknya jenis-jenis HLA yang 
lain dan akan menekan aktivitas sitotoksitas dari sel NK. Diperkirakan inhibisi terhadap 
aktivit6as sel NK tersebut akan memicu toleransi sistem imun maternal pada embrio. HLA-G 
yang bersifat monomorfik tampaknya menunjukkan bahwa inhibisi terhadap sel NK berlaku 
secara umum tidak terkait dengan genom paternalnya. HLA-G dapat ditemukan dalam 2 
bentuk, yaitu yang ada pada permukaan sel dan yang bersifat solubel (sHLA-G). 
Hipotesis mengenai Leukimia Inhibitor Factor (LIF) dan reseptor 
Lapisan endometrium uterus tampaknya menghasilkan suatu molekul yang bersifat 
hidrosoluber, yang disebut sebagai Leukimia Inhibitor Factor (LIF) salama siklus haid terkait 
dengan kadar progesteron. Sementara di sisi lain blastokista juga akan menghasilkan LIF-reseptor. 
Selama periode implantasi lapisan desidua bersama dengan limfosit- limfosit Th2 
akan menghasilkan LIF, dan sel-sel sinsiotrofoblas akan menghasilkan reseptor LIF. 
4
Diperkirakan ekspresi LIF pada desidua san reseptor LIF pada blastokista akan memfasilitasi 
proses implantasi. Selain itu, interaksi antara LIF dan reseptornya juga terbukti dapat memicu 
pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel trofoblas. 
Hipotesisi mengenai Indoleamine 2,3-dioksigenase (IDO) 
IDO adalah suatu protein enzimatik yang berfungsi untuk katabolisme tripofan. 
Enzim tersebut telah dibuktikan dapat dihasilkan oleh sel-sel sinsiotrofoblas. Diperkirakan 
IDO yang dihasilkan oleh sel-sel sinsiotrofoblas akan merusak triptofan pada lapisan desidua 
yang dibutuhkan oleh proliferasi sel-sel imun di lapisan desidua sehingga dapat memicu 
toleransi dari sel-sel imun maternal terhadap embrio. 
Hipoteis mengenai keseimbangan Th1-Th2 
Sel helper (CD4+) naïve (Th0) saat mengenali antigen yang dipresentasikan oleh APC 
dapat berdiferensiasi menjadi Th1 apabila mendapat sinyal serupa IL-12 dan IFN, atau 
menjadi Th2 apabila mendapat sinyal serupa IL-4. Pada penelitian-penelitian sebelumnya 
ditunjukkan bahwa dominasi sitokin-sitokin proinflamasi yang dihasilkan oleh Th1 akan 
berkolerasi dengan peningkatan kejadian keguguran. Oleh karena itu, yang dianggap sebagai 
sitokin yang akan mempertahankan kehamilan adalah sitokin-sitokin yang dihasilkan ole sel-sel 
5 
imun saja, tetapi juga oleh sel-sel trofoblas. 
Hipotesis Mengenai Makrofag Supresor 
Tampaknya ada jenis makrofag lain selain makrofag yang telah dikenal secara klasik 
akan teraktivasi setelah terstimulasi oleh IFN atau lipoposakarida (LPS), dan kemudian akan 
menghasilkan sitokin-sitokin proinflamasi. Makrofag supresor ini diperkirakan akan menjaga 
rahim tetap sebagai tempat yang bersifat immuno-privileged, dengan cara menghasilkan 
sitokin-sitokin yang bersifat non-imflamasi seperti IL-10 atau antagonis reseptor IL-1 dan 
juga menghasilkan turunan oksigen bebas yang minimal atau tidak sama sekali. 
Hipotesis Mengenai Hormon 
Beberapa jenis sitokin dan hormone telah terbukti dapat dihasilkan oleh plasenta. 
Hormon yang cukup penting yang dihasilkan oleh plasenta adalah progesteron, di mana pada 
beberapa penelitian menunjukkan progesteron terbukti akan memicu produksi LIF pada 
emdometrium, dan juga akan memodulasi sistem imun maternal sehingga keseimbangan Th1 
dan Th2 akan bergerak ke arah dominasi th2. selain progesteron tampaknya hormone 
pertumbuhan juga akan memegang peranan dalam mmemodulasi sistem imun, meski saat ini 
baru terbukti pada spesies Roden. Dalam masa kehamilan plasenta akan menghasilkan 
placental Growth Hormone (pGH) yang memiliki perbedaan 13 asam amino dibandingkan 
dengan Growth Hormone (GH) yang dihasilakn oleh hipofisis. pGH akan menggantikan GH 
dalam sirkulasi maternal pada trimester kedua dan diperkirakan dapat pula memodulasi 
sistem imun maternal. 
HIPOTESIS MENGENAI CD95 DAN LIGANNYA (CD95L) 
Interaksi antara CD95L dan ligannya yaitu CD95 telah lama dikenal dalam bidang 
imunologi yang berperan untuk memicu reaksi apoptosis.Mekanisme interaksi CD95- 
CD95L umumnya digunakan untuk menjelaskan pengaturan pergantian sel, pemusnahan sel 
sel tumor, respons antiviral, dan yang terpenting adalah untuk melindungi organ organ 
tertentu dari aktifitas sel sel imun , contohnya pada organ organ yang harus dilindungi seperti 
mata dan testis(organ organ yang bersifat immune privileged).Mekanismenya adalah sel sel
imun memiliki ekspresi CD95, sehungga apabila sel sel imun mengadakan kontak akan 
terjadi interaksi CD95-CD95L yang akan memicu apoptosis sel sel imun tersebut sehingga 
organ organ tersebut akan dilindungi. 
Dalam penelitian penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa sel sel 
trofoblas Mampu menghasilkan CD95 dan dalam medium kultur mampu memicu apoptosis 
pada sel sel limfosit T yang mengekspresikan CD95L.Oleh karena itu, dapat diambil 
kesimpulan bahwa sel sel trofoblas mampu memicu apoptosis sel sel imun maternal apabila 
sel sel imun mencoba untuk melakukan kontak dengan sel sel trofoblas. 
HIPOTESIS MENGENAI ANEKSIN II 
Aneksin II adalah anggota keluarga dari glikoprotein yang dapat berikatan dengan 
fosfolipid bermuatan negatif.Aneksin adalah membrane associated protein yang umunya 
dihasilkan baik oleh sel sel normal maupun sel sel tumor.Namun, telah dibuktikan plasenta 
juga mampu untuk menhasilkan aneksin.Dalam suatu penelitian telah dibuktikan bahwa 
aneksinII dapat menghambat poliferasi sel sel limfosit dan juga menghambat produksi 
antibody IgG ataupun IgM oleh sel sel imun maternal.Oleh karena itu, molekul ini ditengarai 
juga memiliki peran dalam hal memicu toleransi system imun maternal pada embrio. 
HIPOTESIS MENGENAI RENDAHNYA AKTIFITAS KOMPLEMEN 
Dalam system imun innate, komplemen memegang peranan yang cukup penting 
dalam menghasilkan sel sel tumor atau asing dengan cara bekerjasama dengan 
antibodi.Antibodi akan mengenali antigen asing pada permukaan sel tersebut dan selanjutnya 
antibody akan bergabung dengan komplemen untuk menghasilkan Membrane Attack 
Complex (MAC) yang mampu melubangi permukaan sel yang memiliki antigen asing 
tersebut sehingga sel tersebut akan mengalami kehancuran.Namun, terdapat beberapa factor 
yang dapat menghambat mekanisme penghancuran tersebut, diantaranya adalah Membrane 
Complement Protein (MCP) yang akan menduduki tempat berikatannya antibody dengan 
komplemen sehingga tidak dapat terjadi interaksi antara antibodi dan komplemen atau 
terdapatnya peningkatan Decary Accelerating Factor(DAF), Dimana factor tersebut dapat 
meningkatkan tingkat penghancuran complement. 
HIPOTESIS MENGENAI PENYEMBUNYIAN ANTIGEN TROFOBLAS 
Hipotesis ini masih bersifat spekulatif.Diperkirakan antigen antigen paternal pada 
permukaan sel trofoblas dikamuflase oleh suatu blocking antibody dan materi materi fibrin 
atau lapisan sialomusin.Selain itu ada pula teori mengenai antigen paternal pada sel sel 
trofoblas, sehingga antibody tersebut tidak dapat mengaktivasi system imun lainnya.Hal hal 
tersebut diatas akan menyembunyikan ekspresi antigen paternal pada janin sehingga dapat 
memicu reaksi toleransi dari system imun maternal. 
6
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Aplikasi imunologi adalah adalah suatu organisasi yang terdiri atas sel sel dan molekul 
molekul yang memiliki peranan khusus dalam menciptakan suatu system pertahanan tubuh 
terhadap infeksi atau benda asing. 
HLA adalah suatu molekul yang akan mempresentasikan fragmen peptida pada permukaan 
sel. Fragmen peptide yang dipresentasikan oleh HLA berasal dari protein eksogen ataupun 
endogen yang diproses baik melalui jalur endositik (HLA kelas II maupun jalur sitosolik 
(HLA kelas I). 
Penerapan sel imun diuterus adalah Uterus sebagai organ tempat kehamilan akan 
berlangsung tentu memiliki peranan penting dalam proses penerimaan embrio. Lapisan 
endometrium dapat dianggap sebagai jaringan limfoid tersier setelah jaringan limfoid primer 
pada sumsum tulang dan timus serta jaringan limfoid sekunder pada kelenjar getah bening, 
limpa, dan Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT). Hal ini disebabkan leukosit ditemukan 
jumlahnya cukup banyak baik pada daerah stroma maupun epitel. 
Beberapa Hipotesis Mengenai Keberhasilan Kehamilan Terkait Dengan Respons Imunologi 
yaitu : 
1.Hipotesis mengenai ekspresi HLA-G di sel-sel trofoblas 
2.Hipotesis mengenai Leukimia Inhibitor Factor (LIF) dan reseptor 
3.Hipotesisi mengenai Indoleamine 2,3-dioksigenase (IDO) 
4.Hipoteis mengenai keseimbangan Th1-Th2 
5.Hipotesis Mengenai Makrofag Supresor 
6.Hipotesis Mengenai Hormon 
7.Hipotesis mengenai cd95 dan ligannya (cd95l) 
8.Hipotesis mengenai aneksin ii 
9.Hipotesis mengenai rendahnya aktifitas komplemen 
10.Hipotesis mengenai penyembunyian antigen trofoblas 
7 
B. SARAN 
Oleh karena itu untuk untuk menjaga kehamilan agar tetap sehat hingga neonatus maka 
system imunologi dalam tubuh harus disertai dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi 
dan sehat untuk janin dan ibu.
DAFTAR PUSTAKA 
 Klein J, Sato A.The HLA system.N Engl J Med. 2000;343:702-9 
 Prawirohardjo, Sarwono(2008).ilmu kebidanan.Jakarta:Penerbit PT Bina Pustaka 
8 
Sarwono Prawirohardjo. 
 Chaouat G.Fetal-Maternal immunological relationship.Encyclopedia of Life 
Sciences.2001:1-
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat 
dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Aplikasi 
Imunologi. 
Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada 
Dosen serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga 
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. 
Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. 
9 
Raha, November 2013 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i 
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ...................................................................................................1 
B. Tujuan.................................................................................................................1 
BAB II PEMBAHASAN 
1. Aplikasi Imunologi...............................................................................................2 
2 Human leukocyte antigen .....................................................................................3 
3. sel-sel imun di uterus ............................................................................................4 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan........................................................................................................8 
B. Saran..................................................................................................................8 
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9 
10
MAKALAH 
IMUNOGLOBULIN 
DI SUSUN OLEH: 
NAMA : SITI AISAH 
NIM : 2013.IB.0035 
TINGKAT : I A. 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
2013/2014 
11

More Related Content

What's hot

Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioSalsabila Azzahra
 
150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen
150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen
150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemenOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiWarnet Raha
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imunWarnet Raha
 
Biokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiBiokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiDedi Kun
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifCatatan Medis
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatCatatan Medis
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunCatatan Medis
 
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalDiscussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalCatatan Medis
 
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuh
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuhsoal-soal tentang sistem kekebalan tubuh
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuhRukmana Puspita Dewi
 

What's hot (18)

Aplikasi imunologi
Aplikasi imunologiAplikasi imunologi
Aplikasi imunologi
 
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
 
150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen
150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen
150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Immunology
ImmunologyImmunology
Immunology
 
Imunologi das11
Imunologi das11Imunologi das11
Imunologi das11
 
Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)
 
Biokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiBiokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem Imunologi
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - Autoimun
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Biologi sistem imun
Biologi sistem imunBiologi sistem imun
Biologi sistem imun
 
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalDiscussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
 
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuh
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuhsoal-soal tentang sistem kekebalan tubuh
soal-soal tentang sistem kekebalan tubuh
 

Viewers also liked

Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkungan
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkunganMakalah bahasa inggris permasalahn lingkungan
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkunganSeptian Muna Barakati
 
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baena
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baenaMakalah cara mencegah pemanasan global wa baena
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baenaSeptian Muna Barakati
 
Makalah dampak radiasi komputer terhadap kesehatan
Makalah dampak radiasi komputer  terhadap kesehatanMakalah dampak radiasi komputer  terhadap kesehatan
Makalah dampak radiasi komputer terhadap kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Makalah benteng tiworo kabupaten muna
Makalah benteng tiworo kabupaten munaMakalah benteng tiworo kabupaten muna
Makalah benteng tiworo kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (19)

Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkungan
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkunganMakalah bahasa inggris permasalahn lingkungan
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkungan
 
Makalah dewi
Makalah dewiMakalah dewi
Makalah dewi
 
Makalah asfeksia
Makalah asfeksiaMakalah asfeksia
Makalah asfeksia
 
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baena
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baenaMakalah cara mencegah pemanasan global wa baena
Makalah cara mencegah pemanasan global wa baena
 
Makalah bahaya radiasi leptop
Makalah bahaya radiasi leptopMakalah bahaya radiasi leptop
Makalah bahaya radiasi leptop
 
Makalah dampak radiasi komputer terhadap kesehatan
Makalah dampak radiasi komputer  terhadap kesehatanMakalah dampak radiasi komputer  terhadap kesehatan
Makalah dampak radiasi komputer terhadap kesehatan
 
Makalah benteng tiworo kabupaten muna
Makalah benteng tiworo kabupaten munaMakalah benteng tiworo kabupaten muna
Makalah benteng tiworo kabupaten muna
 
Makalah bola takrow
Makalah bola takrowMakalah bola takrow
Makalah bola takrow
 
Makalah air
Makalah airMakalah air
Makalah air
 
Makalah biologi 1 yani
Makalah biologi 1 yaniMakalah biologi 1 yani
Makalah biologi 1 yani
 
Makalah bahaya pemanasan global
Makalah bahaya pemanasan globalMakalah bahaya pemanasan global
Makalah bahaya pemanasan global
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Makalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchiseMakalah bisnis franchise
Makalah bisnis franchise
 
Makalah aids
Makalah aidsMakalah aids
Makalah aids
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten muna
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bayi meninggal mendadak
Makalah bayi meninggal mendadakMakalah bayi meninggal mendadak
Makalah bayi meninggal mendadak
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 

Similar to Makalah aplikasi imunologi

Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiWarnet Raha
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiWarnet Raha
 
IMMUNOLOGY PREGNANCY BY Adelle.pptx
IMMUNOLOGY PREGNANCY BY Adelle.pptxIMMUNOLOGY PREGNANCY BY Adelle.pptx
IMMUNOLOGY PREGNANCY BY Adelle.pptxAdela Adiibah
 
scribd.vdownloaders.com_imunologi-dalam-kehamilan.pptx
scribd.vdownloaders.com_imunologi-dalam-kehamilan.pptxscribd.vdownloaders.com_imunologi-dalam-kehamilan.pptx
scribd.vdownloaders.com_imunologi-dalam-kehamilan.pptxEstherFebri
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1mohamad rizal
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinWarnet Raha
 

Similar to Makalah aplikasi imunologi (20)

Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologi
 
Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologi
 
Makalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologiMakalah aplikasi imunologi
Makalah aplikasi imunologi
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
 
IMMUNOLOGY PREGNANCY BY Adelle.pptx
IMMUNOLOGY PREGNANCY BY Adelle.pptxIMMUNOLOGY PREGNANCY BY Adelle.pptx
IMMUNOLOGY PREGNANCY BY Adelle.pptx
 
scribd.vdownloaders.com_imunologi-dalam-kehamilan.pptx
scribd.vdownloaders.com_imunologi-dalam-kehamilan.pptxscribd.vdownloaders.com_imunologi-dalam-kehamilan.pptx
scribd.vdownloaders.com_imunologi-dalam-kehamilan.pptx
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
SISTEM IMUN 1 .pptx
SISTEM IMUN 1 .pptxSISTEM IMUN 1 .pptx
SISTEM IMUN 1 .pptx
 
Modulhistologi blok imunologi
Modulhistologi  blok imunologiModulhistologi  blok imunologi
Modulhistologi blok imunologi
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Tugas bu dian
Tugas bu dianTugas bu dian
Tugas bu dian
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Makalah aplikasi imunologi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 A.LATAR BELAKANG Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin.Oleh karena itu kami akan memberikan uraian mengenai dasar dasar IMUNOLOGI. B.RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan aplikasi imun? 2. Apa yang dimaksud HLA? 3. Bagaimana penerapan sel sel imunologi di uterus? 4. Apa saja Hipotesis yang berkaitan dengan Keberhasilan Kehamilan Terkait dengan respons imun?
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2 1. APLIKASI IMUNOLOGI System imun adalah suatu organisasi yang terdiri atas sel sel dan molekul molekul yang memiliki peranan khusus dalam menciptakan suatu system pertahanan tubuh terhadap infeksi atau benda asing.terdapat 2 jenis respons imun yang bebeda secara fundamental yaitu A.respons yang bersifat innate(alami/nonspesifik): respons imun tersebut akan selalu sama seberapapun seringnya antigen tersebut masuk kedalam tubuh. Respons ini akan menggunakan : 1. Sel sel yng bersifat fagositik seperti neutrofil, monosit dan makrofag 2. Sel sel yang akan menghasilkan mediator mediator inflamasi seperti basofil, sel mast, dan eosinofil 3. sel natural killer(nk) Selain itu system respons imun juga memiliki molekul molekul, seperti komplemen, protein fase akut, dan sitokin. B.respons yang bersifat adaptif (didapat/spesifik): akan terjadi perubahan respons imun menjadi adekuat seiring dengan semakin seringnya antigen tersebut masuk ke dalam tubuh. Respons adaptif akan terlihat dengan adanya poliferasi sel sel limfosit T dan B.Sel limfosit akan B akan menghasilkan antibodi dan sel limfosit T akan membunuh pathogen intraselular dengan cara mengaktifkan makrofag atau membunuh secara langsung sel sel yang terinfeksi oleh virus. System imun dalam tubuh manusia akan bereaksi apabila mampu mengenali kuman atu benda asing yang masuk ke dalam tubuh.Molekul molekul yang dapat dikenali oleh reseptor sel sel imun disebut sebagai antigen.LOkasi tempat berikatan reseptor dengan molekul molekul tersebut ukurannya sangat terbatas.Oleh karena itu, pada molekul molekul dengan struktur yang kompleks hanya mengenali sebagian dari struktur yang kompleks disebut sebagai epitop.Artinya, suatu molekul dengan struktur yang kompleks akan memiliki epitop yang bervariasi (mosaik). Mikroorganisme yang ditemukan sehari hari oleh seorang manusia yang sehat umumnya tidak akan menimbulkan gejala penyakit sama sekali, karena umumnya akan berhasil dikenali dan dihancurka oleh respons imun innate dalam hitungan menit atau jam.Untuk dapat bekerja dengan efektif reseptor imun innate harus mampu mendeteksi antigen antigen yang bersifat asing.Namun bebeda dengan reseptor yang ada pada respons imun adaptif mka dalam proses imun innate reseptor reseptor yang ada relative lebih terbatas dan konstan dari generasi ke generasi.Meski demikian system imun innate tetap mampu mengenali mikroorganisme walaupun tingkat mutasi yang terjadi pada mikroorganisme tersebut cukup tinggi keadaannya.Meski demikian reseptor2 imun innate akan kesulitan berkembang biak didalam sel sehingga komponen komponennya akan dibentuk dalam sel contohnya virus.
  • 3. Apabila mikroorganisme tersebut mampu mengatasi hadangan dari system imun innate, maka akan dihadapi oleh system imun adaptif.Mikroorganisme beserta produk produknya yang berada di ekstraselular akan dikenali pada reseptor reseptor yang ada pada limfosit B, dalam hal ini adalah antibodi.Sementara untuk mikroorganisme yang ada di intraselular , produk produknya akan dikenali oleh reseptor reseptor yang ada di limfosit T (T cell reseptor =TCR).TCR akan mengenali fragmen fragmen peptide yang berasal dari mikroorganisme intrasel dan dipresentasikan oleh HLA pada permukaan sel atau sel sel khusus yang disebut sebagai Antigen Presenting Cells(APC) seperti sel dendritik, makrofag, dan limfosit B. 2. Human Leukocyte Antigen (HLA) Seperti disebutkan sebelumnya HLA memegang peranan penting dalam aktivasi respons imun baik yang bersifat innate maupun adaptif. Kalau sistem innate cara mengenali antigennya lebih kepada pengenalan struktur karbohidrat ataupun lipid yang asing, yang tidak ditemukan di dalam tubuh (non-self), maka respons imun adaptif lebih melakukan pengenalan kepada struktur peptide yang berasal dari protein asing (non-self). Pengenalan terhadap struktur peptide ini akan lebih menguntungkan karena diversitas struktur peptide ternyata lebih banyak jika dibandingkan dengan karbohidratataupun lipid. Oleh karena itu, diharapkan sistem imun adaptif dapat lebih mengenali secara spesifik suatu imunogen sehingga dapat memicu suatu respons imun yang lebih spesifik. HLA adalah suatu molekul yang akan mempresentasikan fragmen peptida pada permukaan sel. Fragmen peptide yang dipresentasikan oleh HLA berasal dari protein eksogen ataupun endogen yang diproses baik melalui jalur endositik (HLA kelas II maupun jalur sitosolik (HLA kelas I). fragmen peptide yang dipresentasikan juga berasal dari protein self dan non-self. Oleh karena proses tadi berjalan secara terus menerus, maka permukaan sel akan dipenuhi oleh HLA-HLA dengan fragmen peptidanya masing-masing. Sel-sel yang tidak terinfeksi tentu saja hanya akan mempresentasikan fragmen-fragmen peptida self. Oleh karena itu, HLA juga bersifat sebagai pertanda imunogenik dimana memiliki fungsi untuk membedakan antara sel-sel yang berasal dari diri sendiri (self) dengan sel-sel yang berasal dari orang lain (non-self) atau histokompatibilitas. Oleh karena itu, HLA sering disebut pula Major Histocompatibility complex (MHC) yang ada pada manusia. Dasar-dasar pengetahuan mengenai HLA saat ini telah jauh berkembang seiring dengan semakin majunya ilmu kedokteran transplantasi. Hal ini jugalah yang mendasari pemikiran-pemikiran mengenai keilmuan imunoilogi reproduksi. HLA berdasarkan struktur dan fungsinya terdiri atas 2 kelas, yaitu kelas I dan kelas II. HLA akan dikoding oleh gen yang terletak pada kromosom no 6 tepatnya pada region 6p21.31 (lengan pendek).tiap HLA memiliki kemampuan untuk mengikat fragmen peptide pada peptide binding site-nya. Masing-masing HLA memiliki peptide binding site yang bentuknya berbeda,sehingga fragmen peptide yang akan terikat juga akan berbeda. Hal ini sangat ditentukan oleh protein HLA yang dikoding oleh kromosom 6. seorang manusia akan menerima gen yang berasal dari kedua orang tuanya. Satu gen yang berasal dari ayah dan satu gen yang berasal dari ibu. Oleh karena itu, apabila HLA kelas I terdapat 3 lokus gen dan HLA kelas II memiliki 3 lokus gen, maka setiap individu akan memiliki 6 jenis HLA kelas I dan 6 jenis HLA kelas II. Saat ini diketahui tiap lokus gen HLA memiliki beberapa alel, contohnya HLA-A dapat memiliki 115 alel, sementara HLA-B dapat memiliki 301 alel. Oleh 3
  • 4. karena itu, gen HLA dikenal sebagai sistem gen yang bersifat paling polimorfik. Bagian yang polimorfik ini justru umumnya terdapat pada peptide binding site. Oleh karena itu, tiap jenis HLA dari alel yang berbeda dapat mengikat fragmen peptida yang berbeda-beda pula. Selain bersifat polimorfik, HLA akan diekspresikan secara kodominan, yang berarti apabila seseorang memiliki 6 jenis HLA kelas I, maka keenam-enamnya akan diekspresikan pada setiap permukaan sel somatik. 3.Sel-sel imun di uterus Uterus sebagai organ tempat kehamilan akan berlangsung tentu memiliki peranan penting dalam proses penerimaan embrio. Lapisan endometrium dapat dianggap sebagai jaringan limfoid tersier setelah jaringan limfoid primer pada sumsum tulang dan timus serta jaringan limfoid sekunder pada kelenjar getah bening, limpa, dan Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT). Hal ini disebabkan leukosit ditemukan jumlahnya cukup banyak baik pada daerah stroma maupun epitel Dari lapisan endometrium.sejumlah sel leukosit didapatkan baik secara tersebar maupun berkelompok bersebelahan dengan kelenjar endometrium pada stratum fungsional akan sangat berbeda pada setiap fase dari siklus haid. Yang paling menonjol adalah perubahan pada jumlah sel NK. Jumlah sel NK akan meningkat secara bermakna pascaovulasi dan jumlahnya akan tetap banyak pada lapisan desidua saat usia kehamilan dini. Beberapa Hipotesis Mengenai Keberhasilan Kehamilan Terkait Dengan Respons Imun Dalam kehamilan jaringan lpasentalah yang akan langsung mengadakan kontak dengan sistem sistem imun maternal. Hal ini disebabkan ole karena sel-sel trofoblas akan menginvasi hingga ke pembuluh darah maternal. Respons imun yang terjadi ternyata tidak sesuai dengan hukum transplantasi dimana seharusnya terjadi reaksi penolakan, karena sel-sel trofoblas yang berasal dari janin seharusnya juga memiliki HLA paternal. Namun, ada hal-hal yang ahrus dipertimbangkan bahwa sel-sel trofoblas itu berbeda dengan sel-sel somatic lainnya. Oleh karena itu, respons imun yang ditimbulkannya tenyu akan sangat berbeda. Hipotesis mengenai ekspresi HLA-G di sel-sel trofoblas Sel-sel sinsisiotrofoblas yang merupakan lapisan terluar dari jaringan janin dan akan berkontak dengan sistem imun maternal ternyata tidak mengekspresikan HLA-LA dan HLA-B dan hanya sedikit mengekspresikan HLA-C. Sebaliknya, sel-sel sinsisiotrofoblas tersebut mengekspresikan salah satu HLA nonklasik, yaitu HLA-G. HLA-G tampaknya berinteraksi dengan KIR seperti layaknya jenis-jenis HLA yang lain dan akan menekan aktivitas sitotoksitas dari sel NK. Diperkirakan inhibisi terhadap aktivit6as sel NK tersebut akan memicu toleransi sistem imun maternal pada embrio. HLA-G yang bersifat monomorfik tampaknya menunjukkan bahwa inhibisi terhadap sel NK berlaku secara umum tidak terkait dengan genom paternalnya. HLA-G dapat ditemukan dalam 2 bentuk, yaitu yang ada pada permukaan sel dan yang bersifat solubel (sHLA-G). Hipotesis mengenai Leukimia Inhibitor Factor (LIF) dan reseptor Lapisan endometrium uterus tampaknya menghasilkan suatu molekul yang bersifat hidrosoluber, yang disebut sebagai Leukimia Inhibitor Factor (LIF) salama siklus haid terkait dengan kadar progesteron. Sementara di sisi lain blastokista juga akan menghasilkan LIF-reseptor. Selama periode implantasi lapisan desidua bersama dengan limfosit- limfosit Th2 akan menghasilkan LIF, dan sel-sel sinsiotrofoblas akan menghasilkan reseptor LIF. 4
  • 5. Diperkirakan ekspresi LIF pada desidua san reseptor LIF pada blastokista akan memfasilitasi proses implantasi. Selain itu, interaksi antara LIF dan reseptornya juga terbukti dapat memicu pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel trofoblas. Hipotesisi mengenai Indoleamine 2,3-dioksigenase (IDO) IDO adalah suatu protein enzimatik yang berfungsi untuk katabolisme tripofan. Enzim tersebut telah dibuktikan dapat dihasilkan oleh sel-sel sinsiotrofoblas. Diperkirakan IDO yang dihasilkan oleh sel-sel sinsiotrofoblas akan merusak triptofan pada lapisan desidua yang dibutuhkan oleh proliferasi sel-sel imun di lapisan desidua sehingga dapat memicu toleransi dari sel-sel imun maternal terhadap embrio. Hipoteis mengenai keseimbangan Th1-Th2 Sel helper (CD4+) naïve (Th0) saat mengenali antigen yang dipresentasikan oleh APC dapat berdiferensiasi menjadi Th1 apabila mendapat sinyal serupa IL-12 dan IFN, atau menjadi Th2 apabila mendapat sinyal serupa IL-4. Pada penelitian-penelitian sebelumnya ditunjukkan bahwa dominasi sitokin-sitokin proinflamasi yang dihasilkan oleh Th1 akan berkolerasi dengan peningkatan kejadian keguguran. Oleh karena itu, yang dianggap sebagai sitokin yang akan mempertahankan kehamilan adalah sitokin-sitokin yang dihasilkan ole sel-sel 5 imun saja, tetapi juga oleh sel-sel trofoblas. Hipotesis Mengenai Makrofag Supresor Tampaknya ada jenis makrofag lain selain makrofag yang telah dikenal secara klasik akan teraktivasi setelah terstimulasi oleh IFN atau lipoposakarida (LPS), dan kemudian akan menghasilkan sitokin-sitokin proinflamasi. Makrofag supresor ini diperkirakan akan menjaga rahim tetap sebagai tempat yang bersifat immuno-privileged, dengan cara menghasilkan sitokin-sitokin yang bersifat non-imflamasi seperti IL-10 atau antagonis reseptor IL-1 dan juga menghasilkan turunan oksigen bebas yang minimal atau tidak sama sekali. Hipotesis Mengenai Hormon Beberapa jenis sitokin dan hormone telah terbukti dapat dihasilkan oleh plasenta. Hormon yang cukup penting yang dihasilkan oleh plasenta adalah progesteron, di mana pada beberapa penelitian menunjukkan progesteron terbukti akan memicu produksi LIF pada emdometrium, dan juga akan memodulasi sistem imun maternal sehingga keseimbangan Th1 dan Th2 akan bergerak ke arah dominasi th2. selain progesteron tampaknya hormone pertumbuhan juga akan memegang peranan dalam mmemodulasi sistem imun, meski saat ini baru terbukti pada spesies Roden. Dalam masa kehamilan plasenta akan menghasilkan placental Growth Hormone (pGH) yang memiliki perbedaan 13 asam amino dibandingkan dengan Growth Hormone (GH) yang dihasilakn oleh hipofisis. pGH akan menggantikan GH dalam sirkulasi maternal pada trimester kedua dan diperkirakan dapat pula memodulasi sistem imun maternal. HIPOTESIS MENGENAI CD95 DAN LIGANNYA (CD95L) Interaksi antara CD95L dan ligannya yaitu CD95 telah lama dikenal dalam bidang imunologi yang berperan untuk memicu reaksi apoptosis.Mekanisme interaksi CD95- CD95L umumnya digunakan untuk menjelaskan pengaturan pergantian sel, pemusnahan sel sel tumor, respons antiviral, dan yang terpenting adalah untuk melindungi organ organ tertentu dari aktifitas sel sel imun , contohnya pada organ organ yang harus dilindungi seperti mata dan testis(organ organ yang bersifat immune privileged).Mekanismenya adalah sel sel
  • 6. imun memiliki ekspresi CD95, sehungga apabila sel sel imun mengadakan kontak akan terjadi interaksi CD95-CD95L yang akan memicu apoptosis sel sel imun tersebut sehingga organ organ tersebut akan dilindungi. Dalam penelitian penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa sel sel trofoblas Mampu menghasilkan CD95 dan dalam medium kultur mampu memicu apoptosis pada sel sel limfosit T yang mengekspresikan CD95L.Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa sel sel trofoblas mampu memicu apoptosis sel sel imun maternal apabila sel sel imun mencoba untuk melakukan kontak dengan sel sel trofoblas. HIPOTESIS MENGENAI ANEKSIN II Aneksin II adalah anggota keluarga dari glikoprotein yang dapat berikatan dengan fosfolipid bermuatan negatif.Aneksin adalah membrane associated protein yang umunya dihasilkan baik oleh sel sel normal maupun sel sel tumor.Namun, telah dibuktikan plasenta juga mampu untuk menhasilkan aneksin.Dalam suatu penelitian telah dibuktikan bahwa aneksinII dapat menghambat poliferasi sel sel limfosit dan juga menghambat produksi antibody IgG ataupun IgM oleh sel sel imun maternal.Oleh karena itu, molekul ini ditengarai juga memiliki peran dalam hal memicu toleransi system imun maternal pada embrio. HIPOTESIS MENGENAI RENDAHNYA AKTIFITAS KOMPLEMEN Dalam system imun innate, komplemen memegang peranan yang cukup penting dalam menghasilkan sel sel tumor atau asing dengan cara bekerjasama dengan antibodi.Antibodi akan mengenali antigen asing pada permukaan sel tersebut dan selanjutnya antibody akan bergabung dengan komplemen untuk menghasilkan Membrane Attack Complex (MAC) yang mampu melubangi permukaan sel yang memiliki antigen asing tersebut sehingga sel tersebut akan mengalami kehancuran.Namun, terdapat beberapa factor yang dapat menghambat mekanisme penghancuran tersebut, diantaranya adalah Membrane Complement Protein (MCP) yang akan menduduki tempat berikatannya antibody dengan komplemen sehingga tidak dapat terjadi interaksi antara antibodi dan komplemen atau terdapatnya peningkatan Decary Accelerating Factor(DAF), Dimana factor tersebut dapat meningkatkan tingkat penghancuran complement. HIPOTESIS MENGENAI PENYEMBUNYIAN ANTIGEN TROFOBLAS Hipotesis ini masih bersifat spekulatif.Diperkirakan antigen antigen paternal pada permukaan sel trofoblas dikamuflase oleh suatu blocking antibody dan materi materi fibrin atau lapisan sialomusin.Selain itu ada pula teori mengenai antigen paternal pada sel sel trofoblas, sehingga antibody tersebut tidak dapat mengaktivasi system imun lainnya.Hal hal tersebut diatas akan menyembunyikan ekspresi antigen paternal pada janin sehingga dapat memicu reaksi toleransi dari system imun maternal. 6
  • 7. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Aplikasi imunologi adalah adalah suatu organisasi yang terdiri atas sel sel dan molekul molekul yang memiliki peranan khusus dalam menciptakan suatu system pertahanan tubuh terhadap infeksi atau benda asing. HLA adalah suatu molekul yang akan mempresentasikan fragmen peptida pada permukaan sel. Fragmen peptide yang dipresentasikan oleh HLA berasal dari protein eksogen ataupun endogen yang diproses baik melalui jalur endositik (HLA kelas II maupun jalur sitosolik (HLA kelas I). Penerapan sel imun diuterus adalah Uterus sebagai organ tempat kehamilan akan berlangsung tentu memiliki peranan penting dalam proses penerimaan embrio. Lapisan endometrium dapat dianggap sebagai jaringan limfoid tersier setelah jaringan limfoid primer pada sumsum tulang dan timus serta jaringan limfoid sekunder pada kelenjar getah bening, limpa, dan Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT). Hal ini disebabkan leukosit ditemukan jumlahnya cukup banyak baik pada daerah stroma maupun epitel. Beberapa Hipotesis Mengenai Keberhasilan Kehamilan Terkait Dengan Respons Imunologi yaitu : 1.Hipotesis mengenai ekspresi HLA-G di sel-sel trofoblas 2.Hipotesis mengenai Leukimia Inhibitor Factor (LIF) dan reseptor 3.Hipotesisi mengenai Indoleamine 2,3-dioksigenase (IDO) 4.Hipoteis mengenai keseimbangan Th1-Th2 5.Hipotesis Mengenai Makrofag Supresor 6.Hipotesis Mengenai Hormon 7.Hipotesis mengenai cd95 dan ligannya (cd95l) 8.Hipotesis mengenai aneksin ii 9.Hipotesis mengenai rendahnya aktifitas komplemen 10.Hipotesis mengenai penyembunyian antigen trofoblas 7 B. SARAN Oleh karena itu untuk untuk menjaga kehamilan agar tetap sehat hingga neonatus maka system imunologi dalam tubuh harus disertai dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sehat untuk janin dan ibu.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA  Klein J, Sato A.The HLA system.N Engl J Med. 2000;343:702-9  Prawirohardjo, Sarwono(2008).ilmu kebidanan.Jakarta:Penerbit PT Bina Pustaka 8 Sarwono Prawirohardjo.  Chaouat G.Fetal-Maternal immunological relationship.Encyclopedia of Life Sciences.2001:1-
  • 9. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Aplikasi Imunologi. Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. 9 Raha, November 2013 Penulis
  • 10. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................................i DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................................1 B. Tujuan.................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 1. Aplikasi Imunologi...............................................................................................2 2 Human leukocyte antigen .....................................................................................3 3. sel-sel imun di uterus ............................................................................................4 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................................8 B. Saran..................................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9 10
  • 11. MAKALAH IMUNOGLOBULIN DI SUSUN OLEH: NAMA : SITI AISAH NIM : 2013.IB.0035 TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013/2014 11