SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
101
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
Ruang Lingkup Kepegawaian
102
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 4
Ruang Lingkup Kepegawaian
Berbicara tentang kepegawaian berarti kita tidak terlepas dari masalah
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, karena pegawai pada dasarnya adalah
tenaga kerja. Pengunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan
ketenagakerjaan pada hakikatnya tidaklah perbedaan satu sama lain dalam
kaitannya dengan keberadaannya dalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintah. Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan sumber
daya manusia dalam suatu organisasi.
Administrasi kepegawaian adalah seluruh aktivitas atau kegiatan yang
berkaitan dengan masalah penggunaan pegawai (tenaga kerja) untuk mencapai
tujuan. Sedangkan administrator bertujuan untuk menyusun dan mengendalikan
seluruh aktivitas untuk memelihara, mengembangkan, mendapatkan maupun
menggunakan para pegawai sesuai dengan beban kerja untuk mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan yang telah di tentukan sebelumnya.
Pada dasarnya administrasi kepegawaian melakukan 2 (dua) fungsi
diantaranya fungsi manajerial dan fungsi teknis. Fungsi manajerial berkaitan
dengan menggunakan pikiran, misalnya seperti: perencanaan, peng-organisasian,
pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan fungsi teknis berkaitan dengan
berbagai macam kegiatan yang dilakukan menggunakan fisik misalnya seperti:
pengadaan, konpensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan, maupun
pemensiunan.
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
103
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
Mengingat arti pentingnya administrasi kepegawaian khususnya pada
instansi pemerintah karena yang mengelola administrasi adalah Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang sebelumnya disebut Pegawai Negeri Sipil (PNS) selaku
pelaksana tugas pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Sehingga
administrasi sangat berperan penting dalam hal pencapaian tujuan organisasi.
Ada beberapa pendapat tentang pengertian administrasi kepegawaian yang
dikemukakan oleh para ahli, namu demikian pada dasarnya administrasi
kepegawaian adalah seni dan ilmu tentang perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Atau dapat dikatakan bahwa administrasi kepegawaian adalah suatu
tata cara atau prosedur tentang cara-cara mengorganisasi dan mengelola orang
yang bekerja sedemikian rupa sehingga mereka masing-masing mendapatkan hasil
yang sebesar-besarnya dari kemampuannya, jadi memperoleh efisiensi yang
maksimum untuk dirinya sendiri dan golongannya.
Pada umumnya Administrasi Kepegawaian mempunyai sasaran yang sama
yaitu motivasi dan produktivitas sebuah kerja maksimum dari anggota organisasi
yang sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan itu
sendiri dengan baik.
Modul ini berjudul “Administrasi Kepegawaian” yang isinya membahas
seluk beluk administrasi kepegawaian mulai dari Konsep Dasar Administrasi
Kepegawaian, Regulasi Kepegawaian, Perancanaan Kebutuhan Pegawai,
Pengadaan Pegawai, Penilaian Kinerja Pegawai.
Oleh karena itu, untuk dapat menyelenggarakan pemerintahan yang efektif
dan efisien, dibutuhkan administrasi kepegawaian agar Pegawai dapat bekerja
secara profesional. Namun, pada kenyataannya, profesionalisme yang diharapkan
belum sepenuhnya terwujud. Penyebab utamanya karena terjadi ketidaksesuaian
antara kompetensi pegawai dengan jabatan yang didudukinya.
Sebagai salah satu sumber belajar diharapkan modul ini memberi
pengayaan secara substansial maupun pedagogik kepada guru-guru peserta PPG,
sehingga selesai mengikuti program pelatihan kompetensi guru meningkat dan
Ruang Lingkup Kepegawaian
104
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
memungkinkan guru dapat mengubah paradigmanya dalam pembelajaran di kelas
yang dalam jangka tertentu dapat meingkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
A. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
mengenai Konsep Dasar Administrasi Kepegawaian.
B. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Regulasi
Kepegawaian.
C. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan, pemahaman, dan wawasan yang
luas tentang Perancanaan Kebutuhan Pegawai
D. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang
Pengadaan Pegawai
E. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Penilaian
Kinerja Pegawai.
Bacalah petunjuk penggunaan modul ini dan pahamilah isinya agar
mudah dalam menggunakan modul ini dalam proses pembelajaran. Adapun
Langkah-langkah yang harus tempuh dalah menggunakan modul:
A. Modul ini digunakan sebagai referensi belajar secara pribadi atau dengan
teman sejawat dalam kegiatan belajar peserta Pendidikan Profesi Guru
(PPG) dalam jabatan.
B. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini.
Tujuan tersebut memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan
kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang
akan dicapai bahan ajar ini.
C. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada
pada modul ini sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai
dalam modul ini. Lakukan ini pada awal dan akhir kalian mempelajari
2. Relevansi
3. Petunjuk Belajar
105
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
modul untuk mengetahui penguasaan kalian terhadap kompetensi
sebagai pencapaian hasil belajar.
D. Diskusikan dengan sesama rekan yang telah kalian cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam bahan ajar. Bila masih ragu, maka
bertanyalah pada dosen sampai kalian paham.
E. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat, dan
pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam bahan ajar.
F. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan
kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes,
kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai
tuntas menguasai hasil yang diharapkan.
G. Bila dalam proses memahami materi kalian mendapatkan kesulitan, maka
diskusikan dengan teman-teman kalian atau konsultasikan dengan dosen
pengampu materi ini.
H. Setelah menuntaskan semua kegiatan belajar dalam bahan ajar ini,
pelajarilah bahan ajar selanjutnya.
I. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya,
bila belum menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya.
Ruang Lingkup Kepegawaian
106
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Mengembangkan dan menganalisis manajemen sumber daya manusia meliputi
aspek kepimpinan dan perilaku organisasi
A. Konsep Dasar Administrasi Kepegawaian
B. Regulasi Kepegawaian
C. Perancanaan Kebutuhan Pegawai
D. Pengadaan Pegawai
E. Penilaian Kinerja Pegawai
A. Konsep Dasar Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian selalu dikaitkan dengan pegawai atau
karyawan. Dalam proses administrasi kepegawaian membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan pegawai. Menurut Slamet Saksono
(1995) “administrasi kepegawaian merupakan cabang ilmu administrasi
yang paling menentukan bagi kehidupan suatu organisasi. Administrasi
kepegawaian pada hakikatnya adalah manusia yang sekaligus juga objek
atau tujuan kegiatan dari organisasi itu sendiri”.
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
2. Pokok pokok Materi
3. Uraian Materi
107
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
Gambar 9. Ilustrasi Kegiatan Administrasi
Sumber : https://sarjanaekonomi.co.id
Pengertian administrasi kepegawaian menurut Widjaja (1986) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Sebagai “ILMU” Mempelajari segenap proses penggunaan tenaga
manusia sejak penerimaan hingga pemberhentiannya.
2. Sebagai “PROSES” Proses penyelenggaraan politik kepegawaian
(kebijaksanaan politik kepegawaian= personnel policy) atau program
kerja/ tujuan berhubungan dengan tenaga kerja manusia yang digunakaan
dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Sebagai “FUNGSI” Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja
manusia dalam suatu usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan.
4. Sebagai “SENI” Seni memilih pegawai baru serta menggunakan
pegawaipegawai lama dengan cara sedemikian rupa, sehingga dari
segenap tenaga kerja manusia itu diperoleh hasil dan jasa yang maksimal
baik mengenai jumlah maupun mutunya.
Istilah administrasi kepegawaian atau personnel administration di
Amerika Serikat dipergunakan dalam bidang pemerintahan, sedangkan
personnel management dipergunakan dalam bidang bisnis. Di Indonesia,
ada kecenderungan menggunakan istilah manajemen kepegawaian
Ruang Lingkup Kepegawaian
108
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
(personnel management) baik dalam bidang pemerintahan maupun bidang
bisnis.
Felix A. Nigro (1988) mengatakan bahwa personnel administration
is the art of selecting new employees and making use of old ones in such
manner that the maximum quality and quantity of output and service are
obtained from the working force. Pendapat di atas memberikan gambaran
bahwa administrasi kepegawaian merupakan seni dalam memilih pegawai
baru dan mengelola pegawai lama sehingga hasil kerja dan dapat
memberikan pelayanan yang maksimum.
Kegiatan administrasi kepegawaian, menurut Felix A. Nigro,
meliputi:
1. Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program
kepegawaian termasuk tugas dan tanggung jawab dari setiap pegawai
yang ditentukan dengan jelas dan tegas.
2. Penggolongan jabatan yang sistematis dan perencanaan gaji yang adil
dengan mempertimbangkan saingan yang berat dari sektor swasta.
3. Penarikan tenaga kerja yang baik.
4. Seleksi pegawai yang menjamin adanya pengangkatan calon pegawai
yang cakap dan penempatannya dalam jabatan-jabatan yang sesuai.
5. Perencanaan latihan jabatan dengan maksud menambah keterampilan
pegawai, memotivasi semangat kerja, dan mempersiapkan mereka untuk
kenaikan pangkat.
6. Penilaian kecakapan pegawai secara berkala dan teratur dengan tujuan
meningkatkan hasil kerjanya dan menentukan pegawai-pegawai yang
cakap.
7. Perencanaan kenaikan pangkat yang didasarkan atas kecakapan pegawai
dengan adanya sistem jabatan. Pegawai-pegawai yang baik ditempatkan
pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan kecakapannya sehingga mereka
dapat mencapai tingkat jabatan yang paling tinggi.
109
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
8. Kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki hubungan antar manusia.
9. Kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan mempertahankan moril serta
disiplin pegawai.
Sementara itu, Arifin Abdulrachman (1998) mengatakan bahwa
administrasi kepegawaian negara adalah salah satu cabang dari
administrasi negara yang berkaitan dengan segala persoalan mengenai
pegawai-pegawai negara. Kegiatan-kegiatan administrasi kepegawaian
negara meliputi:
1. Analisis jabatan, klasifikasi jabatan, dan evaluasi jabatan;
2. Rekrutmen, ujian-ujian, dan penempatan;
3. Training;
4. Penggajian;
5. employee counselling;
6. personnel relations;
7. disiplin dan moral;
8. catatan kepegawaian.
Paul Pigors dan Charles A. Myers (1974) dalam Personnel
Administration memberikan definisi administrasi kepegawaian sebagai
seni memperoleh, memajukan, dan memelihara kecakapan serta kekuatan
kerja sedemikian rupa untuk menyelesaikan fungsi-fungsi dan tujuan
organisasi dengan efisiensi dan ekonomis yang maksimum.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa administrasi kepegawaian
sebagai suatu tata cara atau prosedur mengorganisasi dan memperlakukan
orang yang bekerja sedemikian rupa sehingga mereka mendapatkan hasil
yang sebesar-besarnya dari sesuai kemampuan yang dimilikinya.
Apabila kita rumusan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian ini lebih menekankan dua hal, yaitu:
1. Administrasi kepegawaian didasarkan sudut pandang dan teknik-teknik
mengawasi orang-orang yang sedang bekerja;
2. Administrasi kepegawaian adalah upaya untuk membantu individu
untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan tidak hanya untuk
Ruang Lingkup Kepegawaian
110
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
mendapatkan kepuasan individu yang maksimum dari pekerjaannya,
tetapi juga kepuasan sebagai bagian dari suatu kelompok pekerjaan.
Dalam rumusan tersebut, terkandung anggapan bahwa jika orang
diperlakukan sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab dan juga
sebagai anggota kelompok yang bekerja sama, mereka akan memberikan
kontraprestasi dengan jalan melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya untuk
organisasi, tempat mereka menjadi bagian yang penting. Pegawai-pegawai
akan lebih bahagia dan akan bekerja lebih efektif daripada selalu disodori
aturan-aturan (ditekankan pada pekerjaan atau tidak bebas bekerja).
Manajer yang berhasil mendapatkan orang-orang untuk diajak
bekerja sama, bukan karena ia mempunyai kekuasaan dan dapat
memerintahkan mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang
dikehendakinya, tetapi karena ia seorang pemimpin yang dicintai oleh
bawahannya sehingga orang-orang ini suka bekerja dengan giat dan baik.
Mendapatkan kerja sama yang ikhlas dari bawahan merupakan
persoalan manajemen. Manajemen memberikan instruksi-instruksi yang
jelas dan latihan-latihan yang efektif sehingga orang-orang tersebut
mengetahui dan cakap serta terampil mengerjakan apa yang diharapkan.
Manajemen mengawasi hasil-hasil pekerjaan dari bawahan secara terus-
menerus dan memberitahukan bagaimana sebaiknya mereka bekerja.
Manajemen harus terus-menerus berusaha mencapai hasil pekerjaan yang
lebih baik dengan jalan mendorong, mengajak, memberi semangat, dan
motivasi. Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen
kepegawaian sesungguhnya sama dengan administrasi kepegawaian.
Selanjutnya, administrasi kepegawaian dirumuskan sebagai
segenap aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan
tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Aktivitas administrasi kepegawaian terutama berkisar pada
penerimaan, pengembangan, pemberian balas jasa, dan pemberhentian.
111
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
Untuk memantapkan pandangan dan pengertian lebih luas
mengenai administrasi kepegawaian, beberapa pendapat tentang
administrasi kepegawaian menurut beberapa ahli, sebagai beriktu:
Jika ditelaah lebih lanjut pendapat para ahli seperti
dikemukakanoleh paraahli, maka inti dari pengertin administrasi
kepegawaian pada dasarnya tujuan mereka adalah sama. Walaupun
berbeda gaya bahasanya, yang ditekankan adalah masalah kepegawaian.
Administrasi kepegawaian melakukan aktivitas merekrut pegawai, setelah
itu perlu diseleksi dan dikembangkan untuk keperluan organisasi.
Administrasi kepegawaian adalah merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, dan mengendalikan pegawai untuk berbagai tujuan.
Atau dapat pula dikatakan bahwa administrasi kepegawaian
mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi, yaitu fungsi manajerial dan fungsi
operatif (yang bersifat teknis). Fungsi manajerial administrasi
kepegawaian meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian. Fungsi operatif administrasi kepegawaian meliputi
pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pensiun.
B. Regulasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian merupakan suatu sistem terbuka yang
terdiri ata unsur-unsur (komponen) yang dikendalikan ke arah sasaran agar
mencapai hasil-hasil yang optimal. Untuk itu, sistem mendapat input berupa
informasi tentang kebutuhan pegawai yang diperlukan, keadaan pasar
tenaga kerja, anggaran belanja pegawai, dan lain-lain. Input diproses dalam
sistem untuk menghasilkan output.
Proses yang terjadi dalam sistem adalah interaksi unsur yang
berhubungan secara seri, yaitu suatu kegiatan merupakan kelanjutan dari
kegiatan sebelumnya. Keseluruhan input dianalisis ketika melakukan
kegiatan perencanaan untuk menentukan jumlah dan jenis pegawai yang
dibutuhkan. Hasil perencanaan kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan
Ruang Lingkup Kepegawaian
112
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
pengadaan yang terdiri atas seleksi, pengangkatan, dan penempatan.
Kegiatan berikutnya adalah pembinaan karier, seperti kenaikan pangkat,
pengangkatan dalam jabatan, serta perpindahan wilayah atau tempat kerja.
Dalam kaitan dengan pembinaan ini, pegawai sudah selayaknya
mendapatkan pendidikan dan pelatihan sehingga kemampuannya
meningkat. Dalam sistem administrasi kepegawaian, terdapat kebijaksanaan
penggajian dan pengaturan kesejahteraan serta kegiatan pengendalian,
seperti pengawasan, pemeriksaan terhadap bahan-bahan administrasi,
disiplin pegawai, dan prestasi kerja pegawai.
Sistem administrasi kepegawaian negara merupakan bagian dari
administrasi negara yang kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan yang
ingin dicapai. Pola kebijaksanaannya tergantung pada bentuk negara yang
dianut suatu negara, apakah federal atau kesatuan. Pada negara yang
pemerintahannya berbentuk federal, terdapat pemisahan yang tajam antara
pegawai negara bagian dan pusat.
Pegawai negara bagian menerima gaji, tunjangan, serta fasilitas-
fasilitas lain dari anggaran belanja negara bagian. Perpindahan pegawai
antarnegara bagian tidak mungkin dilakukan karena setiap negara bagian
membayar gaji yang berasal dari sumber pendapatannya masing-masing.
Pegawai yang akan pindah wajib mengajukan permintaan berhenti untuk
mengajukan lamaran baru pada pemerintah negara bagian yang diminati.
Dengan demikian, pengembangan kariernya terbatas dalam satu
wilayah tertentu. Sementara itu, pegawai pusat lebih terbuka kariernya
karena dapat ditugaskan dari satu negara bagian ke negara bagian lain untuk
mengurus kepentingan pusat. Pengadaan pegawai dalam negara bagian tidak
tergantung subsidi dari pusat.
Bagi pegawai pusat atau negara bagian, terdapat satu perundangan
yang bersifat umum yang mengatur standar kecakapan, standar gaji
minimum, kode etik, dan lain-lain. Peraturan tersebut merupakan pedoman
umum untuk melindungi hak-hak pegawai. Jenis kepegawaiannya pun tidak
terikat pada jenis pegawai yang permanen, tetapi untuk menampung beban
113
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
kerja yang meningkat, diangkat pegawai yang berikatan kerja (kontrak
kerja).
Adanya pegawai berikatan kerja ini memungkinkan pemerintah untuk
mengendalikan besar dan jumlah pegawainya. Apabila beban kerja
meningkat, direkrut lebih banyak tenaga berikatan kerja. Sebaliknya, apabila
beban kerja menurun, ikatan kerja dihentikan. Mengenai pembayaran gaji
bagi pegawai berikatan kerja, pemerintah negara bagian sering mendapat
bantuan dari pusat yang besarnya tergantung keadaan keuangan pemerintah
pusat.
Oleh karena itu, dapat pula terjadi pemberhentian ikatan kerja karena
menurunnya subsidi pemerintah pusat kepada negara bagian. Pada negara
kesatuan, setiap pegawai apa pun jenisnya (pegawai pusat dan daerah)
adalah pegawai negeri yang mengacu pada peraturan perundangan yang
sama. Kebijaksanaan didasarkan pada tujuan untuk menggalang persatuan
dan kesatuan di antara pegawai sehingga pembinaannya tidak terkotak-kotak
karena faktor politik.
Pembinaannya terpusat sehingga memungkinkan pegawai daerah dan
pusat dapat dipindahpindahkan dari satu daerah ke daerah lainnya, tanpa
kehilangan status kepegawaiannya. Dengan demikian, pengembangan
kariernya lebih terbuka. Gaji pegawai pada negara kesatuan dibayar oleh
pemerintah pusat sehingga tidak ada kebebasan bagi pemerintah daerah
untuk mengangkat sendiri pegawainya dengan dana yang bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah. Apabila hal ini terjadi, pemerintah
daerah harus memperhitungkan kemampuan keuangannya untuk menjamin
pensiun serta pembayaran kenaikan gaji dan tunjangan. Ini berarti
pengadaan pegawai daerah tergantung dari alokasi formasi yang diberikan
oleh pemerintah pusat.
Dari kedua bentuk sistem kepegawaian negara tersebut, tidak ada yang
lebih unggul karena keduanya memiliki keuntungan dan kerugian. Namun,
yang terpenting adalah memanfaatkan kelemahan-kelemahannya untuk
mengusahakan sistem berfungsi secara optimal. Sebagaimana telah
Ruang Lingkup Kepegawaian
114
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
diuraikan di atas bahwa sistem kepegawaian memiliki pengertian yang lebih
luas, bukan hanya berkaitan dengan sistem pengangkatan pegawai, tetapi
juga meliputi perencanaan, pembinaan karier, pengendalian, dan
sebagainya.
Secara umum, kita mengenal beberapa sistem kepegawaian negara
sebagai berikut:
1. Integrated system
Intergratid system adalah suatu sistem kepegawaian ketika manajemen
kepegawaian mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan,
penilaian sampai dengan penggajian dan pensiun ditentukan oleh pusat.
Umumnya, sistem ini dipergunakan di negara-negara berkembang karena
ketidakmampuan daerah untuk menggaji pegawai, sedangkan pegawai
difungsikan juga sebagai alat perekat bangsa dan negara.
2. Separated system
Separated system adalah suatu sistem kepegawaian ketika manajemen
kepegawaian dari rekrutmen sampai penggajian dan pensiun dilakukan
oleh masing-masing daerah. Umumnya, sistem ini dipergunakan di
negara negara maju karena pemerintah daerah mampu menggaji
pegawainya. Pegawai sebagai alat perekat bangsa bukan merupakan isu
karena yang lebih ditekankan adalah profesionalisme pegawai.
3. Unified system
Unified system adalah suatu sistem kepegawaian ketika manajemen
kepegawaian dilakukan oleh suatu lembaga di tingkat nasional yang
khusus dibentuk untuk keperluan itu.
Sementara itu, sistem pengangkatan pegawai secara umum dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Spoils System
Sistem ini merupakan sistem kepegawaian yang paling tua dan
sudah banyak negara yang tidak menggunakannya karena kurang
memperhatikan faktor kecakapan yang sangat penting bagi tercapainya
115
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
efisiensi kerja. Sistem ini tidak memberi manfaat besar terhadap bangsa
dan negara karena pegawaipegawai akan berisi orang-orang yang kurang
cakap.
Dalam sistem kepegawaian ini, pengangkatan pegawai didasarkan
atas keanggotaan partai. Jabatan-jabatan penting dalam organisasi
diberikan oleh pejabat yang berwenang mengangkat pegawai kepada
teman-teman separtai dengan tujuan terdapat kerja sama yang baik
sehingga prestasi pun meningkat.
b. Nepotism System
Dalam sistem ini, pengangkatan pegawai didasarkan atas hubungan
keluarga, termasuk saudara, dan teman dekat. Sistem ini mempunyai
kebaikan dan kelemahan yang sama dengan spoils system, yaitu
administrasi kepegawaian kemungkinan diperoleh kerja sama yang baik
di antara pegawai karena mereka saling mengenal. Kelemahannya adalah
kemungkinan diperoleh pegawai yang tidak memenuhi syarat.
c. Patronage System
Pengangkatan pegawai dalam sistem ini didasarkan atas keinginan
untuk membantu pegawai tersebut. Usaha untuk membantu pegawai
tersebut dapat berdasar hubungan politik atau hubungan keluarga.
d. Merit System
Pengangkatan pegawai dalam sistem ini didasarkan atas
kecakapan. Sistem ini beranggapan bahwa negara akan maju apabila
pegawai-pegawainya terdiri atas orang-orang yang cakap. Oleh karena
itu, pegawai perlu diberikan pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan efisiensi kerja. Kelemahan sistem ini adalah terlalu
menekankan pada pekerjaan rutin, barang-barang, atau benda-benda dan
menganggap manusia sebagai mesin.
e. Career System
Sistem ini menekankan bahwa pengangkatan pertama pegawai
didasarkan kecakapan. Sementara itu, dalam pengembangan lebih lanjut,
Ruang Lingkup Kepegawaian
116
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
masa kerja pegawai diperhitungkan dan ikut menentukan. Dalam
perkembangannya, di samping masa kerja, unsur kesetiaan, pengabdian,
dan syarat-syarat objektif lain juga menentukan.
C. Perencanaan Kebutuhan Pegawai
Dalam rangaka penyelenggaraan tata kelola pegawai di lingkungan
pemerintahan yang efektif dan efisien, pegawai dituntut untuk bekerja
secara profesional. Namun, pada kenyataannya, profesionalisme yang
diharapkan belum sepenuhnya terwujud. Penyebab utamanya karena
terjadi ketidaksesuaian antara kompetensi pegawai dengan jabatan yang
didudukinya. Ketidaksesuaian tersebut, disebabkan oleh komposisi
keahlian atau keterampilan pegawai yang belum proporsional. Demikian
pula pendistribusian pegawai saat ini masih belum mengacu pada
kebutuhan organisasi yang sebenarnya, dalam arti belum didasarkan pada
beban kerja yang ada. Menumpuknya pegawai di satu unit lain tanpa
pekerjaan yang jelas dan kurangnya pegawai di unit lain merupakan suatu
contoh yang nyata dari permasalahan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perbaikan
dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian kearah yang lebih baik,
terarah, mempunyai pola yang jelas, serta berkesinambungan
(sustainable). Salah satu komponen yang sifatnya mendesak untuk ditata
saat ini adalah perencanaan pegawai, utamanya perencanaan untuk formasi
pegawai. Selama ini perencanaan formasi pegawai khususnya Pegawai
Negeri Sipil (PNS) sebagai bagian manajemen kepegawaian belum
sepenuhnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan
dalam suatu satuan organisasi Negara untuk mampu melaksanakan tugas
pokok dalam jangka waktu tertentu. Penetapan formasi perlu dilakukan
melalui analisis kebutuhan pegawai. Analisis kebutuhan pegawai yang
dimaksud adalah adalah proses yang dilakukan secara logic, teratur, dan
117
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
berkesinambungan untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang
diperlukan. Analisis kebutuhan pegawai dilakukan agar pegawai memiliki
pekerjaan yang jelas sehingga pegawai secara nyata terlihat sumbangan
tenaganya terhadap pencapaian misi organisasi atau program yang telah
ditetapkan.
Kebutuhan pegawai di lingkungan instansi pemerintahan akan
selalu bertambah seiring berkembangnya institusi yang menaungi.
Perkembangan institusi ini tak pelak membutuhkan pegawai baru yang
mengisi unit bagian yang semakin banyak. Untuk merekrut pegawai baru,
ada beberapa hal yang harus dicermati mengenai analisis analisis
kebutuhan pegawai. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan:
1. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan
oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya,
misalnya pekerjaan pengetikan, pemeriksaan perkara, penelitian,
perawatan orang sakit, dan lain-lain.
2. Sifat Pekerjaan
Sifat pekerjaan adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan
formasi, yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu untuk
melaksanakan pekerjaan itu. Ada pekerjaanpekerjaan yang cukup
dilaksanakan selama jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha,
tetapi ada pula pekerjaan yang hams dilakukan selama 24 jam penuh,
misalnya pemadam kebakaran, tenaga medis dan para medis di
rumahrumah sakit pemerintah.
3. Perkiraan Beban Kerja
Beban kerja frekuensi rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu.
4. Perkiraan Kapasitas Pegawai
Adalah kemampuan rata-rata seorang pegawai untuk menyelesaikan
suatu jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban
Ruang Lingkup Kepegawaian
118
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
kerja dan prakiraan kapasitas kerja diperlukan untuk masing-masing
jenis pekerjaan.
5. Jenjang dan Jumlah Jabatan serta Pangkat,
Penentuan jenjang, jumlah jabatan dan pangkat dalam suatu organisasi
harus ditinjau dari sudut keseluruhan organisasi dan tidak ditinjau per
unit organisasi. Penentuan susunan pangkat merupakan satu syarat
mutlak untuk dipelihara dengan baik dalam suatu organisasi.
6. Analisis jabatan
Analisis kebutuhan pegawai dapat diperoleh melalui analisis jabatan
untuk mengetahui secara konkrit jumlah dan kualifikasi pegawai yang
dibutuhkan oleh suatu unit organisasi untuk mampu melaksanakan
tugasnya secara berdayaguna, berhasilguna, dan berkesinambungan.
Analisis jabatan adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menilai, dan
mengorganisasikan informasi tentang jabatan.
7. Prinsip Pelaksanaan Pekerjaan
Prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat besar pengaruhnya dalam
menentukan formasi pegawai. Misalnya, apabila pekerjaan
membersihkan ruangan atau merawat pekarangan harus dikerjakan
sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan, maka harus diangkat
pegawai untuk pekerjaan-pekerjaan itu, akan tetapi kalau pekerjaan
membersihkan ruangan dan merawat pekarangan diborongkan kepada
pihak ketiga, maka tidak perlu mengangkat pegawai untuk pekerjaan
itu.
8. Peralatan yang tersedia
Peralatan yang tersedia atau yang diperkirakan akan tersedia dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas pokok akan mempengaruhi
jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan. Pada umumnya makin
tinggi mutu peralatan kerja yang ada dan tersedia dalam jumlah yang
memadai akan mengurangi jumlah pegawai yang diperlukan.
119
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
9. Kemampuan Keuangan Negara/Daerah
Faktor kemampuan keuangan negara adalah faktor penting yang selalu
harus diperhatikan dalam penentuan formasi Pegawai Negeri Sipil.
Walaupun penyusunan formasi telah sejauh mungkin ditetapkan
berdasarkan analisis kebutuhan pegawai seperti diuraikan terdahulu,
akan tetapi apabila kemampuan keuangan negara masih terbatas, maka
penyusunan formasi tetap harus didasarkan kemampuan keuangan
negara yang tersedia. Meskipun formasi telah disusun secara rasional
berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis kebutuhan, realisasinya
tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia. Lalu
bagaimana penyusunan formasi pegawai untuk swasta?, hal apasajakah
yang harus dipertimbangkan?. Untuk perusahaan swasta berukuran
kecil perekrutan pegawai baru lebih ditekankan pada kebutuhan
perusahaan dan dana yang tersedia, namun untuk perusahaan berskala
besar, prinsip diatas juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
selain prinsip-prinsip yang tentunya dimiliki perusaan sendiri.
Dalam penyusunan formasi hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Setiap jenjang jabatan jumlah pegawainya sesuai dengan beban
kerjanya.
2. Setiap perpindahan dalam posisi jabatan yang baik karena adanya mutasi
atau promosi dapat dilakukan apabila tersedia posisi jabatan yang
lowong.
3. Selain beban kerja organisasi tidak berubah komposisi jumlah pegawai
juga tidak berubah.
Ada beberapa sistem yang digunakan dalam rangka penyusunan
formasi yaitu system sama dan system ruang ligkup. Sistem sama
merupakan system yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang
sama bagi semua satuan organisasi tanpa membedakan besar kecilnya
beban kerja. Sedangkan system ruang lingkup merupakan suatu system
Ruang Lingkup Kepegawaian
120
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
yang menetukan jumlah dan kualitas pegawai berdasarkan jenis, sifat dan
beban kerja yang dibebankan kepada suatu organisasi.
Dalam menghitung formasi, banyak metode yang dapat dipergunakan.
Namun demikian, dalam pedoman ini disajikan metoda yang sederhana
yang memungkinkan dapat memberi kemudahan bagi instasi
menggunakannya. Metoda yang dipilih adalah metoda beban kerja yang
diidentifikasi dari :
1. Hasil kerja
2. Objek kerja
3. Peralatan kerja
4. Tugas per tugas jabatan
D. Pengadaan Pegawai (Rekruitmen)
Instansi pemerintah maupun swasta memerlukan tenaga kerja baru,
maka akan diusahakan untuk menarik atau mencari tenaga yang di
harapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Oleh karena itu
diperlukan proses rekruitmen yang transparan dan obyektif sesuai peraturan
yeng telah ditetapkan.
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah
perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka
lowongan sampai mendapatkan calon pegawai. Sebelum mencari pegawai
baru ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik untuk instansi
pemerintah, maupun swasta, hal ini meliputi; prinsip-prinsippenyusunan
formasi, sistem penyusunan formasi, analisa jabatan, sampai pada
anggaran/budget yang tersedia, kesemua itu harusdicermati dengan baik.
Dalam proses pengadaan pegawai ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, antara lain:
1. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan,
2. Biaya yang diperlukan diminimalkan.
3. Flexibility.
121
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para
pelamar. Proses ini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Proses tersebut pada umumnya meliputi evaluasi persyaratan,
testing, Wawancara, ujian fisik.
Jenis-Jenis Seleksi yang dapat digunakan dalam proses pengadaan
pegawai, yaitu:
1. Seleksi Administrasi
Yaitu seleksi berupa surat-surat yang dimiliki pelamar untuk
menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta
organisasi perusahaan, antara lain:
a. Ijazah
b. Riwayat hidup
c. Domisili/keberadaan status yang bersangkutan
d. Surat Lamaran
e. Sertifikat keahlian misalnya: komputer
f. Pas foto
g. Copy Identitas (KTP. Pasport, SIM, dan lain-Iain)
h. Jenis kelamin
i. StatusPerkawinan
j. Surat Keterangan kesehatan dari dokter
2. Seleksi secara tertulis, terdiri dari:
a. Tes kecerdasan (Intelegensi test)
b. Tes kepribadian (Personal test)
c. Tes bakat (Aptitude test)
d. Tes minat (Interest test)
e. Tes prestasi (Achievment test)
3. Seleksi tidak tertulis terdiri dari:
a. Wawancara
b. Praktek
c. Kesehatan/Medis
Ruang Lingkup Kepegawaian
122
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Rekrutmen dan seleksi mempunyai peranan strategis dalam
mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis
pekerjaan khususnya deskripsi dan spesifikasi.
Pelaksanaan fungsi rekrutmen dan seleksi sepenuhnya adalah
tanggung jawab dari departemen/bagian yang menangani SDM dalam suatu
instansi secara manajerial. Pelaksanaan berbagai tes yang belum tentu
dimiliki oleh suatu instansi sehingga membutuhkan bantuan dari luar.
E. Penilaian Kinerja Pegawai
1. Pengertian
Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai adalah proses kegiatan yang
dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk
kerja (perfomance appraisal) seorang pegawai. Dengan cara
membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi
pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode
tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai pengertian penilaian
kinerja, terdapat benang merah yang dapat digunakan untuk menarik
kesimpulan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu sistem penilaian
secara berkala terhadap kinerja pegawai yang mendukung kesuksesan
organisasi atau yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
2. Elemen Penilaian Kinerja Pegawai
Penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu untuk menciptakan
gambaran yang tepat mengenai kinerja pegawai yang dinilai, yang tidak
hanya ditujukan untuk menilai dan memperbaiki kinerja yang buruk, namun
juga untuk mendorong para pegawai untuk bekerja lebih baik lagi. Elemen-
elemen utama dalam sistem penilaian kinerja Werther dan Davis (1996:344)
adalah:
123
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
a. Performance Standard.
Standar yang jelas sebagai tolok ukur atau patokan terhadap kinerja yang
akan diukur dan berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan diukur
sehingga hasil yang diharapkan akan terlihat.
b. Criteria for Managerial Performance
Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa dimensi, yaitu:
1) Kegunaan fungsional bersifat krusial, karena hasil penilaian kinerja
dapat digunakan untuk melakukan seleksi, kompensasi, dan
pengembangan pegawai, maka hasil penilaian kinerja harus valid, adil,
dan berguna sehingga dapat diterima oleh pengambil keputusan.
2) Valid atau mengukur apa yang sebenarnya hendak diukur dari
penilaian kinerja tersebut.
3) Bersifat empiris, bukan berdasarkan perasaan semata.
4) Sensitivitas kriteria, menunjukkan hasil yang relevan saja, yaitu
kinerja, bukan hal-hal lainnya yang tidak berhubungan dengan kinerja.
5) Sistematika kriteria, tergantung dari kebutuhan organisasi dan
lingkungan organisasi. Kriteria yang sistematis tidak selalu baik.
Organisasi yang berada pada lingkungan yang cepat berubah mungkin
justru lebih baik menggunakan kriteria yang kurang sistematis untuk
cepat menyesuaikan diri dan begitu juga sebaliknya.
c. Performance Measures
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
penilaian (rating) yang relevan, mudah digunakan sesuai dengan yang
akan diukur, dan mencerminkan hal-hal yang memang menentukan
kinerja. Pengukuran kinerja dapat bersifat subyektif, artinya berdasarkan
pendapat pribadi atau standar pribadi orang yang melakukan penilaian
dan sulit untuk diverifikasi oleh orang lain atau obyektif,.artinyadapat
diterima, diukur oleh pihak lain selain yang melakukan penilaian dan
bersifat kuantitatif.
Ruang Lingkup Kepegawaian
124
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
3. Bias dan Tantangan dalam Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi, karena penilaian
kinerja ini tidak hanya berkaitan dengan masalah prestasi semata, namun
juga menyangkut masalah gaji, hubungan kerja, promosi/demosi, dan
penempatan pegawaiMetode Penilaian Kinerja Pegawai.
Berdasarkan aspek yang diukur, Kreitner dan Kinicki
mengklasifikasikan penilaian kinerja menjadi tiga, yaitu: pendekatan
trait, pendekatan perilaku dan pendekatan hasil.
a. Pendekatan trait adalah pendekatan penilaian kinerja yang lebih fokus
pada orang. Pendekatan ini melakukan perankingan terhadap trait atau
karakteristik individu seperti inisiatif, loyalitas dan kemampuan
pengambilan keputusan.
b. Pendekatan perilaku, pendekatan ini lebih fokus pada proses dengan
melakukan penilaian kinerja berdasarkan perilaku yang tampak dan
mendukung kinerja seseorang.
c. Pendekatan hasil adalah pendekatan yang lebih fokus pada capaian
atau produk. Metode penilaian kinerja yang menggunakan pendekatan
hasil seperti metode management by objective (MBO), (Kreitner dan
Kinicki, 2000:303-304).
Metode-metode penilaian kinerja yang sesuai dengan
pengkategorian dua tokoh di atas yang paling banyak digunakan menurut
Mondy dan Noe (1993:402-414) adalah:
Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara yang
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah suatu proses
penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh Pejabat Penilai terhadap
sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS. Penilaian prestasi kerja
PNS secara strategis diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja
125
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan
bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai Negeri Sipil.
Penilaian prestasi kerja pegawai, khususnya Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dilakukan berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP)
yang sudah disusun. Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan
pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan sesuai dengan rincian tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan struktur dan tata kerja
organisasi.
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi
kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip:
a. Objektif
b. Terukur
c. Akuntabel
d. Partisipatif
e. Transparan
4. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah
rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. Dalam
menyusun SKP harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Jelas Kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas.
b. Dapat diukur Kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara
kuantitas dalam bentuk angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan
lain-lain maupun secara kualitas seperti hasil kerja sempurna, Kegiatan
yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas jabatan masing-
masing.
c. Dapat dicapai Kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan
kemampuan PNS.
Ruang Lingkup Kepegawaian
126
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
d. Memiliki target waktu Kegiatan yang dilakukan harus dapat ditentukan
waktunya. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus
dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat
diukur.
a. Kegiatan Tugas Jabatan
Tugas jabatan yang dilakukan harus didasarkan pada rincian tugas,
tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang ditetapkan dalam
struktur dan tata kerja organisasi.
b. Angka Kredit
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir.
c. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target
yang diwujudkan dengan jelas sebagai ukuran prestasi kerja, baik dari
aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya.
Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara
realisasi kerja dengan target. Dalam hal realisasi kerja melebihi target,
maka penilaian capaian SKP dapat lebih dari 100 (seratus).
Penandatanganan hasil penilaian capaian SKP dilakukan oleh pejabat
penilai pada formulir Penilaian SKP.
5. Pejabat Penilai Prestasi Kerja Pegawai
Pejabat Penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja terhadap setiap
PNS di lingkungan unit kerjanya.. Penilaian prestasi kerja PNS
dilakukan dengan cara menggabungkan antara unsur SKP dan unsur
perilaku kerja. Ketentuan lebih lanjut yang berkaitan dengan Pejabat
Penilai sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor
46 Tahun 2011 sebagai berikut:
a. Pejabat Penilai adalah atasan langsung PNS yang dinilai, dengan
ketentuan paling rendah pejabat struktural eselon V atau pejabat lain
yang ditentukan.
127
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
b. Atasan Pejabat Penilai adalah atasan langsung dari Pejabat Penilai
atau pejabat lain yang ditentukan.
c. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK
adalah PPK Pusat, PPK Daerah Provinsi, dan PPK Daerah
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan yang mengatur wewenang pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian PNS.
d. Penilaian dilakukan pada bulan Desember tiap-tiap tahun,
jangka waktu penilaian mulai bulan Januari sampai dengan
Desember dalam tahun yang bersangkutan.
e. Hasil penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
diberikan secara langsung oleh pejabat penilai kepada PNS yang
dinilai.
f. PNS yang dinilai dan telah menerima hasil penilaian prestasi kerja
wajib menandatangani serta mengembalikan kepada pejabat penilai
paling lama 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya hasil
penilaian prestasi kerja.
g. Dalam hal PNS yang dinilai dan/atau pejabat penilai tidak
menandatangani hasil penilaian prestasi kerja maka hasil penilaian
prestasi kerja ditetapkan oleh Atasan Pejabat Penilai.
h. Pejabat penilai wajib menyampaikan hasil penilaian prestasi kerja
kepada atasan pejabat penilai paling lama 14 (empat belas) hari
sejak tanggal diterimanya penilaian prestasi kerja.
i. Hasil penilaian prestasi kerja mulai berlaku sesudah ada pengesahan
dari atasan pejabat penilai.
j. Penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas unsur SKP dengan bobot
nilai 60% (enam puluh persen) dan perilaku kerja dengan bobot
nilai 40% (empat puluh persen)
Ruang Lingkup Kepegawaian
128
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
1. Carilah regulasi yang menjelaskan tentang kepegawaian!
Diskusikan
a. Regulasi mengenai kepegawaian!
b. Penanganan dokumen tersebut berdasarkan penanganan
dokumen administrasi!
2. Buatlah penilaian terhadap pegawai dengan menggunakan prinsip
prestasi kerja!
Diskusikan
a. Klasifikasikan jenis penilaian!
b. Penilaian menggunakan prinsip prestasi kerja
Pengertian administrasi kepegawaian menurut Widjaja (1986: 16) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Sebagai “ILMU” Mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia
sejak penerimaan hingga pemberhentiannya.
b. Sebagai “PROSES” Proses penyelenggaraan politik kepegawaian
(kebijaksanaan politik kepegawaian = personnel policy) atau program
kerja/ tujuan berhubungan dengan tenaga kerja manusia yang digunakaan
dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Sebagai “FUNGSI” Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja
manusia dalam suatu usaha kerja sama sekelompok manusia untuk
4. Forum Diskusi
C. PENUTUP
1. Rangkuman
129
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
mencapai tujuan.
d. Sebagai “SENI” Seni memilih pegawai baru serta menggunakan pegawai
pegawai lama dengan cara sedemikian rupa, sehingga dari segenap tenaga
kerja manusia itu diperoleh hasil dan jasa yang maksimal baik mengenai
jumlah maupun mutunya.
Administrasi kepegawaian merupakan suatu sistem terbuka yang terdiri
ata unsur-unsur (komponen) yang dikendalikan ke arah sasaran agar
mencapai hasil-hasil yang optimal. Untuk itu, sistem mendapat input
berupa informasi tentang kebutuhan pegawai yang diperlukan, keadaan
pasar tenaga kerja, anggaran belanja pegawai, dan lain-lain. Input
diproses dalam sistem untuk menghasilkan output.
Secara umum, kita mengenal beberapa sistem kepegawaian negara
sebagai berikut:
a. Integrated system
b. Separated system
c. Unified system
Sementara itu, sistem pengangkatan pegawai secara umum dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Spoils System
b. Nepotism System
c. Patronage System
d. Merit System
e. Career System
Data Fisik Untuk penyimpanan dokumen berupa fisik artinya penyimpanan
dokumen atau file tersebut berupa kertas, surat, gambar, patung dan lain-lain.
Data Digital Pada penyimpanan dokumen berupa data digital, hal ini
merupakan penyimpanan dokumen atau file berupa data komputer atau hasil
scanning dari file data fisik.
Administrsi kepegawaian tidak lain adalah adiministrasi dalam bidang
Ruang Lingkup Kepegawaian
130
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
administrasi kepegawaian, yaitu administrasi atau managemen yang
menangani masalah kepegawaian yang menangani masalah-masalah
kepegawaian dalam satu badan usaha, lembaga atau sekolah, manajemen itu
sendiri adalah usaha pencapaian suatu tujuan melalui orang lain dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal
Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan:
a. Jenis Pekerjaan
b. Sifat Pekerjaan
c. Perkiraan Beban Kerja
d. Perkiraan Kapasitas Pegawai
e. Jenjang dan Jumlah Jabatan serta Pangkat, Analisis jabatan
f. Prinsip Pelaksanaan Pekerjaan
g. Peralatan yang tersedia
h. Kemampuan Keuangan Negara/Daerah
Sistem penyusunan formasi dapat digunakan system sama dan system
ruang ligkup.
Metoda yang dipilih adalah metoda beban kerja yang diidentifikasi dari :
a. Hasil kerja
b. Objek kerja
c. Peralatan kerja
d. Tugas per tugas jabatan
Pengertian dan Tujuan Pengadaan Pegawai (Rekrutmen)
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah
perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka
lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan /kualified
131
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada.
Prosedur pengadaan pegawai adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan perencanaan kebijakan kepegawaian;
b. Menentukan penarikan pegawai;
c. Membuat pengumuman lowongan pekerjaan, analisis pekerjaan,
gambaran pekerjaan dan perincian pekerjaan;
d. Penerimaan surat lamaran pekerjaan;
e. Menyiapkan segala perangkat seleksi;
f. Mengadakan seleksi pegawai;
g. Memanggil calon pegawai yang lulus dan mengangkatnya dengan Surat
Keputusan;
h. Mengikutsertakan calon pegawai dalam orientasi masa percobaan;
i. Membuat Surat Keputusan pengangkatan pegawai berstatus pegawai
tetap dan menempatkan pegawai;
j. Melakukan pembinaan dan pemeliharaan terhadap pegawai.
Proses dan Sumber Pengadaan Pegawai (Rekrutmen)
Adapun sumber-sumber pengadaan pegawai adalah, sebagai berikut:
Proses, dan Tahapan Seleksi
Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah
proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Proses seleksi adalah langkah
langkah yang harus dilalui oleh para pelamar sampai akhirnya
memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai Karyawan baru.
Jenis-Jenis Seleksi
a. Seleksi Administrasi
Yang menjadi objek pemeriksaan dalam seleksi administrasi yang
Ruang Lingkup Kepegawaian
132
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
diperlukan sebagai berikut:
1) Ijazah,
2) Riwayat hidup,
3) Surat Lamaran.
4) Sertifikat keahlian misalnya: komputer,
5) Pas foto,
6) Copy domisili/keberadaan status yang bersangkutan,
7) Identitas (KTP. Pasport, SIM)
8) Pengalaman kerja,
9) Umur,
10) Jenis kelamin,
11) Surat Keterangan kesehatan dari dokter,
12) Akte Kelahiran.
b. Seleksi secara tertulis, terdiri dari:
1) Tes kecerdasan (Intelegensi test)
2) Tes kepribadian (Personal test)
3) Tes bakat (Aptitude test)
4) Tes minat (Interest test)
5) Tes prestasi (Achievment test)
c. Seleksi tidak tertulis terdiri dari:
1) Wawancara
2) Praktek
3) Kesehatan/Medis
133
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Ruang Lingkup Kepegawaian
Peranan Rekrutmen Dan Seleksi
Penataan seleksi dan rekrutmen yang lebih baik juga mempunyai dampak
yang besar terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi pegawai lainnya, seperti
orientasi dan penempatan, latihan dan pengembangan, perencanaan dan
pengembangan karier, evaluasi kinerja, kompensasi.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai adalah proses kegiatan yang
dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk
kerja (perfomance appraisal) seorang pegawai. Dengan cara
membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi
pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode
tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu untuk menciptakan
gambaran yang tepat mengenai kinerja pegawai yang dinilai, yang tidak
hanya ditujukan untuk menilai dan memperbaiki kinerja yang buruk,
namun juga untuk mendorong para pegawai untuk bekerja lebih baik lagi.
Elemen-elemen utama dalam sistem penilaian kinerja Werther dan Davis
(1996:344) adalah:
a. Performance Standard.
b. Criteria for Managerial Performance
c. Performance Measures
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan
sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian
prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip:
a. Objektif
b. Terukur
c. Akuntabel
d. Partisipatif
e. Transparan
Ruang Lingkup Kepegawaian
134
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran

More Related Content

What's hot

10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...anditaoktavia
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmmuhamad_subchan
 
Ppt sdm kel 4 memahami dan mengetahui pengadaan sumber daya manusia
Ppt sdm kel 4 memahami dan mengetahui pengadaan sumber daya manusiaPpt sdm kel 4 memahami dan mengetahui pengadaan sumber daya manusia
Ppt sdm kel 4 memahami dan mengetahui pengadaan sumber daya manusiafebbyemarda
 
Perencanaan sdm
Perencanaan sdmPerencanaan sdm
Perencanaan sdmDhoy Ridho
 
Sumber manusia(pp)
Sumber manusia(pp)Sumber manusia(pp)
Sumber manusia(pp)SITI HAJAR
 
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...anditaoktavia
 
PROSEDUR SELEKSI DAN PENERIMAAN CALON KARYAWAN
PROSEDUR SELEKSI DAN PENERIMAAN CALON KARYAWANPROSEDUR SELEKSI DAN PENERIMAAN CALON KARYAWAN
PROSEDUR SELEKSI DAN PENERIMAAN CALON KARYAWANchaechy
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Putri Sanuria
 
Perencanaan Sumber Saya Manusia
Perencanaan Sumber Saya ManusiaPerencanaan Sumber Saya Manusia
Perencanaan Sumber Saya Manusianitalulu
 
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...Imam Taufiq HA
 
Rekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiRekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiKhairul Alonx
 
Review jurnal sdm
Review jurnal sdmReview jurnal sdm
Review jurnal sdmAzis Badara
 
Perencanaan sdm nita
Perencanaan sdm nitaPerencanaan sdm nita
Perencanaan sdm nitaYuda Bgs
 
PENGAJIAN PERNIAGAAN STPM - PENGAMBILAN SUMBER MANUSIA
PENGAJIAN PERNIAGAAN STPM  - PENGAMBILAN SUMBER MANUSIAPENGAJIAN PERNIAGAAN STPM  - PENGAMBILAN SUMBER MANUSIA
PENGAJIAN PERNIAGAAN STPM - PENGAMBILAN SUMBER MANUSIAsaadiah alidrus
 

What's hot (18)

10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
 
Ppt sdm kel 4 memahami dan mengetahui pengadaan sumber daya manusia
Ppt sdm kel 4 memahami dan mengetahui pengadaan sumber daya manusiaPpt sdm kel 4 memahami dan mengetahui pengadaan sumber daya manusia
Ppt sdm kel 4 memahami dan mengetahui pengadaan sumber daya manusia
 
Perencanaan sdm
Perencanaan sdmPerencanaan sdm
Perencanaan sdm
 
Sumber manusia(pp)
Sumber manusia(pp)Sumber manusia(pp)
Sumber manusia(pp)
 
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdmPelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
 
Makalah sdm stratejik
Makalah sdm stratejik Makalah sdm stratejik
Makalah sdm stratejik
 
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
 
PROSEDUR SELEKSI DAN PENERIMAAN CALON KARYAWAN
PROSEDUR SELEKSI DAN PENERIMAAN CALON KARYAWANPROSEDUR SELEKSI DAN PENERIMAAN CALON KARYAWAN
PROSEDUR SELEKSI DAN PENERIMAAN CALON KARYAWAN
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
 
Makalah sdm i
Makalah sdm iMakalah sdm i
Makalah sdm i
 
Perencanaan Sumber Saya Manusia
Perencanaan Sumber Saya ManusiaPerencanaan Sumber Saya Manusia
Perencanaan Sumber Saya Manusia
 
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
 
Rekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiRekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksi
 
Review jurnal sdm
Review jurnal sdmReview jurnal sdm
Review jurnal sdm
 
Perencanaan sdm nita
Perencanaan sdm nitaPerencanaan sdm nita
Perencanaan sdm nita
 
PENGAJIAN PERNIAGAAN STPM - PENGAMBILAN SUMBER MANUSIA
PENGAJIAN PERNIAGAAN STPM  - PENGAMBILAN SUMBER MANUSIAPENGAJIAN PERNIAGAAN STPM  - PENGAMBILAN SUMBER MANUSIA
PENGAJIAN PERNIAGAAN STPM - PENGAMBILAN SUMBER MANUSIA
 

Similar to M5 kb4 ruang lingkup kepegawaian

Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...IwanMuklas
 
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docxMAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docxARILFADLA
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksirivayanto
 
Fungsi operasional dalam manajemen
Fungsi operasional dalam manajemenFungsi operasional dalam manajemen
Fungsi operasional dalam manajemenReza Aprianti
 
Fungsi Manajemen SDM
Fungsi Manajemen SDMFungsi Manajemen SDM
Fungsi Manajemen SDMFkip Sda7
 
Manajemen Sumber Daya Manusia (1).pdf
Manajemen Sumber Daya Manusia (1).pdfManajemen Sumber Daya Manusia (1).pdf
Manajemen Sumber Daya Manusia (1).pdfHamzahAsadullah5
 
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docxQuiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docxIKDAcehTimur
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK bebenDX
 
Modul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaianModul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaianNovie Purwaningsih
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...Deby Anggreani Br Sembiring
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admYayan Yanuar Rahman
 
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...Kanaidi ken
 
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...syafii_ahmad
 
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...anditaoktavia
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingSiti Purwaningsih
 
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...Rizka Aziz Wahab
 
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...Resti Pujianti
 
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.juwanitara
 

Similar to M5 kb4 ruang lingkup kepegawaian (20)

Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
 
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docxMAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
 
Fungsi operasional dalam manajemen
Fungsi operasional dalam manajemenFungsi operasional dalam manajemen
Fungsi operasional dalam manajemen
 
Fungsi Manajemen SDM
Fungsi Manajemen SDMFungsi Manajemen SDM
Fungsi Manajemen SDM
 
Manajemen Sumber Daya Manusia (1).pdf
Manajemen Sumber Daya Manusia (1).pdfManajemen Sumber Daya Manusia (1).pdf
Manajemen Sumber Daya Manusia (1).pdf
 
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docxQuiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
 
Modul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaianModul administrasi kepegawaian
Modul administrasi kepegawaian
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, msdm, manaj...
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
 
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian para Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif ...
 
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
 
administrasi kepegawaian
administrasi kepegawaianadministrasi kepegawaian
administrasi kepegawaian
 
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffing
 
Skb kelompok 4
Skb kelompok 4Skb kelompok 4
Skb kelompok 4
 
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...
 
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...
 
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
 

More from PPGHybrid2

IPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 RevIPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 RevIPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 RevIPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 RevIPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevIPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevIPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevPPGHybrid2
 

More from PPGHybrid2 (20)

PPT M6 KB4
PPT M6 KB4PPT M6 KB4
PPT M6 KB4
 
PPT M6 KB3
PPT M6 KB3PPT M6 KB3
PPT M6 KB3
 
PPT M6 KB2
PPT M6 KB2PPT M6 KB2
PPT M6 KB2
 
PPT M6 KB1
PPT M6 KB1PPT M6 KB1
PPT M6 KB1
 
IPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 RevIPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 Rev
 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 Rev
 
IPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 RevIPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 Rev
 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 Rev
 
PPT M5 KB4
PPT M5 KB4PPT M5 KB4
PPT M5 KB4
 
PPT M5 KB3
PPT M5 KB3PPT M5 KB3
PPT M5 KB3
 
PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPT M5 KB2
PPT M5 KB2
 
PPT M5 KB1
PPT M5 KB1PPT M5 KB1
PPT M5 KB1
 
IPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 RevIPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 Rev
 
IPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 RevIPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 Rev
 
IPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevIPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 Rev
 
IPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevIPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 Rev
 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
 
PPT M4 KB3
PPT M4 KB3PPT M4 KB3
PPT M4 KB3
 
PPT M4 KB2
PPT M4 KB2PPT M4 KB2
PPT M4 KB2
 
PPT M4 KB1
PPT M4 KB1PPT M4 KB1
PPT M4 KB1
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

M5 kb4 ruang lingkup kepegawaian

  • 1. 101 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian
  • 2. Ruang Lingkup Kepegawaian 102 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Kegiatan Belajar 4 Ruang Lingkup Kepegawaian Berbicara tentang kepegawaian berarti kita tidak terlepas dari masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, karena pegawai pada dasarnya adalah tenaga kerja. Pengunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan ketenagakerjaan pada hakikatnya tidaklah perbedaan satu sama lain dalam kaitannya dengan keberadaannya dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Administrasi kepegawaian adalah seluruh aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan masalah penggunaan pegawai (tenaga kerja) untuk mencapai tujuan. Sedangkan administrator bertujuan untuk menyusun dan mengendalikan seluruh aktivitas untuk memelihara, mengembangkan, mendapatkan maupun menggunakan para pegawai sesuai dengan beban kerja untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang telah di tentukan sebelumnya. Pada dasarnya administrasi kepegawaian melakukan 2 (dua) fungsi diantaranya fungsi manajerial dan fungsi teknis. Fungsi manajerial berkaitan dengan menggunakan pikiran, misalnya seperti: perencanaan, peng-organisasian, pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan fungsi teknis berkaitan dengan berbagai macam kegiatan yang dilakukan menggunakan fisik misalnya seperti: pengadaan, konpensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan, maupun pemensiunan. A. PENDAHULUAN 1. Deskripsi Singkat
  • 3. 103 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian Mengingat arti pentingnya administrasi kepegawaian khususnya pada instansi pemerintah karena yang mengelola administrasi adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sebelumnya disebut Pegawai Negeri Sipil (PNS) selaku pelaksana tugas pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Sehingga administrasi sangat berperan penting dalam hal pencapaian tujuan organisasi. Ada beberapa pendapat tentang pengertian administrasi kepegawaian yang dikemukakan oleh para ahli, namu demikian pada dasarnya administrasi kepegawaian adalah seni dan ilmu tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Atau dapat dikatakan bahwa administrasi kepegawaian adalah suatu tata cara atau prosedur tentang cara-cara mengorganisasi dan mengelola orang yang bekerja sedemikian rupa sehingga mereka masing-masing mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari kemampuannya, jadi memperoleh efisiensi yang maksimum untuk dirinya sendiri dan golongannya. Pada umumnya Administrasi Kepegawaian mempunyai sasaran yang sama yaitu motivasi dan produktivitas sebuah kerja maksimum dari anggota organisasi yang sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan itu sendiri dengan baik. Modul ini berjudul “Administrasi Kepegawaian” yang isinya membahas seluk beluk administrasi kepegawaian mulai dari Konsep Dasar Administrasi Kepegawaian, Regulasi Kepegawaian, Perancanaan Kebutuhan Pegawai, Pengadaan Pegawai, Penilaian Kinerja Pegawai. Oleh karena itu, untuk dapat menyelenggarakan pemerintahan yang efektif dan efisien, dibutuhkan administrasi kepegawaian agar Pegawai dapat bekerja secara profesional. Namun, pada kenyataannya, profesionalisme yang diharapkan belum sepenuhnya terwujud. Penyebab utamanya karena terjadi ketidaksesuaian antara kompetensi pegawai dengan jabatan yang didudukinya. Sebagai salah satu sumber belajar diharapkan modul ini memberi pengayaan secara substansial maupun pedagogik kepada guru-guru peserta PPG, sehingga selesai mengikuti program pelatihan kompetensi guru meningkat dan
  • 4. Ruang Lingkup Kepegawaian 104 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran memungkinkan guru dapat mengubah paradigmanya dalam pembelajaran di kelas yang dalam jangka tertentu dapat meingkatkan mutu pendidikan di Indonesia. A. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai Konsep Dasar Administrasi Kepegawaian. B. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Regulasi Kepegawaian. C. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan, pemahaman, dan wawasan yang luas tentang Perancanaan Kebutuhan Pegawai D. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Pengadaan Pegawai E. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Penilaian Kinerja Pegawai. Bacalah petunjuk penggunaan modul ini dan pahamilah isinya agar mudah dalam menggunakan modul ini dalam proses pembelajaran. Adapun Langkah-langkah yang harus tempuh dalah menggunakan modul: A. Modul ini digunakan sebagai referensi belajar secara pribadi atau dengan teman sejawat dalam kegiatan belajar peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan. B. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini. Tujuan tersebut memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai bahan ajar ini. C. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada pada modul ini sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini. Lakukan ini pada awal dan akhir kalian mempelajari 2. Relevansi 3. Petunjuk Belajar
  • 5. 105 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian modul untuk mengetahui penguasaan kalian terhadap kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar. D. Diskusikan dengan sesama rekan yang telah kalian cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam bahan ajar. Bila masih ragu, maka bertanyalah pada dosen sampai kalian paham. E. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat, dan pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam bahan ajar. F. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai tuntas menguasai hasil yang diharapkan. G. Bila dalam proses memahami materi kalian mendapatkan kesulitan, maka diskusikan dengan teman-teman kalian atau konsultasikan dengan dosen pengampu materi ini. H. Setelah menuntaskan semua kegiatan belajar dalam bahan ajar ini, pelajarilah bahan ajar selanjutnya. I. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya.
  • 6. Ruang Lingkup Kepegawaian 106 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Mengembangkan dan menganalisis manajemen sumber daya manusia meliputi aspek kepimpinan dan perilaku organisasi A. Konsep Dasar Administrasi Kepegawaian B. Regulasi Kepegawaian C. Perancanaan Kebutuhan Pegawai D. Pengadaan Pegawai E. Penilaian Kinerja Pegawai A. Konsep Dasar Administrasi Kepegawaian Administrasi kepegawaian selalu dikaitkan dengan pegawai atau karyawan. Dalam proses administrasi kepegawaian membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan pegawai. Menurut Slamet Saksono (1995) “administrasi kepegawaian merupakan cabang ilmu administrasi yang paling menentukan bagi kehidupan suatu organisasi. Administrasi kepegawaian pada hakikatnya adalah manusia yang sekaligus juga objek atau tujuan kegiatan dari organisasi itu sendiri”. B. INTI 1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 2. Pokok pokok Materi 3. Uraian Materi
  • 7. 107 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian Gambar 9. Ilustrasi Kegiatan Administrasi Sumber : https://sarjanaekonomi.co.id Pengertian administrasi kepegawaian menurut Widjaja (1986) dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Sebagai “ILMU” Mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia sejak penerimaan hingga pemberhentiannya. 2. Sebagai “PROSES” Proses penyelenggaraan politik kepegawaian (kebijaksanaan politik kepegawaian= personnel policy) atau program kerja/ tujuan berhubungan dengan tenaga kerja manusia yang digunakaan dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Sebagai “FUNGSI” Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan. 4. Sebagai “SENI” Seni memilih pegawai baru serta menggunakan pegawaipegawai lama dengan cara sedemikian rupa, sehingga dari segenap tenaga kerja manusia itu diperoleh hasil dan jasa yang maksimal baik mengenai jumlah maupun mutunya. Istilah administrasi kepegawaian atau personnel administration di Amerika Serikat dipergunakan dalam bidang pemerintahan, sedangkan personnel management dipergunakan dalam bidang bisnis. Di Indonesia, ada kecenderungan menggunakan istilah manajemen kepegawaian
  • 8. Ruang Lingkup Kepegawaian 108 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran (personnel management) baik dalam bidang pemerintahan maupun bidang bisnis. Felix A. Nigro (1988) mengatakan bahwa personnel administration is the art of selecting new employees and making use of old ones in such manner that the maximum quality and quantity of output and service are obtained from the working force. Pendapat di atas memberikan gambaran bahwa administrasi kepegawaian merupakan seni dalam memilih pegawai baru dan mengelola pegawai lama sehingga hasil kerja dan dapat memberikan pelayanan yang maksimum. Kegiatan administrasi kepegawaian, menurut Felix A. Nigro, meliputi: 1. Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program kepegawaian termasuk tugas dan tanggung jawab dari setiap pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas. 2. Penggolongan jabatan yang sistematis dan perencanaan gaji yang adil dengan mempertimbangkan saingan yang berat dari sektor swasta. 3. Penarikan tenaga kerja yang baik. 4. Seleksi pegawai yang menjamin adanya pengangkatan calon pegawai yang cakap dan penempatannya dalam jabatan-jabatan yang sesuai. 5. Perencanaan latihan jabatan dengan maksud menambah keterampilan pegawai, memotivasi semangat kerja, dan mempersiapkan mereka untuk kenaikan pangkat. 6. Penilaian kecakapan pegawai secara berkala dan teratur dengan tujuan meningkatkan hasil kerjanya dan menentukan pegawai-pegawai yang cakap. 7. Perencanaan kenaikan pangkat yang didasarkan atas kecakapan pegawai dengan adanya sistem jabatan. Pegawai-pegawai yang baik ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan kecakapannya sehingga mereka dapat mencapai tingkat jabatan yang paling tinggi.
  • 9. 109 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian 8. Kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki hubungan antar manusia. 9. Kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan mempertahankan moril serta disiplin pegawai. Sementara itu, Arifin Abdulrachman (1998) mengatakan bahwa administrasi kepegawaian negara adalah salah satu cabang dari administrasi negara yang berkaitan dengan segala persoalan mengenai pegawai-pegawai negara. Kegiatan-kegiatan administrasi kepegawaian negara meliputi: 1. Analisis jabatan, klasifikasi jabatan, dan evaluasi jabatan; 2. Rekrutmen, ujian-ujian, dan penempatan; 3. Training; 4. Penggajian; 5. employee counselling; 6. personnel relations; 7. disiplin dan moral; 8. catatan kepegawaian. Paul Pigors dan Charles A. Myers (1974) dalam Personnel Administration memberikan definisi administrasi kepegawaian sebagai seni memperoleh, memajukan, dan memelihara kecakapan serta kekuatan kerja sedemikian rupa untuk menyelesaikan fungsi-fungsi dan tujuan organisasi dengan efisiensi dan ekonomis yang maksimum. Dengan demikian dapat dipahami bahwa administrasi kepegawaian sebagai suatu tata cara atau prosedur mengorganisasi dan memperlakukan orang yang bekerja sedemikian rupa sehingga mereka mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari sesuai kemampuan yang dimilikinya. Apabila kita rumusan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian ini lebih menekankan dua hal, yaitu: 1. Administrasi kepegawaian didasarkan sudut pandang dan teknik-teknik mengawasi orang-orang yang sedang bekerja; 2. Administrasi kepegawaian adalah upaya untuk membantu individu untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan tidak hanya untuk
  • 10. Ruang Lingkup Kepegawaian 110 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran mendapatkan kepuasan individu yang maksimum dari pekerjaannya, tetapi juga kepuasan sebagai bagian dari suatu kelompok pekerjaan. Dalam rumusan tersebut, terkandung anggapan bahwa jika orang diperlakukan sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab dan juga sebagai anggota kelompok yang bekerja sama, mereka akan memberikan kontraprestasi dengan jalan melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya untuk organisasi, tempat mereka menjadi bagian yang penting. Pegawai-pegawai akan lebih bahagia dan akan bekerja lebih efektif daripada selalu disodori aturan-aturan (ditekankan pada pekerjaan atau tidak bebas bekerja). Manajer yang berhasil mendapatkan orang-orang untuk diajak bekerja sama, bukan karena ia mempunyai kekuasaan dan dapat memerintahkan mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang dikehendakinya, tetapi karena ia seorang pemimpin yang dicintai oleh bawahannya sehingga orang-orang ini suka bekerja dengan giat dan baik. Mendapatkan kerja sama yang ikhlas dari bawahan merupakan persoalan manajemen. Manajemen memberikan instruksi-instruksi yang jelas dan latihan-latihan yang efektif sehingga orang-orang tersebut mengetahui dan cakap serta terampil mengerjakan apa yang diharapkan. Manajemen mengawasi hasil-hasil pekerjaan dari bawahan secara terus- menerus dan memberitahukan bagaimana sebaiknya mereka bekerja. Manajemen harus terus-menerus berusaha mencapai hasil pekerjaan yang lebih baik dengan jalan mendorong, mengajak, memberi semangat, dan motivasi. Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen kepegawaian sesungguhnya sama dengan administrasi kepegawaian. Selanjutnya, administrasi kepegawaian dirumuskan sebagai segenap aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Aktivitas administrasi kepegawaian terutama berkisar pada penerimaan, pengembangan, pemberian balas jasa, dan pemberhentian.
  • 11. 111 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian Untuk memantapkan pandangan dan pengertian lebih luas mengenai administrasi kepegawaian, beberapa pendapat tentang administrasi kepegawaian menurut beberapa ahli, sebagai beriktu: Jika ditelaah lebih lanjut pendapat para ahli seperti dikemukakanoleh paraahli, maka inti dari pengertin administrasi kepegawaian pada dasarnya tujuan mereka adalah sama. Walaupun berbeda gaya bahasanya, yang ditekankan adalah masalah kepegawaian. Administrasi kepegawaian melakukan aktivitas merekrut pegawai, setelah itu perlu diseleksi dan dikembangkan untuk keperluan organisasi. Administrasi kepegawaian adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan pegawai untuk berbagai tujuan. Atau dapat pula dikatakan bahwa administrasi kepegawaian mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi, yaitu fungsi manajerial dan fungsi operatif (yang bersifat teknis). Fungsi manajerial administrasi kepegawaian meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Fungsi operatif administrasi kepegawaian meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pensiun. B. Regulasi Kepegawaian Administrasi kepegawaian merupakan suatu sistem terbuka yang terdiri ata unsur-unsur (komponen) yang dikendalikan ke arah sasaran agar mencapai hasil-hasil yang optimal. Untuk itu, sistem mendapat input berupa informasi tentang kebutuhan pegawai yang diperlukan, keadaan pasar tenaga kerja, anggaran belanja pegawai, dan lain-lain. Input diproses dalam sistem untuk menghasilkan output. Proses yang terjadi dalam sistem adalah interaksi unsur yang berhubungan secara seri, yaitu suatu kegiatan merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya. Keseluruhan input dianalisis ketika melakukan kegiatan perencanaan untuk menentukan jumlah dan jenis pegawai yang dibutuhkan. Hasil perencanaan kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan
  • 12. Ruang Lingkup Kepegawaian 112 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran pengadaan yang terdiri atas seleksi, pengangkatan, dan penempatan. Kegiatan berikutnya adalah pembinaan karier, seperti kenaikan pangkat, pengangkatan dalam jabatan, serta perpindahan wilayah atau tempat kerja. Dalam kaitan dengan pembinaan ini, pegawai sudah selayaknya mendapatkan pendidikan dan pelatihan sehingga kemampuannya meningkat. Dalam sistem administrasi kepegawaian, terdapat kebijaksanaan penggajian dan pengaturan kesejahteraan serta kegiatan pengendalian, seperti pengawasan, pemeriksaan terhadap bahan-bahan administrasi, disiplin pegawai, dan prestasi kerja pegawai. Sistem administrasi kepegawaian negara merupakan bagian dari administrasi negara yang kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan yang ingin dicapai. Pola kebijaksanaannya tergantung pada bentuk negara yang dianut suatu negara, apakah federal atau kesatuan. Pada negara yang pemerintahannya berbentuk federal, terdapat pemisahan yang tajam antara pegawai negara bagian dan pusat. Pegawai negara bagian menerima gaji, tunjangan, serta fasilitas- fasilitas lain dari anggaran belanja negara bagian. Perpindahan pegawai antarnegara bagian tidak mungkin dilakukan karena setiap negara bagian membayar gaji yang berasal dari sumber pendapatannya masing-masing. Pegawai yang akan pindah wajib mengajukan permintaan berhenti untuk mengajukan lamaran baru pada pemerintah negara bagian yang diminati. Dengan demikian, pengembangan kariernya terbatas dalam satu wilayah tertentu. Sementara itu, pegawai pusat lebih terbuka kariernya karena dapat ditugaskan dari satu negara bagian ke negara bagian lain untuk mengurus kepentingan pusat. Pengadaan pegawai dalam negara bagian tidak tergantung subsidi dari pusat. Bagi pegawai pusat atau negara bagian, terdapat satu perundangan yang bersifat umum yang mengatur standar kecakapan, standar gaji minimum, kode etik, dan lain-lain. Peraturan tersebut merupakan pedoman umum untuk melindungi hak-hak pegawai. Jenis kepegawaiannya pun tidak terikat pada jenis pegawai yang permanen, tetapi untuk menampung beban
  • 13. 113 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian kerja yang meningkat, diangkat pegawai yang berikatan kerja (kontrak kerja). Adanya pegawai berikatan kerja ini memungkinkan pemerintah untuk mengendalikan besar dan jumlah pegawainya. Apabila beban kerja meningkat, direkrut lebih banyak tenaga berikatan kerja. Sebaliknya, apabila beban kerja menurun, ikatan kerja dihentikan. Mengenai pembayaran gaji bagi pegawai berikatan kerja, pemerintah negara bagian sering mendapat bantuan dari pusat yang besarnya tergantung keadaan keuangan pemerintah pusat. Oleh karena itu, dapat pula terjadi pemberhentian ikatan kerja karena menurunnya subsidi pemerintah pusat kepada negara bagian. Pada negara kesatuan, setiap pegawai apa pun jenisnya (pegawai pusat dan daerah) adalah pegawai negeri yang mengacu pada peraturan perundangan yang sama. Kebijaksanaan didasarkan pada tujuan untuk menggalang persatuan dan kesatuan di antara pegawai sehingga pembinaannya tidak terkotak-kotak karena faktor politik. Pembinaannya terpusat sehingga memungkinkan pegawai daerah dan pusat dapat dipindahpindahkan dari satu daerah ke daerah lainnya, tanpa kehilangan status kepegawaiannya. Dengan demikian, pengembangan kariernya lebih terbuka. Gaji pegawai pada negara kesatuan dibayar oleh pemerintah pusat sehingga tidak ada kebebasan bagi pemerintah daerah untuk mengangkat sendiri pegawainya dengan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Apabila hal ini terjadi, pemerintah daerah harus memperhitungkan kemampuan keuangannya untuk menjamin pensiun serta pembayaran kenaikan gaji dan tunjangan. Ini berarti pengadaan pegawai daerah tergantung dari alokasi formasi yang diberikan oleh pemerintah pusat. Dari kedua bentuk sistem kepegawaian negara tersebut, tidak ada yang lebih unggul karena keduanya memiliki keuntungan dan kerugian. Namun, yang terpenting adalah memanfaatkan kelemahan-kelemahannya untuk mengusahakan sistem berfungsi secara optimal. Sebagaimana telah
  • 14. Ruang Lingkup Kepegawaian 114 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran diuraikan di atas bahwa sistem kepegawaian memiliki pengertian yang lebih luas, bukan hanya berkaitan dengan sistem pengangkatan pegawai, tetapi juga meliputi perencanaan, pembinaan karier, pengendalian, dan sebagainya. Secara umum, kita mengenal beberapa sistem kepegawaian negara sebagai berikut: 1. Integrated system Intergratid system adalah suatu sistem kepegawaian ketika manajemen kepegawaian mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan, penilaian sampai dengan penggajian dan pensiun ditentukan oleh pusat. Umumnya, sistem ini dipergunakan di negara-negara berkembang karena ketidakmampuan daerah untuk menggaji pegawai, sedangkan pegawai difungsikan juga sebagai alat perekat bangsa dan negara. 2. Separated system Separated system adalah suatu sistem kepegawaian ketika manajemen kepegawaian dari rekrutmen sampai penggajian dan pensiun dilakukan oleh masing-masing daerah. Umumnya, sistem ini dipergunakan di negara negara maju karena pemerintah daerah mampu menggaji pegawainya. Pegawai sebagai alat perekat bangsa bukan merupakan isu karena yang lebih ditekankan adalah profesionalisme pegawai. 3. Unified system Unified system adalah suatu sistem kepegawaian ketika manajemen kepegawaian dilakukan oleh suatu lembaga di tingkat nasional yang khusus dibentuk untuk keperluan itu. Sementara itu, sistem pengangkatan pegawai secara umum dapat dibedakan sebagai berikut: a. Spoils System Sistem ini merupakan sistem kepegawaian yang paling tua dan sudah banyak negara yang tidak menggunakannya karena kurang memperhatikan faktor kecakapan yang sangat penting bagi tercapainya
  • 15. 115 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian efisiensi kerja. Sistem ini tidak memberi manfaat besar terhadap bangsa dan negara karena pegawaipegawai akan berisi orang-orang yang kurang cakap. Dalam sistem kepegawaian ini, pengangkatan pegawai didasarkan atas keanggotaan partai. Jabatan-jabatan penting dalam organisasi diberikan oleh pejabat yang berwenang mengangkat pegawai kepada teman-teman separtai dengan tujuan terdapat kerja sama yang baik sehingga prestasi pun meningkat. b. Nepotism System Dalam sistem ini, pengangkatan pegawai didasarkan atas hubungan keluarga, termasuk saudara, dan teman dekat. Sistem ini mempunyai kebaikan dan kelemahan yang sama dengan spoils system, yaitu administrasi kepegawaian kemungkinan diperoleh kerja sama yang baik di antara pegawai karena mereka saling mengenal. Kelemahannya adalah kemungkinan diperoleh pegawai yang tidak memenuhi syarat. c. Patronage System Pengangkatan pegawai dalam sistem ini didasarkan atas keinginan untuk membantu pegawai tersebut. Usaha untuk membantu pegawai tersebut dapat berdasar hubungan politik atau hubungan keluarga. d. Merit System Pengangkatan pegawai dalam sistem ini didasarkan atas kecakapan. Sistem ini beranggapan bahwa negara akan maju apabila pegawai-pegawainya terdiri atas orang-orang yang cakap. Oleh karena itu, pegawai perlu diberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Kelemahan sistem ini adalah terlalu menekankan pada pekerjaan rutin, barang-barang, atau benda-benda dan menganggap manusia sebagai mesin. e. Career System Sistem ini menekankan bahwa pengangkatan pertama pegawai didasarkan kecakapan. Sementara itu, dalam pengembangan lebih lanjut,
  • 16. Ruang Lingkup Kepegawaian 116 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran masa kerja pegawai diperhitungkan dan ikut menentukan. Dalam perkembangannya, di samping masa kerja, unsur kesetiaan, pengabdian, dan syarat-syarat objektif lain juga menentukan. C. Perencanaan Kebutuhan Pegawai Dalam rangaka penyelenggaraan tata kelola pegawai di lingkungan pemerintahan yang efektif dan efisien, pegawai dituntut untuk bekerja secara profesional. Namun, pada kenyataannya, profesionalisme yang diharapkan belum sepenuhnya terwujud. Penyebab utamanya karena terjadi ketidaksesuaian antara kompetensi pegawai dengan jabatan yang didudukinya. Ketidaksesuaian tersebut, disebabkan oleh komposisi keahlian atau keterampilan pegawai yang belum proporsional. Demikian pula pendistribusian pegawai saat ini masih belum mengacu pada kebutuhan organisasi yang sebenarnya, dalam arti belum didasarkan pada beban kerja yang ada. Menumpuknya pegawai di satu unit lain tanpa pekerjaan yang jelas dan kurangnya pegawai di unit lain merupakan suatu contoh yang nyata dari permasalahan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perbaikan dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian kearah yang lebih baik, terarah, mempunyai pola yang jelas, serta berkesinambungan (sustainable). Salah satu komponen yang sifatnya mendesak untuk ditata saat ini adalah perencanaan pegawai, utamanya perencanaan untuk formasi pegawai. Selama ini perencanaan formasi pegawai khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai bagian manajemen kepegawaian belum sepenuhnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi Negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu. Penetapan formasi perlu dilakukan melalui analisis kebutuhan pegawai. Analisis kebutuhan pegawai yang dimaksud adalah adalah proses yang dilakukan secara logic, teratur, dan
  • 17. 117 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian berkesinambungan untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan. Analisis kebutuhan pegawai dilakukan agar pegawai memiliki pekerjaan yang jelas sehingga pegawai secara nyata terlihat sumbangan tenaganya terhadap pencapaian misi organisasi atau program yang telah ditetapkan. Kebutuhan pegawai di lingkungan instansi pemerintahan akan selalu bertambah seiring berkembangnya institusi yang menaungi. Perkembangan institusi ini tak pelak membutuhkan pegawai baru yang mengisi unit bagian yang semakin banyak. Untuk merekrut pegawai baru, ada beberapa hal yang harus dicermati mengenai analisis analisis kebutuhan pegawai. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan: 1. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya, misalnya pekerjaan pengetikan, pemeriksaan perkara, penelitian, perawatan orang sakit, dan lain-lain. 2. Sifat Pekerjaan Sifat pekerjaan adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu. Ada pekerjaanpekerjaan yang cukup dilaksanakan selama jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha, tetapi ada pula pekerjaan yang hams dilakukan selama 24 jam penuh, misalnya pemadam kebakaran, tenaga medis dan para medis di rumahrumah sakit pemerintah. 3. Perkiraan Beban Kerja Beban kerja frekuensi rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. 4. Perkiraan Kapasitas Pegawai Adalah kemampuan rata-rata seorang pegawai untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban
  • 18. Ruang Lingkup Kepegawaian 118 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran kerja dan prakiraan kapasitas kerja diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan. 5. Jenjang dan Jumlah Jabatan serta Pangkat, Penentuan jenjang, jumlah jabatan dan pangkat dalam suatu organisasi harus ditinjau dari sudut keseluruhan organisasi dan tidak ditinjau per unit organisasi. Penentuan susunan pangkat merupakan satu syarat mutlak untuk dipelihara dengan baik dalam suatu organisasi. 6. Analisis jabatan Analisis kebutuhan pegawai dapat diperoleh melalui analisis jabatan untuk mengetahui secara konkrit jumlah dan kualifikasi pegawai yang dibutuhkan oleh suatu unit organisasi untuk mampu melaksanakan tugasnya secara berdayaguna, berhasilguna, dan berkesinambungan. Analisis jabatan adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menilai, dan mengorganisasikan informasi tentang jabatan. 7. Prinsip Pelaksanaan Pekerjaan Prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan formasi pegawai. Misalnya, apabila pekerjaan membersihkan ruangan atau merawat pekarangan harus dikerjakan sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan, maka harus diangkat pegawai untuk pekerjaan-pekerjaan itu, akan tetapi kalau pekerjaan membersihkan ruangan dan merawat pekarangan diborongkan kepada pihak ketiga, maka tidak perlu mengangkat pegawai untuk pekerjaan itu. 8. Peralatan yang tersedia Peralatan yang tersedia atau yang diperkirakan akan tersedia dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas pokok akan mempengaruhi jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan. Pada umumnya makin tinggi mutu peralatan kerja yang ada dan tersedia dalam jumlah yang memadai akan mengurangi jumlah pegawai yang diperlukan.
  • 19. 119 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian 9. Kemampuan Keuangan Negara/Daerah Faktor kemampuan keuangan negara adalah faktor penting yang selalu harus diperhatikan dalam penentuan formasi Pegawai Negeri Sipil. Walaupun penyusunan formasi telah sejauh mungkin ditetapkan berdasarkan analisis kebutuhan pegawai seperti diuraikan terdahulu, akan tetapi apabila kemampuan keuangan negara masih terbatas, maka penyusunan formasi tetap harus didasarkan kemampuan keuangan negara yang tersedia. Meskipun formasi telah disusun secara rasional berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis kebutuhan, realisasinya tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia. Lalu bagaimana penyusunan formasi pegawai untuk swasta?, hal apasajakah yang harus dipertimbangkan?. Untuk perusahaan swasta berukuran kecil perekrutan pegawai baru lebih ditekankan pada kebutuhan perusahaan dan dana yang tersedia, namun untuk perusahaan berskala besar, prinsip diatas juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan selain prinsip-prinsip yang tentunya dimiliki perusaan sendiri. Dalam penyusunan formasi hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Setiap jenjang jabatan jumlah pegawainya sesuai dengan beban kerjanya. 2. Setiap perpindahan dalam posisi jabatan yang baik karena adanya mutasi atau promosi dapat dilakukan apabila tersedia posisi jabatan yang lowong. 3. Selain beban kerja organisasi tidak berubah komposisi jumlah pegawai juga tidak berubah. Ada beberapa sistem yang digunakan dalam rangka penyusunan formasi yaitu system sama dan system ruang ligkup. Sistem sama merupakan system yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang sama bagi semua satuan organisasi tanpa membedakan besar kecilnya beban kerja. Sedangkan system ruang lingkup merupakan suatu system
  • 20. Ruang Lingkup Kepegawaian 120 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran yang menetukan jumlah dan kualitas pegawai berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang dibebankan kepada suatu organisasi. Dalam menghitung formasi, banyak metode yang dapat dipergunakan. Namun demikian, dalam pedoman ini disajikan metoda yang sederhana yang memungkinkan dapat memberi kemudahan bagi instasi menggunakannya. Metoda yang dipilih adalah metoda beban kerja yang diidentifikasi dari : 1. Hasil kerja 2. Objek kerja 3. Peralatan kerja 4. Tugas per tugas jabatan D. Pengadaan Pegawai (Rekruitmen) Instansi pemerintah maupun swasta memerlukan tenaga kerja baru, maka akan diusahakan untuk menarik atau mencari tenaga yang di harapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Oleh karena itu diperlukan proses rekruitmen yang transparan dan obyektif sesuai peraturan yeng telah ditetapkan. Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon pegawai. Sebelum mencari pegawai baru ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik untuk instansi pemerintah, maupun swasta, hal ini meliputi; prinsip-prinsippenyusunan formasi, sistem penyusunan formasi, analisa jabatan, sampai pada anggaran/budget yang tersedia, kesemua itu harusdicermati dengan baik. Dalam proses pengadaan pegawai ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, antara lain: 1. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan, 2. Biaya yang diperlukan diminimalkan. 3. Flexibility.
  • 21. 121 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar. Proses ini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Proses tersebut pada umumnya meliputi evaluasi persyaratan, testing, Wawancara, ujian fisik. Jenis-Jenis Seleksi yang dapat digunakan dalam proses pengadaan pegawai, yaitu: 1. Seleksi Administrasi Yaitu seleksi berupa surat-surat yang dimiliki pelamar untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta organisasi perusahaan, antara lain: a. Ijazah b. Riwayat hidup c. Domisili/keberadaan status yang bersangkutan d. Surat Lamaran e. Sertifikat keahlian misalnya: komputer f. Pas foto g. Copy Identitas (KTP. Pasport, SIM, dan lain-Iain) h. Jenis kelamin i. StatusPerkawinan j. Surat Keterangan kesehatan dari dokter 2. Seleksi secara tertulis, terdiri dari: a. Tes kecerdasan (Intelegensi test) b. Tes kepribadian (Personal test) c. Tes bakat (Aptitude test) d. Tes minat (Interest test) e. Tes prestasi (Achievment test) 3. Seleksi tidak tertulis terdiri dari: a. Wawancara b. Praktek c. Kesehatan/Medis
  • 22. Ruang Lingkup Kepegawaian 122 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Rekrutmen dan seleksi mempunyai peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan khususnya deskripsi dan spesifikasi. Pelaksanaan fungsi rekrutmen dan seleksi sepenuhnya adalah tanggung jawab dari departemen/bagian yang menangani SDM dalam suatu instansi secara manajerial. Pelaksanaan berbagai tes yang belum tentu dimiliki oleh suatu instansi sehingga membutuhkan bantuan dari luar. E. Penilaian Kinerja Pegawai 1. Pengertian Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai adalah proses kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja (perfomance appraisal) seorang pegawai. Dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai pengertian penilaian kinerja, terdapat benang merah yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan bahwa penilaian kinerja merupakan suatu sistem penilaian secara berkala terhadap kinerja pegawai yang mendukung kesuksesan organisasi atau yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya. 2. Elemen Penilaian Kinerja Pegawai Penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu untuk menciptakan gambaran yang tepat mengenai kinerja pegawai yang dinilai, yang tidak hanya ditujukan untuk menilai dan memperbaiki kinerja yang buruk, namun juga untuk mendorong para pegawai untuk bekerja lebih baik lagi. Elemen- elemen utama dalam sistem penilaian kinerja Werther dan Davis (1996:344) adalah:
  • 23. 123 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian a. Performance Standard. Standar yang jelas sebagai tolok ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan diukur dan berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan diukur sehingga hasil yang diharapkan akan terlihat. b. Criteria for Managerial Performance Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa dimensi, yaitu: 1) Kegunaan fungsional bersifat krusial, karena hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk melakukan seleksi, kompensasi, dan pengembangan pegawai, maka hasil penilaian kinerja harus valid, adil, dan berguna sehingga dapat diterima oleh pengambil keputusan. 2) Valid atau mengukur apa yang sebenarnya hendak diukur dari penilaian kinerja tersebut. 3) Bersifat empiris, bukan berdasarkan perasaan semata. 4) Sensitivitas kriteria, menunjukkan hasil yang relevan saja, yaitu kinerja, bukan hal-hal lainnya yang tidak berhubungan dengan kinerja. 5) Sistematika kriteria, tergantung dari kebutuhan organisasi dan lingkungan organisasi. Kriteria yang sistematis tidak selalu baik. Organisasi yang berada pada lingkungan yang cepat berubah mungkin justru lebih baik menggunakan kriteria yang kurang sistematis untuk cepat menyesuaikan diri dan begitu juga sebaliknya. c. Performance Measures Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian (rating) yang relevan, mudah digunakan sesuai dengan yang akan diukur, dan mencerminkan hal-hal yang memang menentukan kinerja. Pengukuran kinerja dapat bersifat subyektif, artinya berdasarkan pendapat pribadi atau standar pribadi orang yang melakukan penilaian dan sulit untuk diverifikasi oleh orang lain atau obyektif,.artinyadapat diterima, diukur oleh pihak lain selain yang melakukan penilaian dan bersifat kuantitatif.
  • 24. Ruang Lingkup Kepegawaian 124 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 3. Bias dan Tantangan dalam Penilaian Kinerja Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi, karena penilaian kinerja ini tidak hanya berkaitan dengan masalah prestasi semata, namun juga menyangkut masalah gaji, hubungan kerja, promosi/demosi, dan penempatan pegawaiMetode Penilaian Kinerja Pegawai. Berdasarkan aspek yang diukur, Kreitner dan Kinicki mengklasifikasikan penilaian kinerja menjadi tiga, yaitu: pendekatan trait, pendekatan perilaku dan pendekatan hasil. a. Pendekatan trait adalah pendekatan penilaian kinerja yang lebih fokus pada orang. Pendekatan ini melakukan perankingan terhadap trait atau karakteristik individu seperti inisiatif, loyalitas dan kemampuan pengambilan keputusan. b. Pendekatan perilaku, pendekatan ini lebih fokus pada proses dengan melakukan penilaian kinerja berdasarkan perilaku yang tampak dan mendukung kinerja seseorang. c. Pendekatan hasil adalah pendekatan yang lebih fokus pada capaian atau produk. Metode penilaian kinerja yang menggunakan pendekatan hasil seperti metode management by objective (MBO), (Kreitner dan Kinicki, 2000:303-304). Metode-metode penilaian kinerja yang sesuai dengan pengkategorian dua tokoh di atas yang paling banyak digunakan menurut Mondy dan Noe (1993:402-414) adalah: Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh Pejabat Penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS. Penilaian prestasi kerja PNS secara strategis diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja
  • 25. 125 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai Negeri Sipil. Penilaian prestasi kerja pegawai, khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS), dilakukan berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) yang sudah disusun. Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan sesuai dengan rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan struktur dan tata kerja organisasi. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip: a. Objektif b. Terukur c. Akuntabel d. Partisipatif e. Transparan 4. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. Dalam menyusun SKP harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Jelas Kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas. b. Dapat diukur Kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan lain-lain maupun secara kualitas seperti hasil kerja sempurna, Kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas jabatan masing- masing. c. Dapat dicapai Kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan PNS.
  • 26. Ruang Lingkup Kepegawaian 126 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran d. Memiliki target waktu Kegiatan yang dilakukan harus dapat ditentukan waktunya. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur. a. Kegiatan Tugas Jabatan Tugas jabatan yang dilakukan harus didasarkan pada rincian tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi. b. Angka Kredit Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir. c. Target Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target yang diwujudkan dengan jelas sebagai ukuran prestasi kerja, baik dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target. Dalam hal realisasi kerja melebihi target, maka penilaian capaian SKP dapat lebih dari 100 (seratus). Penandatanganan hasil penilaian capaian SKP dilakukan oleh pejabat penilai pada formulir Penilaian SKP. 5. Pejabat Penilai Prestasi Kerja Pegawai Pejabat Penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja terhadap setiap PNS di lingkungan unit kerjanya.. Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan dengan cara menggabungkan antara unsur SKP dan unsur perilaku kerja. Ketentuan lebih lanjut yang berkaitan dengan Pejabat Penilai sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 sebagai berikut: a. Pejabat Penilai adalah atasan langsung PNS yang dinilai, dengan ketentuan paling rendah pejabat struktural eselon V atau pejabat lain yang ditentukan.
  • 27. 127 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian b. Atasan Pejabat Penilai adalah atasan langsung dari Pejabat Penilai atau pejabat lain yang ditentukan. c. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah PPK Pusat, PPK Daerah Provinsi, dan PPK Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur wewenang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS. d. Penilaian dilakukan pada bulan Desember tiap-tiap tahun, jangka waktu penilaian mulai bulan Januari sampai dengan Desember dalam tahun yang bersangkutan. e. Hasil penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 diberikan secara langsung oleh pejabat penilai kepada PNS yang dinilai. f. PNS yang dinilai dan telah menerima hasil penilaian prestasi kerja wajib menandatangani serta mengembalikan kepada pejabat penilai paling lama 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya hasil penilaian prestasi kerja. g. Dalam hal PNS yang dinilai dan/atau pejabat penilai tidak menandatangani hasil penilaian prestasi kerja maka hasil penilaian prestasi kerja ditetapkan oleh Atasan Pejabat Penilai. h. Pejabat penilai wajib menyampaikan hasil penilaian prestasi kerja kepada atasan pejabat penilai paling lama 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya penilaian prestasi kerja. i. Hasil penilaian prestasi kerja mulai berlaku sesudah ada pengesahan dari atasan pejabat penilai. j. Penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas unsur SKP dengan bobot nilai 60% (enam puluh persen) dan perilaku kerja dengan bobot nilai 40% (empat puluh persen)
  • 28. Ruang Lingkup Kepegawaian 128 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 1. Carilah regulasi yang menjelaskan tentang kepegawaian! Diskusikan a. Regulasi mengenai kepegawaian! b. Penanganan dokumen tersebut berdasarkan penanganan dokumen administrasi! 2. Buatlah penilaian terhadap pegawai dengan menggunakan prinsip prestasi kerja! Diskusikan a. Klasifikasikan jenis penilaian! b. Penilaian menggunakan prinsip prestasi kerja Pengertian administrasi kepegawaian menurut Widjaja (1986: 16) dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Sebagai “ILMU” Mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia sejak penerimaan hingga pemberhentiannya. b. Sebagai “PROSES” Proses penyelenggaraan politik kepegawaian (kebijaksanaan politik kepegawaian = personnel policy) atau program kerja/ tujuan berhubungan dengan tenaga kerja manusia yang digunakaan dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. c. Sebagai “FUNGSI” Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerja sama sekelompok manusia untuk 4. Forum Diskusi C. PENUTUP 1. Rangkuman
  • 29. 129 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian mencapai tujuan. d. Sebagai “SENI” Seni memilih pegawai baru serta menggunakan pegawai pegawai lama dengan cara sedemikian rupa, sehingga dari segenap tenaga kerja manusia itu diperoleh hasil dan jasa yang maksimal baik mengenai jumlah maupun mutunya. Administrasi kepegawaian merupakan suatu sistem terbuka yang terdiri ata unsur-unsur (komponen) yang dikendalikan ke arah sasaran agar mencapai hasil-hasil yang optimal. Untuk itu, sistem mendapat input berupa informasi tentang kebutuhan pegawai yang diperlukan, keadaan pasar tenaga kerja, anggaran belanja pegawai, dan lain-lain. Input diproses dalam sistem untuk menghasilkan output. Secara umum, kita mengenal beberapa sistem kepegawaian negara sebagai berikut: a. Integrated system b. Separated system c. Unified system Sementara itu, sistem pengangkatan pegawai secara umum dapat dibedakan sebagai berikut: a. Spoils System b. Nepotism System c. Patronage System d. Merit System e. Career System Data Fisik Untuk penyimpanan dokumen berupa fisik artinya penyimpanan dokumen atau file tersebut berupa kertas, surat, gambar, patung dan lain-lain. Data Digital Pada penyimpanan dokumen berupa data digital, hal ini merupakan penyimpanan dokumen atau file berupa data komputer atau hasil scanning dari file data fisik. Administrsi kepegawaian tidak lain adalah adiministrasi dalam bidang
  • 30. Ruang Lingkup Kepegawaian 130 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran administrasi kepegawaian, yaitu administrasi atau managemen yang menangani masalah kepegawaian yang menangani masalah-masalah kepegawaian dalam satu badan usaha, lembaga atau sekolah, manajemen itu sendiri adalah usaha pencapaian suatu tujuan melalui orang lain dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan: a. Jenis Pekerjaan b. Sifat Pekerjaan c. Perkiraan Beban Kerja d. Perkiraan Kapasitas Pegawai e. Jenjang dan Jumlah Jabatan serta Pangkat, Analisis jabatan f. Prinsip Pelaksanaan Pekerjaan g. Peralatan yang tersedia h. Kemampuan Keuangan Negara/Daerah Sistem penyusunan formasi dapat digunakan system sama dan system ruang ligkup. Metoda yang dipilih adalah metoda beban kerja yang diidentifikasi dari : a. Hasil kerja b. Objek kerja c. Peralatan kerja d. Tugas per tugas jabatan Pengertian dan Tujuan Pengadaan Pegawai (Rekrutmen) Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan /kualified
  • 31. 131 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada. Prosedur pengadaan pegawai adalah sebagai berikut: a. Menetapkan perencanaan kebijakan kepegawaian; b. Menentukan penarikan pegawai; c. Membuat pengumuman lowongan pekerjaan, analisis pekerjaan, gambaran pekerjaan dan perincian pekerjaan; d. Penerimaan surat lamaran pekerjaan; e. Menyiapkan segala perangkat seleksi; f. Mengadakan seleksi pegawai; g. Memanggil calon pegawai yang lulus dan mengangkatnya dengan Surat Keputusan; h. Mengikutsertakan calon pegawai dalam orientasi masa percobaan; i. Membuat Surat Keputusan pengangkatan pegawai berstatus pegawai tetap dan menempatkan pegawai; j. Melakukan pembinaan dan pemeliharaan terhadap pegawai. Proses dan Sumber Pengadaan Pegawai (Rekrutmen) Adapun sumber-sumber pengadaan pegawai adalah, sebagai berikut: Proses, dan Tahapan Seleksi Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Proses seleksi adalah langkah langkah yang harus dilalui oleh para pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai Karyawan baru. Jenis-Jenis Seleksi a. Seleksi Administrasi Yang menjadi objek pemeriksaan dalam seleksi administrasi yang
  • 32. Ruang Lingkup Kepegawaian 132 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran diperlukan sebagai berikut: 1) Ijazah, 2) Riwayat hidup, 3) Surat Lamaran. 4) Sertifikat keahlian misalnya: komputer, 5) Pas foto, 6) Copy domisili/keberadaan status yang bersangkutan, 7) Identitas (KTP. Pasport, SIM) 8) Pengalaman kerja, 9) Umur, 10) Jenis kelamin, 11) Surat Keterangan kesehatan dari dokter, 12) Akte Kelahiran. b. Seleksi secara tertulis, terdiri dari: 1) Tes kecerdasan (Intelegensi test) 2) Tes kepribadian (Personal test) 3) Tes bakat (Aptitude test) 4) Tes minat (Interest test) 5) Tes prestasi (Achievment test) c. Seleksi tidak tertulis terdiri dari: 1) Wawancara 2) Praktek 3) Kesehatan/Medis
  • 33. 133 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Ruang Lingkup Kepegawaian Peranan Rekrutmen Dan Seleksi Penataan seleksi dan rekrutmen yang lebih baik juga mempunyai dampak yang besar terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi pegawai lainnya, seperti orientasi dan penempatan, latihan dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karier, evaluasi kinerja, kompensasi. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai adalah proses kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja (perfomance appraisal) seorang pegawai. Dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu untuk menciptakan gambaran yang tepat mengenai kinerja pegawai yang dinilai, yang tidak hanya ditujukan untuk menilai dan memperbaiki kinerja yang buruk, namun juga untuk mendorong para pegawai untuk bekerja lebih baik lagi. Elemen-elemen utama dalam sistem penilaian kinerja Werther dan Davis (1996:344) adalah: a. Performance Standard. b. Criteria for Managerial Performance c. Performance Measures Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip: a. Objektif b. Terukur c. Akuntabel d. Partisipatif e. Transparan
  • 34. Ruang Lingkup Kepegawaian 134 Modul Manajemen Sumber Daya Manusia PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran