SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Tugas Kelompok
MAKALAH KIMIA RUMAH TANGGA
“ PENGEMBANG”
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3
1. NUR HIKMAH UMAR (1716442001)
2. FITRIAH (181644009)
3. NIDYA NURAFIFAH (1816441001)
4. ANNISA MAULIDIA (1816441007)
PRODI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan-NYA sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Rumah Tangga dengan judul
“Pengembang”.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Makassar, 29 April 2021
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan....................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................
Bab 2 Tinjauan Pustaka............................................................................................................
Bab 3 Pembahasan....................................................................................................................
A.
Daftar Pustaka ..........................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita hanya melihat bahan baku pembuatan kue adalah
tepung terigu, gula, margarin, telur, susu dan bahan pengisi seperti cokelat, keju, vanila,
dan seterusnya. Tak banyak yang tahu bahan tambahan pada sepotong kue.Kalaupun
tahu, tak banyak yang paham unsur pembentuk bahan pengembang kue tersebut, sejauh
mana peranan pengembang tersebut sehingga dapat membuat makanan menjadi
mengembang.
Dalam kehidupan terkadang banyak masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga
yang menganggap bahwa baking soda dan backing powder itu sama. Namun pada
kenyataannya kedua bahan pengembang ini berbeda. Inilah juga salah satu yang akan
kami bahas dalam makalah kami mengenai perbedaan antara baking soda dan baking
powder, produk kue yang mana yang menggunakan bahan pengembang ini. Seperti yang
kita ketahui bahwa bahan pengembang merupakan zat aditif, timbul pertanyaan bagi
kami, apakah bahan pengembang juga mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan.
Nira adalah media yang subur untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri
Acetobacter acetic dan sel ragi dari genus Saccharomyces. Pada nira yang mengalami
fermentasi secara alami, sel ragi dari genus Saccharomyces akan lebih aktif untuk
mensintesa gula (glokosa) dan menghasilkan alkohol dan gas CO2. Oleh karena dari
asalnya nira aren sudah membawa sel ragi Saccharomyces tuac maka nira aren memiliki
peluang untuk digunakan sebagai bahan pengembangan adonan roti atau cake.
Jika fermentasi nira aren berlangsung lebih lanjut, maka akan semakin banyak
alkohol yang dihasilkan sehingga keasaman bahan tersebut meningkat. Pada saat
keasaman nira aren meningkat, maka bakteri Acetobacter acetic akan lebih aktif untuk
mengubah alkohol menjadi asam asetat sehingga keasaman nira aren akan semaking
tinggi dan dapat berpengaruh terhadap kualitas produk roti bila nira tersebut digunakan
sebagai bahan pengembang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bahan pengembang?
2. Apa pengertian bahan pengembang mikroorganisme dan contohnya?
3. Apa pengertian bahan pengembang kimiawi dan contohnya?
4. Bagaimana mekanisme kerja pengembang pada adonan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian bahan pengembang.
2. Mengetahui pengertian bahan pengembang mikroorganisme dan contohnya.
3. Mengetahui pengertian bahan pengembang kimiawi dan contohnya.
4. Mengetahui mekanisme kerja pengembang pada adonan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Roti umumnya dibuat dari tepung terigu yang mampu menyerap air dalam jumlah
besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk
menghasilkan roti dengan struktur halus dan tekstur lembut. Agar adonan roti bisa
mengembang, maka perlu ditambahkan gula, ragi roti dan soda kue. Ragi roti merupakan
sejenis khamir yang hidup dengan menggunakan gula yang ditambahkan dalam adonan
sebagai nutrisinya dan menghasilkan gas. Gas tersebut akan membuat adonan roti
mengembang (Hafidz,2019).
Adonan roti bisa mengembang, maka ditambahkan gula, ragi roti dan soda kue. Ragi
roti merupakan sejenis khamir yang hidup dengan menggunakan gula yang ditambahkan di
dalam adonan sebagai nutrisi dan menghasilkan gas. Untuk memproduksi roti yang lembut
dan enak dikunyah, biasanya juga ditambahkan lemak berupa mentega putih atau shortening
dan bahan pelembut (Anonim, 2015).
Suhu pada saat terjadinya fermentasi sangat penting. Pada suhu yang rendah
pembentukan gas terhambat sedang pada suhu yang tinggi terlalu banyak gas yang dihasilkan
dan membuat volume menjadi terlalu besar sebelum gluten menjadi dewasa. Suhu optimum
sekitar 25oC-30oC, sedangkan pH dari adonan yang masih baru dicampur sekitar 6,0 tetapi
sebagai akibat fermentasi, pHnya turun menjadi 4,5. Setelah fermentasi, roti dimasak yang
mengakibatkan kerusakan sel-sel khamir (Buckle,2017).
Gula walaupun dalam jumlah sedikit perlu ditambahkan ke dalam adonan. Sebab gula
dapat berperan sebagai sumber karbohidrat untuk mendukung pertumbuhan ragi roti yang
akan menghasilkan gas CO2 dalam jumlah cukup untuk mengembangkan volume adonan
secara optimal. Mentega ditambahkan ke dalam adonan untuk memudahkan pembentukan
adonan. Serta melunakkan tekstur dan mencegah staling roti. Penambahan tepung susu
dimaksudkan untuk memperbaiki tekstur dan meningkatkan kadar protein roti. Penambahan
garam untuk memperbaiki cita rasa dan juga mendukung pertumbuhan khamir dalam
menghasilkan gas CO2 (Astawan, 2014).
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Pengembang
Pengembang adonan merupakan salah satu zat aditif makanan yaitu bahan yang
sengaja ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk
memantapkan bentuk dan rupa hasil pengolahan. Bahan pengembang adalah bahan tambahan
pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue yang berfungsi untuk
mengembangkan adonan supaya adonan menggelembung, Bertambah volumenya, demikian
juga pada saat adonan dipanggang dapat lebih mengembang.
Jika bahan pengembang dicampurkan kedalam adonan maka akan terbentuk gas
karbon dioksida, gas inilah yang kemudian terperangkap didalam gluten (komponen protein
yang ada dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi mengembang karena gas yang
dihasilkan semakin lama akan semakin banyak Bahan pengembang adonan dapat di bagi
menjadi 2 yaitu bahan pengembang mikroorganisme misalnya ragi atau starter dan bahan
pengembang kimiawi seperti soda kue, baking powder, VX.
B. Pengertian Bahan Pengembang Mikroorganisme Dan Contohnya
Selama ini banyak orang yang memiliki anggapan salah bahwa khamir sama dengan
ragi. Pengertian tersebut disebarkan oleh orang-orang yang tidak mengerti secara
mendalam tentang mikrobiologi. Ragi, atau dalam bahasa Inggris disebut starter,
merupakan inokulum yang ditambahkan ke dalam suatu substrat sehingga substrat
tersebut akan berubah, atau mengalami fermentasi. Pada umumnya, ragi yang digunakan
oleh orang Indonesia untuk membuat makanan fermentasi, seperti tape dan tempe,
mengandung lebih dari satu jenis mikroorganisme, baik khamir, kapang, maupun bakteri.
Khamir, atau yeast dalam bahasa Inggris, adalah mikroorganisme uniseluler yang masuk
ke dalam Kingdom Fungi.Anggota kingdom tersebut lainnya yang membentuk jaringan
hifa (miselium) disebut kapang (mould), sedangkan yang membentuk badan buah
(fruiting body) yang terlihat jelas oleh mata disebut
cendawan (mushroom) (Miftahul. 2019).
Pada roti, Ragi ini akan bekerja bila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang
hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat suatu
adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori-pori.
Ada 2 jenis ragi yang ada dipasaran yaitu:
1. Ragi kering.
Jenis ragi kering ini ada yang berbentuk butiran kecil - kecil dan ada juga yang berupa
bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecokelatan ini umumnya
digunakan dalam pembuatan roti.Lain halnya dengan ragi kering jauh lebih praktis dalam
penggunaannya.Aroma yang dihasilkannya pun tidak terlalu cocok karena memang khusus
untuk pembuatan roti. Dalam penggunaannya, hampir semua orang lebih suka
menggunakannya karena tinggal dicampur dengan adonan.Ragi roti bisa diperoleh dipasar
tradisional, swalayan, ataupun toko bahan kue. Ragi kering yang terbentuk butiran dan bubuk
ini bisa membuat adonan roti menjadi mengembang, empuk dan mulur.Untuk pemakaiannya,
ragi kering bentuknya butiran harus dicampur dengan air hangat dan gula agar terbentuk
'adonan biang' sebelum dicampur dengan adonan tepung. Sedangkan ragi kering yang
bentuknya butiran halus atau ragi instan, cara pemakaiannya bisa langsung dicampur dalam
adonan tepung, gula, air dan bahan lainnya.
2. Ragi Padat
Ragi padat yang bentuknya bulat pipih, sering digunakan dalam pembuatan tapai
sehingga banyak orang menyebutnya dengan ragi tapai. Ragi ini dibuat dari tepung beras,
bawang putih dan kayu manis yang diaduk hingga halus, lalu disimpan dalam tempat yang
gelap selama beberapa hari hingga terjadi proses fermentasi. Setelah tumbuh jamur yang
berwarna putih susu kemudian ragi ini dijemur kembali hingga benar - benar kering. Ragi
padat memiliki aroma yang sangat tajam dengan aroma alkohol yang sangat khas.Ragi tapai
banyak dijumpai dipasar tradisional bagian rempah atau bumbu dapur.Ragi padat, selain
dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai terkadang juga untuk mengempukan ikan
atau membuat pindang bandeng.Dalam penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum
ditaburkan dalam bahan lainnya.Ragi padat, selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan
tapai terkadang juga untuk mengempukan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam
penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan
lainnya.Dengan memperhatikan aktivitas yeast yang sangat reaktif dan beragam terhadap
bahan makanan, maka dapat dikatakan yeast mempunyai potensi yang besar selain sebagai
agen fermentasi, dapat memberi perubahan yang sangat signifikan baik dalam rasa, aroma
maupun tekstur dari pangan tersebut.
C. Pengertian Bahan Pengembang Kimiawi Dan Contohnya
Zat pengembang adonan merupakan zat kimia yang akan terurai dengan menghasilkan
gas dalam adonan roti. Pada saat kue atau roti dipanaskan dalam oven, zat ini akan
menghasilkan gelembung gas karbon dioksida. Gelembung gas karbondioksida bersama
udara dan uap air membuat kue atau roti mengembang dengan struktur berpori-pori.
Baking soda ataupun baking powder adalah bahan pengembang yang ditambahkan ke dalam
adonan kue sebelum dimasak untuk menghasilkan gas karbon dioksida yang dapat
mengembangkan kue.Baking powder mengandung baking soda, tetapi kedua bahan tersebut
digunakan dalam kondisi yang berbeda.
Mungkin banyak yang bingung antara baking powder dengan soda kue.Dan kadang ada
yang bilang keduanya sama-sama antara fungsi dan kegunaannya.Akan tetapi menurut kami
jelas sangat sangat berbeda.Hal ini terlihat dari fisikya jika kita membeli bahan kue tersebut.
Perbedaan yang mencolok jika kita raba (baking powder) halus seperti tepung terigu,
sedangkan (soda kue ) agak sedikit ada butiran kecil. Dari bau yang dihasilkan juga kentara
apabila kedua bahan tersebut di gunakan untuk bahan kue. Jika terlalu banyak baking powder
maka kue akan mekar sekali, dan apabila terlalu banyak soda kue bau yang dihasilkan sedikit
agak menyengat, dan rasanya (soda kue) kebanyakan akan terasa sedikit pahit.
1. Baking powder
Baking powder adalah bahan pengembang (leavening agent) yang terdiri dari
campuran sodium bicarbonat, satu atau lebih bahan pengembang lainnya seperti sodium
aluminium fosfat atau monocalcium fosfat serta bahan yang bersifat inert seperti pati. Bahan
yang bersifat inert ini ditambahkan pada campuran tersebut untuk menjaga komponen-
komponen campuran tersebut tidak terpisah secara fisik serta meminimalkan terjadinya reaksi
yang premature. Proses atau sumber bahan yang digunakan untuk menghasilkan baking
powder dari segi kehalalannya aman. Baking powder tidak hanya terdiri dari sodium karbonat
saja, tetapi di dalamnya terdapat juga bahan pengasam (krim tartar) dan bahan pengering
(biasanya pati) (Anonim. 2019).. Ada dua jenis baking powder yang tersedia antara lain:
a. Single-acting baking powder.
Single-acting baking powder akan bersifat aktif jika dicampur dengan air dan bereaksi
hanya dalam satu tahap saja, Single-acting baking powder yang biasa disebut baking powder
saja diaktifkan oleh cairan adonan, jadiadonan dengan bahan ini harus segera dipanggang
sesudahpengadukan/pencampuran/mixing.
b. Double-acting powders atau biasa disingkat BPDA (baking powder double
action)
Bereaksi dalam dua tahap dan dapat bertahan beberapa saat (menunggu giliran)
sebelum dipanggang. Reaksi pertama adalah ketika baking powder ditambahkan ke adonan
dan menjadi terbasahi.Asam bereaksi dengan soda menghasilkan gas karbondioksida.Reaksi
ke dua terjadi saat adonan diletakkan di dalam oven.Sel-sel gas mengembang dan
menyebabkan adonan naik.Karena reaksi yang terjadi ada 2 tahap itulah adonan bisa
mengantri di luar oven selama kurang lebih 15-20 menit tanpa kehilangan daya kembangnya.
2. Baking Soda
Baking soda adalah basa, dia menimbulkan efek rasa sedikit pahit kecuali
dipertemukan dengan suasana asam dari bahan lain, seperti buttermilk. Baking soda biasanya
dipakai dalam resep kue kering.Untuk kue kering, soda kue memberikan efek rasa kering,
rasa garing dan renyah pada cookies/kue kering.Apakah baking soda bisa diganti dengan
baking powder.Jika tidak tersedia baking soda, maka baking powder bisa digunakan sebagai
penggantinya, akan tetapi kita akan memerlukan baking powder dalam jumlah yang lebih
banyak dan hal tersebut bisa mempengaruhi rasa. Sebaliknya, jika dalam resep makanan di
sebutkan menggunakan baking powder, maka tidak dapat diganti dengan baking soda.Kenapa
demikian?karena pada baking soda tidak mengandung bahan pengasam sehingga jika
dipaksakan, maka kue yang kita buat tidak akan mengembang. Namun jangan terlalu
khawatir, kita bisa membuat baking powder sendiri jika kita mempunyai baking soda dan
krim tartar.Caranya cukup sederhana, yaitu dengan mencampurkan 2 bagian krim tartar
dengan 1 bagian baking soda (Anonim. 2015).
3. VX
Bahan tambahan pangan lain yang digunakan dalam pembuatan kue adalah VX.
Kandungan atau komposisi VX adalah sodium bicarbonat, sodium acid pirofosfat dan bahan
pengisi seperti pati jagung.Bentuknya berbeda dengan TBM, SP dan Ovalet yaitu berbentuk
serbuk putih.Jika ditinjau dari komposisi yang dikandungnya maka VX berfungsi sebagai
pengembang bukan sebagai pelembut sebagaimana klaim yang ada pada kemasannya.Jika
ditinjau dari komposisi bahan yang dikandungnya, maka dari segi kehalalannya produk ini
aman.Terkadang kita juga mendapati resep makanan yang menggunakan baking soda
maupun baking powder, sehingga kalo resepnya memakai baking powder dan baking soda
maka yang lebih bekerja sebagai bahan pengembang adalah baking powdernya. Baking soda
ditambahkan untuk menetralkan asam dalam resep dan menambah lembut dan juga sedikit
mengembangkan. Dan dipastikan baking powder atau baking soda ini homogen dalam
adonan, dengan cara diayak atau dicampurkan dengan bahan kering yang lain. Biasanya
diayak bersama-sama dengan terigu.Terlalu banyak menambahkan baking powder
menimbulkan rasa pahit, kue mengembang dengan cepat tapi kemudian kempes.Gelembung
udara dalam adonan membesar dan pecah, mengakibatkan kue kempes.Akan tetapi Bila
baking powder terlalu sedikit, volumekue kecil, tidak mengembang dan padat).
Bahan pengembang yang mereka gunakan ini, disebabkan oleh minimnya
pengetahuan masyarakat sebagian mereka menganggap bahan pengembang juga mengandung
zat-zat yang membahayakan seperti misalnya formalin yang terkadang ditambahkan dalam
pembuatan makanan, padahal bahan-bahan ini bukanlah zat beracun kecuali dalam mie
instan, seperti yang kita ketahui bahan pengembang merupakan salah satu contoh dari zat
aditif yang sengaja ditambahkan pada waktu pengolahan makanan. Dalam mie instan
digunakan bahan pengembang natrium tripolifosfat. Dengan digunakannya bahan
pengembang yang mengandung natrium ini maka akan menambah kadar natrium yang
terdapat dalam mie instan. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam
(NaCl) dan bahan pengembangnya. Natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie
instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita
maag dan hipertensi.
D. Mekanisme Kerja Pengembang Pada Adonan
Bahan pengembang alami yang banyak digunakan adalah jamur roti/ragi
roti/yeast.Bahan pengembang alami bekerja sesaat setelah dicampur dengan bahan makanan.
Bila dalam kondisi yang sesuai yaitu tanpa oksigen, zat pengembang akan bekerja dengan
baik menghasilkan gas CO2. Oleh karenanya setelah bahan tercampur dengan baik, adonan
akan ditutup beberapa saat agar zat pengembang dapat bekerja.
Bahan pengembang kimia yang umum digunakan adalah tepung soda kue yang terdiri
dari campuran natrium bikarbonat (NaHCO3), natrium alumunium sulfat (Na2Al2(SO4)4) dan
kalsium hidrofosfat (CaH4(PO4)2). Zat pengembang kimia bekerja pada saat kue dipanaskan
atau pada saat pemanggangan.Prinsip kerja bahan pengembang adalah menghasilkan gas CO2
yang dapat menyebabkan adonan mengembang.
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa prinsip
dari bahan pengembang seperti ragi, baking soda, baking powder yang cukup lazim
digunakan oleh masyarakat dalam membuat kue seperti roti, cokies atau cake adalah adanya
gas karbondioksida yang terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada dalam
tepung terigu) sehingga adonan menjadi mengembang karena gas yang dihasilkan semakin
lama akan semakin banyak. Pengembang pada makanan dibedakan menjadi dua macam yaitu
bahan pengembang mikroorganisme misalnya ragi roti, serta bahan pengembang kimiawi
misalnya baking soda, baking powder.
B. SARAN
Untuk para pembaca yang telah membaca makalah kami diharapkan nantinya dapat
menggunakan bahan pengembang dengan benar sesuai dengan bahan-bahan yang terkandung
dalam adonan agar kue yang dihasilkan sesuai yang diinginkan tidak
timbul rasa pahit ataupun kue yang volumenya kecil dan padat.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, Made. Dr. Prof., 2014. Roti Lebih Oke Ketimbang Mi Dan Nasi. Kompas
Cybermedia. Jakarta.
Buckle, K. A. dkk, 2017. Ilmu Pangan. UI-Press. Jakarta.
Lutfi. 2018. Sains Kimia Jilid 1 untuk SMP kelas VIII. Jakarta : Esis

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Agribusiness management
Agribusiness managementAgribusiness management
Agribusiness managementroni09071995
 
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI TAWAR)-AGUSTINA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI TAWAR)-AGUSTINA DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI TAWAR)-AGUSTINA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI TAWAR)-AGUSTINA DKK.Phaphy Wahyudhi
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKKPhaphy Wahyudhi
 
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.Phaphy Wahyudhi
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKPhaphy Wahyudhi
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.Phaphy Wahyudhi
 
Biologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiBiologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiMeri Septiani
 
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3Widuri Aja
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketanKurnia Wati
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
BAB I - IV (PEMBUATANN TAPE SINGKONG) 9C
BAB I - IV (PEMBUATANN TAPE SINGKONG) 9CBAB I - IV (PEMBUATANN TAPE SINGKONG) 9C
BAB I - IV (PEMBUATANN TAPE SINGKONG) 9CPhaphy Wahyudhi
 
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Phaphy Wahyudhi
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)UNESA
 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Firlita Nurul Kharisma
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Agribusiness management
Agribusiness managementAgribusiness management
Agribusiness management
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI TAWAR)-AGUSTINA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI TAWAR)-AGUSTINA DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI TAWAR)-AGUSTINA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI TAWAR)-AGUSTINA DKK.
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TAPE KETAN HITAM)-AZIZ DKK
 
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN DONAT KENTANG)-GITA DKK.
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
 
Biologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiBiologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alami
 
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketan
 
How to make fried rice
How to make fried riceHow to make fried rice
How to make fried rice
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
BAB I - IV (PEMBUATANN TAPE SINGKONG) 9C
BAB I - IV (PEMBUATANN TAPE SINGKONG) 9CBAB I - IV (PEMBUATANN TAPE SINGKONG) 9C
BAB I - IV (PEMBUATANN TAPE SINGKONG) 9C
 
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
 
Bab i iv
Bab i ivBab i iv
Bab i iv
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
 
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)
Laporan Realisasi Proposal Kewirausahaan: Dadar Tahu Kol (DARHUKOL)
 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
 
Materi praktek pastry I STP trisakti
Materi  praktek pastry I STP trisaktiMateri  praktek pastry I STP trisakti
Materi praktek pastry I STP trisakti
 

Similar to Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt

A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeRiniDwi7
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptxTrisnawati62
 
DONAT KENTANG.docx
DONAT KENTANG.docxDONAT KENTANG.docx
DONAT KENTANG.docxmamanriyadi
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi
Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota JambiPengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi
Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota JambiArgo Joan
 
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docxPowerBank12
 
mikroorganisme_susu.docx
mikroorganisme_susu.docxmikroorganisme_susu.docx
mikroorganisme_susu.docxESTERSITOMPUL5
 
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxREFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxFatinAliana
 
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxREFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxFatinAliana
 
SRT T5 BAB 4 (4.8) HIDANGAN ROTI DAN MASAKAN BERYIS
SRT T5 BAB 4 (4.8) HIDANGAN ROTI DAN MASAKAN BERYISSRT T5 BAB 4 (4.8) HIDANGAN ROTI DAN MASAKAN BERYIS
SRT T5 BAB 4 (4.8) HIDANGAN ROTI DAN MASAKAN BERYISMyu 21
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdfAPLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdfsukmiyatiagustin
 
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdfKelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdfnahdi1
 
X6 syadza adila putri
X6 syadza adila putriX6 syadza adila putri
X6 syadza adila putrisyadzaadila
 
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9BBAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9BPhaphy Wahyudhi
 

Similar to Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt (20)

A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
 
Rppdiansupervisi
RppdiansupervisiRppdiansupervisi
Rppdiansupervisi
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
 
MAKALAH.docx
MAKALAH.docxMAKALAH.docx
MAKALAH.docx
 
DONAT KENTANG.docx
DONAT KENTANG.docxDONAT KENTANG.docx
DONAT KENTANG.docx
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi
Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota JambiPengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi
Pengembangan Usaha Agroindustri Mie Instan di Kota Jambi
 
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx
 
mikroorganisme_susu.docx
mikroorganisme_susu.docxmikroorganisme_susu.docx
mikroorganisme_susu.docx
 
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxREFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
 
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docxREFLEKSI PASTRY YIM.docx
REFLEKSI PASTRY YIM.docx
 
laporan youghurt
laporan youghurtlaporan youghurt
laporan youghurt
 
SRT T5 BAB 4 (4.8) HIDANGAN ROTI DAN MASAKAN BERYIS
SRT T5 BAB 4 (4.8) HIDANGAN ROTI DAN MASAKAN BERYISSRT T5 BAB 4 (4.8) HIDANGAN ROTI DAN MASAKAN BERYIS
SRT T5 BAB 4 (4.8) HIDANGAN ROTI DAN MASAKAN BERYIS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
 
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdfAPLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdfKelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
 
X6 syadza adila putri
X6 syadza adila putriX6 syadza adila putri
X6 syadza adila putri
 
MAKALAH MIKROBIOLOGI
MAKALAH MIKROBIOLOGIMAKALAH MIKROBIOLOGI
MAKALAH MIKROBIOLOGI
 
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9BBAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
BAB I - IV (PEMBUATANN ROTI BAN) 9B
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Makalah kelompok 3 pengembang mata kuliah krt

  • 1. Tugas Kelompok MAKALAH KIMIA RUMAH TANGGA “ PENGEMBANG” DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 1. NUR HIKMAH UMAR (1716442001) 2. FITRIAH (181644009) 3. NIDYA NURAFIFAH (1816441001) 4. ANNISA MAULIDIA (1816441007) PRODI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2021
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Rumah Tangga dengan judul “Pengembang”. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Makassar, 29 April 2021 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar.......................................................................................................................... Daftar Isi................................................................................................................................... Bab 1 Pendahuluan.................................................................................................................... A. Latar Belakang.............................................................................................................. B. Rumusan Masalah......................................................................................................... C. Tujuan........................................................................................................................... Bab 2 Tinjauan Pustaka............................................................................................................ Bab 3 Pembahasan.................................................................................................................... A. Daftar Pustaka ..........................................................................................................................
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita hanya melihat bahan baku pembuatan kue adalah tepung terigu, gula, margarin, telur, susu dan bahan pengisi seperti cokelat, keju, vanila, dan seterusnya. Tak banyak yang tahu bahan tambahan pada sepotong kue.Kalaupun tahu, tak banyak yang paham unsur pembentuk bahan pengembang kue tersebut, sejauh mana peranan pengembang tersebut sehingga dapat membuat makanan menjadi mengembang. Dalam kehidupan terkadang banyak masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga yang menganggap bahwa baking soda dan backing powder itu sama. Namun pada kenyataannya kedua bahan pengembang ini berbeda. Inilah juga salah satu yang akan kami bahas dalam makalah kami mengenai perbedaan antara baking soda dan baking powder, produk kue yang mana yang menggunakan bahan pengembang ini. Seperti yang kita ketahui bahwa bahan pengembang merupakan zat aditif, timbul pertanyaan bagi kami, apakah bahan pengembang juga mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan. Nira adalah media yang subur untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri Acetobacter acetic dan sel ragi dari genus Saccharomyces. Pada nira yang mengalami fermentasi secara alami, sel ragi dari genus Saccharomyces akan lebih aktif untuk mensintesa gula (glokosa) dan menghasilkan alkohol dan gas CO2. Oleh karena dari asalnya nira aren sudah membawa sel ragi Saccharomyces tuac maka nira aren memiliki peluang untuk digunakan sebagai bahan pengembangan adonan roti atau cake. Jika fermentasi nira aren berlangsung lebih lanjut, maka akan semakin banyak alkohol yang dihasilkan sehingga keasaman bahan tersebut meningkat. Pada saat keasaman nira aren meningkat, maka bakteri Acetobacter acetic akan lebih aktif untuk mengubah alkohol menjadi asam asetat sehingga keasaman nira aren akan semaking tinggi dan dapat berpengaruh terhadap kualitas produk roti bila nira tersebut digunakan sebagai bahan pengembang.
  • 5. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian bahan pengembang? 2. Apa pengertian bahan pengembang mikroorganisme dan contohnya? 3. Apa pengertian bahan pengembang kimiawi dan contohnya? 4. Bagaimana mekanisme kerja pengembang pada adonan? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian bahan pengembang. 2. Mengetahui pengertian bahan pengembang mikroorganisme dan contohnya. 3. Mengetahui pengertian bahan pengembang kimiawi dan contohnya. 4. Mengetahui mekanisme kerja pengembang pada adonan.
  • 6. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Roti umumnya dibuat dari tepung terigu yang mampu menyerap air dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan struktur halus dan tekstur lembut. Agar adonan roti bisa mengembang, maka perlu ditambahkan gula, ragi roti dan soda kue. Ragi roti merupakan sejenis khamir yang hidup dengan menggunakan gula yang ditambahkan dalam adonan sebagai nutrisinya dan menghasilkan gas. Gas tersebut akan membuat adonan roti mengembang (Hafidz,2019). Adonan roti bisa mengembang, maka ditambahkan gula, ragi roti dan soda kue. Ragi roti merupakan sejenis khamir yang hidup dengan menggunakan gula yang ditambahkan di dalam adonan sebagai nutrisi dan menghasilkan gas. Untuk memproduksi roti yang lembut dan enak dikunyah, biasanya juga ditambahkan lemak berupa mentega putih atau shortening dan bahan pelembut (Anonim, 2015). Suhu pada saat terjadinya fermentasi sangat penting. Pada suhu yang rendah pembentukan gas terhambat sedang pada suhu yang tinggi terlalu banyak gas yang dihasilkan dan membuat volume menjadi terlalu besar sebelum gluten menjadi dewasa. Suhu optimum sekitar 25oC-30oC, sedangkan pH dari adonan yang masih baru dicampur sekitar 6,0 tetapi sebagai akibat fermentasi, pHnya turun menjadi 4,5. Setelah fermentasi, roti dimasak yang mengakibatkan kerusakan sel-sel khamir (Buckle,2017). Gula walaupun dalam jumlah sedikit perlu ditambahkan ke dalam adonan. Sebab gula dapat berperan sebagai sumber karbohidrat untuk mendukung pertumbuhan ragi roti yang akan menghasilkan gas CO2 dalam jumlah cukup untuk mengembangkan volume adonan secara optimal. Mentega ditambahkan ke dalam adonan untuk memudahkan pembentukan adonan. Serta melunakkan tekstur dan mencegah staling roti. Penambahan tepung susu dimaksudkan untuk memperbaiki tekstur dan meningkatkan kadar protein roti. Penambahan garam untuk memperbaiki cita rasa dan juga mendukung pertumbuhan khamir dalam menghasilkan gas CO2 (Astawan, 2014).
  • 7. BAB 3 PEMBAHASAN A. Pengertian Bahan Pengembang Pengembang adonan merupakan salah satu zat aditif makanan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk memantapkan bentuk dan rupa hasil pengolahan. Bahan pengembang adalah bahan tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue yang berfungsi untuk mengembangkan adonan supaya adonan menggelembung, Bertambah volumenya, demikian juga pada saat adonan dipanggang dapat lebih mengembang. Jika bahan pengembang dicampurkan kedalam adonan maka akan terbentuk gas karbon dioksida, gas inilah yang kemudian terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi mengembang karena gas yang dihasilkan semakin lama akan semakin banyak Bahan pengembang adonan dapat di bagi menjadi 2 yaitu bahan pengembang mikroorganisme misalnya ragi atau starter dan bahan pengembang kimiawi seperti soda kue, baking powder, VX. B. Pengertian Bahan Pengembang Mikroorganisme Dan Contohnya Selama ini banyak orang yang memiliki anggapan salah bahwa khamir sama dengan ragi. Pengertian tersebut disebarkan oleh orang-orang yang tidak mengerti secara mendalam tentang mikrobiologi. Ragi, atau dalam bahasa Inggris disebut starter, merupakan inokulum yang ditambahkan ke dalam suatu substrat sehingga substrat tersebut akan berubah, atau mengalami fermentasi. Pada umumnya, ragi yang digunakan oleh orang Indonesia untuk membuat makanan fermentasi, seperti tape dan tempe, mengandung lebih dari satu jenis mikroorganisme, baik khamir, kapang, maupun bakteri. Khamir, atau yeast dalam bahasa Inggris, adalah mikroorganisme uniseluler yang masuk ke dalam Kingdom Fungi.Anggota kingdom tersebut lainnya yang membentuk jaringan hifa (miselium) disebut kapang (mould), sedangkan yang membentuk badan buah (fruiting body) yang terlihat jelas oleh mata disebut cendawan (mushroom) (Miftahul. 2019). Pada roti, Ragi ini akan bekerja bila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat suatu adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori-pori.
  • 8. Ada 2 jenis ragi yang ada dipasaran yaitu: 1. Ragi kering. Jenis ragi kering ini ada yang berbentuk butiran kecil - kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecokelatan ini umumnya digunakan dalam pembuatan roti.Lain halnya dengan ragi kering jauh lebih praktis dalam penggunaannya.Aroma yang dihasilkannya pun tidak terlalu cocok karena memang khusus untuk pembuatan roti. Dalam penggunaannya, hampir semua orang lebih suka menggunakannya karena tinggal dicampur dengan adonan.Ragi roti bisa diperoleh dipasar tradisional, swalayan, ataupun toko bahan kue. Ragi kering yang terbentuk butiran dan bubuk ini bisa membuat adonan roti menjadi mengembang, empuk dan mulur.Untuk pemakaiannya, ragi kering bentuknya butiran harus dicampur dengan air hangat dan gula agar terbentuk 'adonan biang' sebelum dicampur dengan adonan tepung. Sedangkan ragi kering yang bentuknya butiran halus atau ragi instan, cara pemakaiannya bisa langsung dicampur dalam adonan tepung, gula, air dan bahan lainnya. 2. Ragi Padat Ragi padat yang bentuknya bulat pipih, sering digunakan dalam pembuatan tapai sehingga banyak orang menyebutnya dengan ragi tapai. Ragi ini dibuat dari tepung beras, bawang putih dan kayu manis yang diaduk hingga halus, lalu disimpan dalam tempat yang gelap selama beberapa hari hingga terjadi proses fermentasi. Setelah tumbuh jamur yang berwarna putih susu kemudian ragi ini dijemur kembali hingga benar - benar kering. Ragi padat memiliki aroma yang sangat tajam dengan aroma alkohol yang sangat khas.Ragi tapai banyak dijumpai dipasar tradisional bagian rempah atau bumbu dapur.Ragi padat, selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai terkadang juga untuk mengempukan ikan atau membuat pindang bandeng.Dalam penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya.Ragi padat, selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai terkadang juga untuk mengempukan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya.Dengan memperhatikan aktivitas yeast yang sangat reaktif dan beragam terhadap bahan makanan, maka dapat dikatakan yeast mempunyai potensi yang besar selain sebagai agen fermentasi, dapat memberi perubahan yang sangat signifikan baik dalam rasa, aroma maupun tekstur dari pangan tersebut.
  • 9. C. Pengertian Bahan Pengembang Kimiawi Dan Contohnya Zat pengembang adonan merupakan zat kimia yang akan terurai dengan menghasilkan gas dalam adonan roti. Pada saat kue atau roti dipanaskan dalam oven, zat ini akan menghasilkan gelembung gas karbon dioksida. Gelembung gas karbondioksida bersama udara dan uap air membuat kue atau roti mengembang dengan struktur berpori-pori. Baking soda ataupun baking powder adalah bahan pengembang yang ditambahkan ke dalam adonan kue sebelum dimasak untuk menghasilkan gas karbon dioksida yang dapat mengembangkan kue.Baking powder mengandung baking soda, tetapi kedua bahan tersebut digunakan dalam kondisi yang berbeda. Mungkin banyak yang bingung antara baking powder dengan soda kue.Dan kadang ada yang bilang keduanya sama-sama antara fungsi dan kegunaannya.Akan tetapi menurut kami jelas sangat sangat berbeda.Hal ini terlihat dari fisikya jika kita membeli bahan kue tersebut. Perbedaan yang mencolok jika kita raba (baking powder) halus seperti tepung terigu, sedangkan (soda kue ) agak sedikit ada butiran kecil. Dari bau yang dihasilkan juga kentara apabila kedua bahan tersebut di gunakan untuk bahan kue. Jika terlalu banyak baking powder maka kue akan mekar sekali, dan apabila terlalu banyak soda kue bau yang dihasilkan sedikit agak menyengat, dan rasanya (soda kue) kebanyakan akan terasa sedikit pahit. 1. Baking powder Baking powder adalah bahan pengembang (leavening agent) yang terdiri dari campuran sodium bicarbonat, satu atau lebih bahan pengembang lainnya seperti sodium aluminium fosfat atau monocalcium fosfat serta bahan yang bersifat inert seperti pati. Bahan yang bersifat inert ini ditambahkan pada campuran tersebut untuk menjaga komponen- komponen campuran tersebut tidak terpisah secara fisik serta meminimalkan terjadinya reaksi yang premature. Proses atau sumber bahan yang digunakan untuk menghasilkan baking powder dari segi kehalalannya aman. Baking powder tidak hanya terdiri dari sodium karbonat saja, tetapi di dalamnya terdapat juga bahan pengasam (krim tartar) dan bahan pengering (biasanya pati) (Anonim. 2019).. Ada dua jenis baking powder yang tersedia antara lain: a. Single-acting baking powder. Single-acting baking powder akan bersifat aktif jika dicampur dengan air dan bereaksi hanya dalam satu tahap saja, Single-acting baking powder yang biasa disebut baking powder saja diaktifkan oleh cairan adonan, jadiadonan dengan bahan ini harus segera dipanggang sesudahpengadukan/pencampuran/mixing.
  • 10. b. Double-acting powders atau biasa disingkat BPDA (baking powder double action) Bereaksi dalam dua tahap dan dapat bertahan beberapa saat (menunggu giliran) sebelum dipanggang. Reaksi pertama adalah ketika baking powder ditambahkan ke adonan dan menjadi terbasahi.Asam bereaksi dengan soda menghasilkan gas karbondioksida.Reaksi ke dua terjadi saat adonan diletakkan di dalam oven.Sel-sel gas mengembang dan menyebabkan adonan naik.Karena reaksi yang terjadi ada 2 tahap itulah adonan bisa mengantri di luar oven selama kurang lebih 15-20 menit tanpa kehilangan daya kembangnya. 2. Baking Soda Baking soda adalah basa, dia menimbulkan efek rasa sedikit pahit kecuali dipertemukan dengan suasana asam dari bahan lain, seperti buttermilk. Baking soda biasanya dipakai dalam resep kue kering.Untuk kue kering, soda kue memberikan efek rasa kering, rasa garing dan renyah pada cookies/kue kering.Apakah baking soda bisa diganti dengan baking powder.Jika tidak tersedia baking soda, maka baking powder bisa digunakan sebagai penggantinya, akan tetapi kita akan memerlukan baking powder dalam jumlah yang lebih banyak dan hal tersebut bisa mempengaruhi rasa. Sebaliknya, jika dalam resep makanan di sebutkan menggunakan baking powder, maka tidak dapat diganti dengan baking soda.Kenapa demikian?karena pada baking soda tidak mengandung bahan pengasam sehingga jika dipaksakan, maka kue yang kita buat tidak akan mengembang. Namun jangan terlalu khawatir, kita bisa membuat baking powder sendiri jika kita mempunyai baking soda dan krim tartar.Caranya cukup sederhana, yaitu dengan mencampurkan 2 bagian krim tartar dengan 1 bagian baking soda (Anonim. 2015). 3. VX Bahan tambahan pangan lain yang digunakan dalam pembuatan kue adalah VX. Kandungan atau komposisi VX adalah sodium bicarbonat, sodium acid pirofosfat dan bahan pengisi seperti pati jagung.Bentuknya berbeda dengan TBM, SP dan Ovalet yaitu berbentuk serbuk putih.Jika ditinjau dari komposisi yang dikandungnya maka VX berfungsi sebagai pengembang bukan sebagai pelembut sebagaimana klaim yang ada pada kemasannya.Jika ditinjau dari komposisi bahan yang dikandungnya, maka dari segi kehalalannya produk ini aman.Terkadang kita juga mendapati resep makanan yang menggunakan baking soda maupun baking powder, sehingga kalo resepnya memakai baking powder dan baking soda maka yang lebih bekerja sebagai bahan pengembang adalah baking powdernya. Baking soda
  • 11. ditambahkan untuk menetralkan asam dalam resep dan menambah lembut dan juga sedikit mengembangkan. Dan dipastikan baking powder atau baking soda ini homogen dalam adonan, dengan cara diayak atau dicampurkan dengan bahan kering yang lain. Biasanya diayak bersama-sama dengan terigu.Terlalu banyak menambahkan baking powder menimbulkan rasa pahit, kue mengembang dengan cepat tapi kemudian kempes.Gelembung udara dalam adonan membesar dan pecah, mengakibatkan kue kempes.Akan tetapi Bila baking powder terlalu sedikit, volumekue kecil, tidak mengembang dan padat). Bahan pengembang yang mereka gunakan ini, disebabkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat sebagian mereka menganggap bahan pengembang juga mengandung zat-zat yang membahayakan seperti misalnya formalin yang terkadang ditambahkan dalam pembuatan makanan, padahal bahan-bahan ini bukanlah zat beracun kecuali dalam mie instan, seperti yang kita ketahui bahan pengembang merupakan salah satu contoh dari zat aditif yang sengaja ditambahkan pada waktu pengolahan makanan. Dalam mie instan digunakan bahan pengembang natrium tripolifosfat. Dengan digunakannya bahan pengembang yang mengandung natrium ini maka akan menambah kadar natrium yang terdapat dalam mie instan. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. D. Mekanisme Kerja Pengembang Pada Adonan Bahan pengembang alami yang banyak digunakan adalah jamur roti/ragi roti/yeast.Bahan pengembang alami bekerja sesaat setelah dicampur dengan bahan makanan. Bila dalam kondisi yang sesuai yaitu tanpa oksigen, zat pengembang akan bekerja dengan baik menghasilkan gas CO2. Oleh karenanya setelah bahan tercampur dengan baik, adonan akan ditutup beberapa saat agar zat pengembang dapat bekerja. Bahan pengembang kimia yang umum digunakan adalah tepung soda kue yang terdiri dari campuran natrium bikarbonat (NaHCO3), natrium alumunium sulfat (Na2Al2(SO4)4) dan kalsium hidrofosfat (CaH4(PO4)2). Zat pengembang kimia bekerja pada saat kue dipanaskan atau pada saat pemanggangan.Prinsip kerja bahan pengembang adalah menghasilkan gas CO2 yang dapat menyebabkan adonan mengembang.
  • 12. BAB 4 PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa prinsip dari bahan pengembang seperti ragi, baking soda, baking powder yang cukup lazim digunakan oleh masyarakat dalam membuat kue seperti roti, cokies atau cake adalah adanya gas karbondioksida yang terperangkap didalam gluten (komponen protein yang ada dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi mengembang karena gas yang dihasilkan semakin lama akan semakin banyak. Pengembang pada makanan dibedakan menjadi dua macam yaitu bahan pengembang mikroorganisme misalnya ragi roti, serta bahan pengembang kimiawi misalnya baking soda, baking powder. B. SARAN Untuk para pembaca yang telah membaca makalah kami diharapkan nantinya dapat menggunakan bahan pengembang dengan benar sesuai dengan bahan-bahan yang terkandung dalam adonan agar kue yang dihasilkan sesuai yang diinginkan tidak timbul rasa pahit ataupun kue yang volumenya kecil dan padat.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Astawan, Made. Dr. Prof., 2014. Roti Lebih Oke Ketimbang Mi Dan Nasi. Kompas Cybermedia. Jakarta. Buckle, K. A. dkk, 2017. Ilmu Pangan. UI-Press. Jakarta. Lutfi. 2018. Sains Kimia Jilid 1 untuk SMP kelas VIII. Jakarta : Esis