SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
KLIMATOLOGI
ACARA V & VI
ANGIN DAN KEAWANAN

Oleh
Nama

: Shinta Rebecca Naibaho

NPM

: E1B012004

Prodi

: Kehutanan

Coass

: Rian Ferry Andreas

LABORATORIUM AGROKLIMAT
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
1.1.1. Angin
Angin merupakan sumber daya alam yang tidak dapat habis yang
bergerak kapan saja apa bila massa udara di permukaan bumi memilki tekanan
yang berbeda-beda oleh karena factor tekanan yang bersuhu tinggi dengan
tekanan yang bersuhu rendah.
Pentingnya angin bagi kehidupan manusia membuat para ilmuwan dan
pelajar mempelajari serta mengamati pergerakan angin dan danpaknya bagi
aktifitas manusia kehususnya bagi para petani. dalam klimatologi angin
diamati dalam kecepatan dan arahnya. Kecepatan angin adalah jarak tempuh
massa udara yang bergerak tersebut dalam waktu tertentu; jadi satuannya
adalah jarak perwaktu seperti meter per detik, kilometer per jam. sedang arah
angin merupakan arah datangnya angin. Misalnya angin barat adalah yang
bertiup dari barat.

1.1.2. Keawanan
Awan adalah kumpulan titik-titik air dan atau es yang melayang-layang
di atmosfer sebagai hasil proses kondensasi yang terdapat pada ketinggian
tertentu yang disebabkan karena naiknya udara secara vertikal karena proses
pendinginan udara secara adiabatik di atmosfer. Awan bersifat mengabsorsi
dan merefleksikan radisi surya dan radiasi dari bumi dapat memanaskan atau
mendinginkan suhuudara. Bentuk awan dengan kharateristiknya juga
mencerminkan potensi hujan disuatu daerah di permukaan bumi.
Dalam proses pembentukan awan tidak terlepas dari proses kondensasi
yaitu perubahan dari uap air menjadi butir-butir atau es, dan kondensasi ini
terjadi karena pendinginan udara. Jika udara mengalami pendinginan maka
kapasitasnya untuk menampung uap air menurun dan paada suatu titik
penurunan suhu udara ini menyebabkan udara kenyang atau jenuh (RH =
100%). Suhu pada saat kenyang disebut suhu titik embun.
Jika suhu udara turun hingga di bawah titik embun maka udara tidak
mampu menampung uap air keluar sebagai titik air dan atau es.Jadi
pengembunan sangat ditentukan oleh RH dan suhu. Jika RH tinggi diperlukan
sedikit penurunan suhu hingga terjadi penurunan suhu hingga terjadi
pengembunan, sebaliknya RH rendah diperlukan banyak penurunan suhu
udara untuk terjadinya pengembunan.

1.2.

Tujuan
1.2.1. Angin
Memberikan pengertian tentang pergerakan massa udara pada berbagai
tempat.

1.2.2. Keawanan
-

Untuk megetahui macam – macam bentuk awan.

-

Untuk memberikan pengertian tentang kemungkinan terjadinya hujan
dengan melihat kondisi cuaca beberapa waktu sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Angin
2.1.1. Pengertian Angin
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan
rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara
yang tinggi. http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html
Meskipun pada kenyataan angin tidak dapat dilihat bagaimana
wujudnya, namun masih dapat diketahui keberadaannya melalui efek yang
ditimbulkan pada benda – benda yang mendapat hembusan angin. Seperti
ketika kita melihat dahan – dahan pohon bergerak atau bendera yang berkibar
kita tahu bahwa ada angin yang berhembus. Dari mana angin bertiup dan
berapa kecepatannya dapat diketahui dengan menggunakan alat – alat
pengukur angin.

2.1.2. Sifat Angin
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi
lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena
udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke
tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran
naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html

2.1.3. Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan
suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung
lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah
yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit
menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah
tersebut.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena
daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang
lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di
sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat
disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya
untuk bergerak ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai
dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita
ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran,
majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit
angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer,
pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut,
hidung,

lubang

dubur,

dan

sebagainya

untuk

menciptakan

angin.

http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat
membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang
tidak sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau
bensin, bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa
contoh bau yang dapat dibawa angin. http://organisasi.org/blog-gratisbahasa-indonesia-untuk-anda-ngeblog-yuk
2.1.4. Alat – alat untuk Mengukur Angin
Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.
Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
Windsock,

adalah

alat

untuk

mengetahui

arah

angin

dan

memperkirakan besar kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan
di bandara – bandara.
2.1.5. Jenis Angin
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan
angin musim.
Angin lokal 3 macam yaitu :
Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai.
Angin laut terjadi pada siang hari daratan lebih cepat
menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup
dari laut ke darat. Sebaliknya, angin darat terjadu pada malam
hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan
dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan
bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut.
Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada
dasar lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di
puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara
mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah.
Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke
lembah menjadi angin gunung.
Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
Angin Fohn atau Angin jatuh ialah angin jatuh
bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan
Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan
nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin
Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di
Sulawesi Selatan).

Angin musim ada 5 macam yaitu :
Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun
dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi
Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi
Selatan. Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu.
Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa
udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah
pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah
Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan
temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini,
wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya
daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah
kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan
angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti
Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin
Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o
LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal
sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air
di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di
muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara
(Afrika), dan gurun di Australia.
Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah
“teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan
tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU –
10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh
ekuator” atau “daerah doldrum”
Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum
subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara
dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin
Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena
hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin
Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di
sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelautpelaut disebut roaring forties.
Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat
daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini
mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS).
Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin
karena berasal dari daerah kutub.
Angin Muson (Monsun)
Angin muson adalah angin yang berhembus secara
periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan
yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara
berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah
tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah
tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan
Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan,
sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan
matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat
tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat
pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini
menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.
Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di
belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi
Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada
umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. (Busri dan
Syamsu, 2000)

Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja
persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang
karena kandungan uap airnya makin sedikit.
Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara,
sehingga benua asi lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia
terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat
pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari
australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi
selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh kerena tidak
melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh
karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai
barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua
musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu :
Musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim
kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke
musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa
panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu
singkat dan lebat. http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html

2.2.

Keawanan
2.2.1. Pembentukan awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi
titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua
cara:
Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara
karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini
akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih
rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul
titik air yang tak terhingga banyaknya.
Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara
makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.

Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi
semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan
daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titiktitik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu
akan menguap dan hilanglah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan
selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih
berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang
ada awan yang tidak membawa hujan. http://www.wikimediafoundation.org/
2.2.2. Bentuk – bentuk Awan
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan
ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis
dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut
cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia:
stratus, sirus, dan kumulus).
Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan
stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah
rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian
3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah
disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya
guruh dan petir.
Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana
terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau
bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping
terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti
asap. mailto:doni@gramacom.co.id
2.2.3. Jenis – jenis Awan
a) Stratus
Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan
menghasilkan hujan gerimis salju.
b) Kumulus
Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya
berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilkan
hujan
c) Stratokumulus
Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya
bergelombang dan tidak membawa hujan
d) Kumulonimbus
Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa
badai.
e) Nimbosratus
Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah
bergerigi serta membawa hujan atau salju.
f) Altostratus
Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung
hujan.
g) Altokumulus
Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau
melingkar seperti makaroni.
h) Sirus
Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergarisgaris
i) Sirostratus
Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi
langit
j) Sirokumulus
Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil.

2.2.4. Ketinggian Awan
Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari
bagian dasar :
Stratus,


di bawah 450 m

Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian
450- 2000 m

Nimbostratus,

900 - 3000 m



Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 - 7000m



Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 –
13.500

Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak
pegunungan Jaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m,
bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya
selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah
ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan
alto-sirus. http://id.wikipedia.org/wiki/awan
BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1.

Waktu dan Tempat
3.1.1. Angin
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21 November 2013 pukul
16.00

WIB

sampai

selesai

di

dalam

dan

sekitar

Laboratorium

Agroklimatologi Universitas Bengkulu.
3.1.2. Keawanan
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21 November 2013 pukul
16.00

WIB

sampai

selesai

di

dalam

dan

sekitar

Laboratorium

Agroklimatologi Universitas Bengkulu.

3.2.

Alat dan Bahan
3.2.1. Angin
-

Skala Beaufort

-

Alat tulis

3.2.2. Keawanan
-

3.3.

Alat tulis

Prosedur kerja
3.3.1. Angin
o Siapkan alat dan bawa ke lokasi yang telah ditentukan
o Catat perubahan angin selama 20 menit, dilakukan 4 kali perhitungan
( 5 menit sekali).
o Catat arah angin datang.
o Lihat keterangan angin di tabel skala beaufort.
3.3.2. Keawanan
o Amati keadaan keawanan di lokasi yang telah ditentukan.
o Pengamatan dilakukan oleh mahasiswa secara berkelompok
o Catat hasil yang didapat di buku kerja atau laporan sementara.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Pengamatan

4.1.1 Angin
Skala
Beaufort

Kecepatan Angin
km/h
m/s

No.

Waktu

1

17.00
WIB

3

12 - 19

3,4-5,4

Desir
Ringan

2

17.15
WIB

0

0

0-0,2

Tenang

3

17.20
WIB

2

7 - 11

1,6-3,3

Sepoi
Desir

4

17.25
WIB

3

0

0-0,2

Tenang

4.1.1 Keawanan

No.

Awan

1

Stratus

2

Stratus

3

Stratus

4

Stratus

Deskripsi

Kondisi Daratan
daun dan ranting
kecil
bergerak konstan
datar, asap
membubung
vertikal
angin terasa pada
kulit,
daun bergoyang
datar, asap
membubung
vertikal

Arah Angin
Utara ke
Selatan
Utara ke
Selatan
Utara ke
Selatan
Utara ke
Selatan
4.2

Pembahasan

4.2.1 Angin
Angin merupakan hal terpenting dalam bidang pertanian, sebab angin sangat
mempengaruhi musim. Angin juga dapat membantu proses perkawinan yaitu dimana
serbuksari akan diterbangkan kekepala putik. Proses terjadinya pergerakan angin
dipengaruhi oleh karena adanya tekanan udara yang berbeda, yaitu antara suhu udara
yang tinggi bergerak ke suhu yang lebih rendah. Angin juga dapat menentukan kapan
terjadinya hujan dan juga mengumpulkan awan-awan yang ada menjadi sebuah awan
yang bergumpal (padat) atau pergerakan angin seiring dengan pergerakan awan. Angin
merupakan udara yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah bertekanan tinggi
ke daerah bertekanan rendah. Udara yang bergerak secara vertikal biasanya tidak
disebut angin melainkan gerakan udara sedangkan udara bergerak berputar disebut
turbulensi. Penyebab utama perbedaan tekanan udara adalah perbedaan pemanas dan
pendingin atau suhu pada tempat-tempat di permukaan bumi.
Angin berfungsi sebagai : pemindahan panas, pemindahan uap air, awan dan
pemindahan bahan-bahan atau partikel yang ada di udara seperti debu, spora, tepung
sari dll. Angin mempunyai energi, oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk
pelayaran, pergerakan kipas dll. Ada kalanya angin berkecepatan tinggi disebut badai
dapat

menimbulkan

kerusakan

bangunan,

tumbangnya

pohon-pohon,

erosi,

mengganggu pelayaran dan penebangan. pada praktikum kali ini penulis diajak untuk
memahami siklus udara dan proses terbentuknya udara serta manfaatnya bagi manusia
. Selain itu penulis juga merenungkan bahwa sempurnanya keuasa Tuhan yang
menciptakan alam dan prangkatnya semua disusun secara sitemamatis menjadi sumber
kebutuhan manusia.

4.2.2 Keawanan
Terbentuknya

awan adalah pada saat

penyinaran panjang matahari

kepermukaan bumi yang menyebabkan terjadinya pengupan disekitar permukaan bumi
yang membentuk partikel-pertikel kecil yang akan naik keudara membentuk awan.
Awan sifatnya tidak tetap, awan akan bergerak kemana saja seiring dengan pergerakan
angin. Karenan pengaruh angin maka terbentuklah jenis-jenis awan menerut bentuk
yang diciptakan oleh angin. Oleh sebab itu angin sangat berperan aktip untuk
menentukan apakah akan terjadi hujan atau tidak, sebab awan dikatakan akan hujan
bila awan membentuk gumpala-gumpalan besar yang disusun atau yang dipertemukan
oleh angin dari awan yang satu dengan awan yang lain. Perlu diketahui bahwa
Penyebaran awan biasanya identik dengan penyebaran hujan yaitu kawasan yang
tinggi terjadi di ekuator karena merupakan wilayah konvergensi udara dan kuatnya
radiasi surya dan terendah di wilayh subtropika sekitar 20o -30o lintang bumi karena
merupakan wilayah disvergensi. Keawanan maksimum biasanya siang hingga sore
hari minimum malam hari ketika udara stabil. Keawanan ini terjadi pada pagi hari
ketika kabut naik yang banyak terjadi di daerah yang lembab dan danau. Keawanan
terbesar terdapat diwilayah sekitar lintang 60o lintang bumi (lintang pertengahan)
karena wilayah ini merupakn pertemuan massa udara yang hangat dan lembab dari
lintang rendah dengan massa udara dingin dari wilayah kutub.
Awan juga dapat membentuk energy petir. Energy petir terjadi ketika
terjadinya gesekan hebat antara awan yang satu dengan awan yang lain karena factor
perbedaan tekanan udara. Selain hujan yang dihasilkan oleh awan, awan juga dapat
menghasilkan butiran-butiran halus es atau yang disebut dengan salju. Salju dapat
terjadi ketika suhu udara dibawa 0 .
BAB V
KESIMPULAN

5.1.

Kesimpulan
5.1.1.

Angin
Angin dikatakan bergerak apabila tekanan udara berbeda dalam
artian suhu udara dipermukaan bumi adalah yang menentukan
terjadinya pergerakan awan.
Pergerakan angin berubah-ubah setiap waktunya dalam artian
tidak semua kecepatan angin sama atau bisa saja sama kecepatan apa
bila tidak di pengaruihi oleh perbedaan suhu panas dan suhu dingin.
Kecepatan angin dapat kita perhatikan dengan fenomena alam
yaitu seperti pergerakan ranting pohon dan burung di udara.
Kecepatan angin dapat membantu manusia untuk menentukan
terjadinya hujan, atau biasanya angin yang kencang dapat membawa
partikel-pertikel dari suatu tempat ketempat lain.

5.1.2.

Keawanan
Awan terbentuk karena terjadinya pengupan dipermukaan bumi
yang membentuk molekul-molekul kecil, karena pengaruh massa jenis
lebih rendah maka naik ke permukaan atmosfir membentuk gumpalan
yaitu awan.
Terjadinya hujan dipengaruhi oleh pergerakan angin serta suhu
udara disekitar permukaan bumi.
Pergerakan awan seiring dengan pergarakan angin, karena factor
cepat lambatnya pergerakan angin maka terbentuklah jenis-jenis awan
menurut gerak angin.
DAFTAR PUSTAKA

Daldjuni.1993.Pokok – pokok klimatologi.penerbit Alumni.Bandung
Hasan .U.M.1970. Dasar–dasar Meterologi Pertanian.Pt.soeroengan.Jakarta
Handoko,1993,Klimatologi Dasar,Institut Pertanian Bogor,Bogor.
Nur Muin, S. 2013. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Laboratorium Agroklimat
Fakultas Pertanian. UNIB. Bengkulu.
Saleh,B dan Nur,M.S, 2000, Bahan Ajar Perkuliahan Dasar-Dasar Klimatologi Universitas
Bengkulu,Bengkulu

http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html
http://organisasi.org/blog-gratis-bahasa-indonesia-untuk-anda-ngeblog-yuk
http://www.wikimediafoundation.org/
http://id.wikipedia.org/wiki/awan
mailto:doni@gramacom.co.id
http://bodopaya4ever.blogspot.com/2011/03/contoh-laporan-klomatologi-angim-dan.html

More Related Content

What's hot

Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiFeni Malviowita
 
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaTekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaharalhaj
 
Makalah klimatologi
Makalah klimatologiMakalah klimatologi
Makalah klimatologiEkiLusiana1
 
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Asmawi Abdullah
 
Presentasi tekanan angin
Presentasi tekanan anginPresentasi tekanan angin
Presentasi tekanan anginL Anshori
 
Angin siklon dan antisiklon
Angin siklon dan antisiklonAngin siklon dan antisiklon
Angin siklon dan antisiklonLutfia Fitri
 
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan anginBab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan anginAsmawi Abdullah
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi) Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi) nathans_hansel
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPuspawijaya Putra
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPuspawijaya Putra
 

What's hot (19)

Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
 
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaTekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
 
Makalah klimatologi
Makalah klimatologiMakalah klimatologi
Makalah klimatologi
 
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
 
Sistem angin monsun
Sistem angin monsunSistem angin monsun
Sistem angin monsun
 
Ppt cuaca
Ppt cuacaPpt cuaca
Ppt cuaca
 
Presentasi tekanan angin
Presentasi tekanan anginPresentasi tekanan angin
Presentasi tekanan angin
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Angin siklon dan antisiklon
Angin siklon dan antisiklonAngin siklon dan antisiklon
Angin siklon dan antisiklon
 
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan anginBab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
 
ips mengenai angin-hujan-iklim-cuaca
ips mengenai angin-hujan-iklim-cuacaips mengenai angin-hujan-iklim-cuaca
ips mengenai angin-hujan-iklim-cuaca
 
Angin ppt
Angin pptAngin ppt
Angin ppt
 
Cuaca& Iklim
Cuaca& IklimCuaca& Iklim
Cuaca& Iklim
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi""Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
"Unsur unsur cuaca n iklim geografi"
 
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi) Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
Unsur unsur cuaca & iklim geografi (revisi)
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 

Similar to Laporan Praktikum Klimatologi V & VI Angin dan Keawanan

fisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginfisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginathox zoemanta
 
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxIqbalRamdhany
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMeliagustin12
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfersabah16
 
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah HidrologiMateri Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6isanuri
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxiphank1
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Nanda Reda
 
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
Angin YEEEEAAAOOOOH
Angin YEEEEAAAOOOOHAngin YEEEEAAAOOOOH
Angin YEEEEAAAOOOOHmonica dewi
 
Tekanan udara n angin
Tekanan udara n anginTekanan udara n angin
Tekanan udara n anginL Anshori
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxfadillahdila7
 
Unsur unsur cuaca dan iklim geografi kelas X
Unsur unsur cuaca dan iklim geografi kelas XUnsur unsur cuaca dan iklim geografi kelas X
Unsur unsur cuaca dan iklim geografi kelas Xsofiana S
 
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptxPembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptxFebriMulyanti1
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferSelvie Lokito
 

Similar to Laporan Praktikum Klimatologi V & VI Angin dan Keawanan (20)

fisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginfisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Angin
 
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah HidrologiMateri Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan Bagian Kedua Mata Kuliah Hidrologi
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
 
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
K7 Atmosfera 1
K7 Atmosfera 1K7 Atmosfera 1
K7 Atmosfera 1
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Angin YEEEEAAAOOOOH
Angin YEEEEAAAOOOOHAngin YEEEEAAAOOOOH
Angin YEEEEAAAOOOOH
 
Tekanan udara n angin
Tekanan udara n anginTekanan udara n angin
Tekanan udara n angin
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
 
Unsur unsur cuaca dan iklim geografi kelas X
Unsur unsur cuaca dan iklim geografi kelas XUnsur unsur cuaca dan iklim geografi kelas X
Unsur unsur cuaca dan iklim geografi kelas X
 
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptxPembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosfer
 

More from Shinta R Naibaho

Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanLaporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanShinta R Naibaho
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 

More from Shinta R Naibaho (8)

Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanLaporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
 
Dendrologi Sapotaceae
Dendrologi SapotaceaeDendrologi Sapotaceae
Dendrologi Sapotaceae
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 7 Shinta Rebecca Naibaho
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 3 Shinta Rebecca Naibaho
 
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
 
Dendrologi
Dendrologi Dendrologi
Dendrologi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxafkarzidan98
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal FaizinKanaidi ken
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 

Laporan Praktikum Klimatologi V & VI Angin dan Keawanan

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI ACARA V & VI ANGIN DAN KEAWANAN Oleh Nama : Shinta Rebecca Naibaho NPM : E1B012004 Prodi : Kehutanan Coass : Rian Ferry Andreas LABORATORIUM AGROKLIMAT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Angin Angin merupakan sumber daya alam yang tidak dapat habis yang bergerak kapan saja apa bila massa udara di permukaan bumi memilki tekanan yang berbeda-beda oleh karena factor tekanan yang bersuhu tinggi dengan tekanan yang bersuhu rendah. Pentingnya angin bagi kehidupan manusia membuat para ilmuwan dan pelajar mempelajari serta mengamati pergerakan angin dan danpaknya bagi aktifitas manusia kehususnya bagi para petani. dalam klimatologi angin diamati dalam kecepatan dan arahnya. Kecepatan angin adalah jarak tempuh massa udara yang bergerak tersebut dalam waktu tertentu; jadi satuannya adalah jarak perwaktu seperti meter per detik, kilometer per jam. sedang arah angin merupakan arah datangnya angin. Misalnya angin barat adalah yang bertiup dari barat. 1.1.2. Keawanan Awan adalah kumpulan titik-titik air dan atau es yang melayang-layang di atmosfer sebagai hasil proses kondensasi yang terdapat pada ketinggian tertentu yang disebabkan karena naiknya udara secara vertikal karena proses pendinginan udara secara adiabatik di atmosfer. Awan bersifat mengabsorsi dan merefleksikan radisi surya dan radiasi dari bumi dapat memanaskan atau mendinginkan suhuudara. Bentuk awan dengan kharateristiknya juga mencerminkan potensi hujan disuatu daerah di permukaan bumi. Dalam proses pembentukan awan tidak terlepas dari proses kondensasi yaitu perubahan dari uap air menjadi butir-butir atau es, dan kondensasi ini terjadi karena pendinginan udara. Jika udara mengalami pendinginan maka kapasitasnya untuk menampung uap air menurun dan paada suatu titik
  • 3. penurunan suhu udara ini menyebabkan udara kenyang atau jenuh (RH = 100%). Suhu pada saat kenyang disebut suhu titik embun. Jika suhu udara turun hingga di bawah titik embun maka udara tidak mampu menampung uap air keluar sebagai titik air dan atau es.Jadi pengembunan sangat ditentukan oleh RH dan suhu. Jika RH tinggi diperlukan sedikit penurunan suhu hingga terjadi penurunan suhu hingga terjadi pengembunan, sebaliknya RH rendah diperlukan banyak penurunan suhu udara untuk terjadinya pengembunan. 1.2. Tujuan 1.2.1. Angin Memberikan pengertian tentang pergerakan massa udara pada berbagai tempat. 1.2.2. Keawanan - Untuk megetahui macam – macam bentuk awan. - Untuk memberikan pengertian tentang kemungkinan terjadinya hujan dengan melihat kondisi cuaca beberapa waktu sebelumnya.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angin 2.1.1. Pengertian Angin Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html Meskipun pada kenyataan angin tidak dapat dilihat bagaimana wujudnya, namun masih dapat diketahui keberadaannya melalui efek yang ditimbulkan pada benda – benda yang mendapat hembusan angin. Seperti ketika kita melihat dahan – dahan pohon bergerak atau bendera yang berkibar kita tahu bahwa ada angin yang berhembus. Dari mana angin bertiup dan berapa kecepatannya dapat diketahui dengan menggunakan alat – alat pengukur angin. 2.1.2. Sifat Angin Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi. http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html 2.1.3. Terjadinya Angin Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
  • 5. wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain. Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin. http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin. http://organisasi.org/blog-gratisbahasa-indonesia-untuk-anda-ngeblog-yuk 2.1.4. Alat – alat untuk Mengukur Angin Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin. Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin. Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan di bandara – bandara.
  • 6. 2.1.5. Jenis Angin Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin musim. Angin lokal 3 macam yaitu : Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai. Angin laut terjadi pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat. Sebaliknya, angin darat terjadu pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut. Angin lembah dan angin gunung Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas Angin Fohn atau Angin jatuh ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan). Angin musim ada 5 macam yaitu : Angin Passat Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu.
  • 7. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang). Angin Anti Passat Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum” Angin Barat Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelautpelaut disebut roaring forties.
  • 8. Angin Timur Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub. Angin Muson (Monsun) Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. (Busri dan Syamsu, 2000) Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi
  • 9. selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat. http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html 2.2. Keawanan 2.2.1. Pembentukan awan Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara: Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titiktitik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan. Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan hilanglah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan. http://www.wikimediafoundation.org/
  • 10. 2.2.2. Bentuk – bentuk Awan Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus). Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya guruh dan petir. Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti asap. mailto:doni@gramacom.co.id 2.2.3. Jenis – jenis Awan a) Stratus Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan hujan gerimis salju. b) Kumulus Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilkan hujan c) Stratokumulus Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang dan tidak membawa hujan d) Kumulonimbus Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa badai. e) Nimbosratus
  • 11. Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah bergerigi serta membawa hujan atau salju. f) Altostratus Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung hujan. g) Altokumulus Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau melingkar seperti makaroni. h) Sirus Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergarisgaris i) Sirostratus Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit j) Sirokumulus Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil. 2.2.4. Ketinggian Awan Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari bagian dasar : Stratus,  di bawah 450 m Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian 450- 2000 m Nimbostratus, 900 - 3000 m  Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 - 7000m  Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 – 13.500 Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak pegunungan Jaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus. http://id.wikipedia.org/wiki/awan
  • 12. BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.1.1. Angin Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21 November 2013 pukul 16.00 WIB sampai selesai di dalam dan sekitar Laboratorium Agroklimatologi Universitas Bengkulu. 3.1.2. Keawanan Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21 November 2013 pukul 16.00 WIB sampai selesai di dalam dan sekitar Laboratorium Agroklimatologi Universitas Bengkulu. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Angin - Skala Beaufort - Alat tulis 3.2.2. Keawanan - 3.3. Alat tulis Prosedur kerja 3.3.1. Angin o Siapkan alat dan bawa ke lokasi yang telah ditentukan o Catat perubahan angin selama 20 menit, dilakukan 4 kali perhitungan ( 5 menit sekali). o Catat arah angin datang. o Lihat keterangan angin di tabel skala beaufort. 3.3.2. Keawanan o Amati keadaan keawanan di lokasi yang telah ditentukan. o Pengamatan dilakukan oleh mahasiswa secara berkelompok o Catat hasil yang didapat di buku kerja atau laporan sementara.
  • 13. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan 4.1.1 Angin Skala Beaufort Kecepatan Angin km/h m/s No. Waktu 1 17.00 WIB 3 12 - 19 3,4-5,4 Desir Ringan 2 17.15 WIB 0 0 0-0,2 Tenang 3 17.20 WIB 2 7 - 11 1,6-3,3 Sepoi Desir 4 17.25 WIB 3 0 0-0,2 Tenang 4.1.1 Keawanan No. Awan 1 Stratus 2 Stratus 3 Stratus 4 Stratus Deskripsi Kondisi Daratan daun dan ranting kecil bergerak konstan datar, asap membubung vertikal angin terasa pada kulit, daun bergoyang datar, asap membubung vertikal Arah Angin Utara ke Selatan Utara ke Selatan Utara ke Selatan Utara ke Selatan
  • 14. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Angin Angin merupakan hal terpenting dalam bidang pertanian, sebab angin sangat mempengaruhi musim. Angin juga dapat membantu proses perkawinan yaitu dimana serbuksari akan diterbangkan kekepala putik. Proses terjadinya pergerakan angin dipengaruhi oleh karena adanya tekanan udara yang berbeda, yaitu antara suhu udara yang tinggi bergerak ke suhu yang lebih rendah. Angin juga dapat menentukan kapan terjadinya hujan dan juga mengumpulkan awan-awan yang ada menjadi sebuah awan yang bergumpal (padat) atau pergerakan angin seiring dengan pergerakan awan. Angin merupakan udara yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Udara yang bergerak secara vertikal biasanya tidak disebut angin melainkan gerakan udara sedangkan udara bergerak berputar disebut turbulensi. Penyebab utama perbedaan tekanan udara adalah perbedaan pemanas dan pendingin atau suhu pada tempat-tempat di permukaan bumi. Angin berfungsi sebagai : pemindahan panas, pemindahan uap air, awan dan pemindahan bahan-bahan atau partikel yang ada di udara seperti debu, spora, tepung sari dll. Angin mempunyai energi, oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk pelayaran, pergerakan kipas dll. Ada kalanya angin berkecepatan tinggi disebut badai dapat menimbulkan kerusakan bangunan, tumbangnya pohon-pohon, erosi, mengganggu pelayaran dan penebangan. pada praktikum kali ini penulis diajak untuk memahami siklus udara dan proses terbentuknya udara serta manfaatnya bagi manusia . Selain itu penulis juga merenungkan bahwa sempurnanya keuasa Tuhan yang menciptakan alam dan prangkatnya semua disusun secara sitemamatis menjadi sumber kebutuhan manusia. 4.2.2 Keawanan Terbentuknya awan adalah pada saat penyinaran panjang matahari kepermukaan bumi yang menyebabkan terjadinya pengupan disekitar permukaan bumi yang membentuk partikel-pertikel kecil yang akan naik keudara membentuk awan. Awan sifatnya tidak tetap, awan akan bergerak kemana saja seiring dengan pergerakan angin. Karenan pengaruh angin maka terbentuklah jenis-jenis awan menerut bentuk yang diciptakan oleh angin. Oleh sebab itu angin sangat berperan aktip untuk
  • 15. menentukan apakah akan terjadi hujan atau tidak, sebab awan dikatakan akan hujan bila awan membentuk gumpala-gumpalan besar yang disusun atau yang dipertemukan oleh angin dari awan yang satu dengan awan yang lain. Perlu diketahui bahwa Penyebaran awan biasanya identik dengan penyebaran hujan yaitu kawasan yang tinggi terjadi di ekuator karena merupakan wilayah konvergensi udara dan kuatnya radiasi surya dan terendah di wilayh subtropika sekitar 20o -30o lintang bumi karena merupakan wilayah disvergensi. Keawanan maksimum biasanya siang hingga sore hari minimum malam hari ketika udara stabil. Keawanan ini terjadi pada pagi hari ketika kabut naik yang banyak terjadi di daerah yang lembab dan danau. Keawanan terbesar terdapat diwilayah sekitar lintang 60o lintang bumi (lintang pertengahan) karena wilayah ini merupakn pertemuan massa udara yang hangat dan lembab dari lintang rendah dengan massa udara dingin dari wilayah kutub. Awan juga dapat membentuk energy petir. Energy petir terjadi ketika terjadinya gesekan hebat antara awan yang satu dengan awan yang lain karena factor perbedaan tekanan udara. Selain hujan yang dihasilkan oleh awan, awan juga dapat menghasilkan butiran-butiran halus es atau yang disebut dengan salju. Salju dapat terjadi ketika suhu udara dibawa 0 .
  • 16. BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Angin Angin dikatakan bergerak apabila tekanan udara berbeda dalam artian suhu udara dipermukaan bumi adalah yang menentukan terjadinya pergerakan awan. Pergerakan angin berubah-ubah setiap waktunya dalam artian tidak semua kecepatan angin sama atau bisa saja sama kecepatan apa bila tidak di pengaruihi oleh perbedaan suhu panas dan suhu dingin. Kecepatan angin dapat kita perhatikan dengan fenomena alam yaitu seperti pergerakan ranting pohon dan burung di udara. Kecepatan angin dapat membantu manusia untuk menentukan terjadinya hujan, atau biasanya angin yang kencang dapat membawa partikel-pertikel dari suatu tempat ketempat lain. 5.1.2. Keawanan Awan terbentuk karena terjadinya pengupan dipermukaan bumi yang membentuk molekul-molekul kecil, karena pengaruh massa jenis lebih rendah maka naik ke permukaan atmosfir membentuk gumpalan yaitu awan. Terjadinya hujan dipengaruhi oleh pergerakan angin serta suhu udara disekitar permukaan bumi. Pergerakan awan seiring dengan pergarakan angin, karena factor cepat lambatnya pergerakan angin maka terbentuklah jenis-jenis awan menurut gerak angin.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Daldjuni.1993.Pokok – pokok klimatologi.penerbit Alumni.Bandung Hasan .U.M.1970. Dasar–dasar Meterologi Pertanian.Pt.soeroengan.Jakarta Handoko,1993,Klimatologi Dasar,Institut Pertanian Bogor,Bogor. Nur Muin, S. 2013. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Laboratorium Agroklimat Fakultas Pertanian. UNIB. Bengkulu. Saleh,B dan Nur,M.S, 2000, Bahan Ajar Perkuliahan Dasar-Dasar Klimatologi Universitas Bengkulu,Bengkulu http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/angin.html http://organisasi.org/blog-gratis-bahasa-indonesia-untuk-anda-ngeblog-yuk http://www.wikimediafoundation.org/ http://id.wikipedia.org/wiki/awan mailto:doni@gramacom.co.id http://bodopaya4ever.blogspot.com/2011/03/contoh-laporan-klomatologi-angim-dan.html