SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
LAPORAN PRAKTIKUM 
DASAR DASAR AGRONOMI 
“Budidaya Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir)” 
Nama: Rahmi Yulita 
NPM: E1J012173 
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Supanjani M.Sc. 
Prodi: Agroekoteknologi 
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS BENGKULU 
2013
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Kangkung banyak dijumpai di dataran Asia tenggara, baik sengaja ditanam atau tidak. 
Kangkung memang bukan barang asing di dapur Indonesia karena selain mudah didapat 
dan harganya yang murah rasanya pun cukup sedap. Kangkung bergizi tinggi dan lengkap 
dengan kandungan seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat 
basi,natrium, kalium, vitamin A, vitamin B, vitamin C, karotan dan sistos herot. 
Kangkung tergolong sayuran yang sangat populer,karena banyak peminatnya. 
Kangkung disebut juga swampcabbage, water spinach. Berasal dari India yang kemudian 
menyebar ke Malasiya, Burma, Indonesia, China Selatan, Australia, dan bagian Negara 
Afrika. Kangkung masuk ke Indonesia pada tahun 1985, terdapat luas areal pertanaman 
kangkung nasional seluas 41.953 ha. Namun, tahun-tahun berikutnya cenderung menurun 
yaitu hanya 32.448 ha (1988), dan 20.578 ha (1990). 
Kangkung banyak dimanfaatkan ibu-ibu untuk membuat sayur tumis. Jenis kangkung 
yang biasa dimanfaatkan adalah kangkung air dan kangkung darat. Kangkung air tumbuh 
baik pada tempat yang basah atau berair. Kangkung ini tangkai daunnya panjang, 
daunnya lebar, bunganya berwarna ungu dan daunnya memiliki warna hijau tua. Berbeda 
dengan kangkung air, kangkung darat justru banyak tumbuh dilahan kering atau tegalan. 
Daun lebih langsing dengan ujung daun meruncing, warnanya hijau pucat keputih-putihan, 
warna bunga putih an dipelihara untuk menghasilkan biji sebagai benih yang 
baru. 
B. Tujuan Praktikum 
Mahasiswa dapat melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif secara 
benar terhadap setiap peubah pertumbuhan tanaman dan dapat mengkolerasikan 
antara data peubah ke dalam bentuk informasi sederhana dan lengkap.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman kangkung (Ipomaea 
reptans Poir), diklasifikasikan sebagai berikut : 
Kingdom : Plantae 
Divisio : Spermatophyta 
Subdivisio : Angiospermae 
Kelas : Dicotyledonae 
Ordo : Convolvulaceae 
Genus : Ipomoea 
Spesies : Ipomaea reptans Poir 
Kangkung merupakan tanaman tahunan akuatik atau semiakuatik yang 
ditemukan di banyak wilayah tropika dan subtropika. Kangkung termasuk ke dalam 
kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, kelas Dicotyledonaen famili Convolvulaceae. 
Terdapat dua tipe kangkung yang diusahakan, yaitu bentuk daun sempit, bunga 
putih, dan batang hijau, yang disebut kangkung darat (ching quat) yang dapat tumbuh baik 
di tanah lembab atau lingkungan semiaquatik, dan forma daun lebar berbentuk mata anak 
panah, bunga merah jambu, dan batang putih, yang dikenal sebagai kangkung air (pak quat), 
yang dapat dibudidayakan di lingkungan yang tergenang. 
Daun memiliki panjang 7-14 cm, berbentuk jantung pada pangkalnya dan biasanya 
runcing pada ujungnya. Batang berongga dan mengapung pada permukaan. Akar adventif 
segera tebentuk pada buku batang jika menyentuh tanah atau lengas. Pada kondisi hari 
pendek, tangkai bunga tegak berkembang pada ketiak daun. Biasanya tebentuk satu atau 
dua kuntum bunga berbentuk terompet dengan leher ungu. Warna mahkota putih, merah 
jambu muda, atau ungu, berbeda-beda menurut tipe tanaman. Biji mudah terbentuk dan 
berkembang dalam bulir polong. 
Budidaya tanaman kangkung terdapat dua cara yaitu budidaya di lingkungan 
tergenang dan di tanah lembab (semiaquatik). Pada sistem produksi ini, biasa digunakan 
stek, bibit yang berakar, atau benih sebar langsung untuk perbanyakan. Setelah penanaman, 
parit dibanjiri untuk menghasilkan dan menjaga tingkat kelembaban tinggi pada bedengan. 
Williams et al. (1991) menyatakan bahwa biji berukuran diameter 3 mm, disebar dalam 
baris-baris berjarak 15 cm dengan jarak kira-kira 5 cm antara masing-masing biji. Kultivar 
yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh dengan baik dalam musim hujan.
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 
minggu sejak benih ditanam. Di dataran rendah tropika sekitar khatulistiwa kangkung dapat 
di panen sesudah 25 hari dan dapat menghasilkan lebih dari 20 ton/ha daun segar. 
Pertanaman komersil menghasilkan sekitar 15 ton/ha sepanjang beberapa pemanenan 
berturut-turut (Williams et al., 1991). Ujung batang dengan panjang sekitar 30 cm, 
dipanen, dicuci, dan diikat untuk dijual. Pertumbuhan tajuk baru terjadi dan dalam 4-6 
minggu panen dimulai lagi. Tiga kali panen, kadang-kadang lebih, dapat dilakukan untuk 
setiap kali penanaman, dengan bobot 40-90 ton/ha bobot segar per tahun. Menurut Whespal 
(1994) bobot ideal kangkung per tanaman yaitu 16 g. 
Hama yang biasa menyerang tanamman kangkung antara lain ulat grayak 
(Spodoptera litura) dan kutu daun (Myzis persicae). Serangan hama ulat biasanya 
menyebabkan daun berlubang dan pinggirannya bergerigi tidak merata akibat gigitan ulat. 
Kutu daun suka menghisap cairan tanaman sehingga menyebabkan pertumbuhan kerdil dan 
daun melengkung. Penyakit yang menyerang tanaman kangkung adalah penyakit karat putih 
yang disebabkan oleh cendawan Albugo ipomoea reptans. Gejalanya ialah terdapat 
bercak putih pada daun yang selanjutnya menjadi cokelat. 
Syarat Tumbuh 
Iklim 
Kangkung memiliki daya adaptasi cukup luas terhadap kondisi iklim dan tanah di 
daerah tropis, sehingga dapat ditanam (dikembangkan) diberbagai daerah atau wilayah di 
Indonesia. Jumlah curah hujan berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Sedangkan temperature 
udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat. 
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari 
yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh 
memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan 
kemarau yang panjang. Apabila tanaman di tempat yang tegak terlindung, maka kualitas daun 
bagus dan lemas sehingga disukai konsumen. 
Temperature udara sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 meter 
tinggi tampat, maka temperature adara turun 10C di permukaan laut. Di permukaan laut 
temperature rata-rata adalah sekitar 280C dan dataran tinggi (pegunungan) adalah ±2000 m 
dpl 180C. 
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai 
dataran tinggi (pegunungan) ±2000 m dpl, dan diutamakan dilokasi yang lahannya terbuka
atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindungi (ternaungi), tanaman 
kangkung aka ntumbuh memanjang (tinggi) namun keras-keras. 
Tanah 
Kangkung darat menghandaki tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan 
organic dan tidak dipengaruhi kemasaman tanah. Tanaman kangkung ini tidak mengkendaki 
tanah tergenang, karena akar akan mudah membusuk. sedangkan kangkung air membutuhkan 
genangan air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhan, sebab tanah 
yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik. 
Tanaman kangkung tidak terlalu dipengaruhi tingkat kemasaman tanah akantetapi jika 
tanah terlalu masam akan perlu pembenahan akar. Tanaman kangkung membutuhkan tanah 
dataran bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki keterangan tinggi dapat 
mempertahankan kandungan air secara baik. 
Kandungan unsur-unsur hara makro dan mikro yang cukup di dalam media tumbuh 
merupakan hal penting bagi tanaman. Seperti tersedianya unsur-unsur N, P, K, S, Fe, Mg, Cl, 
Cu, Zn, Mn, B, Mo, dan Co. Serta adanya sirkulasi udara yang baik yang mengandung gas 
asam arang (CO2) untuk terjadinya fotosintesis dan O2 untuk respirasi. 
Pengaruh Kerapatan dan Kedalaman Lubang Tanam 
Uji kedalaman tanah tergantun kedalaman uji kekuatan tumbuh benih dengan 
lingkungan sub-optimal. Uji ini menggunakan substrat tanah atau pasir dengan kedalam tanah 
tertentu. Hasil pengujian mempunyai keterkaitan dengan pertumbuhan tanah di lapangan 
yang mengalami pemadatan tanah akibat air hujan atau traktor. 
Untuk melihat pengaruh kerapat ndan kedalaman lubang tanam, tanaman kangkung 
(Ipomaea reptans Poir), dilakukan metodologi rancangan acak berkelompok (RAK). Dengan 
dua faktor perlakuan yaitu Faktor I jumlah biji per polibeg yang meliputi S1 = 5 biji, S2 = 10 
biji, S3 = 15 biji dan faktor II yaitu kedalaman lubang tanam yang meliputi K1 = 2 cm dan 
K2 = 4 cm. 
Faktor I meenunjukkan banyaknya jumlah biji/ polibeg untuk menentukan adanya 
pengaruh kerapatan lubang tanam pada tanaman kangkung. Sedangkan Faktor II 
menunjukkan kedalaman lubang tanam untuk menentukan adanya pengaruh kedalaman 
lubang tanam pada tanaman kangkung. 
Jarak tanam adalah kisaran angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu tanaman 
berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu.
BAB III 
PELAKSANAAN PRAKTIKUM 
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 
Waktu pelaksanaan : Praktikum ini di mulai sejak tanggal 9 Oktober - 4 Desember 2013 
Tempat pelaksanaan : Lahan Universitas Bengkulu 
B. Bahan dan Alat 
Bahan : benih kangkung dan pupuk urea 
Alat : 
 cangkul, 
 ajir, 
 meteran, 
 parang, 
 alat tulis, 
 mistar dan 
 timbangan 
C. Rancangan Percobaan 
Praktikum ini berbentuk percobaan lapangan. perindividu,setiap individu melakukan 
percobaan satu unit perlakuan didalam satu petak percobaan berukuran 3x2 meter 
1.1. Cara Kerja 
1. Mengukur besaran lahan yang akan ditanami kangkung dengan cara 
menggunakan meteran pada minggu pertama. 
2. Setelah itu, pada minggu selanjutnya membersihkan lahan yang akan ditanami 
kangkung memnggunakan cangkul dan arit untuk membuang gulma dan 
penggemburan lahan. (Pembersihan lahan dilakukan selama 2 kali selama 2 
minggu. 
3. Setelah pembersihan diakukan penanaman benih kangkung dengan jarak 10 
cm antar lobang benih yang akan ditanami . 
4. Lalu, benih dibiarkan tumbuh dan melakukan perawatan pada tanaman 
kangkung, misalnya pembersihan dari rumput-rumput yang tumbuh. 
5. Mengamati pertumbuhan tanaman kangkung (mengukur tinggi,jumlah daun, 
dan bobot tanaman)
1.2. Metode Pelaksanaan 
Persiapan Lahan 
Lahan yang akan ditanami di bersihkan dari gulma-gulma dan digemburkan 
dengan menggunakan cangkul. Setelah gulma-gulma dibersihkan, lahan diratakan dan 
dibuat bedengan 2x3 cm. Dan dibuat lubang untuk menanam benihnya nanti. 
Penanaman 
1. Jarak tanam kangkung adalah 10x10cm dengan baris pertama dimulai setengah 
jarak tanam antar baris daripinggir petakan. Gunakan tali dan ajir sebagai acuan 
tanam. 
2. Buat lubang dengan kedalaman 2 – 3 cm dan ditanami 3 benih per satu lubang. 
3. Setelah semua lubang diisi dengan benih, tutup lubang benih dengan tanah yang 
gembur. Pasang label sesuai perlakuan. Tidak perlu disiram lagi karena lahan 
yang dipakai sudah basah. 
Mengukur Daya Tumbuh Tanaman 
Cara untuk mengukur daya tumbuh tanaman yaitu menggunakan rumus berikut : 
퐷푎푦푎 푇푢푚푏푢ℎ 푇푎푛푎푚푎푛 = 퐽푢푚푙푎 ℎ 푡푎푛푎푚푎 푛 푦푎푛푔 푡푢푚푏푢ℎ 
푗푢푚푙푎ℎ 푡푎푛푎푚푎푛 푦푎푛푔 푑푖푡푎푛푎푚 
푥 100% 
Pemeliharaan 
1. Penyulaman benih dilakukan pada 1-MST, benih yang tidak tumbuh dibuang tapi 
tidak diganti dengan yang baru. 
2. Penyiangan gulma dan penggemburan tanah dilakukan secara manual 
menggunakan cangkul atau dengan tangan. 
3. Pemupukan pertama yang kami lakukan pada 3-MST dengan cara menaburkan 
pupuk urea disekeliling rumpun. Sebenrnya pemupukan ini sudah terlambat, 
seharusnya 1-MST segera dipupuk, dan pupuknya dicampur. Tapi kami hanya 
menggunakan pupuk urea dengan dosis 
4. Pembumbunan bersama dengan pemupukan yaitu pada 3-MST, membentuk 
guludan di kanan kiri bagian bawah batang kangkung untukmenguatkan posisi dan 
menegakkan batang kangkung. 
5. Pengendalian hama penyakit tidak dilakukan. 
6. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanah pada petakan agar tetap 
lembab, tidak tergenang apalagi kering.
Pengamatan 
1. Pengamatan dari pembumbunan hingga panen meliputi: 
a. Tinggi tanaman (cm), daripermukaan tanah hingga titik tumbuh terakhir 
b. Jumlah helai daun yang membuka sempurna 
2. Pengamatan pada saat panen (6-MST) 
a. Tinggi tanaman (cm) dari permukaan tanah hingga titik tumbuh akhir 
b. Jumlah helai daun 
c. Bobot kangkung ditimbang dengan timbangan duduk dengan akarnya dan 
dipotong akarnya. 
D. Variabel yang Diamati 
1. Tinggi tanaman 
2. Jumlah daun 
3. Bobot basah 
4. Luas daun
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHADAN 
A. Hasil Pengamatan 
Tabel 1. Data pengamatan tinggi tanaman kangkung 
Sampel Tinggi Tanaman Minggu ke (cm) 
4 5 6 
1 12,3 19 28 
2 10,5 15,5 16 
3 9,5 15,5 19 
4 10 15 24 
5 12,5 16,2 25 
6 12,5 22 23 
7 10,5 16,2 28 
8 10 15,5 16 
9 11,5 21 23 
10 7,5 14 20
Tabel 2. Data pengamatan jumlah daun tanaman kangkung 
Sampel 
Jumlah Daun Minggu ke 
Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 
1 5 7 12 
2 3 5 9 
3 4 7 11 
4 3 5 9 
5 4 6 10 
6 5 7 11 
7 6 8 13 
8 4 5 9 
9 3 4 7 
10 3 5 9 
Tabel 3.Data pengamatan berat segar tanaman kangkung 
Sampel Berat Segar (g) 
1 30 
2 10 
3 2,89 
4 3,55 
5 1,98 
6 30 
7 55,1 
8 24,95 
9 8,9 
10 3,5 
Jumlah 170,89 g
Tabel 4. Pengamatan tanaman jagung 
Hasil Pengamatan Jagung Manis (Zea mays) selama 6 minggu 
Minggu Sampel Tinggi Jumlah Daun 
1 11 4 
2 15 4 
3 12 5 
4 10 4 
12 4.25 
1 25 5 
2 dimakan dimakan 
3 32 5 
4 dimakan dimakan 
28.5 5 
1 43 6 
2 13 4 
3 49 5 
4 12 4 
29.25 4.75 
1 57 7 
2 43,5 6 
3 60 6 
4 41,5 6 
58.5 6.25 
1 97 10 
2 70 8 
3 112 10 
4 67 8 
86.5 9 
1 140 12 
2 97 9 
3 153 13 
4 86 12 
119 11.5 
Rata-rata 
Rata-rata 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
Rata-rata 
Rata-rata 
Rata-rata 
Rata-rata
B. Pembahasan 
Dari percobaan dan hasil pengamatan yang telah dilakukan, pertumbuhan tanaman 
kangkung yang kami tanam tidak tumbuh dengan baik, pada minggu pertama cukup baik 
tapi pada minggu minggu berikutnya pertumbuhannya sudah tidak normal lagi. 
Seharusnya pada minggu ke-4 sudah bisa dipanen sedangkan kangkung yang kami 
tanami pada minggu ke-4 rata-rata tingginya baru 10 cm dan jumlah daunnya rata-rata 
berkisar antara 3-6 helai 
Dengan tinggi dan jumlah daun yang segitu berarti kangkungnya belum siap dipanen. 
Kami harus menunggu 2 minggu lagi untuk bisa di panen. Dan setelah 6-MST rata-rata 
tinggi kangkung sudah mencapai 25 cm dan jumlah daunnya berkisar antara 7-13 helai, 
serta jumlah berat segar dr semua (10 batang) sampel hanya 170 gram. 
Sebenarnya belum juga siap untuk dipanen tetapi tidak mungkin lagi menunggu 
beberapa minggu lagi karena waktu untuk praktikum tidak ada lagi. Jadi kami hanya 
mendapatkan kanggung dengan berat segar 1,25 kg yang ditimbang beserta akarnya, dan 
setelah dipotong akar beratnya 0,47 kg dengan lahan seluas 2 x 3 meter. 
Dalam praktikum kali ini salah satu yang menjadi penyebab dari kegagalan panen 
tanaman kangkung adalah pupuk dan perawatannya. Disini kami hanya memberikan 
pupuk urea dan diberikan hanya sekali pada minggu ke tiga dengan cara ditebarkan di 
sekeliling rumpun tanaman kangkung. Seharusnya pupuk yang di berikan adalah urea dan 
SP 36 sebanyak 2 kali. Dan juga kami hanya melakukan penyiangan gulma 1 minggu 
sekali begitupu penyiraman lahannya. 
Penghitungan daya tumbuh tanaman kangkung yang kami tanam: 
Daya tumbuh = 
Σ푡푎푛푎푚푎푛 푦푎푛푔 푡푢푚푏푢ℎ 
Σ푏푒푛푖ℎ 푦푎푛푔 푑푖 푡푎푛푎푚 
푥100% 
Daya tumbuh = 
100 
125 
푥100% 
Daya tumbuh = 80% 
Jadi daya tumbuh tanaman kangkung yang kami tanam adalah 80%
BAB IV 
KESIMPULAN DAN SARAN 
A. Kesimpulan 
 Tanaman kangkung darat adalah salah satu tanaman yang tergolong mudah untuk 
dibudidayakan,hanyasaja harus tekun untuk merawatnya, aga mendapatkan hasil 
yang maksimal 
 Dari data yang di atas dapat diperoleh kurva sigmoid pertumbuhan tumbuhan 
kangkung, sbb: 
12.3 
Kurva Tinggi Tanaman 
19 
28 
10.5 
15.5 
16 
9.5 
19 
10 
15 
24 
12.5 
16.2 
25 
22 
23 
11.5 
21 
7.5 
14 
20 
30 
25 
20 
15 
10 
5 
4 5 6 
Minggu ke- 
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 
Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10
14 
12 
10 
B. Saran 
6 
5 
Jumlah Daun 
8 
7 
13 
12 
4 
3 
6 
5 
11 
10 
9 
4 
7 
8 
6 
4 
2 
4 5 6 
Minggu ke-kurva 
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 
Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10 
Pada setiap kegiatan yang dilakukan hendak nya memperhatikan syarat – 
syarat tumbuh dan perawatan dengan baik, apabila tidak diperhatikan dengan baik 
tentu tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. 
Dengan begitu mudah – mudahan memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan.
Daftar Pustaka 
Elita, N,. dkk. 2008. Buku kerja praktek mahasiswa. Dasar-Dasar Agronomi. Politeknik 
Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. 
Erlida, Rita dan Syafrison. 2002. Teknologi Benih dan Perbanyakan Tanaman. 
PoliteknikPertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. 
Kuswanto, H,. 1996. Dasar-dasar Teknologi, Produksi dan Sertifikasi Benih. Andi. 
Yogyakarta. 
Rukmana, Rahmad. 1994. Kangkung. Kanisius. Yogyakarta 
Widiyanto, Eko. 1991. Sinar Tani. Bercocok Tanam Kangkung Darat.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Febrina Tentaka
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptMasruroh 07
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiAGROTEKNOLOGI
 
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...MariaAndrian16
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurpandirambo900
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanamanAli Babang
 

What's hot (20)

Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Ppt tanaman obat
Ppt tanaman obatPpt tanaman obat
Ppt tanaman obat
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman ppt
 
Budidaya tomat ptt
Budidaya tomat pttBudidaya tomat ptt
Budidaya tomat ptt
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 

Viewers also liked

Fitoremediasi pb kankung
Fitoremediasi pb kankungFitoremediasi pb kankung
Fitoremediasi pb kankungTri Asih
 
Makalah Pemuliaan tanaman mawar
Makalah Pemuliaan tanaman mawarMakalah Pemuliaan tanaman mawar
Makalah Pemuliaan tanaman mawarAhwal Dejiro
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiMonaswasti May
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labagronomy
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganYuwan Kilmi
 
Budidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaBudidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaDwi Utomo
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanagus tian
 

Viewers also liked (10)

Fitoremediasi pb kankung
Fitoremediasi pb kankungFitoremediasi pb kankung
Fitoremediasi pb kankung
 
Presentasi budidaya jagung manis
Presentasi   budidaya jagung manisPresentasi   budidaya jagung manis
Presentasi budidaya jagung manis
 
Makalah Pemuliaan tanaman mawar
Makalah Pemuliaan tanaman mawarMakalah Pemuliaan tanaman mawar
Makalah Pemuliaan tanaman mawar
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
 
Budidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaBudidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utama
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanaman
 

Similar to BUDIDAYA KANGKUNG (20)

Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Budidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaBudidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam Semangka
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
Kedondong
KedondongKedondong
Kedondong
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
Budidaya Nanas.pdf
Budidaya Nanas.pdfBudidaya Nanas.pdf
Budidaya Nanas.pdf
 
Nenas
NenasNenas
Nenas
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
 

More from Ferli Dian SAputra

Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2Ferli Dian SAputra
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Ferli Dian SAputra
 
0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-airFerli Dian SAputra
 
Laporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanLaporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanFerli Dian SAputra
 
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferliLaporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferliFerli Dian SAputra
 
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferliLaporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferliFerli Dian SAputra
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginFerli Dian SAputra
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferliLaporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferliFerli Dian SAputra
 
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasiFerli Dian SAputra
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalianFerli Dian SAputra
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan npFerli Dian SAputra
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalianFerli Dian SAputra
 
230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan npFerli Dian SAputra
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapFerli Dian SAputra
 

More from Ferli Dian SAputra (18)

Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-2
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-2
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14Pp  irigasi drainasi gnp 13 14
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
 
5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air
 
0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air0825162002141. sumber daya-air
0825162002141. sumber daya-air
 
Laporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanLaporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awan
 
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferliLaporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi kewanan ferli
 
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferliLaporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
Laporan praktikum agroklimatologi hujan ferli
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi angin
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferliLaporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
485610291113 ddm pemberian perintah dan motivasi
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
395910291113 ddm kepemimpinan
395910291113 ddm kepemimpinan395910291113 ddm kepemimpinan
395910291113 ddm kepemimpinan
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np230113231213 bab 16 penggunaan np
230113231213 bab 16 penggunaan np
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkap
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

BUDIDAYA KANGKUNG

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR AGRONOMI “Budidaya Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir)” Nama: Rahmi Yulita NPM: E1J012173 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Supanjani M.Sc. Prodi: Agroekoteknologi JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kangkung banyak dijumpai di dataran Asia tenggara, baik sengaja ditanam atau tidak. Kangkung memang bukan barang asing di dapur Indonesia karena selain mudah didapat dan harganya yang murah rasanya pun cukup sedap. Kangkung bergizi tinggi dan lengkap dengan kandungan seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat basi,natrium, kalium, vitamin A, vitamin B, vitamin C, karotan dan sistos herot. Kangkung tergolong sayuran yang sangat populer,karena banyak peminatnya. Kangkung disebut juga swampcabbage, water spinach. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malasiya, Burma, Indonesia, China Selatan, Australia, dan bagian Negara Afrika. Kangkung masuk ke Indonesia pada tahun 1985, terdapat luas areal pertanaman kangkung nasional seluas 41.953 ha. Namun, tahun-tahun berikutnya cenderung menurun yaitu hanya 32.448 ha (1988), dan 20.578 ha (1990). Kangkung banyak dimanfaatkan ibu-ibu untuk membuat sayur tumis. Jenis kangkung yang biasa dimanfaatkan adalah kangkung air dan kangkung darat. Kangkung air tumbuh baik pada tempat yang basah atau berair. Kangkung ini tangkai daunnya panjang, daunnya lebar, bunganya berwarna ungu dan daunnya memiliki warna hijau tua. Berbeda dengan kangkung air, kangkung darat justru banyak tumbuh dilahan kering atau tegalan. Daun lebih langsing dengan ujung daun meruncing, warnanya hijau pucat keputih-putihan, warna bunga putih an dipelihara untuk menghasilkan biji sebagai benih yang baru. B. Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif secara benar terhadap setiap peubah pertumbuhan tanaman dan dapat mengkolerasikan antara data peubah ke dalam bentuk informasi sederhana dan lengkap.
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman kangkung (Ipomaea reptans Poir), diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Convolvulaceae Genus : Ipomoea Spesies : Ipomaea reptans Poir Kangkung merupakan tanaman tahunan akuatik atau semiakuatik yang ditemukan di banyak wilayah tropika dan subtropika. Kangkung termasuk ke dalam kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, kelas Dicotyledonaen famili Convolvulaceae. Terdapat dua tipe kangkung yang diusahakan, yaitu bentuk daun sempit, bunga putih, dan batang hijau, yang disebut kangkung darat (ching quat) yang dapat tumbuh baik di tanah lembab atau lingkungan semiaquatik, dan forma daun lebar berbentuk mata anak panah, bunga merah jambu, dan batang putih, yang dikenal sebagai kangkung air (pak quat), yang dapat dibudidayakan di lingkungan yang tergenang. Daun memiliki panjang 7-14 cm, berbentuk jantung pada pangkalnya dan biasanya runcing pada ujungnya. Batang berongga dan mengapung pada permukaan. Akar adventif segera tebentuk pada buku batang jika menyentuh tanah atau lengas. Pada kondisi hari pendek, tangkai bunga tegak berkembang pada ketiak daun. Biasanya tebentuk satu atau dua kuntum bunga berbentuk terompet dengan leher ungu. Warna mahkota putih, merah jambu muda, atau ungu, berbeda-beda menurut tipe tanaman. Biji mudah terbentuk dan berkembang dalam bulir polong. Budidaya tanaman kangkung terdapat dua cara yaitu budidaya di lingkungan tergenang dan di tanah lembab (semiaquatik). Pada sistem produksi ini, biasa digunakan stek, bibit yang berakar, atau benih sebar langsung untuk perbanyakan. Setelah penanaman, parit dibanjiri untuk menghasilkan dan menjaga tingkat kelembaban tinggi pada bedengan. Williams et al. (1991) menyatakan bahwa biji berukuran diameter 3 mm, disebar dalam baris-baris berjarak 15 cm dengan jarak kira-kira 5 cm antara masing-masing biji. Kultivar yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh dengan baik dalam musim hujan.
  • 4. Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak benih ditanam. Di dataran rendah tropika sekitar khatulistiwa kangkung dapat di panen sesudah 25 hari dan dapat menghasilkan lebih dari 20 ton/ha daun segar. Pertanaman komersil menghasilkan sekitar 15 ton/ha sepanjang beberapa pemanenan berturut-turut (Williams et al., 1991). Ujung batang dengan panjang sekitar 30 cm, dipanen, dicuci, dan diikat untuk dijual. Pertumbuhan tajuk baru terjadi dan dalam 4-6 minggu panen dimulai lagi. Tiga kali panen, kadang-kadang lebih, dapat dilakukan untuk setiap kali penanaman, dengan bobot 40-90 ton/ha bobot segar per tahun. Menurut Whespal (1994) bobot ideal kangkung per tanaman yaitu 16 g. Hama yang biasa menyerang tanamman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura) dan kutu daun (Myzis persicae). Serangan hama ulat biasanya menyebabkan daun berlubang dan pinggirannya bergerigi tidak merata akibat gigitan ulat. Kutu daun suka menghisap cairan tanaman sehingga menyebabkan pertumbuhan kerdil dan daun melengkung. Penyakit yang menyerang tanaman kangkung adalah penyakit karat putih yang disebabkan oleh cendawan Albugo ipomoea reptans. Gejalanya ialah terdapat bercak putih pada daun yang selanjutnya menjadi cokelat. Syarat Tumbuh Iklim Kangkung memiliki daya adaptasi cukup luas terhadap kondisi iklim dan tanah di daerah tropis, sehingga dapat ditanam (dikembangkan) diberbagai daerah atau wilayah di Indonesia. Jumlah curah hujan berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Sedangkan temperature udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila tanaman di tempat yang tegak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen. Temperature udara sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 meter tinggi tampat, maka temperature adara turun 10C di permukaan laut. Di permukaan laut temperature rata-rata adalah sekitar 280C dan dataran tinggi (pegunungan) adalah ±2000 m dpl 180C. Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ±2000 m dpl, dan diutamakan dilokasi yang lahannya terbuka
  • 5. atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindungi (ternaungi), tanaman kangkung aka ntumbuh memanjang (tinggi) namun keras-keras. Tanah Kangkung darat menghandaki tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic dan tidak dipengaruhi kemasaman tanah. Tanaman kangkung ini tidak mengkendaki tanah tergenang, karena akar akan mudah membusuk. sedangkan kangkung air membutuhkan genangan air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhan, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik. Tanaman kangkung tidak terlalu dipengaruhi tingkat kemasaman tanah akantetapi jika tanah terlalu masam akan perlu pembenahan akar. Tanaman kangkung membutuhkan tanah dataran bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki keterangan tinggi dapat mempertahankan kandungan air secara baik. Kandungan unsur-unsur hara makro dan mikro yang cukup di dalam media tumbuh merupakan hal penting bagi tanaman. Seperti tersedianya unsur-unsur N, P, K, S, Fe, Mg, Cl, Cu, Zn, Mn, B, Mo, dan Co. Serta adanya sirkulasi udara yang baik yang mengandung gas asam arang (CO2) untuk terjadinya fotosintesis dan O2 untuk respirasi. Pengaruh Kerapatan dan Kedalaman Lubang Tanam Uji kedalaman tanah tergantun kedalaman uji kekuatan tumbuh benih dengan lingkungan sub-optimal. Uji ini menggunakan substrat tanah atau pasir dengan kedalam tanah tertentu. Hasil pengujian mempunyai keterkaitan dengan pertumbuhan tanah di lapangan yang mengalami pemadatan tanah akibat air hujan atau traktor. Untuk melihat pengaruh kerapat ndan kedalaman lubang tanam, tanaman kangkung (Ipomaea reptans Poir), dilakukan metodologi rancangan acak berkelompok (RAK). Dengan dua faktor perlakuan yaitu Faktor I jumlah biji per polibeg yang meliputi S1 = 5 biji, S2 = 10 biji, S3 = 15 biji dan faktor II yaitu kedalaman lubang tanam yang meliputi K1 = 2 cm dan K2 = 4 cm. Faktor I meenunjukkan banyaknya jumlah biji/ polibeg untuk menentukan adanya pengaruh kerapatan lubang tanam pada tanaman kangkung. Sedangkan Faktor II menunjukkan kedalaman lubang tanam untuk menentukan adanya pengaruh kedalaman lubang tanam pada tanaman kangkung. Jarak tanam adalah kisaran angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu tanaman berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu.
  • 6. BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu pelaksanaan : Praktikum ini di mulai sejak tanggal 9 Oktober - 4 Desember 2013 Tempat pelaksanaan : Lahan Universitas Bengkulu B. Bahan dan Alat Bahan : benih kangkung dan pupuk urea Alat :  cangkul,  ajir,  meteran,  parang,  alat tulis,  mistar dan  timbangan C. Rancangan Percobaan Praktikum ini berbentuk percobaan lapangan. perindividu,setiap individu melakukan percobaan satu unit perlakuan didalam satu petak percobaan berukuran 3x2 meter 1.1. Cara Kerja 1. Mengukur besaran lahan yang akan ditanami kangkung dengan cara menggunakan meteran pada minggu pertama. 2. Setelah itu, pada minggu selanjutnya membersihkan lahan yang akan ditanami kangkung memnggunakan cangkul dan arit untuk membuang gulma dan penggemburan lahan. (Pembersihan lahan dilakukan selama 2 kali selama 2 minggu. 3. Setelah pembersihan diakukan penanaman benih kangkung dengan jarak 10 cm antar lobang benih yang akan ditanami . 4. Lalu, benih dibiarkan tumbuh dan melakukan perawatan pada tanaman kangkung, misalnya pembersihan dari rumput-rumput yang tumbuh. 5. Mengamati pertumbuhan tanaman kangkung (mengukur tinggi,jumlah daun, dan bobot tanaman)
  • 7. 1.2. Metode Pelaksanaan Persiapan Lahan Lahan yang akan ditanami di bersihkan dari gulma-gulma dan digemburkan dengan menggunakan cangkul. Setelah gulma-gulma dibersihkan, lahan diratakan dan dibuat bedengan 2x3 cm. Dan dibuat lubang untuk menanam benihnya nanti. Penanaman 1. Jarak tanam kangkung adalah 10x10cm dengan baris pertama dimulai setengah jarak tanam antar baris daripinggir petakan. Gunakan tali dan ajir sebagai acuan tanam. 2. Buat lubang dengan kedalaman 2 – 3 cm dan ditanami 3 benih per satu lubang. 3. Setelah semua lubang diisi dengan benih, tutup lubang benih dengan tanah yang gembur. Pasang label sesuai perlakuan. Tidak perlu disiram lagi karena lahan yang dipakai sudah basah. Mengukur Daya Tumbuh Tanaman Cara untuk mengukur daya tumbuh tanaman yaitu menggunakan rumus berikut : 퐷푎푦푎 푇푢푚푏푢ℎ 푇푎푛푎푚푎푛 = 퐽푢푚푙푎 ℎ 푡푎푛푎푚푎 푛 푦푎푛푔 푡푢푚푏푢ℎ 푗푢푚푙푎ℎ 푡푎푛푎푚푎푛 푦푎푛푔 푑푖푡푎푛푎푚 푥 100% Pemeliharaan 1. Penyulaman benih dilakukan pada 1-MST, benih yang tidak tumbuh dibuang tapi tidak diganti dengan yang baru. 2. Penyiangan gulma dan penggemburan tanah dilakukan secara manual menggunakan cangkul atau dengan tangan. 3. Pemupukan pertama yang kami lakukan pada 3-MST dengan cara menaburkan pupuk urea disekeliling rumpun. Sebenrnya pemupukan ini sudah terlambat, seharusnya 1-MST segera dipupuk, dan pupuknya dicampur. Tapi kami hanya menggunakan pupuk urea dengan dosis 4. Pembumbunan bersama dengan pemupukan yaitu pada 3-MST, membentuk guludan di kanan kiri bagian bawah batang kangkung untukmenguatkan posisi dan menegakkan batang kangkung. 5. Pengendalian hama penyakit tidak dilakukan. 6. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanah pada petakan agar tetap lembab, tidak tergenang apalagi kering.
  • 8. Pengamatan 1. Pengamatan dari pembumbunan hingga panen meliputi: a. Tinggi tanaman (cm), daripermukaan tanah hingga titik tumbuh terakhir b. Jumlah helai daun yang membuka sempurna 2. Pengamatan pada saat panen (6-MST) a. Tinggi tanaman (cm) dari permukaan tanah hingga titik tumbuh akhir b. Jumlah helai daun c. Bobot kangkung ditimbang dengan timbangan duduk dengan akarnya dan dipotong akarnya. D. Variabel yang Diamati 1. Tinggi tanaman 2. Jumlah daun 3. Bobot basah 4. Luas daun
  • 9. BAB IV HASIL DAN PEMBAHADAN A. Hasil Pengamatan Tabel 1. Data pengamatan tinggi tanaman kangkung Sampel Tinggi Tanaman Minggu ke (cm) 4 5 6 1 12,3 19 28 2 10,5 15,5 16 3 9,5 15,5 19 4 10 15 24 5 12,5 16,2 25 6 12,5 22 23 7 10,5 16,2 28 8 10 15,5 16 9 11,5 21 23 10 7,5 14 20
  • 10. Tabel 2. Data pengamatan jumlah daun tanaman kangkung Sampel Jumlah Daun Minggu ke Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 1 5 7 12 2 3 5 9 3 4 7 11 4 3 5 9 5 4 6 10 6 5 7 11 7 6 8 13 8 4 5 9 9 3 4 7 10 3 5 9 Tabel 3.Data pengamatan berat segar tanaman kangkung Sampel Berat Segar (g) 1 30 2 10 3 2,89 4 3,55 5 1,98 6 30 7 55,1 8 24,95 9 8,9 10 3,5 Jumlah 170,89 g
  • 11. Tabel 4. Pengamatan tanaman jagung Hasil Pengamatan Jagung Manis (Zea mays) selama 6 minggu Minggu Sampel Tinggi Jumlah Daun 1 11 4 2 15 4 3 12 5 4 10 4 12 4.25 1 25 5 2 dimakan dimakan 3 32 5 4 dimakan dimakan 28.5 5 1 43 6 2 13 4 3 49 5 4 12 4 29.25 4.75 1 57 7 2 43,5 6 3 60 6 4 41,5 6 58.5 6.25 1 97 10 2 70 8 3 112 10 4 67 8 86.5 9 1 140 12 2 97 9 3 153 13 4 86 12 119 11.5 Rata-rata Rata-rata 1 2 3 4 5 6 Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata
  • 12. B. Pembahasan Dari percobaan dan hasil pengamatan yang telah dilakukan, pertumbuhan tanaman kangkung yang kami tanam tidak tumbuh dengan baik, pada minggu pertama cukup baik tapi pada minggu minggu berikutnya pertumbuhannya sudah tidak normal lagi. Seharusnya pada minggu ke-4 sudah bisa dipanen sedangkan kangkung yang kami tanami pada minggu ke-4 rata-rata tingginya baru 10 cm dan jumlah daunnya rata-rata berkisar antara 3-6 helai Dengan tinggi dan jumlah daun yang segitu berarti kangkungnya belum siap dipanen. Kami harus menunggu 2 minggu lagi untuk bisa di panen. Dan setelah 6-MST rata-rata tinggi kangkung sudah mencapai 25 cm dan jumlah daunnya berkisar antara 7-13 helai, serta jumlah berat segar dr semua (10 batang) sampel hanya 170 gram. Sebenarnya belum juga siap untuk dipanen tetapi tidak mungkin lagi menunggu beberapa minggu lagi karena waktu untuk praktikum tidak ada lagi. Jadi kami hanya mendapatkan kanggung dengan berat segar 1,25 kg yang ditimbang beserta akarnya, dan setelah dipotong akar beratnya 0,47 kg dengan lahan seluas 2 x 3 meter. Dalam praktikum kali ini salah satu yang menjadi penyebab dari kegagalan panen tanaman kangkung adalah pupuk dan perawatannya. Disini kami hanya memberikan pupuk urea dan diberikan hanya sekali pada minggu ke tiga dengan cara ditebarkan di sekeliling rumpun tanaman kangkung. Seharusnya pupuk yang di berikan adalah urea dan SP 36 sebanyak 2 kali. Dan juga kami hanya melakukan penyiangan gulma 1 minggu sekali begitupu penyiraman lahannya. Penghitungan daya tumbuh tanaman kangkung yang kami tanam: Daya tumbuh = Σ푡푎푛푎푚푎푛 푦푎푛푔 푡푢푚푏푢ℎ Σ푏푒푛푖ℎ 푦푎푛푔 푑푖 푡푎푛푎푚 푥100% Daya tumbuh = 100 125 푥100% Daya tumbuh = 80% Jadi daya tumbuh tanaman kangkung yang kami tanam adalah 80%
  • 13. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan  Tanaman kangkung darat adalah salah satu tanaman yang tergolong mudah untuk dibudidayakan,hanyasaja harus tekun untuk merawatnya, aga mendapatkan hasil yang maksimal  Dari data yang di atas dapat diperoleh kurva sigmoid pertumbuhan tumbuhan kangkung, sbb: 12.3 Kurva Tinggi Tanaman 19 28 10.5 15.5 16 9.5 19 10 15 24 12.5 16.2 25 22 23 11.5 21 7.5 14 20 30 25 20 15 10 5 4 5 6 Minggu ke- Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10
  • 14. 14 12 10 B. Saran 6 5 Jumlah Daun 8 7 13 12 4 3 6 5 11 10 9 4 7 8 6 4 2 4 5 6 Minggu ke-kurva Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 Sampel 10 Pada setiap kegiatan yang dilakukan hendak nya memperhatikan syarat – syarat tumbuh dan perawatan dengan baik, apabila tidak diperhatikan dengan baik tentu tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. Dengan begitu mudah – mudahan memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan.
  • 15. Daftar Pustaka Elita, N,. dkk. 2008. Buku kerja praktek mahasiswa. Dasar-Dasar Agronomi. Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. Erlida, Rita dan Syafrison. 2002. Teknologi Benih dan Perbanyakan Tanaman. PoliteknikPertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. Kuswanto, H,. 1996. Dasar-dasar Teknologi, Produksi dan Sertifikasi Benih. Andi. Yogyakarta. Rukmana, Rahmad. 1994. Kangkung. Kanisius. Yogyakarta Widiyanto, Eko. 1991. Sinar Tani. Bercocok Tanam Kangkung Darat.