SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman sekarang ini perawatan luka telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi
untuk menunjang praktik perawatan luka ini. Dengan demikian, perawat dituntut
untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik dan kuat serta kreatif
terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang
komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi
hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis.
Disamping itu perawat juga berkaitan dengan biaya perawatan luka yang efektif.
Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan hal tersebut. Hal ini
ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan
produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka. Dalam hal ini, perawat
dituntut untuk memahami produk-produk tersebut dengan baik sebagai bagian
dari proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
B. Tujuan Penulisan
1. Umum
a. Pembaca bisa mengetahui bagaimana perawatan luka bersih dan
cara pengangkatan jahitan
2. Khusus
a. Mahasiswa dapat membedakan jenis luka berdasarkan derajat
kontaminasinya
b. Mahasiswa mengetahui fase-fase penyembuhan luka
c. Mahasiswa mengetahui tentang landasan teori luka bersih
d. Mahasiswa mampu menerapkan pelaksanaan dan perawatan luka
bersih
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PERAWTAN LUKA BERSIH DAN ANGKAT JAHITAN
1. Pengertian Luka
Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan
yang disebabkan banyak hal atau berbagai faktor.
Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kuit, mukosa
mambran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995).
Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997).
2. Berdasarkan Derajat Kontaminasi
a) Luka bersih
Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi,
yang merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut
berpotensi untuk terinfeksi. Luka tidak ada kontak dengan
orofaring,traktus respiratorius maupun traktus genitourinarius. Dengan
demikian kondisi luka tetap dalam keadaan bersih. Kemungkinan
terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
b) Luka bersih terkontaminasi
Luka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan dimana
saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran perkemihan dalam
kondisi terkontrol. Proses penyembuhan luka akan lebih lama namun
luka tidak menunjukkan tanda infeksi. Kemungkinan timbulnya infeksi
luka sekitar 3% - 11%.
c) Luka terkontaminasi
Luka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terinfeksi
spillage saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran kemih.
Luka menunjukan tanda infeksi. Luka ini dapat ditemukan pada luka
terbuka karena trauma atau kecelakaan (luka laserasi), fraktur terbuka
maupun luka penetrasi. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
3
3. Penyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka memiliki 3 fase yaitu fase inflamasi,
proliferasi dan maturasi. Antara satu fase dengan fase yang lain
merupakan suatu kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan.
a) Fase Inflamasi
Tahap ini muncul segera setelah injuri dan dapat berlanjut sampai 5
hari. Inflamasi berfungsi untuk mengontrol perdarahan, mencegah
invasi, bakteri, menghilangkan debris dari jaringan yang luka dan
mempersiapkan proses penyembuhan lanjutan.
b) Tahap Proliferasi
Tahap fibroblast (sel jaringan penyambung) memiliki peran yang
besar dalam fase proliferasi ini berlangsung dari hari ke 6 sampai
dengan 3 minggu.
c) Tahap Maturasi
Tahap ini berlangsung mulai pada hari ke 21 dan dapat
berlangsung sampai berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang
sudah hilang. Dalam fase ini terdapat remodeling yang merupakan
hasil dari peningkatan jaringan kolagen yang berlebih dan regresi
vaskularitas luka (Mansjoer,2000:397;InETNA, 2004:1).
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan
dinamis karena merupakan suatu kegiatan bioseluler dan biokimia
yang terjadi saling berkesinambungan. Proses penyembuhan luka tidak
hanya terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal saja pada
luka, namun dipengaruhi pula oleh faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik (InETNA,2004:13)
a) Faktor intrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat
berpengaruh dalam proses penyembuhan meliputi : usia, status
nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi jaringan, status
imunologi, dan penyakit penyerta (hipertensi, DM,
Arthereosclerosis)
4
b) Faktor ekstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita
yang dapat berpengaruh dalam proses penyembuhan luka, meliputi
: pengobatan, radiasi, stres, psikologis, infeksi, iskemia dan trauma
jaringan (InETNA,2004:13)
5. Penatalaksanaan Luka dan Perawatannya
Dalam manajemen perawtan luka ada beberapa tahap yang
dilakukan yaitu evaluasi luka, tindakan antiseptik, pembersihan
luka, penjahitan luka, penutupan luka, pembalutan, pemberian
antibiotik dan pengangkatan jahitan.
a) Evaluasi luka meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik
(lokasi dan eksplorasi)
b) Tindakan antiseptik, prinsipnya untuk mensucihamakan
kulit. Untuk melakukan pencucian atau pembersihan luka
biasanya digunakan cairan atau larutan antiseptik
c) Penutupan Luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan
yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan
berlangsung optimal
d) Pembalutan, berfungsi sebagai pelindung terhadap
penguapan,infeksi,mengupayakan lingkungan yang bagik
bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan
efek penekanan yang mencegah berkumpulnyarembesan
darah yang menyebabkan hematom.
e) Pemberian antibiotik, prinsipnya pada luka bersih tidak
perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkontaminasi
atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.
f) Pengangkatan jahitan, jahitan diangkat jika fungsinya tidak
diperluka lagi. Waktu pengankatan jahitan tergantung dari
berbagai faktor seperti lokasi, jenis pengangkatan luka,
usia, kesehatan, sikap penderitan dan adanya infeksi
(Mansjoer,2000:398 ; Walton, 1990:44)
5
6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan Luka Bersih
Pengertian dari perawtan luka merupaka suatu tindakan penanganan
luka yang terdiri atas membersihkan luka ,menutup dan membalut
luka. Sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka. Sehingga
terjadi perlindungan luka terhadap kontaminasi mikroorganisme.
Selain itu dalam perawtan luka juga termasuk dalam penggantian
balutan kering, irigasi luka dan perawtan dekubitus (Kusyati
2006).Terdapat beberapa tujuan pokok yang menjadi alasan utama dari
perawtan lukla itu sendiri, diantaranya yaitu :
a) Menjaga luka dari trauma
b) Imobilisasi luka
c) Mencegah perdarahan
d) Mencegah kontaminasi dari kuman
e) Mengabsorbsi drainase
f) Meningkatkan kenyamanan fisik dan fisiologis.
Untuk luka bersih dan tidak terkontaminasi (luka steril) memerlukan
persiapan yang meliputi persiapan alat dan bahan, yang diantaranya adalah
a) Set ganti balutan steril
b) Sarung tangan steril
c) Dua buah pinset anatomis dan satu buah pinset cirurgis
d) Kassa steril
e) Kom untuk larutan antiseptik
f) Depres
g) Larutan antiseptik (Povidone-Iodine 10%)
h) Gunting Verband Plester
i) Bengkok
j) Tempat sampah infeksius
k) Perlak pengalas
6
Untuk prosedur pelaksanaan proses penggantian pembalut dilakukan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a) Jelaskan prosedur pada klien tentang langkah-langkah
keperawatan
b) Dekatkan alat peralatan yang telah disusun disamping tempat
tidur pasien
c) Letakkan bengkok dan tempat sampah
d) Jaga privasi klien dengan menutup tirai disamping pasien
e) Bantu klien untuk mengatur posisi senyaman mungkin
f) Mencuci tangan
g) Gunakan sarung tangan steril
h) Lepaskan plester
i) Angkat balutan menggunakan pinset dan jauhkan permukaan
balutan yang kotor dengan pasien dan letakan pada bengkok.
j) Bila balutan lengket bisa diberikan larutan NaCl 0,9 %
k) Buka sarung tangan dan buka baki instrumen
l) Kenakan sarung tangan steril
m) Observasi luka tanda-tanda infeksi, keadaan jahitan
n) Bersihkan luka dengan povidone iodin 10%
o) Olesi luka dengan povidon iodin 10%
p) Tutup luka dengan kassa steril
q) Fiksasi menggunakan plester
r) Lepaskan sarung tangan
s) Bantu klien pada posisi yang nyaman cuci
t) Mencuci tangan
u) Dokumentasi penggantian balutan termasuk keadaan luka.
7
B. Pengangkatan Jahitan Luka
1. Pengertian : mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang
dijahit. Jahitan diangkat jika fungsinya sudah tidak diperlukan lagi.
Waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti
lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan
adanya infeksi (Mansjoer,2000:398 ; Walton, 1990:44)
2. Tujuan : Mencegah terjadinya infeksi dari benang dan mencegah
tertinggalnya benang.
3. Tabel Waktu Pengangkatan Jahitan
No Lokasi Waktu1
1 Kelopak Mata 3 hari
2 Pipi 3-5 hari
3 Hidung, dahi, leher 5 hari
4 Telinga, kulit kepala 5-7 hari
5 Lengan, tungkai, tangan ,
kaki
7-10+hari
6 Dada, punggung, abdomen 7-10+hari
4. Peralatan :
a) Pinset anatomi : 2 buah, steril
b) Pinset chirurgis : 2 buah, steril
c) Gunting angkat jahit : 1 buah, steril
d) Kasa steril
e) Mangkok kecil : 3 buah steril
f) Sarung tangan steril
g) Gunting verband
h) Plester
i) Alkohol 70 % dalam tempatnya
j) Lodin poviden solution 10 % atau sejenisnya
k) NaCl 0,9 %
l) Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfektan
8
m) Kain pembalut atau verband secukupnya.
5. Prosedur Pelaksanaan :
a) Tahap Pra Interaksi
1) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2) Mencuci tangan
3) Menempatkan alat disekat pasien dengan benar
b) Tahap Orientasi
1) Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/
klien
3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c) Tahap Kerja
1) Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
2) Membuka peralatan
3) Memakai sarung tangan
4) Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan buka
dengan menggunakan pinset
5) Membuka balutan lapis terluar
6) Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
7) Membuka balutan lapis dalam
8) Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)
9) Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
10) Mendesinfeksi luka dengan lodine povidone
11) Meletakkan kassa steril di dekat luka
12) Menarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati
dengan memakai pinset chirurgis, sehingga benang yang
berada di dalam kulit kelihatan
13) Menggunting benang dan tarik hati-hati buang ke kassa
14) Membilas dengan menggunakan cairan NaCl
15) Melakukan kompres betadin pada luka / memberi obat /
menutup dengan kassa steril.
9
16) Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)
6. Tahap terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Berpamitan dengan klien
3) Membereskan alat-alat
4) Mencuci tangan
5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan..
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi,
yang merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut
berpotensi untuk terinfeksi. Luka tidak ada kontak dengan
orofaring,traktus respiratorius maupun traktus genitourinarius. Dengan
demikian kondisi luka tetap dalam keadaan bersih. Kemungkinan
terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%. Proses penyembuhan luka
memiliki 3 fase yaitu fase inflamasi, proliferasi dan maturasi.
Angkat Jahitan adalah mengangkat atau membuka jahitan pada
luka yang dijahit. Jahitan diangkat jika fungsinya sudah tidak diperlukan
lagi. Waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti
lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan
adanya infeksi (Mansjoer,2000:398 ; Walton, 1990:44)
B. SARAN
Kita sebagai seorang perawat harus bisa melaksanakan perawatan
luka terhadap pasiennya dengan benar dan baik oleh karena itu sangat
dibutuhkan antara pengetahuan dan keterampilan yang baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1keperawatan/.../BAB%20II.pdf
Asosiasi Institusi Pendidikan DIII Keperawatan. 2006. Standar Operasional
Prosedur
http://www.fkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/

More Related Content

What's hot

Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatifModul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatifUwes Chaeruman
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Operator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
 
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidananAspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidananHetty Astri
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) pjj_kemenkes
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan KebidananModel Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidananpjj_kemenkes
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 

What's hot (20)

Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatifModul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
Modul 5 kb1 persiapan pasien pre operatif
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
Sejarah pendidikan kebidanan dan profesi bidan di luar negeri AKBID PARAMATA ...
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidananAspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
Aspek legal dan legislasi pelayanan kebidanan
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions)
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan KebidananModel Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidanan
 
Pemilihan balutan
Pemilihan balutanPemilihan balutan
Pemilihan balutan
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
 
Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidanan
 
Mencuci Tangan
Mencuci TanganMencuci Tangan
Mencuci Tangan
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 

Viewers also liked

Perawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananPerawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananGita Kostania
 
Kb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasiKb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasipjj_kemenkes
 
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangrenKonsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangrenSulistia Rini
 
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)pjj_kemenkes
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorKhomsha Sholikhah
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanMrirfan
 
Perawatan luka terinfeksi
Perawatan luka terinfeksiPerawatan luka terinfeksi
Perawatan luka terinfeksirahmi rahimah
 
Kb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasiKb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasipjj_kemenkes
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Haecting for Perineum Laceration
Haecting for Perineum LacerationHaecting for Perineum Laceration
Haecting for Perineum LacerationLeila Nisya Ayuanda
 
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan GangreneKonsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan GangreneSulistia Rini
 
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda UmmDavid Kurniawan
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan lukacipto agus
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiAULIA SHARA
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaSulistia Rini
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostikAmat Rajasa
 

Viewers also liked (20)

Perawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananPerawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidanan
 
Kb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasiKb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasi
 
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangrenKonsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren
 
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering)
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
 
Perawatan bedah kebidanan1
Perawatan bedah kebidanan1Perawatan bedah kebidanan1
Perawatan bedah kebidanan1
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika Keperawatan
 
Perawatan luka terinfeksi
Perawatan luka terinfeksiPerawatan luka terinfeksi
Perawatan luka terinfeksi
 
Kb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasiKb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasi
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
 
inheritance
inheritanceinheritance
inheritance
 
Haecting for Perineum Laceration
Haecting for Perineum LacerationHaecting for Perineum Laceration
Haecting for Perineum Laceration
 
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan GangreneKonsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
Konsep Perawatan Luka Dekubitus dan Gangrene
 
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan luka
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Management Luka
Management LukaManagement Luka
Management Luka
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
 

Similar to PERAWATAN LUKA

Similar to PERAWATAN LUKA (20)

WOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptxWOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptx
 
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorPenanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotor
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Luka pembedahan
Luka pembedahanLuka pembedahan
Luka pembedahan
 
Luka pembedahan
Luka pembedahanLuka pembedahan
Luka pembedahan
 
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANPERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

PERAWATAN LUKA

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang ini perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi untuk menunjang praktik perawatan luka ini. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik dan kuat serta kreatif terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Disamping itu perawat juga berkaitan dengan biaya perawatan luka yang efektif. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan hal tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka. Dalam hal ini, perawat dituntut untuk memahami produk-produk tersebut dengan baik sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. B. Tujuan Penulisan 1. Umum a. Pembaca bisa mengetahui bagaimana perawatan luka bersih dan cara pengangkatan jahitan 2. Khusus a. Mahasiswa dapat membedakan jenis luka berdasarkan derajat kontaminasinya b. Mahasiswa mengetahui fase-fase penyembuhan luka c. Mahasiswa mengetahui tentang landasan teori luka bersih d. Mahasiswa mampu menerapkan pelaksanaan dan perawatan luka bersih
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP PERAWTAN LUKA BERSIH DAN ANGKAT JAHITAN 1. Pengertian Luka Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan yang disebabkan banyak hal atau berbagai faktor. Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kuit, mukosa mambran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995). Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997). 2. Berdasarkan Derajat Kontaminasi a) Luka bersih Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi, yang merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi untuk terinfeksi. Luka tidak ada kontak dengan orofaring,traktus respiratorius maupun traktus genitourinarius. Dengan demikian kondisi luka tetap dalam keadaan bersih. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%. b) Luka bersih terkontaminasi Luka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan dimana saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran perkemihan dalam kondisi terkontrol. Proses penyembuhan luka akan lebih lama namun luka tidak menunjukkan tanda infeksi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka sekitar 3% - 11%. c) Luka terkontaminasi Luka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terinfeksi spillage saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran kemih. Luka menunjukan tanda infeksi. Luka ini dapat ditemukan pada luka terbuka karena trauma atau kecelakaan (luka laserasi), fraktur terbuka maupun luka penetrasi. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
  • 3. 3 3. Penyembuhan Luka Proses penyembuhan luka memiliki 3 fase yaitu fase inflamasi, proliferasi dan maturasi. Antara satu fase dengan fase yang lain merupakan suatu kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan. a) Fase Inflamasi Tahap ini muncul segera setelah injuri dan dapat berlanjut sampai 5 hari. Inflamasi berfungsi untuk mengontrol perdarahan, mencegah invasi, bakteri, menghilangkan debris dari jaringan yang luka dan mempersiapkan proses penyembuhan lanjutan. b) Tahap Proliferasi Tahap fibroblast (sel jaringan penyambung) memiliki peran yang besar dalam fase proliferasi ini berlangsung dari hari ke 6 sampai dengan 3 minggu. c) Tahap Maturasi Tahap ini berlangsung mulai pada hari ke 21 dan dapat berlangsung sampai berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang. Dalam fase ini terdapat remodeling yang merupakan hasil dari peningkatan jaringan kolagen yang berlebih dan regresi vaskularitas luka (Mansjoer,2000:397;InETNA, 2004:1). 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis karena merupakan suatu kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi saling berkesinambungan. Proses penyembuhan luka tidak hanya terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal saja pada luka, namun dipengaruhi pula oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik (InETNA,2004:13) a) Faktor intrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh dalam proses penyembuhan meliputi : usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi jaringan, status imunologi, dan penyakit penyerta (hipertensi, DM, Arthereosclerosis)
  • 4. 4 b) Faktor ekstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang dapat berpengaruh dalam proses penyembuhan luka, meliputi : pengobatan, radiasi, stres, psikologis, infeksi, iskemia dan trauma jaringan (InETNA,2004:13) 5. Penatalaksanaan Luka dan Perawatannya Dalam manajemen perawtan luka ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu evaluasi luka, tindakan antiseptik, pembersihan luka, penjahitan luka, penutupan luka, pembalutan, pemberian antibiotik dan pengangkatan jahitan. a) Evaluasi luka meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik (lokasi dan eksplorasi) b) Tindakan antiseptik, prinsipnya untuk mensucihamakan kulit. Untuk melakukan pencucian atau pembersihan luka biasanya digunakan cairan atau larutan antiseptik c) Penutupan Luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal d) Pembalutan, berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan,infeksi,mengupayakan lingkungan yang bagik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnyarembesan darah yang menyebabkan hematom. e) Pemberian antibiotik, prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik. f) Pengangkatan jahitan, jahitan diangkat jika fungsinya tidak diperluka lagi. Waktu pengankatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderitan dan adanya infeksi (Mansjoer,2000:398 ; Walton, 1990:44)
  • 5. 5 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan Luka Bersih Pengertian dari perawtan luka merupaka suatu tindakan penanganan luka yang terdiri atas membersihkan luka ,menutup dan membalut luka. Sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka. Sehingga terjadi perlindungan luka terhadap kontaminasi mikroorganisme. Selain itu dalam perawtan luka juga termasuk dalam penggantian balutan kering, irigasi luka dan perawtan dekubitus (Kusyati 2006).Terdapat beberapa tujuan pokok yang menjadi alasan utama dari perawtan lukla itu sendiri, diantaranya yaitu : a) Menjaga luka dari trauma b) Imobilisasi luka c) Mencegah perdarahan d) Mencegah kontaminasi dari kuman e) Mengabsorbsi drainase f) Meningkatkan kenyamanan fisik dan fisiologis. Untuk luka bersih dan tidak terkontaminasi (luka steril) memerlukan persiapan yang meliputi persiapan alat dan bahan, yang diantaranya adalah a) Set ganti balutan steril b) Sarung tangan steril c) Dua buah pinset anatomis dan satu buah pinset cirurgis d) Kassa steril e) Kom untuk larutan antiseptik f) Depres g) Larutan antiseptik (Povidone-Iodine 10%) h) Gunting Verband Plester i) Bengkok j) Tempat sampah infeksius k) Perlak pengalas
  • 6. 6 Untuk prosedur pelaksanaan proses penggantian pembalut dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a) Jelaskan prosedur pada klien tentang langkah-langkah keperawatan b) Dekatkan alat peralatan yang telah disusun disamping tempat tidur pasien c) Letakkan bengkok dan tempat sampah d) Jaga privasi klien dengan menutup tirai disamping pasien e) Bantu klien untuk mengatur posisi senyaman mungkin f) Mencuci tangan g) Gunakan sarung tangan steril h) Lepaskan plester i) Angkat balutan menggunakan pinset dan jauhkan permukaan balutan yang kotor dengan pasien dan letakan pada bengkok. j) Bila balutan lengket bisa diberikan larutan NaCl 0,9 % k) Buka sarung tangan dan buka baki instrumen l) Kenakan sarung tangan steril m) Observasi luka tanda-tanda infeksi, keadaan jahitan n) Bersihkan luka dengan povidone iodin 10% o) Olesi luka dengan povidon iodin 10% p) Tutup luka dengan kassa steril q) Fiksasi menggunakan plester r) Lepaskan sarung tangan s) Bantu klien pada posisi yang nyaman cuci t) Mencuci tangan u) Dokumentasi penggantian balutan termasuk keadaan luka.
  • 7. 7 B. Pengangkatan Jahitan Luka 1. Pengertian : mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang dijahit. Jahitan diangkat jika fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. Waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi (Mansjoer,2000:398 ; Walton, 1990:44) 2. Tujuan : Mencegah terjadinya infeksi dari benang dan mencegah tertinggalnya benang. 3. Tabel Waktu Pengangkatan Jahitan No Lokasi Waktu1 1 Kelopak Mata 3 hari 2 Pipi 3-5 hari 3 Hidung, dahi, leher 5 hari 4 Telinga, kulit kepala 5-7 hari 5 Lengan, tungkai, tangan , kaki 7-10+hari 6 Dada, punggung, abdomen 7-10+hari 4. Peralatan : a) Pinset anatomi : 2 buah, steril b) Pinset chirurgis : 2 buah, steril c) Gunting angkat jahit : 1 buah, steril d) Kasa steril e) Mangkok kecil : 3 buah steril f) Sarung tangan steril g) Gunting verband h) Plester i) Alkohol 70 % dalam tempatnya j) Lodin poviden solution 10 % atau sejenisnya k) NaCl 0,9 % l) Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfektan
  • 8. 8 m) Kain pembalut atau verband secukupnya. 5. Prosedur Pelaksanaan : a) Tahap Pra Interaksi 1) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 2) Mencuci tangan 3) Menempatkan alat disekat pasien dengan benar b) Tahap Orientasi 1) Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/ klien 3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan c) Tahap Kerja 1) Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas 2) Membuka peralatan 3) Memakai sarung tangan 4) Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan buka dengan menggunakan pinset 5) Membuka balutan lapis terluar 6) Membersihkan sekitar luka dan bekas plester 7) Membuka balutan lapis dalam 8) Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka) 9) Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl 10) Mendesinfeksi luka dengan lodine povidone 11) Meletakkan kassa steril di dekat luka 12) Menarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati dengan memakai pinset chirurgis, sehingga benang yang berada di dalam kulit kelihatan 13) Menggunting benang dan tarik hati-hati buang ke kassa 14) Membilas dengan menggunakan cairan NaCl 15) Melakukan kompres betadin pada luka / memberi obat / menutup dengan kassa steril.
  • 9. 9 16) Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi) 6. Tahap terminasi 1) Melakukan evaluasi tindakan 2) Berpamitan dengan klien 3) Membereskan alat-alat 4) Mencuci tangan 5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan..
  • 10. 10 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi, yang merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi untuk terinfeksi. Luka tidak ada kontak dengan orofaring,traktus respiratorius maupun traktus genitourinarius. Dengan demikian kondisi luka tetap dalam keadaan bersih. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%. Proses penyembuhan luka memiliki 3 fase yaitu fase inflamasi, proliferasi dan maturasi. Angkat Jahitan adalah mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang dijahit. Jahitan diangkat jika fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. Waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi (Mansjoer,2000:398 ; Walton, 1990:44) B. SARAN Kita sebagai seorang perawat harus bisa melaksanakan perawatan luka terhadap pasiennya dengan benar dan baik oleh karena itu sangat dibutuhkan antara pengetahuan dan keterampilan yang baik.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1keperawatan/.../BAB%20II.pdf Asosiasi Institusi Pendidikan DIII Keperawatan. 2006. Standar Operasional Prosedur http://www.fkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/