SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
PRAKTIKUM IX
PEMECAHAN DORMANSI BIJI SIRSAK
(Annona muricata L.)
Fauziah Khoirun Nisa
17030244003
Biologi 2017 D
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018/2019
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Pemecahan Dormansi
Biji Sirsak (Annona muricata L.)” adalah bagaimana pengaruh pengaruh berbagai
macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.)?
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada “Pemecahan Dormansi Biji Sirsak (Annona
muricata L.)” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengatahui pengaruh
berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona
muricata L.).
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis:
Hipotesis a (Ha) : Ada pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap
pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.).
Hipotesis nol (H0) : Tidak ada pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap
pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.).
D. Kajian Pustaka
Kemampuan bertunas berhenti saat biji mengalami dormansi. Dormansi
terjadi segera setelah pemanenan atau saat kondisi lingkungannya tidak
mendukung pada periode akhir pertumbuhannya. Fase awal dormansi ini
merupakan titik awal proses pematangan fisiologis, seringkali disebut sebagai
‘wilting point’. Periode dormansi dapat didefinisikan sebagai periode menurunnya
aktivitas metabolisme endogeneous dimana biji tidak menunjukkan pertumbuhan
tunas di dalam atau di luar, walaupun komoditas tetap mempertahankan potensi
pertumbuhannya pada masa berikutnya saat kondisi memungkinkan. Kemampuan
dormansi ini merupakan karakteristik yang membedakan antar spesies dan
varietas. Periode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban,
oksigen dan CO2, komposisi atmosfir ruang penyimpanan serta ada atau tidaknya
luka karena kerusakan fisik atau penyakit (Estiasih, dkk., 2017).
Dormansi merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan
tidak dapat terjadi yang disebabkan adanya pengaruh dari dalam biji (Salisbury
dan Ross, 1995). Dormansi benih mengakibatkan benih menjadi sulit
berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat atau tekstur kulit biji yang keras
(Mulyana dan Asmarahman, 2012).
Bila penyebab terjadinya dormansi adalah embrio benih disebut dormansi
fisiologi, sedangkan bila penyebabnya kulit benih disebut dormansi fisik.
Penyebab dormansi fisik dan dormansi fisiologi dapat dijumpai pada berbagai
spesies, tetapi ada spesies yang mempunyai dormansi ganda. Dari semua
perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi
(dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi
benih aren, sebab mampu mempercepat proses perkecambahan (43 hari setelah
ditanam) dan mempunyai daya berkecambah yang tinggi yaitu 79,41 %
(Hartawan, 2016).
Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti
skarifikasi mekanik dan kimiawi. Skarifikasi mekanik meliputi pengamplasan,
pengikiran, pemotongan dan penusukan bagian tertentu pada benih. Kimiawi
biasanya dilakukan dengan menggunakan air panas dan bahan-bahan kimia seperti
asam kuat (H2SO4 dan HCl), alkohol dan H2O2 yang bertujuan untuk merusak
atau melunakkan kulit benih (Kartika, et al., 2015).
Hormon yang berperan dalam dormansi biji adalah hormon asam absisat
(ABA). Hormon ini dihasilkan pada tunas terminal dan berperan dalam
memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan bagian primordia daun untuk
mengalami perkembangan menjadi sisik yang nantinya berfungsi untuk
melindungi tunas yang mengalami dormansi pada musim dingin. Hormon asam
absisat juga berperan dalam menghambat pembelahan sel pada kambium
pembuluh. Biji akan melakukan perkecambahan ketika asam absisat dihambat
dengan cara membuatnya tidak aktif. Biji memerlukan cahaya atau stimulus lain
untuk memicu perombakan asam absisat. Untuk mematahkan dormansi biji dapat
juga dilakukan dengan meningkatkan hormon giberelin, sehingga rasio asam
absisat terhadap giberelin dapat menentukan apakah biji tersebut akan tetap
dorman atau mengalami perkecambahan (Campbell, et al., 2000).
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Manipulasi : Perlakuan pada biji sirsak (Annona muricata L.).
2. Variabel Kontrol : Jenis biji, perbandingan media tanam, jumlah biji
tiap pot
3. Variabel Respon : Dormansi biji sirsak (Annona muricata L.).
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel manipulasi yaitu perlakuan pada biji sirsak (Annona muricata L.)
dengan diamplas, direndam asam sulfat pekat (H2SO4), dan dicuci dengan air.
Kedua, variabel kontrol yaitu jenis biji sirsak, perbandingan media tanam tanah
dan pasir 1:1, dan jumlah biji yang ditanam tiap pot sejumlah 10. Terakhir
variabel respon yaitu dormansi biji sirsak diamati selama 14 hari.
G. Alat dan Bahan
Biji sirsak 30 biji, Asam sulfat pekat (H2SO4) secukupnya, kertas amplas
secukupnya, 3 pot hitam plastik, media tanam berupa tanah dan pasir dengan
perbandingan 1:1, air secukupnya, dan gelas kimia.
H. Rancangan Percobaan
1. Sediakan 30
biji sirsak
(Annona
muricata L.).
bagi 3 kelompok.
2. 10 biji rendam
dalam H2SO4
selama 5 menit,
kemudian cuci
dengan air.
3. 10 biji
hilangkan bagian
tidak ada
lembaga dengan
kertas amplas.
4. Ambil 10 biji
yang lain
kemudian cuci
dengan air.
5. Tanam semua
biji pada pot
dengan tanah dan
pasir dengan
perbandingan 1:1
6. Amati
perkecambahan
ketiga pot setiap
hari selama 14
hari.
I. Langkah Kerja
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
2. Sediakan 30 biji sirsak (Annona muricata L.), dan bagi menjadi 3
kelompok:
 10 biji rendam dalam asam sulfat pekat (H2SO4) selama 5 menit,
kemudian cuci dengan air.
 10 biji yang lain hilangkan bagian yang tidak ada lembaganya
dengan menggunakan kertas amplas dan kemudian cuci dengan air.
 Ambil 10 biji yang lain kemudian cuci dengan air.
3. Tanam ketiga kelompok biji tersebut pada pot yang bermedia tanam tanah
dan pasir dengan perbandingan 1:1. Usahakan kondisi penanaman biji
dalam keadaan sama untuk ketiga pot.
4. Amati perkecambahan untuk ketiga pot tersebut setiap hari selama 14 hari.
Bila tanahnya kering lakukan penyiraman.
5. Buatlah tabel pengamatan kecepatan perkcambahan dari hasil pengamatan.
J. Rancangan Tabel Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.)
Hari ke-
Perlakuan
Diamplas Direndam H2SO4 Dicuci air
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -
5 - - -
6 - - -
7 - - -
8 - - -
9 - - -
10 - - -
11 - - -
12 - - -
13 - - -
14 1 - -
Ʃ Biji yang
berkecambah
1 - -
Ʃ Presentase biji
yang berkecambah
10% 0% 0%
Gambar 1. Grafik dormansi biji sirsak (Annona muricata L.)
K. Rencana Analisis Data
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada perlakuan
biji sirsak (Annona muricata L.) yang diamplas mulai berkecambah pada hari ke-
14 dengan jumlah yang berkecambah 1, sehingga presentase biji yang
berkecambah 10%. Sedangkan pada perlakuan pemberian asam sulfat pekat
(H2SO4) tidak ada yang berkecambah dengan jumlah yang berkecambah 0,
sehingga presentase biji yang berkecambah 0%. Begitu juga dengan perlakuan biji
yang dicuci air tidak ada yang berkecambah dengan jumlah yang berkecambah 0,
sehingga presentase biji yang berkecambah 0%.
L. Hasil Analisis Data
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada biji sirsak (Annona
muricata L.) dapat dengan 3 perlakuan diantaranya diamplas, direndam H2SO4
dan dicuci air. Hasil menunjukkan bahwa biji yang berkecambah hanya pada
perlakuan diamplas. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
penyebab biji tidak dapat melakukan perkecambahan ini dipengaruhi oleh dari biji
itu sendiri, yaitu dikarenakan bentuk permukaan biji yang keras, sehingga proses
imbibisi sulit terjadi.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Diamplas Direndam H2SO4 Dicuci air
H
a
r
i
k
e
-
Perlakuan
Grafik Dormansi Biji Sirsak
(Annona muricata L.)
Hari ke-
Menurut Dwijoseputro (1985), menyatakan bahwa dormansi menunjukkan
suatu keadaaan dimana benih-benih sehat (viable) gagal berkecambah ketika
berada dalam kondisi yang merata normal baik untuk perkecambahan, seperti
kelembapan yang cukup dan cahaya yang sesuai. Dormansi merupakan strategi
untuk mencegah perkecambahan dibawah kondisi dimana kemungkinan hidup
kecambah atau anakan rendah.
Menurut Tamin (2007) dormansi benih merupakan ketidakmampuan benih
hidup untuk berkecambah pada suatu kisaran keadaan luas yang dianggap
menguntungkan untuk benih tersebut. Dormansi dapat disebabkan karena tidak
mampunya benih secara total untuk berkecambah atau hanya karena
bertambahnya kebutuhan yang khusus untuk perkecambahannya. Dormansi benih
dapat disebabkan keadaan fisik dari kulit biji dan keadaan fisiologis embrio, atau
kombinasi dari keduanya.
Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa dormansi pada benih dapat
berlangsung selama beberapa hari, semusim, bahkan sampai beberapa tahun
tergantung pada jenis tanaman dan tipe dormansinya. Dormansi pada benih
disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji keadaan fisiologis dari embrio atau
kombinasi dari kedua keadaaan tersebut. Pertumbuhan tidak akan terjadi selama
benih belum melalui masa dormansinya, atau sebelum dikenakan suatu perlakuan
khusus terhadap benih tersebut. Biji yang dikikir tidak boleh sampai mengenai
lembaga, agar tidak merusak proses perkecamabhan biji tersebut.
M. Kesimpulan
Proses dormansi biji sirsak cepat tumbuh pada biji yang diamplas,
dibandingkan dengan biji yang direndam H2SO4 dan dicuci air.
N. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A, et al. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Dwijoseputro. 1985. Pengantar Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Estiasih, Teti, Widya Dwi Rukmi Putri, Elok Waziiroh. 2017. Umbi-umbian &
Pengolahannya. Malang: UB Press.
Hartawan, R. 2016. Skarifikasi dan KNO3 Mematahkan Dormansi Serta
Meningkatkan Viabilitas dan Vigor Benih Aren (Arenga pinnata Merr.).
Jurnal Media Pertanian , Vol. 1 (1) : 1 – 10.
Kartika, et al. 2015. Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) menggunakan KNO3 dan Skarifikasi. Jurnal Pertanian dan
Lingkungan 8(2) : 1978-1644.
Mulyana, Dadan, Ceng Asmarahman. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Jabon &
Sengon. Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka.
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.
Bandung: ITB.
Tamin, R. P. 2007. Teknik perkecambahan benih jati (Tectona grandis Linn. F.).
Jurnal Agronomi. Vol 1 : Halaman 7-14.
O. Lampiran
Gambar 2. Biji sirsak Gambar 3. Biji sirsak Gambar 4. Biji sirsak
diamplas direndam H2SO4 dicuci air
Gambar 5. Pot Gambar 6. Penanaman Gambar 7. Biji sirsak
biji sirsak pada pot yang berkecambah

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
UNESA
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
Tidar University
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
UNESA
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Maedy Ripani
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
UNESA
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
UNESA
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
aris trea
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
Agustin Dian Kartikasari
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
Nike Triwahyuningsih
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
Agustin Dian Kartikasari
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
Monalisa Pirade
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Malikul Mulki
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
RiaAnggun
 

What's hot (20)

Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
Makalah morfologi batang
Makalah morfologi batangMakalah morfologi batang
Makalah morfologi batang
 

Similar to Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)

Dormansi biji gulma
Dormansi biji gulmaDormansi biji gulma
Dormansi biji gulma
Desti Diana Putri
 
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaPresentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Acara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekbenAcara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
DORMANSI BENIH_nunung YUSDIN smkn SPP Wawotobi Kab. Konawe.pptx
DORMANSI BENIH_nunung YUSDIN smkn SPP Wawotobi Kab. Konawe.pptxDORMANSI BENIH_nunung YUSDIN smkn SPP Wawotobi Kab. Konawe.pptx
DORMANSI BENIH_nunung YUSDIN smkn SPP Wawotobi Kab. Konawe.pptx
nunungyusdin2
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
Alvadoc
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
tochi run
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Operator Warnet Vast Raha
 
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Sultan Herlino
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauAngga Oktyashari
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
agronomy
 
Jurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringanJurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringan
Tidar University
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaAngga Oktyashari
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Rio Prasetia
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Linda Rosita
 
Pengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Pengaruh Nutrisi Bagi KecambahPengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Pengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Rahmayani Astuti
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
UNESA
 

Similar to Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.) (20)

Dormansi biji gulma
Dormansi biji gulmaDormansi biji gulma
Dormansi biji gulma
 
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaPresentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
 
Acara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekbenAcara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekben
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
DORMANSI BENIH_nunung YUSDIN smkn SPP Wawotobi Kab. Konawe.pptx
DORMANSI BENIH_nunung YUSDIN smkn SPP Wawotobi Kab. Konawe.pptxDORMANSI BENIH_nunung YUSDIN smkn SPP Wawotobi Kab. Konawe.pptx
DORMANSI BENIH_nunung YUSDIN smkn SPP Wawotobi Kab. Konawe.pptx
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
 
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
Jurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringanJurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringan
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
 
Pengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Pengaruh Nutrisi Bagi KecambahPengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
Pengaruh Nutrisi Bagi Kecambah
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
UNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
UNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
UNESA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
UNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
UNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
UNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
UNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
UNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
UNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
UNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
UNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan TerlarutLaporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
Laporan Praktikum Ekologi: Padatan Terlarut
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 

Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)

  • 1. LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN PRAKTIKUM IX PEMECAHAN DORMANSI BIJI SIRSAK (Annona muricata L.) Fauziah Khoirun Nisa 17030244003 Biologi 2017 D JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2018/2019
  • 2. A. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “Pemecahan Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)” adalah bagaimana pengaruh pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.)? B. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan pada “Pemecahan Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah mengatahui pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.). C. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis: Hipotesis a (Ha) : Ada pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.). Hipotesis nol (H0) : Tidak ada pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.). D. Kajian Pustaka Kemampuan bertunas berhenti saat biji mengalami dormansi. Dormansi terjadi segera setelah pemanenan atau saat kondisi lingkungannya tidak mendukung pada periode akhir pertumbuhannya. Fase awal dormansi ini merupakan titik awal proses pematangan fisiologis, seringkali disebut sebagai ‘wilting point’. Periode dormansi dapat didefinisikan sebagai periode menurunnya aktivitas metabolisme endogeneous dimana biji tidak menunjukkan pertumbuhan tunas di dalam atau di luar, walaupun komoditas tetap mempertahankan potensi pertumbuhannya pada masa berikutnya saat kondisi memungkinkan. Kemampuan dormansi ini merupakan karakteristik yang membedakan antar spesies dan varietas. Periode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban, oksigen dan CO2, komposisi atmosfir ruang penyimpanan serta ada atau tidaknya luka karena kerusakan fisik atau penyakit (Estiasih, dkk., 2017).
  • 3. Dormansi merupakan masa istirahat biji sehingga proses perkecambahan tidak dapat terjadi yang disebabkan adanya pengaruh dari dalam biji (Salisbury dan Ross, 1995). Dormansi benih mengakibatkan benih menjadi sulit berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh sifat atau tekstur kulit biji yang keras (Mulyana dan Asmarahman, 2012). Bila penyebab terjadinya dormansi adalah embrio benih disebut dormansi fisiologi, sedangkan bila penyebabnya kulit benih disebut dormansi fisik. Penyebab dormansi fisik dan dormansi fisiologi dapat dijumpai pada berbagai spesies, tetapi ada spesies yang mempunyai dormansi ganda. Dari semua perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi (dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi benih aren, sebab mampu mempercepat proses perkecambahan (43 hari setelah ditanam) dan mempunyai daya berkecambah yang tinggi yaitu 79,41 % (Hartawan, 2016). Umumnya perlakuan pematahan dormansi diberikan secara fisik, seperti skarifikasi mekanik dan kimiawi. Skarifikasi mekanik meliputi pengamplasan, pengikiran, pemotongan dan penusukan bagian tertentu pada benih. Kimiawi biasanya dilakukan dengan menggunakan air panas dan bahan-bahan kimia seperti asam kuat (H2SO4 dan HCl), alkohol dan H2O2 yang bertujuan untuk merusak atau melunakkan kulit benih (Kartika, et al., 2015). Hormon yang berperan dalam dormansi biji adalah hormon asam absisat (ABA). Hormon ini dihasilkan pada tunas terminal dan berperan dalam memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan bagian primordia daun untuk mengalami perkembangan menjadi sisik yang nantinya berfungsi untuk melindungi tunas yang mengalami dormansi pada musim dingin. Hormon asam absisat juga berperan dalam menghambat pembelahan sel pada kambium pembuluh. Biji akan melakukan perkecambahan ketika asam absisat dihambat dengan cara membuatnya tidak aktif. Biji memerlukan cahaya atau stimulus lain untuk memicu perombakan asam absisat. Untuk mematahkan dormansi biji dapat juga dilakukan dengan meningkatkan hormon giberelin, sehingga rasio asam absisat terhadap giberelin dapat menentukan apakah biji tersebut akan tetap dorman atau mengalami perkecambahan (Campbell, et al., 2000).
  • 4. E. Variabel Penelitian 1. Variabel Manipulasi : Perlakuan pada biji sirsak (Annona muricata L.). 2. Variabel Kontrol : Jenis biji, perbandingan media tanam, jumlah biji tiap pot 3. Variabel Respon : Dormansi biji sirsak (Annona muricata L.). F. Definisi Operasional Variabel Variabel manipulasi yaitu perlakuan pada biji sirsak (Annona muricata L.) dengan diamplas, direndam asam sulfat pekat (H2SO4), dan dicuci dengan air. Kedua, variabel kontrol yaitu jenis biji sirsak, perbandingan media tanam tanah dan pasir 1:1, dan jumlah biji yang ditanam tiap pot sejumlah 10. Terakhir variabel respon yaitu dormansi biji sirsak diamati selama 14 hari. G. Alat dan Bahan Biji sirsak 30 biji, Asam sulfat pekat (H2SO4) secukupnya, kertas amplas secukupnya, 3 pot hitam plastik, media tanam berupa tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1, air secukupnya, dan gelas kimia. H. Rancangan Percobaan 1. Sediakan 30 biji sirsak (Annona muricata L.). bagi 3 kelompok. 2. 10 biji rendam dalam H2SO4 selama 5 menit, kemudian cuci dengan air. 3. 10 biji hilangkan bagian tidak ada lembaga dengan kertas amplas. 4. Ambil 10 biji yang lain kemudian cuci dengan air. 5. Tanam semua biji pada pot dengan tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1 6. Amati perkecambahan ketiga pot setiap hari selama 14 hari.
  • 5. I. Langkah Kerja 1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan. 2. Sediakan 30 biji sirsak (Annona muricata L.), dan bagi menjadi 3 kelompok:  10 biji rendam dalam asam sulfat pekat (H2SO4) selama 5 menit, kemudian cuci dengan air.  10 biji yang lain hilangkan bagian yang tidak ada lembaganya dengan menggunakan kertas amplas dan kemudian cuci dengan air.  Ambil 10 biji yang lain kemudian cuci dengan air. 3. Tanam ketiga kelompok biji tersebut pada pot yang bermedia tanam tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1. Usahakan kondisi penanaman biji dalam keadaan sama untuk ketiga pot. 4. Amati perkecambahan untuk ketiga pot tersebut setiap hari selama 14 hari. Bila tanahnya kering lakukan penyiraman. 5. Buatlah tabel pengamatan kecepatan perkcambahan dari hasil pengamatan. J. Rancangan Tabel Pengamatan Tabel 1. Hasil pengamatan pemecahan dormansi biji sirsak (Annona muricata L.) Hari ke- Perlakuan Diamplas Direndam H2SO4 Dicuci air 1 - - - 2 - - - 3 - - - 4 - - - 5 - - - 6 - - - 7 - - - 8 - - - 9 - - - 10 - - - 11 - - - 12 - - - 13 - - - 14 1 - - Ʃ Biji yang berkecambah 1 - - Ʃ Presentase biji yang berkecambah 10% 0% 0%
  • 6. Gambar 1. Grafik dormansi biji sirsak (Annona muricata L.) K. Rencana Analisis Data Berdasarkan data hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada perlakuan biji sirsak (Annona muricata L.) yang diamplas mulai berkecambah pada hari ke- 14 dengan jumlah yang berkecambah 1, sehingga presentase biji yang berkecambah 10%. Sedangkan pada perlakuan pemberian asam sulfat pekat (H2SO4) tidak ada yang berkecambah dengan jumlah yang berkecambah 0, sehingga presentase biji yang berkecambah 0%. Begitu juga dengan perlakuan biji yang dicuci air tidak ada yang berkecambah dengan jumlah yang berkecambah 0, sehingga presentase biji yang berkecambah 0%. L. Hasil Analisis Data Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada biji sirsak (Annona muricata L.) dapat dengan 3 perlakuan diantaranya diamplas, direndam H2SO4 dan dicuci air. Hasil menunjukkan bahwa biji yang berkecambah hanya pada perlakuan diamplas. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa penyebab biji tidak dapat melakukan perkecambahan ini dipengaruhi oleh dari biji itu sendiri, yaitu dikarenakan bentuk permukaan biji yang keras, sehingga proses imbibisi sulit terjadi. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Diamplas Direndam H2SO4 Dicuci air H a r i k e - Perlakuan Grafik Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.) Hari ke-
  • 7. Menurut Dwijoseputro (1985), menyatakan bahwa dormansi menunjukkan suatu keadaaan dimana benih-benih sehat (viable) gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang merata normal baik untuk perkecambahan, seperti kelembapan yang cukup dan cahaya yang sesuai. Dormansi merupakan strategi untuk mencegah perkecambahan dibawah kondisi dimana kemungkinan hidup kecambah atau anakan rendah. Menurut Tamin (2007) dormansi benih merupakan ketidakmampuan benih hidup untuk berkecambah pada suatu kisaran keadaan luas yang dianggap menguntungkan untuk benih tersebut. Dormansi dapat disebabkan karena tidak mampunya benih secara total untuk berkecambah atau hanya karena bertambahnya kebutuhan yang khusus untuk perkecambahannya. Dormansi benih dapat disebabkan keadaan fisik dari kulit biji dan keadaan fisiologis embrio, atau kombinasi dari keduanya. Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa dormansi pada benih dapat berlangsung selama beberapa hari, semusim, bahkan sampai beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan tipe dormansinya. Dormansi pada benih disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji keadaan fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaaan tersebut. Pertumbuhan tidak akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya, atau sebelum dikenakan suatu perlakuan khusus terhadap benih tersebut. Biji yang dikikir tidak boleh sampai mengenai lembaga, agar tidak merusak proses perkecamabhan biji tersebut. M. Kesimpulan Proses dormansi biji sirsak cepat tumbuh pada biji yang diamplas, dibandingkan dengan biji yang direndam H2SO4 dan dicuci air. N. Daftar Pustaka Campbell, Neil A, et al. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga. Dwijoseputro. 1985. Pengantar Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  • 8. Estiasih, Teti, Widya Dwi Rukmi Putri, Elok Waziiroh. 2017. Umbi-umbian & Pengolahannya. Malang: UB Press. Hartawan, R. 2016. Skarifikasi dan KNO3 Mematahkan Dormansi Serta Meningkatkan Viabilitas dan Vigor Benih Aren (Arenga pinnata Merr.). Jurnal Media Pertanian , Vol. 1 (1) : 1 – 10. Kartika, et al. 2015. Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) menggunakan KNO3 dan Skarifikasi. Jurnal Pertanian dan Lingkungan 8(2) : 1978-1644. Mulyana, Dadan, Ceng Asmarahman. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Jabon & Sengon. Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka. Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB. Tamin, R. P. 2007. Teknik perkecambahan benih jati (Tectona grandis Linn. F.). Jurnal Agronomi. Vol 1 : Halaman 7-14. O. Lampiran Gambar 2. Biji sirsak Gambar 3. Biji sirsak Gambar 4. Biji sirsak diamplas direndam H2SO4 dicuci air Gambar 5. Pot Gambar 6. Penanaman Gambar 7. Biji sirsak biji sirsak pada pot yang berkecambah