SlideShare a Scribd company logo
KONSEP PERAWATAN LUKA DEKUBITUS
DAN GANGRENE
Dosen Pengampu : Yuni Sapto ER, M.Kep
Kelompok 3 :
1. Irma Susrini (108114023)
2. RizkiSefriyanto (108114024)
3. Iqbal Aziz D (108114025)
4. Rizki Noorfian (108114026)
5. Indra Hartono (108114027)
6. Luciana R (108114028)
7. Safitri Dewi (108114029)
8. Eka Mailina I (108114030)
9. Laelatul M (108114031)
10.Alfiani D W (108114032)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun
makalah dengan judul ā€œKonsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangreneā€
dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Ketrampilan Keperawatan dasar
II untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada narasumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, karena kami masih dalam taraf belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan
kritik guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.
Cilacap, 21 November 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................2
C. TUJUAN...........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS.................................................................................3
1. Pengertian Luka Dekubitus .............................................................................................3
2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus ..................................................................................3
3. Alat yang Digunakan......................................................................................................4
4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus ...............................................................................4
B. PERAWATAN LUKA GANGRENE..................................................................................5
1. Pengertian Luka Gangrene..............................................................................................5
2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene...................................................................................6
3. Alat yang Digunakan......................................................................................................6
4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene ................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................9
PENUTUP ...................................................................................................................................9
A. SIMPULAN......................................................................................................................9
B. SARAN ............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dekubitus berasal dari bahasa latin decumbree yang berarti
merebahkan diri yang didefenisikan sebagai suatu luka akibat posisi
penderita yang tidak berubah dalam jangka waktu lebih dari 6 jam
(Sabandar, 2008).
Dekubitus merupakan maslah yang dihadapi oleh pasien-
pasiendengan luka kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang
lumpuh dalam waktu lama, bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan
sekunder yang banyak dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di Rumah
Sakit (Moya J. Morison, 2003).
Ketika pasien berbaring atau duduk maka berat badan berpindah
pada penonjolan tulang. Semakin lama tekanan diberikan, semakin besar
resiko kerusakan kulit. Tekanan menyebabkan penurunan suplai darah
pada jaringan sehingga terjadi iskemi. Apabila tekanan dilepaskan akan
terdapat hiperemia reaktif, atau peningkatan aliran darah yang tiba-tiba ke
daerah tersebut. Hiperemia reaktif merupakan suatu respons kompensasi
dan hanya efektif jika tekan dikulit di hilangkan sebelum terjadi nekrosis
atau kerusakan. (Potter & Perry, 2005).
Selain decubitus, penyakit yang juga beresiko tinggi yang dapat
menimbulkan luka pada pasien terutama pada penyakit Diabetes mellitus,
yang lukanya disebut gangrene.
Gangren sangat sulit diatasi karena kompleksitas permasalahan
gangren dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi. Jika
memperoleh oksigenasi jaringan yang baik dengan aliran darah arteri yang
memadai dan tidak menjadi infeksi, maka gangren bisa dicegah (Charles,
2010).
Maka dari itu, perlu adanya pengetahuan mendalam oleh perawat
yang menangani pasien dengan luka decubitus maupun gangrene.
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian luka dekubitus?
2. Apa tujuan perawatan decubitus ?
3. Apa saja alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus?
4. Bagaimana procedure perawatan luka dekubitus?
5. Bagaimana pengertian luka gangrene?
6. Apa tujuan perawatan luka gangrene?
7. Apa saja alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene?
8. Bagaimana prosedur perawatan luka gangrene?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian luka dekubitus.
2. Mengetahui tujuan perawatan decubitus.
3. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus.
4. Mengetahui prosedure perawatan luka dekubitus.
5. Mengetahui pengertian luka gangrene.
6. Mengetahui tujuan perawatan luka gangrene.
7. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene.
8. Mengetahui prosedur perawatan luka gangrene.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS
1. Pengertian Luka Dekubitus
Luka dekubitus (dekubitus atau luka pada tempat tidur) adalah area
kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan
tulang. Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang
sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama
jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi
kulit rusak dan pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi
lebih besar dan dalam. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus
dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu
bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan
kepala bagian belakang.
2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus
Adapun tujuan dari perawatan luka decubitus, diantaranya;
a. Merangsang peredaran darah
b. Memberikan perasaan nyaman pada penderita
c. Mempercepat penyembuhan luka
4
3. Alat yang Digunakan
Dibawah ini adalah alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka
decubitus, diantaranya;
a. Pinset anatomi
b. Pinset chirurgis
c. Kasa steril
d. Gunting plester
e. Plester/perekat
f. Alkohol 70 % / Wash bensin
g. Desinfektant
h. h. Larutan NaCl
i. Sarung tangan bersih
i. j. Sarung tangan steril
j. k. Penggaris millimeter disposable
k. l. Lidi kapas steril
l. m. Pencahayaan yang adekuat
m. n. GCO-puregen oil
4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus
Tahapan dalam perawatan luka decubitus diantaranya :
a. Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang
steril dengan menggunakan cairan NaCl dan di angin-anginkan
selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian luka yang agak
dalam dan biarkan sampai kering, setelah itu baru oleskan lagi
dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan usahakan jangan
ditutup agar luka cepat kering.
b. Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan kasa
steril dan caiaran NaCl sampai bersih tidak ada nanah sama sekali
dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi puregan oil.
Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk
lobang agak dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam
cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan dalam lobang luka
tersebut sambil ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian
kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar bersih
setelah bersih baru boleh teruskan tahap yang pertama.
c. Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien
tiduragak miring atau merubah posisi tidur pasien
5
d. Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya
setelah dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal
dekubitus) oleskan GCO-puregan oil ini dengan cara di meses
secara perlahan-lahan keseluruh luka dekubitus.
e. Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan
jika jaringan kulit sudah mati dan jika sampai ke tulang butuh
waktu lebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan
kejiwaan pasien jadi pasien harus selalu punya semangat yang
kuat dan selalu ceria
f. Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4
sehat 5 sempurna.
B. PERAWATAN LUKA GANGRENE
1. Pengertian Luka Gangrene
Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan
adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis
adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001).
Gangren kaki diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-
hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh
darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001). Biasanya kuman
yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus
(Soetmadji, 1999).
Gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan menurut Wagner (1983):
a. Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan
disertai kelainan bentuk kaki
b. Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit
c. Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang
d. Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis
e. Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau
selulitis.
f. Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
6
Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2
golongan:
a. Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran
darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis)
dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.
b. Kaki diabetik akibat neuropati : Terjadi kerusakan syaraf somatik
dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.Secara klinis: dijumpai
kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan
pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.
2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene
Tujuan Perawatan luka gangrene oleh perawat diantaranya:
a. Mencegah meluasnya infeksi
b. Memberi rasa nyaman pada klien
c. Mengurangi nyeri
d. Meningkatkan proses penyembuhan luka
3. Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka gangrene, dibagi
menjadi dua jenis, diantarnya alat steril dan tidak steril.
Alat Steril
a. 1 Pinset anatomi
b. 2 pinset chirurgis
c. 1 klem arteri
d. 1 gunting jaringan
e. Kassa dan deppers steril secukupnya
f. Kom kecil untuk larutan 2 buah
g. Sarung tangan steril
h. Kapas lidi
Alat tidak steril:
a. Larutan NaCl 0,9 %
b. Handscone bersih
c. Pinset anatomi bersih
d. Verban/plester hipoalergik
e. Verban elastic, gunting verban
f. Spuit 50 cc dan 10 cc
g. Pengalas/perlak
h. Tempat sampah, bengkok
i. Antiseptik: Iodine, alkohol.
j. Sampiran,masker,scort
7
4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene
Prosedur perawatan luka gangrene yaitu :
a. Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien
b. Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah
luka dapat dijangkau dengan mudah
c. Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien.
d. Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
e. Pasang pengalas
f. Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien
g. Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila
balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel dengan
NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati.
h. Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:
1) Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi
luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).
2) Kaji ada tidaknya sinus.Kondisi luka kotor atau tidak, ada
tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya
jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah
berdarah).
3) Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi,
edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya
krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.
4) Kaji adanya nyeri pada luka .
i. Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan air
hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap
secara hati-hati dgn kasa kering
j. Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih
k. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
l. Bersihkan luka:
1) Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl
0,9%
8
2) Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik
iodne 10%
3) Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl
0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi
sedikit samapi terlihat jar.granulasi.
4) Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai
berdarah
5) Bila da gas gangren, lakukan masase ke arah luka
m. Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan
NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih.
Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak
kuman
n. Lakukan penutupan luka:
1) Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah
dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi
lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari
mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain
kasa kering dan jangan terlalu ketat.
2) Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan
NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
9
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada
tempat tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas
penonjolan tulang. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus
adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit,
pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang.
Adapun tujuan dilakukannya perawatan luka dekubitus yaitu untuk
merangsang peredaran darah, memberikan rasa nyaman pada pasien dan
mempercepat penyembuhan luka.
Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan
adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah
proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi. Biasanya kuman yang
menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah Streptococcus. Tujuan
dilakukannya perawatan luka gangren adalah untuk mencegah meluasnya
infeksi, memberi rasa nyaman pada klien, mengurangi nyeri, dan
meningkatkan proses penyembuhan luka.
B. SARAN
Dari penulisan makalah ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih
memahami tentang konsep perawatan luka decubitus dan gangrene,
terlebih lagi jika dapat memperlengkap informasi tentang topik ini, karena
makalah ini tidaklah lepas dari kekurangan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C. Keperawatan medical-bedah: Buku saku untuk Brunner
dan Suddarth. Jakarta. EGC: 2000
Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka. Jakarta: EGC
www.resipatory.usu.ac.id
http://umc.unej.ac.id/index.php/78-berita/93-diabet (Ragiel Ismi,2013)

More Related Content

What's hot

SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
Fransiska Oktafiani
Ā 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
Ā 
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresAsuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresf' yagami
Ā 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
Tezar Alfani
Ā 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Ade Rahman
Ā 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanBita Fadillah
Ā 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
SyifaARN
Ā 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Danang Novandhori
Ā 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
Nona Zesifa
Ā 
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
pjj_kemenkes
Ā 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
kristanto djuwahir
Ā 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
Ā 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
warjoyo susilo
Ā 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
Melz Mutz
Ā 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
Ā 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
Ā 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Fransiska Oktafiani
Ā 

What's hot (20)

SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
Ā 
Asuhan keperawatan tbc
Asuhan keperawatan tbcAsuhan keperawatan tbc
Asuhan keperawatan tbc
Ā 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
Ā 
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresAsuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Ā 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
Ā 
Pemilihan balutan
Pemilihan balutanPemilihan balutan
Pemilihan balutan
Ā 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Ā 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
Ā 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
Ā 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Ā 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
Ā 
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene
Ā 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
Ā 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
Ā 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Ā 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
Ā 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Ā 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Ā 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
Ā 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Ā 

Viewers also liked

Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenProdalima Sinulingga, M.Kep
Ā 
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan GangreneKonsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Sulistia Rini
Ā 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Sulistia Rini
Ā 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
octo zulkarnain
Ā 
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorPenanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Sulistia Rini
Ā 
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasiKb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
pjj_kemenkes
Ā 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radangBang Jay
Ā 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Sinta Sari
Ā 
Risk assessment presentasi
Risk assessment presentasiRisk assessment presentasi
Risk assessment presentasi
Capt. Persobi Waldemar
Ā 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
Khomsha Sholikhah
Ā 
Ekg dasar
Ekg dasar Ekg dasar
Ekg dasar
edi_heriyanto
Ā 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Daniel Gani
Ā 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safetySupri Yanto
Ā 
Infark
InfarkInfark

Viewers also liked (18)

Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Ā 
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan GangreneKonsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Ā 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Ā 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Ā 
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorPenanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Ā 
13. radang
13. radang13. radang
13. radang
Ā 
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasiKb 1 asuhan  pada pasien pre atau pos operasi
Kb 1 asuhan pada pasien pre atau pos operasi
Ā 
Perawatan Dekubitus
Perawatan DekubitusPerawatan Dekubitus
Perawatan Dekubitus
Ā 
Leaflet gagal jantung 3
Leaflet gagal jantung 3Leaflet gagal jantung 3
Leaflet gagal jantung 3
Ā 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radang
Ā 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Ā 
Risk assessment presentasi
Risk assessment presentasiRisk assessment presentasi
Risk assessment presentasi
Ā 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
Ā 
Ekg dasar
Ekg dasar Ekg dasar
Ekg dasar
Ā 
Powerpoint dmdf
Powerpoint dmdfPowerpoint dmdf
Powerpoint dmdf
Ā 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Ā 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
Ā 
Infark
InfarkInfark
Infark
Ā 

Similar to Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren

Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Army Of God
Ā 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Sulistia Rini
Ā 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
Ridhaaa0
Ā 
Ppt Perawatan Luka 1.pdf
Ppt Perawatan Luka 1.pdfPpt Perawatan Luka 1.pdf
Ppt Perawatan Luka 1.pdf
HardiansyahPutra17
Ā 
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cederaModul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
pjj_kemenkes
Ā 
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
Ā 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusMargareta Wanda
Ā 
Materi Luka Memar
Materi Luka MemarMateri Luka Memar
Materi Luka Memar
icha582186
Ā 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
AnggerRizkaVirgianti
Ā 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
depiheryanto
Ā 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
HardiansyahPutra17
Ā 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound reviseyudhasetya01
Ā 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Alif Kartono
Ā 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdf
icha582186
Ā 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
Imas Nufazah
Ā 
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase LanjutRekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
RosalynDSantoso
Ā 
Managemen Luka .pdf
Managemen Luka .pdfManagemen Luka .pdf
Managemen Luka .pdf
Anonymous5teDt47y
Ā 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
AstriYuliaSariLubis1
Ā 

Similar to Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren (20)

Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Ā 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Ā 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
Ā 
Ppt Perawatan Luka 1.pdf
Ppt Perawatan Luka 1.pdfPpt Perawatan Luka 1.pdf
Ppt Perawatan Luka 1.pdf
Ā 
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cederaModul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Modul 3 kb 1 penanganan luka cedera
Ā 
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien amputasi AKPER PEMKAB MUNA
Ā 
Presentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine DekubitusPresentasi Higine Dekubitus
Presentasi Higine Dekubitus
Ā 
Askep pada pasien amputasi
Askep pada pasien amputasiAskep pada pasien amputasi
Askep pada pasien amputasi
Ā 
Askep pada pasien amputasi
Askep pada pasien amputasiAskep pada pasien amputasi
Askep pada pasien amputasi
Ā 
Materi Luka Memar
Materi Luka MemarMateri Luka Memar
Materi Luka Memar
Ā 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
Ā 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
Ā 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
Ā 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
Ā 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
Ā 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdf
Ā 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
Ā 
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase LanjutRekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut
Ā 
Managemen Luka .pdf
Managemen Luka .pdfManagemen Luka .pdf
Managemen Luka .pdf
Ā 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
Ā 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Sulistia Rini
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Sulistia Rini
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Sulistia Rini
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Sulistia Rini
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Sulistia Rini
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Sulistia Rini
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Sulistia Rini
Ā 
Asma
AsmaAsma
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Sulistia Rini
Ā 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Sulistia Rini
Ā 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Sulistia Rini
Ā 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Sulistia Rini
Ā 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Sulistia Rini
Ā 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Sulistia Rini
Ā 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Sulistia Rini
Ā 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
Sulistia Rini
Ā 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
Ā 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
Ā 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Sulistia Rini
Ā 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
Sulistia Rini
Ā 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Ā 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Ā 
Asma
AsmaAsma
Asma
Ā 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Ā 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Ā 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Ā 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Ā 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Ā 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Ā 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Ā 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
Ā 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Ā 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Ā 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Ā 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
Ā 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Ā 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Ā 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Ā 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Ā 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Ā 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Ā 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Ā 

Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren

  • 1. KONSEP PERAWATAN LUKA DEKUBITUS DAN GANGRENE Dosen Pengampu : Yuni Sapto ER, M.Kep Kelompok 3 : 1. Irma Susrini (108114023) 2. RizkiSefriyanto (108114024) 3. Iqbal Aziz D (108114025) 4. Rizki Noorfian (108114026) 5. Indra Hartono (108114027) 6. Luciana R (108114028) 7. Safitri Dewi (108114029) 8. Eka Mailina I (108114030) 9. Laelatul M (108114031) 10.Alfiani D W (108114032) S1 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul ā€œKonsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangreneā€ dengan sebaik-baiknya. Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Ketrampilan Keperawatan dasar II untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada narasumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam taraf belajar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah wawasan kepada pembaca. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih. Cilacap, 21 November 2015 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii BAB I..........................................................................................................................................1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................1 A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................2 C. TUJUAN...........................................................................................................................2 BAB II.........................................................................................................................................3 PEMBAHASAN...........................................................................................................................3 A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS.................................................................................3 1. Pengertian Luka Dekubitus .............................................................................................3 2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus ..................................................................................3 3. Alat yang Digunakan......................................................................................................4 4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus ...............................................................................4 B. PERAWATAN LUKA GANGRENE..................................................................................5 1. Pengertian Luka Gangrene..............................................................................................5 2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene...................................................................................6 3. Alat yang Digunakan......................................................................................................6 4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene ................................................................................7 BAB III........................................................................................................................................9 PENUTUP ...................................................................................................................................9 A. SIMPULAN......................................................................................................................9 B. SARAN ............................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dekubitus berasal dari bahasa latin decumbree yang berarti merebahkan diri yang didefenisikan sebagai suatu luka akibat posisi penderita yang tidak berubah dalam jangka waktu lebih dari 6 jam (Sabandar, 2008). Dekubitus merupakan maslah yang dihadapi oleh pasien- pasiendengan luka kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang lumpuh dalam waktu lama, bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan sekunder yang banyak dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di Rumah Sakit (Moya J. Morison, 2003). Ketika pasien berbaring atau duduk maka berat badan berpindah pada penonjolan tulang. Semakin lama tekanan diberikan, semakin besar resiko kerusakan kulit. Tekanan menyebabkan penurunan suplai darah pada jaringan sehingga terjadi iskemi. Apabila tekanan dilepaskan akan terdapat hiperemia reaktif, atau peningkatan aliran darah yang tiba-tiba ke daerah tersebut. Hiperemia reaktif merupakan suatu respons kompensasi dan hanya efektif jika tekan dikulit di hilangkan sebelum terjadi nekrosis atau kerusakan. (Potter & Perry, 2005). Selain decubitus, penyakit yang juga beresiko tinggi yang dapat menimbulkan luka pada pasien terutama pada penyakit Diabetes mellitus, yang lukanya disebut gangrene. Gangren sangat sulit diatasi karena kompleksitas permasalahan gangren dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi. Jika memperoleh oksigenasi jaringan yang baik dengan aliran darah arteri yang memadai dan tidak menjadi infeksi, maka gangren bisa dicegah (Charles, 2010). Maka dari itu, perlu adanya pengetahuan mendalam oleh perawat yang menangani pasien dengan luka decubitus maupun gangrene.
  • 5. 2 B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengertian luka dekubitus? 2. Apa tujuan perawatan decubitus ? 3. Apa saja alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus? 4. Bagaimana procedure perawatan luka dekubitus? 5. Bagaimana pengertian luka gangrene? 6. Apa tujuan perawatan luka gangrene? 7. Apa saja alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene? 8. Bagaimana prosedur perawatan luka gangrene? C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian luka dekubitus. 2. Mengetahui tujuan perawatan decubitus. 3. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawataan luka dekubitus. 4. Mengetahui prosedure perawatan luka dekubitus. 5. Mengetahui pengertian luka gangrene. 6. Mengetahui tujuan perawatan luka gangrene. 7. Mengetahui alat yang digunakan untuk perawatan luka gangrene. 8. Mengetahui prosedur perawatan luka gangrene.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PERAWATAN LUKA DEKUBITUS 1. Pengertian Luka Dekubitus Luka dekubitus (dekubitus atau luka pada tempat tidur) adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan tulang. Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi kulit rusak dan pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi lebih besar dan dalam. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang. 2. Tujuan Perawatan Luka Dekubitus Adapun tujuan dari perawatan luka decubitus, diantaranya; a. Merangsang peredaran darah b. Memberikan perasaan nyaman pada penderita c. Mempercepat penyembuhan luka
  • 7. 4 3. Alat yang Digunakan Dibawah ini adalah alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka decubitus, diantaranya; a. Pinset anatomi b. Pinset chirurgis c. Kasa steril d. Gunting plester e. Plester/perekat f. Alkohol 70 % / Wash bensin g. Desinfektant h. h. Larutan NaCl i. Sarung tangan bersih i. j. Sarung tangan steril j. k. Penggaris millimeter disposable k. l. Lidi kapas steril l. m. Pencahayaan yang adekuat m. n. GCO-puregen oil 4. Prosedur Perawatan Luka Dekubitus Tahapan dalam perawatan luka decubitus diantaranya : a. Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang steril dengan menggunakan cairan NaCl dan di angin-anginkan selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian luka yang agak dalam dan biarkan sampai kering, setelah itu baru oleskan lagi dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan usahakan jangan ditutup agar luka cepat kering. b. Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan kasa steril dan caiaran NaCl sampai bersih tidak ada nanah sama sekali dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi puregan oil. Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk lobang agak dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan dalam lobang luka tersebut sambil ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar bersih setelah bersih baru boleh teruskan tahap yang pertama. c. Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien tiduragak miring atau merubah posisi tidur pasien
  • 8. 5 d. Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya setelah dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal dekubitus) oleskan GCO-puregan oil ini dengan cara di meses secara perlahan-lahan keseluruh luka dekubitus. e. Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan jika jaringan kulit sudah mati dan jika sampai ke tulang butuh waktu lebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan kejiwaan pasien jadi pasien harus selalu punya semangat yang kuat dan selalu ceria f. Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna. B. PERAWATAN LUKA GANGRENE 1. Pengertian Luka Gangrene Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001). Gangren kaki diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam- hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001). Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus (Soetmadji, 1999). Gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan menurut Wagner (1983): a. Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki b. Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit c. Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang d. Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis e. Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau selulitis. f. Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
  • 9. 6 Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan: a. Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis. b. Kaki diabetik akibat neuropati : Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.Secara klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik. 2. Tujuan Perawatan Luka Gangrene Tujuan Perawatan luka gangrene oleh perawat diantaranya: a. Mencegah meluasnya infeksi b. Memberi rasa nyaman pada klien c. Mengurangi nyeri d. Meningkatkan proses penyembuhan luka 3. Alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan dalam perawatan luka gangrene, dibagi menjadi dua jenis, diantarnya alat steril dan tidak steril. Alat Steril a. 1 Pinset anatomi b. 2 pinset chirurgis c. 1 klem arteri d. 1 gunting jaringan e. Kassa dan deppers steril secukupnya f. Kom kecil untuk larutan 2 buah g. Sarung tangan steril h. Kapas lidi Alat tidak steril: a. Larutan NaCl 0,9 % b. Handscone bersih c. Pinset anatomi bersih d. Verban/plester hipoalergik e. Verban elastic, gunting verban f. Spuit 50 cc dan 10 cc g. Pengalas/perlak h. Tempat sampah, bengkok i. Antiseptik: Iodine, alkohol. j. Sampiran,masker,scort
  • 10. 7 4. Prosedur Perawatan Luka Gangrene Prosedur perawatan luka gangrene yaitu : a. Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien b. Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan mudah c. Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien. d. Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih e. Pasang pengalas f. Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien g. Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati. h. Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka: 1) Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang). 2) Kaji ada tidaknya sinus.Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah). 3) Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka. 4) Kaji adanya nyeri pada luka . i. Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan air hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap secara hati-hati dgn kasa kering j. Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih k. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril l. Bersihkan luka: 1) Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%
  • 11. 8 2) Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik iodne 10% 3) Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit samapi terlihat jar.granulasi. 4) Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah 5) Bila da gas gangren, lakukan masase ke arah luka m. Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih. Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak kuman n. Lakukan penutupan luka: 1) Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain kasa kering dan jangan terlalu ketat. 2) Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
  • 12. 9 BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada tempat tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan tulang. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang. Adapun tujuan dilakukannya perawatan luka dekubitus yaitu untuk merangsang peredaran darah, memberikan rasa nyaman pada pasien dan mempercepat penyembuhan luka. Luka gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi. Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah Streptococcus. Tujuan dilakukannya perawatan luka gangren adalah untuk mencegah meluasnya infeksi, memberi rasa nyaman pada klien, mengurangi nyeri, dan meningkatkan proses penyembuhan luka. B. SARAN Dari penulisan makalah ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih memahami tentang konsep perawatan luka decubitus dan gangrene, terlebih lagi jika dapat memperlengkap informasi tentang topik ini, karena makalah ini tidaklah lepas dari kekurangan.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Baughman, Diane C. Keperawatan medical-bedah: Buku saku untuk Brunner dan Suddarth. Jakarta. EGC: 2000 Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka. Jakarta: EGC www.resipatory.usu.ac.id http://umc.unej.ac.id/index.php/78-berita/93-diabet (Ragiel Ismi,2013)