SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-
KACANGAN
ROTI TAWAR DAN ROTI MANIS
(Triticum sp)
Oleh
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kelompok : G
Meja : 3 (Tiga)
Asisten : Faradilla Noor R.
Tanggal Praktikum : 16 Maret 2016
Tanggal Pengumpulan : 04 April 2016
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui proses pembuatan roti baik menggunakan sponge and
dought maupun straight dought, untuk menambah nilai ekonomis, dan untuk
diversifikasi pada tepung dan terigu yang digunakan serta produk olahan gandum.
PRINSIP PERCOBAAN
Berdasarkan terbentuknya gluten dari gliadin dan glutenin serta
penambahan air dan ragi, sehingga terjadi proses fermentasi dimana CO2
terperangkap dalam gluten maka adonan mengembang.
Terigu (1/2 bagian bahan)
Pencampuran I
Pencampuran II
Fermentasi I
T=40O
C, t= 1 jam, RH 80- 85%
Pencampuran III
Susu full cream,
ragi, gula
air ( ½ bagian
bahan) dan telur
terigu ( ½ bagian
bahan)
Pencampuran
air ( ½ bagian
bahan)
Pencampuran IV
Garam, mentega Fermentasi II
T=40O
C, t= 1 jam, RH 80 – 85%
Pengempisan Adonan CO2
Penimbangan adonan W= 10 gr
Pembentukan dan pengisian adonan
Fermentasi III T=40O
C, t= 1 jam, RH 80 – 85%
Tempering T=27O
C, t=5 menit
Baking T=180 – 200o
C, t = 25-30 menit
Penimbangan Produk
Uap
panas
Gambar 2. Diagram alir pembuatan roti metode sponge and dough
Roti
DIAGRAM ALIR
Terigu
Pencampuran I
Susu full cream,
ragi, gula
Pencampuran IIAir, telur
Fermentasi I
T = 90o
C, t= 1 jam
RH = 80-85%
Pengempisan adonan CO2
Penimbangan adonan
W = 10 gram
Fermentasi II
T = 40o
C, t= 30 menit
RH = 80-85%
Baking T= 180-200o
C
T = 25-30 menit
Uap Panas
Penimbangan produk
Pencampuran IIIGaram,
margarine
Pembentukan dan Pengisian adonanBahan isian
Tempering T= 27o
C
T = 5 menit
Roti
Gambar 1. Diagram alir pembuatan roti metode straight dough
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Roti Tawar
Keterangan Hasil
Basis 200 gram
Bahan Utama Tepung Cakra (106 gram)
Bahan Tambahan Ragi 1 % = 2 gram
Susu bubuk 5% = 10 gram
BI 0,1 %= 0,1 gram
Sukrosa 8% = 16 gram
Air dingin 19,9% = 39,8 gram
Butter 4% = 8 gram
Garam 1% = 2 gram
Telur 8% = 16 gram
Berat Produk 181 gram
%Produk 90,5 %
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
Kuning Kecoklatan
Manis dan gurih
Khas roti tawar
Lembut
Menarik
Gambar Produk
(Sumber : Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pembuatan Roti Manis
Keterangan Hasil
Basis 200 gram
Bahan Utama Tepung Cakra = 77, 7 gram
Tepung Segitiga = 30 gram
Bahan Tambahan Foaming 2,5% = 5 gram
Ragi 1 % = 2 gram
BI 0,1 %= 0,2 gram
Sukrosa 9% = 18 gram
Air Susu 16,5% = 33 gram
Margarine 9% = 18 gram
Garam 0,05% = 0,1 gram
Telur 8% = 16 gram
Bahan Isian = 5 gram
Berat Produk 216 gram
%Produk 108 %
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
Pink Kecoklatan
Manis
Khas roti manis
Lembut
Menarik
Gambar Produk
(Sumber : Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada pembuatan roti tawar didapat persen
produk 90,5% dengan berat produk 181 gram. Sedangkan pada pembuatan roti
manis didapatkan persen produk sebesar 108% dengan berat sebesar 216 gram.
Dalam pembuatan roti tawar dan roti manis dilakukan beberapa perlakuan
baik dengan metode sponge and dough atau straight dough. Pencampuran
dilakukan dengan untuk mecampurkan semua bahan yang digunakan untuk
membuat adonan. Pencampuran dilakukan beberapa tahap agar didapatkan adonan
yang kalis dan tercampur sempurna. Fermentasi dilakukan untuk menfermentasi
roti sehingga roti mengembang. Pengempisan adonan dilakukan untuk
mengeluarkan CO2 yang masih terdapat dalam adonan. Penimbangan dilakukan
untuk menimbang bahan atau produk. Tempering dilakukan untuk
mengistirahatkan adonan setelah proses fermentasi yang selanjutnya dilakukan
baking. Baking dilakukan untuk mematangkan adonan sehingga menghasilkan
hasil akhir berupa roti.
Fungsi bahan-bahan dalam pembuatan roti seperti terigu adalah untuk
membentuk gluten yang akan mengikat CO2 terperangkap dalam roti sehingga roti
mengembang. Gluten ini terbentuk dari protein yang terkandung dalam tepung
yaitu glutenin dan gliadin yang akan menghasilkan gluten jika dilarutkan dengan
air. Terigu yang digunakan adalah terigu yang memiliki protein tinggi agar roti
mengembang dengan baik. Fungsi air untuk melarutkan bahan menjadi adonan
dan membentuk gluten. Fungsi foaming adalah untuk pewarna roti. Fungsi garam
selain untuk memberi rasa untuk memperkuat jaringan gluten dan mengontrol
fermentasi. Fungsi gula selain sebagai nutrisi bagi ragi tapi juga untuk membuat
tekstur roti lebih lembut dan memperpanjang umur roti dan memberikan warna
pada permukaan roti yaitu reaksi karamelisasi. Fungsi margarine untuk memberi
rasa dan aroma. Fungsi susu bubuk untuk menambah nilai gizi. Susu yang dipakai
untuk roti tawar adalah susu bubuk skim, susu bubuk juga digunakan untuk
mengolesi roti sebelum di oven. Fungsi bread improver adalah untuk
meningkatkan kualitas roti semakin mengembang karena bread improver
mengandung enzim amilase untuk merombak karbohidrat dalam tepung.
Tujuan fermentasi roti adalah untuk mengembangkan adonan dan
membentuk tekstur roti. Udara (oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat
pencampuran dan pengulenan (kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh
khamir. Akibatnya akan terjadi kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi
dimana giladin dan glutenin jika ditambah air akan membentuk adonan (dough)
dan bila diremas-remas akan membentuk substansi gluten yang lengket dan
elastis. Di dalam pembuatan roti glutenin akan membentuk jaringan dan kerangka
roti (stuktur dasar remah roti) serta menahan gas yang dihasilkan dari hasil
peragian. Gas CO2 yang dihasilkan selama proses fermentasi akan terperangkap di
dalam lapisan film gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak lapisan yang
elastis dan extensible yang selanjutnya menyebabkan pengembangan
(penambahan volume) adonan. Gelembung udara yang terperangkap berperan
sebagai inti yang menyerap gas CO2 yang terbentuk akan membuat adonan
mengembang membentuk struktur spon atau berpori. Pengembangan adonan dapat
melebihi 1:6 karena gas CO2 terbentuk selama fermentasi. Pada fermentasi
dihasilkan gas CO2 dan alkohol dimana alkohol akan menguap selama proses
pemanggangan.
Roti tawar adalah roti dengan kadar gula di bawah 10% dari berat tepung
terigu. Secara internasional rata-rata kadar gulanya sekitar 2,5 hingga 4%. Di
Jawa Tengah kadar gula untuk roti tawar mencapai 10% karena orang di Jawa
Tengah suka rasa manis. Bentuk roti ini umumnya kotak persegi panjang, bulat
dan setengah lingkaran permukaan atasnya (Ginand, 2011).
Roti manis adalah roti dengan kadar gula di atas 15% dari berat tepung
terigu. Secara internasional kadar gula rata-rata untuk roti manis berkisar 15
hingga 30%. Bentuk roti ini bervariasi sesuai keahlian baker (ahli roti) yang
membuatnya (Ginand, 2011).
Pembuatan roti dapat dilakukan dengan berbagai metode. Adapun berbagai
jenis metode yang digunakan dalam pembuatan roti yaitu diantaranya Straigh
Dough atau adonan langsung adalah cara yang paling banyak digunakan dalam
industri Rumah Tangga di Indonesia. Yang dimaksud dengan Straigh itu sendiri
adalah suatu proses pembuatan roti dengan satu kali pengadukan dimana semua
bahan diaduk menjadi satu. Pencampuran ini dilakukan hingga adonan kelihatan
lembut dan kalis. Temperatur adonan yang keluar dari mixer berkisar antara 26-
28oC, dan difermentasikan antara 1-3 jam. Keuntungan dari sistem ini adalah
mempunyai toleransi yang baik terhadap waktu aduk, lebih sedikit karyawan yang
dipekerjakan, lebih pendek waktu produksi dibandingkan dengan sistem Sponge
Dough. Akan tetapi sistem ini juga mempunyai kedap waktu fermentasi serta
kesalahan tidak dapat dikoreksi bila terjadi kesalahan pada saat pengadukan (Suci,
2012).
Teknik pembuatan roti dengan sistem Sponge and Dough ini memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem Straigh Dough, antara lain
lebih sedikit penggunaan yeast (ragi) dalam adonan, roti yang dihasilkan memiliki
volume lebih besar dan remah serta tekstur yang lebih baik, serta memiliki tingkat
fleksibilitas yang tinggi. Teknik Sponge and Dough dalam pembuatan roti terdiri
dari dua langkah, yaitu:
 Pertama, tahap pembuatan sponge (biang) dimana mencapurkan beberapa
bahan dari bahan total yang digunakan. Dalam tahap ini yang memegang
peranan penting adalah ragi(yeast).
 Kedua, pembuatan adonan (dough), dimana biang yang telah tercampur
dengan sisa bahan dari total bahan dalam resep.
No Time Dough adalah system adonan cepat dimana dalam waktu 3 menit,
roti dapat dibuat. Ciri-ciri dari sitem ini adalah pengadukan satu kali fermentasi 0-
45 menit, penambahan yeast dan bread improver untuk mempercepat
pengembangan dan volume tetap baik, dan daya tahan sekitar 3 hari.
Keuntungan:
 Penghematan waktu karena pengurangan waktu fermentasi
 Tidak perlu ruangan khusus untuk fermentasi
 Tidak perlu tempat untuk Sponge dan Adonan
 Lebih sedkit peralatan yang dibutuhkan
 Lebih sedkit tenaga atau karyawan dalam perawatan alat
Kerugian:
 Tidak mempunyai aroma fermentasi
 Umur simpan yang lebih pendek
Dough Break adalah teknik pembuatan roti yang adonannya sering sekali
digiling, dengan cara manual biasanya digiling dengan rolling pin sebanyak 25
kali, sedangkan dengan mesin menggunkan shitter agar cepat kalis.
Keuntungannya serat roti lebih halus dan warna roti lebih putih, sedangkan
kerugiannya tidak memiliki aroma fermentasi (Suci, 2012).
Mekanisme gluten dalam pembuatan roti adalah giladin dan glutenin jika
ditambah air akan membentuk adonan (dough) dan bila diremas-remas akan
membentuk substansi gluten yang lengket dan elastis. Di dalam pembuatan roti
glutenin akan membentuk jaringan dan kerangka roti (stuktur dasar remah roti)
serta menahan gas yang dihasilkan dari hasil peragian.
Air dalam pembuatan roti berfungsi sebagai pelarut semua bahan menjadi
adonan yang kompak. Air juga berfungsi sebagai pembentuk gluten dimana
giladin dan glutenin jika ditambah air akan membentuk adonan (dough) dan bila
diremas-remas akan membentuk substansi gluten yang lengket dan elastis..
Karbohidrat tepung bereaksi dengan air dibantu oleh panas sekitar 64oC atau
lebih. Air berubah menjadi uap di dalam oven, menyebabkan pengembangan roti
menjadi pori-pori dari remah. Persyaratan air untuk roti adalah pH netral,
kandungan mineral normal (hardness 150-300 ppm) dan layak untuk air minum
(Yayath, 2009).
Perubahan fisik yang terjadi pada proses pembuatan roti yaitu terjadi
perubahan warna, bentuk, tekstur dan volume. Bahan-bahan yang berbeda-beda
jenis dan bentuknya dicampurkan menjadi satu menjadi adonan yang kalis dengan
sifat fisik yang tidak lengket, padat, dan elastis, padahal sifat asli masing-masing
bahan tidak kompak, ada yang cair dan ada yang padat, dan sebagainya. Setalah
proses pemanggangan akan terjadi perubahan-perubahan fisik lain diantaranya
warna yang berubah menjadi kecoklatan, perubahan tekstur dari yang asalnya
kompak dan elastis menjadi berongga karena adanya proses fermentasi dan
pemanggangan, bentuk dan volume berubah yang asalnya kecil menjadi
membesar karena adanya proses fermentasi dan pemanggangan. Kenampakan dari
roti juga berubah setelah diolesi kuning telur dan air susu menjadi mengkilap dan
lebih menarik.
Perubahan kimia yang terjadi pada proses pembuatan roti yaitu dimana
fermentasi dilakukan menyebabkan ragi bekerja menguraikan karbohidrat menjadi
C2H5OH dan CO2, yang kemudian gas CO2 menyebabkan adonan menjadi
mengembang karena CO2 yang dihasilkan terperangkap di dalam adonan, dan
alkohol yang terbentuk akan menguap saat dilakukan proses pemanggangan.
Perubahan biologis yang terjadi pada pembuatan roti yaitu dimana
terjadinya kerja ragi pada proses fermentasi dan pada proses pemanggangan ragi
roti mati akibat panas, dan menyebabkan kerjanya berhenti sampai disitu saja.
Critical Control Point dimulai pada saat pencampuran dimana bahan yang
dicampurkan harus bertahap supaya terbentuk adonan yang kalis dan tercampur
sempurna, selanjutnya fermentasi dimana proses fermentasi harus dilakukan pada
waktu yang cukup, artinya tidak boleh terlalu lama atau terlalu sebentar karena
dapat menyebabkan kegagalan dalam pembuatan roti diantaranya adalah roti
menjadi tidak mengembang. Selain itu pada proses pemanggangan suhu tidak
boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah dan harus diawasi supaya roti tidak gosong.
DAFTAR PUSTAKA
Ginand. 2011. Peralatan Roti Manis. http://9inand.wordpress.com. Diakses: 30
Maret 2016.
Suci, Citra. 2012. Macam – macam Teknik Membuat Roti.
http://sucishoop88.blogspot.co.id. Diakses: 30 Maret 2016.
Yayath. 2009. Fungsi Bahan – bahan dalam Pembuatan Roti. http://yayath-
silahkanmampir.blogspot.com. Diakses: 30 Maret 2016.
LAMPIRAN TABEL SNI
Tabel 3. Syarat Mutu Roti
Jenis uji Satuan Persyaratan
Keadaan :
Kenampakan
Bau
Rasa
-
-
-
Normal
Normal
Normal
Air %, b/b Maks 40
Abu (tidak termasuk garam) %,b/b Maks 1
Abu yg tidak larut dalam asam %,b/b Maks 0,3
NaCl %,b/b Maks 2,5
Serangga Tidak ada
BTM
Pengawet
Pewarna
Pemanis
Sesuai SNI 01-0222-1995
Falling number detik Min 300
Cemaran logam
Raksa (Hg) Mg/kg Maks 0,05
(Sumber : SNI 01-3840-1995)
LAMPIRAN PERHITUNGAN
1. Perhitungan Roti Manis :
% 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 =
W produk
W basis
x 100
=
216
200
x100
= 108 %
2. Perhitungan Roti Tawar
% 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 =
Wproduk
Wbasis
x100
=
181
200
x100
= 90,5 %
LAMPIRAN TUGAS DISKUSI
1. Uraikan pengertian dari dua sistem pembuatan roti, berikut ini:
a. Sponge Dough
b. Straight Dough
Jawab :
a. Sponge Dough, Metode adonan biang (sponge and dough method) adalah
metode pembuatan roti dengan dua kali pengadukan dan fermentasi. Ciri-
ciri dari metode ini adalah pengadukan dua kali, yaitu pengadukan pertama
untuk biang atau sponge dan pengadukan kedua untuk bahan lain dan
sponge (pembuatan dough), fermentasi sekitar 3-6 jam, hasil cukup bagus
baik dari aroma serta serat yang lembut, dan daya tahan bisa sampai satu
minggu. Kelebihan metode ini adalah daya tahan roti lebih baik dari sistem
yang lain, aroma roti paling baik, dan memiliki toleransi yang baik terhadap
waktu fermentasi. Kekurangannya adalah sedikit toleransi terhadap waktu
aduk, lebih banyak peralatan serta karyawan yang dibutuhkan, penggunaan
waktu yang cukup panjang, dan lebih banyak kehilangan berat karena
fermentasi.
b. Straight Dough, Metode langsung (straight dough) adalah metode
pembuatan roti dimana seluruh bahan dicampur kemudian diaduk sampai
kalis. Pada metode ini fermentasi dilakukan satu kali. Adapun ciri-ciri dari
metode ini adalah pengadukan satu kali, peragian/fermentasi sekitar 1
sampai 3 jam, hasil cukup bagus, dan daya tahan roti sekitar 4-5 hari.
Keuntungan dari metode ini adalah mempunyai toleransi yang lebih baik
terhadap waktu, waktu produksi lebih pendek, lebih sedikit kehilangan berat
karena fermentasi serta baking, dan sedikit peralatan serta karyawan yang
diperlukan. Sedangkan kelemahannya adalah berkurang toleransi waktu
fermentasi dan kesalahan susah dikoreksi bila terjadi dalam proses
pengadukan.
2. Jelaskan fungsi bahan-bahan berikut dalam proses pembuatan roti!
a. Mentega/Margarin, hadirnya lemak di dalam resep pembuatan roti, hasil-
hasilnya akan lebih mudah untuk ditelan sewaktu dikuyah dan tidak terasa
seret. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat lemak yang sanggup untuk
memperpendek (to short) bentuk jaringan zat gluten tepung. Oleh
karenanya, sering lemak itu disebut juga “shortening”. Selain itu
penambahan lemak berupa margarin atau mentega dapat memperkuat
jaringan zat gluten tepung.
b. Air, dalam pembuatan roti berfungsi sebagai pelarut semua bahan menjadi
adonan yang kompak. Protein bereaksi dengan air membentuk gluten.
Karbohidrat tepung bereaksi dengan air dibantu oleh panas sekitar 64oC atau
lebih. Air berubah menjadi uap di dalam oven, menyebabkan
pengembangan roti menjadi pori-pori dari remah. Persyaratan air untuk roti
adalah pH netral, kandungan mineral normal (hardness 150-300 ppm) dan
layak untuk air minum.
c. Gula, dalam pembuatan roti berfungsi sebagai sumber energi bagi ragi.
Residu gula yang tidak habis dalam proses fermentasi akan memberikan
rasa manis dan warna kecoklatan (golden brown) pada roti. Jumlah gula
untuk fermentasi ± 2%. Gula juga berperan pada proses pewarnaan kulit
(karamelisasi gula) pada pembakaran di oven pada temperatur 150ºC. Gula
juga bersifat pengawet (preservative) atau meningkatkan daya simpan roti.
d. Telur, Fungsi telur pada proses pembuatan roti yaitu telur berfungsi di
dalam proses pembentukan krim, meningkatkan jumlah gas yang ditangkap
oleh gluten, memberikan warna serta flavor yang khas, menangkap air,
sebagai pelunak dan memberikan kontribusi terhadap nilai gizi. Sifat telur
yang unggul dalam hal ini tidak dapat diganti dengan bahan lain. Albumin
pada telur menyebabkan pengikatan air yang lebih baik pada crumb roti.
Protein putih telur mempunyai sifat yang mirip dengan gluten karena dapat
membentuk lapisan tipis yang cukup kuat untuk menahan gas yang
dihasilkan selama proses fermentasi
e. Ragi, fungsi utama ragi dalam pembuatan roti, adalah untuk
mengembangkan adonan, membangkitkan aroma dan rasa. Proses
fermentasi menghasilkan gas CO2, asam, dan alkohol. Asam berfungsi
untuk melunakkan adonan supaya mudah dibentuk setelah proses istirahat
kedua. Alkohol yang bersifat cair dan gas mudah menguap dan hilang pada
proses pembakaran roti karena panas.
3. Jelaskan mengenai Bread Improver !
Jawab :
Bread improver adalah bahan-bahan yang dapat membantu meningkatkan
kualitas roti dan ditambahkan kedalam adonan, substansi zat yang dapat
membantu proses pebuatan roti, dalam hal memproduksi dan menahan gas (gas
production & gas retention) dalam dough disebut dough conditioner, gluten
conditioner, gluten modifiyng agent, flour treatment agent.
Semua proses pembuatan roti mengalami modifikasi gluten untuk
memperbaiki elastisitas dan daya tahan adonan, perubahan ini terjadi secara alami
pada pematangan adonan selama proses fermentasi (bulk fermentation). Gluten
modifiyng agent (penguat dan pelunak gluten), dapat ditambahkan untuk
memperbaiki perubahan ini dan penguat gluten merupakan bahan tambahan
penting dalam proses adonan cepat.
Bread improver merupakan bahan tambahan yang dikembangkan untuk
mempercepat proses, dan mengurangi berbagai kendala dalam pembuatan roti.
Zaman dahulu proses pembuatan roti identik dengan proses fermentasi yang
panjang, kini dengan adanya penambahan bread improver dalam adonan
memungkinkan para baker memproduksi roti dengan kualitas yang baik dalam
waktu yang singkat. bread improver mampu mengembangkan adonan dengan
cepat mengurangi waktu fermentasi yang lama, bahan ini akan menghasilkan roti
dengan kulit dan struktur crum (daging roti ) yang bagus, volume yang bagus serta
memperpanjang umur simpan (shelf life).
Fungsi bread improver :
- Produksi gas, dapat menjamin bahwa gas ( karbondioksida ) dalam jumlah
yang cukup akan terbentuk dengan laju maksimum sepanjang periode
fermentasi.
- Penahan gas, dapat memodifikasi struktur gluten dalam adonan sehingga
sebagian besar dari gas yang dihasilkan ragi akan tertahan, maka terbentuklah
roti yang menarik.

More Related Content

What's hot

Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Agnescia Sera
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
Ernalia Rosita
 
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Reza Fahlevi
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
bintangdamayanti
 
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuTeknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Nuruliswati
 
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Ratnawati Sigamma
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Brawijaya University
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
Ernalia Rosita
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Tidar University
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin EkstraksiLaporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin EkstraksiMelina Eka
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
Ernalia Rosita
 

What's hot (20)

Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
 
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuTeknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada Tahu
 
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPASLaporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Bakso - UNPAS
 
P.4 (roti)
P.4 (roti)P.4 (roti)
P.4 (roti)
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
 
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin EkstraksiLaporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Produk olahan telur
Produk olahan telurProduk olahan telur
Produk olahan telur
 

Viewers also liked

Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
Ernalia Rosita
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
Ernalia Rosita
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
Ernalia Rosita
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
Ernalia Rosita
 
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Melina Eka
 
Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaLaporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum Termokimia
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
Ernalia Rosita
 

Viewers also liked (20)

Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
 
Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaLaporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum Termokimia
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 

Similar to Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis

A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
RiniDwi7
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
Trisnawati62
 
Teknologi Fermentasi pada Donat
Teknologi Fermentasi pada DonatTeknologi Fermentasi pada Donat
Teknologi Fermentasi pada Donat
Nuruliswati
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
nadialutvia
 
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krtMakalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
NurHikmah94
 
ipa terapan kel 5.pptx
ipa terapan kel 5.pptxipa terapan kel 5.pptx
ipa terapan kel 5.pptx
Jasmine703070
 
P 141117004819-conversion-gate02
P 141117004819-conversion-gate02P 141117004819-conversion-gate02
P 141117004819-conversion-gate02
herlyherlyna1
 
Produksi bersih pada industri roti
Produksi bersih pada industri rotiProduksi bersih pada industri roti
Produksi bersih pada industri roti
Erry Tot
 
Proses pembuatan roti manis
Proses pembuatan roti manisProses pembuatan roti manis
Proses pembuatan roti manis
Hary Tridayanto
 
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri panganPengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
ridho iqbal
 
PERTEMUAN KEEMPAT
PERTEMUAN KEEMPATPERTEMUAN KEEMPAT
PERTEMUAN KEEMPAT
Politeknik Negeri Balikpapan
 
MEDIA AJAR (Menerapkan pengolahan hasil serealia).pptx
MEDIA AJAR (Menerapkan pengolahan hasil serealia).pptxMEDIA AJAR (Menerapkan pengolahan hasil serealia).pptx
MEDIA AJAR (Menerapkan pengolahan hasil serealia).pptx
santisusanti70
 
materi power point pembelajaran tentang bakery
materi power point  pembelajaran tentang bakerymateri power point  pembelajaran tentang bakery
materi power point pembelajaran tentang bakery
CindyRahayu12
 
PERTEMUAN KETIGA
PERTEMUAN KETIGAPERTEMUAN KETIGA
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Phaphy Wahyudhi
 
Melakukan Proses Produksi Roti dr map.ppt
Melakukan Proses Produksi Roti dr map.pptMelakukan Proses Produksi Roti dr map.ppt
Melakukan Proses Produksi Roti dr map.ppt
Melimarlina3
 
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptxKD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
SiskaIndahPutri
 

Similar to Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis (20)

A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
 
Teknologi Fermentasi pada Donat
Teknologi Fermentasi pada DonatTeknologi Fermentasi pada Donat
Teknologi Fermentasi pada Donat
 
Materi praktek pastry I STP trisakti
Materi  praktek pastry I STP trisaktiMateri  praktek pastry I STP trisakti
Materi praktek pastry I STP trisakti
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krtMakalah kelompok 3  pengembang mata kuliah krt
Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt
 
ipa terapan kel 5.pptx
ipa terapan kel 5.pptxipa terapan kel 5.pptx
ipa terapan kel 5.pptx
 
P 141117004819-conversion-gate02
P 141117004819-conversion-gate02P 141117004819-conversion-gate02
P 141117004819-conversion-gate02
 
Produksi bersih pada industri roti
Produksi bersih pada industri rotiProduksi bersih pada industri roti
Produksi bersih pada industri roti
 
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptxPPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
 
Proses pembuatan roti manis
Proses pembuatan roti manisProses pembuatan roti manis
Proses pembuatan roti manis
 
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri panganPengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
 
PERTEMUAN KEEMPAT
PERTEMUAN KEEMPATPERTEMUAN KEEMPAT
PERTEMUAN KEEMPAT
 
MEDIA AJAR (Menerapkan pengolahan hasil serealia).pptx
MEDIA AJAR (Menerapkan pengolahan hasil serealia).pptxMEDIA AJAR (Menerapkan pengolahan hasil serealia).pptx
MEDIA AJAR (Menerapkan pengolahan hasil serealia).pptx
 
materi power point pembelajaran tentang bakery
materi power point  pembelajaran tentang bakerymateri power point  pembelajaran tentang bakery
materi power point pembelajaran tentang bakery
 
PERTEMUAN KETIGA
PERTEMUAN KETIGAPERTEMUAN KETIGA
PERTEMUAN KETIGA
 
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
 
Melakukan Proses Produksi Roti dr map.ppt
Melakukan Proses Produksi Roti dr map.pptMelakukan Proses Produksi Roti dr map.ppt
Melakukan Proses Produksi Roti dr map.ppt
 
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptxKD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
 

More from Ernalia Rosita

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
Ernalia Rosita
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
Ernalia Rosita
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
Ernalia Rosita
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Ernalia Rosita
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
Ernalia Rosita
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
Ernalia Rosita
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
Ernalia Rosita
 

More from Ernalia Rosita (7)

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 

Recently uploaded

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 

Recently uploaded (10)

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 

Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG- KACANGAN ROTI TAWAR DAN ROTI MANIS (Triticum sp) Oleh Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kelompok : G Meja : 3 (Tiga) Asisten : Faradilla Noor R. Tanggal Praktikum : 16 Maret 2016 Tanggal Pengumpulan : 04 April 2016 LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2016
  • 2. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mengetahui proses pembuatan roti baik menggunakan sponge and dought maupun straight dought, untuk menambah nilai ekonomis, dan untuk diversifikasi pada tepung dan terigu yang digunakan serta produk olahan gandum. PRINSIP PERCOBAAN Berdasarkan terbentuknya gluten dari gliadin dan glutenin serta penambahan air dan ragi, sehingga terjadi proses fermentasi dimana CO2 terperangkap dalam gluten maka adonan mengembang.
  • 3. Terigu (1/2 bagian bahan) Pencampuran I Pencampuran II Fermentasi I T=40O C, t= 1 jam, RH 80- 85% Pencampuran III Susu full cream, ragi, gula air ( ½ bagian bahan) dan telur terigu ( ½ bagian bahan) Pencampuran air ( ½ bagian bahan) Pencampuran IV Garam, mentega Fermentasi II T=40O C, t= 1 jam, RH 80 – 85% Pengempisan Adonan CO2 Penimbangan adonan W= 10 gr Pembentukan dan pengisian adonan Fermentasi III T=40O C, t= 1 jam, RH 80 – 85% Tempering T=27O C, t=5 menit Baking T=180 – 200o C, t = 25-30 menit Penimbangan Produk Uap panas Gambar 2. Diagram alir pembuatan roti metode sponge and dough Roti
  • 4. DIAGRAM ALIR Terigu Pencampuran I Susu full cream, ragi, gula Pencampuran IIAir, telur Fermentasi I T = 90o C, t= 1 jam RH = 80-85% Pengempisan adonan CO2 Penimbangan adonan W = 10 gram Fermentasi II T = 40o C, t= 30 menit RH = 80-85% Baking T= 180-200o C T = 25-30 menit Uap Panas Penimbangan produk Pencampuran IIIGaram, margarine Pembentukan dan Pengisian adonanBahan isian Tempering T= 27o C T = 5 menit Roti Gambar 1. Diagram alir pembuatan roti metode straight dough
  • 5. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Roti Tawar Keterangan Hasil Basis 200 gram Bahan Utama Tepung Cakra (106 gram) Bahan Tambahan Ragi 1 % = 2 gram Susu bubuk 5% = 10 gram BI 0,1 %= 0,1 gram Sukrosa 8% = 16 gram Air dingin 19,9% = 39,8 gram Butter 4% = 8 gram Garam 1% = 2 gram Telur 8% = 16 gram Berat Produk 181 gram %Produk 90,5 % Organoleptik 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Kenampakan Kuning Kecoklatan Manis dan gurih Khas roti tawar Lembut Menarik
  • 6. Gambar Produk (Sumber : Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016) Tabel 2. Hasil Pengamatan Pembuatan Roti Manis Keterangan Hasil Basis 200 gram Bahan Utama Tepung Cakra = 77, 7 gram Tepung Segitiga = 30 gram Bahan Tambahan Foaming 2,5% = 5 gram Ragi 1 % = 2 gram BI 0,1 %= 0,2 gram Sukrosa 9% = 18 gram Air Susu 16,5% = 33 gram Margarine 9% = 18 gram Garam 0,05% = 0,1 gram Telur 8% = 16 gram Bahan Isian = 5 gram Berat Produk 216 gram %Produk 108 %
  • 7. Organoleptik 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Kenampakan Pink Kecoklatan Manis Khas roti manis Lembut Menarik Gambar Produk (Sumber : Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
  • 8. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan pada pembuatan roti tawar didapat persen produk 90,5% dengan berat produk 181 gram. Sedangkan pada pembuatan roti manis didapatkan persen produk sebesar 108% dengan berat sebesar 216 gram. Dalam pembuatan roti tawar dan roti manis dilakukan beberapa perlakuan baik dengan metode sponge and dough atau straight dough. Pencampuran dilakukan dengan untuk mecampurkan semua bahan yang digunakan untuk membuat adonan. Pencampuran dilakukan beberapa tahap agar didapatkan adonan yang kalis dan tercampur sempurna. Fermentasi dilakukan untuk menfermentasi roti sehingga roti mengembang. Pengempisan adonan dilakukan untuk mengeluarkan CO2 yang masih terdapat dalam adonan. Penimbangan dilakukan untuk menimbang bahan atau produk. Tempering dilakukan untuk mengistirahatkan adonan setelah proses fermentasi yang selanjutnya dilakukan baking. Baking dilakukan untuk mematangkan adonan sehingga menghasilkan hasil akhir berupa roti. Fungsi bahan-bahan dalam pembuatan roti seperti terigu adalah untuk membentuk gluten yang akan mengikat CO2 terperangkap dalam roti sehingga roti mengembang. Gluten ini terbentuk dari protein yang terkandung dalam tepung yaitu glutenin dan gliadin yang akan menghasilkan gluten jika dilarutkan dengan air. Terigu yang digunakan adalah terigu yang memiliki protein tinggi agar roti mengembang dengan baik. Fungsi air untuk melarutkan bahan menjadi adonan dan membentuk gluten. Fungsi foaming adalah untuk pewarna roti. Fungsi garam selain untuk memberi rasa untuk memperkuat jaringan gluten dan mengontrol
  • 9. fermentasi. Fungsi gula selain sebagai nutrisi bagi ragi tapi juga untuk membuat tekstur roti lebih lembut dan memperpanjang umur roti dan memberikan warna pada permukaan roti yaitu reaksi karamelisasi. Fungsi margarine untuk memberi rasa dan aroma. Fungsi susu bubuk untuk menambah nilai gizi. Susu yang dipakai untuk roti tawar adalah susu bubuk skim, susu bubuk juga digunakan untuk mengolesi roti sebelum di oven. Fungsi bread improver adalah untuk meningkatkan kualitas roti semakin mengembang karena bread improver mengandung enzim amilase untuk merombak karbohidrat dalam tepung. Tujuan fermentasi roti adalah untuk mengembangkan adonan dan membentuk tekstur roti. Udara (oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan (kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi dimana giladin dan glutenin jika ditambah air akan membentuk adonan (dough) dan bila diremas-remas akan membentuk substansi gluten yang lengket dan elastis. Di dalam pembuatan roti glutenin akan membentuk jaringan dan kerangka roti (stuktur dasar remah roti) serta menahan gas yang dihasilkan dari hasil peragian. Gas CO2 yang dihasilkan selama proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan. Gelembung udara yang terperangkap berperan sebagai inti yang menyerap gas CO2 yang terbentuk akan membuat adonan mengembang membentuk struktur spon atau berpori. Pengembangan adonan dapat melebihi 1:6 karena gas CO2 terbentuk selama fermentasi. Pada fermentasi
  • 10. dihasilkan gas CO2 dan alkohol dimana alkohol akan menguap selama proses pemanggangan. Roti tawar adalah roti dengan kadar gula di bawah 10% dari berat tepung terigu. Secara internasional rata-rata kadar gulanya sekitar 2,5 hingga 4%. Di Jawa Tengah kadar gula untuk roti tawar mencapai 10% karena orang di Jawa Tengah suka rasa manis. Bentuk roti ini umumnya kotak persegi panjang, bulat dan setengah lingkaran permukaan atasnya (Ginand, 2011). Roti manis adalah roti dengan kadar gula di atas 15% dari berat tepung terigu. Secara internasional kadar gula rata-rata untuk roti manis berkisar 15 hingga 30%. Bentuk roti ini bervariasi sesuai keahlian baker (ahli roti) yang membuatnya (Ginand, 2011). Pembuatan roti dapat dilakukan dengan berbagai metode. Adapun berbagai jenis metode yang digunakan dalam pembuatan roti yaitu diantaranya Straigh Dough atau adonan langsung adalah cara yang paling banyak digunakan dalam industri Rumah Tangga di Indonesia. Yang dimaksud dengan Straigh itu sendiri adalah suatu proses pembuatan roti dengan satu kali pengadukan dimana semua bahan diaduk menjadi satu. Pencampuran ini dilakukan hingga adonan kelihatan lembut dan kalis. Temperatur adonan yang keluar dari mixer berkisar antara 26- 28oC, dan difermentasikan antara 1-3 jam. Keuntungan dari sistem ini adalah mempunyai toleransi yang baik terhadap waktu aduk, lebih sedikit karyawan yang dipekerjakan, lebih pendek waktu produksi dibandingkan dengan sistem Sponge Dough. Akan tetapi sistem ini juga mempunyai kedap waktu fermentasi serta
  • 11. kesalahan tidak dapat dikoreksi bila terjadi kesalahan pada saat pengadukan (Suci, 2012). Teknik pembuatan roti dengan sistem Sponge and Dough ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem Straigh Dough, antara lain lebih sedikit penggunaan yeast (ragi) dalam adonan, roti yang dihasilkan memiliki volume lebih besar dan remah serta tekstur yang lebih baik, serta memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Teknik Sponge and Dough dalam pembuatan roti terdiri dari dua langkah, yaitu:  Pertama, tahap pembuatan sponge (biang) dimana mencapurkan beberapa bahan dari bahan total yang digunakan. Dalam tahap ini yang memegang peranan penting adalah ragi(yeast).  Kedua, pembuatan adonan (dough), dimana biang yang telah tercampur dengan sisa bahan dari total bahan dalam resep. No Time Dough adalah system adonan cepat dimana dalam waktu 3 menit, roti dapat dibuat. Ciri-ciri dari sitem ini adalah pengadukan satu kali fermentasi 0- 45 menit, penambahan yeast dan bread improver untuk mempercepat pengembangan dan volume tetap baik, dan daya tahan sekitar 3 hari. Keuntungan:  Penghematan waktu karena pengurangan waktu fermentasi  Tidak perlu ruangan khusus untuk fermentasi  Tidak perlu tempat untuk Sponge dan Adonan  Lebih sedkit peralatan yang dibutuhkan  Lebih sedkit tenaga atau karyawan dalam perawatan alat
  • 12. Kerugian:  Tidak mempunyai aroma fermentasi  Umur simpan yang lebih pendek Dough Break adalah teknik pembuatan roti yang adonannya sering sekali digiling, dengan cara manual biasanya digiling dengan rolling pin sebanyak 25 kali, sedangkan dengan mesin menggunkan shitter agar cepat kalis. Keuntungannya serat roti lebih halus dan warna roti lebih putih, sedangkan kerugiannya tidak memiliki aroma fermentasi (Suci, 2012). Mekanisme gluten dalam pembuatan roti adalah giladin dan glutenin jika ditambah air akan membentuk adonan (dough) dan bila diremas-remas akan membentuk substansi gluten yang lengket dan elastis. Di dalam pembuatan roti glutenin akan membentuk jaringan dan kerangka roti (stuktur dasar remah roti) serta menahan gas yang dihasilkan dari hasil peragian. Air dalam pembuatan roti berfungsi sebagai pelarut semua bahan menjadi adonan yang kompak. Air juga berfungsi sebagai pembentuk gluten dimana giladin dan glutenin jika ditambah air akan membentuk adonan (dough) dan bila diremas-remas akan membentuk substansi gluten yang lengket dan elastis.. Karbohidrat tepung bereaksi dengan air dibantu oleh panas sekitar 64oC atau lebih. Air berubah menjadi uap di dalam oven, menyebabkan pengembangan roti menjadi pori-pori dari remah. Persyaratan air untuk roti adalah pH netral, kandungan mineral normal (hardness 150-300 ppm) dan layak untuk air minum (Yayath, 2009).
  • 13. Perubahan fisik yang terjadi pada proses pembuatan roti yaitu terjadi perubahan warna, bentuk, tekstur dan volume. Bahan-bahan yang berbeda-beda jenis dan bentuknya dicampurkan menjadi satu menjadi adonan yang kalis dengan sifat fisik yang tidak lengket, padat, dan elastis, padahal sifat asli masing-masing bahan tidak kompak, ada yang cair dan ada yang padat, dan sebagainya. Setalah proses pemanggangan akan terjadi perubahan-perubahan fisik lain diantaranya warna yang berubah menjadi kecoklatan, perubahan tekstur dari yang asalnya kompak dan elastis menjadi berongga karena adanya proses fermentasi dan pemanggangan, bentuk dan volume berubah yang asalnya kecil menjadi membesar karena adanya proses fermentasi dan pemanggangan. Kenampakan dari roti juga berubah setelah diolesi kuning telur dan air susu menjadi mengkilap dan lebih menarik. Perubahan kimia yang terjadi pada proses pembuatan roti yaitu dimana fermentasi dilakukan menyebabkan ragi bekerja menguraikan karbohidrat menjadi C2H5OH dan CO2, yang kemudian gas CO2 menyebabkan adonan menjadi mengembang karena CO2 yang dihasilkan terperangkap di dalam adonan, dan alkohol yang terbentuk akan menguap saat dilakukan proses pemanggangan. Perubahan biologis yang terjadi pada pembuatan roti yaitu dimana terjadinya kerja ragi pada proses fermentasi dan pada proses pemanggangan ragi roti mati akibat panas, dan menyebabkan kerjanya berhenti sampai disitu saja. Critical Control Point dimulai pada saat pencampuran dimana bahan yang dicampurkan harus bertahap supaya terbentuk adonan yang kalis dan tercampur sempurna, selanjutnya fermentasi dimana proses fermentasi harus dilakukan pada
  • 14. waktu yang cukup, artinya tidak boleh terlalu lama atau terlalu sebentar karena dapat menyebabkan kegagalan dalam pembuatan roti diantaranya adalah roti menjadi tidak mengembang. Selain itu pada proses pemanggangan suhu tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah dan harus diawasi supaya roti tidak gosong.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Ginand. 2011. Peralatan Roti Manis. http://9inand.wordpress.com. Diakses: 30 Maret 2016. Suci, Citra. 2012. Macam – macam Teknik Membuat Roti. http://sucishoop88.blogspot.co.id. Diakses: 30 Maret 2016. Yayath. 2009. Fungsi Bahan – bahan dalam Pembuatan Roti. http://yayath- silahkanmampir.blogspot.com. Diakses: 30 Maret 2016.
  • 16. LAMPIRAN TABEL SNI Tabel 3. Syarat Mutu Roti Jenis uji Satuan Persyaratan Keadaan : Kenampakan Bau Rasa - - - Normal Normal Normal Air %, b/b Maks 40 Abu (tidak termasuk garam) %,b/b Maks 1 Abu yg tidak larut dalam asam %,b/b Maks 0,3 NaCl %,b/b Maks 2,5 Serangga Tidak ada BTM Pengawet Pewarna Pemanis Sesuai SNI 01-0222-1995 Falling number detik Min 300 Cemaran logam Raksa (Hg) Mg/kg Maks 0,05 (Sumber : SNI 01-3840-1995)
  • 17. LAMPIRAN PERHITUNGAN 1. Perhitungan Roti Manis : % 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = W produk W basis x 100 = 216 200 x100 = 108 % 2. Perhitungan Roti Tawar % 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = Wproduk Wbasis x100 = 181 200 x100 = 90,5 %
  • 18. LAMPIRAN TUGAS DISKUSI 1. Uraikan pengertian dari dua sistem pembuatan roti, berikut ini: a. Sponge Dough b. Straight Dough Jawab : a. Sponge Dough, Metode adonan biang (sponge and dough method) adalah metode pembuatan roti dengan dua kali pengadukan dan fermentasi. Ciri- ciri dari metode ini adalah pengadukan dua kali, yaitu pengadukan pertama untuk biang atau sponge dan pengadukan kedua untuk bahan lain dan sponge (pembuatan dough), fermentasi sekitar 3-6 jam, hasil cukup bagus baik dari aroma serta serat yang lembut, dan daya tahan bisa sampai satu minggu. Kelebihan metode ini adalah daya tahan roti lebih baik dari sistem yang lain, aroma roti paling baik, dan memiliki toleransi yang baik terhadap waktu fermentasi. Kekurangannya adalah sedikit toleransi terhadap waktu aduk, lebih banyak peralatan serta karyawan yang dibutuhkan, penggunaan waktu yang cukup panjang, dan lebih banyak kehilangan berat karena fermentasi. b. Straight Dough, Metode langsung (straight dough) adalah metode pembuatan roti dimana seluruh bahan dicampur kemudian diaduk sampai kalis. Pada metode ini fermentasi dilakukan satu kali. Adapun ciri-ciri dari metode ini adalah pengadukan satu kali, peragian/fermentasi sekitar 1 sampai 3 jam, hasil cukup bagus, dan daya tahan roti sekitar 4-5 hari. Keuntungan dari metode ini adalah mempunyai toleransi yang lebih baik
  • 19. terhadap waktu, waktu produksi lebih pendek, lebih sedikit kehilangan berat karena fermentasi serta baking, dan sedikit peralatan serta karyawan yang diperlukan. Sedangkan kelemahannya adalah berkurang toleransi waktu fermentasi dan kesalahan susah dikoreksi bila terjadi dalam proses pengadukan. 2. Jelaskan fungsi bahan-bahan berikut dalam proses pembuatan roti! a. Mentega/Margarin, hadirnya lemak di dalam resep pembuatan roti, hasil- hasilnya akan lebih mudah untuk ditelan sewaktu dikuyah dan tidak terasa seret. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat lemak yang sanggup untuk memperpendek (to short) bentuk jaringan zat gluten tepung. Oleh karenanya, sering lemak itu disebut juga “shortening”. Selain itu penambahan lemak berupa margarin atau mentega dapat memperkuat jaringan zat gluten tepung. b. Air, dalam pembuatan roti berfungsi sebagai pelarut semua bahan menjadi adonan yang kompak. Protein bereaksi dengan air membentuk gluten. Karbohidrat tepung bereaksi dengan air dibantu oleh panas sekitar 64oC atau lebih. Air berubah menjadi uap di dalam oven, menyebabkan pengembangan roti menjadi pori-pori dari remah. Persyaratan air untuk roti adalah pH netral, kandungan mineral normal (hardness 150-300 ppm) dan layak untuk air minum. c. Gula, dalam pembuatan roti berfungsi sebagai sumber energi bagi ragi. Residu gula yang tidak habis dalam proses fermentasi akan memberikan
  • 20. rasa manis dan warna kecoklatan (golden brown) pada roti. Jumlah gula untuk fermentasi ± 2%. Gula juga berperan pada proses pewarnaan kulit (karamelisasi gula) pada pembakaran di oven pada temperatur 150ºC. Gula juga bersifat pengawet (preservative) atau meningkatkan daya simpan roti. d. Telur, Fungsi telur pada proses pembuatan roti yaitu telur berfungsi di dalam proses pembentukan krim, meningkatkan jumlah gas yang ditangkap oleh gluten, memberikan warna serta flavor yang khas, menangkap air, sebagai pelunak dan memberikan kontribusi terhadap nilai gizi. Sifat telur yang unggul dalam hal ini tidak dapat diganti dengan bahan lain. Albumin pada telur menyebabkan pengikatan air yang lebih baik pada crumb roti. Protein putih telur mempunyai sifat yang mirip dengan gluten karena dapat membentuk lapisan tipis yang cukup kuat untuk menahan gas yang dihasilkan selama proses fermentasi e. Ragi, fungsi utama ragi dalam pembuatan roti, adalah untuk mengembangkan adonan, membangkitkan aroma dan rasa. Proses fermentasi menghasilkan gas CO2, asam, dan alkohol. Asam berfungsi untuk melunakkan adonan supaya mudah dibentuk setelah proses istirahat kedua. Alkohol yang bersifat cair dan gas mudah menguap dan hilang pada proses pembakaran roti karena panas. 3. Jelaskan mengenai Bread Improver ! Jawab :
  • 21. Bread improver adalah bahan-bahan yang dapat membantu meningkatkan kualitas roti dan ditambahkan kedalam adonan, substansi zat yang dapat membantu proses pebuatan roti, dalam hal memproduksi dan menahan gas (gas production & gas retention) dalam dough disebut dough conditioner, gluten conditioner, gluten modifiyng agent, flour treatment agent. Semua proses pembuatan roti mengalami modifikasi gluten untuk memperbaiki elastisitas dan daya tahan adonan, perubahan ini terjadi secara alami pada pematangan adonan selama proses fermentasi (bulk fermentation). Gluten modifiyng agent (penguat dan pelunak gluten), dapat ditambahkan untuk memperbaiki perubahan ini dan penguat gluten merupakan bahan tambahan penting dalam proses adonan cepat. Bread improver merupakan bahan tambahan yang dikembangkan untuk mempercepat proses, dan mengurangi berbagai kendala dalam pembuatan roti. Zaman dahulu proses pembuatan roti identik dengan proses fermentasi yang panjang, kini dengan adanya penambahan bread improver dalam adonan memungkinkan para baker memproduksi roti dengan kualitas yang baik dalam waktu yang singkat. bread improver mampu mengembangkan adonan dengan cepat mengurangi waktu fermentasi yang lama, bahan ini akan menghasilkan roti dengan kulit dan struktur crum (daging roti ) yang bagus, volume yang bagus serta memperpanjang umur simpan (shelf life). Fungsi bread improver :
  • 22. - Produksi gas, dapat menjamin bahwa gas ( karbondioksida ) dalam jumlah yang cukup akan terbentuk dengan laju maksimum sepanjang periode fermentasi. - Penahan gas, dapat memodifikasi struktur gluten dalam adonan sehingga sebagian besar dari gas yang dihasilkan ragi akan tertahan, maka terbentuklah roti yang menarik.