SlideShare a Scribd company logo
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Kata kunci
• ZAT PSIKOAKTIF, FUNGSI MENTAL SPESIFIK, NEUROTRANSMITER, SISTEM
REWARD MESOLIMBIK
• SINDROMA DEFISIENSI REWARD, PENYALAHGUNAAN,REINFORCEMENT
• TOLERANSI, KETERGANTUNGAN, GEJALA PUTUS ZAT, OVERDOSIS
• KECANDUAN
• GEN-ENVIRONMENT DIATHESIS
• DISINHIBISI
• TERATOGENIK
• DETOKSIFIKASI
ZAT PSIKOAKTIF
• Euphoriant
• Zat yang menekan emosi atau persepsi menyakitkan (dysphoric state) tanpa
menurunkan kesadaran, sehingga timbul rasa nikmat. Dunia realitas yang penuh
kesulitan dan kekecewaan diganti dengan dunia sendiri dimana semua masalah
teratasi, cemas, sedih, marah ditenangkan, dan semua keinginan terpenuhi.
Contohnya narkotika opium dan cocaine.
• Phantasticant
• Halusinogen dan Psychedelic, mencetuskan perubahan sensoris (halusinasi visual
dan auditory) dan persepsi (benda atau suasana yang suram menjadi berwarna-
warni). Contohnya mescaline ekstrak peyote cactus (Anhalonium lewinii), LSD,
harmine (fermentasi ayahuasca yang diekstraksi dari B. caapi and B. inebrians),
hashish dari Cannabis, jamur magic (Psylocybe semilanceata) dan alkaloid
antikholinergik seperti hyoscyamine, atropine dan scopolamine.
• Inebriant
• Zat yang menghambat pengaruh lingkungan terhadap mental, menimbulkan
ketenangan dan relaksasi, tetapi juga mengakibatkan disinhibisi dan perubahan
persepsi disertai penurunan kemampuan kognitif. Contohnya alkohol dan inhalan.
• Hypnotic
Obat tidur, seperti barbiturate dan benzodiazepine.
• Banal Excitant
Obat perangsang libido banal, menimbulkan hiperaktifitas SSP dan meningkatkan
kemampuan fisik tanpa merubah kesadaran. Contohnya derivat amphetamine.
• Disinhibitor
Menekan fungsi PFC yang mengendalikan perilaku sehingga terjadi disinhibisi.
Contohnya Cannabis/ganja
• Aesthetic Excitant
Obat perangsang libido erotika, menimbulkan hiperaktifitas SSP dan meningkatkan
kemampuan fisik tanpa merubah kesadaran, meningkatkan cita rasa dan erotisme.
Contohnya cocaine.
• Emphatogen
Membangkitkan empati secara sukarela: contohnya ecstacy
Reward & Reinforcement
• Konsep reward
• Reinforcing positif
• Reinforcing negatif
• Reward sejati (natural)
• Reward palsu(artificial)
The reward pathway
View of the brain cut down the middle. Reward pathway: the ventral tegmental area (VTA), the
nucleus accumbens, and the prefrontal cortex. The VTA is connectedto both the nucleus
accumbens and the prefrontal cortex via this pathway and it sends information to these structures
via its neurons. The neurons of the VTA contain the neurotransmitter dopamine, which is released
in the nucleus accumbensand in the prefrontal cortex.This pathway is activated by a rewarding
stimulus. [Note: the pathway shown here is not the only pathway activated by rewards, other
structures are involved too, but only this part of the pathway is shown for simplicity.]
Sindroma Defisiensi Reward SDR)
• Polimorphisme (allel A1 Gen DRD2)
• Jumlah reseptor dopaminergik di nukleus akumben berkurang (1/3)
• Dua arah manifestasi perilaku
• Ditentukan pola asuh
Efek Teratogenesis
• Alkohol: fetal alcohol syndrome
• Cannabis: fetal cannabis syndrome
EFEK PEMICU PSIKOSIS
Pada individu dgn profil QTL yg tidak adekwat utk mencetuskan psikosis,
penyalahgunaan zat psikoaktif lsg memicu manifestasi psikosis
EFEK PEMICU PSIKOSIS
Pada individu dgn profil QTL yg tidak adekwat utk mencetuskan psikosis,
penyalahgunaan zat psikoaktif lsg memicu manifestasi psikosis

More Related Content

Similar to 3.1.5.2 penyalahgunaan napza

movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
FirstiafinaTiffany1
 
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptxBAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
romawaode
 
Konteks Biopsikososiokultural
Konteks BiopsikososiokulturalKonteks Biopsikososiokultural
Konteks BiopsikososiokulturalUti Tia
 
BIOPSIKOLOGI.pptx
BIOPSIKOLOGI.pptxBIOPSIKOLOGI.pptx
BIOPSIKOLOGI.pptx
GhinaRahmani3
 
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
8. sistem koordinasi  syaraf,hormon8. sistem koordinasi  syaraf,hormon
8. sistem koordinasi syaraf,hormonAli Husni
 
Penyalahan narkoba dan dampak buruknya (Tugas Pak Marlianes)
Penyalahan narkoba dan dampak buruknya (Tugas Pak Marlianes)Penyalahan narkoba dan dampak buruknya (Tugas Pak Marlianes)
Penyalahan narkoba dan dampak buruknya (Tugas Pak Marlianes)ame_gue
 
P6. MDD.pdf
P6. MDD.pdfP6. MDD.pdf
P6. MDD.pdf
ssuser90246b
 
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguanPeranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
I Gede Kusuma Pro
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
Kampus-Sakinah
 
9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi
Alfie Kesturi
 
Napza
NapzaNapza
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptxParadigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
ArifTriSetyanto
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
gex'z windha suardika
 
Lesson 3.5
Lesson 3.5Lesson 3.5
Lesson 3.5
Nur Suhaidah Sukor
 

Similar to 3.1.5.2 penyalahgunaan napza (16)

movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
 
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptxBAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA 1.pptx
 
Konteks Biopsikososiokultural
Konteks BiopsikososiokulturalKonteks Biopsikososiokultural
Konteks Biopsikososiokultural
 
BIOPSIKOLOGI.pptx
BIOPSIKOLOGI.pptxBIOPSIKOLOGI.pptx
BIOPSIKOLOGI.pptx
 
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
8. sistem koordinasi  syaraf,hormon8. sistem koordinasi  syaraf,hormon
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
 
Penyalahan narkoba dan dampak buruknya (Tugas Pak Marlianes)
Penyalahan narkoba dan dampak buruknya (Tugas Pak Marlianes)Penyalahan narkoba dan dampak buruknya (Tugas Pak Marlianes)
Penyalahan narkoba dan dampak buruknya (Tugas Pak Marlianes)
 
P6. MDD.pdf
P6. MDD.pdfP6. MDD.pdf
P6. MDD.pdf
 
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguanPeranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
Peranan neurotransmiter otak pada gangguan perilaku dan gangguan
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptxParadigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
Paradigma Psikopatologi (Mental Ilness).pptx
 
Hipnoparenting
HipnoparentingHipnoparenting
Hipnoparenting
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
 
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNAObat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
 
Lesson 3.5
Lesson 3.5Lesson 3.5
Lesson 3.5
 

More from Ahmad Muhtar

3.1.5.3 ansietas agorafobia unand
3.1.5.3   ansietas agorafobia unand3.1.5.3   ansietas agorafobia unand
3.1.5.3 ansietas agorafobia unand
Ahmad Muhtar
 
3.1.5.1 psikofarmakoterapi
3.1.5.1   psikofarmakoterapi3.1.5.1   psikofarmakoterapi
3.1.5.1 psikofarmakoterapi
Ahmad Muhtar
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Ahmad Muhtar
 
3.1.6.3 psikiatri forensik
3.1.6.3   psikiatri forensik3.1.6.3   psikiatri forensik
3.1.6.3 psikiatri forensik
Ahmad Muhtar
 
3.1.6.5 family theraphy
3.1.6.5   family  theraphy3.1.6.5   family  theraphy
3.1.6.5 family theraphy
Ahmad Muhtar
 
Uu nomor 18 tahun 2014
Uu nomor 18 tahun 2014Uu nomor 18 tahun 2014
Uu nomor 18 tahun 2014
Ahmad Muhtar
 
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.44 psikiatri keswamas
Kp 3.1.44 psikiatri keswamasKp 3.1.44 psikiatri keswamas
Kp 3.1.44 psikiatri keswamas
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.43 psikiatri forensik
Kp 3.1.43 psikiatri forensikKp 3.1.43 psikiatri forensik
Kp 3.1.43 psikiatri forensik
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksanaKp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.39 psikoterapi keluarga
Kp 3.1.39 psikoterapi keluargaKp 3.1.39 psikoterapi keluarga
Kp 3.1.39 psikoterapi keluarga
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotikKp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotikKp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.40 consultation liaison psychiatry
Kp 3.1.40 consultation liaison psychiatryKp 3.1.40 consultation liaison psychiatry
Kp 3.1.40 consultation liaison psychiatry
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.36 gangguan somatoform
Kp 3.1.36 gangguan somatoformKp 3.1.36 gangguan somatoform
Kp 3.1.36 gangguan somatoform
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmakaKp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.34 gangguan manik dan afektif lainnya
Kp 3.1.34 gangguan manik dan afektif lainnyaKp 3.1.34 gangguan manik dan afektif lainnya
Kp 3.1.34 gangguan manik dan afektif lainnya
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.33 gangguan panik dan fobia
Kp 3.1.33 gangguan panik dan fobiaKp 3.1.33 gangguan panik dan fobia
Kp 3.1.33 gangguan panik dan fobia
Ahmad Muhtar
 
Kp 3.1.32 penyalahgunaan napza
Kp 3.1.32 penyalahgunaan napzaKp 3.1.32 penyalahgunaan napza
Kp 3.1.32 penyalahgunaan napza
Ahmad Muhtar
 

More from Ahmad Muhtar (20)

3.1.5.3 ansietas agorafobia unand
3.1.5.3   ansietas agorafobia unand3.1.5.3   ansietas agorafobia unand
3.1.5.3 ansietas agorafobia unand
 
3.1.5.1 psikofarmakoterapi
3.1.5.1   psikofarmakoterapi3.1.5.1   psikofarmakoterapi
3.1.5.1 psikofarmakoterapi
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
 
3.1.6.3 psikiatri forensik
3.1.6.3   psikiatri forensik3.1.6.3   psikiatri forensik
3.1.6.3 psikiatri forensik
 
3.1.6.5 family theraphy
3.1.6.5   family  theraphy3.1.6.5   family  theraphy
3.1.6.5 family theraphy
 
Uu nomor 18 tahun 2014
Uu nomor 18 tahun 2014Uu nomor 18 tahun 2014
Uu nomor 18 tahun 2014
 
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
 
Kp 3.1.44 psikiatri keswamas
Kp 3.1.44 psikiatri keswamasKp 3.1.44 psikiatri keswamas
Kp 3.1.44 psikiatri keswamas
 
Kp 3.1.43 psikiatri forensik
Kp 3.1.43 psikiatri forensikKp 3.1.43 psikiatri forensik
Kp 3.1.43 psikiatri forensik
 
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksanaKp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
 
Kp 3.1.39 psikoterapi keluarga
Kp 3.1.39 psikoterapi keluargaKp 3.1.39 psikoterapi keluarga
Kp 3.1.39 psikoterapi keluarga
 
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotikKp 3.1.38 gangguan psikotik
Kp 3.1.38 gangguan psikotik
 
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotikKp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
Kp 3.1.37 gangguan afektif psikotik
 
Kp 3.1.40 consultation liaison psychiatry
Kp 3.1.40 consultation liaison psychiatryKp 3.1.40 consultation liaison psychiatry
Kp 3.1.40 consultation liaison psychiatry
 
Kp 3.1.36 gangguan somatoform
Kp 3.1.36 gangguan somatoformKp 3.1.36 gangguan somatoform
Kp 3.1.36 gangguan somatoform
 
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmakaKp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmaka
 
Kp 3.1.34 gangguan manik dan afektif lainnya
Kp 3.1.34 gangguan manik dan afektif lainnyaKp 3.1.34 gangguan manik dan afektif lainnya
Kp 3.1.34 gangguan manik dan afektif lainnya
 
Kp 3.1.33 gangguan panik dan fobia
Kp 3.1.33 gangguan panik dan fobiaKp 3.1.33 gangguan panik dan fobia
Kp 3.1.33 gangguan panik dan fobia
 
Kp 3.1.32 penyalahgunaan napza
Kp 3.1.32 penyalahgunaan napzaKp 3.1.32 penyalahgunaan napza
Kp 3.1.32 penyalahgunaan napza
 

Recently uploaded

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 

Recently uploaded (20)

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 

3.1.5.2 penyalahgunaan napza

  • 2. Kata kunci • ZAT PSIKOAKTIF, FUNGSI MENTAL SPESIFIK, NEUROTRANSMITER, SISTEM REWARD MESOLIMBIK • SINDROMA DEFISIENSI REWARD, PENYALAHGUNAAN,REINFORCEMENT • TOLERANSI, KETERGANTUNGAN, GEJALA PUTUS ZAT, OVERDOSIS • KECANDUAN • GEN-ENVIRONMENT DIATHESIS • DISINHIBISI • TERATOGENIK • DETOKSIFIKASI
  • 3. ZAT PSIKOAKTIF • Euphoriant • Zat yang menekan emosi atau persepsi menyakitkan (dysphoric state) tanpa menurunkan kesadaran, sehingga timbul rasa nikmat. Dunia realitas yang penuh kesulitan dan kekecewaan diganti dengan dunia sendiri dimana semua masalah teratasi, cemas, sedih, marah ditenangkan, dan semua keinginan terpenuhi. Contohnya narkotika opium dan cocaine. • Phantasticant • Halusinogen dan Psychedelic, mencetuskan perubahan sensoris (halusinasi visual dan auditory) dan persepsi (benda atau suasana yang suram menjadi berwarna- warni). Contohnya mescaline ekstrak peyote cactus (Anhalonium lewinii), LSD, harmine (fermentasi ayahuasca yang diekstraksi dari B. caapi and B. inebrians), hashish dari Cannabis, jamur magic (Psylocybe semilanceata) dan alkaloid antikholinergik seperti hyoscyamine, atropine dan scopolamine. • Inebriant • Zat yang menghambat pengaruh lingkungan terhadap mental, menimbulkan ketenangan dan relaksasi, tetapi juga mengakibatkan disinhibisi dan perubahan persepsi disertai penurunan kemampuan kognitif. Contohnya alkohol dan inhalan.
  • 4. • Hypnotic Obat tidur, seperti barbiturate dan benzodiazepine. • Banal Excitant Obat perangsang libido banal, menimbulkan hiperaktifitas SSP dan meningkatkan kemampuan fisik tanpa merubah kesadaran. Contohnya derivat amphetamine. • Disinhibitor Menekan fungsi PFC yang mengendalikan perilaku sehingga terjadi disinhibisi. Contohnya Cannabis/ganja • Aesthetic Excitant Obat perangsang libido erotika, menimbulkan hiperaktifitas SSP dan meningkatkan kemampuan fisik tanpa merubah kesadaran, meningkatkan cita rasa dan erotisme. Contohnya cocaine. • Emphatogen Membangkitkan empati secara sukarela: contohnya ecstacy
  • 5. Reward & Reinforcement • Konsep reward • Reinforcing positif • Reinforcing negatif • Reward sejati (natural) • Reward palsu(artificial)
  • 6. The reward pathway View of the brain cut down the middle. Reward pathway: the ventral tegmental area (VTA), the nucleus accumbens, and the prefrontal cortex. The VTA is connectedto both the nucleus accumbens and the prefrontal cortex via this pathway and it sends information to these structures via its neurons. The neurons of the VTA contain the neurotransmitter dopamine, which is released in the nucleus accumbensand in the prefrontal cortex.This pathway is activated by a rewarding stimulus. [Note: the pathway shown here is not the only pathway activated by rewards, other structures are involved too, but only this part of the pathway is shown for simplicity.]
  • 7. Sindroma Defisiensi Reward SDR) • Polimorphisme (allel A1 Gen DRD2) • Jumlah reseptor dopaminergik di nukleus akumben berkurang (1/3) • Dua arah manifestasi perilaku • Ditentukan pola asuh
  • 8. Efek Teratogenesis • Alkohol: fetal alcohol syndrome • Cannabis: fetal cannabis syndrome
  • 9. EFEK PEMICU PSIKOSIS Pada individu dgn profil QTL yg tidak adekwat utk mencetuskan psikosis, penyalahgunaan zat psikoaktif lsg memicu manifestasi psikosis
  • 10. EFEK PEMICU PSIKOSIS Pada individu dgn profil QTL yg tidak adekwat utk mencetuskan psikosis, penyalahgunaan zat psikoaktif lsg memicu manifestasi psikosis