Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Â
Istilah auksin (auxin) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun pada dikotil. Auksin alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat (indolasetic acid, IAA). Selain auksin alamiah ini, beberapa senyawa sintetik memiliki aktivitas auksin. Meskipun auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang paling penting adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Meristem apikal suatu tunas merupakan tempat utama sintesis auksin. Karena auksin dari apeks tunas begerak turun ke daerah pemanjangan sel, hormon akan merangsang pertumbuhan sel-sel tersebut (Campbell dkk., 2002).
Auksin merupakan hormon pertumbuhan tanaman yang ditemukan pertama kali, dimana hormon ini berperan dalam proses pemanjangan beberapa organ tumbuhan sebagai respon adanya ekspansi atau peluasan sel (Opik et al., 2005). Auksin alamiah yang ditemukan pada tanaman berupa asam indolasetat atau indolasetic acid (IAA). IAA merupakan salah satu hormon auksin yang paling aktif, dimana hormon ini dihasilkan dari metabolisme atau sintesis L-Tryptophan (Shahab et al., 2009). Auksin berperan dalam proses perkembangan tumbuhan pada tahapan lebih lanjut serta dapat merubah ekspresi gen dengan cepat sehingga menyebabkan sel-sel di daerah pemanjangan menghasilkan protein-protein baru dalam waktu singkat (Verheye, 2010).
Auksin alami yakni tanaman yang dapat memproduksi sendiri hormon auksin endogen. Auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh tanaman, contohnya hormon IAA dan IBA. Zat pengatur tumbuh tanaman merupakan susunan organik berbeda dengan nutrient, dimana hormon dihasilkan oleh tanaman dalam konsentrasi yang bisa mengatur proses fisiologi tanaman yang aktivitasnya dapat merangsang atau mendorong pengembangan sel, auksin sudah tersedia secara alami pada tumbuhan (Patma dkk., 2013).
Auksin sintetik yakni hormon yang berasal dari luar tubuh tumbuhan (auksin eksogen) yakni buatan manusia. Salah satu jenis auksin sintetik yang dijual di pasaran adalah atonik. Atonik merupakan salah satu merk dagang yang mengandung pengatur tumbuh auksin yang dapat merangsang pertumbuhan akar dan dapat mempercepat perkecambahan benih. Antonik ini hanya efektif pada lama perendaman tertentu. Cara pemberian zat pengarur tumbuh dapat dalam bentuk pencelupan, perendaman, penyemprotan, pengolesan dan lain-lain (Kumianjani dkk., 2013).
Kesimpulan
Hormon NAA, AIA, 2,4 D berpengaruh dalam pertumbuhan panjang jaringan koleoptil dan jaringan radikula. Pertambahan panjang jaringan tertinggi terdapat pada hormon NAA jaringan koleoptil sebesar 7,6 mm dan jaringan radikula sebesar 1,8 mm. Pertambahan panjang jaringan terendah terdapat pada akuades yaitu jaringan koleoptil sebesar 0,4 mm dan jaringan radikula 1 mm.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG âPENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Â
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG âPENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTAâ
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
Â
Kemampuan bertunas berhenti saat biji mengalami dormansi. Dormansi terjadi segera setelah pemanenan atau saat kondisi lingkungannya tidak mendukung pada periode akhir pertumbuhannya. Fase awal dormansi ini merupakan titik awal proses pematangan fisiologis, seringkali disebut sebagai âwilting pointâ. Periode dormansi dapat didefinisikan sebagai periode menurunnya aktivitas metabolisme endogeneous dimana biji tidak menunjukkan pertumbuhan tunas di dalam atau di luar, walaupun komoditas tetap mempertahankan potensi pertumbuhannya pada masa berikutnya saat kondisi memungkinkan. Kemampuan dormansi ini merupakan karakteristik yang membedakan antar spesies dan varietas. Periode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban, oksigen dan CO2, komposisi atmosfir ruang penyimpanan serta ada atau tidaknya luka karena kerusakan fisik atau penyakit (Estiasih, dkk., 2017).
Dormansi merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi yang disebabkan adanya pengaruh dari dalam biji (Salisbury dan Ross, 1995). Dormansi benih mengakibatkan benih menjadi sulit berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat atau tekstur kulit biji yang keras (Mulyana dan Asmarahman, 2012).
Bila penyebab terjadinya dormansi adalah embrio benih disebut dormansi fisiologi, sedangkan bila penyebabnya kulit benih disebut dormansi fisik. Penyebab dormansi fisik dan dormansi fisiologi dapat dijumpai pada berbagai spesies, tetapi ada spesies yang mempunyai dormansi ganda. Dari semua perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi (dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi benih aren, sebab mampu mempercepat proses perkecambahan (43 hari setelah ditanam) dan mempunyai daya berkecambah yang tinggi yaitu 79,41 % (Hartawan, 2016).
Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Skarifikasi mekanik meliputi pengamplasan, pengikiran, pemotongan dan penusukan bagian tertentu pada benih. Kimiawi biasanya dilakukan dengan menggunakan air panas dan bahan-bahan kimia seperti asam kuat (H2SO4 dan HCl), alkohol dan H2O2 yang bertujuan untuk merusak atau melunakkan kulit benih (Kartika, et al., 2015).
Kesimpulan
Proses dormansi biji sirsak cepat tumbuh pada biji yang diamplas, dibandingkan dengan biji yang direndam H2SO4 dan dicuci air.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Â
Istilah auksin (auxin) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun pada dikotil. Auksin alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat (indolasetic acid, IAA). Selain auksin alamiah ini, beberapa senyawa sintetik memiliki aktivitas auksin. Meskipun auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang paling penting adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Meristem apikal suatu tunas merupakan tempat utama sintesis auksin. Karena auksin dari apeks tunas begerak turun ke daerah pemanjangan sel, hormon akan merangsang pertumbuhan sel-sel tersebut (Campbell dkk., 2002).
Auksin merupakan hormon pertumbuhan tanaman yang ditemukan pertama kali, dimana hormon ini berperan dalam proses pemanjangan beberapa organ tumbuhan sebagai respon adanya ekspansi atau peluasan sel (Opik et al., 2005). Auksin alamiah yang ditemukan pada tanaman berupa asam indolasetat atau indolasetic acid (IAA). IAA merupakan salah satu hormon auksin yang paling aktif, dimana hormon ini dihasilkan dari metabolisme atau sintesis L-Tryptophan (Shahab et al., 2009). Auksin berperan dalam proses perkembangan tumbuhan pada tahapan lebih lanjut serta dapat merubah ekspresi gen dengan cepat sehingga menyebabkan sel-sel di daerah pemanjangan menghasilkan protein-protein baru dalam waktu singkat (Verheye, 2010).
Auksin alami yakni tanaman yang dapat memproduksi sendiri hormon auksin endogen. Auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh tanaman, contohnya hormon IAA dan IBA. Zat pengatur tumbuh tanaman merupakan susunan organik berbeda dengan nutrient, dimana hormon dihasilkan oleh tanaman dalam konsentrasi yang bisa mengatur proses fisiologi tanaman yang aktivitasnya dapat merangsang atau mendorong pengembangan sel, auksin sudah tersedia secara alami pada tumbuhan (Patma dkk., 2013).
Auksin sintetik yakni hormon yang berasal dari luar tubuh tumbuhan (auksin eksogen) yakni buatan manusia. Salah satu jenis auksin sintetik yang dijual di pasaran adalah atonik. Atonik merupakan salah satu merk dagang yang mengandung pengatur tumbuh auksin yang dapat merangsang pertumbuhan akar dan dapat mempercepat perkecambahan benih. Antonik ini hanya efektif pada lama perendaman tertentu. Cara pemberian zat pengarur tumbuh dapat dalam bentuk pencelupan, perendaman, penyemprotan, pengolesan dan lain-lain (Kumianjani dkk., 2013).
Kesimpulan
Hormon NAA, AIA, 2,4 D berpengaruh dalam pertumbuhan panjang jaringan koleoptil dan jaringan radikula. Pertambahan panjang jaringan tertinggi terdapat pada hormon NAA jaringan koleoptil sebesar 7,6 mm dan jaringan radikula sebesar 1,8 mm. Pertambahan panjang jaringan terendah terdapat pada akuades yaitu jaringan koleoptil sebesar 0,4 mm dan jaringan radikula 1 mm.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG âPENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Â
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG âPENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTAâ
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
Â
Kemampuan bertunas berhenti saat biji mengalami dormansi. Dormansi terjadi segera setelah pemanenan atau saat kondisi lingkungannya tidak mendukung pada periode akhir pertumbuhannya. Fase awal dormansi ini merupakan titik awal proses pematangan fisiologis, seringkali disebut sebagai âwilting pointâ. Periode dormansi dapat didefinisikan sebagai periode menurunnya aktivitas metabolisme endogeneous dimana biji tidak menunjukkan pertumbuhan tunas di dalam atau di luar, walaupun komoditas tetap mempertahankan potensi pertumbuhannya pada masa berikutnya saat kondisi memungkinkan. Kemampuan dormansi ini merupakan karakteristik yang membedakan antar spesies dan varietas. Periode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban, oksigen dan CO2, komposisi atmosfir ruang penyimpanan serta ada atau tidaknya luka karena kerusakan fisik atau penyakit (Estiasih, dkk., 2017).
Dormansi merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi yang disebabkan adanya pengaruh dari dalam biji (Salisbury dan Ross, 1995). Dormansi benih mengakibatkan benih menjadi sulit berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat atau tekstur kulit biji yang keras (Mulyana dan Asmarahman, 2012).
Bila penyebab terjadinya dormansi adalah embrio benih disebut dormansi fisiologi, sedangkan bila penyebabnya kulit benih disebut dormansi fisik. Penyebab dormansi fisik dan dormansi fisiologi dapat dijumpai pada berbagai spesies, tetapi ada spesies yang mempunyai dormansi ganda. Dari semua perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi (dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi benih aren, sebab mampu mempercepat proses perkecambahan (43 hari setelah ditanam) dan mempunyai daya berkecambah yang tinggi yaitu 79,41 % (Hartawan, 2016).
Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Skarifikasi mekanik meliputi pengamplasan, pengikiran, pemotongan dan penusukan bagian tertentu pada benih. Kimiawi biasanya dilakukan dengan menggunakan air panas dan bahan-bahan kimia seperti asam kuat (H2SO4 dan HCl), alkohol dan H2O2 yang bertujuan untuk merusak atau melunakkan kulit benih (Kartika, et al., 2015).
Kesimpulan
Proses dormansi biji sirsak cepat tumbuh pada biji yang diamplas, dibandingkan dengan biji yang direndam H2SO4 dan dicuci air.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan IklimStanley James
Â
Proses utama yang membentuk 3 kumpulan utama hujan melalui proses pemeluwapan, perbezaan awan secara vertikal, proses pengangkatan (uplifting) dalam membentuk awan dan faktor2 yang memberi kesan kpd cuaca dan iklim sepanjang tahun.
materi struktur bumi dan dinamikanya berisi lapisan bumi, bahan penyusun dan dinamikanya, termasuk di dalamnya adalah macam2 gunung berapi, bencana alam akibat pergerakan lempeng bumi, dll. materi ipa ini diberikan untuk siswa k13 kelas vii semester 2
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar pengertian tanah secara umum.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah berdasarkan pandangan ahli kimia, geologi, pertanian, geomorfologi.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah menurut ilmu pedologi dan edapologi.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tanah menurut ilmu geografi.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya presipitasi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian presipitasi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya presipitasi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara presipitasi orografis, frontal dan konvektif
4. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk presipitasi
5. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur presipitasi.
Awan adalah sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Atau Awan adalah massa kecil dari tetesan air atau kristalbeku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau tubuh planet lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula.
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalNurfaizatul Jannah
Â
Naiknya suhu permukaan laut di Pasifik Tengah dan Timur mengakibatkan perubahan cuaca dan iklim global, dimana saat terjadinya El-Nino Indonesia mengalami kekeringan dan hal sebaliknya terjadi pada Amerika Selatan
Similar to Laporan praktikum klimatologi awan (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI
âANGIN dan KEAWANANâ
(Acara V & VI)
Oleh :
Nama : Venny Novia Utami Putri
NPM : E1B009049
Hari/tanggal : Rabu/1 Desember 2010
Co.Ass. :
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI BUDI DAYA HUTAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2010
I.PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Awan adalah kumpulan titik-titik air dan atau es yang melayang- layang di atmosfer
sebagai hasil proses kondensasi yang terdapat pada ketinggian tertentu yang disebabkan karena
naiknya udara secara vertikal karena proses pendinginan udara secara adiabatik di atmosfer.
Awan bersifat mengabsorsi dan merefleksikan radisi surya dan radiasi dari bumi dapat
2. memanaskan atau mendinginkan suhuudara. Bentuk awan dengan kharateristiknya juga
mencerminkan potensi hujan disuatu daerah di permukaan bumi.
Dalam proses pembentukan awan tidak terlepas dari proses kondensasi yaitu perubahan
dari uap air menjadi butir-butir atau es, dan kondensasi ini terjadi karena pendinginan udara. Jika
udara mengalami pendinginan maka kapasitasnya untuk menampung uap air menurun dan paada
suatu titik penurunan suhu udara ini menyebabkan udara kenyang atau jenuh (RH = 100%). Suhu
pada saat kenyang disebut suhu titik embun.
Jika suhu udara turun hingga di bawah titik embun maka udara tidak mampu
menampung uap air keluar sebagai titik air dan atau es.Jadi pengembunan sangat ditentukan oleh
RH dan suhu. Jika RH tinggi diperlukan sedikit penurunan suhu hingga terjadi penurunan suhu
hingga terjadi pengembunan, sebaliknya RH rendah diperlukan banyak penurunan suhu udara
untuk terjadinya pengembunan.
Angin merupakan sumber daya alam yang tidak dapat habis yang bergerak kapan saja apa
bila massa udara di permukaan bumi memilki tekanan yang berbeda-beda oleh karena factor
tekanan yang bersuhu tinggi dengan tekanan yang bersuhu rendah.
Pentingnya angin bagi kehidupan manusia membuat para ilmuwan dan pelajar mempelajar i
serta mengamati pergerakan angin dan danpaknya bagi aktifitas manusia kehususnya bagi para
petani. dalam klimatologi angin diamati dalam kecepatan dan arahnya. Kecepatan angin adalah
jarak tempuh massa udara yang bergerak tersebut dalam waktu tertentu; jadi satuannya adalah
jarak perwaktu seperti meter per detik, kilometer per jam. sedang arah angin merupakan arah
datangnya angin. Misalnya angin barat adalah yang bertiup dari barat.
2.1 Tujuan
1. Memberikan pengertian tentang pergerakan massa udara pada berbagai tempat.
2. Untuk mengetahui macam-macam bentuk awan.
3. Untuk memberikan pengertian kemungkinan terjadinya hujan dengan melihat kondisi
cuaca beberapa waktu sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PEMBENTUKAN AWAN
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka
terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
īąī ī Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat.
Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu
yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang
tak terhingga banyaknya.
3. īąī ī Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi
semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan
itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga
sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan
hilanglah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang
terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan
kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan. http://www.wikimediafoundation.org/
2.2 BENT UK-BENTUK AWAN
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi
bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang
bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan
Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus).
Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak
gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus,
dan yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah
rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya guruh dan
petir.
Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-stratus
yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus
yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang
tipis bertebar seperti asap. mailto:doni@gramacom.co.id
2.3 JENIS-JENIS AWAN
a) Stratus
Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan hujan gerimis
salju.
4. b) Kumulus
Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam dan di atasnya
putih. Awan ini biasanya menghasilkan hujan
c) Stratokumulus
Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang dan tidak
membawa hujan.
d) Kumulonimbus
Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa badai.
e) Nimbostratus
Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah bergerigi serta membawa
hujan atau salju.
f) Altostratus
Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung hujan.
g) Altokumulus
Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau melingkar seperti makaroni.
h) Sirus
Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-garis
i) Sirostratus
Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit
j) Sirokumulus
Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil.
2.4 KETINGGIAN AWAN
Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari bagian dasar
īąī ī Stratus, di bawah 450 m
īą Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian 450 - 2000 m
īąī ī Nimbostratus, 900 - 3000 m
īą Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 - 7000m
īą Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 - 13.500 m
Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak pegunungan Jaya Wijaya
di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga
5. Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada
ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus,
dan alto-sirus. http://id.wikipedia.org/wiki/awan
2.5 PENGERTIAN ANGIN
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara
yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu
udara yang tinggi. http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html
6. Meskipun pada kenyataan angin tidak dapat dilihat bagaimana wujudnya, namun masih
dapat diketahui keberadaannya melalui efek yang ditimbulkan pada benda â benda yang mendapat
hembusan angin. Seperti ketika kita melihat dahan â dahan pohon bergerak atau bendera yang
berkibar kita tahu bahwa ada angin yang berhembus. Dari mana angin bertiup dan berapa
kecepatannya dapat diketahui dengan menggunakan alat â alat pengukur angin.
2.6 SIFAT ANGIN
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara
dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi
lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran
naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi. http://perpustakaan-online.
blogspot.com/2008/05/angin.html
2.7 TERJADINYA ANGIN
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima
oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih
besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih
rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas
lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan
terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena
banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih
rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga
dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak
ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana
hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunaka n
telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan
7. secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa
ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan
sebagainya untuk menciptakan angin. http://perpustakaan-online.
blogspot.com/2008/05/angin.html
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau
aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita. Bau masakan,
bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya
adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin. http://organisasi.org/blog-gratis-bahasa-indonesia-
untuk-anda-ngeblog-yuk
2.8 ALAT-ALAT UNTUK MENGUKUR ANGIN ANTARA LAIN:
ī
Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.
ī
Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
ī
Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin.
Yang biasanya banyaditemukan di bandara â bandara.
2.9 JENIS ANGIN
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin musim.
ī ī ī ī ī ī Angin lokal 3 macam yaitu :
I. Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai.
Angin laut terjadi pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan.
Angin bertiup dari laut ke darat. Sebaliknya, angin darat terjadu pada malam hari daratan lebih
cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan
bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut.
II. Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas
dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir
dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir
dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.
III. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
8. Angin Fohn atau Angin jatuh ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng
pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok
(Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di
Sulawesi Selatan).
ī ī ī ī ī ī Angin musim ada 5 macam yaitu :
I. Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah
ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan
Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di sekitar khatulistiwa, kedua angin
passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut
dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan
Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi.
Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya
daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
II. Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum
subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat
Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar
lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang
kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk
gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di
Australia.
Di daerah Subtropik (30o â 40o LU/LS) terdapat daerah âteduh subtropikâ yang udaranya tenang,
turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU â 10o LS terdapat
juga daerah tenang yang disebut daerah âteduh ekuatorâ atau âdaerah doldrumâ
III. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke
daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di
belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan
pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin
Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
9. IV. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum.
Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut
angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
V. Angin Muson (Monsun)
Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode
yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap
setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan
setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober â April, matahari
berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperole h
pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah
(depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini
menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan
angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan.
Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap
air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. (Busri dan Syamsu, 2000)
Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak
merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi
lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah,
sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya
angin dari australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan
dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas
maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi
musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya.
Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim
kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh
yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim
10. pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba
dalam waktu singkat dan lebat. http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html
BAB III
METODOLOGI
3.1 ALAT DAN BAHAN KEAWANAN
Adapun bahan yang akan dipakai untuk membantu proses pengamatan adalah sebagai berikut ;
īąī ī Anemometer dandvan
īą Termometer dan hygrometer
īąī ī Barometer
īąī ī Kertas
īąī ī Pensil dan penggaris
3.2 PROSEDUR KERJA KEAWANAN
īą Mengamati keadaan keawanan sejak pagi hari mulai matahari terbit hingga hampir terbenam
īą Menyalin dan mengamatai poses pembentukan keawanan serta unsur-unsur lain, yaitu jarak
pandang, suhu udar, kelembapan udara, tekanan udara, dan arah serta kecepatan angin.
11. īąī ī Mengamati setiap unsur-unsur yang ada pada awan setiap jam.
īąī ī Pengamtan dilakukan secra bebas, baik secara kelompok maupun secra individu.
īąī ī Mencatat apabila terjadi kemungkinan datangnya hujan. memperkirakan berapa luas dan lamanya
hujan membasahi permukaan bumi.
3.3 BAHAN DAN ALAT ANGIN
Adapun bahan yang akan dipakai untuk membantu proses pengamatan adalah sebagai berikut ;
īąī ī Kertas Pengamatan
īą Pensil dan Penghapus
īąī ī Kayu Bakaran
īąī ī Bendera
īą dan Tumbuhan Sekitar Pekarangan
3.4 PROSEDUR KERJA ANGIN
īąī ī Menyiapkan beberapa alat sesuai yang tercamtum diatas.
īąī ī Untuk mengetahui arah angin dapat membakar sebuah kayu. Ketika api sudah menyala lalu
dipadankan karena pada pengamatan ini asap dari bakaran dapat membantu arah angin bila angin
bergerak bersekala kecil.
īąī ī Menggunakan bendera untuk mengamti arah angin dan kecepatan angin bila bersekala sedang
īą Mengamati pepohonan bila angin bersakala besar.
īą pengamtan dilakukan setiap jam.
īą mencatat hasil yang diperoleh dari alat-alat pendukung pengamtan arah dan kecepatan angin.
12. V. HASIL DAN PENGAMATAN
Hari yang baik untuk mengamati proses pergerakan awan selama12 jam adalah diawali
dengan cuaca mendung dan kemudian di akhiri dengan awan tertutup Dari pengamatan yang
dilakukan maka penulis menyajikan dalam bentuk table sebagai berikut :
Lokasi : Sawah Lebar. tgl: Minggu,5 Desember 2010
Awan Angin
Pukul Simbol Kodifikasi Deskripsi Nama awan Arah
Angin
Kecepatan
(beaufort)
06:00 wib
s/d
08:00 wib
7/8
Hampir
Tertutup
Cirrus
cnnoulus
-
0-0,2 m/s
08:00 wib
s/d
10:00 wib
2/8
Sedikit
Berawan
Stratus
-
1,6-3,3 m/s
10:00 wib
s/d
12:00 wib
3/8
Agak
berawan
Stratus
cumulus
Dari Laut
3,4-5,4 m/s
12:00 wib
s/d
14:00 wib
6/8
Sangat
berawan
cumulus
Dari Laut
8,0-10,7
m/s
14:00 wib
s/d
16:00 wib
7/8
Hampir
tertutup
Cumulus
Dari Laut
10,8-13,8
m/s
16:00 wib
s/d
18:00 wib
8/8
tertutup
nimbostratus
Dari Darat
1,6-3,3 m/s
VI.PEMBAHASAN
6.1 KEAWANAN
Pengamatan dilakukan di sekitar tempat tinggal penulis yaitu di halaman rumah Sawah
Lebar No 33 RT 24 RW 007 Kecamatan Muara Ratu Agung Kota Bengkulu. Pengamatan
dilakukan selama dua jam berturut-turut mulai dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00 WIB sesuai
dengan ketentuan yang diterapkan. Dari hasil pengamatan yang diperolah penulis yaitu yang
tercamtum pada bab empat, maka penulis mencoba membahas beberapa hal yang terpenting
mengenai proses terbentuknya awan serta pergerakannya.
Terbentuknya awan adalah pada saat penyinaran panjang matahari kepermukaan bumi
yang menyebabkan terjadinya pengupan disekitar permukaan bumi yang membentuk partikel-pertikel
kecil yang akan naik keudara membentuk awan. Awan sifatnya tidak tetap, awan akan
13. bergerak kemana saja seiring dengan pergerakan angin. Karenan pengaruh angin maka
terbentuklah jenis-jenis awan menerut bentuk yang diciptakan oleh angin. Oleh sebab itu angin
sangat berperan aktip untuk menentukan apakah akan terjadi hujan atau tidak, sebab awan
dikatakan akan hujan bila awan membentuk gumpala-gumpalan besar yang disusun atau yang
dipertemukan oleh angin dari awan yang satu dengan awan yang lain. Perlu diketahui bahwa
Penyebaran awan biasanya identik dengan penyebaran hujan yaitu kawasan yang tinggi terjadi di
ekuator karena merupakan wilayah konvergensi udara dan kuatnya radiasi surya dan terendah di
wilayh subtropika sekitar 20o -30o lintang bumi karena merupakan wilayah disvergensi. Keawanan
maksimum biasanya siang hingga sore hari minimum malam hari ketika udara stabil. Keawanan
ini terjadi pada pagi hari ketika kabut naik yang banyak terjadi di daerah yang lembab dan danau.
Keawanan terbesar terdapat diwilayah sekitar lintang 60o lintang bumi (lintang pertengahan)
karena wilayah ini merupakn pertemuan massa udara yang hangat dan lembab dari lintang rendah
dengan massa udara dingin dari wilayah kutub.
Awan juga dapat membentuk energy petir. Energy petir terjadi ketika terjadinya gesekan
hebat antara awan yang satu dengan awan yang lain karena factor perbedaan tekanan udara. Selain
hujan yang dihasilkan oleh awan, awan juga dapat menghasilkan butiran-butiran halus es atau yang
disebut dengan salju. Salju dapat terjadi ketika suhu udara dibawa 0 .
6.2 ANGIN
Dari hasil pengamatan yang diperolah penulis yaitu yang tercamtum pada bab empat maka
penulis mencoba membahas beberapa hal yang terpenting mengenai arah dan kecepatan angin
menurut sekala beaufort serta menfaatnya bagi kehidupan manusia.
Angin merupakan hal terpenting dalam bidang pertanian, sebab angin sangat mempengaruhi
musim. Angin juga dapat membantu proses perkawinan yaitu dimana serbuksari akan
diterbangkan kekepala putik. Proses terjadinya pergerakan angin dipengaruhi oleh karena adanya
tekanan udara yang berbeda, yaitu antara suhu udara yang tinggi bergerak ke suhu yang lebih
rendah. Angin juga dapat menentukan kapan terjadinya hujan dan juga mengumpulkan awan-awan
yang ada menjadi sebuah awan yang bergumpal (padat) atau pergerakan angin seiring dengan
pergerakan awan. Angin merupakan udara yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Udara yang bergerak secara vertikal biasanya tidak
14. disebut angin melainkan gerakan udara sedangkan udara bergerak berputar disebut turbulens i.
Penyebab utama perbedaan tekanan udara adalah perbedaan pemanas dan pendingin atau suhu
pada tempat-tempat di permukaan bumi.
Angin berfungsi sebagai : pemindahan panas, pemindahan uap air, awan dan pemindahan
bahan-bahan atau partikel yang ada di udara seperti debu, spora, tepung sari dll. Angin mempunyai
energi, oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk pelayaran, pergerakan kipas dll. Ada kalanya
angin berkecepatan tinggi disebut badai dapat menimbulkan kerusakan bangunan, tumbangnya
pohon-pohon, erosi, mengganggu pelayaran dan penebangan. pada praktikum kali ini penulis
diajak untuk memahami siklus udara dan proses terbentuknya udara serta manfaatnya bagi
manusia . Selain itu penulis juga merenungkan bahwa sempurnanya keuasa Tuhan yang
menciptakan alam dan prangkatnya semua disusun secara sitemamatis menjadi sumber kebutuhan
manusia.
BAB VII
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
īą Awan terbentuk karena terjadinya pengupan dipermukaan bumi yang membentuk molekul-molekul
kecil, karena pengaruh massa jenis lebih rendah maka naik ke permukaan atmosfir membentuk
gumpalan yaitu awan.
īą Terjadinya hujan dipengaruhi oleh pergerakan angin serta suhu udara disekitar permukaan bumi.
īą Pergerakan awan seiring dengan pergarakan angin, karena factor cepat lambatnya pergerakan angin
maka terbentuklah jenis-jenis awan menurut gerak angin.
īąī ī Angin dikatakan bergerak apabila tekanan udara berbeda dalam artian suhu udara dipermukaan
bumi adalah yang menentukan terjadinya pergerakan awan.
īą Pergerakan angin berubah-ubah setiap waktunya dalam artian tidak semua kecepatan angin sama
atau bisa saja sama kecepatan apa bila tidak di pengaruihi oleh perbedaan suhu panas dan suhu
dingin.
15. īąī ī Kecepatan angin dapat kita perhatikan dengan fenomena alam yaitu seperti pergerakan ranting
pohon dan burung di udara.
īą Kecepatan angin dapat membantu manusia untuk menentukan terjadinya hujan, atau biasanya angin
yang kencang dapat membawa partikel-pertikel dari suatu tempat ketempat lain.
DAFTAR PUSTAKA
Daldjuni.1993.Pokok â pokok klimatologi.penerbit Alumni.Bandung
Hasan .U.M.1970. Dasarâdasar Meterologi Pertanian.Pt.soeroengan.Jakarta
Handoko,1993,Klimatologi Dasar,Institut Pertanian Bogor,Bogor.
http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html
http://organisasi.org/blog-gratis-bahasa- indonesia-untuk-anda-ngeblog-yuk
http://www.wikimediafoundation.org/
http://id.wikipedia.org/wiki/awan
mailto:doni@gramacom.co.id
Nur muin, S, 2008. Penuntun Praktikum Agroklimatologi, Universitas Bengkulu
Saleh,B dan Nur,M.S,2000,Bahan Ajar Perkuliahan Dasar-Dasar
Klimatologi Universitas Bengkulu,Bengkulu