Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
1. LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
(PENYAKIT TANAMAN)
Oleh:
DYAH AYU PUSPITA (D1B013034)
Dosen Pengampu:
WENI WILIA SP., M.Si.
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit dapat dikenal dengan mata telanjang dari gejalanya dan simptomnya.
Penyakit tumbuhan di alam yang belum ada campur tangan manusia adalah hasil
interaksi antara pathogen, inang dan lingkungan. Konsep ini disebut segitiga penyakit
atau plant disese triangle. Sedang penyakit tanaman yang terjadi setelah campur tangan
manusia adalah hasil interaksi antara pathogen, inang, lingkungan dan manusia. Konsep
ini disebut empat penyakit atau disease square.
Tanaman individual dapat menunjukkan gejala; perubahan warna, perubahan
bentuk, kelayuan dan pertanaman dapat menunjukkan kelompok gejala yang
membentuk gambaran penyakit atau symptom. Dari gambaran penyakit ini orang
menentukan penyebabnya atau mengadakan diagnosis. Untuk mengenal gejala dan
menggambarkannya dilakukan di lapangan dan laboratorium. Untuk diagnosis biasanya
dilakukan penelitian di laboratorium. Penyakit disebabkan oleh penyebab biotik dan
abiotik. Penyebab penyakit abiotik disebut fisiopath, sedang penyebab penyakit yang
biotic disebut pathogen. Infeksi yang dimulai di tempat masuknya pathogen disebut
infeksi setempat, kemudian melalui plasmodesmata atau langsung secara perlahan-lahan
menyebar ke sel-sel sekelilingnya. Gejala lokal tampat pada tempat masuknya pathogen
sedang gejala sistemik tampak setelah pathogen menyebar melalui seluruh sistem inang
dan infeksi menjadi sistemik. Disamping gejala dikenal tanda (sign) penyakit yang
menyertai gejala. Tanda penyakit yang disebabkan oleh jamur ialah miselium, spora,
konidium, sklerotium atau badan buah; sedang yang disebabkan oleh bakteri terdapatnya
lender bakteri, dan yang disebabkan oleh virus atau mikoplasma adalah berupa partikel
virus dan badan mikoplasma yang pleomorfik di dalam jaringan atau sel yang sakit.
Gejala morphologi penyakit tumbuhan dibedakan atas tiga pokok yaitu yaitu;
nekrosis (matinya sel, jaringan atau seluruh organ), hipoplasia (terjadinya hambatan
pertumbuhan -underdevelopment) dan hiperplasia (terjadinya pertumbuhan yang luar
biasa - overdevelopment).
3. 1.2 Tujuan Umum Praktikum
Mahasiswa mengetahui jenis penyakit tumbuhan dari gejala yang tampak pada
tumbuhan yang terserang oleh patogen.
1.3 Tujuan Khusus Praktikum
Setelah menyelesaikan praktikum, mahasiswa mampu menjelaskan dan mengenali
jenis penyakit tumbuhan dari gejala yang tampak pada tumbuhan yang terserang
patogen. Gejala adalah ekspresi dari inang yang rentan terhadap kondisi patologik
dimana suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain.
4. BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Praktikum Dasar-dasar Perlindungan Tanaman mengenai penyakit pada tumbuhan
dilakukan pada hari Kamis, 04 Juni 2015 pukul 08.00-10.00 WIB di Laboratorium
Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
2.2 Bahan dan Alat
1. Buah Kakao
2. Cabai
3. Daun Cabai
4. Buah Pisang
5. Akar Tomat
6. Daun Singkong
7. Lembar catatan dan alat tulis
8. Kamera (boleh kamera HP/ponsel)
9. Kaca Pembesar/Loupe
2.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
1. Tentukan wilayah pengamatan, boleh secara sampling atau pengamatan secara
keseluruhan.
2. Carilah tanaman yang terserang penyakit yang terdapat pada wilayah tersebut,
identifikasi (duga) jenis patogen/OPT tersebut buat gambar/foto tanaman sakit
(gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman pada saat ditemukan hitung
jumlah/densitasnya pada suatu luasan tertentu.
3. Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan patogen
dengan gambar bewarna baik dari observasi langsung dilapangan atau dari
sumber-sumber pustaka seperti buku-buku, jurnal atau internet.
4. Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.
5. BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Laporan Hasil Praktikum
1. Nama Lokal : Busuk Buah
Nama Umum : Busuk Buah Kakao
Penyebab Penyakit : Infeksi cendawan Phythoptora palmivora pada buah
Deskripsi :
Bagian kulit luar buah yang menghitam dan terlihat seperti gosong, jika disentuh
permukaan kulit buah agak sedikit lembut.
Deskripsi Teoritis :
Gejala serangan awal berupa bercak coklat pada permukaan buah, umumnya pada
ujung atau pangkal buah yang lembab dan basah. Selanjutnya bercak membesar
hingga menutupi semua bagian kulit buah. Saat kondisi cuaca lembab, pada
permukaan bercaktersebut akan tampak miselium dan spora jamur berwarna putih.
Miselium dan spora inilah yang akan menjadi alat reproduksi P. palmivora untuk
melakukan penyebaran dan penularan penyakit busuk buah ke buah-buah kakao
yang masih sehat.
Gambar/Foto :
Sumber : http://alamtani.com/penyakit-busuk-buah-kakao.html
Lokasi Pengambilan : Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi
6. 2. Nama Lokal : Keriting Daun Cabai
Nama Umum : Mosaik
Penyebab Penyakit : Cucumber Mosaic Virus (CMV)
Deskripsi :
Daunnya mengkerdil dan keriting, daun dan batang ada yang berwarna hijau muda
dan hijau tua
Deskripsi Teoritis :
Pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda,
ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning. Penyakit ini bisa
menyebar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga. Penyemprotan
kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan penyakitnya. Untuk
mengurangi penyakit, musnahkan tanaman cabe yang telah parah terserang.
Pemilhan benih tahan virus membantu menghindari resiko serangan penyakit ini.
Hal lain yang bisa membantu mengurangi resiko serangan adalah pemupukan
yang baik dan tepat.
Gambar/Foto :
Sumber : http://alamtani.com/tanaman-cabe.html
Lokasi Pengambilan :
Kebun Percobaan D3 Fakultas Pertanian Universitas Jambi
7. 3. Nama Lokal : Busuk Buah
Nama Umum : Patek atau Antraknosa
Penyebab Penyakit :
Cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides
Deskripsi :
Buah cabai terdapat bintik-bintik hitam, dan ujungnya mengkeriput, jika disentuh
agak sedikit lembut
Deskripsi Teoritis :
Serangan penyakit ini dicirikan dengan cara menginokulasi pada tengah buah
cabai dan biasanya menyerang cabai yang sudah tua. Colletotrichum capsici
mempunyai banyak aservulus, tersebar di bawah kutikula atau pada permukaan,
berwarna hitam dengan banyak seta. Seta berwarna coklat tua, bersekat, halus dan
meruncing ke atas. Antraknosa Gloeosporium penyakit ini dicirikan dari jenis
serangannya pada ujung cabai dan bisa menyerang pada cabai yang muda maupun
yang sudah tua.
Gambar/Foto :
Sumber :
http://blog.faedahjaya.com/kabar-tani/cara-mengatasi-penyakit-antraknosa
Lokasi Pengambilan : di Rumah
8. 4. Nama Lokal : Bercak Daun
Nama Umum : Bercak Daun Cabai
Penyebab Penyakit : Jamur Cercospora capsici
Deskripsi :
Daun cabai terdapat bintik-bintik hitam, dan ujungnya mengering
Deskripsi Teoritis :
Gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran
coklat pada daun. Bila serangan menghebat daun akan berwarna kuning dan
akhirnya berguguran. Penyakit ini biasanya menyerang pada musim hujan dimana
kondisi kelembaban cukup tinggi. Penyakit ini menyebar saat jamur masih berupa
spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan, hama vektor, dan alat pertanian.
Spora jamur juga bisa terikut pada benih atau biji cabe.
Gambar/Foto :
Sumber : http://alamtani.com/tanaman-cabe.html
Lokasi Pengambilan :
Kebun Percobaan D3 Fakultas Pertanian Universitas Jambi
5. Nama Lokal : Busuk Buah Pisang
Nama Umum : Antraknosa
9. Penyebab Penyakit : Jamur Colletrotrichum musae
Deskripsi :
Buah pisang berwarna coklat kehitaman dengan bintik-bintik hitam di
permukaannya
Deskripsi teoritis :
Antraknose pada pisang menyerang permukaan buah, pada awalnya berupa bintik-
bintik coklat, kemudian makin melebar, cekung, kemudian muncul spora
berwarna merah bata di tengah noda tersebut. Semakin lama bintik-bintik tersebut
saling menyambung dan penampilan buah menjadi buruk. Antraknos muncul
setelah buah matang kemudian menyebar dengan cepat, dan dalam 2-3 hari
permukaan kulit buah telah rusak. Antraknos disebabkan oleh infeksi laten
Colletotrichum sp yang telah menginfeksi buah sejak di kebun.
Gambar/Foto :
Sumber :
http://thakyachuziobhargava.blogspot.com/2011/10/penyakit-pascapanen-
busuk-buah-pada.html
Lokasi Pengambilan : Pekarangan Rumah
6. Nama Lokal : Bengkak Akar
Nama Umum : Nematoda Bengkak Akar
10. Penyebab Penyakit : Meloidogyne spp.
Deskripsi :
Akar tomat membesar dan membengkak
Deskripsi teoritis :
Akar tanaman membengkak memanjang atau bulat, akibatnya tanaman (akar)
akan mengalami kesulitan mengambil air dari tanah sehingga terjadi klorosis,
yakni warna daun tidak normal, pertumbuhan terhambat, layu, buah kecil serta
sedikit dan cepat menjadi tua. Serangan nematoda ini dapat mengurangi produksi
sampai 50% atau lebih.
Gambar/Foto :
Sumber :
http://bp4kkabsukabumi.net/index.php?option=com_content&task=view&id=263
&Itemid=75
Lokasi Pengambilan : Pekarangan Rumah
7. Nama Lokal : Bercak Daun
11. Nama Umum : Bercak Coklat
Penyebab Penyakit : Cendawan Cercosporidium henningsi
Deskripsi :
Daun bercak-bercak coklat, mengering, lubang-lubang bulat kecil dan jaringan
daun mati
Deskripsi teoritis :
Bercak tampak jelas pada kedua sisi daun. pada sisi atas bercak tampak coklat
merata dengan tepi gelap yang jelas. Pada sisi bawah daun tepi bercak kurang
jelas dan di tengah bercak coklat terdapat warna keabu-abuan karena adanya
konidiofor dan konidium jamur.Bercak berbentuk bulat dengan garis tengah 3-12
mm. Jika berkembang bentuk bercak dapat kurang teratur dan agak miring sudut
karena dibatasi oleh tepi daun atau tulang-ulang daun. Jika penyakit berkembang
dengan terus menerus daun yang sakit menguning dan mengering dan dapat
gugur.Pada cuaca hujan dan panas jenis rentan dapat menjadi gundul.
Gambar/Foto :
Sumber :
http://indonesiabertanam.com/2014/12/23/beberapa-penyakit-penting-pada-
tanaman-singkong-dan-pengendaliannya/
Lokasi Pengambilan : Pekarangan Rumah