Pada masa pentashihan dan penyusunan kaidah hadits (abad ke-3 H), ulama menerima hadits dari para perawi tanpa memperhatikan keshahihannya. Mereka mencatat hadits shahih, hasan, dan dha'if tanpa membedakannya. Kemudian mereka berusaha mentashihkan hadits dengan menyusun kaidah-kaidah tahdist dan membedakan antara hadits shahih dan dha'if serta membukukannya dalam kitab-kitab seperti