SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
SISTEM IMUN ADAPTIF Oleh : dr Ne
PENDAHULUAN
Dalam mengenali antigen ada 3 macam
molekul pengikat antigen yang terlibat
pada system imun adaptif :
1.Permukaan sel B (imunoglubulin)
2.Reseptor antigen pada sel T (TCR)
3.Molekul major histocompability
complex (MHC)
 Reseptor antigen berperan dalam maturasi
limfosit dari sel progenitor dan pada semua
system imun adaptif
Dalam imunitas adaptif, limfosit mengenali
antigen untuk memulai respons, sedang kan sel T
efektor dan antibody mengenali antigen untuk
menjalankan fungsi mereka
Limfosit B dan T mengekspresikan reseptor
yang berbeda-beda yang mampu mengenali
antigen: antibody terkait membaran pada sel B
dan reseptor sel T pada permukaan limfosit T
Reseptor antigen limfosit B dan T
memiliki beberapa sifat yang penting
dalam imunitas adaptif dan memili
kesamaan struktur serta mekanisme
pensinyalan
Tetapi sel B dan sel T memiliki
perbedaan mendasar terkait struktur
antigen, daintara nya adalah:
1. Antibodi yang terikat membran, yang berfungsi sebagai reseptor
antigen limfosit B, dapat mengenali berbagai jenis struktur
kimia, sedangkan sel T hanya dapat mengenali peptide yang
terikat oleh major histocompability complex (MHC)
2. Molekul reseptor antigen terdiri dari bagian bagian (domain)
yang terlibat dalam pengenalan antigen sehingga dengan
demikian berbeda-beda antar klon limfosit dan bagian domain
lain yang diperlukan untuk integritas structural dan fungsi
efektor sehigga relative sama pada semua klon
3. Rantai reseptor antigen terkait dengan protein membran
invariant yang berfungsi memberikan sinyal intraselular setelah
terjadinya pengenalan antigen.
4. Antibodi ada dalam dua bentuk yaitu sebagai reseptor antigen
terikat-membrane pada sel B dan sebagai protein yang
disekresikan. Namun TCR(t cell reseptor) hanya ada satu bentuk
yaitu sebagai reseptor membran pada sel T.
SIFAT ANTIBODY DAN RESEPTOR
ANTIGEN SEL T (TCR)
PENGENALAN ANTIGEN OLEH TCR
 kedua rantai α dan rantai β dari TCR berpartisipasi dalam pengenalan
spesifik molekul MHC dan peptide yang terikat oleh molekul MHC dan
peptide.
TCR mampu mengenali antigen , namu sperti juga Ig membrane pada sel B ,
tidak mampu menyampaikan sinyal dalam sel T itu sendiri.
Aktivasi sel T memerlukan pengikatan oleh koreseptor CD4 atai CD8 yang
mengenali bagian nonpolimorfik MHC
 perbedaan pada proses pengenalan antigen adalah limfosit B dapat
mengikat berbagai jenis mikroba, toxin yang berbeda dalam konsentrasi
rendah dalam darah atau lumen organ bermukosa
TCR hanya mengenali komplek peptide-MHC dan mengikatnya dengan
afinitas yang lebih rendah, hal ini alasa mengapa ikatan sel T dan APC perlu
diperkuat dengan molekul adhesi
ANTIBODI
Molekul antibody terdiri dari empat rantai, dua polipeptida rantai berat
(H) yang identic dan dua rantai ringan yang identic (L) dimana setiap pada
setiap rantai terdapat sebuah regio variable da sebuah regio konstan.
Ada lima jenis rantai berat ig, yaitu μ, δ, ℽ, ε, dan α, yang berbeda pada
regio C-nya
 Pada manusia terdapat empat sub tipe rantai ℽ, dinamakan ℽ1, ℽ 2, ℽ3,
ℽ4, dan dua subtype rantai α, dianamakan α1 dan α2.
 Antibodi yang mempunyai rantai berat yang berbeda, termasuk dalam
kelas atau isotipe yang berbeda, dan di beri nama sesuai dengan rantai
berat meraka (IgM, IgD, IgG, IgE, dan IgA).
Jenis rantai ringan disebut dengan κ (kappa) atau λ (lamda). Setiap
antibodi hanya memiliki satu diantara dua rantai ringan. Dan setiap
antibody yang dihasilkan oleh sel B mempunyai rantai ringan yang sama.
Setiap isotipe memiliki sifat dan biologis dan fungsi efektor yang berbeda
( next )
SIFAT ISOTIPE (KELAS) UTAMA
ANTIBODI
KLASIFIKASI IMUNOGLOBULIN
1. IgG
Merupakan 75 % dari umnoglobulin total yang dibentuk oleh
rangsangan antigen.
Dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam darah janin,
sehingga igG Janin berasal dari iu nya untuk melindungi dari infeksi
Melapisi mikroorganisme sehingga lebih mudah di fagositosis dan
dapat menetralisir toxin dan virus
2. IgA
Merupakan immunoglobulin terbanyak kedua di dalam darah
Diproduksi jumaah besar oleh sel plasma dalam jaringan limfoid
yang terdapat sepanjang sal.cerna, napas dan urogenital.
Walaupun tidak dapat menembus sel plasenta, tetapi terdapat
kolostrum pada system bayi baru lahir untuk membatasi antigen yang
berasal dari makanan
3. IgM
 imunoglubuin yang berukuran paling besar. banyak terdapat di
intravascular.
 1000 kali lebih efektif dalam bakteri dibanding igG, tetapi respon igM ini
umumnya pendek hanya beberapa hari kemudia menurun. Sehingga
fenomena ini digunakan untuk menetukan suatau ingeksi akut atau tidak.
Tidak dapat menembus plasenta
4. IgD
Konsentrasi nya hanya sedikit di dalam serum. Tetapi tinggi dalam darah
tali pusat.
Peran nya belum diketahui jelas, diduga reseptor antigen pertama pada
permukaan sel B pada neonates dalam mengawali respon imun.
5. IgE
Kadarnya amat sangat rendah dalam serum.
Sel yang dilapasi oleh sel IgE jika terpapar pada allergen, sel tersebut akan
melepaskan reaksi hipersensitivitas yang sangat poten, diantaranya
PENGIKATAN ANTIGEN OLEH
ANTIBODI
1. antibody mampu mengikat berbagai macam antigen,
termasuk makromolekul dan senyawa kimia kecil.
2. Hal ini terjadi karena loop CDR pengikat antigen
molekul antibody dapat begabung Bersama membentuk
celah yang mampu mengikat molekul kecil atau
membentuk permukaan yang lebih luas sehingga
mampu mengikat molekul yang lebih besar.
3. Antibodi mengikat antigen melalui interaksi nonkovalen
dan revesible, termasuk ikatan hydrogen, interasi
hidrofobik, dan interaksi berdasarkan muatan.
4. berikut contoh gambar pengikatan antigen oleh
antibody
PENGIKATAN ANTIGEN OLEH ANTIBODY
ANTIBODY MONOCLONAL
1. satu klon sel B hanya membuat antibody dengan satu spesifisitas telah
di manfaatkan untuk memmenghasilkan antibody monoclonal dengan
implikasi yang luas untuk pengobatan klinis
2. Untuk menghasilkan antibodi monoclonal, sel B yang memiliki jangka
hidup yang pendek in vitro,dari seekor hewan diimunisasi dengan
antigen dan difusikan in vitro dengan sel myoma (tumor sel
plasma)yang dapat diperbanyak tanpa batas dalam kultur jaringan .
3. Antibody monoclonal tikus tidak bisa disuntikkan kedalam tubuh
manusia langsung karena dianggap antigen asing, maka telah diatasi
dengan pendekatan rekaya genetic dengan mempertahankan antigen-
binding V regions
4. Pendekatan lain adalah dengan menggantikan den Ig tikus dengan gen
antibody manusia dan kemudian mengimunisasi tikus dengan antigen
untuk memproduksi antibody manusia yang spesifik
5. Berikut antobodi monoclonal yang digunakan sebagai bahan terapi dan
reagen diagnostik (next)
ANTIBODY MONOCLONAL
KESIMPULAN
1. Pada system imun adaptif, molekul yang bertanggung jawab untuk
pengenalan spesifik terhadap antigen adalah antibody dan reseptor
antige sel T.
2. Antibodi (disebut juga immnuglobulin) dapat diproduksi sebagai
reseptor mebran limfosit B atau sebagai protein yang diekskresikan oleh
sel B yang dirangsang antigen dan telah berdiferensiasi menjadi sel
plasma yang menskresi antibodi.
3. antibodi yang disekresikan adalah molekul efektor imunitas humoral,
yang mampu menetralkan mikroba dan toksin mikroba dan
memusnahkan mereka dengan mengaktifkan berbagai mekanisma
efektor
4. Reseptor sel T (TCR) adalah reseptor membrane dan tidak sisekresikan.
5. Struktur utama antibody terdiri dari dua rantai berat identic dan dua
rantai ringan identik. Membentuk komplek terkait disulfida.
6. Reseptor sel T terdiri dari rantai α dan rantai . Setiap rantai terisi satu regio V dan
satu regio C, dan kedua rantai ini berpartisipasi dalam pengenalan antigen, yang bagi
Sebagian besar sel T adalah peptide yang disajikan oleh molekul MHC
7. Regio V immnuglobulin (Ig) dan molekul TCD mengandung segmen hypervariable,
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Sistem imun adaptif.pptx

Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaSeptian Muna Barakati
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiWarnet Raha
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxdesa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxArfiantoNur1
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiWarnet Raha
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveSiti Avirda
 
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selpengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selJeanM24
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1mohamad rizal
 

Similar to Sistem imun adaptif.pptx (20)

Makalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yantiMakalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yanti
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Makalah imunoglobilin indah nirwana
Makalah imunoglobilin  indah nirwanaMakalah imunoglobilin  indah nirwana
Makalah imunoglobilin indah nirwana
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxdesa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Makalah mikrobiologi dosen
Makalah mikrobiologi                                 dosenMakalah mikrobiologi                                 dosen
Makalah mikrobiologi dosen
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Ag dan ab
Ag dan abAg dan ab
Ag dan ab
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111
 
Makalah imunoglobilin indah nirwana
Makalah imunoglobilin  indah nirwanaMakalah imunoglobilin  indah nirwana
Makalah imunoglobilin indah nirwana
 
Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selpengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1
 

Recently uploaded

Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxREdy28
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®Obat Cytotec
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxYesicaAprilliaPutriA
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024PUTRA ADI IRAWAN
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 

Recently uploaded (20)

Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 

Sistem imun adaptif.pptx

  • 1. SISTEM IMUN ADAPTIF Oleh : dr Ne
  • 2. PENDAHULUAN Dalam mengenali antigen ada 3 macam molekul pengikat antigen yang terlibat pada system imun adaptif : 1.Permukaan sel B (imunoglubulin) 2.Reseptor antigen pada sel T (TCR) 3.Molekul major histocompability complex (MHC)
  • 3.  Reseptor antigen berperan dalam maturasi limfosit dari sel progenitor dan pada semua system imun adaptif Dalam imunitas adaptif, limfosit mengenali antigen untuk memulai respons, sedang kan sel T efektor dan antibody mengenali antigen untuk menjalankan fungsi mereka Limfosit B dan T mengekspresikan reseptor yang berbeda-beda yang mampu mengenali antigen: antibody terkait membaran pada sel B dan reseptor sel T pada permukaan limfosit T
  • 4. Reseptor antigen limfosit B dan T memiliki beberapa sifat yang penting dalam imunitas adaptif dan memili kesamaan struktur serta mekanisme pensinyalan Tetapi sel B dan sel T memiliki perbedaan mendasar terkait struktur antigen, daintara nya adalah:
  • 5. 1. Antibodi yang terikat membran, yang berfungsi sebagai reseptor antigen limfosit B, dapat mengenali berbagai jenis struktur kimia, sedangkan sel T hanya dapat mengenali peptide yang terikat oleh major histocompability complex (MHC) 2. Molekul reseptor antigen terdiri dari bagian bagian (domain) yang terlibat dalam pengenalan antigen sehingga dengan demikian berbeda-beda antar klon limfosit dan bagian domain lain yang diperlukan untuk integritas structural dan fungsi efektor sehigga relative sama pada semua klon 3. Rantai reseptor antigen terkait dengan protein membran invariant yang berfungsi memberikan sinyal intraselular setelah terjadinya pengenalan antigen. 4. Antibodi ada dalam dua bentuk yaitu sebagai reseptor antigen terikat-membrane pada sel B dan sebagai protein yang disekresikan. Namun TCR(t cell reseptor) hanya ada satu bentuk yaitu sebagai reseptor membran pada sel T.
  • 6. SIFAT ANTIBODY DAN RESEPTOR ANTIGEN SEL T (TCR)
  • 7. PENGENALAN ANTIGEN OLEH TCR  kedua rantai α dan rantai β dari TCR berpartisipasi dalam pengenalan spesifik molekul MHC dan peptide yang terikat oleh molekul MHC dan peptide. TCR mampu mengenali antigen , namu sperti juga Ig membrane pada sel B , tidak mampu menyampaikan sinyal dalam sel T itu sendiri. Aktivasi sel T memerlukan pengikatan oleh koreseptor CD4 atai CD8 yang mengenali bagian nonpolimorfik MHC  perbedaan pada proses pengenalan antigen adalah limfosit B dapat mengikat berbagai jenis mikroba, toxin yang berbeda dalam konsentrasi rendah dalam darah atau lumen organ bermukosa TCR hanya mengenali komplek peptide-MHC dan mengikatnya dengan afinitas yang lebih rendah, hal ini alasa mengapa ikatan sel T dan APC perlu diperkuat dengan molekul adhesi
  • 8. ANTIBODI Molekul antibody terdiri dari empat rantai, dua polipeptida rantai berat (H) yang identic dan dua rantai ringan yang identic (L) dimana setiap pada setiap rantai terdapat sebuah regio variable da sebuah regio konstan. Ada lima jenis rantai berat ig, yaitu μ, δ, ℽ, ε, dan α, yang berbeda pada regio C-nya  Pada manusia terdapat empat sub tipe rantai ℽ, dinamakan ℽ1, ℽ 2, ℽ3, ℽ4, dan dua subtype rantai α, dianamakan α1 dan α2.  Antibodi yang mempunyai rantai berat yang berbeda, termasuk dalam kelas atau isotipe yang berbeda, dan di beri nama sesuai dengan rantai berat meraka (IgM, IgD, IgG, IgE, dan IgA). Jenis rantai ringan disebut dengan κ (kappa) atau λ (lamda). Setiap antibodi hanya memiliki satu diantara dua rantai ringan. Dan setiap antibody yang dihasilkan oleh sel B mempunyai rantai ringan yang sama. Setiap isotipe memiliki sifat dan biologis dan fungsi efektor yang berbeda ( next )
  • 9. SIFAT ISOTIPE (KELAS) UTAMA ANTIBODI
  • 10. KLASIFIKASI IMUNOGLOBULIN 1. IgG Merupakan 75 % dari umnoglobulin total yang dibentuk oleh rangsangan antigen. Dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam darah janin, sehingga igG Janin berasal dari iu nya untuk melindungi dari infeksi Melapisi mikroorganisme sehingga lebih mudah di fagositosis dan dapat menetralisir toxin dan virus 2. IgA Merupakan immunoglobulin terbanyak kedua di dalam darah Diproduksi jumaah besar oleh sel plasma dalam jaringan limfoid yang terdapat sepanjang sal.cerna, napas dan urogenital. Walaupun tidak dapat menembus sel plasenta, tetapi terdapat kolostrum pada system bayi baru lahir untuk membatasi antigen yang berasal dari makanan
  • 11. 3. IgM  imunoglubuin yang berukuran paling besar. banyak terdapat di intravascular.  1000 kali lebih efektif dalam bakteri dibanding igG, tetapi respon igM ini umumnya pendek hanya beberapa hari kemudia menurun. Sehingga fenomena ini digunakan untuk menetukan suatau ingeksi akut atau tidak. Tidak dapat menembus plasenta 4. IgD Konsentrasi nya hanya sedikit di dalam serum. Tetapi tinggi dalam darah tali pusat. Peran nya belum diketahui jelas, diduga reseptor antigen pertama pada permukaan sel B pada neonates dalam mengawali respon imun. 5. IgE Kadarnya amat sangat rendah dalam serum. Sel yang dilapasi oleh sel IgE jika terpapar pada allergen, sel tersebut akan melepaskan reaksi hipersensitivitas yang sangat poten, diantaranya
  • 12. PENGIKATAN ANTIGEN OLEH ANTIBODI 1. antibody mampu mengikat berbagai macam antigen, termasuk makromolekul dan senyawa kimia kecil. 2. Hal ini terjadi karena loop CDR pengikat antigen molekul antibody dapat begabung Bersama membentuk celah yang mampu mengikat molekul kecil atau membentuk permukaan yang lebih luas sehingga mampu mengikat molekul yang lebih besar. 3. Antibodi mengikat antigen melalui interaksi nonkovalen dan revesible, termasuk ikatan hydrogen, interasi hidrofobik, dan interaksi berdasarkan muatan. 4. berikut contoh gambar pengikatan antigen oleh antibody
  • 14. ANTIBODY MONOCLONAL 1. satu klon sel B hanya membuat antibody dengan satu spesifisitas telah di manfaatkan untuk memmenghasilkan antibody monoclonal dengan implikasi yang luas untuk pengobatan klinis 2. Untuk menghasilkan antibodi monoclonal, sel B yang memiliki jangka hidup yang pendek in vitro,dari seekor hewan diimunisasi dengan antigen dan difusikan in vitro dengan sel myoma (tumor sel plasma)yang dapat diperbanyak tanpa batas dalam kultur jaringan . 3. Antibody monoclonal tikus tidak bisa disuntikkan kedalam tubuh manusia langsung karena dianggap antigen asing, maka telah diatasi dengan pendekatan rekaya genetic dengan mempertahankan antigen- binding V regions 4. Pendekatan lain adalah dengan menggantikan den Ig tikus dengan gen antibody manusia dan kemudian mengimunisasi tikus dengan antigen untuk memproduksi antibody manusia yang spesifik 5. Berikut antobodi monoclonal yang digunakan sebagai bahan terapi dan reagen diagnostik (next)
  • 16. KESIMPULAN 1. Pada system imun adaptif, molekul yang bertanggung jawab untuk pengenalan spesifik terhadap antigen adalah antibody dan reseptor antige sel T. 2. Antibodi (disebut juga immnuglobulin) dapat diproduksi sebagai reseptor mebran limfosit B atau sebagai protein yang diekskresikan oleh sel B yang dirangsang antigen dan telah berdiferensiasi menjadi sel plasma yang menskresi antibodi. 3. antibodi yang disekresikan adalah molekul efektor imunitas humoral, yang mampu menetralkan mikroba dan toksin mikroba dan memusnahkan mereka dengan mengaktifkan berbagai mekanisma efektor 4. Reseptor sel T (TCR) adalah reseptor membrane dan tidak sisekresikan. 5. Struktur utama antibody terdiri dari dua rantai berat identic dan dua rantai ringan identik. Membentuk komplek terkait disulfida. 6. Reseptor sel T terdiri dari rantai α dan rantai . Setiap rantai terisi satu regio V dan satu regio C, dan kedua rantai ini berpartisipasi dalam pengenalan antigen, yang bagi Sebagian besar sel T adalah peptide yang disajikan oleh molekul MHC 7. Regio V immnuglobulin (Ig) dan molekul TCD mengandung segmen hypervariable,

Editor's Notes

  1. Reseptor antigen limfosit B dan antibody yang dieskresikan sel B dapat menegenali bentuk atau konfirmasi dari makromolekul, yaitu protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat serta senyawa kimia yang lebih sederhana dan lebih kecil. Spesifisitas sel B yang luas, memungkinkan system imun humoral untuk mengenal, merespon dan mengeliminasi berbagai jenis mikroba dan toksin. Sel T hanya dapat mengenali peptida yang terikat yang terikat molekul MHC (major histocompability complex) yang disajikan pada permukaan antigen-presenting cell(APC) spesifisitas ini membuat selt T tidak akan pernah berinterasi dengan atigen bebas atau terlarut, serta berinteraksi dengan antigen mikobial dan antigen tumor Domain pengenalan antigen pada reseptor disebut regio variable (V), dan bagian yang dipertahankan disebut regio konstran (R) setiap regio V, Sebagian besar variasi urutan asam amino terkonsetrasi dalam bentangan yang pendek , disebut regio hypervariable, atau complementarity determining regions (CDRS). Dengan memusatkan variasi urutan dalam regio yang kecil dari reseptor, memungkinkan terbentuknya keragaman bagian pengikat. Sinyal ini ditrasmisikan ke sitosol dan inti, dapat menybabkan, limfosir berpoliferasi, berdiferensiasi, melakukan fungsi efektor, atau mati dalam keadaan tertentu. Antibodi bodi yang dieksresikan dalam darah dan skresi mukosa, diamana mikroba (jadi antibody adalah molekul efektor imunitas humoral). Antibodi disebut juga IG atau immunoglobulin
  2. antibodi atau disebut juga dengan immunoglobulin dapat dieskresikan sebagai reseptor membrane atau protein yang dieskresikan; sedangkan TCR hanya berfusngsi sebagai receptor membrane. Pada gambar ini reseptor antign tunggal dintunjukkan menganali antigen, tetapi persinyalan biasanya membutuhkan dua atau lebih resptor mengikat molekul antigen yang berdekatan. Apcs (antigen-presenting cell) MHC (major histocompability complex)
  3. 1. yaitu μ (mu) , δ (delta), ℽ (gamma), ε (epsilon), dan α (alfa) 2. Subtipe IgGberbeda satu sama lain nya sesuai dengan karakteristik fungsional nya 3. Subtipe IgA tidak berbeda satu dengan yang lain. 4. Fungsi rantai ringan adalah untuk membentuk permukaan pengikat antigen pada antibody, Bersama dengan rantai berat; ranitai ringan tidak terlibat pada fungsi efektor, kecuali mengikat dan menetralisir mikroba dan toksin
  4. Gambar ini merangkum beberapa sifat penting isotipe antibody utama manusia. Isotipe dikalsifikasiakan atas dasar berat (H) mereka. Setiap isotipe beberapa berisi rantai ringan κ (kappa) atau λ (lamda) Diagram skematik menggambarkan bentuk yang berbeda dari antibody yang disekresikan. Pada igA terdiri dari dua subkelas yaitu igA1 dan igA2. Pada igG terdri dari empat subkelas, yang disebut igG1, igG2, igG3, dan igG4. Sebagian fungsi opsonisasi dan fiksasi komplemen igG dilakukan oleh igG1 dan igG3
  5. Gambar ini menunjukan bagaimana tempat antigen mengikat dapat mengakomodasikan makromolekul terlarut dalam konformasi alami mereka. Rantai berat antobodi berwarna merah rantai ringan berwarna kuning sedangkan antigen berwarna biru