Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer. Terbentuk karena adanya pengembunan uap air dalam udara akibat proses kondensasi setelah melampaui keadaan jenuh. Awan yang menempel dipermukaan bumi disebut kabut.
Awan adalah massa yang terlihat di atmosfer yang terbentuk dari tetesan air atau kristal es. Awan dibedakan berdasarkan ketinggian dan ketebalannya, dan memiliki peran penting dalam siklus air serta pengaruh cuaca dan iklim.
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan IklimStanley James
Dokumen tersebut membahas proses-proses pembentukan hujan, klasifikasi awan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim sepanjang tahun. Proses-proses pembentukan hujan meliputi hujan perolakan, hujan siklon/frontal, dan hujan bukit. Klasifikasi awan dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan ketinggian dan proses pembentukannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim antara l
Awan adalah kumpulan uap air dan kristal es pada udara di atmosfer. Terbentuk karena adanya pengembunan uap air dalam udara akibat proses kondensasi setelah melampaui keadaan jenuh. Awan yang menempel dipermukaan bumi disebut kabut.
Awan adalah massa yang terlihat di atmosfer yang terbentuk dari tetesan air atau kristal es. Awan dibedakan berdasarkan ketinggian dan ketebalannya, dan memiliki peran penting dalam siklus air serta pengaruh cuaca dan iklim.
LGF 1013-Kumpulan Hujan, Jenis-jenis Awan, dan Faktor Cuaca dan IklimStanley James
Dokumen tersebut membahas proses-proses pembentukan hujan, klasifikasi awan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim sepanjang tahun. Proses-proses pembentukan hujan meliputi hujan perolakan, hujan siklon/frontal, dan hujan bukit. Klasifikasi awan dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan ketinggian dan proses pembentukannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim antara l
Dokumen ini membahas tentang materi awan yang mencakup pengertian awan, proses pembentukan awan, dan jenis-jenis awan seperti cumulus, stratus, dan cirrus.
Awan terbentuk dari uap air yang naik ke atmosfer akibat panasnya matahari. Uap air mengembun pada debu di udara dan membentuk butiran-butiran air kecil yang kemudian berkumpul menjadi awan. Bentuk awan bergantung pada ketinggian, ada awan rendah seperti stratus dan kumulus, awan menengah seperti altostratus, dan awan tinggi seperti sirus.
Dokumen ini membahas proses terjadinya hujan, yang meliputi penguapan air ke atmosfer, kondensasi menjadi awan, dan jatuhnya butiran air atau salju ke bumi sebagai hujan atau salju. Jenis hujan dijelaskan berdasarkan proses kejadiannya seperti hujan siklonal dan frontal, serta ukuran butirannya seperti gerimis, hujan, dan hujan batu. Curah hujan dikelompokkan menjadi sedang, lebat, dan
Konsep kerpasan
Jenis-jenis kerpasan
Proses kejadian hujan di kawasan tropika lembap
Pengaruh hujan terhadap alam sekitar manusia
******************************************************************
Jenis kerpasan, hujan , salji, hujan beku, hujan batu, embun beku, hujan perolakan, hujan bukit
Titik embun adalah suhu dimana uap air akan berkondensasi menjadi embun. Modul ini membahas pengertian titik embun dan kejenuhan, serta manfaat mempelajari keduanya untuk memahami fenomena alam seperti pembentukan embun, kabut, dan ramalan cuaca.
Teks ini memberikan penjelasan tentang struktur teks eksplanasi yang terdiri dari pernyataan umum, penjelasan, dan penutup. Contohnya adalah proses salju yang jatuh ke bumi, terdiri atas partikel air yang membeku, dan biasanya terjadi di daerah beriklim subtropis dan sedang. Teks ini juga memberikan tugas kepada siswa untuk menyusun teks eksplanasi berdasarkan topik yang dipilih.
Pembenihan awan adalah teknik untuk mengubah jumlah atau jenis kerpasan yang jatuh dari awan dengan menyebarkan bahan kimia seperti perak iodida dan garam. Ia penting untuk mengurangkan kemarau dan kekeringan dengan meningkatkan hujan. Terdapat dua jenis pembenihan awan, iaitu pembenihan awan statik dan higroskopik.
Tiga peringkat pembentukan hujan dijelaskan dalam dokumen ini. Pertama, zarah air diangkat ke atmosfera oleh angin dan membentuk awan. Kedua, awan bergumpal di langit. Ketiga, titisan air jatuh dari awan sebagai hujan. Ayat Al-Quran menjelaskan proses ini dengan tepat, menunjukkan bahawa Al-Quran mengandungi pengetahuan ilmiah yang tidak diketahui pada zamannya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kelembapan udara dan proses pembentukan kerpasan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kelembapan udara merujuk pada jumlah wap air di udara, dan proses sejatan, pemeluwapan, dan pembentukan awan berperanan dalam pembentukan kerpasan melalui jatuhnya titisan air dari awan.
1. Awan terbentuk dari uap air yang membeku atau mengembun di udara.
2. Terdapat berbagai jenis awan yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk, ketinggian, dan proses pembentukannya seperti awan cirrus, stratus, cumulus.
3. Awan dapat menyebabkan hujan, salju, atau cuaca cerah tergantung komposisi dan ketinggiannya.
Awan terbentuk dari proses kondensasi uap air menjadi tetesan air atau butiran es. Ada beberapa jenis awan yang dibedakan berdasarkan bentuk, ketinggian, dan kemampuan menghasilkan hujan. Awan berperan penting dalam siklus air dengan mengangkut air dari permukaan laut ke daratan melalui proses kondensasi dan evaporasi.
Dokumen ini membahas tentang materi awan yang mencakup pengertian awan, proses pembentukan awan, dan jenis-jenis awan seperti cumulus, stratus, dan cirrus.
Awan terbentuk dari uap air yang naik ke atmosfer akibat panasnya matahari. Uap air mengembun pada debu di udara dan membentuk butiran-butiran air kecil yang kemudian berkumpul menjadi awan. Bentuk awan bergantung pada ketinggian, ada awan rendah seperti stratus dan kumulus, awan menengah seperti altostratus, dan awan tinggi seperti sirus.
Dokumen ini membahas proses terjadinya hujan, yang meliputi penguapan air ke atmosfer, kondensasi menjadi awan, dan jatuhnya butiran air atau salju ke bumi sebagai hujan atau salju. Jenis hujan dijelaskan berdasarkan proses kejadiannya seperti hujan siklonal dan frontal, serta ukuran butirannya seperti gerimis, hujan, dan hujan batu. Curah hujan dikelompokkan menjadi sedang, lebat, dan
Konsep kerpasan
Jenis-jenis kerpasan
Proses kejadian hujan di kawasan tropika lembap
Pengaruh hujan terhadap alam sekitar manusia
******************************************************************
Jenis kerpasan, hujan , salji, hujan beku, hujan batu, embun beku, hujan perolakan, hujan bukit
Titik embun adalah suhu dimana uap air akan berkondensasi menjadi embun. Modul ini membahas pengertian titik embun dan kejenuhan, serta manfaat mempelajari keduanya untuk memahami fenomena alam seperti pembentukan embun, kabut, dan ramalan cuaca.
Teks ini memberikan penjelasan tentang struktur teks eksplanasi yang terdiri dari pernyataan umum, penjelasan, dan penutup. Contohnya adalah proses salju yang jatuh ke bumi, terdiri atas partikel air yang membeku, dan biasanya terjadi di daerah beriklim subtropis dan sedang. Teks ini juga memberikan tugas kepada siswa untuk menyusun teks eksplanasi berdasarkan topik yang dipilih.
Pembenihan awan adalah teknik untuk mengubah jumlah atau jenis kerpasan yang jatuh dari awan dengan menyebarkan bahan kimia seperti perak iodida dan garam. Ia penting untuk mengurangkan kemarau dan kekeringan dengan meningkatkan hujan. Terdapat dua jenis pembenihan awan, iaitu pembenihan awan statik dan higroskopik.
Tiga peringkat pembentukan hujan dijelaskan dalam dokumen ini. Pertama, zarah air diangkat ke atmosfera oleh angin dan membentuk awan. Kedua, awan bergumpal di langit. Ketiga, titisan air jatuh dari awan sebagai hujan. Ayat Al-Quran menjelaskan proses ini dengan tepat, menunjukkan bahawa Al-Quran mengandungi pengetahuan ilmiah yang tidak diketahui pada zamannya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kelembapan udara dan proses pembentukan kerpasan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kelembapan udara merujuk pada jumlah wap air di udara, dan proses sejatan, pemeluwapan, dan pembentukan awan berperanan dalam pembentukan kerpasan melalui jatuhnya titisan air dari awan.
1. Awan terbentuk dari uap air yang membeku atau mengembun di udara.
2. Terdapat berbagai jenis awan yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk, ketinggian, dan proses pembentukannya seperti awan cirrus, stratus, cumulus.
3. Awan dapat menyebabkan hujan, salju, atau cuaca cerah tergantung komposisi dan ketinggiannya.
Awan terbentuk dari proses kondensasi uap air menjadi tetesan air atau butiran es. Ada beberapa jenis awan yang dibedakan berdasarkan bentuk, ketinggian, dan kemampuan menghasilkan hujan. Awan berperan penting dalam siklus air dengan mengangkut air dari permukaan laut ke daratan melalui proses kondensasi dan evaporasi.
Kitaran batu adalah proses perubahan batuan melalui tiga jenis batuan utama iaitu batuan igneous, sedimentari dan metamorfik. Batuan igneous terbentuk melalui peleburan dan pembekuan magma di dalam bumi atau di permukaan bumi. Batuan sedimentari pula terbentuk daripada pengendapan dan pengumpulan sisa-sisa batuan lain. Batuan metamorfik pula terbentuk melalui perubahan struktur dan komposisi batuan asal ak
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanJoel mabes
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang siklus air dan klasifikasi awan. Siklus air menjelaskan proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi air di darat dan laut. Awan diklasifikasikan berdasarkan ketinggian, bentuk, dan sifatnya menjadi awan rendah, menengah, dan tinggi seperti stratus, cumulus, cirrus.
Kabut terbentuk ketika uap air berkondensasi di udara dingin dan menjadi tetesan air kecil yang menghalangi pandangan. Beberapa penyebab terbentuknya kabut adalah pendinginan udara di bawah titik embun, campuran udara hangat dan dingin, serta asap kendaraan yang menghasilkan kabut polusi di perkotaan. Kabut memiliki berbagai manfaat seperti melembabkan udara dan tanah serta memperlambat pertumbuhan tanaman."
Modul ini membahas tentang proses terbentuknya awan, meliputi definisi awan, proses pembentukan awan yang terjadi ketika uap air berkondensasi menjadi butiran-butiran air, dan klasifikasi awan berdasarkan ketinggian dan suhu menjadi empat kelompok utama yaitu awan rendah, awan sederhana tinggi, awan tinggi, dan awan yang tinggi ke atas.
Cumulonimbus adalah awan badai yang sangat tinggi dan menjulang ke atas lapisan atmosfer. Awan ini dapat terbentuk dari naiknya udara lembab yang berkondensasi menjadi awan cumulus lalu berkembang menjadi awan raksasa yang menghasilkan hujan deras dan kilat. Proses pembentukannya melalui tahap awal, matang, dan meluruh seiring berkurangnya arus naik udara di dalam awan.
1. Awan terbentuk dari uap air yang mengkondensasi di atmosfer. Uap air akan mengkondensasi menjadi butiran air atau kristal es ketika udara naik ke ketinggian yang lebih tinggi dan suhunya menurun.
2. Terdapat berbagai jenis awan yang diklasifikasikan berdasarkan ketinggian dan bentuknya, seperti awan rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
3. Radiasi matahari yang dipantulkan awan
Dokumen ini membahas tentang pembentukan awan dan presipitasi. Terdapat empat cara umum pembentukan awan yaitu pemanasan muka bumi, topografi, aliran udara, dan pengangkatan frontal. Hujan dan salju terbentuk melalui proses kolisi-koalesensi dan Bergeron. Presipitasi diukur menggunakan rain gauge dan radar Doppler.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2, jenis-jenis awan berdasarkan ketinggian dan bentuknya, proses terbentuknya awan dan hujan, serta pengertian kelembaban absolut dan relatif.
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan udara dan kelembaban udara. Tekanan udara diukur menggunakan barometer, sedangkan kelembaban udara diukur menggunakan higrometer. Semakin tinggi suatu tempat, tekanan udara akan semakin rendah karena semakin berkurangnya udara yang menekan.
Dokumen tersebut membahas tentang curah hujan di Indonesia, mencakup karakteristik hujan, pola curah hujan, dan jenis-jenis hujan. Pola umum curah hujan di Indonesia adalah daerah pantai barat menerima lebih banyak curah hujan dibanding pantai timur, dan curah hujan bertambah dari dataran rendah ke pegunungan. Jenis-jenis hujan yang dijelaskan adalah hujan zenithal dan hujan sirkulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kelembaban udara dan tekanan udara. Terdapat penjelasan tentang definisi, jenis, dan faktor yang mempengaruhi kelembaban udara dan tekanan udara. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara dan tekanan udara juga dijelaskan.
Tidak sepatutnya bagi semua mukminin untuk pergi berperang. Sebaiknya dari setiap golongan di antara mereka mengirimkan sebagian orang untuk mempelajari agama dan memberi peringatan kepada sukunya apabila mereka kembali, agar suku mereka dapat menjaga diri. (Q.S. At-Taubah: 122).
Dokumen tersebut membahas tentang zina, hubungan seks bebas, dan dampaknya. Terdapat daftar nama, definisi zina dan aktivitas seksual lain yang dilarang, hukuman untuk pelaku zina, dampak hubungan seks bebas, dan beberapa dalil agama yang melarang perzinaan.
Kerajaan Kalingga diduga berlokasi di sekitar Blora dan Cepu, Jawa Tengah. Kerajaan ini bercorak Buddha pada abad ke-7 M. Sumber sejarahnya berasal dari catatan Cina, tradisi lokal, dan naskah Carita Parahyangan. Kalingga terbagi menjadi dua setelah Ratu Shima, yaitu Kalingga Utara dan Selatan. Peninggalan bersejarahnya meliputi prasasti Tukmas, Sojomerto, serta candi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada Allah SWT dan Asmaul Husna yang merupakan 99 nama Allah.
2) Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah ada dan Allah Maha Esa.
3) Asmaul Husna mencakup beberapa nama Allah seperti Al-Karim, Al-Mukmin, Al-Wakil yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. KELOMPOK V
NAMA:
- Adam Aprilian Mahji
- Dimas Fidel Fikriansyah
- Muchammad Angger Fajar
- Muhammad Helmi Haniwieko
- Syauqi Abdul Muluk
2. AWAN
Awan adalah kumpulan titik-titik air atau
kristal es di udara yang terjadi karena
adanya kondensasi uap air di udara yang
melebihi titik jenuh. Terbentuknya awan
dikarenakan udara yang banyak
mengandung uap air mengalami proses
pendinginan sehingga mencapai titik
embun.
3. Pembentukan Awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air
ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah
awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
1. Apabila udara panas, lebih banyak uap
terkandung di dalam udara karena air lebih cepat
menguap. Udara panas yang penuh dengan air ini
akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan
suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan
terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang
tak terhingga banyaknya.
4. 2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan
atmosfer lembap. Udara makin lama akan menjadi
semakin penuh dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air
dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan
itu akan menjadi semakin berat, dan perlahanlahan daya tarik bumi menariknya ke bawah.
Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu
akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
5. Jika titik-titik air tersebut bertemu udara pana
titik-titik itu akan menguap dan awan
menghilang. Inilah yang menyebabkan awan
selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang
terkandung di dalam awan silih berganti
menguap dan mencair. Inilah juga yang
menyebabkan kadang-kadang ada awan yang
tidak membawa hujan.
6. Pembagian Jenis Awan :
1) awan tinggi (6-12 km)
A. Cirrus, yaitu awan yang berbentuk seperti
bulu ayam.
B. Cirro stratus, yaitu awan yang berwarna putih
merata dan berbentuk menyerupai kerudung
tipis.
C. Cirro cumulus, yaitu awan yang muncul dalam
gumpalan-gumpalan kecil (kadang seperti riak
kecil) yang berkelompok seperti sisik ikan, ekor
kuda betina, atau bulu domba.
8. 2) Awan menengah (2-6 km)
A. Altocumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal
membentuk serangkaian “perahu rakit” di langit. Oleh
karena itu, langit yang terdapat awan ini sering disebut
langit makarel
B. Altostratus, yaitu awan yang berlapis-lapis tebal.
9. 3) Awan rendah (<2 km)
A. Stratus, yaitu awan yang rendah merata dan berlapislapis. Awan ini kadang muncul dan bergerak cepat.
B. Stratocumulus, yaitu awan yang tebal, luas, dan
bergumpal-gumpal. Biasanya berbentuk kubah kecil. Jika
bergerak sendirian bernama cumulus, namu jika bersamasama disebut stratocumulus.
C. Nimbostratus, yaitu awan berwarna abu-abu putih
hingga gelap dan luas. Biasanya awan ini muncul dalam
keadaan gelap dan tak berbentuk, serta sebagian telah
merupakan hujan.
11. 4) Awan yang terjadi karena udara naik (500-1500
Cumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal
dengan alas rata. Awan ini tampak seperti balutan
bulu domba.
Cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpalgumpal yang luas dan besar meninggi, serta sering
menimbulkan hujan berangin ribut. Awan ini bisa
membentuk “menara” berdiameter 10 km dengan
puncak menyerupai kembang kol. Umumnya awan
ini muncul di siang hari saat musim panas.
12. B. Kabut
Kabut adalah kumpulan tetes-tetes air yang
sangat kecil yang melayang-layang di udara.
Kabut mirip dengan awan bedanya,bahwa awan
tidak menyentuh permukaan bumi, sedangkan
kabut menyentuh permukaan bumi.
13. 1. Kabut Sawah : Kabut yang terjadi pada malam
atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin
melalui sungai, selokan, atau sawah.
2. Kabut Adveksi : kabut yang terjadi karena
pengaruh udara panas, mengandung uap air,
mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi
kondensasi dan membentuk kabut.
3. Kabut Industri : kabut berwarna kehitaman yang
terjadi di atas kota-kota industri, akibat adanya asap
dari pabrik-pabrik.
4. Kabut pendinginan : kabut yang terjadi pada
malam hari dan udara terang karena pendinginan
lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 %