Osteoartritis (OA) adalah gangguan yang ditandai dengan kerusakan sendi yang progresif dimana semua struktur sendi telah mengalami perubahan patologis. (Fauci, 2009)
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi noninflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu berat badan dengan gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi (Dharmawirya, 2000).
Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Osteoartritis (OA) adalah gangguan yang ditandai dengan kerusakan sendi yang progresif dimana semua struktur sendi telah mengalami perubahan patologis. (Fauci, 2009)
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi noninflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu berat badan dengan gambaran patologis yang berupa memburuknya tulang rawan sendi (Dharmawirya, 2000).
Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN MANAJEMEN
Dipresentasikan oleh Jofizal Jannis | Neurologist| National Brain Centre
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam jiwa bila tidak ditangani secara tepat. Ketoasidosis diabetikum disebabkan oleh penurunan kadar insulin efektif di sirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti glukagon, katekolamin, kortisol, dan growth hormone.
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN MANAJEMEN
Dipresentasikan oleh Jofizal Jannis | Neurologist| National Brain Centre
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam jiwa bila tidak ditangani secara tepat. Ketoasidosis diabetikum disebabkan oleh penurunan kadar insulin efektif di sirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti glukagon, katekolamin, kortisol, dan growth hormone.
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Hipokondriasis merupakan salah satu dari enam gangguan somatoform yang dikategorikan dalam DSM-IV-TR. Hipokondriasis dibedakan dari kelainan delusi somatik lainnya karena gangguan ini dihubungkan dengan pengalaman gejala fisik yang dirasakan oleh penderitanya, dimana gangguan somatoform lainnya tidak menunjukkan gejala fisik di dalam dirinya.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
8. Perjalanan Penyakit & Prognosis
-Berlangsung kronis
-Berhubungan dengan
kepribadian dan kognitif
-Gejala tidak konsisten
-Perubahan gejala idiopatik
-Gejala bertambah
-Depresi/cemas=Prognosis buruk
11. Dibedakan dengan gangguan somatoform lain
banyak keluhan melibatkan banyak sistem
organ.
Kronis.
- Berhubungan dgn distress psikososial tertentu
- gangguan dlm hub sosial dan fungsi pekerjaan
- perilaku mencari pertolongan medis berlebihan.
12. Faktor
Biologis
• Bbrp studi terakhir mengarah
kpd dasar neurofisiologis
gangguan somatisasi.
• sering ditemukan
distraktibilitas berlebihan, tidak
mampu adaptasi thd stimulus
yg berulang, serta
berkurangnya selektivitas
13. Studi genetik ada kecenderungan genetik
dimana cenderung muncul pd 10 -20%
keluarga wanita derajat pertama yg juga
mengalami gangguan somatisasi.
Kel pria derajat I cenderung menderita
penyalahgunaan zat dan gangguan
kepribadian antisosial.
Studi kembar 29% monozigot dan 10% dizigot.
14. Sitokin molekul messenger pada sistem
imun yg berguna untuk komunikasi antar
sel dan dalam kesatuan tertentu seperti
sistem saraf, termasuk otak.
Eksperimen awal sitokin menyebabkan
gejala non spesifik dari penyakit seperti
hipersomnia, anoreksia, kelelahan dan
depresi.
15. Faktor
Psikososial
• Adanya gejala pada komunikasi
sosial seperti menghindari
kewajiban, ekspresi emosi atau
simbolisasi perasaan.
• Perspektif perilaku dari ggn
somatisasi berkaitan dgn
pengajaran oleh orang tua
• Biasanya muncul pada keluarga
yang tidak stabil dan memiliki
riwayat kekerasan fisik.
16. Umumnya muncul < 30 thn, sering pada
usia remaja.
Sering pada tingkat ekonomi rendah,
dengan pendapatan yg minimal.
Wanita lbh tinggi 5-20x, bisa dikarenakan
keterlambatan diagnosis pada pria.
Prevalensi wanita 0,2-2%; pria 0,2%.
17. Bisa bersamaan
dgn:
•Ggn mental lainnya.
•GK menghindar.
•GK paranoid.
•GK Obsesif kompulsif.
Gangguan mental
yang biasa
ditemukan
bersamaan dengan
ggn somatisasi
adalah ggn bipolar I
dan
penyalahgunaan
zat.
19. Ciri utama gangguan ini
adanya keluhan gejala
fisik yg berulang disertai
dgn permintaan
pemeriksaan medik,
meskipun sdh berkali2
terbukti hasilnya negatif
dan sdh dijelaskan oleh
dokter bhw tdk
ditemukan kelainan yg
mjd dasar keluhan.
Penderita juga
menyangkal dan menolak
utk membahas
kemungkinan kaitan
antara keluhan fisiknya
dgn problem / konflik dlm
kehidupan yg dialaminya,
bahkan meskipun
didapatkan gejala
anxietas dan depresi.
20. Gangguan somatisasi (PPDGJ )
Adanya byk keluhan2 fisik yg bermacam2 yg tdk
dpt dijelaskan atas dasar adanya kelainan fisik, yg
sdh berlanjut sedikitnya 2 tahun.
Tdk mau menerima nasehat / penjelasan dari
bbrp dokter bhw tdk ada kelainan fisik yg dpt
menjelaskan keluhannya.
Terdapat disabilitas dlm fungsinya di masyarakat
dan keluarga, yg berkaitan dgn sifat keluhan2nya
dan dampak dari perilakunya.
21. Kondisi medis :
Multiple sclerosis, miastenia
gravis, SLE, AIDS, porfiria
intermiten akut,
hiperparatiroid, hipertiroid
dan inf. kronik sistemik.
Keluhan2 somatik pd ps >
40th hrs dipikirkan krn dasar
kondisi medis non psikiatrik,
bth follow-up menyeluruh.
23. Visit reguler yg
terjadwal, biasa
1 bulan sekali.
Pemeriksaan lab.
dan diagnostik
tambahan
pertimbangkan
(bisa gejala fisik
dan psikis).
Tujuan
Meningkatkan
kesadaran pasien
tentang adanya
kemungkinan
faktor psikologis
yg menyebabkan
gejala2 tersebut.
24.
25.
26. Hipokondriasis = hipokondrium = di bawah iga = keluhan
abdomen >>
Interpretasi pasien yg tdk realistik thdp gejala / sensasi fisik
preokupasi dan ketakutan bahwa mrk menderita penyakit
yg serius, tdk ditemukan penyebab medis yg diketahui.
Preokupasi bg pasien disfungsi dlm peran personal, sosial,
pekerjaan.
27. 4-6% pd populasi klinis
medis umum.
kulit hitam >
kulit putih.
pendidikan & status
perkawinan tdk
mempengaruhi
29. 2. social learning model → keinginan untuk
mendapatkan peran sakit oleh seseorang
yg menghadapi masalah yg tampaknya
berat dan tdk dpt terpecahkan.
3. Hipokondriasis bentuk varian dari
gangguan mental lain gangguan
depresif dan kecemasan
4. Psikodinamika → agresifitas dan hostilitas
thd org lain dipindahkan (melalui represi
dan pengalihan) kpd keluhan fisik.
31. Gangguan hipokondrik
(a) Keyakinan yg menetap adanya sekurang2nya 1
penyakit fisik yg serius mendasari keluhan2nya,
meskipun pemeriksaan yg berulang2 tdk menunjang,
ataupun adanya preokupasi yg menetap
kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk
penampakan fisiknya (tdk sampai waham).
(a) Tdk mau menerima nasehat / dukungan penjelasan
dari bbrp dokter bhw tdk ditemukan penyakit /
abnormalitas fisik yg melandasi keluhan2nya.
Kriteria diagnostik PPDGJ
32. Kondisi medis nonpsikiatrik.
Gangguan somatisasi.
Gangguan somatoform lainnya.
Gejala hipokondriakal pada ggn depresi dan ggn
cemas.
Factitious disorder (ggn buatan) dgn gejala fisik.
36. Definisi
Suatu ggn yg ditandai adanya satu atau lebih
gejala neurologis namun tdk dpt dijelaskan
oleh ggn neurologis atau medis yang
diketahui
Paul Briquet & Jean-MartinCharcot pengembangan konsep
ada pengaruh herediter pada gejala dan berhubungan dgn
peristiwa traumatik.
Istilah konversi dikenalkan oleh Freud pada hipotesa riset Anna
O, bahwa gejalanya mencerminkan konflik bawah sadar.
38. Diagnosis (DSM IV)
A. Satu atau lebih gejala atau defisit yang mengenai
fungsi motorik volunter atau sensorik yang
mengarahkan pada kondisi neurologis atau kondisi
medis lain.
B. Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan
dengan gejala atau defisit karena awal atau
eksaserbasi gejala atau defisit adalah didahului oleh
konflik atau stresor lain.
C. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja
atau dibuat2 / berpura-pura
D. Gejala atau defisit tdk dpt dijelaskan sepenuhnya
oleh KMU, efek langsung suatu zat, atau sebagai prilaku
/ pengalaman yang diterima secara kultural.
39. E. Gejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang
bermakna secara klinis atau ggn dalam fungsi sosial,
pekerjaan / fungsi penting lainnya.
F. Gejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi
seksual, tidak terjadi semata2 selama perjalanan gangguan
somatisasi, tidak dapat diterangkan lebih baik oleh
gangguan mental lain.
Sebutkan tipe gejala atau defisit:
Dengan gejala atau defisit motorik.
Dengan gejala atau defisit sensorik.
Dengan kejang atau konvulsi.
Dengan gambaran campuran
40. Gambaran Klinis
• Paralisis, kebutaan dan mutisme ,
berhubungan dengan gangguan kepribadian
pasif-agresif, dependen, antisosial dan
histrioniik
Paling
sering
• Anestesia terutama ekstrimitas (stocking &
glove), midline
• Parestesia
• Kebutaan tidak ada self-injury, pupil
bereaksi terhadap cahaya
• Tunnel vision
• Tuli
Defisit
Sensorik
41. Gambaran Klinis
•Paralisis refleks normal
•Kelemahan
•Gerakan involunter
•Kelainan pergerakan akan memburuk jika
diperhatikan, co: astasia abasia (ataksik dan
sempoyongan, disertai gerakan yang menyentak,
iregular, dan kasar.)
•Aphonia
•Opistotonus
•Kejang kejang semu, tidak terjadi gigit lidah,
inkontinensia urin, reflek pupil dpt dipertahankan,
tidak terjadi peningkatan konsentrasi prolaktin
paska kejang.
Gejala
motorik
•Psikogenik vomiting
•Pseudocyesis
•Retensi urin
•Syncope
Gejala
visceral
43. Prognosis
• Baik onset tiba2, stresor
dapat dikenali,
penyesuaian pramorbid
baik, tidak ada gangguan
medis.
• Buruk lama mendapat
gejala gangguan konversi
Terapi
• Amobarbital dan
lorazepam terutama bila
baru mengalami peristiwa
traumatik.
• Psikoanalisis menggali
konflik intrapsikis dan
simbolisme dari gejala
gangguan konversi.
• Psikoterapi supportif
berorientasi tilikan dan
terapi prilaku.
46. Definisi
Suatu preokupasi dengan suatu “cacat tubuh” yang
dibayangkan, secara klinis bermakna menimbulkan
penderitaan atau hendaya dalam berbagai fungsi
100 tahun lalu dysmorphophobia oleh Emil Kraepelin
sebagai neurosis kompulsi
Pierre Janet menamakan obsession de la honte du corps
(obsesi pada anggota tubuh yang memalukan).
47. Epidemiologi
Komorbid dengan gangguan mental lain 90%
dengan depresi berat, 70% dengan gangguan
cemas, 30% dengan gangguan psikotik.
Data yang didapat sedikit
dermatologist, internis, bedah plastik
Usia 15-30 tahun, ♀ > ♂
Tidak menikah
48. Etiologi
• Etiologi pasti
tidak diketahui
• Komorbid >
ggn. Depresif.
• Riw keluarga
dgn ggn mood
dan OCD.
•Patofisiologi
ini mgkn
melibatkan
serotonin dan
bhub. dgn
gangguan
mental lainny
Model psikodinamik
cerminan
displacement dari
seksual atau konflik
emosional ke bagian
tubuh yang tidak
berhubungan
berhubungan
dengan mekanisme
pertahanan: represi,
disosiasi, distorsi,
simbolisasi, dan
proyeksi.
49. Diagnosis (DSM IV)
A. Preokupasi dgn bayangan cacat
dalam penampilan. Jika ditemukan
sedikit anomali fisik, kekawatiran
tersebut jelas berlebihan.
B. Preokupasi menyebabkan penderitaan
secara klinis bermakna; ggn fungsi
sosial, pekerjaan atau fungsi penting
lainnya.
C. Preokupasi ini tidak lebih baik dijelaskan
oleh gangguan mental lain (misalnya,
rasa tidak puas dengan bentuk dan
ukuran tubuh pada Anoreksia Nervosa).
51. Diagnosis banding
Anorexia
nervosa
Perasaan tidak nyaman
takut gemuk
GK cemas
menghindar
Cemas akan menjadi
malu dengan cacat yg
ada/ dlm khalayan,
tetapi tidak menonjol,
persisten, penderitaan
atau hendaya
OCD
tidak terbatas pada
perhatiannya pada
penampilan dan suatu
ego-distonik
56. Definisi
Adanya rasa nyeri dari satu atau lebih bagian
tubuh yang cukup berat dan menjadi perhatian
klinis.
Disebut gangguan nyeri somatoform,
psikogenik, idiopatik atau atipikal
57. Epidemiologi
Di Amerika 10-15% 10 dewasa mengalami back pain yang
menyebabkan diasbilitas pada pekerjaan
Berhubungan dengan gangguan mood depresi
(kronis), cemas (akut)
Dapat terjadi pada berbagai usia
Kira-kira 3% pada praktik umum nyeri persisten min 1
hari/bulan timbul gangguan pada aktivitas
58. Etiologi
•Korteks serebral dapat menginhibisi bangkitan dari
serat nyeri aferen
•Serotonin mungkin merupakan neurotransmiter utama
dalam jalur inhibisi desenden, dan endorfin juga
memegang peranan dalam sistim saraf pusat dalam
mengatur nyeri
• Beberapa pasien mempunyai gangguan nyeri karena
abnormalitas sensorik, struktur limbik dan kimiawi
predisposisikan pengalaman nyeri
59. Diagnosis (DSM IV)
A. Nyeri satu atau lebih bagian tubuh yg mjd fokus menonjol dari gejala
klinis yang diperlihatkan adalah cukup berat untuk memerlukan
perhatian klinis.
B. Nyeri menyebabkan penderitaan secara klinis berrmakna atau
hendaya fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya
C. Faktor psikologi dipertimbangkan mempunyai peranan penting
dalam onset, keparahan, eksasebasi /bertahannya nyeri.
D. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat
(seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura).
E. Nyeri tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mood, gangguan
cemas, atau gangguan Psikotik dan tidak memenuhi kriteria
dispareunia.
Penulisan seperti berikut:
Gangguan nyeri berhubungan dengan faktor psikologis ditentukan
mempunyai peranan penting dalam onset, keparahan, ekserbasi atau
bertahannya nyeri.
60. Diagnosis (DSM IV)
Gangguan nyeri yang berhubungan dengan faktor psikologi maupun
KMU:
Baik faktor psikologis atau KMU dipertimbangkan mempunyai
peranan penting dalam onset, keparahan, eksaserbasi atau
bertahannya nyeri (lihat dibawah) yg bhub dituliskan pada aksis
III.
Sebutkan jika
Akut: durasi kurang dari 6 bulan.
Kronis: durasi 6 bulan atau lebih
Catatan: yang berikut ini tidak dipertimbangkan sebagai suatu
gangguan mental dan dimasukkan disini untuk memudahkan
diagnosis banding.
61. Diagnosis (DSM IV)
Gangguan nyeri yang berhubungan dengan kondisi medis umum:
suatu kondisi medis umum mempunyai peranan penting dalam
onset, keparahan, eksaserbasi atau bertahannya nyeri (jika
terdapat faktor psikologis ia tidak dipertimbangkan memiliki
peranan penting dalam onset, keparahan, eksaserbasi atau
bertahannya nyeri).
Penulisan diagnostik untuk nyeri dipilih berdasarkan pada kondisi
medik umum yang berhubungan jika telah ditetapkan atau lokasi
anatomis nyeri jika kondisi medis umum yang mendasari belum
ditetapkan dengan jelas-sebagai contoh, pinggang , skiatik ,
pelvis, sakit kepala , wajah , dada , sendi, tulang , perut , payudara ,
ginjal, telinga, mata , tenggorokan, gigi dan saluran kemih
64. Diagnosis banding
Nyeri fisik
berfluktuasi dalam intensitasnya dan sangat
sensitif pada emosi, kognitif, atensi, dan
pengaruh situasi.
Hipokondriasis
preokupasi nyeri dan adanya aspek klinis pada
hipokondriasis dan cenderung mempunyai
banyak gejala daripada pasien dengan ggn
nyeri
Gangguan
konversi
waktu yg singkat, sedangkan pd gangguan nyeri
biasanya kronis
Malingering
Secara sadar memberikan laporan palsu,
mengeluh untuk maksud tertentu
66. Psikofarmaka
•Analgesik tidak secara umum
bermanfaat.
•Obat-obat sedatif dan anti-ansietas
tidak efektif pada penyalahgunaan zat.
•Antidepresan seperti tricyclics dan SSRIs
cukup efektif (SSRIs memperkuat
hipotesa bahwa serotonin penting pd
patofisiologi gangguan ini)
•Amfetamin, bermanfaat pada
beberapa pasien digunakan sebagai
tambahan SSRIs, tetapi dosis harus
dimonitor dengan ketat
Psikoterapi
•Beberapa data menggunakan
psikodinamik psikoterapi bermanfaat.
•Pertama; mengembangkan hubungan
yg kokoh dari terapis dengan
memperlihatkan empati (terapis jgn
mengkonfrontasi keluhan pasien).
•Bagi pasien nyeri adalah nyata
terapis mengerti atas nyerinya dan
mengerti terdapatnya konflik intrapsikis
sebelumnya.