SlideShare a Scribd company logo
 Luka bakar memiliki mortalitas dan morbiditas yang tinggi
 Derajat kecacatan bervariasi, dtentukan oleh keparahan luka
bakar, fase perawatan, usia dan komorbid
 Penanganan sangat sulit dan panjang
 Tatalaksana multi disiplin melibatkan pasien dan keluarga
 Penanganan harus dilakukan sejak dini
 3 Aspek Penanganan:
 REHABILITASI
 REKONSTRUKSI
 REINTEGRASI
 Target penanganan:
 Meminimalkan penurunan Range of Movement (ROM)
 Mengambalikan fungsi
 Modalitas terapi saling berkaitan
 Surgikal dan non surgikal
 1st phase - Initial assessment and resuscitation
 Hari 1-3. Resusitasi cairan dan evaluasi trauma penyerta dan
komorbid
 2nd phase - Initial wound excision and biologic closure;
 Beberapa hari setelah trauma, meliputi tindakan pembedahan
untuk penutupan luka
 3rd phase - Definitive wound closure;
 Meliputi penutupan luka definitif, rekonstruksi pada area yang
kompleks seperti wajah dan tangan.
 4th phase - Rehabilitation, reconstruction, and reintegration;
 Dimulai sejak resusitasi hingga setelah rawat jalan
 PARUT HIPERTROFI
 KONTRAKTUR
 DEFORMITAS STRUKTUR
Studi oleh Holavanahalli et al:
 Nyeri dan kekakuan sendi
 Kesulitan berjalan, kelelahan, dan kelemahan di lengan dan tangan
 73% keterbatasan gerak
Lokasi predileksi: 47% leher, 45% tangan dan 38% axilla
Parut Hipertropik
 Penonjolan terbatas pada
daerah bekas luka
 Maturasi (+), cenderung
regresi seiring waktu
 Ukuran parut sesuai dengan
besarnya cedera
 Timbul karena pergerakan
 Predileksi pada area yang
menyebrang permukaan
yang bisa ditekuk (sendi,
abdomen)
 Ada perbaikan dengan
pembedahan
Keloid
 Penonjolan melewati batas
luka
 Maturasi (-), parut bisa
berkembang lebih besar
 Cedera minimal bs
menimbulkan parut yang
besar
 Tidak tergantung gerak
 Predileksi : bahu, telinga,
punggung, dada
 Pembedahan dapat membuat
keloid menjadi lebih buruk
7
Teori : ketidakseimbangan sintesis kolagen dengan degradasi kolagen
Sintesis >degradasi  Akumulasi kolagen
 Definisi : pengkerutan atau pemendekan (tightening)
patologis otot, tendon, ligament, atau kulit yang
mengakibatkan gangguan pergerakan normal
 Akibat jaringan ikat elastik digantikan jaringan fibrotik
yang tidak elastik
 Area: kulit dan jaringan dibawahnya, otot, tendon dan
persendian.
 Kontraktur menyebaban kehilangan 20-65° normal ROM,
dan 18-45% reduksi di gerakan normal
 Penyebab tersering :
 parut
 imobilisasi yang lama
8
 Kontraktur kulit (dermogen)
 setelah luka bakar
 pemendekan patologis dari parut
 Kontraktur osteogen/artrogen
 kelainan tulang atau sendi,
 Kontraktur tipe myogen/tendogen
 hampir semua bagian tubuh yang mengandung otot dan tendon,
 Exm: genu stiffness
 Kontraktur pada otot dan tendon
 Exm: Volkmann Contractures
 Kontraktur e.c. kelainan neurogenik
 Exm: cerebral palsy
9
 Luka bakar derajat II dan III skin loss  sembuh dengan
kontraksi dan epitelialisasi lebih dari 3 minggu  tension 
parut hipertrofi  kontraktur
Pembedahan Non Pembedahan
Z-Plasty Pressure Garment
Flap Silicone Gel
Release dan Skin Grafting Scar Massage
Eksisi Pulsed Dye Laser
Steroid
FASE Target Modalitas
CRITICALLY
ILL
Mencegah ROM ↓
Edema ↓
Mencegah Kontraktur
Passive ROM
Positioning, splinting
Fisioterapi 2x/hari,
maajemen nyeri
Early Excision
RECOVERING
BURN PATIENT
 OUTPATIENT
ROM membaik dan
menguat
Evaluasi
Terapi post op
Rekonstruksi
Passive ROM
↑ active ROM and
strengthening
↓ Edema
ADL Training
Scar Management
 Ideal: 2x/hari
 Sesi bersamaan dengan
penggantian dressing
 Manajemen nyeri
dengan opiate atau
benzodiazepines
 Komunikasi
interpersonal dengan
tenaga medis
 Antideformity positioning
 ↓ pemendekan tendon,
ligament kolateral, dan
kapsul sendi
 ↓ edema ekstremitas dan
wajah
 Splinting:
 Dapat membantu mencegah
kontraktur yang berkaitan
dengan posisi fleksi, kecuali
pada tangan
Lokasi Kontraktur Pencegahan
Leher Fleksi Thermoplastic neck splints, conformers, split
mattresses
Posisi leher ekstensi
Axilla Adduksi Posisi bahu abduksi maksimal
Splint axilla, padding
Siku Fleksi Splint siku posisi ekstensi
Bergantian dengan splint fleksi untuk
mempertahankan ROM
Panggul
dan
Genu
Fleksi
Terutama
pada anak
- Posisi tengkurap
- Ambulasi
- Imobilisasi genu
Ankle Equinus Splinting
Monitor  2x sehari untuk cek adakah luka atau pemasangan yang tidak pas
 Sering menetap pada kasus luka bakar dan graft pada
ekstremitas  memperberat kaku sendi
 Posisi ekstremitas dan kepala lebih tinggi dari jantung
 Elastic Garments/dressing, Elevasi, Massage
 PARUT HIPERTROFIK: Problem yang sulit dan merupakan
aspek penting pada penanganan luka bakar
 Terutama pada luka bakar derajat dalam yang sembuh
spontan dalam 3 minggu atau lebih
 Pada area dengan kulit yang elastis: wajah bagian bawah,
segitiga submental, dada anterior dan leher.
 9 minggu setelah epitelialisasi  terjadi neovaskularisasi 
eritema  parut hipertrofik
Non Surgikal:
 Topical Silicone
 Pressure Garment Therapy
 Scar Massage
 Steroid injections
 Serial casting  major joints
 Laser
Surgikal: Release, Skin Grafting, Flap, Z-Plasty, Tissue
Expander
 diletakkan di atas luka 24 jam/hari.
 Efektif untuk area yang sempit.
 Dapat diletakkan di bawah compression garments
 Terutama untuk anak
 ↓ parut dengan mempercepat
maturasi
 ↓ aliran darah  hipoksia local 
disposisi kolagen ↓  ketebalan parut,
kemerahan, edema, gatal ↓ . Menjaga
kontur. Melindungi kulit/graft baru
 Tekanan: 15-25mmHg
 Waktu: 23 jam/hari
 Durasi: hingga 1 tahun. 10-14 hari
post graft
 SCAR MASSAGE: Beberapa
x/hari. Dengan misturizers
 STEROID INJECTIONS 
untuk area yang terlokalisir
dan simtomatik (kosmetis,
pruritus)
 LASER: Memperbaiki :
Pigmentasi, Vaskularitas,
Fleksibilitas, Tebal parut
Tujuan:
1. RELEASE KONTRAKTUR
2. TUTUP DEFEK  SKIN FLAP, SKIN GRAFT, DONOR SITES
3. REKONSTRUKSI  Koreksi abnormalitas kontur
TIMING: umumnya setelah luka menutup, inflamasi mereda, parut
dan graft matur dan lunak (2 tahun)
Fase Akut : pada bagian yang resiko menimbulkan kecacatan:
 Ektropion terutama palpebra superior
 Severe contracture of the neck or microstomia  akses
intubasi, release kontraktur leher yang menarik struktur
wajah (bibir, dagu, palpebra inferior) dan kontraktur aksilla
dan dada.
 Dorsal contractures of the hand  kontraktur sendi
metacarpophalangeal
 Contractures of the popliteal fossa  kontraktur genu
Fase Intermediate  untuk optimalkan penyembuhan luka
 Metode paling sederhana
 Penting untuk menentukan banyaknya parut yang dapat
diambil
 ”Pinching” di tepi-tepi untuk menentukan mobilitas tepi luka
 Insisi sirkuferensial hingga sedalam parut hingga lapisan
lemak subkutan
 4-5 mm lapisan kolagen dibiarkan melekat di dasar
 Undermining tepi luka minimal
 Suture dengan benang sintetis
 Depresi di lokasi eksisi.
 Tutup defek luka dengan skin graft
 Membutuhkan bed luka yang tervaskularisasi dengan baik
 Dapat berupa split-thickness maupun Full-Thickness Skin
Graft
 Skin Graft diaposisikan pada wound bed, difiksasi dengan
suture, tutup dengan cotton bolster untuk fiksasi dan
mencegah akumulasi cairan
 Evaluasi dalam 3-5 hari
 Full-thickness dan Split Thickness graft yang tebal lebih
disukai karena lebih elastis, kurang kontraksi, estetik lebih
baik
 Untuk tutup defek kompleks seperti sendi atau pembuluh
darah, melindungi jaringan untuk rekonstruksi lanjutan, isal
graft tendon atau saraf pada tangan
 (+): elastis, kontraktur minimal, kecocokan warna dan tekstur
 Axial Skin Flap
 Z-Plasty Technique
 Flap Musculocutaneous atau Fasciocutaneous
 Musculocutaneous Z-Plasty  Neck, eyelid release
 Fasciocutaneous Z-Plasty  knee and ankle
 ¾ Fasciocutaneous
 Paratenon Cutaneous Z-Plasty  wrist, ankle, fascial
 Digunakan secara
luas
 menurunkan lebar
parut :60° Z-plasty
dapat memanjangkan
parut 75% dan
menyempitkan 30%
 menurunkan
tension
Parut hipertrofi leher
menyebabkan
kontraktur yang
berakibat deformitas
palpebra inferior,
komiura oris, dan
jawline. Desain Z-
Plasty dilakukan di
jaringan parut. 4
tahun setelah
pembedahan,
deformitas wajah
terkoreksi, parut
menjadi datar, lunak,
dan asimtomatik
(A) A horizontal line was drawn along the site of tightness. A triangular skin
marking was also drawn with its cathetus perpendicular to the
line of release. (B) The triangular flap was rotated cephalad and medialward
to make up the wound defect that resulted from release. (C) The flap
donor site closure as well as the inset of flap was achieved primarily.
 Terutama untuk terapi alopesia post luka bakar
3 minggu hingga flap sembuh
 Static or dynamic splints.
 Latihan fisik
 Perawatan area Graft
 Aci.health.nsw.gov.au. (2019). [online] Available at:
https://www.aci.health.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0018/236151/Burns-PT-OT-
Guidelines.pdf [Accessed 4 Sep. 2019].
 Anthonissen, M., Daly, D., Janssens, T. and Van den Kerckhove, E. (2016). The effects of
conservative treatments on burn scars: A systematic review. Burns, 42(3), pp.508-518.
 Hayashida, K. and Akita, S. (2017). Surgical treatment algorithms for post-burn
contractures. Burns & Trauma, 5(1).
 Herndon, D. (2018). Total Burn Care E-Book. Philadelphia: Elsevier.
 Sheridan, R. (2019). Burn Rehabilitation: Overview, Treatment Goals and Planning, Acute
Rehabilitation. [online] Emedicine.medscape.com. Available at:
https://emedicine.medscape.com/article/318436-overview [Accessed 3 Sep. 2019].
 Thorne, C., Chung, K. C., Gosain, A., Guntner, G. C., & Mehrara, B. J. (2014). Grabb and
Smith's plastic surgery: Editor-in-chief, Charles H. Thorne ; editors, Kevin C. Chung,
Arun Gosain, Geoffrey C. Gurtner, Babak Joseph Mehrara, J. Peter Rubin, Scott L.
Spear (Seventh edition.). Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins
Health.
 Willows, B., Ilyas, M. and Sharma, A. (2017). Laser in the management of burn
scars. Burns, 43(7), pp.1379-1389.

More Related Content

What's hot

Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain
cili htbrt
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
yus rendra
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
Puteri Mentira
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
fikri asyura
 
Stroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Stroke Basic Knowledge Bhs IndonesiaStroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Stroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Sholihul Muhibbi
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Dokter Tekno
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
Dafid Rozi
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
AditAditya19
 
Perforasi gaster
Perforasi gasterPerforasi gaster
Perforasi gaster
Ahmad Rizzqi
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
Azis Aimaduddin
 
Cedera Kepala -- Refreshment Meeting
Cedera Kepala -- Refreshment MeetingCedera Kepala -- Refreshment Meeting
Cedera Kepala -- Refreshment Meeting
Robertus Arian Datusanantyo
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 

What's hot (20)

Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Perawatan Dekubitus
Perawatan DekubitusPerawatan Dekubitus
Perawatan Dekubitus
 
Stroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Stroke Basic Knowledge Bhs IndonesiaStroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Stroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Perforasi gaster
Perforasi gasterPerforasi gaster
Perforasi gaster
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Cedera Kepala -- Refreshment Meeting
Cedera Kepala -- Refreshment MeetingCedera Kepala -- Refreshment Meeting
Cedera Kepala -- Refreshment Meeting
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 

Similar to Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut

PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
AstriYuliaSariLubis1
 
Skin graft and Flap
Skin graft and FlapSkin graft and Flap
Skin graft and Flap
Shandy VP
 
Bedah plastik: skin graft & skin flap
Bedah plastik: skin graft & skin flapBedah plastik: skin graft & skin flap
Bedah plastik: skin graft & skin flap
DVP Nugroho
 
Basic principles plastic surgery
Basic principles plastic surgeryBasic principles plastic surgery
Basic principles plastic surgery
haris_prabowo
 
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
ThenaArtika
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
AnggerRizkaVirgianti
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
pjj_kemenkes
 
LAPSUS KELOID.pptx
LAPSUS KELOID.pptxLAPSUS KELOID.pptx
LAPSUS KELOID.pptx
AhmadAnimFatahna
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
PR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptxPR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptx
BonySimbolon
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
job Titri company
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
Ni Luh Darmayanti
 
Materi Luka Memar
Materi Luka MemarMateri Luka Memar
Materi Luka Memar
icha582186
 
below knee amputatin.pptx
below knee amputatin.pptxbelow knee amputatin.pptx
below knee amputatin.pptx
MREmerald1
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
DidikSusetiyanto
 
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangrenKonsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Sulistia Rini
 
Skin and skeletal Traction.pptx
Skin and skeletal Traction.pptxSkin and skeletal Traction.pptx
Skin and skeletal Traction.pptx
AnjingCoklat
 

Similar to Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut (20)

PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Skin graft and Flap
Skin graft and FlapSkin graft and Flap
Skin graft and Flap
 
Bedah plastik: skin graft & skin flap
Bedah plastik: skin graft & skin flapBedah plastik: skin graft & skin flap
Bedah plastik: skin graft & skin flap
 
Basic principles plastic surgery
Basic principles plastic surgeryBasic principles plastic surgery
Basic principles plastic surgery
 
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
02.-Skin-Graft-MSN-Kuliah-Klasikal.pdf
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
Askep 1
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
LAPSUS KELOID.pptx
LAPSUS KELOID.pptxLAPSUS KELOID.pptx
LAPSUS KELOID.pptx
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 
PR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptxPR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptx
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
Materi Luka Memar
Materi Luka MemarMateri Luka Memar
Materi Luka Memar
 
below knee amputatin.pptx
below knee amputatin.pptxbelow knee amputatin.pptx
below knee amputatin.pptx
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
 
Fraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistraFraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistra
 
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangrenKonsep perawatan luka dekubitus dan gangren
Konsep perawatan luka dekubitus dan gangren
 
Skin and skeletal Traction.pptx
Skin and skeletal Traction.pptxSkin and skeletal Traction.pptx
Skin and skeletal Traction.pptx
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 

Rekonstruksi Luka Bakar Fase Lanjut

  • 1.
  • 2.  Luka bakar memiliki mortalitas dan morbiditas yang tinggi  Derajat kecacatan bervariasi, dtentukan oleh keparahan luka bakar, fase perawatan, usia dan komorbid  Penanganan sangat sulit dan panjang  Tatalaksana multi disiplin melibatkan pasien dan keluarga  Penanganan harus dilakukan sejak dini
  • 3.  3 Aspek Penanganan:  REHABILITASI  REKONSTRUKSI  REINTEGRASI  Target penanganan:  Meminimalkan penurunan Range of Movement (ROM)  Mengambalikan fungsi  Modalitas terapi saling berkaitan  Surgikal dan non surgikal
  • 4.  1st phase - Initial assessment and resuscitation  Hari 1-3. Resusitasi cairan dan evaluasi trauma penyerta dan komorbid  2nd phase - Initial wound excision and biologic closure;  Beberapa hari setelah trauma, meliputi tindakan pembedahan untuk penutupan luka  3rd phase - Definitive wound closure;  Meliputi penutupan luka definitif, rekonstruksi pada area yang kompleks seperti wajah dan tangan.  4th phase - Rehabilitation, reconstruction, and reintegration;  Dimulai sejak resusitasi hingga setelah rawat jalan
  • 5.
  • 6.  PARUT HIPERTROFI  KONTRAKTUR  DEFORMITAS STRUKTUR Studi oleh Holavanahalli et al:  Nyeri dan kekakuan sendi  Kesulitan berjalan, kelelahan, dan kelemahan di lengan dan tangan  73% keterbatasan gerak Lokasi predileksi: 47% leher, 45% tangan dan 38% axilla
  • 7. Parut Hipertropik  Penonjolan terbatas pada daerah bekas luka  Maturasi (+), cenderung regresi seiring waktu  Ukuran parut sesuai dengan besarnya cedera  Timbul karena pergerakan  Predileksi pada area yang menyebrang permukaan yang bisa ditekuk (sendi, abdomen)  Ada perbaikan dengan pembedahan Keloid  Penonjolan melewati batas luka  Maturasi (-), parut bisa berkembang lebih besar  Cedera minimal bs menimbulkan parut yang besar  Tidak tergantung gerak  Predileksi : bahu, telinga, punggung, dada  Pembedahan dapat membuat keloid menjadi lebih buruk 7 Teori : ketidakseimbangan sintesis kolagen dengan degradasi kolagen Sintesis >degradasi  Akumulasi kolagen
  • 8.  Definisi : pengkerutan atau pemendekan (tightening) patologis otot, tendon, ligament, atau kulit yang mengakibatkan gangguan pergerakan normal  Akibat jaringan ikat elastik digantikan jaringan fibrotik yang tidak elastik  Area: kulit dan jaringan dibawahnya, otot, tendon dan persendian.  Kontraktur menyebaban kehilangan 20-65° normal ROM, dan 18-45% reduksi di gerakan normal  Penyebab tersering :  parut  imobilisasi yang lama 8
  • 9.  Kontraktur kulit (dermogen)  setelah luka bakar  pemendekan patologis dari parut  Kontraktur osteogen/artrogen  kelainan tulang atau sendi,  Kontraktur tipe myogen/tendogen  hampir semua bagian tubuh yang mengandung otot dan tendon,  Exm: genu stiffness  Kontraktur pada otot dan tendon  Exm: Volkmann Contractures  Kontraktur e.c. kelainan neurogenik  Exm: cerebral palsy 9
  • 10.  Luka bakar derajat II dan III skin loss  sembuh dengan kontraksi dan epitelialisasi lebih dari 3 minggu  tension  parut hipertrofi  kontraktur
  • 11. Pembedahan Non Pembedahan Z-Plasty Pressure Garment Flap Silicone Gel Release dan Skin Grafting Scar Massage Eksisi Pulsed Dye Laser Steroid
  • 12. FASE Target Modalitas CRITICALLY ILL Mencegah ROM ↓ Edema ↓ Mencegah Kontraktur Passive ROM Positioning, splinting Fisioterapi 2x/hari, maajemen nyeri Early Excision RECOVERING BURN PATIENT  OUTPATIENT ROM membaik dan menguat Evaluasi Terapi post op Rekonstruksi Passive ROM ↑ active ROM and strengthening ↓ Edema ADL Training Scar Management
  • 13.  Ideal: 2x/hari  Sesi bersamaan dengan penggantian dressing  Manajemen nyeri dengan opiate atau benzodiazepines  Komunikasi interpersonal dengan tenaga medis
  • 14.  Antideformity positioning  ↓ pemendekan tendon, ligament kolateral, dan kapsul sendi  ↓ edema ekstremitas dan wajah  Splinting:  Dapat membantu mencegah kontraktur yang berkaitan dengan posisi fleksi, kecuali pada tangan
  • 15. Lokasi Kontraktur Pencegahan Leher Fleksi Thermoplastic neck splints, conformers, split mattresses Posisi leher ekstensi Axilla Adduksi Posisi bahu abduksi maksimal Splint axilla, padding Siku Fleksi Splint siku posisi ekstensi Bergantian dengan splint fleksi untuk mempertahankan ROM Panggul dan Genu Fleksi Terutama pada anak - Posisi tengkurap - Ambulasi - Imobilisasi genu Ankle Equinus Splinting Monitor  2x sehari untuk cek adakah luka atau pemasangan yang tidak pas
  • 16.
  • 17.
  • 18.  Sering menetap pada kasus luka bakar dan graft pada ekstremitas  memperberat kaku sendi  Posisi ekstremitas dan kepala lebih tinggi dari jantung  Elastic Garments/dressing, Elevasi, Massage
  • 19.  PARUT HIPERTROFIK: Problem yang sulit dan merupakan aspek penting pada penanganan luka bakar  Terutama pada luka bakar derajat dalam yang sembuh spontan dalam 3 minggu atau lebih  Pada area dengan kulit yang elastis: wajah bagian bawah, segitiga submental, dada anterior dan leher.  9 minggu setelah epitelialisasi  terjadi neovaskularisasi  eritema  parut hipertrofik
  • 20. Non Surgikal:  Topical Silicone  Pressure Garment Therapy  Scar Massage  Steroid injections  Serial casting  major joints  Laser Surgikal: Release, Skin Grafting, Flap, Z-Plasty, Tissue Expander
  • 21.  diletakkan di atas luka 24 jam/hari.  Efektif untuk area yang sempit.  Dapat diletakkan di bawah compression garments
  • 22.  Terutama untuk anak  ↓ parut dengan mempercepat maturasi  ↓ aliran darah  hipoksia local  disposisi kolagen ↓  ketebalan parut, kemerahan, edema, gatal ↓ . Menjaga kontur. Melindungi kulit/graft baru  Tekanan: 15-25mmHg  Waktu: 23 jam/hari  Durasi: hingga 1 tahun. 10-14 hari post graft
  • 23.  SCAR MASSAGE: Beberapa x/hari. Dengan misturizers  STEROID INJECTIONS  untuk area yang terlokalisir dan simtomatik (kosmetis, pruritus)  LASER: Memperbaiki : Pigmentasi, Vaskularitas, Fleksibilitas, Tebal parut
  • 24. Tujuan: 1. RELEASE KONTRAKTUR 2. TUTUP DEFEK  SKIN FLAP, SKIN GRAFT, DONOR SITES 3. REKONSTRUKSI  Koreksi abnormalitas kontur TIMING: umumnya setelah luka menutup, inflamasi mereda, parut dan graft matur dan lunak (2 tahun)
  • 25. Fase Akut : pada bagian yang resiko menimbulkan kecacatan:  Ektropion terutama palpebra superior  Severe contracture of the neck or microstomia  akses intubasi, release kontraktur leher yang menarik struktur wajah (bibir, dagu, palpebra inferior) dan kontraktur aksilla dan dada.  Dorsal contractures of the hand  kontraktur sendi metacarpophalangeal  Contractures of the popliteal fossa  kontraktur genu Fase Intermediate  untuk optimalkan penyembuhan luka
  • 26.  Metode paling sederhana  Penting untuk menentukan banyaknya parut yang dapat diambil  ”Pinching” di tepi-tepi untuk menentukan mobilitas tepi luka  Insisi sirkuferensial hingga sedalam parut hingga lapisan lemak subkutan  4-5 mm lapisan kolagen dibiarkan melekat di dasar  Undermining tepi luka minimal  Suture dengan benang sintetis  Depresi di lokasi eksisi.
  • 27.
  • 28.  Tutup defek luka dengan skin graft  Membutuhkan bed luka yang tervaskularisasi dengan baik  Dapat berupa split-thickness maupun Full-Thickness Skin Graft  Skin Graft diaposisikan pada wound bed, difiksasi dengan suture, tutup dengan cotton bolster untuk fiksasi dan mencegah akumulasi cairan  Evaluasi dalam 3-5 hari  Full-thickness dan Split Thickness graft yang tebal lebih disukai karena lebih elastis, kurang kontraksi, estetik lebih baik
  • 29.  Untuk tutup defek kompleks seperti sendi atau pembuluh darah, melindungi jaringan untuk rekonstruksi lanjutan, isal graft tendon atau saraf pada tangan  (+): elastis, kontraktur minimal, kecocokan warna dan tekstur  Axial Skin Flap  Z-Plasty Technique  Flap Musculocutaneous atau Fasciocutaneous  Musculocutaneous Z-Plasty  Neck, eyelid release  Fasciocutaneous Z-Plasty  knee and ankle  ¾ Fasciocutaneous  Paratenon Cutaneous Z-Plasty  wrist, ankle, fascial
  • 30.
  • 31.  Digunakan secara luas  menurunkan lebar parut :60° Z-plasty dapat memanjangkan parut 75% dan menyempitkan 30%  menurunkan tension
  • 32. Parut hipertrofi leher menyebabkan kontraktur yang berakibat deformitas palpebra inferior, komiura oris, dan jawline. Desain Z- Plasty dilakukan di jaringan parut. 4 tahun setelah pembedahan, deformitas wajah terkoreksi, parut menjadi datar, lunak, dan asimtomatik
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. (A) A horizontal line was drawn along the site of tightness. A triangular skin marking was also drawn with its cathetus perpendicular to the line of release. (B) The triangular flap was rotated cephalad and medialward to make up the wound defect that resulted from release. (C) The flap donor site closure as well as the inset of flap was achieved primarily.
  • 37.  Terutama untuk terapi alopesia post luka bakar
  • 38. 3 minggu hingga flap sembuh  Static or dynamic splints.  Latihan fisik  Perawatan area Graft
  • 39.  Aci.health.nsw.gov.au. (2019). [online] Available at: https://www.aci.health.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0018/236151/Burns-PT-OT- Guidelines.pdf [Accessed 4 Sep. 2019].  Anthonissen, M., Daly, D., Janssens, T. and Van den Kerckhove, E. (2016). The effects of conservative treatments on burn scars: A systematic review. Burns, 42(3), pp.508-518.  Hayashida, K. and Akita, S. (2017). Surgical treatment algorithms for post-burn contractures. Burns & Trauma, 5(1).  Herndon, D. (2018). Total Burn Care E-Book. Philadelphia: Elsevier.  Sheridan, R. (2019). Burn Rehabilitation: Overview, Treatment Goals and Planning, Acute Rehabilitation. [online] Emedicine.medscape.com. Available at: https://emedicine.medscape.com/article/318436-overview [Accessed 3 Sep. 2019].  Thorne, C., Chung, K. C., Gosain, A., Guntner, G. C., & Mehrara, B. J. (2014). Grabb and Smith's plastic surgery: Editor-in-chief, Charles H. Thorne ; editors, Kevin C. Chung, Arun Gosain, Geoffrey C. Gurtner, Babak Joseph Mehrara, J. Peter Rubin, Scott L. Spear (Seventh edition.). Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins Health.  Willows, B., Ilyas, M. and Sharma, A. (2017). Laser in the management of burn scars. Burns, 43(7), pp.1379-1389.