SlideShare a Scribd company logo
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
KARBOHIDRAT II
UJI MOORE
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Praktikum Biokimia Pangan
Oleh :
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kel/Meja : G/5
Asisten : Rini Nurcahyawati S.
Tgl Percobaan : 11 Maret 2015
Tgl Pengumpulan : 13 Maret 2015
LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1 Latar Belakang
Perlu diketahui untuk melakukan aktivitas kita
memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh
dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa
kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak atau lipid
(Poedjiadi, 2005).
Proses pencoklatan atau browning sering terjadi pada
buah-buahan seperti pisang, peach, pear, salak, pala, dan
apel. Buah yang memar juga mengalami pencoklatan. Pada
umumnya proses pencoklatan dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu proses pencoklatan yang enzimatik dan yang
nonenzimatik (Winarno, 1997).
Karamelisasi merupakan reaksi yang terjadi apabila
gula sederhana, misal sukrosa, dipanaskan pada suhu tinggi
(>170⁰C) maka akan terjadi serangkaian reaksi kimia yang
akan menyebabkan pembentukan warna coklat karamel dan
flavor yang disukai (Kusnandar, 2010).
1.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui terjadinya sifat karamelisasi yang
ditandai dengan bau karamel dan warna coklat yang khas.
1.3 Prinsip Percobaan
Berdasarkan oksidasi dan pemanasan senyawa
karbohidrat menghasilkan senyawa kompleks berwarna coklat
dengan bau yang khas (bau karamel).
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
1.4 Reaksi Percobaan
Sukrosa Aldol Aldehid
Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Moore
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam uji Moore adalah NaOH
10%, sampel A (Aquadest), sampel B (Gulaku/sukrosa),
sampel C (Teh Celup Sariwangi), sampel D (Slai O’lai
Strawberry) dan sampel E (Roma Kelapa Sandwich).
2.2. Pereaksi yang Digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam uji Moore adalah
NaOH 10%.
2.3. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam uji Moore adalah tabung
reaksi, penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia,
alat penangas air dan pipet tetes.
2.4. Metode Percobaan
2 ml larutan sampel +
2 ml NaOH 10%
Panaskan selama
5 menit
Amati perubahan warna dan bau yang terjadi
Gambar 2. Metode Percobaan Uji Moore
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil
Pengamatan, dan (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Moore
Sampel Pereaksi Aroma Warna Hasil I Hasil II
A
(Aquadest)
NaOH10%
Tidak
berbau
karamel
Bening - -
C
(Teh Celup
Sariw angi)
Tidak
berbau
karamel
Coklat + -
E
(Roma Kelapa
Sandw ich)
Berbau
karamel
Kuning
Mengendap
+ +
Sumber: Hasil I : Ernalia dan Luviana, Kel. G, Meja 5, 2015.
Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015.
Keterangan :
( + ) terjadi karamelisasi
( - ) tidak terjadi karamelisasi
Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Moore
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa sampel C (Teh celup Sariwangi) dan sampel
E (Roma Kelapa Sandwich) terjadi karamelisasi sedangkan
pada sampel A (Aquadest) tidak terjadi karamelisasi. Hasil
pengamatan yang didapat oleh praktikan diketahui terjadi
kesalahan yaitu pada sampel C yang seharusnya adalah tidak
terjadi karamelisasi sedangkan sampel A dan E hasilnya sama
dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium
Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung.
Karamelisasi merupakan reaksi yang terjadi apabila
gula sederhana, misal sukrosa, dipanaskan pada suhu tinggi
(>170⁰C) maka akan terjadi serangkaian reaksi kimia yang
akan menyebabkan pembentukan warna coklat karamel dan
flavor yang disukai (Kusnandar, 2010).
Pada hasil pengamatan yang dilakukan, sifat
karamelisasi dari sampel hanya ditandai dengan bau karamel.
Ini terjadi karena terjadinya oksidasi pada glukosa dan adanya
pemanasan mengakibatkan gula lebih cepat melebur dan
terjadi karamelisasi yang ditandai dengan adanya bau karamel
yang khas atau terbentuk warna coklat. Timbulnya aroma
tetapi tidak menimbulkan warna coklat disebabkan karena
konsentrasi glukosa dalam larutan yang tinggi, menyebabkan
dalam waktu 5 menit saja tidak cukup bagi glukosa untuk
mencapai titik leburnya (Anonim, 2011).
Dalam percobaan digunakan larutan NaOH 10% yang
berfungsi untuk mensubstitusi OH- yang akan berikatan
dengan gugus aldehid membentuk aldol aldehid yang titik
leburnya lebih rendah. Na+ pada pereaksi juga berfungsi untuk
mempertegas warna coklat.
Mekanisme karamelisasi sukrosa terjadi bila suatu
larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan
meningkat, demikian juga titik didihnya. Keadaan ini akan
terus berlangsung sehingga seluruh air menguap semua. Bila
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan diteruskan,
maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan
sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 160⁰C. Bila
gula yang telah mencair tersebut dipanaskan terus sehingga
suhunya melampaui titik leburnya, misalnya pada suhu 170⁰C,
maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Reaksi yang
terjadi bila gula mulai hancur atau terpecah-pecah tidak
diketahui pasti, tetapi paling sedikit melalui tahap-tahap
seperti berikut: Mula-mula setiap molekul sukrosa dipecah
menjadi sebuah molekul glukosa dan sebuah fruktosan
(fruktosa yang kekurangan satu molekul air). Suhu yang tinggi
mampu mengeluarkan sebuah molekul air dari setiap molekul
gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog
dengan fruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti
dengan polimerisasi, dan beberapa jenis asam timbul dalam
campuran tersebut (Winarno, 1997).
Mekanisme uji Moore terjadi ketika sampel
ditambahkan dengan pereaksi NaOH 10% maka NaOH akan
mensubstitusi OH- untuk membentuk aldol aldehid yang titik
leburnya lebih rendah. Kemudian dengan pemanasan maka
membuat glukosa mencapai titik didihnya dan menyebabkan
timbulnya aroma karamel yang khas. Pemanasan bertujuan
untuk membuka ikatan karbon dengan hidrogen dan
menggantikannya dengan gugus –OH. Ketika pemanasan
terus berlanjut maka glukosa mencapai titik leburnya dan
terbentuklah warna coklat pada larutan glukosa. Timbulnya
aroma tetapi tidak menimbulkan warna coklat juga disebabkan
karena konsentrasi glukosa dalam larutan yang tinggi,
menyebabkan dalam waktu 5 menit saja tidak cukup bagi
glukosa untuk mencapai titik leburnya (Anonim, 2011).
Titik didih adalah suhu ketika tekanan uap sebuah zat
cair sama dengan tekenan eksternal yang dialami oleh cairan
(Anonim, 2015).
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
Titik lebur adalah suhu dimana benda yang berbentuk
padat akan berubah wujud menjadi benda yang berbentuk cair
(Anonim, 2015).
Pada umumnya proses pencoklatan dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu proses pencoklatan yang enzimatik
dan yang nonenzimatik (Winarno, 1997).
Pencoklatan enzimatik terjadi pada buah-buahan yang
banyak mengandung substrat senyawa fenolik. Ada banyak
sekali senyawa fenolik yang dapat bertindak sebagai substrat
dalam proses pencoklatan enzimatik pada buah-buahan dan
sayuran. Senyawa fenolik dengan jenis ortodihidroksi atau
trihidroksi yang saling berdekatan merupakan substrat yang
baik untuk proses pencoklatan. Proses pencoklatan enzimatik
memerlukan adanya enzim fenol oksidase dan oksigen yang
harus berhubungan dengan substrat tersebut. Terjadinya
reaksi pencoklatan diperkirakan melibatkan perubahan dari
bentuk kuinol menjadi kuinon. Contoh proses pencoklatan
enzimatik sering terjadi pada buah seperti pisang, peach,
pear, salak, dan apel (Winarno, 1997).
Pencoklatan non-enzimatik merupakan reaksi
pencoklatan yang tidak menggunakan enzim. Istilah
kecoklatan non enzimatis digunakan untuk membedakan
dengan reaksi kecoklatan yang dipicu oleh enzim. Reaksi
pencoklatan non-enzimatik sering disebut juga dengan reaksi
Maillard. Reaksi ini terjadi bila dalam bahan pangan terdapat
gula pereduksi (gula aldosa) atau senyawa yang mengandung
gugus amin (asam amino, protein, atau senyawa lain yang
mengandung gugus amin). Reaksi Maillard dipicu oleh
pemanasan pada suhu tinggi, seperti proses penyangraian,
penggorengan, dan pemasakan. Reaksi Maillard dapat juga
terjadi selama penyimpanan produk pangan, namun dengan
laju reaksi yang lebih lambat (Kusnandar, 2010).
Reaksi pencoklatan yang nonenzimatik belum
diketahui atau dimengerti penuh. Tetapi pada umumnya ada
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
tiga macam pencoklatan nonenzimatik yaitu karamelisasi,
reaksi Maillard, dan pencoklatan yang diakibatkan oleh vitamin
C (Winarno, 1997).
Pereaksi NaOH 10% digunakan sebagai pereaksi
yang juga berfungsi memberikan suasana alkalis,
menghidrolisis serta menurunkan titik lebur dari glukosa. Jika
penggunaan NaOH kurang dari 10% konsentrasinya, maka
dikhawatirkan tidak akan terjadi karamelisasi pada larutan
glukosa, sedangkan jika konsentrasi ditambahkan menjadi
lebih dari 10% maka waktunya akan lebih cepat dan
karamelisasi lebih cepat terbentuk. Tetapi jika digunakan
NaOH dengan konsentrasi lebih dari 10% maka hanya akan
membuang-buang biaya saja karena dengan konsentrasi 10%
saja NaOH sudah dapat menurunkan titik lebur glukosa
dengan baik (Nursiam, 2010).
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat
melakukan percobaan adalah kesalahan mencium aroma
yang dikeluarkan sampel, kesalahan memasukkan pereaksi
dan kesalahan mengatur waktu pemanasan yang tidak sesuai
dengan metode percobaan.
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Uji Moore pada percobaan ini merupakan uji terhadap
adanya sifat karamelisasi yang ditandai dengan adanya bau
karamel dan warna coklat dalam bahan pangan. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa
sampel C (Teh celup Sariwangi) dan sampel E (Roma Kelapa
Sandwich) terjadi karamelisasi sedangkan pada sampel A
(Aquadest) tidak terjadi karamelisasi. Hasil pengamatan yang
didapat oleh praktikan diketahui terjadi kesalahan yaitu pada
sampel C yang seharusnya tidak terjadi karamelisasi
sedangkan sampel A dan E hasilnya sama dengan hasil yang
dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan
Universitas Pasundan Bandung.
4.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah
sebaiknya praktikan memperhatikan waktu pemanasan,
memahami metode percobaan dengan baik dan lebih teliti
saat mengamati terjadinya perubahan bau karamel atau
warna coklat.
DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore)
Anonim. 2011. Laporan Karbonat.
http://himka1polban.wordpress.com. Diakses: 12 Maret
2015.
Anonim. 2015. Titik Didih. http://wikipedia.org. Diakses: 12
Maret 2015.
Anonim. 2015. Titik Leleh. http://wikipedia.org. Diakses: 12
Maret 2015
Kusnandar, Feri. 2010. Kimia Pangan: Komponen Makro.
Jakarta: Dian Rakyat.
Nursiam, Intan. 2010. Laporan Uji Karbohidrat.
http://intannursiam.wordpress.com. Diakses: 12 Maret
2015.
Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

More Related Content

What's hot

Uji Vitamin E
Uji Vitamin EUji Vitamin E
Uji Vitamin E
Ernalia Rosita
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
Ernalia Rosita
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
Mutiara Nanda
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
Ernalia Rosita
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
Ernalia Rosita
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
Ernalia Rosita
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Virdha Rahma
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
salmarubiani
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
Ernalia Rosita
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
Astri Maulida
 

What's hot (20)

Uji Vitamin E
Uji Vitamin EUji Vitamin E
Uji Vitamin E
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
analisis protein
analisis protein analisis protein
analisis protein
 

Viewers also liked

Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Ria Rohmawati
 
Biokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedBiokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedanishamidah
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
Ernalia Rosita
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Ernalia Rosita
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
Andriana Andriana
 
Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
University of Brawijaya
 
Thickener, Starches, Gelatin & Gum
Thickener, Starches, Gelatin & GumThickener, Starches, Gelatin & Gum
Thickener, Starches, Gelatin & Gum
Septi Dwisidi Hapsari
 
Laporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaLaporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agta
agta liem agta
 
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri panganPengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
ridho iqbal
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
Agnescia Sera
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
Ernalia Rosita
 

Viewers also liked (20)

Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Biokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedBiokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoed
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Thickener, Starches, Gelatin & Gum
Thickener, Starches, Gelatin & GumThickener, Starches, Gelatin & Gum
Thickener, Starches, Gelatin & Gum
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Laporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaLaporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agta
 
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri panganPengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
Pengaplikasian tepung terigu dalam industri pangan
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Karbohidrat part 2 2014
Karbohidrat part 2 2014Karbohidrat part 2 2014
Karbohidrat part 2 2014
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 

Similar to Uji Moore

Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )DaPiDaBi
 
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docxPRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
LyuraaForg
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistabistakrenzcool
 
Kemanisan pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Kemanisan  pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillardKemanisan  pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Kemanisan pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Mars D'first Nuril
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Johan Setiawan
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Malikul Mulki
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYAFransiska Puteri
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
Apriana Syafitri
 
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratLaporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Melina Eka
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Ernalia Rosita
 
kinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatiskinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatis
helmautami
 
Pencoklatan
PencoklatanPencoklatan
Pencoklatan
ilham yuli
 
Kelompok 8 modul 2
Kelompok 8 modul 2Kelompok 8 modul 2
Kelompok 8 modul 2
Sintha Nur Fitriani
 
Technology_Flavour09642645432664753.pptx
Technology_Flavour09642645432664753.pptxTechnology_Flavour09642645432664753.pptx
Technology_Flavour09642645432664753.pptx
tiffaniirinea
 
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPAPRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
Siti Mujlifah Ifah Sii'Siti Hhaha
 
Respirasi pada mikroba 1
Respirasi pada mikroba 1Respirasi pada mikroba 1
Respirasi pada mikroba 1Naning I. F
 
Modul 2 tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
Modul 2   tes kualitatif dan kuantitatif karbohidratModul 2   tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
Modul 2 tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
Venansi Viktaria
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
Paranody
 

Similar to Uji Moore (20)

Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
 
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docxPRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
 
Kemanisan pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Kemanisan  pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillardKemanisan  pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Kemanisan pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
 
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratLaporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
kinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatiskinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatis
 
Pencoklatan
PencoklatanPencoklatan
Pencoklatan
 
Kelompok 8 modul 2
Kelompok 8 modul 2Kelompok 8 modul 2
Kelompok 8 modul 2
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Technology_Flavour09642645432664753.pptx
Technology_Flavour09642645432664753.pptxTechnology_Flavour09642645432664753.pptx
Technology_Flavour09642645432664753.pptx
 
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPAPRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
 
Respirasi pada mikroba 1
Respirasi pada mikroba 1Respirasi pada mikroba 1
Respirasi pada mikroba 1
 
Modul 2 tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
Modul 2   tes kualitatif dan kuantitatif karbohidratModul 2   tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
Modul 2 tes kualitatif dan kuantitatif karbohidrat
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 

More from Ernalia Rosita

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
Ernalia Rosita
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
Ernalia Rosita
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
Ernalia Rosita
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
Ernalia Rosita
 

More from Ernalia Rosita (17)

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 

Uji Moore

  • 1. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kel/Meja : G/5 Asisten : Rini Nurcahyawati S. Tgl Percobaan : 11 Maret 2015 Tgl Pengumpulan : 13 Maret 2015 LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2015
  • 2. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Perlu diketahui untuk melakukan aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak atau lipid (Poedjiadi, 2005). Proses pencoklatan atau browning sering terjadi pada buah-buahan seperti pisang, peach, pear, salak, pala, dan apel. Buah yang memar juga mengalami pencoklatan. Pada umumnya proses pencoklatan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses pencoklatan yang enzimatik dan yang nonenzimatik (Winarno, 1997). Karamelisasi merupakan reaksi yang terjadi apabila gula sederhana, misal sukrosa, dipanaskan pada suhu tinggi (>170⁰C) maka akan terjadi serangkaian reaksi kimia yang akan menyebabkan pembentukan warna coklat karamel dan flavor yang disukai (Kusnandar, 2010). 1.2 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui terjadinya sifat karamelisasi yang ditandai dengan bau karamel dan warna coklat yang khas. 1.3 Prinsip Percobaan Berdasarkan oksidasi dan pemanasan senyawa karbohidrat menghasilkan senyawa kompleks berwarna coklat dengan bau yang khas (bau karamel).
  • 3. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) 1.4 Reaksi Percobaan Sukrosa Aldol Aldehid Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Moore
  • 4. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) II METODE PERCOBAAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan. 2.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam uji Moore adalah NaOH 10%, sampel A (Aquadest), sampel B (Gulaku/sukrosa), sampel C (Teh Celup Sariwangi), sampel D (Slai O’lai Strawberry) dan sampel E (Roma Kelapa Sandwich). 2.2. Pereaksi yang Digunakan Pereaksi yang digunakan dalam uji Moore adalah NaOH 10%. 2.3. Alat yang Digunakan Alat yang digunakan dalam uji Moore adalah tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia, alat penangas air dan pipet tetes. 2.4. Metode Percobaan 2 ml larutan sampel + 2 ml NaOH 10% Panaskan selama 5 menit Amati perubahan warna dan bau yang terjadi Gambar 2. Metode Percobaan Uji Moore
  • 5. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) III HASIL PENGAMATAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan. 3.1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Moore Sampel Pereaksi Aroma Warna Hasil I Hasil II A (Aquadest) NaOH10% Tidak berbau karamel Bening - - C (Teh Celup Sariw angi) Tidak berbau karamel Coklat + - E (Roma Kelapa Sandw ich) Berbau karamel Kuning Mengendap + + Sumber: Hasil I : Ernalia dan Luviana, Kel. G, Meja 5, 2015. Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015. Keterangan : ( + ) terjadi karamelisasi ( - ) tidak terjadi karamelisasi Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Moore
  • 6. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) 3.2. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sampel C (Teh celup Sariwangi) dan sampel E (Roma Kelapa Sandwich) terjadi karamelisasi sedangkan pada sampel A (Aquadest) tidak terjadi karamelisasi. Hasil pengamatan yang didapat oleh praktikan diketahui terjadi kesalahan yaitu pada sampel C yang seharusnya adalah tidak terjadi karamelisasi sedangkan sampel A dan E hasilnya sama dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung. Karamelisasi merupakan reaksi yang terjadi apabila gula sederhana, misal sukrosa, dipanaskan pada suhu tinggi (>170⁰C) maka akan terjadi serangkaian reaksi kimia yang akan menyebabkan pembentukan warna coklat karamel dan flavor yang disukai (Kusnandar, 2010). Pada hasil pengamatan yang dilakukan, sifat karamelisasi dari sampel hanya ditandai dengan bau karamel. Ini terjadi karena terjadinya oksidasi pada glukosa dan adanya pemanasan mengakibatkan gula lebih cepat melebur dan terjadi karamelisasi yang ditandai dengan adanya bau karamel yang khas atau terbentuk warna coklat. Timbulnya aroma tetapi tidak menimbulkan warna coklat disebabkan karena konsentrasi glukosa dalam larutan yang tinggi, menyebabkan dalam waktu 5 menit saja tidak cukup bagi glukosa untuk mencapai titik leburnya (Anonim, 2011). Dalam percobaan digunakan larutan NaOH 10% yang berfungsi untuk mensubstitusi OH- yang akan berikatan dengan gugus aldehid membentuk aldol aldehid yang titik leburnya lebih rendah. Na+ pada pereaksi juga berfungsi untuk mempertegas warna coklat. Mekanisme karamelisasi sukrosa terjadi bila suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan meningkat, demikian juga titik didihnya. Keadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh air menguap semua. Bila
  • 7. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 160⁰C. Bila gula yang telah mencair tersebut dipanaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya, misalnya pada suhu 170⁰C, maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Reaksi yang terjadi bila gula mulai hancur atau terpecah-pecah tidak diketahui pasti, tetapi paling sedikit melalui tahap-tahap seperti berikut: Mula-mula setiap molekul sukrosa dipecah menjadi sebuah molekul glukosa dan sebuah fruktosan (fruktosa yang kekurangan satu molekul air). Suhu yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah molekul air dari setiap molekul gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog dengan fruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan polimerisasi, dan beberapa jenis asam timbul dalam campuran tersebut (Winarno, 1997). Mekanisme uji Moore terjadi ketika sampel ditambahkan dengan pereaksi NaOH 10% maka NaOH akan mensubstitusi OH- untuk membentuk aldol aldehid yang titik leburnya lebih rendah. Kemudian dengan pemanasan maka membuat glukosa mencapai titik didihnya dan menyebabkan timbulnya aroma karamel yang khas. Pemanasan bertujuan untuk membuka ikatan karbon dengan hidrogen dan menggantikannya dengan gugus –OH. Ketika pemanasan terus berlanjut maka glukosa mencapai titik leburnya dan terbentuklah warna coklat pada larutan glukosa. Timbulnya aroma tetapi tidak menimbulkan warna coklat juga disebabkan karena konsentrasi glukosa dalam larutan yang tinggi, menyebabkan dalam waktu 5 menit saja tidak cukup bagi glukosa untuk mencapai titik leburnya (Anonim, 2011). Titik didih adalah suhu ketika tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekenan eksternal yang dialami oleh cairan (Anonim, 2015).
  • 8. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) Titik lebur adalah suhu dimana benda yang berbentuk padat akan berubah wujud menjadi benda yang berbentuk cair (Anonim, 2015). Pada umumnya proses pencoklatan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses pencoklatan yang enzimatik dan yang nonenzimatik (Winarno, 1997). Pencoklatan enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung substrat senyawa fenolik. Ada banyak sekali senyawa fenolik yang dapat bertindak sebagai substrat dalam proses pencoklatan enzimatik pada buah-buahan dan sayuran. Senyawa fenolik dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling berdekatan merupakan substrat yang baik untuk proses pencoklatan. Proses pencoklatan enzimatik memerlukan adanya enzim fenol oksidase dan oksigen yang harus berhubungan dengan substrat tersebut. Terjadinya reaksi pencoklatan diperkirakan melibatkan perubahan dari bentuk kuinol menjadi kuinon. Contoh proses pencoklatan enzimatik sering terjadi pada buah seperti pisang, peach, pear, salak, dan apel (Winarno, 1997). Pencoklatan non-enzimatik merupakan reaksi pencoklatan yang tidak menggunakan enzim. Istilah kecoklatan non enzimatis digunakan untuk membedakan dengan reaksi kecoklatan yang dipicu oleh enzim. Reaksi pencoklatan non-enzimatik sering disebut juga dengan reaksi Maillard. Reaksi ini terjadi bila dalam bahan pangan terdapat gula pereduksi (gula aldosa) atau senyawa yang mengandung gugus amin (asam amino, protein, atau senyawa lain yang mengandung gugus amin). Reaksi Maillard dipicu oleh pemanasan pada suhu tinggi, seperti proses penyangraian, penggorengan, dan pemasakan. Reaksi Maillard dapat juga terjadi selama penyimpanan produk pangan, namun dengan laju reaksi yang lebih lambat (Kusnandar, 2010). Reaksi pencoklatan yang nonenzimatik belum diketahui atau dimengerti penuh. Tetapi pada umumnya ada
  • 9. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) tiga macam pencoklatan nonenzimatik yaitu karamelisasi, reaksi Maillard, dan pencoklatan yang diakibatkan oleh vitamin C (Winarno, 1997). Pereaksi NaOH 10% digunakan sebagai pereaksi yang juga berfungsi memberikan suasana alkalis, menghidrolisis serta menurunkan titik lebur dari glukosa. Jika penggunaan NaOH kurang dari 10% konsentrasinya, maka dikhawatirkan tidak akan terjadi karamelisasi pada larutan glukosa, sedangkan jika konsentrasi ditambahkan menjadi lebih dari 10% maka waktunya akan lebih cepat dan karamelisasi lebih cepat terbentuk. Tetapi jika digunakan NaOH dengan konsentrasi lebih dari 10% maka hanya akan membuang-buang biaya saja karena dengan konsentrasi 10% saja NaOH sudah dapat menurunkan titik lebur glukosa dengan baik (Nursiam, 2010). Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat melakukan percobaan adalah kesalahan mencium aroma yang dikeluarkan sampel, kesalahan memasukkan pereaksi dan kesalahan mengatur waktu pemanasan yang tidak sesuai dengan metode percobaan.
  • 10. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 4.1. Kesimpulan Uji Moore pada percobaan ini merupakan uji terhadap adanya sifat karamelisasi yang ditandai dengan adanya bau karamel dan warna coklat dalam bahan pangan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sampel C (Teh celup Sariwangi) dan sampel E (Roma Kelapa Sandwich) terjadi karamelisasi sedangkan pada sampel A (Aquadest) tidak terjadi karamelisasi. Hasil pengamatan yang didapat oleh praktikan diketahui terjadi kesalahan yaitu pada sampel C yang seharusnya tidak terjadi karamelisasi sedangkan sampel A dan E hasilnya sama dengan hasil yang dilakukan oleh laboran Laboratorium Biokimia Pangan Universitas Pasundan Bandung. 4.2. Saran Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah sebaiknya praktikan memperhatikan waktu pemanasan, memahami metode percobaan dengan baik dan lebih teliti saat mengamati terjadinya perubahan bau karamel atau warna coklat. DAFTAR PUSTAKA
  • 11. Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat II (Uji Moore) Anonim. 2011. Laporan Karbonat. http://himka1polban.wordpress.com. Diakses: 12 Maret 2015. Anonim. 2015. Titik Didih. http://wikipedia.org. Diakses: 12 Maret 2015. Anonim. 2015. Titik Leleh. http://wikipedia.org. Diakses: 12 Maret 2015 Kusnandar, Feri. 2010. Kimia Pangan: Komponen Makro. Jakarta: Dian Rakyat. Nursiam, Intan. 2010. Laporan Uji Karbohidrat. http://intannursiam.wordpress.com. Diakses: 12 Maret 2015. Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia. Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.