SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI 
ACARA VI 
KEAWANAN 
Oleh 
Nama : Ferli Dian Saputra 
NPM : E1J012108 
Prodi : Agroekoteknologi 
Coass : 1. Depi Aprianto 
2. Sari Yulia Kartika 
LABORATORIUM AGROKLIMAT 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS BENGKULU 
2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
1. Latar belakang 
Awan adalah kumpulan titik-titik air dan atau es yang melayang- layang 
di atmosfer sebagai hasil proses kondensasi yang terdapat pada ketinggia n 
tertentu yang disebabkan karena naiknya udara secara vertikal karena proses 
pendinginan udara secara adiabatik di atmosfer. Awan bersifat mengabsors i 
dan merefleksikan radisi surya dan radiasi dari bumi dapat memanaskan atau 
mendinginkan suhu udara. Bentuk awan dengan kharateristiknya juga 
mencerminkan potensi hujan disuatu daerah di permukaan bumi. Dalam proses 
pembentukan awan tidak terlepas dari proses kondensasi yaitu perubahan dari 
uap air menjadi butir-butir atau es, dan kondensasi ini terjadi karena 
pendinginan udara. Jika udara mengalami pendinginan maka kapasitasnya 
untuk menampung uap air menurun dan paada suatu titik penurunan suhu 
udara ini menyebabkan udara kenyang atau jenuh (RH = 100%). Suhu pada 
saat kenyang disebut suhu titik embun. 
Jika suhu udara turun hingga di bawah titik embun maka udara tidak 
mampu menampung uap air keluar sebagai titik air dan atau es.Jadi 
pengembunan sangat ditentukan oleh RH dan suhu. Jika RH tinggi diperlukan 
sedikit penurunan suhu hingga terjadi penurunan suhu hingga terjadi 
pengembunan, sebaliknya RH rendah diperlukan banyak penurunan suhu 
udara untuk terjadinya pengembunan. 
2. Tujuan 
 Mengetahui berbagi macam bentuk awan. 
 Memberikan pengertian tentang kemungkinan terjadinya hujan dengan melihat 
kondisi cuaca beberapa waktu sebelumnya.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi 
titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua 
cara: 
 Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena 
air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik 
tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap 
itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang 
tak terhingga banyaknya. 
 Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin 
lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air. 
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi 
semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-laha n 
daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik - 
titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan. 
Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan 
menguap dan hilanglah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu 
berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti 
menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan 
yang tidak membawa hujan. http://www.wikimediafoundation.org/ 
1. Bentuk – bentuk Awan 
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan 
ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis 
dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut 
cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, 
sirus, dan kumulus). 
Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan 
stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah 
rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggia n 
3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah
disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya 
guruh dan petir. 
Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana 
terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau 
bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping 
terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti 
asap. mailto:doni@gramacom.co.id 
2. Jenis – jenis Awan 
a) Stratus 
Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan 
menghasilkan hujan gerimis salju. 
b) Kumulus 
Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya 
berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilka n 
hujan 
c) Stratokumulus 
Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya 
bergelombang dan tidak membawa hujan 
d) Kumulonimbus 
Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa 
badai. 
e) Nimbosratus 
Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah 
bergerigi serta membawa hujan atau salju. 
f) Altostratus 
Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung 
hujan. 
g) Altokumulus 
Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau 
melingkar seperti makaroni. 
h) Sirus 
Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-gar is 
i) Sirostratus
Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi 
langit 
j) Sirokumulus 
Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil. 
i. Ketinggian Awan 
Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari 
bagian dasar : 
Stratus, di bawah 450 m 
 Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian 
450- 2000 m 
Nimbostratus, 900 - 3000 m 
 Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 - 7000m 
 Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 – 
13.500 
Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak 
pegunungan Jaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan 
selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu 
diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini 
dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus. 
http://id.wikipedia.org/wiki/awan
BAB III 
METODOLOGI 
3.1 Bahan dan alat 
Adapun bahan dan alat yang digunakan adalah: 
 Alat tulis dan kertas pengamatan. 
 Buku/ materi petunjuk klasifikasi awan. 
3.2 Waktu dan tempat pengamatan 
Pengamatan dilaukan pada 3 November 2014 jam 04:00 pm- 05:40 pm di 
halaman laboratorium agroklimat Universitas Bengkulu. 
3.3 Prosedur kerja 
 Mengamati keadaan awan pada saat jam praktikum berlangsung. 
 Melakukan pengamatan secara berkelompok. 
 Mencatat hasil pengamatan kelompok pada lembar pengamatan.
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1 Hasil 
Waktu Awan 
16:00- 17:30 Simbol Kodefikasi Diskripsi Nama awan 
6/8 Langit 
tertutup awan 
6/8 bagian 
1. Alto komulus 
2. Stratus 
3. Nimbostratus 
4.2 Pembahasan 
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada hari senin jam 04:00 pm-05:30 langit 
tertutup awan sebesar 6/8 bagian langit, dengan tertutupnya langit ini berarti jumlah radiasi dan 
lam penyinaran sang surya jadi berkurang, dan awan yang kami dapat simpulkan dari 
pengamatan ada 3 jenis yaitu: alto komulus, stratus dan nimbostratus. Awan alto komulus 
adalah awan yang berbentuk bulat dan berlapis yang berwarna putih sampai kecoklatan jenis 
awan ini adalah awan sedang yang berada pada ketinggian 2000- 6000 meter dari permukaan 
laut. Stratus adalah jenis awan yang berwarna abu-abu sampai kehitaman dan berbentuk seperti 
kabut, awan ini adalah jenis awan sedang yang berada pada ketinggian 2000- 6000 meter dari 
permukaan laut, awan jenis ini sering sekali menyebabkan hujan rintik- rintik atau sering 
disebut dengan gerimis. Nimbo stratus adalah suatu jenis awan yang berbentuk tebal dan tidak 
beraturan yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi.
BAB V 
PENUTUP 
5.1 Kesimpulan 
 Langit pada saat pengamtan berawan dan terdapat 3 jenis awan. 
 Kemungkinan besar akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan rendah 
karena langit di dominasi oleh awan yang menyebabkan hujan. 
 
5.2 Saran 
 Sebaiknya semua praktikan mengamati langit pada saat itu bukan main-main.
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim. 2014. Materi kuliah klimatologi awan. 
Http://perpustakaanonline.blogspot.com/2014/11/awan.html diakses 08/11/2014 at 08:00 pm. 
Anonim. 2014. Materi kuliah keawanan. Http://www.wikimediafoundation.org/ 
Anonim. 2014. Pengertian awan. Http://organisasi.org/blog-gratis-bahasa- indonesia-untuk-anda- 
ngeblog-yuk. Diakses pada 08/11/2014 at 08:20 pm. 
Doni. 2014. Kalsifikasi awan. Http: mailto:doni@gramacom.co.id. Diakses pada 09:15 pm. 
http://id.wikipedia.org/wiki/awan. Diakses pada 08/11/2014 at 08:45 pm 
Nur Muin, S. 2013. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Faperta. Universitas Bengkulu. 
Hal: 17-18.

More Related Content

What's hot

Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunRiski Lubis
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Joel mabes
 
Laporan Agroklimatologi Acara 2
Laporan Agroklimatologi Acara 2Laporan Agroklimatologi Acara 2
Laporan Agroklimatologi Acara 2
Tiyana Simanungkalit
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Purwandaru Widyasunu
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Nanda Reda
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
Kharistya Amaru
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Agroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi suryaAgroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi surya
Riski Lubis
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanamanselona
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Shinta R Naibaho
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
Iqrimha Lairung
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografi
Meilani Marjuki
 
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferliLaporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Ferli Dian SAputra
 
Curah hujan
Curah hujanCurah hujan
Curah hujan
Zhafirah Yumna
 
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Joel mabes
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
Iqrimha Lairung
 
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Suryati Purba
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
jumadi ahmad
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
Puan Habibah
 
Pengujian vigor benih
Pengujian vigor benihPengujian vigor benih
Pengujian vigor benih
Unhy Doel
 

What's hot (20)

Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
Laporan Agroklimatologi Acara 2
Laporan Agroklimatologi Acara 2Laporan Agroklimatologi Acara 2
Laporan Agroklimatologi Acara 2
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Agroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi suryaAgroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi surya
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografi
 
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferliLaporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
 
Curah hujan
Curah hujanCurah hujan
Curah hujan
 
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
 
Pengujian vigor benih
Pengujian vigor benihPengujian vigor benih
Pengujian vigor benih
 

Similar to Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli

84479398 tugasan-a
84479398 tugasan-a84479398 tugasan-a
84479398 tugasan-a
Sudirman Saad
 
Pengertian awan
Pengertian awanPengertian awan
Pengertian awan
Atik Udayanti
 
Bahan persentasi ipa
Bahan persentasi ipaBahan persentasi ipa
Bahan persentasi ipaZamzam Farid
 
Materi Awan
Materi AwanMateri Awan
Materi Awan
Listia Devi
 
Awan
AwanAwan
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan Iklim
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan IklimLGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan Iklim
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan Iklim
Stanley James
 
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklimKumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
cikgu_rashid
 
Proses terjadinya awan dilangit
Proses terjadinya awan dilangitProses terjadinya awan dilangit
Proses terjadinya awan dilangit
LINASITIAISYAH
 
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)Masruroh 07
 
Karakteristik Awan
Karakteristik AwanKarakteristik Awan
Karakteristik Awan
Puspawijaya Putra
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Awan
AwanAwan
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awan
ambarlestari
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
fardhasyavril
 
Laporan 7
Laporan 7Laporan 7
Laporan 7
isanuri
 
Sejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awanSejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awan
kasmiah otin
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awan
ainur rahmah
 
Modul proses terbentuknya awan
Modul proses terbentuknya awanModul proses terbentuknya awan
Modul proses terbentuknya awan
ainur rahmah
 

Similar to Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli (20)

84479398 tugasan-a
84479398 tugasan-a84479398 tugasan-a
84479398 tugasan-a
 
Pengertian awan
Pengertian awanPengertian awan
Pengertian awan
 
Bahan persentasi ipa
Bahan persentasi ipaBahan persentasi ipa
Bahan persentasi ipa
 
Materi Awan
Materi AwanMateri Awan
Materi Awan
 
Awan
AwanAwan
Awan
 
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan Iklim
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan IklimLGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan Iklim
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan Iklim
 
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklimKumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
 
Proses terjadinya awan dilangit
Proses terjadinya awan dilangitProses terjadinya awan dilangit
Proses terjadinya awan dilangit
 
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
 
Karakteristik Awan
Karakteristik AwanKarakteristik Awan
Karakteristik Awan
 
Awan mentah
Awan mentahAwan mentah
Awan mentah
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Awan
AwanAwan
Awan
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awan
 
Awan geografi
Awan geografiAwan geografi
Awan geografi
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Laporan 7
Laporan 7Laporan 7
Laporan 7
 
Sejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awanSejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awan
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awan
 
Modul proses terbentuknya awan
Modul proses terbentuknya awanModul proses terbentuknya awan
Modul proses terbentuknya awan
 

More from Ferli Dian SAputra

Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
Ferli Dian SAputra
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Ferli Dian SAputra
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14Pp  irigasi drainasi gnp 13 14
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
Ferli Dian SAputra
 
5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air
Ferli Dian SAputra
 
0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air
Ferli Dian SAputra
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
Ferli Dian SAputra
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
Ferli Dian SAputra
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
Ferli Dian SAputra
 
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
Ferli Dian SAputra
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
Ferli Dian SAputra
 
395910291113 ddm kepemimpinan
395910291113 ddm kepemimpinan395910291113 ddm kepemimpinan
395910291113 ddm kepemimpinan
Ferli Dian SAputra
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np
Ferli Dian SAputra
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
Ferli Dian SAputra
 
230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np
Ferli Dian SAputra
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Ferli Dian SAputra
 

More from Ferli Dian SAputra (15)

Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14Pp  irigasi drainasi gnp 13 14
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
 
5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air
 
0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
395910291113 ddm kepemimpinan
395910291113 ddm kepemimpinan395910291113 ddm kepemimpinan
395910291113 ddm kepemimpinan
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkap
 

Recently uploaded

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 

Recently uploaded (20)

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 

Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ACARA VI KEAWANAN Oleh Nama : Ferli Dian Saputra NPM : E1J012108 Prodi : Agroekoteknologi Coass : 1. Depi Aprianto 2. Sari Yulia Kartika LABORATORIUM AGROKLIMAT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Awan adalah kumpulan titik-titik air dan atau es yang melayang- layang di atmosfer sebagai hasil proses kondensasi yang terdapat pada ketinggia n tertentu yang disebabkan karena naiknya udara secara vertikal karena proses pendinginan udara secara adiabatik di atmosfer. Awan bersifat mengabsors i dan merefleksikan radisi surya dan radiasi dari bumi dapat memanaskan atau mendinginkan suhu udara. Bentuk awan dengan kharateristiknya juga mencerminkan potensi hujan disuatu daerah di permukaan bumi. Dalam proses pembentukan awan tidak terlepas dari proses kondensasi yaitu perubahan dari uap air menjadi butir-butir atau es, dan kondensasi ini terjadi karena pendinginan udara. Jika udara mengalami pendinginan maka kapasitasnya untuk menampung uap air menurun dan paada suatu titik penurunan suhu udara ini menyebabkan udara kenyang atau jenuh (RH = 100%). Suhu pada saat kenyang disebut suhu titik embun. Jika suhu udara turun hingga di bawah titik embun maka udara tidak mampu menampung uap air keluar sebagai titik air dan atau es.Jadi pengembunan sangat ditentukan oleh RH dan suhu. Jika RH tinggi diperlukan sedikit penurunan suhu hingga terjadi penurunan suhu hingga terjadi pengembunan, sebaliknya RH rendah diperlukan banyak penurunan suhu udara untuk terjadinya pengembunan. 2. Tujuan  Mengetahui berbagi macam bentuk awan.  Memberikan pengertian tentang kemungkinan terjadinya hujan dengan melihat kondisi cuaca beberapa waktu sebelumnya.
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:  Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.  Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-laha n daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik - titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan. Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan hilanglah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan. http://www.wikimediafoundation.org/ 1. Bentuk – bentuk Awan Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus). Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggia n 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah
  • 4. disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya guruh dan petir. Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti asap. mailto:doni@gramacom.co.id 2. Jenis – jenis Awan a) Stratus Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan hujan gerimis salju. b) Kumulus Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilka n hujan c) Stratokumulus Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang dan tidak membawa hujan d) Kumulonimbus Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa badai. e) Nimbosratus Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah bergerigi serta membawa hujan atau salju. f) Altostratus Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung hujan. g) Altokumulus Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau melingkar seperti makaroni. h) Sirus Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-gar is i) Sirostratus
  • 5. Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit j) Sirokumulus Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil. i. Ketinggian Awan Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari bagian dasar : Stratus, di bawah 450 m  Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian 450- 2000 m Nimbostratus, 900 - 3000 m  Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 - 7000m  Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 – 13.500 Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak pegunungan Jaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus. http://id.wikipedia.org/wiki/awan
  • 6. BAB III METODOLOGI 3.1 Bahan dan alat Adapun bahan dan alat yang digunakan adalah:  Alat tulis dan kertas pengamatan.  Buku/ materi petunjuk klasifikasi awan. 3.2 Waktu dan tempat pengamatan Pengamatan dilaukan pada 3 November 2014 jam 04:00 pm- 05:40 pm di halaman laboratorium agroklimat Universitas Bengkulu. 3.3 Prosedur kerja  Mengamati keadaan awan pada saat jam praktikum berlangsung.  Melakukan pengamatan secara berkelompok.  Mencatat hasil pengamatan kelompok pada lembar pengamatan.
  • 7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Waktu Awan 16:00- 17:30 Simbol Kodefikasi Diskripsi Nama awan 6/8 Langit tertutup awan 6/8 bagian 1. Alto komulus 2. Stratus 3. Nimbostratus 4.2 Pembahasan Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada hari senin jam 04:00 pm-05:30 langit tertutup awan sebesar 6/8 bagian langit, dengan tertutupnya langit ini berarti jumlah radiasi dan lam penyinaran sang surya jadi berkurang, dan awan yang kami dapat simpulkan dari pengamatan ada 3 jenis yaitu: alto komulus, stratus dan nimbostratus. Awan alto komulus adalah awan yang berbentuk bulat dan berlapis yang berwarna putih sampai kecoklatan jenis awan ini adalah awan sedang yang berada pada ketinggian 2000- 6000 meter dari permukaan laut. Stratus adalah jenis awan yang berwarna abu-abu sampai kehitaman dan berbentuk seperti kabut, awan ini adalah jenis awan sedang yang berada pada ketinggian 2000- 6000 meter dari permukaan laut, awan jenis ini sering sekali menyebabkan hujan rintik- rintik atau sering disebut dengan gerimis. Nimbo stratus adalah suatu jenis awan yang berbentuk tebal dan tidak beraturan yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi.
  • 8. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan  Langit pada saat pengamtan berawan dan terdapat 3 jenis awan.  Kemungkinan besar akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan rendah karena langit di dominasi oleh awan yang menyebabkan hujan.  5.2 Saran  Sebaiknya semua praktikan mengamati langit pada saat itu bukan main-main.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. Materi kuliah klimatologi awan. Http://perpustakaanonline.blogspot.com/2014/11/awan.html diakses 08/11/2014 at 08:00 pm. Anonim. 2014. Materi kuliah keawanan. Http://www.wikimediafoundation.org/ Anonim. 2014. Pengertian awan. Http://organisasi.org/blog-gratis-bahasa- indonesia-untuk-anda- ngeblog-yuk. Diakses pada 08/11/2014 at 08:20 pm. Doni. 2014. Kalsifikasi awan. Http: mailto:doni@gramacom.co.id. Diakses pada 09:15 pm. http://id.wikipedia.org/wiki/awan. Diakses pada 08/11/2014 at 08:45 pm Nur Muin, S. 2013. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Faperta. Universitas Bengkulu. Hal: 17-18.