SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
DARI JUDI MENUJU ILMU PROBABILITAS
Esai ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Bilangan
Oleh,
Mahardika Fajar 142151092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2015
eperti yang telah kita
ketahui bahwa dalam
matematika itu ada materi tentang
probabilitas (peluang), akan tetapi
banyak orang yang tidak tahu
probabilitas (peluang) itu asalnya
darimana? Dan siapakah yang
pertama kali menemukan teori
probabilitas (peluang)? Disini saya
akan menjelaskan darimana asal
mula teori probabilitas (peluang) itu,
siapakah yang menemukan teori
probabilitas (peluang) sampai teori
probabilitas (peluang) itu dipakai
dalam dunia matematika, maupun
dalam bidang ilmu yang lain.
1. Sejarah Probabilitas (peluang)
Teori peluang muncul dari
inspirasi para penjudi yang berusaha
mencari informasi bagaimana
kesempatan mereka untuk
memenangkan suatu permainan judi.
Girolamo Cardano (1501 - 1576 )
seorang penjudi dan fisikawan adalah
orang pertama yang menuliskan
analisis matematika dari masalah-
masalah dalam permainan judi.
Gambar 1.
Girolamo Cardano (1501 – 1576)
a. Girolamo Cardano
Cardano lahir pada tanggal 24
September 1501. Cardano
merupakan seorang penjudi pada
waktu itu. Walaupun judi
berpengaruh buruk terhadap
keluarganya, namun judi
membuatnya bisa mempelajari
peluang. Dalam bukunya yang
berjudul Liber de Ludo Aleae (Book
on Games of Changes) pada tahun
1565, Cardano banyak membahas
konsep dasar dari peluang yang
berisi tentang masalah perjudian.
Sayangnya, tidak pernah
dipublikasikan hingga 1663. Cardano
merupakan salah seorang bapak
probabilitas (peluang). Pada tahun
1654, seorang penjudi lainnya yang
bernama Chevalier de Mere
menemukan sistem perjudian.
S
Sistem perjudian Chevalier de Mere
yaitu mencoba peruntungannya lewat
permainan sebagai berikut :
1. Permainan pertama.
Permainan pertama yang ia
mainkan menggunakan satu dadu.
Ia bertaruh ia akan mendapatkan
setidaknya satu angka enam
dalam empat kali lemparan dadu.
Ia tahu bahwa peluang untuk
mendapatkan angka enam dalam
satu kali lemparan adalah 1/6.
Maka, dalam empat kali
lemparan, ia menduga bahwa
peluang untuk mendapatkan
angka enam adalah 4 x 1/6 = 2/3
atau 67%.
2. Permaina kedua.
Permainan kedua yang ia mainkan
menggunakan dua dadu. Ia
bertaruh ia akan mendapatkan dua
buah angka enam dalam dua
puluh empat kali lemparan dadu.
Ia tahu bahwa peluang untuk
mendapatkan dua angka enam
dalam satu kali lemparan adalah
1/36. Maka, dalam dua puluh
empat kali lemparan, ia menduga
bahwa peluang untuk
mendapatkan dua angka enam
adalah 24 x 1/36 = 2/3 atau 67%
atau setara dengan permainan
pertama.
Dengan anggapan tersebut, ia
mengira akan menang mudah dalam
permainan dadu. Namun ternyata ia
salah. Ia banyak sekali mendapatkan
kekalahan dalam permainan tersebut,
hingga dia sempat jatuh miskin.
Ketika Chevalier kalah dalam berjudi
dia meminta temannya Blaise Pascal
(1623 - 1662) untuk menganalisis
sistem perjudiannya. Pascal
menemukan bahwa sistem yang
dipunyai Chevalier akan
mengakibatkan peluang dia kalah
51%. Pascal kemudian menjadi
tertarik dengan peluang, dan
mulailah dia mempelajari masalah
perjudian. Dia mendiskusikannya
dengan matematikawan terkenal
yaitu Pierre de Fermat (1601 –
1665). Mereka berdiskusi pada tahun
1654 antara bulan Juni dan Oktober
melalui 7 buah surat yang ditulis oleh
Blaise Pascal dan Pierre de Fermat
yang membentuk asal kejadian dari
konsep peluang. Pascal bekerjasama
dengan Fermat menyelesaikan soal-
soal yang diberikan oleh Chevalier
de Mere..
b. Pierre de Fermat
Dia adalah seorang hakim.
Kemahiran matematikanya yang luar
biasa memungkinkannya memberi
sumbangan besar pada matematika
tingkat tinggi antara lain teori
bilangan dan kalkulus diferensial.
Ketika ia mengklaim bahwa ia telah
membuktikan beberapa teorema
matematika ia selalu berkata benar.
“Teori Akhir Fermat” yang terkenal
diterbitkan. Hal tersebut ditemukan
oleh Samuel dalam catatan kecil
ayahnya dalam salinan buku
Arithmetica. Teorema terakhir
Fermat menyatakan bahwa“untuk
n>2, tidak ada bilangan bulat bukan
nol x, y, dan z yang memenuhi
persamaan ”.Dalam
teori probabilitas, Fermat terkenal
berkat korespondensinya bersama
Blaise Pascal. Melalui surat-
menyurat dengan Pascal, ia
meletakan dasar fundamental bagi
teori probabilitas. Dalam problem of
points, sesuatu yang dinyatakan
olehChevalier de Mere, ia dianggap
sebagai orang pertama yang
melakukan perhitungan tentang
probabilitas yang sangat ketat.
Berkat kerja samanya yang sangat
singkat tapi sangat produktif dengan
Blaise Pascal, mereka berdua
dianggap sebagai joint founders dari
teori probabilitas.
Gambar 2.
c. Blaise Pascal
Blaise pascal merupakan pendiri
teori peluang selain Fermat, yang
mengembangkan prinsip-prinsip dari
subjek ini dalam surat menyurat
antara keduanya selama tahun 1654.
Pascal juga terkenal dengan segitiga
angka-angka yang merupakan
koefisien dari ekspansi binomial,
yaitu ekspansi dari penjumlahan
antara dua variabel (binomial)
Contohnya :
= +2xy+
= +3 y+3x +
Koefisien a pada suku axb
yc
dikenal
sebagai koefisien binomial atau
(keduanya memiliki nilai yang
sama). Koefisien untuk setiap variasi
n dan b dapat disusun membentuk
segitiga Pascal. Angka-angka ini
juga muncul dalam kombinatorika,
dimana menunjukkan banyaknya
kombinasi yang berbeda dari unsurb
yang dapat dipilih dari suatu
himpunandengan unsur sebanyak n.
Gambar 3.
Walapun teori peluang awalnya
lahir dari masalah peluang
memenangkan permainan judi, tetapi
teori ini segera menjadi cabang
matematika yang digunanakan sacara
luas. Teori ini meluas
penggunaannya dalam bisnis,
meteorology, sains, dan industri.
Misalnya perusahaan asuransi jiwa
menggunakan peluang untuk
menaksir berapa lama seseorang
mungkin hidup; dokter menggunakan
peluang untuk memprediksi
kesuksesan sebuah pengobatan; ahli
meteorologi menggunakan peluang
untuk kondisi-kondisi cuaca; peluang
juga digunanakan untuk
memprediksi hasil-hasil sebelum
pemilihan umum; peluang juga
digunakan PLN untuk merencanakan
pengembangan sistem pembangkit
listrik dalam menghadapi
perkembangan beban listrik di masa
depan, dan lain-lain.
2. Definisi Probabilitas
Definisi probabilitas dapat dilihat
dari tiga macam pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan klasik
Probabilitas/peluang merupakan
banyaknya kemungkinan-
kemungkinan pada suatu kejadian
berdasarkan frekuensinya. Jika ada a
kemungkinan yang dapat terjadi pada
kejadian A dan ada b kemungkinan
yang dapat terjadi pada kejadian A,
serta masing-masing kejadian
mempunyai kesempatan yang sama
dan saling asing, maka
probabilitas/peluang bahwa akan
terjadi a adalah: P (A) = a/a+b ; dan
peluang bahwa akan terjadi b
adalah: P (A) = b/a+b.
Apabila ada dua kemungkinan
yaitu kemungkinan A dan
kemungkinan B, kemungkinan A
muncul mata dadu 2 dan
kemungkinan B muncul mata dadu 6
dalam satu kali kocokan, maka dalam
satu kali kocokan tersebut disebut
kejadian A atau peristiwa.
Contoh:
Pelamar pekerjaan terdiri dari
10 orang pria (A) dan 15 orang
wanita (B). Jika yang diterima hanya
1, berapa peluang bahwa ia
merupakan wanita?
Jawab:
P (A) = 15/10+15 = 3/5
2. Pendekatan subjektif
Nilai probabilitas/peluang adalah
tepat/cocok apabila hanya ada satu
kemungkinan kejadian terjadi dalam
suatu kejadian ditentukan
berdasarkan tingkat kepercayaan
yang bersifat individual (misalnya
berdasarkan pengalaman)
3. Pendekatan frekuensi relatif
Nilai probabilitas/peluang
ditentukan atas dasar proporsi dari
kemungkinan yang dapat terjadi
dalam suatu observasi/percobaan
(pengumpulan data). Jika pada data
sebanyak N terdapat a kejadian yang
bersifat A, maka probabilitas/peluang
akan terjadi A untuk N data adalah: P
(A) = a/N
Contoh:
Dari hasil penelitian
diketahui bahwa 5 orang karyawan
akan terserang flu pada musim
dingin. Apabila lokakarya diadakan
di Puncak, berapa probabilitas terjadi
1 orang sakit flu dari 400 orang
karyawan yang ikut serta?
Jawab:
P (A) = 5/400 = P (A) = 1/80
Probabilitas disajikan dengan symbol
P, sehingga P(A) menyatakan
probabilitas bahwa kejadian A akan
terjadi dalam observasi atau
percobaan tunggal, dengan 0 ≤ P(A)
≤ 1.
Dalam suatu observasi/percobaan
kemungkinan kejadian ada 2, yaitu
“terjadi (P(A)) atau “tidak terjadi”
(P(A)’), maka jumlah probabilitas
totalnya adalah
P(A) + P(A)’ =1
Contoh :
Misalkan sebuah dadu bermata enam
dilemparkan satu kali maka tentukan!
1. Hasil yang mungkin muncul
2. Ruang Sampel
3. Titik sampel
4. Banyaknya kejadian mata dadu
ganjil
5. Banyaknya kejadian mata dadu
kurang dari 3
Jawab:
1. Hasil yang mungkin muncul
adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5,
atau 6
2. Ruang sampel atau S =
{1,2,3,4,5,6}
3. Titik sampel sama dengan hasil
yang mungkin yaitu mata dadu
1,2,3,4,5 dan 6
Misalkan A adalah kejadian mata
dadu ganjil
Kejadian A={1,3,5}
Banyaknya kejadian mata dadu ganjil
adalah n(A) =3
Misalkan B adalah Kejadian mata
dadu kurang dari 3
Kejadian B={1,2}
Banyaknya kejadian mata dadu
kurang dari 3 adalah n(B)=2
Teknologi atau masalah yang
memanfaatkan peluang saat ini
Masa dimana perkembangan
teknologi semakin maju, segala hal
dapat dibuat secara digital, mungkin
bisa mempermudah kita, atau bahkan
dapat merugikan kita. Berikut
teknologi yang memanfaatkan
peluang saat ini :
Poker
Poker itu permainan kartu yang
usianya sudah cukup tua. Permainan
ini juga telah berevolusi sehingga
tercipta berbagai peraturan. Bahkan,
di Indonesia, dikenal sebuah
permainan Cap-Sa, yang sebagian
idenya mengambil dari permainan
Poker. Ada juga varian-varian lain
seperti Texas Hold'em Poker yang
populer di dunia maya. Inti dari
permainan ini adalah: setiap pemain
memiliki lima kartu, pemain yang
kartunya paling bagus (jika pemain
tersebut terus lanjut hingga akhir
permainan) adalah pemenangnya.
Permainan poker menggunakan satu
set atau lebih kartu remi, tetapi yang
akan dibahas disini adalah permainan
poker yang hanya menggunakan satu
set. Kartu yang dimainkan terdiri dari
13 jenis (yaitu As, King, Queen,
Jack, 10 – 2) dan 4 tipe (Spade,
Heart, Club, Diamond).
Tiap pemain mendapat 5 buah kartu
secara acak. Pemain yang susunan
kartunya paling tinggi nilainya
adalah pemenangnya. Susunan kartu
itu memiliki urutan dan deskripsi
sebagai berikut (disusun dari yang
paling lemah hingga kuat).
High Cards
Kelima kartu tidak membentuk
kombinasi apapun, sehingga yang
diambil adalah 1 kartu paling kuat
yang ada.
Contoh : 2H – 4S – 6D – 8C – 10D
Pair
Terdapat 2 buah kartu yang sama, 3
kartu lainnya tidak membentuk
kombinasi apapun.
Contoh : 3D – 4H – 8D – 8H – 9C
Two Pair
Terdapat 2 buah pasangan kartu yang
sama, 1 kartu sisanya tidak sama
dengan kartu lainnya.
Contoh : 5D – 5H – 8D – 8H – 9C
Three of A Kind
Terdapat 3 buah kartu yang sama, 2
kartu lainnya tidak boleh sama.
Contoh : As D – As H – As C – 8H –
9C
Straight
Kelima kartu membentuk urutan seri
(berurut) dengan tipe sembarang.
Contoh : 4H – 5C – 6D – 7S – 8C
Flush
Kelima kartu memiliki tipe yang
sama, jenis sembarang.
Contoh : 2H – 5H – 6H – 7H – 9H
Full House
Gabungan Three of Kind dan Pair.
Contoh : 3H – 3C – 3D – 7S – 7C
Four of Kind
Terdapat 4 kartu dengan jenis yang
sama, 1 kartu sisanya bebas.
Contoh : 4D – 4C – 4H – 4S – As D
Straight Flush
Kelima kartu berurut (straight)
dengan tipe yang sama (Flush).
Contoh : 4C – 5C – 6C – 7C – 8C
Royal Flush
Straight Flush yang berakhir di As
Contoh : 10 S – J S – Q S – K S – As
Peluang Kemunculan
Sekarang kita akan menghitung
berapa peluang kemunculan setiap
kombinasi, dimulai dari yang paling
tinggi.Tetapi sebelum itu, kita harus
menghitung berapa banyaknya
kejadian seluruhnya (semesta /
sample space). Permainan Poker
mengambil 5 kartu dari 52 buah
kartu, tidak memperdulikan urutan,
sehingga banyaknya kejadian yang
ada adalah C(52 , 5) = 2.598.960 Ini
adalah nilai S (Semesta). Peluang
munculnya sebuah kejadian adalah P
= |E| / |S| dimana E adalah banyaknya
kejadian yang diinginkan, dan S
adalah nilai Semesta.
Royal Flush
Untuk setiap tipe, hanya ada 1
kemungkinan royal flush. Sehingga
totalnya ada 4 kemungkinan.
Peluangnya = 4 : 2.598.960=
0,000154 %
Straight Flush
Cara mudah menghitungnya adalah
dengan menggunakan patokan kartu
pertama dalam urutan straight flush.
Ada 9 kemungkinan ( As – 9) untuk
tiap tipe. Berarti ada total 36 (9 x 4)
kemungkinan. Peluangnya = 36 :
2.598.960= 0,00139 %
Four of A Kind
Terdapat 13 kemungkinan 4 kartu
yang sama, karena kartu sisanya
random, maka terdapat 48
kemungkinan.
Totalnya ada 13 x 48 = 624
Peluangnya = 624 : 2.598.960=
0,024 %
Full House
Untuk Three of Kind, berarti kita
mengambil 3 kartu dari 4. Ini Sama
dengan C(4,3). Terdapat 13 jenis
kartu yang mungkin, sehingga
dikalikan 13. Untuk One Pair
sisanya, berarti kita mengambil 2
kartu dari 4, C(4,2). Dan tinggal ada
12 kemungkinan, karena 1 jenis telah
terpakai untuk Three of Kind
Totalnya ada C(4,3) x 13 x C(4,2) x
12 = 3.744
Peluangnya = 3.744 : 2.598.960=
0,144 %
Flush
Flush berarti dalam tiap tipenya,
mengambil 5 dari 13, tetapi tidak
boleh berurutan. Maka C(13,5) harus
dikurangi 10 (Straight Flush dan
Royal Flush), kemudian dikalikan 4.
Totalnya adalah [C(13,5) – 10] x 4 =
5.108
Peluangnya = 5.108 : 2.598.960= 0,
197 %
Straight
Ada 10 kemungkinan seri (yang
dimulai dari A-2-3-4-5 hingga 10-J-
Q-K-As). Tiap kartu bebas tipenya,
tetapi tidak boleh sama semuanya.
Berarti ada 45 kemungkinan tipe
dikurangi 4 (tipe sama semua).
Totalnya adalah 10 x (45 – 4) =
10.200
Peluangnya = 10.200 : 2.598.960=
0,392 %
Menebak Arah IHSG
Dengan teori peluang kita bisa
mencoba memprediksikan IHSG
akan naik atau turun dalam beberapa
bulan yang mendatang.
Bagaimanakah konsep seperti di atas
bisa digunakan? Maka dalam konsep
probabilitas, statistik dan analisa
berbasis teknikal lainnya, Kinerja
masa lalu selalu menjadi acuan
kinerja di masa yang akan datang.
Cara teknikal ini pada prinsipnya
tidak peduli dengan valuasi IHSG,
aliran dana asing, rumor di pasar,
atau segala macam indikator lainnya.
Caranya sederhana, jika pernah
terjadi di masa lalu, maka ada
kemungkinan bisa terjadi lagi
sekarang.
Langkah-langkah pengerjaan riset ini
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan data yang dianalisa.
Data yang dipergunakan yaitu data
IHSG dari Yahoo Finance. Dimana
data historis yang saya gunakan
mengacu pada data historis
terpanjang yang tersedia yaitu dari
31 Juli 1997 – 28 Februari 2013.
Data yang saya gunakan yaitu data
bulanan.
2. Setelah itu, saya menentukan
kondisi awal dengan menggunakan
kinerja IHSG 2 bulanan. Caranya
sederhana, misalkan data pertama
IHSG Akhir Feb 2013 – IHSG akhir
Des 2012 dibagi IHSG Akhir Des
2012. Selanjutnya IHSG Akhir Jan
2013 – IHSG Akhir Nov 2012 dibagi
IHSG akhir Nov 2012. Langkah ini
terus saya lakukan sampai ke Akhir
Juli 1997. Dari langkah tersebut saya
memperoleh 186 data.
3. Selanjutnya data tersebut saya
kelompokkan menjadi 3 bagian
yaitu:
1. Data dimana return 2 bulanan
< 8%
2. Data dimana return 2 bulanan
berkisar antara 8% – 12%
3. Data dimana return 2 bulanan
> 12%
Kenapa digunakan angka 8 dan 12,
angka tersebut saya pergunakan
untuk menyederhanakan data saja.
Anda juga bisa menggunakan bagian
yang lebih banyak dengan angka
pemisah yang bervariasi. Secara
statistik, memang ada rumus khusus
untuk menentukan berapa bagian dan
berapa interval yang wajar
berdasarkan data yang ada. Namun
saya gunakan penyederhanaan
karena rumus itu sifatnya acuan
sehingga tidak menjadi kewajiban.
Berdasarkan pengelompokan
tersebut, dari data sejak Juli 1997
diperoleh hasil bahwa:
1. 125 dari 186 atau 67% data
Return 2 bulanan IHSG
dibawah 8%
2. 22 dari 186 data atau 12%
Return 2 bulanan IHSG
berada di antara 8% – 12%
3. 39 dari 186 data atau 21%
Return 2 bulanan IHSG di
atas 12%
Kondisi yang dialami IHSG dimana
naik belasan persen dalam 2 bulan
terakhir yang kita alami sekarang ini
merupakan peristiwa yang jarang
karena kemungkinan terjadinya
berdasarkan data historis adalah
12%. Kalau diibaratkan kita
bertaruh, kemungkinan IHSG
menghasilkan return seperti sekarang
ini adalah 12% atau sekitar 1 banding
8. Angka tersebut bisa dijadikan
acuan, namun bukan itu yang saya
cari. Karena return tersebut sudah
terjadi. Yang ingin diketahui oleh
investor adalah apa yang akan terjadi
jika IHSG sudah naik belasan persen
selama 2 bulan. Apakah selanjutnya
dia akan turun atau akan naik? Sebab
informasi tersebut akan digunakan
sebagai acuan bagi dia untuk saat ini
masuk atau menunggu dulu dengan
tenang sambil menunggu kesempatan
untuk masuk.
Komputasi Perbankan
Proses memasukkan Pin pada
transaksi pengambilan uang pada
ATM. Teori probabilitas digunakan
pada sistem security nya. Ketika Pin
dimasukkan, ATM mengirimkan Pin
tersebut ke server bank melalui
privat nerwork(jaringan internet).
masukkan. Misalkan kita memasukan
6 digit pin, apabila selama 3 kali kita
salah memasukan pin maka
kemungkinannya 66%.
Kemungkinan kombinasi daalam 3
kali kesalahan yaitu 600.000
kombinasi 6 dari 3 = 600.000 x 6! 
3! = 600.000 x 120 = 72.000.000
Jadi kemungkinannya adalah
sebanyak 72.000.000 kali.
Kesimpulannya pelajaran yang dapat
diambil dari materi ini yaitu pada
zaman dulu untuk mendiskusikan
tentang perjudianpun harus memakai
surat menyurat dari satu negara ke
negara lain selama 7 bulan.
Sedangkan sekarang pada zaman
modern ini, dengan adanya BBM,
Whats Up, Line, ataupun media
sosial lainnya kita tidak pernah
mendiskusikan tentang mata
pelajaran atau mata kuliah di media
sosial. Sebaiknya, kita sebagai
mahasiswa harus bisa memanfaatkan
teknologi sebisa mungkin. Bukan
hanya sekedar chating dengan teman
di media sosial, akan tetapi lebih
baik digunakan sebagai sarana
belajar dan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Noname.Tersedia online :
http://www.academia.edu/9
027536/PerkembanganMtae
matika_dan_Teori_Probabili
tas [06 Juni 2015]
Nasrimat.(2009).Tersedia online :
https://nasrimat.wprdpress.c
om/2009/Peluang-
Probabilitas [06 Juni 2015]

More Related Content

What's hot

Rancangan Percobaan (faktorial)
Rancangan Percobaan (faktorial)Rancangan Percobaan (faktorial)
Rancangan Percobaan (faktorial)Dian Arisona
 
Laporan praktikum teori peluang 6
Laporan praktikum teori peluang 6Laporan praktikum teori peluang 6
Laporan praktikum teori peluang 6zenardjov
 
File1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonFile1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonIr. Zakaria, M.M
 
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015Rahmi Elviana
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuFitria Eviana
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: PeluangJidun Cool
 
Chapter 06 power point
Chapter 06 power pointChapter 06 power point
Chapter 06 power pointAmrul Rizal
 
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5Shinta Novianti
 
04 - Teori Peluang.pdf
04 - Teori Peluang.pdf04 - Teori Peluang.pdf
04 - Teori Peluang.pdfElvi Rahmi
 
SAMPLE SPACES and PROBABILITY (3).pptx
SAMPLE SPACES and PROBABILITY (3).pptxSAMPLE SPACES and PROBABILITY (3).pptx
SAMPLE SPACES and PROBABILITY (3).pptxvictormiralles2
 
Estadistica ii ca4 7
Estadistica ii  ca4 7Estadistica ii  ca4 7
Estadistica ii ca4 7AngelaTayango
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Dila Nurlaila
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Distr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDistr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDaedaeha S
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin Andi Rahim
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuArning Susilawati
 

What's hot (20)

Rancangan Percobaan (faktorial)
Rancangan Percobaan (faktorial)Rancangan Percobaan (faktorial)
Rancangan Percobaan (faktorial)
 
Laporan praktikum teori peluang 6
Laporan praktikum teori peluang 6Laporan praktikum teori peluang 6
Laporan praktikum teori peluang 6
 
File1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonFile1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poisson
 
Instrumen penilaian
Instrumen penilaianInstrumen penilaian
Instrumen penilaian
 
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Chapter 06 power point
Chapter 06 power pointChapter 06 power point
Chapter 06 power point
 
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
 
04 - Teori Peluang.pdf
04 - Teori Peluang.pdf04 - Teori Peluang.pdf
04 - Teori Peluang.pdf
 
SAMPLE SPACES and PROBABILITY (3).pptx
SAMPLE SPACES and PROBABILITY (3).pptxSAMPLE SPACES and PROBABILITY (3).pptx
SAMPLE SPACES and PROBABILITY (3).pptx
 
Estadistica ii ca4 7
Estadistica ii  ca4 7Estadistica ii  ca4 7
Estadistica ii ca4 7
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
 
aturan pencarian turunan
aturan pencarian turunanaturan pencarian turunan
aturan pencarian turunan
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Distr. binom & multinom
Distr. binom & multinomDistr. binom & multinom
Distr. binom & multinom
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
 

Similar to JUDI KE PROBABILITAS

Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1zenardjov
 
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)Maysy Maysy
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitassilfiaa99
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasChristiana Tian
 
Sri wahyuni peluang
Sri wahyuni peluangSri wahyuni peluang
Sri wahyuni peluangYuni Diimah
 
Sejarah peluang
Sejarah peluang Sejarah peluang
Sejarah peluang Aldi Irawan
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
 
10. statistik 10 teori probabilitas
10. statistik 10   teori probabilitas10. statistik 10   teori probabilitas
10. statistik 10 teori probabilitasEdwin Ramadhani
 

Similar to JUDI KE PROBABILITAS (20)

Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
Jeje
JejeJeje
Jeje
 
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
KONSEP DASAR MATEMATIKA Kelompok 2 (Peluang)
 
Sejarah ilmu peluang
Sejarah ilmu peluang Sejarah ilmu peluang
Sejarah ilmu peluang
 
Tugas Peluang
Tugas PeluangTugas Peluang
Tugas Peluang
 
Probabilitas.
Probabilitas.Probabilitas.
Probabilitas.
 
Sejarah ilmu peluang
Sejarah ilmu peluang Sejarah ilmu peluang
Sejarah ilmu peluang
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Bagaimana kita mengukur risiko iv
Bagaimana kita mengukur risiko ivBagaimana kita mengukur risiko iv
Bagaimana kita mengukur risiko iv
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Sri wahyuni peluang
Sri wahyuni peluangSri wahyuni peluang
Sri wahyuni peluang
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Sejarah peluang
Sejarah peluang Sejarah peluang
Sejarah peluang
 
Peluang1
Peluang1Peluang1
Peluang1
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
Peluang ppt
Peluang pptPeluang ppt
Peluang ppt
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
10. statistik 10 teori probabilitas
10. statistik 10   teori probabilitas10. statistik 10   teori probabilitas
10. statistik 10 teori probabilitas
 

JUDI KE PROBABILITAS

  • 1. DARI JUDI MENUJU ILMU PROBABILITAS Esai ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Bilangan Oleh, Mahardika Fajar 142151092 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI 2015
  • 2. eperti yang telah kita ketahui bahwa dalam matematika itu ada materi tentang probabilitas (peluang), akan tetapi banyak orang yang tidak tahu probabilitas (peluang) itu asalnya darimana? Dan siapakah yang pertama kali menemukan teori probabilitas (peluang)? Disini saya akan menjelaskan darimana asal mula teori probabilitas (peluang) itu, siapakah yang menemukan teori probabilitas (peluang) sampai teori probabilitas (peluang) itu dipakai dalam dunia matematika, maupun dalam bidang ilmu yang lain. 1. Sejarah Probabilitas (peluang) Teori peluang muncul dari inspirasi para penjudi yang berusaha mencari informasi bagaimana kesempatan mereka untuk memenangkan suatu permainan judi. Girolamo Cardano (1501 - 1576 ) seorang penjudi dan fisikawan adalah orang pertama yang menuliskan analisis matematika dari masalah- masalah dalam permainan judi. Gambar 1. Girolamo Cardano (1501 – 1576) a. Girolamo Cardano Cardano lahir pada tanggal 24 September 1501. Cardano merupakan seorang penjudi pada waktu itu. Walaupun judi berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun judi membuatnya bisa mempelajari peluang. Dalam bukunya yang berjudul Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Changes) pada tahun 1565, Cardano banyak membahas konsep dasar dari peluang yang berisi tentang masalah perjudian. Sayangnya, tidak pernah dipublikasikan hingga 1663. Cardano merupakan salah seorang bapak probabilitas (peluang). Pada tahun 1654, seorang penjudi lainnya yang bernama Chevalier de Mere menemukan sistem perjudian. S
  • 3. Sistem perjudian Chevalier de Mere yaitu mencoba peruntungannya lewat permainan sebagai berikut : 1. Permainan pertama. Permainan pertama yang ia mainkan menggunakan satu dadu. Ia bertaruh ia akan mendapatkan setidaknya satu angka enam dalam empat kali lemparan dadu. Ia tahu bahwa peluang untuk mendapatkan angka enam dalam satu kali lemparan adalah 1/6. Maka, dalam empat kali lemparan, ia menduga bahwa peluang untuk mendapatkan angka enam adalah 4 x 1/6 = 2/3 atau 67%. 2. Permaina kedua. Permainan kedua yang ia mainkan menggunakan dua dadu. Ia bertaruh ia akan mendapatkan dua buah angka enam dalam dua puluh empat kali lemparan dadu. Ia tahu bahwa peluang untuk mendapatkan dua angka enam dalam satu kali lemparan adalah 1/36. Maka, dalam dua puluh empat kali lemparan, ia menduga bahwa peluang untuk mendapatkan dua angka enam adalah 24 x 1/36 = 2/3 atau 67% atau setara dengan permainan pertama. Dengan anggapan tersebut, ia mengira akan menang mudah dalam permainan dadu. Namun ternyata ia salah. Ia banyak sekali mendapatkan kekalahan dalam permainan tersebut, hingga dia sempat jatuh miskin. Ketika Chevalier kalah dalam berjudi dia meminta temannya Blaise Pascal (1623 - 1662) untuk menganalisis sistem perjudiannya. Pascal menemukan bahwa sistem yang dipunyai Chevalier akan mengakibatkan peluang dia kalah 51%. Pascal kemudian menjadi tertarik dengan peluang, dan mulailah dia mempelajari masalah perjudian. Dia mendiskusikannya dengan matematikawan terkenal yaitu Pierre de Fermat (1601 – 1665). Mereka berdiskusi pada tahun 1654 antara bulan Juni dan Oktober melalui 7 buah surat yang ditulis oleh Blaise Pascal dan Pierre de Fermat yang membentuk asal kejadian dari konsep peluang. Pascal bekerjasama dengan Fermat menyelesaikan soal- soal yang diberikan oleh Chevalier de Mere..
  • 4. b. Pierre de Fermat Dia adalah seorang hakim. Kemahiran matematikanya yang luar biasa memungkinkannya memberi sumbangan besar pada matematika tingkat tinggi antara lain teori bilangan dan kalkulus diferensial. Ketika ia mengklaim bahwa ia telah membuktikan beberapa teorema matematika ia selalu berkata benar. “Teori Akhir Fermat” yang terkenal diterbitkan. Hal tersebut ditemukan oleh Samuel dalam catatan kecil ayahnya dalam salinan buku Arithmetica. Teorema terakhir Fermat menyatakan bahwa“untuk n>2, tidak ada bilangan bulat bukan nol x, y, dan z yang memenuhi persamaan ”.Dalam teori probabilitas, Fermat terkenal berkat korespondensinya bersama Blaise Pascal. Melalui surat- menyurat dengan Pascal, ia meletakan dasar fundamental bagi teori probabilitas. Dalam problem of points, sesuatu yang dinyatakan olehChevalier de Mere, ia dianggap sebagai orang pertama yang melakukan perhitungan tentang probabilitas yang sangat ketat. Berkat kerja samanya yang sangat singkat tapi sangat produktif dengan Blaise Pascal, mereka berdua dianggap sebagai joint founders dari teori probabilitas. Gambar 2. c. Blaise Pascal Blaise pascal merupakan pendiri teori peluang selain Fermat, yang mengembangkan prinsip-prinsip dari subjek ini dalam surat menyurat antara keduanya selama tahun 1654. Pascal juga terkenal dengan segitiga angka-angka yang merupakan koefisien dari ekspansi binomial, yaitu ekspansi dari penjumlahan antara dua variabel (binomial) Contohnya : = +2xy+ = +3 y+3x + Koefisien a pada suku axb yc dikenal sebagai koefisien binomial atau
  • 5. (keduanya memiliki nilai yang sama). Koefisien untuk setiap variasi n dan b dapat disusun membentuk segitiga Pascal. Angka-angka ini juga muncul dalam kombinatorika, dimana menunjukkan banyaknya kombinasi yang berbeda dari unsurb yang dapat dipilih dari suatu himpunandengan unsur sebanyak n. Gambar 3. Walapun teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan permainan judi, tetapi teori ini segera menjadi cabang matematika yang digunanakan sacara luas. Teori ini meluas penggunaannya dalam bisnis, meteorology, sains, dan industri. Misalnya perusahaan asuransi jiwa menggunakan peluang untuk menaksir berapa lama seseorang mungkin hidup; dokter menggunakan peluang untuk memprediksi kesuksesan sebuah pengobatan; ahli meteorologi menggunakan peluang untuk kondisi-kondisi cuaca; peluang juga digunanakan untuk memprediksi hasil-hasil sebelum pemilihan umum; peluang juga digunakan PLN untuk merencanakan pengembangan sistem pembangkit listrik dalam menghadapi perkembangan beban listrik di masa depan, dan lain-lain. 2. Definisi Probabilitas Definisi probabilitas dapat dilihat dari tiga macam pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan klasik Probabilitas/peluang merupakan banyaknya kemungkinan- kemungkinan pada suatu kejadian berdasarkan frekuensinya. Jika ada a kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A dan ada b kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A, serta masing-masing kejadian mempunyai kesempatan yang sama dan saling asing, maka probabilitas/peluang bahwa akan terjadi a adalah: P (A) = a/a+b ; dan peluang bahwa akan terjadi b adalah: P (A) = b/a+b.
  • 6. Apabila ada dua kemungkinan yaitu kemungkinan A dan kemungkinan B, kemungkinan A muncul mata dadu 2 dan kemungkinan B muncul mata dadu 6 dalam satu kali kocokan, maka dalam satu kali kocokan tersebut disebut kejadian A atau peristiwa. Contoh: Pelamar pekerjaan terdiri dari 10 orang pria (A) dan 15 orang wanita (B). Jika yang diterima hanya 1, berapa peluang bahwa ia merupakan wanita? Jawab: P (A) = 15/10+15 = 3/5 2. Pendekatan subjektif Nilai probabilitas/peluang adalah tepat/cocok apabila hanya ada satu kemungkinan kejadian terjadi dalam suatu kejadian ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan yang bersifat individual (misalnya berdasarkan pengalaman) 3. Pendekatan frekuensi relatif Nilai probabilitas/peluang ditentukan atas dasar proporsi dari kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu observasi/percobaan (pengumpulan data). Jika pada data sebanyak N terdapat a kejadian yang bersifat A, maka probabilitas/peluang akan terjadi A untuk N data adalah: P (A) = a/N Contoh: Dari hasil penelitian diketahui bahwa 5 orang karyawan akan terserang flu pada musim dingin. Apabila lokakarya diadakan di Puncak, berapa probabilitas terjadi 1 orang sakit flu dari 400 orang karyawan yang ikut serta? Jawab: P (A) = 5/400 = P (A) = 1/80 Probabilitas disajikan dengan symbol P, sehingga P(A) menyatakan probabilitas bahwa kejadian A akan terjadi dalam observasi atau percobaan tunggal, dengan 0 ≤ P(A) ≤ 1. Dalam suatu observasi/percobaan kemungkinan kejadian ada 2, yaitu “terjadi (P(A)) atau “tidak terjadi” (P(A)’), maka jumlah probabilitas totalnya adalah P(A) + P(A)’ =1 Contoh : Misalkan sebuah dadu bermata enam dilemparkan satu kali maka tentukan!
  • 7. 1. Hasil yang mungkin muncul 2. Ruang Sampel 3. Titik sampel 4. Banyaknya kejadian mata dadu ganjil 5. Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari 3 Jawab: 1. Hasil yang mungkin muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 2. Ruang sampel atau S = {1,2,3,4,5,6} 3. Titik sampel sama dengan hasil yang mungkin yaitu mata dadu 1,2,3,4,5 dan 6 Misalkan A adalah kejadian mata dadu ganjil Kejadian A={1,3,5} Banyaknya kejadian mata dadu ganjil adalah n(A) =3 Misalkan B adalah Kejadian mata dadu kurang dari 3 Kejadian B={1,2} Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari 3 adalah n(B)=2 Teknologi atau masalah yang memanfaatkan peluang saat ini Masa dimana perkembangan teknologi semakin maju, segala hal dapat dibuat secara digital, mungkin bisa mempermudah kita, atau bahkan dapat merugikan kita. Berikut teknologi yang memanfaatkan peluang saat ini : Poker Poker itu permainan kartu yang usianya sudah cukup tua. Permainan ini juga telah berevolusi sehingga tercipta berbagai peraturan. Bahkan, di Indonesia, dikenal sebuah permainan Cap-Sa, yang sebagian idenya mengambil dari permainan Poker. Ada juga varian-varian lain seperti Texas Hold'em Poker yang populer di dunia maya. Inti dari permainan ini adalah: setiap pemain memiliki lima kartu, pemain yang kartunya paling bagus (jika pemain tersebut terus lanjut hingga akhir permainan) adalah pemenangnya. Permainan poker menggunakan satu set atau lebih kartu remi, tetapi yang akan dibahas disini adalah permainan poker yang hanya menggunakan satu set. Kartu yang dimainkan terdiri dari 13 jenis (yaitu As, King, Queen,
  • 8. Jack, 10 – 2) dan 4 tipe (Spade, Heart, Club, Diamond). Tiap pemain mendapat 5 buah kartu secara acak. Pemain yang susunan kartunya paling tinggi nilainya adalah pemenangnya. Susunan kartu itu memiliki urutan dan deskripsi sebagai berikut (disusun dari yang paling lemah hingga kuat). High Cards Kelima kartu tidak membentuk kombinasi apapun, sehingga yang diambil adalah 1 kartu paling kuat yang ada. Contoh : 2H – 4S – 6D – 8C – 10D Pair Terdapat 2 buah kartu yang sama, 3 kartu lainnya tidak membentuk kombinasi apapun. Contoh : 3D – 4H – 8D – 8H – 9C Two Pair Terdapat 2 buah pasangan kartu yang sama, 1 kartu sisanya tidak sama dengan kartu lainnya. Contoh : 5D – 5H – 8D – 8H – 9C Three of A Kind Terdapat 3 buah kartu yang sama, 2 kartu lainnya tidak boleh sama. Contoh : As D – As H – As C – 8H – 9C Straight Kelima kartu membentuk urutan seri (berurut) dengan tipe sembarang. Contoh : 4H – 5C – 6D – 7S – 8C Flush Kelima kartu memiliki tipe yang sama, jenis sembarang. Contoh : 2H – 5H – 6H – 7H – 9H Full House Gabungan Three of Kind dan Pair. Contoh : 3H – 3C – 3D – 7S – 7C Four of Kind Terdapat 4 kartu dengan jenis yang sama, 1 kartu sisanya bebas. Contoh : 4D – 4C – 4H – 4S – As D Straight Flush Kelima kartu berurut (straight) dengan tipe yang sama (Flush). Contoh : 4C – 5C – 6C – 7C – 8C Royal Flush Straight Flush yang berakhir di As Contoh : 10 S – J S – Q S – K S – As Peluang Kemunculan Sekarang kita akan menghitung berapa peluang kemunculan setiap kombinasi, dimulai dari yang paling tinggi.Tetapi sebelum itu, kita harus menghitung berapa banyaknya kejadian seluruhnya (semesta /
  • 9. sample space). Permainan Poker mengambil 5 kartu dari 52 buah kartu, tidak memperdulikan urutan, sehingga banyaknya kejadian yang ada adalah C(52 , 5) = 2.598.960 Ini adalah nilai S (Semesta). Peluang munculnya sebuah kejadian adalah P = |E| / |S| dimana E adalah banyaknya kejadian yang diinginkan, dan S adalah nilai Semesta. Royal Flush Untuk setiap tipe, hanya ada 1 kemungkinan royal flush. Sehingga totalnya ada 4 kemungkinan. Peluangnya = 4 : 2.598.960= 0,000154 % Straight Flush Cara mudah menghitungnya adalah dengan menggunakan patokan kartu pertama dalam urutan straight flush. Ada 9 kemungkinan ( As – 9) untuk tiap tipe. Berarti ada total 36 (9 x 4) kemungkinan. Peluangnya = 36 : 2.598.960= 0,00139 % Four of A Kind Terdapat 13 kemungkinan 4 kartu yang sama, karena kartu sisanya random, maka terdapat 48 kemungkinan. Totalnya ada 13 x 48 = 624 Peluangnya = 624 : 2.598.960= 0,024 % Full House Untuk Three of Kind, berarti kita mengambil 3 kartu dari 4. Ini Sama dengan C(4,3). Terdapat 13 jenis kartu yang mungkin, sehingga dikalikan 13. Untuk One Pair sisanya, berarti kita mengambil 2 kartu dari 4, C(4,2). Dan tinggal ada 12 kemungkinan, karena 1 jenis telah terpakai untuk Three of Kind Totalnya ada C(4,3) x 13 x C(4,2) x 12 = 3.744 Peluangnya = 3.744 : 2.598.960= 0,144 % Flush Flush berarti dalam tiap tipenya, mengambil 5 dari 13, tetapi tidak boleh berurutan. Maka C(13,5) harus dikurangi 10 (Straight Flush dan Royal Flush), kemudian dikalikan 4. Totalnya adalah [C(13,5) – 10] x 4 = 5.108 Peluangnya = 5.108 : 2.598.960= 0, 197 % Straight Ada 10 kemungkinan seri (yang dimulai dari A-2-3-4-5 hingga 10-J- Q-K-As). Tiap kartu bebas tipenya, tetapi tidak boleh sama semuanya.
  • 10. Berarti ada 45 kemungkinan tipe dikurangi 4 (tipe sama semua). Totalnya adalah 10 x (45 – 4) = 10.200 Peluangnya = 10.200 : 2.598.960= 0,392 % Menebak Arah IHSG Dengan teori peluang kita bisa mencoba memprediksikan IHSG akan naik atau turun dalam beberapa bulan yang mendatang. Bagaimanakah konsep seperti di atas bisa digunakan? Maka dalam konsep probabilitas, statistik dan analisa berbasis teknikal lainnya, Kinerja masa lalu selalu menjadi acuan kinerja di masa yang akan datang. Cara teknikal ini pada prinsipnya tidak peduli dengan valuasi IHSG, aliran dana asing, rumor di pasar, atau segala macam indikator lainnya. Caranya sederhana, jika pernah terjadi di masa lalu, maka ada kemungkinan bisa terjadi lagi sekarang. Langkah-langkah pengerjaan riset ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan data yang dianalisa. Data yang dipergunakan yaitu data IHSG dari Yahoo Finance. Dimana data historis yang saya gunakan mengacu pada data historis terpanjang yang tersedia yaitu dari 31 Juli 1997 – 28 Februari 2013. Data yang saya gunakan yaitu data bulanan. 2. Setelah itu, saya menentukan kondisi awal dengan menggunakan kinerja IHSG 2 bulanan. Caranya sederhana, misalkan data pertama IHSG Akhir Feb 2013 – IHSG akhir Des 2012 dibagi IHSG Akhir Des 2012. Selanjutnya IHSG Akhir Jan 2013 – IHSG Akhir Nov 2012 dibagi IHSG akhir Nov 2012. Langkah ini terus saya lakukan sampai ke Akhir Juli 1997. Dari langkah tersebut saya memperoleh 186 data. 3. Selanjutnya data tersebut saya kelompokkan menjadi 3 bagian yaitu: 1. Data dimana return 2 bulanan < 8% 2. Data dimana return 2 bulanan berkisar antara 8% – 12% 3. Data dimana return 2 bulanan > 12% Kenapa digunakan angka 8 dan 12, angka tersebut saya pergunakan untuk menyederhanakan data saja. Anda juga bisa menggunakan bagian
  • 11. yang lebih banyak dengan angka pemisah yang bervariasi. Secara statistik, memang ada rumus khusus untuk menentukan berapa bagian dan berapa interval yang wajar berdasarkan data yang ada. Namun saya gunakan penyederhanaan karena rumus itu sifatnya acuan sehingga tidak menjadi kewajiban. Berdasarkan pengelompokan tersebut, dari data sejak Juli 1997 diperoleh hasil bahwa: 1. 125 dari 186 atau 67% data Return 2 bulanan IHSG dibawah 8% 2. 22 dari 186 data atau 12% Return 2 bulanan IHSG berada di antara 8% – 12% 3. 39 dari 186 data atau 21% Return 2 bulanan IHSG di atas 12% Kondisi yang dialami IHSG dimana naik belasan persen dalam 2 bulan terakhir yang kita alami sekarang ini merupakan peristiwa yang jarang karena kemungkinan terjadinya berdasarkan data historis adalah 12%. Kalau diibaratkan kita bertaruh, kemungkinan IHSG menghasilkan return seperti sekarang ini adalah 12% atau sekitar 1 banding 8. Angka tersebut bisa dijadikan acuan, namun bukan itu yang saya cari. Karena return tersebut sudah terjadi. Yang ingin diketahui oleh investor adalah apa yang akan terjadi jika IHSG sudah naik belasan persen selama 2 bulan. Apakah selanjutnya dia akan turun atau akan naik? Sebab informasi tersebut akan digunakan sebagai acuan bagi dia untuk saat ini masuk atau menunggu dulu dengan tenang sambil menunggu kesempatan untuk masuk. Komputasi Perbankan Proses memasukkan Pin pada transaksi pengambilan uang pada ATM. Teori probabilitas digunakan pada sistem security nya. Ketika Pin dimasukkan, ATM mengirimkan Pin tersebut ke server bank melalui privat nerwork(jaringan internet). masukkan. Misalkan kita memasukan 6 digit pin, apabila selama 3 kali kita salah memasukan pin maka kemungkinannya 66%. Kemungkinan kombinasi daalam 3 kali kesalahan yaitu 600.000
  • 12. kombinasi 6 dari 3 = 600.000 x 6!  3! = 600.000 x 120 = 72.000.000 Jadi kemungkinannya adalah sebanyak 72.000.000 kali. Kesimpulannya pelajaran yang dapat diambil dari materi ini yaitu pada zaman dulu untuk mendiskusikan tentang perjudianpun harus memakai surat menyurat dari satu negara ke negara lain selama 7 bulan. Sedangkan sekarang pada zaman modern ini, dengan adanya BBM, Whats Up, Line, ataupun media sosial lainnya kita tidak pernah mendiskusikan tentang mata pelajaran atau mata kuliah di media sosial. Sebaiknya, kita sebagai mahasiswa harus bisa memanfaatkan teknologi sebisa mungkin. Bukan hanya sekedar chating dengan teman di media sosial, akan tetapi lebih baik digunakan sebagai sarana belajar dan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Noname.Tersedia online : http://www.academia.edu/9 027536/PerkembanganMtae matika_dan_Teori_Probabili tas [06 Juni 2015] Nasrimat.(2009).Tersedia online : https://nasrimat.wprdpress.c om/2009/Peluang- Probabilitas [06 Juni 2015]