Dokumen tersebut membahas efek samping dari obat-obat psikotropika yang dapat mempengaruhi sistem neurotransmiter tubuh. Beberapa efek samping yang dijelaskan meliputi gangguan gerakan seperti parkinsonisme, distonia, akathisia, dan tardive dyskinesia. Dokumen juga membahas penatalaksanaan untuk menangani berbagai efek samping tersebut, seperti menurunkan dosis obat, mengganti obat, atau menambah

1. Efek Samping
Psikotropika dan
Penatalaksanaan
Dr. Amel Yanis SpKJ (K)

2. Efek Samping Psikotropika
• Obat-obat psikotropika bekerja pada sistem
neurotransmiter.
• Selain efek yg diharapkan (efek terapi) juga
bisa muncul efek yg tidak diharapkan (efek
samping).
• Efek merugikan yg mungkin timbul
berdasarkan jenis neurotransmiter yg
dipengaruhi adalah:

3. Penghambat reseptor
asetilkholine muskarinik
• Pandangan kabur
• Konstipasi
• Salivasi menurun
• Keringat menurun
• Ejakulasi retrograd
• Eksaserbasi asma
• Delirium

4. Lanjutan penghambat asetilkholine Muskarinik
• Hipertermia
• Gangguan daya ingat
• Glaukoma sudut sempit
• Fotofobia
• Takikardi sinus
• Retensi urine

5. Antidopaminergik
• Disfungsi endokrine
(Hiperprolaktinemia, gangguan menstruasi)
• Gangguan gerakan
(Akhatisia, distonia, parkinsonisme, tardive
diskinesia)

6. Anti adrenergik (terutama α)
•Pusing
•Hipotensi postural
•Takikardi refleks
Antihistaminergik
•Hipotensi
•Sedasi
•Penambahan berat badan

7. Sistem Neurotransmiter multipel
•Agranulositosis
•Reaksi alergi
•Anoreksia
•Kelainan konduksi jantung
•Mual dan muntah
•Kejang

8. Efek merugikan yg paling sering
Gangguan Gerakan (berhubungan dg antagonis
reseptor dopamin)
Jenis gangguan gerakan tsb adalah:
•Parkinsonisme (tremor, rigiditas, bradikinesia)
•Distonia
•Akhatisia
•Tardive diskinesia

9. • Parkinsonisme, ditandai oleh:
*Tremor (paling jelas waktu istirahat)
*Rigiditas
*Bradikinesia
•Penatalaksanaan:
*Turunkan dosis neuroleptik
* Obat antiparkinsonisme
(antikholinergik/antihistamin)
*Ganti obat neuroleptik

10. • Distonia Akut
-Adalah kontraksi otot yg singkat atau lama
-Gerakan atau postur tubuh abnormal
(krisis okulogirik, prostrusio lidah, torticolis, trismus,
distonia laring-faring)
• Penatalaksanaan
Harus dilakukan segera
Antikholinergik atau Antihistaminergik

11. • Akathisia akut
Ditandai oleh perasaan subyektif atau tanda obyektif
kegelisahan atau keduanya.
Rasa cemas, tidak mampu untuk santai, gugup, bolak-
balik, duduk-berdiri berulang-ulang.
• Penatalaksanaan
Turunkan dosis neuroleptik
antagonis reseptor adrenergik beta atau
antikholinergik dan benzodiazepin
Ganti neuroleptik

12. • Tardive Dyskinesia
Adalah ggn gerakan involunter dan koreoatetoid yg
timbul lambat.
Pemakaian neuroleptik lama
Paling sering mengenai daerah orofasial, jari-jari dan
ibu jari kaki.

13. • Lanjutan Tardive Dyskinesia
Ggn yg serius gerakan koreoatetoid ditemukan pada
kepala, leher dan panggul.
Ggn yg lbh serius mungkin terjadi iregularitas
bernafas dan menelan, menyebabkan aerofagia,
bersendawa dan ngorok.

14. •Penatalaksanaan
Pengobatan belum memuaskan.
Bisa dilakukan menukar obat dg satu antipsikotik baru
yg kurang berhubungan dg terjadinya tardive
dyskinesia, mis:Clozapine, Risperidone, Remoxipride)

15. • Sindrom Neuroleptik Maligna
Adalah suatu komplikasi yg membahayakan dari
terapi antipsikotik, dapat terjadi kapan saja selama
perjalanan terapi.
Gejalanya adalah:
Ggn gerakan (tremor, rigiditas muskular, distonia,
akinesia,mutisme,agitasi)
Perubahan tingkat kesadaran
Ggn otonom (demam tinggi, berkeringat banyak,
inkontinensia, tekanan darah dan denyut jantung
meningkat)

16. • Penatalaksanaan
Terapi medis suportif
Medikasi Dantrolene (Dantrium), Bromocriptine
(Parlodel), Amantadine.

17. TERIMAKASIH