SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun Oleh :
LATAR BELAKANG
 Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia
dimulai sejak pemerintahan Belanda abad ke-16. Kesehatan
masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya
upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti
masyarakat pada waktu itu. Kolera masuk di Indonesia tahun
1927, dan tahun 1837 terjadi wabah kolera eltor di Indonesia,
kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui
Singapura dan mulai berkembang di Indonesia.
 Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan
dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat,
program pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan
kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan
faktor lain yang berdampak pada status kesehatan penduduk.
TUJUAN
 Untuk mengetahui Prinsip-prinsip epidemiologi,
frekuensi masalah Kesehatan dan ukuran-ukuran
epidemiolodi
 Untuk mengetahui Cara Pencegahan Penyakit,
Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI, FREKUENSI MASALAH
KESEHATAN DAN UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLODI
1. Prinsip-Prinsip Epidemiologi
 Mempelajari sekelompok manusia/ masyarakat yang
mengalami masalah kesehatan
 Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan
yang ditemukan pada sekelompok manusia yang
dinyatakan dengan frekuensi mutlak atau rasio
 Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah
kesehatan yang diperinci menurut keadaan-keadaan
tertentu, di antaranya keadaan waktu, tempat, orang
yang mengalami kesehatan
 Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang
dilakukan untuk mengkaji masalah- masalah
kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari
masalah tersebut.
2. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya
masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia
atau masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit
menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang
penyakit.
Langkah-langkah sebagai berikut:
 Menemukan masalah kesehatan melalui cara:
 Penderita yang datang berobat ke puskesmas, terutama
penyakit menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan
wabah penyakit
 Laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas
 Kunjungan rumah dalam rangkah perawatan keluarga
 Penelitian atau survei kesehatan
 Study kasus
3. KURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI
1. Perhitungan Frekuensi Penyakit
2. Ukuran Morbiditas
3. Ukuran Mortalitas
4. Ukuran Fertilitas
PENCEGAHAN PENYAKIT
Pencegahan Penyakit adalah
tindakan yang ditujukan
untuk mencegah, menunda,
mengurangi, membasmi,
mengeliminasi penyakit
dan kecacatan dengan
menerapkan sebuah atau
sejumlah intervensi yang
telah dibuktikan efektif.
(Kleinbaum, et al., 1982;
Last, 2001).
PENYAKIT MENULAR
 Menurut para ahli, penyakit menular dapat
didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat
ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang
yang lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung atau melalui perantara/penghubung).
Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent
atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat
berpindah serta menyerang host atau inang
(penderita).
CARA PENULARAN PENYAKIT
Terdapat tiga aspek sifat utama penularan
penyakit dari orang ke orang, antara lain :
 Waktu Generasi (Generation Time)
 Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
 Angka Serangan (Attack Rate)
JENIS KELOMPOK PENYAKIT MENULAR
Penyakit Menular dikelompokkan menjadi penyakit menular
langsung; dan penyakit tular vektor dan binatang pembawa
penyakit.
 Jenis Penyakit menular langsung terdiri yaitu: Difteri,
Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, Typhoid, Kolera, Rubella,
Yellow Fever; Influensa dan Meningitis.
 Jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit
yaitu: Malaria, Demam Berdarah, Chikungunya, Filariasis dan
Kecacingan, Schistosomiasis, Japanese Enchepalitis,
Rabies, Antraks, Pes, Toxoplasma, Leptospirosis, Flu Burung
(Avian Influenza), dan West Nile.
PENYAKIT TIDAK MENULAR
 Penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara
agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini
manusia (faktor predisposisi, infeksi dan lain-lain) dan
lingkungan sekitar (source and vehicle of agent).
 Penyakit tidak menular kurang lebih mempunyai
kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya, seperti:
 Penyakit kronis
 Penyakit noninfeksi
 New communicable diaseases
 Penyakit degenerative
 Penyakit perilaku
KARAKTERISTIK PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan
tertentu
2. Masa inkubasi yang panjang dan laten
3. Keberlangsungan penyakit berlarut-larut atau yang disebut
dengan kronis
4. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis
5. Mempunyai variasi yang luas
6. Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan
dan penaggulangannya
7. Factor penyebabnya bermacam-macam (multikausal),
bahkan tidak jelas
JENIS-JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR
Adapun jenis-jenis penyakit tidak menular yaitu : Penyakit
jantung, Atherosklorosis, Hipertensi, Stroke, Diabetes Melitus,
Kanker, Tumor, Kecelakaan lalulintas, Merokok, Usia lanjut
Beberapa penyakit tidak menular yang bersifat kronis, yaitu:
 Penyakit yang dapat menyebabkan kematian, yaitu: Penyakit
jantung iskemik, Kanker, CHF, DM, Cerebrovasculer
disease, Chronic obstructive pulmonary disease, dan
cirrhosis
 Penyakit yang termasuk dalam special-interest, banyak
menyebabkan masalah kesehatan tetapi frekuensinya kurang,
antara lain: Osteoporosis, Gagal ginjal kronis, Mental
retardasi, Epilepsi, Lupus erithematosus, Collitis ulcerative,
dan lain-lain
 Penyakit yang akan menjadi perhatian di masa yang akan
datang, antara lain: Defesiensi nutrisi, Alkoholisme, Ketagihan
obat, Penyakit-penyakit mental, Penyakit yang berhubungan
dengan lingkungan pekerjaan, dan lain-lain
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENIMBULKAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Faktor risiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang belum kronis
belum ditemukan secara keseluruhan:
 Untuk setiap penyakit, faktor risiko dapat berbeda-beda (merokok,
hipertensi, hiperkolesterolemia)
 Satu faktor risiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda-beda,
misal: merokok dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner,
kanker laring.
 Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor risiko yang telah diketahui
hanya dapat menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi
etiologinya secara pasti belum diketahui.
2. Faktor risiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular
yang bersifat kronis, antara lain: Tembakau, Alkohol, Kolestero, Hipertensi, Diet,
Obesitas, Aktivitas , Stress, Pekerjaan, Lingkungan, Gaya hidup, dan lain-lain
Kesimpulan
Prinsip-Prinsip Epidemiologi :
• Mempelajari sekelompok manusia/ masyarakat yang mengalami masalah
kesehatan
• Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia yang dinyatakan dengan frekuensi mutlak atau rasio
• Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang diperinci
menurut keadaan-keadaan tertentu, di antaranya keadaan waktu, tempat, orang
yang mengalami kesehatan
• Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji
masalah- masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah
tersebut.
Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya masalah
kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia atau masyarakat. Artinya bila
dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukkan banyaknya kelompok
masyarakat yang terserang penyakit.
Pencegahan penyakit adalah tindakan yang ditujukan untuk mencegah,
menunda, mengurangi, membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecacatan
dengan menerapkan sebuah atau sejumlah intervensi yang telah dibuktikan
efektif. (Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001).
Back

More Related Content

What's hot

Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatNova Ci Necis
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanWarnet Raha
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakatpjj_kemenkes
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Yabniel Lit Jingga
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN yesintabella
 
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )Lutfi Imansari
 
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko Penyakit Tidak MenularFaktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko Penyakit Tidak MenularTheresiaSandraDiahRa
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-pptNadia Ginting
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan Sutriyanto
 

What's hot (20)

Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakat
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
 
Advokasi kesehatan jf pkm
Advokasi kesehatan   jf pkmAdvokasi kesehatan   jf pkm
Advokasi kesehatan jf pkm
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
 
Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2
 
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
 
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko Penyakit Tidak MenularFaktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
 
Sistem rujukan
Sistem rujukanSistem rujukan
Sistem rujukan
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
Tuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhanTuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhan
 
Bagan MTBS 2022.pdf
Bagan MTBS 2022.pdfBagan MTBS 2022.pdf
Bagan MTBS 2022.pdf
 
Study kasus kontrol
Study kasus kontrolStudy kasus kontrol
Study kasus kontrol
 
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakatSejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
 

Similar to Ppt kesehatan masyarakat

Epidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menularEpidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menularRahma Sublikandar
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfAsepSaefunnajat
 
Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Rani267816
 
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakatMenerapkan ilmu kesehatan masyarakat
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakatDewi Fitriani
 
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)AuliaDwiJuanita
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayaUnit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayanorizan simbok
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanTini Wartini
 
Ruang lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologiRuang lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologiFahreKY
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidanNico Robin
 
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmPencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmRian Alfajri
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogiRai Syifa
 

Similar to Ppt kesehatan masyarakat (20)

Epidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menularEpidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menular
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
 
Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi
 
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakatMenerapkan ilmu kesehatan masyarakat
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat
 
Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1
 
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayaUnit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Kata penganta3
Kata penganta3Kata penganta3
Kata penganta3
 
Ruang lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologiRuang lingkup epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologi
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mmPencegahan penyakit menularkan dari p2mm
Pencegahan penyakit menularkan dari p2mm
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 

Recently uploaded

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (19)

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

Ppt kesehatan masyarakat

  • 2. LATAR BELAKANG  Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda abad ke-16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Kolera masuk di Indonesia tahun 1927, dan tahun 1837 terjadi wabah kolera eltor di Indonesia, kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan mulai berkembang di Indonesia.  Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada status kesehatan penduduk.
  • 3. TUJUAN  Untuk mengetahui Prinsip-prinsip epidemiologi, frekuensi masalah Kesehatan dan ukuran-ukuran epidemiolodi  Untuk mengetahui Cara Pencegahan Penyakit, Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
  • 4. PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI, FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLODI 1. Prinsip-Prinsip Epidemiologi  Mempelajari sekelompok manusia/ masyarakat yang mengalami masalah kesehatan  Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan frekuensi mutlak atau rasio  Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu, di antaranya keadaan waktu, tempat, orang yang mengalami kesehatan  Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah- masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.
  • 5. 2. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia atau masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit. Langkah-langkah sebagai berikut:  Menemukan masalah kesehatan melalui cara:  Penderita yang datang berobat ke puskesmas, terutama penyakit menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan wabah penyakit  Laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas  Kunjungan rumah dalam rangkah perawatan keluarga  Penelitian atau survei kesehatan  Study kasus
  • 6. 3. KURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI 1. Perhitungan Frekuensi Penyakit 2. Ukuran Morbiditas 3. Ukuran Mortalitas 4. Ukuran Fertilitas
  • 7. PENCEGAHAN PENYAKIT Pencegahan Penyakit adalah tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi, membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecacatan dengan menerapkan sebuah atau sejumlah intervensi yang telah dibuktikan efektif. (Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001).
  • 8. PENYAKIT MENULAR  Menurut para ahli, penyakit menular dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui perantara/penghubung). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah serta menyerang host atau inang (penderita).
  • 9. CARA PENULARAN PENYAKIT Terdapat tiga aspek sifat utama penularan penyakit dari orang ke orang, antara lain :  Waktu Generasi (Generation Time)  Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)  Angka Serangan (Attack Rate)
  • 10. JENIS KELOMPOK PENYAKIT MENULAR Penyakit Menular dikelompokkan menjadi penyakit menular langsung; dan penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit.  Jenis Penyakit menular langsung terdiri yaitu: Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, Typhoid, Kolera, Rubella, Yellow Fever; Influensa dan Meningitis.  Jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit yaitu: Malaria, Demam Berdarah, Chikungunya, Filariasis dan Kecacingan, Schistosomiasis, Japanese Enchepalitis, Rabies, Antraks, Pes, Toxoplasma, Leptospirosis, Flu Burung (Avian Influenza), dan West Nile.
  • 11. PENYAKIT TIDAK MENULAR  Penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dan lain-lain) dan lingkungan sekitar (source and vehicle of agent).  Penyakit tidak menular kurang lebih mempunyai kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya, seperti:  Penyakit kronis  Penyakit noninfeksi  New communicable diaseases  Penyakit degenerative  Penyakit perilaku
  • 12. KARAKTERISTIK PENYAKIT TIDAK MENULAR 1. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu 2. Masa inkubasi yang panjang dan laten 3. Keberlangsungan penyakit berlarut-larut atau yang disebut dengan kronis 4. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis 5. Mempunyai variasi yang luas 6. Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan dan penaggulangannya 7. Factor penyebabnya bermacam-macam (multikausal), bahkan tidak jelas
  • 13. JENIS-JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR Adapun jenis-jenis penyakit tidak menular yaitu : Penyakit jantung, Atherosklorosis, Hipertensi, Stroke, Diabetes Melitus, Kanker, Tumor, Kecelakaan lalulintas, Merokok, Usia lanjut Beberapa penyakit tidak menular yang bersifat kronis, yaitu:  Penyakit yang dapat menyebabkan kematian, yaitu: Penyakit jantung iskemik, Kanker, CHF, DM, Cerebrovasculer disease, Chronic obstructive pulmonary disease, dan cirrhosis  Penyakit yang termasuk dalam special-interest, banyak menyebabkan masalah kesehatan tetapi frekuensinya kurang, antara lain: Osteoporosis, Gagal ginjal kronis, Mental retardasi, Epilepsi, Lupus erithematosus, Collitis ulcerative, dan lain-lain  Penyakit yang akan menjadi perhatian di masa yang akan datang, antara lain: Defesiensi nutrisi, Alkoholisme, Ketagihan obat, Penyakit-penyakit mental, Penyakit yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan, dan lain-lain
  • 14. FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENIMBULKAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 1. Faktor risiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang belum kronis belum ditemukan secara keseluruhan:  Untuk setiap penyakit, faktor risiko dapat berbeda-beda (merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia)  Satu faktor risiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda-beda, misal: merokok dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner, kanker laring.  Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor risiko yang telah diketahui hanya dapat menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti belum diketahui. 2. Faktor risiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular yang bersifat kronis, antara lain: Tembakau, Alkohol, Kolestero, Hipertensi, Diet, Obesitas, Aktivitas , Stress, Pekerjaan, Lingkungan, Gaya hidup, dan lain-lain
  • 15. Kesimpulan Prinsip-Prinsip Epidemiologi : • Mempelajari sekelompok manusia/ masyarakat yang mengalami masalah kesehatan • Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan frekuensi mutlak atau rasio • Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu, di antaranya keadaan waktu, tempat, orang yang mengalami kesehatan • Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah- masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut. Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia atau masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit. Pencegahan penyakit adalah tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi, membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecacatan dengan menerapkan sebuah atau sejumlah intervensi yang telah dibuktikan efektif. (Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001).
  • 16. Back