Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan masyarakat dan epidemiologi. Prinsip-prinsip epidemiologi membahas tentang mempelajari kelompok manusia yang mengalami masalah kesehatan, menunjukkan frekuensi masalah kesehatan, dan mengkaji masalah kesehatan secara terperinci. Dokumen ini juga membahas tentang frekuensi masalah kesehatan, ukuran-ukuran epidemiologi, pencegahan penyakit menular dan tidak
2. LATAR BELAKANG
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia
dimulai sejak pemerintahan Belanda abad ke-16. Kesehatan
masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya
upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti
masyarakat pada waktu itu. Kolera masuk di Indonesia tahun
1927, dan tahun 1837 terjadi wabah kolera eltor di Indonesia,
kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui
Singapura dan mulai berkembang di Indonesia.
Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan
dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat,
program pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan
kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan
faktor lain yang berdampak pada status kesehatan penduduk.
3. TUJUAN
Untuk mengetahui Prinsip-prinsip epidemiologi,
frekuensi masalah Kesehatan dan ukuran-ukuran
epidemiolodi
Untuk mengetahui Cara Pencegahan Penyakit,
Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
4. PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI, FREKUENSI MASALAH
KESEHATAN DAN UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLODI
1. Prinsip-Prinsip Epidemiologi
Mempelajari sekelompok manusia/ masyarakat yang
mengalami masalah kesehatan
Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan
yang ditemukan pada sekelompok manusia yang
dinyatakan dengan frekuensi mutlak atau rasio
Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah
kesehatan yang diperinci menurut keadaan-keadaan
tertentu, di antaranya keadaan waktu, tempat, orang
yang mengalami kesehatan
Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang
dilakukan untuk mengkaji masalah- masalah
kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari
masalah tersebut.
5. 2. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya
masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia
atau masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit
menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang
penyakit.
Langkah-langkah sebagai berikut:
Menemukan masalah kesehatan melalui cara:
Penderita yang datang berobat ke puskesmas, terutama
penyakit menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan
wabah penyakit
Laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas
Kunjungan rumah dalam rangkah perawatan keluarga
Penelitian atau survei kesehatan
Study kasus
6. 3. KURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI
1. Perhitungan Frekuensi Penyakit
2. Ukuran Morbiditas
3. Ukuran Mortalitas
4. Ukuran Fertilitas
7. PENCEGAHAN PENYAKIT
Pencegahan Penyakit adalah
tindakan yang ditujukan
untuk mencegah, menunda,
mengurangi, membasmi,
mengeliminasi penyakit
dan kecacatan dengan
menerapkan sebuah atau
sejumlah intervensi yang
telah dibuktikan efektif.
(Kleinbaum, et al., 1982;
Last, 2001).
8. PENYAKIT MENULAR
Menurut para ahli, penyakit menular dapat
didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat
ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang
yang lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung atau melalui perantara/penghubung).
Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent
atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat
berpindah serta menyerang host atau inang
(penderita).
9. CARA PENULARAN PENYAKIT
Terdapat tiga aspek sifat utama penularan
penyakit dari orang ke orang, antara lain :
Waktu Generasi (Generation Time)
Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Angka Serangan (Attack Rate)
10. JENIS KELOMPOK PENYAKIT MENULAR
Penyakit Menular dikelompokkan menjadi penyakit menular
langsung; dan penyakit tular vektor dan binatang pembawa
penyakit.
Jenis Penyakit menular langsung terdiri yaitu: Difteri,
Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, Typhoid, Kolera, Rubella,
Yellow Fever; Influensa dan Meningitis.
Jenis penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit
yaitu: Malaria, Demam Berdarah, Chikungunya, Filariasis dan
Kecacingan, Schistosomiasis, Japanese Enchepalitis,
Rabies, Antraks, Pes, Toxoplasma, Leptospirosis, Flu Burung
(Avian Influenza), dan West Nile.
11. PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara
agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini
manusia (faktor predisposisi, infeksi dan lain-lain) dan
lingkungan sekitar (source and vehicle of agent).
Penyakit tidak menular kurang lebih mempunyai
kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya, seperti:
Penyakit kronis
Penyakit noninfeksi
New communicable diaseases
Penyakit degenerative
Penyakit perilaku
12. KARAKTERISTIK PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan
tertentu
2. Masa inkubasi yang panjang dan laten
3. Keberlangsungan penyakit berlarut-larut atau yang disebut
dengan kronis
4. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis
5. Mempunyai variasi yang luas
6. Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan
dan penaggulangannya
7. Factor penyebabnya bermacam-macam (multikausal),
bahkan tidak jelas
13. JENIS-JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR
Adapun jenis-jenis penyakit tidak menular yaitu : Penyakit
jantung, Atherosklorosis, Hipertensi, Stroke, Diabetes Melitus,
Kanker, Tumor, Kecelakaan lalulintas, Merokok, Usia lanjut
Beberapa penyakit tidak menular yang bersifat kronis, yaitu:
Penyakit yang dapat menyebabkan kematian, yaitu: Penyakit
jantung iskemik, Kanker, CHF, DM, Cerebrovasculer
disease, Chronic obstructive pulmonary disease, dan
cirrhosis
Penyakit yang termasuk dalam special-interest, banyak
menyebabkan masalah kesehatan tetapi frekuensinya kurang,
antara lain: Osteoporosis, Gagal ginjal kronis, Mental
retardasi, Epilepsi, Lupus erithematosus, Collitis ulcerative,
dan lain-lain
Penyakit yang akan menjadi perhatian di masa yang akan
datang, antara lain: Defesiensi nutrisi, Alkoholisme, Ketagihan
obat, Penyakit-penyakit mental, Penyakit yang berhubungan
dengan lingkungan pekerjaan, dan lain-lain
14. FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENIMBULKAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Faktor risiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang belum kronis
belum ditemukan secara keseluruhan:
Untuk setiap penyakit, faktor risiko dapat berbeda-beda (merokok,
hipertensi, hiperkolesterolemia)
Satu faktor risiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda-beda,
misal: merokok dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner,
kanker laring.
Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor risiko yang telah diketahui
hanya dapat menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi
etiologinya secara pasti belum diketahui.
2. Faktor risiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular
yang bersifat kronis, antara lain: Tembakau, Alkohol, Kolestero, Hipertensi, Diet,
Obesitas, Aktivitas , Stress, Pekerjaan, Lingkungan, Gaya hidup, dan lain-lain
15. Kesimpulan
Prinsip-Prinsip Epidemiologi :
• Mempelajari sekelompok manusia/ masyarakat yang mengalami masalah
kesehatan
• Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia yang dinyatakan dengan frekuensi mutlak atau rasio
• Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang diperinci
menurut keadaan-keadaan tertentu, di antaranya keadaan waktu, tempat, orang
yang mengalami kesehatan
• Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji
masalah- masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah
tersebut.
Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya masalah
kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia atau masyarakat. Artinya bila
dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukkan banyaknya kelompok
masyarakat yang terserang penyakit.
Pencegahan penyakit adalah tindakan yang ditujukan untuk mencegah,
menunda, mengurangi, membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecacatan
dengan menerapkan sebuah atau sejumlah intervensi yang telah dibuktikan
efektif. (Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001).