Inilah beberapa peralatan dan perlengkapan yang dipakai dalam bidang boga, pastry and bakery. Artikel ini akan mempermudah anda dalam mengklasifikasikan alat sesuai dengan jenis dan kegunaannya
Inilah beberapa peralatan dan perlengkapan yang dipakai dalam bidang boga, pastry and bakery. Artikel ini akan mempermudah anda dalam mengklasifikasikan alat sesuai dengan jenis dan kegunaannya
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Cara mengendalikanan proses dan menilai
mutu hasil proses produksi
• Proses produksi agar dapat berjalan dengan baik maka perlu pengendalian
proses dan salah satunya dengan penilaian mutu pada setiap tahap produksi
terhadap hasilnya untuk dapat melanjutkan pada proses selanjutnya.
• Pada tahap pengawasan mutu proses produksi, pengawasan dilakukan
secara menyeluruh oleh karyawan yang bertanggung jawab pada
penanganan masing-masing proses produksi.
• Proses pengawasan ini dilakukan mulai dari proses penimbangan sampai
diperoleh produk jadi dan pengemasan
3. Proses Pembuatan Roti
1. Pemilihan
Bahan
2.
Penimbangan
3. Pengadukan
4. Fermentasi
Awal
5. Pemotongan
dan
Penimbangan
6. Pembulatan
7. Intermediate
Fermentasi
8.
Pembentukan
dan Pengisian
9. Fermentasi
Akhir
10.
Pemangganga
n
11.
Pendinginan
12.
Pengemasan
4. 1. Pemilihan Bahan
• Tepung terigu yang digunakan tidak apek, tidak ada benda asing di dalamnya,
warna terigu putih, dan tidak menggumpal
• Air yang digunakan yaitu air bersih, tidak berbau dan tidak berwarna.
• Telur yang digunakan harus yang masih bagus dengan ciri jika dimasukkan ke
dalam air, telur masih terendam di dalam air maka telur masih dalam kondisi baik
• Margarine yang digunakan adalah margarine yang masih layak konsumsi, tidak
tengik dan tidak berjamur.
• Susu yang digunakan harus yang masih segar dan belum masa expired date.
Apabila susu bubuk yang digunakan, susu belum menggumpal dan tidak tengik.
• Gula yang digunakan harus yang berwarna putih dan tidak ada benda asing.
• Ragi yang digunakan harus yang masih aktif.
• Garam yang digunakan harus bersih dan kering.
5. 2. Penimbangan
• Proses penimbangan harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi
kesalahan dalam penggunaan jumlah bahan.
• Untuk mendapatkan kualitas yang baik maka penimbangan dilakukan
dengan teliti.
• Harus dipastikan bahwa penimbangan sesuai dengan ukuran.
6. 3. Pengadukan
• Berfungsi mencampur secara homogen semua bahan, mendapatkan hidrasi yang
sempurna pada karbohidrat dan protein, membentuk dan melunakkan gluten,
serta menahan gas pada gluten (gas retention)
• pencampuran bahan adonan tahap pertama adalah mencampurkan semua bahan
kering kecuali garam yaitu tepung terigu, ragi, gula dan susu bubuk
• Pencampuran yang kedua adalah air, garam dan telur.
• Pencampuran yang terakhir adalah penambahan margarin.
• Mixing harus berlangsung hingga tercapai adonan yang kalis yaitu pencapaian
pengadukan maksimum sehingga terbentuk permukaan film pada adonan
• Adonan dikatakan kalis atau adonan yang sudah tidak menempel di tangan,
permukaannya licin dan tidak kasar.
7. 4. Fermentasi Awal
• Pada proses ini terjadi reaksi antara gula dan ragi sehingga terbentuk gas
CO2, alkohol, dan asam-asam organik yang menimbulkan bau yang khas.
• Kondisi ideal proses fermentasi awal adalah Suhu ruangan 35°C dan
kelembaban udara 75%
• Dilakukan selama 20-30 menit supaya adonan yaang belum dipotong
tersebut mengembang
8. 5. Pemotongan dan Penimbangan
• Untuk mendapatkan bentuk roti yang besarnya seragam
• Proses ini dapat dilakukan dengan alat dough devider
• Proses penimbangan harus dilakukan dengan cepat karena proses
fermentasi tetap berjalan
9. 6. Pembulatan
• Untuk membentuk lapisan film yang tipis pada permukaan yang dapat
menahan gas yang dihasilkan dari peragian
• Memberi bentuk agar memudahkan dalam pengerjaan selanjutnya
• Membentuk kembali struktur gluten
• Pembulatan adonan menggunakan tangan dan dilakukan selama ± 5-6 detik
• Pembulatan dilakukan hingga permukaan adonan bulat dan merata
10. 7. Intermediate Fermentasi
• Tahap pengistirahatan adonan untuk beberapa saat pada suhu 35-36°C
dengan kelembaban 80-83% selama 10-15 menit.
• Dilakukan untuk memepermudah adonan diroll dengan roll pin dan
digulung.
11. 8. Pembentukan dan Pengisian
• Memberi bentuk pada adonan sesuai dengan jenis produk yang ingin
dihasilkan
• Dalam pembentukan adonan, bagian yang halus di bawah, dan di roll
supaya udara atau gas yang ada di dalamnya hilang dan mudah dibentuk
• Dilakukan dengan cara adonan yang telah diistirahatkan digiling
menggunakan roll pin, kemudian diisi dengan isian sesuai kebutuhan jenis
roti dan digulung sampai isian tertutup oleh adonan
12. 9. Fermentasi Akhir
• Fermentasi dilakukan sampai adonan mengembang dua kali dari volume
sebelum difermentasi dan bagian bawah adonan sudah tidak lengket lagi
• Suhu yang dipakai adalah 35-44C, kelembaban 80–85%, dan waktu sekitar
45-60 menit
13. 10. Pemanggangan
• Pemanggangan merupakan aspek yang kritis dari urutan proses untuk
menghasilkan roti yang berkualitas tingg
• Proses pemangganggan dilakukan bila oven sudah siap dan panas sesuai
suhu yang diinginkan
• Volume roti akan bertambah pada saat masuk oven sampai 5 menit
kemudian, sampai ragi dimatikan oleh panas pada suhu 65C
• pembakaran dilakukan pada suhu 170 – 180C selama 15 menit
14. 11. Pendinginan
• Proses pendinginan menentukan daya tahan roti
• Pendinginan ini secara normal memakan waktu 1 jam dan lebih singkat jika
menggunakan alat bantu berupa fan atau alat lainnya
• Dilakukan hingga suhunya dibawah 35°C.
15. Pengemasan
• Pengemasan memegang peranan penting dalam pengawetan dan
mempertahankan mutu bahan hasil pertanian
• Umumnya bahan pengemas yang digunakan adalah plastic sebagai
kemasan primer