"[Ringkasan]"
Farmakologi membahas tentang zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup, termasuk sejarah, sumber, efek, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi obat. Farmakologi juga mempelajari penggunaan obat secara rasional untuk pencegahan, diagnosa, dan pengobatan penyakit.
Zat psikoaktif dapat menimbulkan efek euphoria, halusinasi, relaksasi, atau disinhibisi tergantung jenisnya. Zat-zat ini dapat mengaktivasi jalur reward di otak dan menimbulkan sindroma defisiensi reward. Ketergantungan dapat timbul akibat toleransi dan gejala putus zat. Penyalahgunaan zat psikoaktif pada ibu hamil dapat berakibat buruk bagi janin. Beberapa zat juga dap
Dokumen tersebut membahas tentang Visum et Repertum Psychiatricum (VetRP) atau Laporan Medis Psikiatri Forensik. VetRP digunakan untuk membantu pengadilan dalam menentukan pertanggungjawaban hukum seseorang dengan gangguan jiwa. Dokumen ini menjelaskan prosedur pembuatan VetRP mulai dari identitas pasien, pemeriksaan medis, diagnosis, hingga kesimpulan tentang kompetensi hukum pasien.
Undang-undang ini mengatur tentang upaya kesehatan jiwa di Indonesia yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk menjamin hak setiap orang atas kesehatan jiwa yang optimal dan memberikan perlindungan bagi orang dengan masalah dan gangguan jiwa.
"[Ringkasan]"
Farmakologi membahas tentang zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup, termasuk sejarah, sumber, efek, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi obat. Farmakologi juga mempelajari penggunaan obat secara rasional untuk pencegahan, diagnosa, dan pengobatan penyakit.
Zat psikoaktif dapat menimbulkan efek euphoria, halusinasi, relaksasi, atau disinhibisi tergantung jenisnya. Zat-zat ini dapat mengaktivasi jalur reward di otak dan menimbulkan sindroma defisiensi reward. Ketergantungan dapat timbul akibat toleransi dan gejala putus zat. Penyalahgunaan zat psikoaktif pada ibu hamil dapat berakibat buruk bagi janin. Beberapa zat juga dap
Dokumen tersebut membahas tentang Visum et Repertum Psychiatricum (VetRP) atau Laporan Medis Psikiatri Forensik. VetRP digunakan untuk membantu pengadilan dalam menentukan pertanggungjawaban hukum seseorang dengan gangguan jiwa. Dokumen ini menjelaskan prosedur pembuatan VetRP mulai dari identitas pasien, pemeriksaan medis, diagnosis, hingga kesimpulan tentang kompetensi hukum pasien.
Undang-undang ini mengatur tentang upaya kesehatan jiwa di Indonesia yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk menjamin hak setiap orang atas kesehatan jiwa yang optimal dan memberikan perlindungan bagi orang dengan masalah dan gangguan jiwa.
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksanaAhmad Muhtar
Dokumen tersebut membahas efek samping dari obat-obat psikotropika yang dapat mempengaruhi sistem neurotransmiter tubuh. Beberapa efek samping yang dijelaskan meliputi gangguan gerakan seperti parkinsonisme, distonia, akathisia, dan tardive dyskinesia. Dokumen juga membahas penatalaksanaan untuk menangani berbagai efek samping tersebut, seperti menurunkan dosis obat, mengganti obat, atau menambah
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan mental organik yang dapat disebabkan oleh penyakit otak primer atau sekunder, cedera otak, atau gangguan sistemik lain yang mempengaruhi otak. Beberapa sindrom yang dijelaskan antara lain demensia, delirium, gangguan perilaku pada demensia, dan sindrom amnesik organik.
Dokumen tersebut membahas tentang Consultation Liaison Psychiatry (CLP) yang merupakan psikiatri penghubung yang memberikan konsultasi bagi dokter dan profesi kesehatan jiwa lainnya, khususnya untuk pasien dengan kondisi medis. Dokumen ini menjelaskan definisi, cakupan, peran, kompetensi yang dibutuhkan, kondisi medis yang dipengaruhi faktor psikologi, serta contoh penerapan CLP pada HIV
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu anti psikosis, anti ansietas, dan anti depresi. Anti psikosis digunakan untuk mengatasi agresivitas dan gangguan psikotik. Sedangkan anti ansietas dan anti depresi berfungsi sebagai obat tambahan untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh obat untuk masing-masing kelompok beserta efek
This document discusses various types of sleep disorders including insomnia, parasomnias like night terrors and sleepwalking, and circadian rhythm disorders. It describes the normal sleep cycle and stages including REM sleep and the different non-REM stages. It notes that REM sleep occurs in cycles throughout the night, increasing in duration closer to morning, while deeper non-REM sleep stages are more prominent in the first half of the night. Several specific sleep disorders are also outlined such as narcolepsy, sleep paralysis, and delayed or advanced sleep phase disorder.
Psikiatri budaya mempelajari hubungan antara budaya, individu, dan gangguan psikologis. Unsur-unsur seperti ras, lingkungan geografis, kedewasaan, intelektual, lingkungan sosial, dan kepercayaan berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. Beberapa gangguan seperti latah, bulimia, amok, dan koro memiliki kaitan dengan budaya tertentu. Terapi yang digunakan dalam psikiatri budaya meliputi psikof
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis deviasi seksual, termasuk definisi, etiologi, dan terapi. Jenis deviasi seksual yang dijelaskan antara lain impotensi, eyakulasi prekoks, masturbasi, frigiditas, homoseksualitas, sadisme, masokisme, pedofilia, dan zoofilia. Dokumen ini juga membedakan antara perilaku seksual normal dan deviasi serta menjelaskan klasifikasi deviasi seksual berdasark
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksanaAhmad Muhtar
Dokumen tersebut membahas efek samping dari obat-obat psikotropika yang dapat mempengaruhi sistem neurotransmiter tubuh. Beberapa efek samping yang dijelaskan meliputi gangguan gerakan seperti parkinsonisme, distonia, akathisia, dan tardive dyskinesia. Dokumen juga membahas penatalaksanaan untuk menangani berbagai efek samping tersebut, seperti menurunkan dosis obat, mengganti obat, atau menambah
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan mental organik yang dapat disebabkan oleh penyakit otak primer atau sekunder, cedera otak, atau gangguan sistemik lain yang mempengaruhi otak. Beberapa sindrom yang dijelaskan antara lain demensia, delirium, gangguan perilaku pada demensia, dan sindrom amnesik organik.
Dokumen tersebut membahas tentang Consultation Liaison Psychiatry (CLP) yang merupakan psikiatri penghubung yang memberikan konsultasi bagi dokter dan profesi kesehatan jiwa lainnya, khususnya untuk pasien dengan kondisi medis. Dokumen ini menjelaskan definisi, cakupan, peran, kompetensi yang dibutuhkan, kondisi medis yang dipengaruhi faktor psikologi, serta contoh penerapan CLP pada HIV
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu anti psikosis, anti ansietas, dan anti depresi. Anti psikosis digunakan untuk mengatasi agresivitas dan gangguan psikotik. Sedangkan anti ansietas dan anti depresi berfungsi sebagai obat tambahan untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh obat untuk masing-masing kelompok beserta efek
This document discusses various types of sleep disorders including insomnia, parasomnias like night terrors and sleepwalking, and circadian rhythm disorders. It describes the normal sleep cycle and stages including REM sleep and the different non-REM stages. It notes that REM sleep occurs in cycles throughout the night, increasing in duration closer to morning, while deeper non-REM sleep stages are more prominent in the first half of the night. Several specific sleep disorders are also outlined such as narcolepsy, sleep paralysis, and delayed or advanced sleep phase disorder.
Psikiatri budaya mempelajari hubungan antara budaya, individu, dan gangguan psikologis. Unsur-unsur seperti ras, lingkungan geografis, kedewasaan, intelektual, lingkungan sosial, dan kepercayaan berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. Beberapa gangguan seperti latah, bulimia, amok, dan koro memiliki kaitan dengan budaya tertentu. Terapi yang digunakan dalam psikiatri budaya meliputi psikof
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis deviasi seksual, termasuk definisi, etiologi, dan terapi. Jenis deviasi seksual yang dijelaskan antara lain impotensi, eyakulasi prekoks, masturbasi, frigiditas, homoseksualitas, sadisme, masokisme, pedofilia, dan zoofilia. Dokumen ini juga membedakan antara perilaku seksual normal dan deviasi serta menjelaskan klasifikasi deviasi seksual berdasark
2. NON PSIKOTIK PSIKOTIK
NEUROSIS
GG. KEPRIBADIAN
DRUG ABUSE
RETARDASI MENTAL
GG. PENYESUAIAN DIRI
EPILEPSI
GG. MARITAL
DLL
FUNGSIONAL
SCHIZOPHREN
GG. AFFEKTIF
PARANOID
ORGANIK
3. PROGRAM TERAPI : PERTIMBANGAN
PSIKOTIK / NON PSIKOTIK
GADUH GELISAH
MEMBAHAYAKAN ORANG LAIN / MSJKT
MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI
KESADARAN BAIK / TIDAK
ADA KELUARGA YANG LAIN
LOKASI DOMISILI
PENDIDIKAN
SOSIAL EKONOMI
1. AMBULATOIRE
2. HOSPITALISASI : - FIXAXIE
- ISOLASI
- OBAT
SEDATIF
4. JENIS TERAPI
1. PSIKOFARMAKA
2. ECT
3. PSIKOTERAPI
4. KOMBINASI
TERAPI RASIONAL :
1. OBAT PATEN DAN UP DATE
2. MURAH (SESUAI KEMAMPUAN MASYARAKAT)
3. MUDAH DIDAPAT (TERSEDIA)
4. LONG ACTING ATAU SHORT ACTING
5. PENGGUNAAN SEDERHANA
6. (PASIEN : MAU MENGUNAKANNYA)
5. PEMILIHAN OBAT
1. INJEKSI ATAU ORAL
2. PASIEN “TAK MAU BEROBAT”
3. OBAT DISESUAIKAN : SOSIAL EKONOMI
POTENSI MAKSIMAL
EFEK SEDATIF /
STIMULATIF
PENGGUNAAN
KOMBINASI
DISIPLIN
PENGGUNAAN PSIKOTERAPI
1. DIAGNOSA TERTENTU
2. PENDIDIKAN / INTELEKTUAL
3. USIA
4. TIPE YANG DIGUNAKAN
5. PROFESIONAL
6. ALAT BANTU : EVALUASI PSIKOLOGI
6. PEMILIHAN OBAT
1. INJEKSI ATAU ORAL
2. PASIEN “TAK MAU BEROBAT”
3. OBAT DISESUAIKAN : SOSIAL EKONOMI
POTENSI MAKSIMAL
EFEK SEDATIF /
STIMULATIF
PENGGUNAAN
KOMBINASI
DISIPLIN
PENGGUNAAN PSIKOTERAPI
1. DIAGNOSA TERTENTU
2. PENDIDIKAN / INTELEKTUAL
3. USIA
4. TIPE YANG DIGUNAKAN
5. PROFESIONAL
6. ALAT BANTU : EVALUASI PSIKOLOGI