SlideShare a Scribd company logo
1 of 100
1
MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu:
Julianto, M.Pd
Oleh:
Kelompok 9
Kelas B - PGSD 2012
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
2
MANAJEMEN PRODUKSI DAN
PEMASARAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu:
Julianto, M.Pd
Oleh: Kelompok 9
Kelas B - PGSD 2012
Anggota:
 Fikahati Rachmawati 12010644051
 Annisa Cahya Wiguna 12010644076
 Eka Pratiwi 12010644082
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Manajemen Produksi dan Pemasaran” dengan tepat
waktu. Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah, khususnya
kepada:
1. Julianto, M.Pd dan Putri Rachmadyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing
mata kuliah Kewirausahaan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan PGSD angkatan 2012, khususnya di kelas B PGSD 2012,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.
3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan, doa dan bantuan yang besar kepada
kami.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “Manajemen Produksi dan Pemasaran”.
Produksi merupakan fungsi yang ada di sebuah perusahaan manufaktur atau jasa
yang mengemban fungsi untuk menciptakan kegunaan bentuk (form utility).
Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab
bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan
civitas akademika yang membacanya. Seperti pepatah “Tiada gading yang tak
retak”, kami menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan,
sehingga saran, kritik, dan masukan dari segenap pembaca kami harapkan guna
perbaikan makalah ini di masa mendatang.
4
Surabaya, 1 Nopember 2015
Kelompok 9
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Pertanyaan 2
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Produksi 5
2.1.1 Pengertian Produksi 5
2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi 5
2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif 9
2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial 9
2.1.5 Fungsi dan Sistem Produksi 9
2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi 12
2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi 13
2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi 17
2.1.9 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan 18
2.1.10 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi 19
2.1.11 Etika Produksi 21
2.1.12 Peramalan (Forecasting) 22
2.1.13 Jenis-Jenis Peramalan 24
2.2 Pemasaran 25
2.2.1 Definisi Pemasaran 25
2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran 25
2.2.3 Konsep Pemasaran 31
2.2.4 Peranan Pemasaran 35
5
2.2.5 Fungsi Manajemen Pemasaran 36
2.2.6 Sistem Pemasaran 40
2.2.7 Audit Pemasaran 41
2.2.8 Konsep Inti Pemasaran 45
2.2.9 Filosofi Manajemen Pemasaran49
2.2.10 Kegiatan Promosi 51
2.2.11 Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Pemasaran 54
2.2.12 Perencanaan Distribusi Yang Tepat 54
2.2.13 Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran 58
2.2.14 Tugas-Tugas Manajemen Pemasaran 61
2.2.15 Perencanaan Pemasaran 66
2.2.16 Merumuskan Rencana Pemasaran 67
2.2.17 Organisasi Pemasaran 68
2.2.18 Penerapan Dan Pengendalian Pemasaran 69
2.2.19 Strategi Pemasaran 69
2.2.20 Pengembangan Strategi Pemasaran 71
2.3 Perbedaan Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran 72
2.4 Pemasaran Dalam Manajemen Produksi 72
BAB III PENUTUP 91
3.1 Kesimpulan 91
3.2 Saran 92
DAFTAR PUSTAKA93
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan
itu maka manajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan didalam
usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa
tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu
manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi
produksi.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang
manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa
yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam
mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi yang akan menentukan
keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya
keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya
ditentukan oleh kemampuan manajer produksi, serta kemampuan manajer
pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan manajemen puncak atau
direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama perusahaan.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap
pelaku bisnis dan wirausaha yang ingin memenangkan kompetisi dalam
persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang
7
dijalankannya. Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang
berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan
kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian
pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh
perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk
dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah.
Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada
perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level
bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari
produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus
dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan
bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus
terjadi harus dapat dijadikan pelajaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi
perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang.
Manajemen produksi dan pemasaran sangat penting untuk dipelajari bagi pelaku
bisnis maupun wirausahawan.
1.2 Rumusan Pertanyaan
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian produksi?
2. Apa pengertian manajemen produksi?
3. Bagaimana operasi sebagai sistem produktif?
4. Bagaimana manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial?
5. Apa fungsi dan sistem produksi?
6. Apa saja ruang lingkup manajemen produksi?
7. Bagaimana sejarah perkembangan manajemen produksi?
8
8. Apa pentingnya manajemen operasi?
9. Bagaimana hubungan fungsi produksi dan lingkungan?
10. Bagaimana cara pembuatan keputusan dalam produksi?
11. Bagaimana etika produksi yang tepat?
12. Apa arti peramalan dalam manajemen produksi?
13. Apa saja jenis-jenis peramalan dalam manajemen produksi?
14. Apa definisi pemasaran?
15. Apa definisi manajemen pemasaran?
16. Bagaimana konsep pemasaran?
17. Apa peranan pemasaran?
18. Apa saja fungsi manajemen pemasaran?
19. Apa yang dimaksud dengan sistem pemasaran?
20. Apa yang dimaksud dengan audit pemasaran?
21. Apa konsep inti pemasaran?
22. Bagaimana filosofi manajemen pemasaran?
23. Apa yang dimaksud dengan kegiatan promosi?
24. Bagaimana tanggung jawab sosial dan etika pemasaran?
25. Bagaimana perencanaan distribusi yang tepat?
26. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat dalam pemasaran?
27. Apa saja tugas-tugas manajemen pemasaran?
28. Apa yang dimaksud perencanaan pemasaran?
29. Bagaimana merumuskan rencana pemasaran dengan tepat?
9
30. Apa yang dimaksud dengan organisasi pemasaran?
31. Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran?
32. Bagaimana pengembangan strategi pemasaran?
33. Apa perbedaan antara manajemen produksi dan manajemen pemasaran?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini berupa tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kewirausahaan mengenai Manajemen Produksi dan Pemasaran.
Sehingga mahasiswa dapat mengetahui, mendalami, mempelajari, dan memahami
tentang materi tersebut.
Adapun tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami mengenai manajemen produksi, yang meliputi : pengertian
produksi, pengertian manajemen produksi, operasi-operasi sebagai suatu
sistem produktif, manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial, fungsi dan
sistem produksi dan operasi, ruang lingkup manajemen produksi, sejarah
perkembangan manajemen produksi, pentingnya manajemen operasi,
hubungan fungsi produksi dan lingkungan, pembuatan keputusan dalam
produksi, etika produksi, peramalan (forecasting), dan jenis-jenis peramalan
dalam manajemen produksi.
2. Untuk memahami mengenai manajemen pemasaran, yang meliputi : definisi
pemasaran, definisi manajemen pemasaran, konsep pemasaran, peranan
pemasaran, fungsi manajemen pemasaran, sistem pemasaran, audit
pemasaran, konsep inti pemasaran, filosofi manajemen pemasaran, kegiatan
promosi, tanggung jawab sosial dan etika pemasaran, perencanaan distribusi
yang tepat, pengambilan keputusan dalam pemasaran, tugas-tugas manajemen
pemasaran, perencanaan pemasaran, merumuskan rencana pemasaran,
organisasi pemasaran, penerapan dan pengendalian pemasaran, strategi
pemasaran, dan pengembangan strategi pemasaran.
10
3. Untuk memahami mengenai perbedaan antara manajemen produksi dan
manajemen pemasaran.
1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui,
mempelajari, dan memahami mengenai manajemen produksi dan pemasaran.
Selain itu, mengacu pada tujuan mata kuliah Kewirausahaan, dengan mendalami
materi ini mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan, pemahaman, serta
penguasaan tentang konsep produksi dan pemasaran dalam kewirausahaan.
Realita menunjukkan bahwa orientasi mahasiswa setelah lulus hanya mencari
kerja bukan menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya makalah ini, mahasiswa
dapat mengubah pola pikir menjadi lebih terbuka dan mau berwirausaha.
Berwirausaha mempunyai banyak keuntungan.
Adanya makalah ini juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen
untuk menambah wawasan dan referensi mengenai manajemen produksi dan
pemasaran. Dengan adanya makalah berjudul Manajemen Produksi dan
Pemasaran ini, mahasiswa dapat mengembangkan daya nalar dan sikap kritis
tehadap materi perkuliahan Kewirausahaan, khususnya materi manajemen
produksi dan pemasaran dengan melakukan serangkaian kegiatan presentasi dan
diskusi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Produksi
2.1.1 Pengertian Produksi
Istilah produksi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan
keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi
diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan
(input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam
kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan menghasilkan
atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan
produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan.
11
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan
yang menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri,
suku cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam
arti sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi, sehingga mencakup
pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (input) menjadi keluaran
(output) yang berupa barang atau jasa.
Pengertian produksi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau
utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi adalah
penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat,
sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor
produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan
manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.
2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu
manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan keputusan dalam upaya
pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan
produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen operasional.
Manajemen produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan produksi.
Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk
mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang
lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan dengan menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain.
Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari
satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab akan
tercapainya tujuan tersebut.
Fungsi pokok di dalam manajemen adalah keuangan, personalia,
pemasaran, dan produksi. Produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan
barang untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab
produksi juga dapat menghasilkan jasa, baik untuk tujuan memperoleh
12
keuntungan atau tidak. Sehingga ada pengertian lain tentang produksi yaitu
penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian
dikembangkan dengan operasi.
Tekanan dalam pengertian operasi adalah kegiatan merubah bentuk bukan
pada hasilnya. Kegiatan operasi dapat dilakukan oleh lembaga pencari laba,
misalnya perusahaan mebel, jasa angkutan, dan lembaga bukan pencari laba,
misalnya panti asuhan.
Yang dimaksud dengan operasi atau operations adalah kegiatan merubah
masukan menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya.
Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah
manfaat atau menciptakan manfaat baru. Masukan atau input dikategorikan dua
macam, yaitu faktor-faktor produksi yang berupa man, money, material, method,
dan information. Informasi adalah input yang berasal dari luar lembaga yang
menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah penduduk, jumlah
konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan keluaran atau output adalah
produk, yaitu dapat berupa barang dan jasa.
Berikut ini adalah definisi manajemen operasi dan produksi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain:
1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output.
2. Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu
manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat
dilakukan secara efisien.
3. Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan
sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan
fungsi fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya
secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
4. Anoraga (2009) Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk
mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan
efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari
produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
13
5. Render dan Heizer (2005 : 2) mendefinisikan manajemen operasional
adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui
perubahan dari masukan dan keluaran.
6. Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17)
mendefinisikan manajemen operasional adalah fungsi atau sistem yang
melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai
tambah yang besar.
7. Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan manajemen produksi
(operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan
berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan
baku dan bahan penolong lain.
8. Agus Ahyari mengartikan manajemen operasi merupakan proses kegiatan
untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
9. Aquilano (2001) mendefinisikan manajemen operasional sebagai suatu
proses perancangan, pengoperasian dan pengembangan dari sistem yang
menghasilkan produk atau jasa utama perusahaan.
Dari definisi – definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan
bahwa manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam
menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan
atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen produksi adalah suatu kegiatan yang
menciptakan atau meningkatkan keguanaan suatu barang, peningkatan atau
penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan
waktu, kegunaan bentuk atau gabungan dari beberapa kegunaan tersebut
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan
dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh
aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. Istilah –
istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk,
produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk,
perencanaan produksi, dan luas perusahaan.
14
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan
mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya
manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan
efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau
jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa manajemen produksi
merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya untuk
memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna
sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari
organisasi itu antara lain adalah untuk memperoleh tingkat laba tertentu atau
memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang
baik, serta berupaya dan berusaha untuk menjamin eksistensi dari organisasi
tersebut.
Ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan produktivitas,
yaitu: pertama, produktivitas baru meningkat bila terdapat peningkatan kondisi
kerja dari kondisi yang kurang baik menjadi kondisi yang lebih baik. Kedua,
beberapa hasil peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secara
keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan perbaikan pada bidang
tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya mungkin tetap tidak terpengaruh.
Seorang manajer produksi dalam mengatur dan mengkordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan
jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan apa yang diharapkan, yaitu tepat
mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang direncanakan, serta
dengan biaya yang rendah.
2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif
Pada umumnya, suatu sistem produktif adalah proses pengubahan
masukan-masukan sumber daya menjadi barang-barang dan jasa. Masukan –
masukan ke dalam sistem ini adalah barang mentah, tenaga kerja, modal, energi,
dan informasi diubah menjadi barang atau jasa oleh teknologi proses yang
menjadi metode untuk proses transformasi.
15
Sedangkan, informasi umpan balik digunakan untuk mengawasi teknologi
proses atau masukan-masukan. Informasi umpan balik perlu digunakan untuk
menyesuaikan terus menerus campuran masukan-masukan dan teknologi yang
diperlukan untuk menghasilkan keluaran-keluaran tertentu.
2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial
Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksan kegiatan-
kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan,
pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem produktif. Kegiatan tersebut
dapat dibedakan atas dasar frekuensi relatif terjadinya, dan kegiatan-kegiatan
pemilihan, perancangan, pembaharuan pada umumnya terjadi dengan frekuensi
lebih jarang daripada kegiatan pengoperasian dan pengawasan. Oleh karena itu
dapat dibedakan sebagai ke kegiatan-kegiatan periodik untuk kelompok pertama
dan terus menerus untuk kelompok lainnya.
2.1.5 Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi
Manajemen produksi dan operasi tidak hanya manajemen pabrik
manufaktur. Dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi, di samping
menyangkut pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut
pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi.
Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil
penemuan dapat diketahui bahwa teknik-teknik manajemen produksi dan operasi
dapat dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil
jasa yang ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup
seluruh proses yang mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber-
sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, manajer produksi dan operasi
harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran
(outputs), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar
kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer
harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan
dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas.
16
Secara matematis, fungsi produksi merupakan persamaan yang
menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamaan ini dapat dirumuskan
sebagai:
ß = f (S + T + M + KT)
Keterangan :
ß = jumlah barang / jasa yang dihasilkan (output)
f = fungsi, simbul peranan fungsional
S = sumber daya alam
T = tenaga kerja
M = modal / sarana
KT = kewirausahaan dan teknologi
Manajer produksi dan operasi harus dapat merencanakan secara efektif
penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas, memperkirakan dampak
pada sasaran dan mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana.
Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci
harus dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam
yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain,
prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur
lain yang harus diterapkan atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu
diikuti ketidak tepatan peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan-
alasan lain.
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai
fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari
uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan
manajemen produksi dan operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi
dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam
organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi
dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa.
Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan
atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan
salah satu fungsi bisnis.
17
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem
transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak
hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi
adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi,
yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita
berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan
bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan (inputs).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar
waktu atau tertentu.
4. Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs)
pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam
manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena
seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan,
maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi
adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen
produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja
dan mutu. Ada tiga pokok fungsi manajemen operasional, yaitu:
1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function), berhubungan dengan pasar untuk
dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyapampaikan
produk yang dihasilkan ke pasar.
18
2. Fungsi Keuangan (Finance Function), mengelola berbagai urusan
keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak luar
perusahaan.
3. Fungsi Produksi (Operation Function), berkaitan dengan menciptaan
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi dan seperti yang telah dibahas pada point
sebelumnya, telah mengajarkan bagaimana untuk mencapai suatu tujuan dengan
perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah dirancang. Untuk itu, dalam
manajemen produksi terdapat lima hal pokok berikut ini:
1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.
2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.
4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.
5. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi mencakup:
1. Penyusunan rencana produksi dan operasi.
2. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.
3. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.
4. Pengendalian mutu.
5. Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia).
2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi
Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi
efisien adalah Adam Smith, dengan menulis buku The Wealth of Nations (1776).
Adam Smith mengemukakan keuntungan dari adanya pembagian kerja (division
of labor), yaitu:
1. Bertambahnya kecakapan atau ketrampilan seseorang apabila orang itu
mengerjakan pekerjaan secara beruang-ulang.
2. Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya pekerjaan dari
pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain.
19
3. Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu
macam pekerjaan saja dalam suatu rangkaian pekerjaan.
Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari sistem
produksi rumahan menuju sistem produksi dengan mesin, misalnya ditemukannya
alat pintal, alat tenun, dan mesin uap. Perkembangan produksi menjadi semakin
maju dari berkembangnya pabrik-pabrik, kemudian diikuti dengan perkembangan
tenaga kerja.
Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan
komponen yang dapat dibongkar pasang, yang didapat melalui standardisasi dan
pengendalian mutu. Ia berhasil memenangkan kontrak pemerintah Amerika
Serikat untuk 10.000 pucuk senjata, yang dijual dengan harga tinggi karena
senjata tersebut dibongkar pasang.
Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa pada proses
produksi barang terdapat kegiatan yang tidak ekonomis dalam hal pemakaian
mesin-mesin dan tenaga manusia, pada bukunya On the Economy of Machinery
and Manufacturers. Pada masa ini sistem produksi diharapkan ekonomis sehingga
tidak terjadi pemborosan faktor produksi.
Disusul kemudian oleh FW Taylor tahun 1881 dengan mengemukakan
“metode kerja dengan pembagian gerak dan waktu secara minimum atau dikenal
dengan time and motions study”. FW Taylor mengemukakan empat tugas pokok
manajemen, yaitu:
1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar ilmu)
dengan metode ilmiah yang disebut motions study untuk
memperhatikan gerak minimum, sehingga diperoleh hasil maksimum.
2. Manajer harus mengadakan seleksi dan pelatihan terhadap buruh atau
tenaga kerja secara ilmiah serta menghilangkan sifat individualis diantara
para pekerja.
3. Mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara buruh,
pegawai, dan manajer.
4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan majikan,
sehingga jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya.
20
Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan
mereka terhadap komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada
proses pengepakan daging dan industri mail order, dan juga menambahkan
konsep baru pada lini produksi, dimana para pekerja berdiri sementara bahan
bergerak. Carles Sonersen menderek sisa mobil pada sebuah tambang di bahunya
melintasi lini produksi di pabrik Foord, saat yang lainnya menambahkan
komponen pada mobil tersebut.
Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi.
Walter Shewhart tahun 1924 memadukan pengetahuan statistiknya dengan
kebutuhan akan pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan
statistik dan pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu. Perkembangan
manajemen operasi dilanjutkan kemudian dengan munculnya revolusi industri
Pada masa ini, terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke
persaingan hebat dalam bidang hasil produksi. Para penguasa mulai memikirkan
arti pentingnya ramalan permintaan, peningkatan mutu produk dan forecasting
sebagai dampak lanjut dari kemajuan niaga dan politik pemasaran.
Arah kegiatan produksi berpandangan pada:
1. Mencari pasar yang strategis.
2. Mengembangkan fasilitas produksi dengan perkembangan teknologi.
3. Mempromosikan hasil-hasil produksi.
Pada sesudah dan terjadi depresi, tahun 1930, perkembangan manajemen
operasi mengarah ke penggunaan Scientific Management, ditandai oleh
pengenalan dan pengembangan Statistical Quality oleh Walter Stewart, tahun
1931, dan pengembangan Work Sampling oleh DHC Tippet, tahun 1934, yang
menemukan prosedur sampling untuk mengetahui standar atas kelambatan proses
produksi, waktu kerja, yang dikenal dengan standard of delays.
W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor berpendapat bahwa
manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan
proses agar mutu menjadi lebih baik. Manajemen operasi terus berkembang
dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan
management science. Ilmu ini seiring dengan statistik juga manajemen dan ilmu
ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
21
Setelah Perang Dunia II, perkembangan manajemen operasi menjadi
semakin cepat, ditandai dengan ditemukannya metode Linear Programming,
Waiting Line Theory, yang dikembangkan dalam analisa industri, serta mulai
digunakannya komputer dalam desain-desain sistem operasi seperti Computer
Aided Design, dan Computer Models for Operating Management.
Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah dari ilmu
informatika, yang didefinisikan oleh Jay Heizer dan Barry Render sebagai proses
sistematis yang dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu
informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam
peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi
pada masyarakat.
Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi barang
dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran utama.
Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan manajemen
operasi, yaitu:
1. Pembagian Kerja
Pembagian kerja didasarkan pada spesialsasi tenaga kerja pada
suatu tugaas tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih
besar daripada penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Primsip
pembagian kerja ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern,
seperti dalam industri-industri perakitan.
2. Revolusi Industri
Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia
dengan tenaga mesin. Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan
kebutuhan akan otomatisasi dan produksi volume tinggi. Masyarakat telah
memasuki periode purna industri, yang ditandai oleh perkembangan sektor
ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam
dan sosial.
3. Manajemen Ilmiah
Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen
operasi mempunyai dua pengertian. Arti pertama, manajemen ilmiah
merupakan penerapan metode ilmiah pada studi analisa dan pemecahan
22
masalah-masalah operasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah
seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik untuk meningkatkan
efisiensi operasi organisasi. Pemikiran ini betujuan untuk menemukan
metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi
ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembanan karyawan, dan
kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
4. Hubungan Manusiawi
Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya
motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan-
kebutuhan sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi telah
melengkapi pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk
meningkatkan produkivitas. Pemikiran aliran hubungan manusiawi telah
mengarahkan pentingnya perluasan kerja, yang sekarang meupakan suau
metode untuk lebih memenusiawikan tempat kerja selain meningkatkan
produktivitas.
5. Model-model Keputuan Kuantitatif
Model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu
sistem produktif dalam model-moel matematikal. Tujuan dari satu metode
seperti ini adalah untuk menemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan
berbagai variabel keputusan yang akan meningkakan performance sistem
dengan batasan yang ada.
6. Komputer
Penggunaan kompuer telah mengubah secara dramatik bidang
manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam
bisnis tahun 1950-an. Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai
memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan, scheduling
produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain itu
komputer telah banyak membantu pelaksanaan otomatisasi dikantor-kantor
dan pabrik-pabrik, memecahkan masalah komunikasi dan transportasi
yang komplek, serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa.
2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi
23
Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-
topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi
dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua organsasi ada untuk
memenuhi permintaaan tersebut. Dengan pemahaman dasar tentang apa yang
dilakukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem produksi,
para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga penjualan
mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami kemampuan dan
keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka, pengenalan produk baru,
dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat merencanakan ekspansi
kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujuan persediaan ssecara lebih baik.
Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi biaya,
rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain untuk
pengawasan. Para manjer personlia juga dapat memperoleh suatu pengetahuan
tentang kompleksitas desain pekerjaan, fungsi-fungi yang dilaksanakan manajer
produksi, serta keterampilan-keterampilan yanga diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan mereka.
Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa
sekitar 70 persen aktiva–aktiva dalamberbagai organisasi manufacturing dan
pemrosesan adalah berbentuk persediaan-persediaan, pabrik dan peralatan yang
secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para manajer
produksi atau operasi manajer, manajer bahan, manajer peralihan, dan para
penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manjemen
operasi dan produksi.
Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai
macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat. Para manajer produksi dan
operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai pemegang saham perusahaan
atau anggota legislatif. Tetapi, di lain sisi mereka harus beroperasi dalam sistem
sosial dan mempinyai kewajiban-kewajiban terhadap masyarakat.
Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi
adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karir yang cerah bagi individu kreatif
24
ang berminat terjun dalam karier profesional di bidang manajemen produksi atau
operasi dan manjemen pelatihan.
2.1.9 Faktor Pesatnya Perkembangan Manajemen Produksi
Pesatnya perkembangan manajemen produksi disebabkan antara lain oleh
faktor di bawah ini:
1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi.
2. Revolusi industri.
3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts dan
komponen serta penggunaan komputer.
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah, hubungan
antar manusia dan model keputusan.
2.1.10 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan
Pesanan-pesanan diterima oleh departeman penjualan yang merupakan
bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplies didapatkan melalui fungsi
pembelian; modal untuk pembelian berbagai peralatan datang dari fungsi
keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim
oleh fungsi distribusi. Fungsi produksi dari pengaruh lingkungan secara langsung
diperlakukan untuk alasan diantaranya interaksi dengan unsur-unsur lingkungan,
proses transformasi teknologi yang lebih efisien dariada proses yang diperlukan
dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir, keterampilan manajerial
yang diperlukan untuk keberehasilan operasi proses transformasi sering berbeda
dengan yang diperlukan untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau
keuangan.
2.1.11 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi
Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen produksi.
Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda.
Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan
dari idetifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif
sampai pemilihannya.
25
Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang
dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-
penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain.
Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dan
analisa data yang relavan. Dari data tersebut ditentukan alternatif dikembangkan
sebelum diambil suatu keputusan.
Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah
evaluasi alternatif-alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan
yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-model
matematik formal. Ini memungkinkan pembuat keputusan untuk
mengkuantifikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi berbagai
alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif dilakukan untuk
mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi.
Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi terbatas yang
tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan
alternatif terbaik pun sering merupakan kompromi berbagai faktor yang
dipertimbangkan.
Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum
diterapkan dalam praktek. Langkah ini sama krusialnya dengan proses pembuatan
keputusan secara keselururuhan. Pemahaman akan perubahan organisasional
adalah kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut
pemberian perintah, naun dalam hal ini manajer harus menetapkan jadwal
kegiatan atau anggaran, mengadakan den mengalokasikan sumberdaya yang
diperlukanserta melimpahkan wewenang dan tanggungjawab tertentu.
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses
pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan
keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang
rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun
rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan
ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang
terjadi.
26
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka
terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan
dengan keadaan lain.
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan
operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses,
kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing
kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik
atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa
barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus
dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik
pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini
merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah
diubah atau direvisi.
2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya
jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang
produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang
dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.
4. Tenaga Kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja
atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat
penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi
tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.
5. Mutu Atau Kualitas
27
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung
jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa
yang dihasilkan.
2.1.12 Etika Produksi
Definisi etika secara sederhana adalah studi mengenai hak dan kewajiban
manusia, peraturan moral yang dibuat dalam pengambilan keputusan dan sifat
alami hubungan antar manusia dan alam. Maka etika produksi yang
diperhitungkan adalah:
1. Nilai, aturan main yang dibuat pengusaha dan menjadi patokan berbisnis.
2. Hak dan kewajiban, menerima dan menggaji karyawan, membayar pajak
dan sebagainya.
3. Peraturan moral, peraturan moral menjadi acuan tertulis yang sangat
penting bagi pengusaha ketika mengalami dilema atau permasalahan, baik
internal atau eksternal.
4. Hubungan manusia, memprioritaskan perekrutan karyawan dari
masyarakat di sekitar perusahaan, menghargai hak cipta, dll.
5. Hubungan dengan alam, ikut mengelola lingkungan hidup dan mengelola
limbah sisa hasil produksi.
2.1.13 Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan
dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu
dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun
jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk
memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan
melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan
datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi
intuisi yang bersifat subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi
model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang
manajer.
28
Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam
perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi.
Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada
umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekonomi, pelanggan,
pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.
Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen
operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang
menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan,
perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi,
perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses,
penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini
disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan
mendatang.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan
permintaan, namun aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas
dari keperluan peramalan permintaan baik jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang.
Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi:
1. Identifikasi dan definisi masalah peramalan.
2. Aplikasi metode peramalan.
3. Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu.
4. Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu.
Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang
stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan
sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis.
Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya
menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan
yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan
permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa
depan yang dicakupnya. Horison waktu terbagi atas beberapa kategori, yaitu:
29
1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1
tahun tetapi umumnya kurang dari 1 bulan. Peramalan ini digunakan untuk
merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat
produksi.
2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan
hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan,
perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis
bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa 3 tahun atau
lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk
baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta
penelitian dan pengembangan.
Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat di bedakan dari
peramalan jangka pendek dengan melihat tiga hal, yaitu:
1. Jangka menengah dan jangka panjang berkaian dengan permasalahan yang
lebih menyeluruh dan mendukung keputuan manajemen yang berkaitan
dengan perencanaan produk, pabrik dan proses. Misalnya keputusanakan
fasilitas parik seperti membuka pabrik atau gedung baru.
2. Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi yang berbeda
di bandingkan peramalan jangka panjang.
3. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan
jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan
berubah setiap hari. Dengan demikian, sejalan dengan semakin panjangnya
horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung semakin
berkurang. Peramalan penjualan harus diperbaharui secara berkala untuk
menjaga nilai dan integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan
direvisi pada setiap akhir periode penjualan.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan,
terutama peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk.
Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan
sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan :
Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.
30
2.1.14 Jenis – Jenis Peramalan
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama
dalam perencanaan produksi di masa depan, yaitu:
1. Peramalan Ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan
memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan
untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.
2. Peramalan Terknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat
kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik,
yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3. Peramalan Permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan
untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga
peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta
sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan,
pemasaran dan sumber daya manusia.
Peramalan yang baik sagat penting dalam semua aspek bisnis peramalan
merupakan satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang
sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan dibanyak
bidang. Berikut ini akan diahasa dampak peramalan produk pada tiga aktivitas,
yaitu:
1. Sumber Daya Manusia
Mempekerjakan, melatih dan memberhentikan pekerja, semua
tergantung pada permintaan. Jika departemen sumber daya manusia harus
mempekerjakan pekerja tambahan tanpa adanya persiapan, akiatnya
kualitas pelatihan menurun dan kualitas pekerja juga menurun.
2. Kapasitas
Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya
bisa berarti tidak terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan
kehilangan pangsa pasar.
3. Manajemen Rantai Pasokan
Hubungan yang baik dengan pemasok dan harga barang dan
komponen yang bersaing, bergantung pada peramalan yang akurat.
31
Sebagai contoh, manufaktur pembuat mobil yang menginginkan TRW
Corp. menjamin keteresediaan kantung udara yang cukup, harus
menyediakan ramalan yang akurat untuk membenarkan ekspansi pabrik
TRW.
2.2. Pemasaran
2.2.1 Definisi Pemasaran
Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun
perdagangan. American Marketing Association, mengartikan pemasaran sebagai
berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus
barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.
Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.
Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh
gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.
Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya
Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran
secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan
dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan
kelompok lainnya.
Definisi pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Definisi lainnya, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan
barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah
peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran
32
adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu
dalam pencapaian tujuan organisasi.
Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen.
Aktivitas pemasaran mempunyai nilai yang positif baik ditelaah dari sisi
produsen ataupun dari sudut pandang konsumen. Dari pihak konsumen katakanlah
kegiatan pemasaran produk dipandang sebagai aktivitas yang bisa menawarkan
berbagai alternatif pemuas suatu kebutuhan, sehingga nilai dari kepuasan itu
sendiri meningkat. Dari sudut pandang produsen barang atau jasa, kegiatan
pemasaran adalah aktivitas untuk meningkatkan pelayanan yang lebih untuk
memenuhi kebutuhan para customer. Jadi, pemasaran semestinya bukanlah
sekedar berkaitan dengan hanya kepentingan seorang produsen saja namun juga
kepentingan para konsumen.
Aktivitas pemasaran adalah salah satu aktivitas pokok yang harus
dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus menjaga kelangsungan hidupnya
dan berkembang ke skala yang lebih lagi dengan tujuan akhir memperoleh laba.
arti kata pemasaran umumnya seringkali disalah-artikan dengan definisi
penjualan, perdagangan serta distribusi. Padahal istilah itu hanyalah satu bagian
dari kegiatan pemasaran secara menyeluruh. Proses kegiatan pemasaran dimulai
jauh hari sebelum barang atau jasa diproduksi dan tidak selesai (berakhir) dengan
hanya penjualan, namun bagaiman seluruh kegiatan tersebut bisa memberikan
suatu kepuasan yang diinginkan para konsumen. Banyak definisi mengenai
pemasaran yang dikemukakan oleh para pakar dan ahli, berbagai pengertian
tentang pemasaran tersebut pada mulanya memfokuskan pada barang atau jasa,
lalu pada lembaga yang dibutuhkan untuk menjalankan proses penjualan dan pada
fungsi yang dilaksanakan guna memungkinkan untuk dilakukan transaksi
pemasaran.
2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran
33
Sebelum menguraikan pengertian manajemen pemasaran, alangkah
baiknya terlebih dahulu kita telaah apa itu pemasaran sebagai basicnya. Marketing
management atau manajemen pemasaran merupakan hal mutlak yang harus
dipelajari dalam berbisnis, berbagai tantangan yang dihadapai para pebisnis
khususnya para produsen barang dan jasa makin berat. Berbagai upaya dalam hal
marketing harus dijalani sehingga tidak makin tenggelam dalam persaingan
karena makin banyaknya kompetitor dari waktu ke waktu. Persaingan dari
kompetitor yang makin ketat membuat aktivitas peningkatan skala produksi tak
lagi dipandang sebagai masalah utama jika dibandingkan dengan aktivitas
pemasaran barang atau jasa yang dihasilkan. Bisa dikatakan, keberhasilan dalam
pemasaran adalah kunci kesuksesan dari suatu entitas bisnis atau perusahaan.
Jika menyinggung istilah tentang manajemen pemasaran, maka kita akan
selalu menyinggung empat faktor utama yang sangat mempengaruhi jalannya
suatu manajemen marketing. Keempat faktor tersebut diantaranya adalah harga,
daerah pemasaran, kegiatan promosi atau pemasaran yang dilakukan oleh pihak
perusahaan, dan faktor utama yang paling penting yaitu produk itu sendiri. Agar
dapat terjadi penjualan yang optimal, maka diperlukan tata kelola manajemen
pemasaran yang tepat pula. Untuk produk sendiri dibedakan atas dua hal yang
mendasar, yaitu produk real yang siap dipasarkan seperti produksi mobil,
handphone, makanan, minuman dan sebagainya. Kemudian jenis produk ke dua
adalah berupa produk jasa, sebagai contoh dari produk jasa ini adalah produk
pelayanan komunikasi, jasa perawatan badan seperti spa, dan masih banyak lagi.
Kemudian suatu produk jika ditinjau dari sudut pandang konsep yang
dikemas, maka kiat akan mengenal produk dengan kategori produk dengan
kualitas tinggi, produk jenis ini juga dapat dibilang dengan istilah produk yang
memiliki klasifikasi fitur dengan disain unik, dan biasanya ditujukan untuk
kalangan atas, sehingga wajar jika produk dengan konsep seperti ini dibandrol
dengan harga diatas rata-rata dan biasanya manajemen pemasaran ditujukan untuk
kalangan menengah ke atas.
Jika kita membandingkan produksi mobil dari Jepang dengan produksi
Eropa, maka akan terlihat jelas dari segi kualiats, sehingga hal ini menyebabkan
adanya margin dari segi harga. Ada juga produk yang ditinjau dari sudut pandang
34
konsep dimana dapat dikategorikan ke dalam kategori ‘me too’. Produk me too ini
dapat didefinisikan sebagai produk yang menggunakan disain dari produk yang
terlebih dahulu ada dipasaran dengan merek yang berbeda. Dengan kata lain
produk me too dapat dikatakan sebagai produk jiplakan dari produk pendahulunya
dengan disain yang agak beda sedikit. Sebagai contoh, produk minuman mineral
‘Aquades’ merupakan produk me too dari produk ‘Aqua’. Suatu perusahaan jika
memproduksi produk me too, maka akan diperlukan usaha yang agak keras dalam
pengelolaan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran untuk produk me too
harus dilakukan dengan cermat agar produk me too dapat bersaing dengan produk
dengan produk pendahulunya.
Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,
berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum
barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepadakonsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan
yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Menurut American Marketing Associationt, manajemen pemasaran adalah
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk
tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran
dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat
memenuhi tujuan individu maupun organisasi.
Philip Kotler/Armstrong (2002:14), terjemahan Wilhelmus W.
Bakowatun: “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,
dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi”
Buchari Alma (2004:130): “ Manajemen Pemasaran adalah merencanakan,
pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun
bagian dipemasaran.”
Lupiyo Adi (2006:6): “Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,
perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan
35
dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap
konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama”
Philip William J. Shultz (dalam buku Prof. Dr. H. Buchari Alma,
“Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, cetakan-7, 2005, p130):
Manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan
seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.
Dalam buku "Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen
(Dharmmesta & Handoko, 1982)": Salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,
untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai
jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan
penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan
kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen
mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta &
Handoko, 1982).
John W. Mullins: Marketing management is the process of analyzing,
implementing, coordinating, and controlling programs, involving the conception,
pricing, promotion, and distributions of products, services and ideas designed to
create and maintain beneficial exchanges with target market for the purpose of
achieving organizational objectives.
Peter R. Dickson: Marketing management is the many and variate
organizational activities involved in understanding what consumer want and how
they behave.
Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan (Kotler, 1980).
Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan
rencana-rencana. Dalam membuat suatu perencanaan, dibutuhkan kemampuan
untuk membuat strategi dan rencana. Untuk rencana jangka panjang maka
dibutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan untuk pelaksanaan rencana
36
tersebut, dia harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin dilakukan
setiap hari kepada para bawahan.
Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu :
1. Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan
2. Melaksanakan rencana tersebut
3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam
pelaksanaannya. (untuk mengukur hasil dan penyimpangannya serta untuk
mengendalikan aktivitas).
Sehingga yang dimaksud dengan manajemen pemasaran, menurut Philip
Kotler adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar
yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar
rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Penerapan merupakan kegiatan
untuk menjalankan rencana. Fungsi pengawasan adalah untuk mengendalikan
segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan.
Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang di produksi, dan
tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan
terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan
Di dalam manajemen pemasaran, dikenal istilah bauran pemasaran
(marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat/alat
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan berupa produk, harga, distribusi, dan
promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk meng hasilkan respons yang
diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi
product, price, place, and promotion (4P). Selain itu dikenal juga 4C, yaitu
customer needs and wants, cost to the customer, convenience, and
communication.
2.2.3 Konsep Pemasaran
37
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan
faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan
falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut
"Konsep Pemasaran". Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan
dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan tersebut. Meskipun orientasi pembeli ini dibatasi oleh tujuan
laba dan pertumbuhan, tetapi konsep itu perlu dilaksanakan. Karena dapat
meningkatkan penjualan dengan :
1. Membuat barang yang mudah penggunaannya
2. Mudah pembeliaannya
3. Mudah pemeliharaannya
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang
berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan
memasukkan tiga elemen pokok, yaitu :
1. Orientasi konsumen / pasar / pembeli
2. Volume penjualan yang menguntungkan
3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.
Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen
ini harus :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya
3. Menentukan produk dan program pemasarannya
4. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan
menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik
beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
Jadi, secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah “Sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
38
Perkembangan konsep pemasaran :
1. Konsep produksi : jumlah banyak dengan harga murah.
2. Konsep produk : kualitas, kinerja dan inovasi yang dicari konsumen .
3. Konsep penjualan : harus ada aktivitas penjualan dan promosi agar dikenal
konsumen (laba dari volume penjualan).
4. Konsep pemasaran : harus ada aktivitas pemasaran yang terpadu (laba dari
kepuasan pelanggan).
5. Konsep pemasaran berorientasi pada masyarakat : turut memperhatikan
kesejahteraan masyarakat sekitar.
Konsep Dasar Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Disini tugas
manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena
konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas
dengan daya beli mereka. Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu
akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal
ini memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang
tinggi serta cakupan distribusi yang luas. Konsep ini dapat dijalankan
apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya
produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah
pelayanan tidak ramah dan buruk.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik.
Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena
konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam
penampilan dengan ciri – ciri terbaik. Konsep ini berpendapat bahwa
pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik
dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk
yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri yang berwawasan
ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari
39
pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam
pemasaran.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan
begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif. Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan
saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup
sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus
didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan pada “ Produk
yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang
mengalami kelebihan kapasitas produksi.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai
tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep ini berpendapat bahwa
kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan
pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
1. pasar sasaran,
2. kebutuhan pelanggan,
3. pemasaran yang terkoordinir serta
4. keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
1. Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
2. Temukan keinginan dan penuhilah
3. Cintailah pelanggan bukan produknya
4. Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
5. Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan
tertinggi bagi uang pelanggan.
40
a. Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih
efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini
beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan,
keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih
efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan
masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk
menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran,
yaitu
1. keuntungan industri jangka pendek,
2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan
3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
b. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya
memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi
pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya
adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat
dalam perusahaan.
2.2.4 Peranan Pemasaran
Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen
dapat memperoleh kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran,
dan penukaran nilai suatu produk antara penjual dan pembeli.
a. Kebutuhan : segala kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan,
pakaian, pendidikan dan lainnya
b. Keinginan : Merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya
minuman ringan, makanan bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya
41
c. Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk
digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya.
Beberapa istilah yang penting dalam konteks pemasaran adalah :
a. Produk (barang, jasa, ide) : Segala hasil kerja manusia yang dapat
ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide.
b. Nilai : Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa
yang dirasakan / diinginkan.
c. Biaya : Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi.
d. Kepuasan : Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi
(kesesuaian antara harapan dan kenyataan).
e. Pasar : Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk
transaksi terhadap suatu produk.
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa
hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,
mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada
dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.
2.2.5 Fungsi Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,
mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien
dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis
yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan
pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut
pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
42
Gambar 1. Fungsi Manajemen Pemasaran (Kottler, 2000)
Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling
mendukung, antara lain :
a. Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran
meliputi : tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.
Tujuan :
- Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan
karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan
maupun diluar perusahaan tidak menentu.
- Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan
akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.
- Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah
terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.
Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk.
Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai
berikut :
BAGIAN TUJUAN
ANALISIS
PENGENDALIAN
- Mengukur hasil
- Mengevaluasi hasil
- Mengambil tindakan
perbaikan
IMPLEMENTASI
- Menjalankan
Rencana-rencana
PLANNING
- Mengembangkan
rencana strategik
- Mengembangkan
rencana pemasaran
43
1. Ringkasan bagi ekskutif : Menyajikan pandangan singkat atas
rencana yang diusulkan agar dapat
ditinjau dengan cepat oleh
manajemen.
2. Situasi pemasaran saat ini Menyajiakan data latar belakang
yang
relevan mengenai pasar, produk,
persaingan dan distribusi.
3. Analisis ancaman dan peluang Mengidentifikasi ancaman dan
peluang utama yang mungkin
mempengaruhi produk.
4. Sasaran dan isu Menentukan sasaran perusahaan
untuk produk di bidang penjualan,
pangsa pasar, laba serta isu yang
akan mempengaruhi sasaran ini.
5. Strategi pemasaran Menyajikan pendekatan pemasaran
yang luas, yang akan digunakan
untuk mencap[ai sasaran dalam
rencana.
6. Program tindakan Menspesifikasikan apa yang akan
dilakukan, siapa yang akan
melakukannya, kapan dan berapa
biayanya.
7. Anggaran Laboran laba dan rugi yang
diproyeksikan yang meramalkan
hasil keuangan yang diharapkan dari
rencana tadi.
8. Pengendalian Menunjukkan bagaimana kemajuan
rencana akan dipantau.
b. Implementasi pemasaran
44
Adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi
tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup
aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melalsanakan
rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik
semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat
memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.
Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:
 Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu :
 Proses menciptakan hubungan antara fungís personalia dan factor fisik
(sarana ), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa
mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja, wewenang,
tanggung jawab dan pelaporan kerja.
Tujuan : setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan
kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.
Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain :
- organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda
dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan,
riset pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru.
- Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan pemasaran
diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.
- Organisasi manajemen produk, karyawan inin mengembangkan
pemasaran dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu, bila
perusahaan ini mempunyai banyak produk atau merk yang amat berbeda.
- Bila firm yang menjual satu lini produk kepada banyak tipe pasar
berbeda yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer ini
bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan
tahunan untuk keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa
perusahaan diorganisasikan disekitar kebutuhan spesifik segmen
pelanggan.
 Pengarahan kegiatan pemasarab, yaitu :
45
 Usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran
agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik, meliputi :
- Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara
senderhana, perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus
konsultatif.
- Motivasi
- Kepemimpinan
Dengan pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan
pimpinan dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang
sesuai dengan harapan serta agar terjadi harmonisasi antar anggota
organisasi / firm.
 Pengkoordinasian kegiatan pemasaran, yaitu :
 Usaha meng-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran
dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efesien.
Cara- cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai
cara, yaitu :
1. Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal
penyelesaian ( deadline )
2. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu,
penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak
formal.
c. Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu :
 Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu
bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :
- Penentuan Standard
- Supervisi kegiatan atau pemeriksaan
- Perbandingan hasil dengan Standard
- Kegiatan mengkoreksi Standard
46
Gambar 2. Proses pengevaluasian kegiatan pemasaran
Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam :
1. Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang
berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan
kalau perlu.
Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba,
dan sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga
mencakup penentuan produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang
dapat mendatangkan laba.
2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan
sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat
ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara
periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.
2.2.6 Sistem Pemasaran
Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung
dan saling berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran
2. Sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan
3. Pasar yang dituju
4. Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi
pemasaran dan pasarnya. Antara lain pengecer, pedagang besar, agen
pengangkutan, dan lain-lain
5. Faktor-faktor lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian,
faktor sosial dan kebudayaan, teknologi dan persaingan.
Apa yang ingin
dicapai?
Apa yang
terjadi?
Mengapa
hal ini
terjadi
Apa yang
harus kita
lakukan
mengenai hal
tersebut
47
Dari kelima faktor tersebut maka Sistem Pemasaran dapat didefinisikan
sebagai “Kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang,
jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh,
dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya”.
2.2.7 Audit Pemasaran
Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit
Pemasaran. Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi
dan aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik
untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang
baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran.
Audit pemasaran mencakup seluruh bidang sasaran utama dari suatu bisnis,
bukan terbatas pada beberapa masalah yang muncul. Biasanya audit pemasaran
dilakukan oleh pihak lain yang obyektif, berpengalaman dan independen terhadap
departemen pemasaran. Pada tabel dibawah akan disajikan bentuk pertanyaan
yang mungkin akan diajukan oleh auditor pemasaran. Hasil temuannya mungkin
mengherankan dan kadang-kadang mengejutkan manajemen. Manajemen
kemudian memutuskan tindakan-tindakan apa yang masuk akal dan bagaimana
serta kapan melaksanakannya.
Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan Makro
1. Demografi, kecenderungan utama apa yang menimbulkan ancaman
dan peluang untuk perusahaan ini?
2. Ekonomi, perkembangan apa dalam pendapatan, harga tabungan dan
kredit akan berdampak pada perusahaan?
3. Alami, bagaimana perkiraan biaya dan ketersediaan sumberdaya alam
dan energi? Apakah perusahaan bertanggung jawab memelihara
kelestarian lingkungan?
4. Teknologi, perubahan teknologi apa yang sedang berlangsung?
Bagaimana posisi perusahaan dalam teknologi?
48
5. Politik, undang-undang apa yang sudah berlaku dan sedang dibahas
akan mempengaruhi strategi pemasaran?
6. Budaya, bagaimana sikap publik terhadap bisnis dari perusahaan?
Perubahan apa dalam gaya hidup konsumen yang mungkin mempunyai
dampak?
Lingkungan Mikro
1. Pasar. Apa yang sedang terjadi pada ukuran pasar, pertumbuhan,
distribusi geografi dan laba?
2. Pelanggan. Bagaimana pandangan pelanggan mengenai mutu produk,
jasa dan harga?
3. Pesaing. Siapa pesaing utama? Apa strategi yang dipakainya, berapa
pangsa pasarnya dan apa kekuatan serta kelemahannya?
4. Saluran distribusi. Saluran utama apa yang dipakai perusahaan untuk
mendistribusikan produk lepada pelanggan? Bagaimana presentasi
kerjanya?
5. Pemasok. Kecenderungan apa yang mempengaruhi pemasok?
Bagaimana perkiraan ketersediaan sumber daya kunci untuk produksi?
6. Publik. Publik kunsi mana yang membawa masalah atau peluang?
Bagaimana perusahaan menghadapi publik ini?
Audit Pemasaran
1. Misi bisnis. Apakah misi diuraikan dengan jelas dan berorientasi pada
pasar?
2. Obyektif pemasaran. Apakah perusahaan sudah menerapkan obyektif
yang jelas sebagai pedoman perencanaan pemasaran dan mengukur
presentasi? Apakah obyektif ini cocok dengan peluang perusahaan dan
sumber dayanya?
3. Strategi pemasaran. Apakah perusahaan mempunyai strategi
pemasaran yang mantap untuk mencapai obyektifnya?
4. Anggaran. Apakah perusahaan menganggarkan sumber daya yang
cukup untuk segmen, produk, wilayah dan unsur-unsur eleven bauran
pemasaran?
Audit Organisasi Pemasaran
49
1. Struktur formal. Apakah kepala bagian pemasaran mempunyai
wewenang yang memadai atas aktivitas yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan? Apakah kegiatan pemasaran secara optimal disusun sesuai
dengan lini fungsi, produk, pasar dan teritori?
2. Efesiensi fungsi. Apakah pemasaran dan penjualan berkomunikasi
secara efektif? Apakah staff pemasaran dilatih, disupervisi, dimotivasi
dan dievaluasi dengan baik.
3. Efesiensi antar bagian. Apakah staff pemasaran bekerja sama dengan
baik dengan bagian manufaktur, litbang, pembelian, sumber daya
manusia dan bidang-bidang non pemasaran yang lain?
Audit Sistem Pemasaran
1. Sistem informasi pemasaran. Apakah sistem intelijen pemasaran
menyediakan informasi akurat dan tepat waktu mengenai
perkembangan pasar? Apakah pembuat keputusan perusahaan
menggunakan reset pemasaran dengan efektif?
2. Sitem perencanaan pemasaran. Apakah perusahaan menyiapkan
rencana tahunan, jangka panjang dan strategik? Apakah rencana
tersebut digunakan?
3. Sistem pengendalian pemasaran. Apakah obyektif tahunan pemasaran
tercapai? Apakah manajemen secara periodik menganalisis penjualan
dan laba yang dihasilkan oleh produk, pasar, teritori, dan saluran
distribusi?
4. Pengembangan produk baru. Apakah perusahaan terorganisasi dengan
baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide produk
baru? Apakah perusahaan melaksanakan pengujian yang memadai
menyangkut produk baru? Apakah perusahaan melaksanakan
pengujian terhadap produk dan pasar? Apakah perusahaan berhasil
dengan produk baru?
Audit Produktivitas Pemasaran
1. Analisis kemampuan menghasilkan laba. Seberapa besar laba yang
mampu dihasilkan dari berbagai produk, pasar, teritori dan saluran
distribusi yang berbeda?
50
2. Analisis efektivitas biaya. Apakah ada aktivitas pemasaran yang
menyerap biaya berlebihan? Bagaimana mengurangi biaya tadi?
Audit Fungsi Pemasaran
1. Produk. Apakah perusahaan mengembangkan obyektif lini produk
yang mantap? Apakah beberapa produk sebaiknya ditarik? Apakah ada
produk baru yang perlu ditambahkan? Apakah ada produk yang akan
memperoleh manfaat dari perusahaan mutu, gaya atau sifat?
2. Harga. Apa yang menjadi obyektif, strategi, kebijakan dan prosedur
penetapan harga yang dianut perusahaan? Apakah promosi harga
dipergunakan dengan tepat?
3. Distribusikan. Apa yang menjadi obyektif dan strategi distribusi?
Apakah liputan dan pelayanan pasar memadai? Apakah saluran
distribusi yang sudah ada sekarang sebaiknya diubah atau ditambah
yang baru?
4. Iklan, promosi, penjualan dan publicitas. Apa yang menjadi obyektif
promosi perusahaan? Bagaimana anggaran ditetapkan? Apakah
anggaran mencukupi? Apakah pesan iklan dan media dikembangkan
dan diterima dengan baik? Apakah perusahaan mempunyai program
promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dikembangkan
dengan baik.
5. Tenaga penjualan. Apa yang menjadi obyektif armada tenaga
penjualan perusahaan? Apakah jumlah tenaga penjualan cukup besar?
Apakah pengorganisasiannya sudah tepat? Apakah mereka dilatih,
disupervisi dan dimotifasi dengan baik? Bagaimana tenaga penjualan
ini kalau dibandingkan dengan armada milik pesaing?
(Disadur dari Kottler, 2000)
2.2.8 Konsep Inti Pemasaran
1. Kebutuhan
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia
mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang
kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll),
51
tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan.
Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen
akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.
2. Keinginan
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian
individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek
yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan
penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang,
keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan
ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan
sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut,
paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh
makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari
budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan
makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan
makanan sukayaki dll.
3. Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut,
akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat
yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan
menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan
untuk membelinya.
Gambar 3. Konsep inti pemasaran
Kebutuhan, keinginan
dan permintaan
Produk (organisasi
jasa dan ide)
Nilai kepuasan
pelanggan dan
mutu
Pertukaran dan
transaksi
Hubungan dan
jaringanPasar
Pemasaran dan
calon pembeli
52
4. Produk (Organisasi, Jasa, Ide)
Sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan permintaan,
perusahaan berusaha keras untuk mempelajarinya, mereka melakukan riset
pemasaran, mengamati perilaku konsumen, menganalisis keluhan yang dialami
konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai atau
bahkan produk apa yang tidak disukai, dan lain-lain. Dengan kegiatan diatas,
akhirnya perusahaan dapat menawarkan segala sesuatu kepada pasar untuk
diperhatikan, untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen dapat
memuaskan kebutuhan sekaligus keinginannya, sesuatu itu disebut produk.
Produk tidak hanya mencakup obyek fisik, tetapi juga jasa, orang, tempat,
organisasi ataupun gagasan. Contoh : perusahaan manufaktur menyediakan :
barang (komputer, monitor, printer), jasa (pengiriman, pemasangan, pelatihan,
perbaikan, dan pemeliharaan), ide / gagasan (kekuatan / keunggulan jenis
komputer)
5. Nilai Pelanggan
Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa yang
superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam.
Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai
nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah
selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan karen memiliki serta
menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai
total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya
energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nialai, konsumen akan
mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang
untuk membeli ulang produk tersebut.
6. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam
menyerahkan nilai relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi
sesuai atau bahkan melebihi harapa, pembelinya merasa puas. Perusahaan yang
cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan
apa yang dapat merekaserahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang
mereka janjikan.
53
7. Mutu
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah
Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk
memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM
memiliki komitmen antara lain :
- fokus terhadap pelanggan
- memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
- menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah
- memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama tim,
memperbaiki proses
- memperbaiki proses secara kesinambungan
- menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan
8. Pertukaran
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
Ada 5 kondisi yang harus dipenuhi agar pertukaran dapat terjadi:
1. Terdapat sedikitnya dua pihak
2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak
lain
3. Masing-masing pihak mampu berkomunitas dan melakukan penyerahan
4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran
5. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah
layak dan bermanfaat (negoisasi)
9. Transaksi
Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit
melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.
10. Hubungan
Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang
semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang
lain dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka
panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier),
54
penyalur (distributor), guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka. Agar
hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang antara lain:
- saling mempercayai, saling menguntungkan
- menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik,
harga yang pantas antar pihak
- menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak
yang berkepentingan
- menekan biaya transaksi dan waktu pencarian pelanggan
11. Jaringan
Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung ;
pelanggan, supliré, distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang
bersama-sama dengan firm telah membangun hubungan bisnis yang saling
menguntungkan.
12. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potencial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan
pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
13. Pemasar Dan Calon Pembeli
Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat
dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasikan
oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam
pertukaran tersebut.
Jadi konsep inti pemasaran adalah :
- proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran
- penetapan harga, promosi
- penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
2.2.9 Filosofi Manajemen Pemasaran
Ada falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran
ini untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian
bobot yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang
55
berkepentingan seringkali saling bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari
aktifitas pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini
dikelompokkan dalam lima konsep alternatif antara lain:
1. KONSEP PRODUKSI
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan
harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk
memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah
paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku dan
bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan
produk lebih besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biaya
produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk
menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini
menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinya
sendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan
adalah kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga rendah
dengan barang yang menarik.
2. KONSEP PRODUK
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan
sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk
terus menerus melakukan perbaikan produk.
3. KONSEP PENJUALAN
Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam
jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan
promosi berskala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang
tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh
konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus mahir
dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada
konsumen. Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan
produk apa yang dibutuhkan masyarakat konsumen.
4. KONSEP PEMASARAN
Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan
56
pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan
efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini membingungkan bila
dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara konsep
penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain :
Titik awal Fokus Cara Akhir
Gambar 4. Perbandingan konsep penjualan dan konsep pemasaran
Keterangan : pemasaran terpadu terdiri dari kegiatan pemasaran eksternal yaitu
pemasaran yang ditujukan kepada orang-orang di luar perusahaan dan kegiatan
internal merupakan kegiatn mengenai keberhasilan dalam menerima, melatih dan
memotivasi karyawan yang memiliki kemampuan dan ingin melayani pelanggan
dengan baik.
Mengapa konsep pemasaran mulai diberlakukan?
a. Penjualan mulai turun
b. Pertumbuhan produk melambat
c. Pola pembelian yang berubah
d. Persaingan yang meningkat
e. Biaya penjualan meningkat. Perusahaan mandapati pengeluaran mereka
untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga manajemen
Pasar Kebutuhan Pemasaran Laba lewat
pelanggan terpadu kepuasan pelanggan
Pabrik Produk yang Penjualan Laba lewat
Sudah ada dan promosi volume penjualan
a. Konsep penjualan
b. Konsep pemasaran
57
memutuskan untuk melakukan audit pemasaran untuk menyempurnakan
konsep mana yang akan dipakai.
5. KONSEP PEMASARAN BERWAWASAN SOSIAL
Falsafah bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan
minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih
efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara
atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini
mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam
praktek pemasaran mereka. Hal ini agar dapat menyeimbangkan dan
menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu : laba perusahaan, pemuas
keinginan konsumen dan kepentingan publik.
2.2.10 Kegiatan Promosi
Ketika suatu produk telah dilepas di pasaran maka tujuan utama
pemasaran agar terjadinya penjualan adalah dengan adanya konsumen. Untuk
merangkul konsumen agar mendukung terjadinya penjualan maka diperlukan juga
manajemen pemasaran yang terorganisasi dengan baik. Salah satu manajemen
pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan promosi.
Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya upaya atau kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengenalkan produk kepada konsumen dengan
tujuan utama untuk membujuk konsumen agar mendukung terjadinya transaksi
penjualan. Dalam melakukan suatu promosi diperlukan strategi pemasaran yang
optimal agar didapatkan hasil yang maksimal pula.
Dalam melakukan kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend
digunakan oleh kebanyakan perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi
teknik promosi yang terdiri atas penjualan yang dilakukan secara pribadi atau
sering lebih dikenal dengan istilah ‘personal selling’, promosi yang dilakukan
dengan cara melalui iklan yang dapat dilakukan baik dengan media elektronik da
media cetak, promosi dengan jalan publikasi yang biasanya dilakukan pada event-
event tertentu yang biasanya bersifat dapat mengkumpulkan masa yang besar, dan
terakhir adalah promosi dengan cara door to door dimana hal ini lebih dikenal
dengan istilah ‘sales promotion’.
58
Etika Pemasaran Dalam Konteks Promosi
a) Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
b) Sebagai sarana untuk membangun image positif.
c) Tidak ada unsur manipulasi/memberdayakan konsumen.
d) Selalu berpedoman pada prinsop-prinsip kejujuran.
e) Tidak mengecewakan konsumen.
Contoh manipulasi dalam periklanan disebut juga subliminal advertising.
Subliminal advertising dikatakan teknik periklanan yang secara sekilas
menyampaikan suatu pesan dengan begitu cepat, sehingga tidak dipersepsikan
dengan sadar, tapi tinggal dibawah ambang kesadaran. Teknik ini dipakai
dibidang visual maupun audio.
Dalam dunia visual, suatu pesan dimasukkan sebentar saja dalam film,
sehingga penonton tidak melihatnya dengan sadar pada layar, namun demikian
pesan tersebut akan diingat oleh penonton. Subliminal advertise yang lain adalah
mempengaruhi konsumen melalui iklan dengan memanfaatkan faktor-faktor
psikologis seperti status, gengsi, dan yang lainnya. Kedua jenis advertise
subliminal tersebut secara etika telah mempengaruhi keindependenan konsumen,
walau tidak dipungkiri bahwa fungsi sebuah iklan adalah untuk mengajak
sebanyak mungkin konsumen untuk membeli suatu produk.
Beberapa permasalahan terkait periklanan oleh dunia bisnis yang
bersinggungan dengan nilai-nilai dan etika, dapat diperinci sebagai berikut:
• Iklan yang ditampilkan tidak mendidik
Dari sisi content, suatu iklan terkadang malah sering menampilkan sisi-sisi
yang sama sekali tidak mendidik terhadap konsumen, taruhlah iklan tersebut
secara isi adalah benar, namun dalam visualisasi terhadap konsumen dapat tidak
mendidik.
Contohnya:
Iklan provider yang menampilkan telekomunikasi. Di iklan tersebut
ditunjukan seorang balita yang bermain kuda–kudaan dengan sang ayah. Setika
sang ayah kurang cepat larinya si bayi dengan jelas menempelkan raket listrik ke
mulut ayahnya. Alangkah bijaksananya kalo temanya tidak menampilkan adegan
yang mengandung nilai pendidikan yang tidak baik bagi anak -anak.
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran
Manajemen Produksi dan Pemasaran

More Related Content

What's hot

BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaMang Engkus
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)AsadCungkring97
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketingulfameilia
 
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojekjelitawidyastuti
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessCyberSpace
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptMANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptSaktiMurni
 
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukContoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukYusuf Saefudin
 
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...Alvian Hendri Pratama Putra
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Presentation bisnis plan
Presentation bisnis planPresentation bisnis plan
Presentation bisnis planDita Ovita
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdfASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdfViscaBarca4
 
Mengelola Sumber Daya Informasi (SDI)
Mengelola Sumber Daya Informasi (SDI) Mengelola Sumber Daya Informasi (SDI)
Mengelola Sumber Daya Informasi (SDI) dhibah
 

What's hot (20)

BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
 
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptMANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
 
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukContoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
 
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Presentation bisnis plan
Presentation bisnis planPresentation bisnis plan
Presentation bisnis plan
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdfASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
ASPEK_LINGKUNGAN_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS.docx.pdf
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Mengelola Sumber Daya Informasi (SDI)
Mengelola Sumber Daya Informasi (SDI) Mengelola Sumber Daya Informasi (SDI)
Mengelola Sumber Daya Informasi (SDI)
 
Aspek Pasar
Aspek PasarAspek Pasar
Aspek Pasar
 
bab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatifbab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatif
 

Similar to Manajemen Produksi dan Pemasaran

Fungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriFungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriRhe Dwi Yuni
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikHaryadiYadi1
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2Salam Maskur
 
1150810 salam maskur - 5 x manejemen
1150810   salam maskur - 5 x manejemen1150810   salam maskur - 5 x manejemen
1150810 salam maskur - 5 x manejemenSalam Maskur
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi utsdwipuji95
 
Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2HaryadiYadi1
 
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)Fahrullah Adiansah
 
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
115_20230309054346_KULIAH 1.pptjaneskawidia
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSsuningrat suning
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaAkuun Pribadi
 
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.pptpreaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.pptMuhlilMusolin1
 
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)eka desmawati
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikNurFirmansyah6
 

Similar to Manajemen Produksi dan Pemasaran (20)

Makalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaanMakalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
 
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaanMakalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
 
Manajemen Merk dan Produk
Manajemen Merk dan ProdukManajemen Merk dan Produk
Manajemen Merk dan Produk
 
Fungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriFungsi Management Industri
Fungsi Management Industri
 
Makalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegikMakalah manajemen strtegik
Makalah manajemen strtegik
 
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 21150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
1150810 salam maskur-5 x manejemen - 2
 
1150810 salam maskur - 5 x manejemen
1150810   salam maskur - 5 x manejemen1150810   salam maskur - 5 x manejemen
1150810 salam maskur - 5 x manejemen
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
 
Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2Makalah manajemen strtegik 2
Makalah manajemen strtegik 2
 
Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts
 
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uas man. strategik)
 
Ppt kelompok2
Ppt kelompok2Ppt kelompok2
Ppt kelompok2
 
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
115_20230309054346_KULIAH 1.ppt
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah uts elni
Makalah uts elniMakalah uts elni
Makalah uts elni
 
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.pptpreaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
preaentASI BAGIS SEKALI SILAHKAN KULIAH 1.ppt
 
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
Manajemen stratejik (makalah uts 2 7)
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategik
 

More from Fikahati Rachmawati

Manajemen produksi dan pemasaran fix
Manajemen produksi dan pemasaran   fixManajemen produksi dan pemasaran   fix
Manajemen produksi dan pemasaran fixFikahati Rachmawati
 
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD ppt
 HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD ppt HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD ppt
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD pptFikahati Rachmawati
 
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD
 HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SDFikahati Rachmawati
 
Pengajaran demokrasi dan keragaman etnik dan budaya
Pengajaran demokrasi dan keragaman etnik dan budayaPengajaran demokrasi dan keragaman etnik dan budaya
Pengajaran demokrasi dan keragaman etnik dan budayaFikahati Rachmawati
 
Surat ijin tidak masuk kuliah dan surat panggilan beasiswa
Surat ijin tidak masuk kuliah dan surat panggilan beasiswaSurat ijin tidak masuk kuliah dan surat panggilan beasiswa
Surat ijin tidak masuk kuliah dan surat panggilan beasiswaFikahati Rachmawati
 
hubungan vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggara
hubungan vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggarahubungan vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggara
hubungan vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggaraFikahati Rachmawati
 
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhanAlat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhanFikahati Rachmawati
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATFikahati Rachmawati
 

More from Fikahati Rachmawati (13)

Manajemen produksi dan pemasaran fix
Manajemen produksi dan pemasaran   fixManajemen produksi dan pemasaran   fix
Manajemen produksi dan pemasaran fix
 
Presiden Idaman Masa Depan
Presiden Idaman Masa DepanPresiden Idaman Masa Depan
Presiden Idaman Masa Depan
 
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD ppt
 HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD ppt HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD ppt
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD ppt
 
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD
 HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN  IPS SD
HAKIKAT TEORI-TEORI BELAJAR DAN GAGASAN PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS SD
 
Pengajaran demokrasi dan keragaman etnik dan budaya
Pengajaran demokrasi dan keragaman etnik dan budayaPengajaran demokrasi dan keragaman etnik dan budaya
Pengajaran demokrasi dan keragaman etnik dan budaya
 
Notulensi mp isi
Notulensi mp isiNotulensi mp isi
Notulensi mp isi
 
Surat ijin tidak masuk kuliah dan surat panggilan beasiswa
Surat ijin tidak masuk kuliah dan surat panggilan beasiswaSurat ijin tidak masuk kuliah dan surat panggilan beasiswa
Surat ijin tidak masuk kuliah dan surat panggilan beasiswa
 
hubungan vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggara
hubungan vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggarahubungan vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggara
hubungan vietnam dengan perkembangan politik di asia tenggara
 
Aliran Seni Rupa
Aliran Seni RupaAliran Seni Rupa
Aliran Seni Rupa
 
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhanAlat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
Alat perkembangbiakan tumbuhan dan persebaran tumbuhan
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Inovasi pendidikan di Indonesia
Inovasi pendidikan di IndonesiaInovasi pendidikan di Indonesia
Inovasi pendidikan di Indonesia
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
 

Recently uploaded

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

Manajemen Produksi dan Pemasaran

  • 1. 1 MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan Dosen Pengampu: Julianto, M.Pd Oleh: Kelompok 9 Kelas B - PGSD 2012 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2015
  • 2. 2 MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan Dosen Pengampu: Julianto, M.Pd Oleh: Kelompok 9 Kelas B - PGSD 2012 Anggota:  Fikahati Rachmawati 12010644051  Annisa Cahya Wiguna 12010644076  Eka Pratiwi 12010644082 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2015
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Produksi dan Pemasaran” dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah, khususnya kepada: 1. Julianto, M.Pd dan Putri Rachmadyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini. 2. Rekan-rekan PGSD angkatan 2012, khususnya di kelas B PGSD 2012, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. 3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan, doa dan bantuan yang besar kepada kami. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Makalah ini membahas tentang “Manajemen Produksi dan Pemasaran”. Produksi merupakan fungsi yang ada di sebuah perusahaan manufaktur atau jasa yang mengemban fungsi untuk menciptakan kegunaan bentuk (form utility). Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan civitas akademika yang membacanya. Seperti pepatah “Tiada gading yang tak retak”, kami menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga saran, kritik, dan masukan dari segenap pembaca kami harapkan guna perbaikan makalah ini di masa mendatang.
  • 4. 4 Surabaya, 1 Nopember 2015 Kelompok 9 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Pertanyaan 2 1.3 Tujuan 3 1.4 Manfaat 4 BAB II PEMBAHASAN 5 2.1 Produksi 5 2.1.1 Pengertian Produksi 5 2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi 5 2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif 9 2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial 9 2.1.5 Fungsi dan Sistem Produksi 9 2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi 12 2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi 13 2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi 17 2.1.9 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan 18 2.1.10 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi 19 2.1.11 Etika Produksi 21 2.1.12 Peramalan (Forecasting) 22 2.1.13 Jenis-Jenis Peramalan 24 2.2 Pemasaran 25 2.2.1 Definisi Pemasaran 25 2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran 25 2.2.3 Konsep Pemasaran 31 2.2.4 Peranan Pemasaran 35
  • 5. 5 2.2.5 Fungsi Manajemen Pemasaran 36 2.2.6 Sistem Pemasaran 40 2.2.7 Audit Pemasaran 41 2.2.8 Konsep Inti Pemasaran 45 2.2.9 Filosofi Manajemen Pemasaran49 2.2.10 Kegiatan Promosi 51 2.2.11 Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Pemasaran 54 2.2.12 Perencanaan Distribusi Yang Tepat 54 2.2.13 Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran 58 2.2.14 Tugas-Tugas Manajemen Pemasaran 61 2.2.15 Perencanaan Pemasaran 66 2.2.16 Merumuskan Rencana Pemasaran 67 2.2.17 Organisasi Pemasaran 68 2.2.18 Penerapan Dan Pengendalian Pemasaran 69 2.2.19 Strategi Pemasaran 69 2.2.20 Pengembangan Strategi Pemasaran 71 2.3 Perbedaan Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran 72 2.4 Pemasaran Dalam Manajemen Produksi 72 BAB III PENUTUP 91 3.1 Kesimpulan 91 3.2 Saran 92 DAFTAR PUSTAKA93
  • 6. 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi. Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi yang akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi, serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan manajemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama perusahaan. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis dan wirausaha yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang
  • 7. 7 dijalankannya. Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah. Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang. Manajemen produksi dan pemasaran sangat penting untuk dipelajari bagi pelaku bisnis maupun wirausahawan. 1.2 Rumusan Pertanyaan Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian produksi? 2. Apa pengertian manajemen produksi? 3. Bagaimana operasi sebagai sistem produktif? 4. Bagaimana manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial? 5. Apa fungsi dan sistem produksi? 6. Apa saja ruang lingkup manajemen produksi? 7. Bagaimana sejarah perkembangan manajemen produksi?
  • 8. 8 8. Apa pentingnya manajemen operasi? 9. Bagaimana hubungan fungsi produksi dan lingkungan? 10. Bagaimana cara pembuatan keputusan dalam produksi? 11. Bagaimana etika produksi yang tepat? 12. Apa arti peramalan dalam manajemen produksi? 13. Apa saja jenis-jenis peramalan dalam manajemen produksi? 14. Apa definisi pemasaran? 15. Apa definisi manajemen pemasaran? 16. Bagaimana konsep pemasaran? 17. Apa peranan pemasaran? 18. Apa saja fungsi manajemen pemasaran? 19. Apa yang dimaksud dengan sistem pemasaran? 20. Apa yang dimaksud dengan audit pemasaran? 21. Apa konsep inti pemasaran? 22. Bagaimana filosofi manajemen pemasaran? 23. Apa yang dimaksud dengan kegiatan promosi? 24. Bagaimana tanggung jawab sosial dan etika pemasaran? 25. Bagaimana perencanaan distribusi yang tepat? 26. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat dalam pemasaran? 27. Apa saja tugas-tugas manajemen pemasaran? 28. Apa yang dimaksud perencanaan pemasaran? 29. Bagaimana merumuskan rencana pemasaran dengan tepat?
  • 9. 9 30. Apa yang dimaksud dengan organisasi pemasaran? 31. Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran? 32. Bagaimana pengembangan strategi pemasaran? 33. Apa perbedaan antara manajemen produksi dan manajemen pemasaran? 1.3 Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini berupa tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan mengenai Manajemen Produksi dan Pemasaran. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui, mendalami, mempelajari, dan memahami tentang materi tersebut. Adapun tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah: 1. Untuk memahami mengenai manajemen produksi, yang meliputi : pengertian produksi, pengertian manajemen produksi, operasi-operasi sebagai suatu sistem produktif, manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial, fungsi dan sistem produksi dan operasi, ruang lingkup manajemen produksi, sejarah perkembangan manajemen produksi, pentingnya manajemen operasi, hubungan fungsi produksi dan lingkungan, pembuatan keputusan dalam produksi, etika produksi, peramalan (forecasting), dan jenis-jenis peramalan dalam manajemen produksi. 2. Untuk memahami mengenai manajemen pemasaran, yang meliputi : definisi pemasaran, definisi manajemen pemasaran, konsep pemasaran, peranan pemasaran, fungsi manajemen pemasaran, sistem pemasaran, audit pemasaran, konsep inti pemasaran, filosofi manajemen pemasaran, kegiatan promosi, tanggung jawab sosial dan etika pemasaran, perencanaan distribusi yang tepat, pengambilan keputusan dalam pemasaran, tugas-tugas manajemen pemasaran, perencanaan pemasaran, merumuskan rencana pemasaran, organisasi pemasaran, penerapan dan pengendalian pemasaran, strategi pemasaran, dan pengembangan strategi pemasaran.
  • 10. 10 3. Untuk memahami mengenai perbedaan antara manajemen produksi dan manajemen pemasaran. 1.4 Manfaat Manfaat dibuatnya makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui, mempelajari, dan memahami mengenai manajemen produksi dan pemasaran. Selain itu, mengacu pada tujuan mata kuliah Kewirausahaan, dengan mendalami materi ini mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan, pemahaman, serta penguasaan tentang konsep produksi dan pemasaran dalam kewirausahaan. Realita menunjukkan bahwa orientasi mahasiswa setelah lulus hanya mencari kerja bukan menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengubah pola pikir menjadi lebih terbuka dan mau berwirausaha. Berwirausaha mempunyai banyak keuntungan. Adanya makalah ini juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen untuk menambah wawasan dan referensi mengenai manajemen produksi dan pemasaran. Dengan adanya makalah berjudul Manajemen Produksi dan Pemasaran ini, mahasiswa dapat mengembangkan daya nalar dan sikap kritis tehadap materi perkuliahan Kewirausahaan, khususnya materi manajemen produksi dan pemasaran dengan melakukan serangkaian kegiatan presentasi dan diskusi. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Istilah produksi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan.
  • 11. 11 Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi, sehingga mencakup pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Pengertian produksi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi adalah penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi. 2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan keputusan dalam upaya pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen operasional. Manajemen produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan produksi. Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan tersebut. Fungsi pokok di dalam manajemen adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan produksi. Produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab produksi juga dapat menghasilkan jasa, baik untuk tujuan memperoleh
  • 12. 12 keuntungan atau tidak. Sehingga ada pengertian lain tentang produksi yaitu penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian dikembangkan dengan operasi. Tekanan dalam pengertian operasi adalah kegiatan merubah bentuk bukan pada hasilnya. Kegiatan operasi dapat dilakukan oleh lembaga pencari laba, misalnya perusahaan mebel, jasa angkutan, dan lembaga bukan pencari laba, misalnya panti asuhan. Yang dimaksud dengan operasi atau operations adalah kegiatan merubah masukan menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru. Masukan atau input dikategorikan dua macam, yaitu faktor-faktor produksi yang berupa man, money, material, method, dan information. Informasi adalah input yang berasal dari luar lembaga yang menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah penduduk, jumlah konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan keluaran atau output adalah produk, yaitu dapat berupa barang dan jasa. Berikut ini adalah definisi manajemen operasi dan produksi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: 1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. 2. Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. 3. Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. 4. Anoraga (2009) Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
  • 13. 13 5. Render dan Heizer (2005 : 2) mendefinisikan manajemen operasional adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan dan keluaran. 6. Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17) mendefinisikan manajemen operasional adalah fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai tambah yang besar. 7. Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan manajemen produksi (operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain. 8. Agus Ahyari mengartikan manajemen operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi. 9. Aquilano (2001) mendefinisikan manajemen operasional sebagai suatu proses perancangan, pengoperasian dan pengembangan dari sistem yang menghasilkan produk atau jasa utama perusahaan. Dari definisi – definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen produksi adalah suatu kegiatan yang menciptakan atau meningkatkan keguanaan suatu barang, peningkatan atau penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan waktu, kegunaan bentuk atau gabungan dari beberapa kegunaan tersebut Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. Istilah – istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.
  • 14. 14 Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa manajemen produksi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari organisasi itu antara lain adalah untuk memperoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk menjamin eksistensi dari organisasi tersebut. Ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan produktivitas, yaitu: pertama, produktivitas baru meningkat bila terdapat peningkatan kondisi kerja dari kondisi yang kurang baik menjadi kondisi yang lebih baik. Kedua, beberapa hasil peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan perbaikan pada bidang tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya mungkin tetap tidak terpengaruh. Seorang manajer produksi dalam mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan apa yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang direncanakan, serta dengan biaya yang rendah. 2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif Pada umumnya, suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan sumber daya menjadi barang-barang dan jasa. Masukan – masukan ke dalam sistem ini adalah barang mentah, tenaga kerja, modal, energi, dan informasi diubah menjadi barang atau jasa oleh teknologi proses yang menjadi metode untuk proses transformasi.
  • 15. 15 Sedangkan, informasi umpan balik digunakan untuk mengawasi teknologi proses atau masukan-masukan. Informasi umpan balik perlu digunakan untuk menyesuaikan terus menerus campuran masukan-masukan dan teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran-keluaran tertentu. 2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksan kegiatan- kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem produktif. Kegiatan tersebut dapat dibedakan atas dasar frekuensi relatif terjadinya, dan kegiatan-kegiatan pemilihan, perancangan, pembaharuan pada umumnya terjadi dengan frekuensi lebih jarang daripada kegiatan pengoperasian dan pengawasan. Oleh karena itu dapat dibedakan sebagai ke kegiatan-kegiatan periodik untuk kelompok pertama dan terus menerus untuk kelompok lainnya. 2.1.5 Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi Manajemen produksi dan operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur. Dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi, di samping menyangkut pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil penemuan dapat diketahui bahwa teknik-teknik manajemen produksi dan operasi dapat dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber- sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, manajer produksi dan operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (outputs), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas.
  • 16. 16 Secara matematis, fungsi produksi merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamaan ini dapat dirumuskan sebagai: ß = f (S + T + M + KT) Keterangan : ß = jumlah barang / jasa yang dihasilkan (output) f = fungsi, simbul peranan fungsional S = sumber daya alam T = tenaga kerja M = modal / sarana KT = kewirausahaan dan teknologi Manajer produksi dan operasi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan- alasan lain. Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen produksi dan operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
  • 17. 17 Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi. Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah: 1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs). 2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. 3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau tertentu. 4. Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan. Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu. Ada tiga pokok fungsi manajemen operasional, yaitu: 1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function), berhubungan dengan pasar untuk dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyapampaikan produk yang dihasilkan ke pasar.
  • 18. 18 2. Fungsi Keuangan (Finance Function), mengelola berbagai urusan keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak luar perusahaan. 3. Fungsi Produksi (Operation Function), berkaitan dengan menciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. 2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi Manajemen produksi dan seperti yang telah dibahas pada point sebelumnya, telah mengajarkan bagaimana untuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah dirancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi terdapat lima hal pokok berikut ini: 1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi. 2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan. 3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi. 4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses. 5. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas. Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi mencakup: 1. Penyusunan rencana produksi dan operasi. 2. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan. 3. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan. 4. Pengendalian mutu. 5. Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia). 2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi efisien adalah Adam Smith, dengan menulis buku The Wealth of Nations (1776). Adam Smith mengemukakan keuntungan dari adanya pembagian kerja (division of labor), yaitu: 1. Bertambahnya kecakapan atau ketrampilan seseorang apabila orang itu mengerjakan pekerjaan secara beruang-ulang. 2. Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya pekerjaan dari pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain.
  • 19. 19 3. Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu macam pekerjaan saja dalam suatu rangkaian pekerjaan. Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari sistem produksi rumahan menuju sistem produksi dengan mesin, misalnya ditemukannya alat pintal, alat tenun, dan mesin uap. Perkembangan produksi menjadi semakin maju dari berkembangnya pabrik-pabrik, kemudian diikuti dengan perkembangan tenaga kerja. Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan komponen yang dapat dibongkar pasang, yang didapat melalui standardisasi dan pengendalian mutu. Ia berhasil memenangkan kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata, yang dijual dengan harga tinggi karena senjata tersebut dibongkar pasang. Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa pada proses produksi barang terdapat kegiatan yang tidak ekonomis dalam hal pemakaian mesin-mesin dan tenaga manusia, pada bukunya On the Economy of Machinery and Manufacturers. Pada masa ini sistem produksi diharapkan ekonomis sehingga tidak terjadi pemborosan faktor produksi. Disusul kemudian oleh FW Taylor tahun 1881 dengan mengemukakan “metode kerja dengan pembagian gerak dan waktu secara minimum atau dikenal dengan time and motions study”. FW Taylor mengemukakan empat tugas pokok manajemen, yaitu: 1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar ilmu) dengan metode ilmiah yang disebut motions study untuk memperhatikan gerak minimum, sehingga diperoleh hasil maksimum. 2. Manajer harus mengadakan seleksi dan pelatihan terhadap buruh atau tenaga kerja secara ilmiah serta menghilangkan sifat individualis diantara para pekerja. 3. Mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara buruh, pegawai, dan manajer. 4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan majikan, sehingga jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya.
  • 20. 20 Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan mereka terhadap komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada proses pengepakan daging dan industri mail order, dan juga menambahkan konsep baru pada lini produksi, dimana para pekerja berdiri sementara bahan bergerak. Carles Sonersen menderek sisa mobil pada sebuah tambang di bahunya melintasi lini produksi di pabrik Foord, saat yang lainnya menambahkan komponen pada mobil tersebut. Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi. Walter Shewhart tahun 1924 memadukan pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan akan pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan statistik dan pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu. Perkembangan manajemen operasi dilanjutkan kemudian dengan munculnya revolusi industri Pada masa ini, terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke persaingan hebat dalam bidang hasil produksi. Para penguasa mulai memikirkan arti pentingnya ramalan permintaan, peningkatan mutu produk dan forecasting sebagai dampak lanjut dari kemajuan niaga dan politik pemasaran. Arah kegiatan produksi berpandangan pada: 1. Mencari pasar yang strategis. 2. Mengembangkan fasilitas produksi dengan perkembangan teknologi. 3. Mempromosikan hasil-hasil produksi. Pada sesudah dan terjadi depresi, tahun 1930, perkembangan manajemen operasi mengarah ke penggunaan Scientific Management, ditandai oleh pengenalan dan pengembangan Statistical Quality oleh Walter Stewart, tahun 1931, dan pengembangan Work Sampling oleh DHC Tippet, tahun 1934, yang menemukan prosedur sampling untuk mengetahui standar atas kelambatan proses produksi, waktu kerja, yang dikenal dengan standard of delays. W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor berpendapat bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik. Manajemen operasi terus berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan management science. Ilmu ini seiring dengan statistik juga manajemen dan ilmu ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
  • 21. 21 Setelah Perang Dunia II, perkembangan manajemen operasi menjadi semakin cepat, ditandai dengan ditemukannya metode Linear Programming, Waiting Line Theory, yang dikembangkan dalam analisa industri, serta mulai digunakannya komputer dalam desain-desain sistem operasi seperti Computer Aided Design, dan Computer Models for Operating Management. Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah dari ilmu informatika, yang didefinisikan oleh Jay Heizer dan Barry Render sebagai proses sistematis yang dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi pada masyarakat. Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi barang dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran utama. Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan manajemen operasi, yaitu: 1. Pembagian Kerja Pembagian kerja didasarkan pada spesialsasi tenaga kerja pada suatu tugaas tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Primsip pembagian kerja ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri-industri perakitan. 2. Revolusi Industri Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan kebutuhan akan otomatisasi dan produksi volume tinggi. Masyarakat telah memasuki periode purna industri, yang ditandai oleh perkembangan sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam dan sosial. 3. Manajemen Ilmiah Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen operasi mempunyai dua pengertian. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi analisa dan pemecahan
  • 22. 22 masalah-masalah operasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi organisasi. Pemikiran ini betujuan untuk menemukan metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembanan karyawan, dan kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja. 4. Hubungan Manusiawi Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan- kebutuhan sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi telah melengkapi pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan produkivitas. Pemikiran aliran hubungan manusiawi telah mengarahkan pentingnya perluasan kerja, yang sekarang meupakan suau metode untuk lebih memenusiawikan tempat kerja selain meningkatkan produktivitas. 5. Model-model Keputuan Kuantitatif Model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu sistem produktif dalam model-moel matematikal. Tujuan dari satu metode seperti ini adalah untuk menemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan berbagai variabel keputusan yang akan meningkakan performance sistem dengan batasan yang ada. 6. Komputer Penggunaan kompuer telah mengubah secara dramatik bidang manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam bisnis tahun 1950-an. Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan, scheduling produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain itu komputer telah banyak membantu pelaksanaan otomatisasi dikantor-kantor dan pabrik-pabrik, memecahkan masalah komunikasi dan transportasi yang komplek, serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa. 2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi
  • 23. 23 Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik- topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua organsasi ada untuk memenuhi permintaaan tersebut. Dengan pemahaman dasar tentang apa yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem produksi, para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami kemampuan dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka, pengenalan produk baru, dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat merencanakan ekspansi kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujuan persediaan ssecara lebih baik. Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi biaya, rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain untuk pengawasan. Para manjer personlia juga dapat memperoleh suatu pengetahuan tentang kompleksitas desain pekerjaan, fungsi-fungi yang dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-keterampilan yanga diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa sekitar 70 persen aktiva–aktiva dalamberbagai organisasi manufacturing dan pemrosesan adalah berbentuk persediaan-persediaan, pabrik dan peralatan yang secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para manajer produksi atau operasi manajer, manajer bahan, manajer peralihan, dan para penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manjemen operasi dan produksi. Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat. Para manajer produksi dan operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai pemegang saham perusahaan atau anggota legislatif. Tetapi, di lain sisi mereka harus beroperasi dalam sistem sosial dan mempinyai kewajiban-kewajiban terhadap masyarakat. Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karir yang cerah bagi individu kreatif
  • 24. 24 ang berminat terjun dalam karier profesional di bidang manajemen produksi atau operasi dan manjemen pelatihan. 2.1.9 Faktor Pesatnya Perkembangan Manajemen Produksi Pesatnya perkembangan manajemen produksi disebabkan antara lain oleh faktor di bawah ini: 1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi. 2. Revolusi industri. 3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts dan komponen serta penggunaan komputer. 4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah, hubungan antar manusia dan model keputusan. 2.1.10 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan Pesanan-pesanan diterima oleh departeman penjualan yang merupakan bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplies didapatkan melalui fungsi pembelian; modal untuk pembelian berbagai peralatan datang dari fungsi keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim oleh fungsi distribusi. Fungsi produksi dari pengaruh lingkungan secara langsung diperlakukan untuk alasan diantaranya interaksi dengan unsur-unsur lingkungan, proses transformasi teknologi yang lebih efisien dariada proses yang diperlukan dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir, keterampilan manajerial yang diperlukan untuk keberehasilan operasi proses transformasi sering berbeda dengan yang diperlukan untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau keuangan. 2.1.11 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen produksi. Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan dari idetifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif sampai pemilihannya.
  • 25. 25 Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan- penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain. Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dan analisa data yang relavan. Dari data tersebut ditentukan alternatif dikembangkan sebelum diambil suatu keputusan. Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah evaluasi alternatif-alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-model matematik formal. Ini memungkinkan pembuat keputusan untuk mengkuantifikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi berbagai alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif dilakukan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi. Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi terbatas yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan alternatif terbaik pun sering merupakan kompromi berbagai faktor yang dipertimbangkan. Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum diterapkan dalam praktek. Langkah ini sama krusialnya dengan proses pembuatan keputusan secara keselururuhan. Pemahaman akan perubahan organisasional adalah kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut pemberian perintah, naun dalam hal ini manajer harus menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan den mengalokasikan sumberdaya yang diperlukanserta melimpahkan wewenang dan tanggungjawab tertentu. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang terjadi.
  • 26. 26 Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu: 1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti. 2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko. 3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly). 4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Proses Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi. 2. Kapasitas Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat. 3. Persediaan Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan. 4. Tenaga Kerja Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan. 5. Mutu Atau Kualitas
  • 27. 27 Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan. 2.1.12 Etika Produksi Definisi etika secara sederhana adalah studi mengenai hak dan kewajiban manusia, peraturan moral yang dibuat dalam pengambilan keputusan dan sifat alami hubungan antar manusia dan alam. Maka etika produksi yang diperhitungkan adalah: 1. Nilai, aturan main yang dibuat pengusaha dan menjadi patokan berbisnis. 2. Hak dan kewajiban, menerima dan menggaji karyawan, membayar pajak dan sebagainya. 3. Peraturan moral, peraturan moral menjadi acuan tertulis yang sangat penting bagi pengusaha ketika mengalami dilema atau permasalahan, baik internal atau eksternal. 4. Hubungan manusia, memprioritaskan perekrutan karyawan dari masyarakat di sekitar perusahaan, menghargai hak cipta, dll. 5. Hubungan dengan alam, ikut mengelola lingkungan hidup dan mengelola limbah sisa hasil produksi. 2.1.13 Peramalan (Forecasting) Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
  • 28. 28 Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya. Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang. Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permintaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi: 1. Identifikasi dan definisi masalah peramalan. 2. Aplikasi metode peramalan. 3. Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu. 4. Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu. Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut. Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Horison waktu terbagi atas beberapa kategori, yaitu:
  • 29. 29 1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 1 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi. 2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi. 3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan. Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat di bedakan dari peramalan jangka pendek dengan melihat tiga hal, yaitu: 1. Jangka menengah dan jangka panjang berkaian dengan permasalahan yang lebih menyeluruh dan mendukung keputuan manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk, pabrik dan proses. Misalnya keputusanakan fasilitas parik seperti membuka pabrik atau gedung baru. 2. Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi yang berbeda di bandingkan peramalan jangka panjang. 3. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian, sejalan dengan semakin panjangnya horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung semakin berkurang. Peramalan penjualan harus diperbaharui secara berkala untuk menjaga nilai dan integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan direvisi pada setiap akhir periode penjualan. Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan : Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.
  • 30. 30 2.1.14 Jenis – Jenis Peramalan Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan produksi di masa depan, yaitu: 1. Peramalan Ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya. 2. Peramalan Terknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru. 3. Peramalan Permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia. Peramalan yang baik sagat penting dalam semua aspek bisnis peramalan merupakan satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan dibanyak bidang. Berikut ini akan diahasa dampak peramalan produk pada tiga aktivitas, yaitu: 1. Sumber Daya Manusia Mempekerjakan, melatih dan memberhentikan pekerja, semua tergantung pada permintaan. Jika departemen sumber daya manusia harus mempekerjakan pekerja tambahan tanpa adanya persiapan, akiatnya kualitas pelatihan menurun dan kualitas pekerja juga menurun. 2. Kapasitas Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa berarti tidak terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa pasar. 3. Manajemen Rantai Pasokan Hubungan yang baik dengan pemasok dan harga barang dan komponen yang bersaing, bergantung pada peramalan yang akurat.
  • 31. 31 Sebagai contoh, manufaktur pembuat mobil yang menginginkan TRW Corp. menjamin keteresediaan kantung udara yang cukup, harus menyediakan ramalan yang akurat untuk membenarkan ekspansi pabrik TRW. 2.2. Pemasaran 2.2.1 Definisi Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan. American Marketing Association, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran. Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Definisi pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Definisi lainnya, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran
  • 32. 32 adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Aktivitas pemasaran mempunyai nilai yang positif baik ditelaah dari sisi produsen ataupun dari sudut pandang konsumen. Dari pihak konsumen katakanlah kegiatan pemasaran produk dipandang sebagai aktivitas yang bisa menawarkan berbagai alternatif pemuas suatu kebutuhan, sehingga nilai dari kepuasan itu sendiri meningkat. Dari sudut pandang produsen barang atau jasa, kegiatan pemasaran adalah aktivitas untuk meningkatkan pelayanan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan para customer. Jadi, pemasaran semestinya bukanlah sekedar berkaitan dengan hanya kepentingan seorang produsen saja namun juga kepentingan para konsumen. Aktivitas pemasaran adalah salah satu aktivitas pokok yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang ke skala yang lebih lagi dengan tujuan akhir memperoleh laba. arti kata pemasaran umumnya seringkali disalah-artikan dengan definisi penjualan, perdagangan serta distribusi. Padahal istilah itu hanyalah satu bagian dari kegiatan pemasaran secara menyeluruh. Proses kegiatan pemasaran dimulai jauh hari sebelum barang atau jasa diproduksi dan tidak selesai (berakhir) dengan hanya penjualan, namun bagaiman seluruh kegiatan tersebut bisa memberikan suatu kepuasan yang diinginkan para konsumen. Banyak definisi mengenai pemasaran yang dikemukakan oleh para pakar dan ahli, berbagai pengertian tentang pemasaran tersebut pada mulanya memfokuskan pada barang atau jasa, lalu pada lembaga yang dibutuhkan untuk menjalankan proses penjualan dan pada fungsi yang dilaksanakan guna memungkinkan untuk dilakukan transaksi pemasaran. 2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran
  • 33. 33 Sebelum menguraikan pengertian manajemen pemasaran, alangkah baiknya terlebih dahulu kita telaah apa itu pemasaran sebagai basicnya. Marketing management atau manajemen pemasaran merupakan hal mutlak yang harus dipelajari dalam berbisnis, berbagai tantangan yang dihadapai para pebisnis khususnya para produsen barang dan jasa makin berat. Berbagai upaya dalam hal marketing harus dijalani sehingga tidak makin tenggelam dalam persaingan karena makin banyaknya kompetitor dari waktu ke waktu. Persaingan dari kompetitor yang makin ketat membuat aktivitas peningkatan skala produksi tak lagi dipandang sebagai masalah utama jika dibandingkan dengan aktivitas pemasaran barang atau jasa yang dihasilkan. Bisa dikatakan, keberhasilan dalam pemasaran adalah kunci kesuksesan dari suatu entitas bisnis atau perusahaan. Jika menyinggung istilah tentang manajemen pemasaran, maka kita akan selalu menyinggung empat faktor utama yang sangat mempengaruhi jalannya suatu manajemen marketing. Keempat faktor tersebut diantaranya adalah harga, daerah pemasaran, kegiatan promosi atau pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan, dan faktor utama yang paling penting yaitu produk itu sendiri. Agar dapat terjadi penjualan yang optimal, maka diperlukan tata kelola manajemen pemasaran yang tepat pula. Untuk produk sendiri dibedakan atas dua hal yang mendasar, yaitu produk real yang siap dipasarkan seperti produksi mobil, handphone, makanan, minuman dan sebagainya. Kemudian jenis produk ke dua adalah berupa produk jasa, sebagai contoh dari produk jasa ini adalah produk pelayanan komunikasi, jasa perawatan badan seperti spa, dan masih banyak lagi. Kemudian suatu produk jika ditinjau dari sudut pandang konsep yang dikemas, maka kiat akan mengenal produk dengan kategori produk dengan kualitas tinggi, produk jenis ini juga dapat dibilang dengan istilah produk yang memiliki klasifikasi fitur dengan disain unik, dan biasanya ditujukan untuk kalangan atas, sehingga wajar jika produk dengan konsep seperti ini dibandrol dengan harga diatas rata-rata dan biasanya manajemen pemasaran ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Jika kita membandingkan produksi mobil dari Jepang dengan produksi Eropa, maka akan terlihat jelas dari segi kualiats, sehingga hal ini menyebabkan adanya margin dari segi harga. Ada juga produk yang ditinjau dari sudut pandang
  • 34. 34 konsep dimana dapat dikategorikan ke dalam kategori ‘me too’. Produk me too ini dapat didefinisikan sebagai produk yang menggunakan disain dari produk yang terlebih dahulu ada dipasaran dengan merek yang berbeda. Dengan kata lain produk me too dapat dikatakan sebagai produk jiplakan dari produk pendahulunya dengan disain yang agak beda sedikit. Sebagai contoh, produk minuman mineral ‘Aquades’ merupakan produk me too dari produk ‘Aqua’. Suatu perusahaan jika memproduksi produk me too, maka akan diperlukan usaha yang agak keras dalam pengelolaan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran untuk produk me too harus dilakukan dengan cermat agar produk me too dapat bersaing dengan produk dengan produk pendahulunya. Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepadakonsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982). Menurut American Marketing Associationt, manajemen pemasaran adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi. Philip Kotler/Armstrong (2002:14), terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun: “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi” Buchari Alma (2004:130): “ Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dipemasaran.” Lupiyo Adi (2006:6): “Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan
  • 35. 35 dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama” Philip William J. Shultz (dalam buku Prof. Dr. H. Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, cetakan-7, 2005, p130): Manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan. Dalam buku "Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen (Dharmmesta & Handoko, 1982)": Salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982). John W. Mullins: Marketing management is the process of analyzing, implementing, coordinating, and controlling programs, involving the conception, pricing, promotion, and distributions of products, services and ideas designed to create and maintain beneficial exchanges with target market for the purpose of achieving organizational objectives. Peter R. Dickson: Marketing management is the many and variate organizational activities involved in understanding what consumer want and how they behave. Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980). Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan rencana-rencana. Dalam membuat suatu perencanaan, dibutuhkan kemampuan untuk membuat strategi dan rencana. Untuk rencana jangka panjang maka dibutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan untuk pelaksanaan rencana
  • 36. 36 tersebut, dia harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin dilakukan setiap hari kepada para bawahan. Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu : 1. Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan 2. Melaksanakan rencana tersebut 3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam pelaksanaannya. (untuk mengukur hasil dan penyimpangannya serta untuk mengendalikan aktivitas). Sehingga yang dimaksud dengan manajemen pemasaran, menurut Philip Kotler adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Fungsi pengawasan adalah untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan. Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang di produksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan Di dalam manajemen pemasaran, dikenal istilah bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat/alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan berupa produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk meng hasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi product, price, place, and promotion (4P). Selain itu dikenal juga 4C, yaitu customer needs and wants, cost to the customer, convenience, and communication. 2.2.3 Konsep Pemasaran
  • 37. 37 Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran". Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Meskipun orientasi pembeli ini dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi konsep itu perlu dilaksanakan. Karena dapat meningkatkan penjualan dengan : 1. Membuat barang yang mudah penggunaannya 2. Mudah pembeliaannya 3. Mudah pemeliharaannya Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu : 1. Orientasi konsumen / pasar / pembeli 2. Volume penjualan yang menguntungkan 3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan. Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen ini harus : 1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi 2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya 3. Menentukan produk dan program pemasarannya 4. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka 5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik. Jadi, secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah “Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
  • 38. 38 Perkembangan konsep pemasaran : 1. Konsep produksi : jumlah banyak dengan harga murah. 2. Konsep produk : kualitas, kinerja dan inovasi yang dicari konsumen . 3. Konsep penjualan : harus ada aktivitas penjualan dan promosi agar dikenal konsumen (laba dari volume penjualan). 4. Konsep pemasaran : harus ada aktivitas pemasaran yang terpadu (laba dari kepuasan pelanggan). 5. Konsep pemasaran berorientasi pada masyarakat : turut memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar. Konsep Dasar Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran 1. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas. Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk. 2. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik. Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari
  • 39. 39 pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran. 3. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan pada “ Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi. 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu 1. pasar sasaran, 2. kebutuhan pelanggan, 3. pemasaran yang terkoordinir serta 4. keuntungan. Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara : 1. Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan 2. Temukan keinginan dan penuhilah 3. Cintailah pelanggan bukan produknya 4. Dapatkanlah sesuai kesukaan anda 5. Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.
  • 40. 40 a. Konsep Pemasaran Sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu 1. keuntungan industri jangka pendek, 2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan 3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan. b. Konsep Pemasaran Global Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. 2.2.4 Peranan Pemasaran Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen dapat memperoleh kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran, dan penukaran nilai suatu produk antara penjual dan pembeli. a. Kebutuhan : segala kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan, pakaian, pendidikan dan lainnya b. Keinginan : Merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya
  • 41. 41 c. Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya. Beberapa istilah yang penting dalam konteks pemasaran adalah : a. Produk (barang, jasa, ide) : Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. b. Nilai : Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan / diinginkan. c. Biaya : Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi. d. Kepuasan : Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara harapan dan kenyataan). e. Pasar : Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan. 2.2.5 Fungsi Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
  • 42. 42 Gambar 1. Fungsi Manajemen Pemasaran (Kottler, 2000) Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung, antara lain : a. Perencanaan pemasaran Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi : tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan. Tujuan : - Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu. - Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan. - Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya- biayanya. Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk. Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai berikut : BAGIAN TUJUAN ANALISIS PENGENDALIAN - Mengukur hasil - Mengevaluasi hasil - Mengambil tindakan perbaikan IMPLEMENTASI - Menjalankan Rencana-rencana PLANNING - Mengembangkan rencana strategik - Mengembangkan rencana pemasaran
  • 43. 43 1. Ringkasan bagi ekskutif : Menyajikan pandangan singkat atas rencana yang diusulkan agar dapat ditinjau dengan cepat oleh manajemen. 2. Situasi pemasaran saat ini Menyajiakan data latar belakang yang relevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi. 3. Analisis ancaman dan peluang Mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang mungkin mempengaruhi produk. 4. Sasaran dan isu Menentukan sasaran perusahaan untuk produk di bidang penjualan, pangsa pasar, laba serta isu yang akan mempengaruhi sasaran ini. 5. Strategi pemasaran Menyajikan pendekatan pemasaran yang luas, yang akan digunakan untuk mencap[ai sasaran dalam rencana. 6. Program tindakan Menspesifikasikan apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dan berapa biayanya. 7. Anggaran Laboran laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang diharapkan dari rencana tadi. 8. Pengendalian Menunjukkan bagaimana kemajuan rencana akan dipantau. b. Implementasi pemasaran
  • 44. 44 Adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:  Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu :  Proses menciptakan hubungan antara fungís personalia dan factor fisik (sarana ), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja. Tujuan : setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan. Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain : - organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru. - Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan pemasaran diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu. - Organisasi manajemen produk, karyawan inin mengembangkan pemasaran dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu, bila perusahaan ini mempunyai banyak produk atau merk yang amat berbeda. - Bila firm yang menjual satu lini produk kepada banyak tipe pasar berbeda yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer ini bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan tahunan untuk keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa perusahaan diorganisasikan disekitar kebutuhan spesifik segmen pelanggan.  Pengarahan kegiatan pemasarab, yaitu :
  • 45. 45  Usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik, meliputi : - Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara senderhana, perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus konsultatif. - Motivasi - Kepemimpinan Dengan pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan pimpinan dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan serta agar terjadi harmonisasi antar anggota organisasi / firm.  Pengkoordinasian kegiatan pemasaran, yaitu :  Usaha meng-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efesien. Cara- cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai cara, yaitu : 1. Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal penyelesaian ( deadline ) 2. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu, penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal. c. Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu :  Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi : - Penentuan Standard - Supervisi kegiatan atau pemeriksaan - Perbandingan hasil dengan Standard - Kegiatan mengkoreksi Standard
  • 46. 46 Gambar 2. Proses pengevaluasian kegiatan pemasaran Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam : 1. Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu. Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba. 2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan. 2.2.6 Sistem Pemasaran Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung dan saling berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran 2. Sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan 3. Pasar yang dituju 4. Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran dan pasarnya. Antara lain pengecer, pedagang besar, agen pengangkutan, dan lain-lain 5. Faktor-faktor lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian, faktor sosial dan kebudayaan, teknologi dan persaingan. Apa yang ingin dicapai? Apa yang terjadi? Mengapa hal ini terjadi Apa yang harus kita lakukan mengenai hal tersebut
  • 47. 47 Dari kelima faktor tersebut maka Sistem Pemasaran dapat didefinisikan sebagai “Kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya”. 2.2.7 Audit Pemasaran Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit Pemasaran. Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran. Audit pemasaran mencakup seluruh bidang sasaran utama dari suatu bisnis, bukan terbatas pada beberapa masalah yang muncul. Biasanya audit pemasaran dilakukan oleh pihak lain yang obyektif, berpengalaman dan independen terhadap departemen pemasaran. Pada tabel dibawah akan disajikan bentuk pertanyaan yang mungkin akan diajukan oleh auditor pemasaran. Hasil temuannya mungkin mengherankan dan kadang-kadang mengejutkan manajemen. Manajemen kemudian memutuskan tindakan-tindakan apa yang masuk akal dan bagaimana serta kapan melaksanakannya. Audit Lingkungan Pemasaran Lingkungan Makro 1. Demografi, kecenderungan utama apa yang menimbulkan ancaman dan peluang untuk perusahaan ini? 2. Ekonomi, perkembangan apa dalam pendapatan, harga tabungan dan kredit akan berdampak pada perusahaan? 3. Alami, bagaimana perkiraan biaya dan ketersediaan sumberdaya alam dan energi? Apakah perusahaan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan? 4. Teknologi, perubahan teknologi apa yang sedang berlangsung? Bagaimana posisi perusahaan dalam teknologi?
  • 48. 48 5. Politik, undang-undang apa yang sudah berlaku dan sedang dibahas akan mempengaruhi strategi pemasaran? 6. Budaya, bagaimana sikap publik terhadap bisnis dari perusahaan? Perubahan apa dalam gaya hidup konsumen yang mungkin mempunyai dampak? Lingkungan Mikro 1. Pasar. Apa yang sedang terjadi pada ukuran pasar, pertumbuhan, distribusi geografi dan laba? 2. Pelanggan. Bagaimana pandangan pelanggan mengenai mutu produk, jasa dan harga? 3. Pesaing. Siapa pesaing utama? Apa strategi yang dipakainya, berapa pangsa pasarnya dan apa kekuatan serta kelemahannya? 4. Saluran distribusi. Saluran utama apa yang dipakai perusahaan untuk mendistribusikan produk lepada pelanggan? Bagaimana presentasi kerjanya? 5. Pemasok. Kecenderungan apa yang mempengaruhi pemasok? Bagaimana perkiraan ketersediaan sumber daya kunci untuk produksi? 6. Publik. Publik kunsi mana yang membawa masalah atau peluang? Bagaimana perusahaan menghadapi publik ini? Audit Pemasaran 1. Misi bisnis. Apakah misi diuraikan dengan jelas dan berorientasi pada pasar? 2. Obyektif pemasaran. Apakah perusahaan sudah menerapkan obyektif yang jelas sebagai pedoman perencanaan pemasaran dan mengukur presentasi? Apakah obyektif ini cocok dengan peluang perusahaan dan sumber dayanya? 3. Strategi pemasaran. Apakah perusahaan mempunyai strategi pemasaran yang mantap untuk mencapai obyektifnya? 4. Anggaran. Apakah perusahaan menganggarkan sumber daya yang cukup untuk segmen, produk, wilayah dan unsur-unsur eleven bauran pemasaran? Audit Organisasi Pemasaran
  • 49. 49 1. Struktur formal. Apakah kepala bagian pemasaran mempunyai wewenang yang memadai atas aktivitas yang mempengaruhi kepuasan pelanggan? Apakah kegiatan pemasaran secara optimal disusun sesuai dengan lini fungsi, produk, pasar dan teritori? 2. Efesiensi fungsi. Apakah pemasaran dan penjualan berkomunikasi secara efektif? Apakah staff pemasaran dilatih, disupervisi, dimotivasi dan dievaluasi dengan baik. 3. Efesiensi antar bagian. Apakah staff pemasaran bekerja sama dengan baik dengan bagian manufaktur, litbang, pembelian, sumber daya manusia dan bidang-bidang non pemasaran yang lain? Audit Sistem Pemasaran 1. Sistem informasi pemasaran. Apakah sistem intelijen pemasaran menyediakan informasi akurat dan tepat waktu mengenai perkembangan pasar? Apakah pembuat keputusan perusahaan menggunakan reset pemasaran dengan efektif? 2. Sitem perencanaan pemasaran. Apakah perusahaan menyiapkan rencana tahunan, jangka panjang dan strategik? Apakah rencana tersebut digunakan? 3. Sistem pengendalian pemasaran. Apakah obyektif tahunan pemasaran tercapai? Apakah manajemen secara periodik menganalisis penjualan dan laba yang dihasilkan oleh produk, pasar, teritori, dan saluran distribusi? 4. Pengembangan produk baru. Apakah perusahaan terorganisasi dengan baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide produk baru? Apakah perusahaan melaksanakan pengujian yang memadai menyangkut produk baru? Apakah perusahaan melaksanakan pengujian terhadap produk dan pasar? Apakah perusahaan berhasil dengan produk baru? Audit Produktivitas Pemasaran 1. Analisis kemampuan menghasilkan laba. Seberapa besar laba yang mampu dihasilkan dari berbagai produk, pasar, teritori dan saluran distribusi yang berbeda?
  • 50. 50 2. Analisis efektivitas biaya. Apakah ada aktivitas pemasaran yang menyerap biaya berlebihan? Bagaimana mengurangi biaya tadi? Audit Fungsi Pemasaran 1. Produk. Apakah perusahaan mengembangkan obyektif lini produk yang mantap? Apakah beberapa produk sebaiknya ditarik? Apakah ada produk baru yang perlu ditambahkan? Apakah ada produk yang akan memperoleh manfaat dari perusahaan mutu, gaya atau sifat? 2. Harga. Apa yang menjadi obyektif, strategi, kebijakan dan prosedur penetapan harga yang dianut perusahaan? Apakah promosi harga dipergunakan dengan tepat? 3. Distribusikan. Apa yang menjadi obyektif dan strategi distribusi? Apakah liputan dan pelayanan pasar memadai? Apakah saluran distribusi yang sudah ada sekarang sebaiknya diubah atau ditambah yang baru? 4. Iklan, promosi, penjualan dan publicitas. Apa yang menjadi obyektif promosi perusahaan? Bagaimana anggaran ditetapkan? Apakah anggaran mencukupi? Apakah pesan iklan dan media dikembangkan dan diterima dengan baik? Apakah perusahaan mempunyai program promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dikembangkan dengan baik. 5. Tenaga penjualan. Apa yang menjadi obyektif armada tenaga penjualan perusahaan? Apakah jumlah tenaga penjualan cukup besar? Apakah pengorganisasiannya sudah tepat? Apakah mereka dilatih, disupervisi dan dimotifasi dengan baik? Bagaimana tenaga penjualan ini kalau dibandingkan dengan armada milik pesaing? (Disadur dari Kottler, 2000) 2.2.8 Konsep Inti Pemasaran 1. Kebutuhan Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll),
  • 51. 51 tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. 2. Keinginan Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll. 3. Permintaan Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya. Gambar 3. Konsep inti pemasaran Kebutuhan, keinginan dan permintaan Produk (organisasi jasa dan ide) Nilai kepuasan pelanggan dan mutu Pertukaran dan transaksi Hubungan dan jaringanPasar Pemasaran dan calon pembeli
  • 52. 52 4. Produk (Organisasi, Jasa, Ide) Sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan permintaan, perusahaan berusaha keras untuk mempelajarinya, mereka melakukan riset pemasaran, mengamati perilaku konsumen, menganalisis keluhan yang dialami konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai atau bahkan produk apa yang tidak disukai, dan lain-lain. Dengan kegiatan diatas, akhirnya perusahaan dapat menawarkan segala sesuatu kepada pasar untuk diperhatikan, untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen dapat memuaskan kebutuhan sekaligus keinginannya, sesuatu itu disebut produk. Produk tidak hanya mencakup obyek fisik, tetapi juga jasa, orang, tempat, organisasi ataupun gagasan. Contoh : perusahaan manufaktur menyediakan : barang (komputer, monitor, printer), jasa (pengiriman, pemasangan, pelatihan, perbaikan, dan pemeliharaan), ide / gagasan (kekuatan / keunggulan jenis komputer) 5. Nilai Pelanggan Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa yang superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam. Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan karen memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nialai, konsumen akan mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk membeli ulang produk tersebut. 6. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi sesuai atau bahkan melebihi harapa, pembelinya merasa puas. Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat merekaserahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan.
  • 53. 53 7. Mutu Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM memiliki komitmen antara lain : - fokus terhadap pelanggan - memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas - menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah - memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama tim, memperbaiki proses - memperbaiki proses secara kesinambungan - menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan 8. Pertukaran Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Ada 5 kondisi yang harus dipenuhi agar pertukaran dapat terjadi: 1. Terdapat sedikitnya dua pihak 2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain 3. Masing-masing pihak mampu berkomunitas dan melakukan penyerahan 4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran 5. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat (negoisasi) 9. Transaksi Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat. 10. Hubungan Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang lain dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier),
  • 54. 54 penyalur (distributor), guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka. Agar hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang antara lain: - saling mempercayai, saling menguntungkan - menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik, harga yang pantas antar pihak - menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak yang berkepentingan - menekan biaya transaksi dan waktu pencarian pelanggan 11. Jaringan Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung ; pelanggan, supliré, distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-sama dengan firm telah membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan. 12. Pasar Pasar terdiri dari semua pelanggan potencial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu. 13. Pemasar Dan Calon Pembeli Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasikan oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran tersebut. Jadi konsep inti pemasaran adalah : - proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran - penetapan harga, promosi - penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. 2.2.9 Filosofi Manajemen Pemasaran Ada falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran ini untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang
  • 55. 55 berkepentingan seringkali saling bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari aktifitas pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini dikelompokkan dalam lima konsep alternatif antara lain: 1. KONSEP PRODUKSI Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan produk lebih besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinya sendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan adalah kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga rendah dengan barang yang menarik. 2. KONSEP PRODUK Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk. 3. KONSEP PENJUALAN Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus mahir dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada konsumen. Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan masyarakat konsumen. 4. KONSEP PEMASARAN Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan
  • 56. 56 pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini membingungkan bila dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain : Titik awal Fokus Cara Akhir Gambar 4. Perbandingan konsep penjualan dan konsep pemasaran Keterangan : pemasaran terpadu terdiri dari kegiatan pemasaran eksternal yaitu pemasaran yang ditujukan kepada orang-orang di luar perusahaan dan kegiatan internal merupakan kegiatn mengenai keberhasilan dalam menerima, melatih dan memotivasi karyawan yang memiliki kemampuan dan ingin melayani pelanggan dengan baik. Mengapa konsep pemasaran mulai diberlakukan? a. Penjualan mulai turun b. Pertumbuhan produk melambat c. Pola pembelian yang berubah d. Persaingan yang meningkat e. Biaya penjualan meningkat. Perusahaan mandapati pengeluaran mereka untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga manajemen Pasar Kebutuhan Pemasaran Laba lewat pelanggan terpadu kepuasan pelanggan Pabrik Produk yang Penjualan Laba lewat Sudah ada dan promosi volume penjualan a. Konsep penjualan b. Konsep pemasaran
  • 57. 57 memutuskan untuk melakukan audit pemasaran untuk menyempurnakan konsep mana yang akan dipakai. 5. KONSEP PEMASARAN BERWAWASAN SOSIAL Falsafah bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktek pemasaran mereka. Hal ini agar dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu : laba perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik. 2.2.10 Kegiatan Promosi Ketika suatu produk telah dilepas di pasaran maka tujuan utama pemasaran agar terjadinya penjualan adalah dengan adanya konsumen. Untuk merangkul konsumen agar mendukung terjadinya penjualan maka diperlukan juga manajemen pemasaran yang terorganisasi dengan baik. Salah satu manajemen pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengenalkan produk kepada konsumen dengan tujuan utama untuk membujuk konsumen agar mendukung terjadinya transaksi penjualan. Dalam melakukan suatu promosi diperlukan strategi pemasaran yang optimal agar didapatkan hasil yang maksimal pula. Dalam melakukan kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend digunakan oleh kebanyakan perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi teknik promosi yang terdiri atas penjualan yang dilakukan secara pribadi atau sering lebih dikenal dengan istilah ‘personal selling’, promosi yang dilakukan dengan cara melalui iklan yang dapat dilakukan baik dengan media elektronik da media cetak, promosi dengan jalan publikasi yang biasanya dilakukan pada event- event tertentu yang biasanya bersifat dapat mengkumpulkan masa yang besar, dan terakhir adalah promosi dengan cara door to door dimana hal ini lebih dikenal dengan istilah ‘sales promotion’.
  • 58. 58 Etika Pemasaran Dalam Konteks Promosi a) Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif. b) Sebagai sarana untuk membangun image positif. c) Tidak ada unsur manipulasi/memberdayakan konsumen. d) Selalu berpedoman pada prinsop-prinsip kejujuran. e) Tidak mengecewakan konsumen. Contoh manipulasi dalam periklanan disebut juga subliminal advertising. Subliminal advertising dikatakan teknik periklanan yang secara sekilas menyampaikan suatu pesan dengan begitu cepat, sehingga tidak dipersepsikan dengan sadar, tapi tinggal dibawah ambang kesadaran. Teknik ini dipakai dibidang visual maupun audio. Dalam dunia visual, suatu pesan dimasukkan sebentar saja dalam film, sehingga penonton tidak melihatnya dengan sadar pada layar, namun demikian pesan tersebut akan diingat oleh penonton. Subliminal advertise yang lain adalah mempengaruhi konsumen melalui iklan dengan memanfaatkan faktor-faktor psikologis seperti status, gengsi, dan yang lainnya. Kedua jenis advertise subliminal tersebut secara etika telah mempengaruhi keindependenan konsumen, walau tidak dipungkiri bahwa fungsi sebuah iklan adalah untuk mengajak sebanyak mungkin konsumen untuk membeli suatu produk. Beberapa permasalahan terkait periklanan oleh dunia bisnis yang bersinggungan dengan nilai-nilai dan etika, dapat diperinci sebagai berikut: • Iklan yang ditampilkan tidak mendidik Dari sisi content, suatu iklan terkadang malah sering menampilkan sisi-sisi yang sama sekali tidak mendidik terhadap konsumen, taruhlah iklan tersebut secara isi adalah benar, namun dalam visualisasi terhadap konsumen dapat tidak mendidik. Contohnya: Iklan provider yang menampilkan telekomunikasi. Di iklan tersebut ditunjukan seorang balita yang bermain kuda–kudaan dengan sang ayah. Setika sang ayah kurang cepat larinya si bayi dengan jelas menempelkan raket listrik ke mulut ayahnya. Alangkah bijaksananya kalo temanya tidak menampilkan adegan yang mengandung nilai pendidikan yang tidak baik bagi anak -anak.