2. DATA DAN JENIS DATA
• DATA adalah Sekumpulan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
• JENIS DATA :
Data Kualitatif dan Kuantitatif
Data Menurut Dimensi Waktu
Data Menurut Sumber
3. • Data Kuantitatif ; data yang diukur dalam suatu skala
numerik (angka)
• Data Kualitatif ; data yang tidak dapat diukur dalam skala
numerik
4. Data Kuantitatif
• Data Interval
Data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang
sudah diketahui.
Contoh : Suhu Udara, Score TOEFL, jumlah bulan dalam 1 thn
• Data Rasio
Data yang diukur dengan suatu proporsi.
Contoh : persentase jumlah penganggur di prov X
5. Data Kualitatif
• Data Nominal
Data yang dinyatakan dalam kategori.
Contoh : Penggolongan Industri di Indonesia oleh BPS
a. Industri rumah tangga, jumlah tk 1-4 org : kategori 1
b. Industri kecil, jumlah tk 5-19 org : kategori 2
c. Industri menengah, jlh tk : kategori 3
d. Industri besar, jlh tk lebih dari 100 : kategori 4
6. Data Kualitatif
• Data Ordinal
Data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data tidak sama
derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat.
Contoh : Tingkat kepadatan penduduk suatu daerah :
a. Sangat rendah diberi kode 1
b. Rendah diberi kode 2
c. Moderat diberi kode 3
d. Tinggi diberi kode 4
e. Sangat tinggi diberi kode 5
7. Data Menurut Dimensi Waktu
• Data Runtut Waktu (time-series)
Data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu.
a. Data harian (kurs)
b. Data mingguan (pengunjung rumah sakit setiap minggu)
c. Data bulanan (data suku bunga depositi utk jangka 30 hari)
d. Data tahunan ( data pendapatan nasional setiap tahun)
8. Data Menurut Dimensi Waktu
• Data silang tempat (cross-section)
Data yang dikumpulkan pada suatu titik waktu.
a. Data sensus penduduk setiap kabupaten tahun 2000
b. Data jumlah penduduk miskin pada tahun tertentu
c. Laporan keuangan perusahaan yang ada di Bursa efek
pada tahun tertentu
9. Data Menurut Dimensi Waktu
• Data Pooling
Kombinasi antara data runtut waktu dan silang tempat.
Misal :
Kita ingin mengamati PAD untuk masing-masing kab/kota di Propinsi DIY selama
10 tahun terakhir.
Karena jumlah data silang tempat terdiri atas 4 kabupaten (Bantul, Gunung Kidul,
Sleman, Kulon Progo) dan 1 kota (Yogyakarta), sedangkan data runtut waktu yang
diamati 10 tahun, maka jumlah observasi yang dimiliki sebanyak 50 (5 x 10).
10. Data Menurut Sumber
• Data Internal (dalam organisasi), dan Eksternal (luar)
• Data Primer dan Data Sekunder
a) Data Primer
Data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua
metode pengumpulan data orisinal.
b) Data Sekunder
Data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
11. SUMBER DATA
• SUMBER DATA adalah subjek dimana data dapat diperoleh.
Kuersioner / wawancara, sumber datanya responden (orang yang merespon / menjawab pertanyaan-
pertanyaan peneliti, baik tertulis maupun lisan.
Teknik observasi, sumber data bisa berupa benda / proses. Ex: tanaman jagung (sumber
data)pertumbuhan (objek penelitian)
• Arikunto mengklasifikasikan sumber data menjadi 3 P:
1. PERSON : berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
2. PLACE : menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.
Diam (ruangan, kelengkapan alat, warna)
Bergerak (aktivitas, laju kendaraan)
3. PAPER : menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar,atau simbol.
12. SUBJEK PENELITIAN
• Ditinjau dari wilayah sumber data yang dijadikan subjek penelitian, dikenal 3 jenis
penelitian:
a) PENELITIAN POPULASI
Dilakukan jika ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian. Studi / penelitian ini disebut juga studi populasi atau sensus.
POPULASI:
- keseluruhan subjek penelitian
- seluruh kelompok orang, kejadian / benda lain yang menjadi
perhatian peneliti untuk diselidiki.
13. • Dilihat dari jumlahnya maka populasi dapat:
• Terhingga ( terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu)
ex: jika kepala divisi pemasaran suatu perusahaan komputer ingin mengetahui
strategi pemasaran perusahaan komputer di DKI Jakarta. Seluruh perusahaan
komputer di Jakarta : populasi.
• Tak Terhingga ( terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari batasannya).
• Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi “ terhingga” dan
subjeknya tidak terlalu banyak.
14. b) PENELITIAN SAMPEL
• SAMPEL : - sebagian atau wakil populasi yang diteliti PENELITIAN
• Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi
• Apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel
(Kesimpulan berlaku penelitian berlaku bagi populasi)
15. • Penelitian sampel dapat dilaksanakan jika subjek dalam populasi homogen. Jika
subjek dalam populasi tdk homogen, maka kesimpulannya atau hasilnya tidak dapat
diberlakukan bagi seluruh populasi.
• Keuntungan jika menggunakan sampel:
1) Subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka akan
mempermudah pelaksanaan penelitian.
2) Lebih efisien (biaya, waktu, tenaga).
3) Pengumpulan data menjadi lebih teliti karena subjeknya lebih sedikit.
4) Tidak memungkinkan dilakukan penelitian populasi. (Penelitian populasi berarti
merusak seluruh populasi).
5) Pengambilan sampel harus menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
16. • Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat antara lain:
1) Dapat menggambarkan keadaan seluruh populasi yang diteliti.
2) Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan.
3) Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-
rendahnya.
.
17. Ada 4 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian:
1) DERAJAT KESERAGAMAN DARI POPULASI ; Semakin seragam, semakin kecil sampel yang diambil
2) PRESISI YANG DIKEHENDAKI DARI PENELITIAN
Semakin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, semakin besar jumlah sampel yang harus diambil.
Jumlah sampel yang besar cenderung memberikan pendugaan yang lebih mendekati nilai
sesungguhnya.
3) RENCANA ANALISIS
Terkadang besarnya sampel sudah mencukupi, tingkat presisi tinggi, tapi dihubungkan dengan
kebutuhan analisis / perhitungan statistik, jumlah sampel tersebut kurang mencukupi.
4) TENAGA, WAKTU, DAN BIAYA
Jika ingin presisi yang tinggi, maka jumlah sampel harus besar. Tapi jika dana, waktu, dan tenaga
terbatas maka tidak mungkin mengambil sampel yang besar.
18. CARA PENGAMBILAN SAMPEL
I. PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL ACAK)
Setiap unsur populasi mempunyai peluang yang sama besarnya untuk dipilih
menjadi sampel. Probality sampling terbagi lagi menjadi:
a) SIMPLE RANDOM SAMPLING (Sampel Acak Sederhana)
Cara pengambilan sampel acak pada suatu populasi tanpa memperhatikan
strata yang ada pada populasi tersebut.
Dilakukan pada populasi homogen (dianggap homogen)
ex: suatu penelitian terhadap alumni jurusan TI di STMIK MDP Plg.
Ada 2 metode pengambilan sampel acak sederhana:
Pengundian / undian (untung-untungan)
Menggunakan tabel bilangan random ( buku statistik / komputer)
19. b) PROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING (Sampel Acak Berstrata Secara
Proporsional)
Populasi heterogen dan mempunyai tingkatan / strata secara proporsional.
Ex: populasi mahasiswa STMIK MDP yang terdiri dari Angkatan 2002, 2003, 2004, 2005
Pengambilan sampel dilakukan pada setiap angkatan. Jumlah tiap angkatan berbeda, jadi
jumlah sampel akan berbeda.
c) DISPROPOTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING (Sampel Acak Berstrata Secara Tidak
Proporsional)
Menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki strata (heterogen) secara tidak
proporsional.
Ex: populasi sebuah perusahaan yang memiliki pegawai berdasarkan jenjang pendidikan: S2 =
3 orang, S1= 10 orang, D3= 50 orang SMU = 150 orang .
20. d) CLUSTER SAMPLING ( Sampel Kelompok)
Populasinya termasuk dalam kelompok.
Ex: kelompok jenis-jenis pekerjaan: guru, petani, polisi, nelayan
e) AREA SAMPLING (Sampel Wilayah)
Menyangkut area geografis seperti: negara, wilayah dalam kota / kawasan
tertentu dalam suatu lokasi.
f) DOUBLE SAMPLING (Sampel Kembar):
2 kali pengambilan sampel yang sekaligus diambil oleh peneliti.
21. II. NON PROBABILITY SAMPLING / PENGAMBILAN SAMPEL TAK ACAK
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang tertentu pada setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
a) SYSTEMATIC SAMPLING (SAMPEL SISTEMATIS):
Anggota populasi diberi nomor urut 1 sampai dengan …..
Dilakukan penarikan sampel berdasarkan urutan : bilangan ganjil / genap, kelipatan.
b) QUOTA SAMPLING (SAMPEL KUOTA): terpenuhinya kuota tertentu yang sudah ditetapkan.
c) PURPOSIVE SAMPLING (SAMPEL BERTUJUAN)
Didasarkan atas tujuan tertentu, dengan pertimbangan – pertimbangan khusus. Ex: alasan
keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar
dan jauh.
22. SYARAT PURPOSIVE SAMPLING (SAMPEL BERTUJUAN)
Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik
populasi.
Subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
dijadikan sampel.
Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi
pendahuluan.
23. d) SENSUS/SATURATION SAMPLING (SAMPEL JENUH)
Seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Jika jumlah populasi kurang dari 30
orang atau sedikit.
e) ACCIDENTAL SAMPLING (SAMPEL KEBETULAN)Siapa saja yang ditemui dan
dianggap cocok untuk sumber data maka dijadikan sampel.
24. SUBJEK PENELITIAN LANJUTAN
c) PENELITIAN KASUS F. SNOW BALL SAMPLING (SAMPEL BOLA SALJU)
Mula-mula jumlah sampel sedikit tapi semakin lama semakin banyak. Sampai
jumlah tertentu yang telah dianggap cukup oleh peneliti.
d) PENELITIAN KASUS
Penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu
organisasi, lembaga, atau gejala tertentu.
Ditinjau dari:
Wilayahnya: Penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat
sempit.
Sifat penelitiannya: Penelitian kasus lebih mendalam.