SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
ISTILAH-ISTILAH
DALAM HADITS
FAUZIAH NUR
HUTAURUK, ME
PENGERTIAN HADITS
• Hadist ialah ucapan ,perbuatan dan taqrir Nabi
Muhammad Saw. Taqrir (pengakuan) ialah diamnya
Nabi Muhammad Saw.terhadap tindakkan para
sahabat yang dapat diartikan sebagai tanda
Persetujuan. Hadist adalah salah satu aspek ajaran
islam yang yang menepati posisi paling pentig
dalam pandangan islam . Al-Qur’an dan hadist
merupakan dua hal pokok dalam ajaran islam
.Keduanya merupakan hal sentral yang menjadi
menjadi jantung umat islam .
PENTINGNYA MEMPELAJARI
ISTILAH HADITS
• Ilmu untuk mengetahui istilah-
istilah yang dipakai dalam ilmu hadist
disebut dengan Musthalah Hadist .
Ilmu Musthalah Hasist ini berguna
untuk menilai ,apakah sebuah hadist
itu mutawatir, masyhur, sahih dan lain
sebagainya. Dengan adanya ilmu ini
,maka akan membantu serta
mempermudah kita mengetahui
istilah-istilah dalm ilmu hadist.
ISTILAH MEMPELAJARI ILMU
HADITS
• ilmu hadits adalah ilmu yang berkaitan dengn hadits
yang secara garis besar terbagi ke dalam dua
bagian,
1. Ilmu hadits riwayah, Adapun pengertian ilmu
hadits riwayah menurut Ibn al-Akfani, adalah -
Akfani, adalah ilmu yang meliputi pemindahan
(periwayatan) perkataan Nabi Saw,.dan
perbuatnnya ,serta periwayatannya, pencatatannya
dan penguraian lafaz-lafaznya.
2. Ilmu hadits dirayah menurut Ibn al-Akfani, adalah
ilmu yang bertujuan untuk mengetahui hakikat
riwayat, syarat-syarat, macam-macam, dan
hukum-hukumnya, keadaan para perawi, syarat-
3
6
4
2
Istilah yang mirip
dengan Hadits
1
ISTILAH YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN GENERASI
PERIWAYATAN
Istilah yang
berhubungan
dengan Kepakaran
5
Istilah Dasar
hadits
Istilah yang
berhubungan
dengan Sumber
Pengutipan
7
ISTILAH –ISTILAH ILMU HADITS
Istilah yang
berhubungan
dengan kegiatan
periwayatan
5
Secara harfiyah
Jadid / Baru Qorib/ Dekat Khabar/Berita
Secara istilah
Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi
Muhammad saw. baik berupa ucapan, perbuatan
maupun sikap/takrir dsb.
1. Istilah yang Mirip dengan Hadits
2.ISTILAH DASAR HADITS
Sebuah Hadits mengandung 3 unsur, yaitu Sanad, dan Matan dan
Rawi
 Sanad adalah orang-orang yang meriwayatkan hadits dari
tingkatan sahabat hingga hadits itu sampai kepada kita
(persambungan pembawa dengan penerima hadis.)
 Matan merupakan redaksi hadits itu sendiri. (isi atau materi
hadis)
 Rawi adalah orang yang menyampaikan atau menuliskan
hadits yang didengarnya dari seseorang atau dari gurunya.
(pembawa atau yang meriwayatkan hadis (sanad terakhir).
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫الى‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ
‫ض‬َ‫ر‬ ٍّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
:
َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬
ِ
‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ام‬َ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ت‬ُ‫م‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫م‬
-
‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ َ‫و‬ ‫ى‬ ِ
‫َار‬‫خ‬ُ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ر‬
.
3. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GENERASI PERIWAYATAN
• 1. Sahabat
• Yaitu setiap orang yang bertemu dengan Nabi saw,
beriman dengan beliau dan mati dalam keadaan Islam.
Jumlah sahabat sangat banyak, namun ada yang dikenal
dengan sebutan “Al-Abadillah” mereka adalah; Abdullah
ibnu Abbas, Abdullah ibnu Umar, Abdullah ibnu Zubair,
dan Abdullah ibnu ‘Amr.
• 2. Al-Mukhadramun (Tabi’in besar)
• Yaitu orang yang hidup pada masa Jahiliyah dan
masa Nabi saw dalam keadaan Islam, namun tidak
sempat bertemu Nabi saw. Mereka antara lain; Abu ‘Amr
al-Syaibani, Suwaid ibn Ghaflah al-Kindi, ‘Amr ibn
3. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GENERASI PERIWAYATAN
• 3. Tabi’in
• Yaitu orang yang bertemu satu atau lebih orang
sahabat.
Jumhur ulama sepakat bahwa akhir masa Tabi’in adalah
tahun 150 H. sedangkan akhir masa Tabi’ al-Tabi’in
adalah tahun 220 H.
Diantara Tabi’in ada yang dikenal dengan sebutan “Al-
Fuqaha al-Sab’ah”, mereka adalah; Sa’id ibn Al-
Musayyab (15-94 H), Al-Qasim ibn Muhammad ibn Abu
Bakar al-Shiddiq (37-107 H), ‘Urwah ibn al-Zubair (w.
94 H), Kharijah ibn Zaid ibn Tsabit (29-99 H), Sulaiman
ibn Yasar (34-107 H), ‘Ubaidillah ibn Abdullah ibn
‘Utbah ibn Mas’ud (w. 98 H), dan Abu Salamah ibn
3. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GENERASI PERIWAYATAN
• 4. Al-Mutaqaddimun
• Yaitu ulama hadis yang hidup pada abad kedua dan
ketiga Hijriah yang telah menghimpun hadis dalam
kitab-kitabnya. Mereka antara lain; Imam Ahmad ibnu
Hanbal (164-241 H), Imam Bukhari (194-256 H), Imam
Muslim (204-261 H), Imam An-Nasa’iy (215-303 H),
Imam Abu Dawud (202-276 H), Imam At-Tirmizi (209-
269 H), dan Imam Ibnu Majah (209-276 H).
• 5. Al-Muta’akhirun
• Yaitu ulama hadis yang hidup pada abad keempat
Hijriyah dan seterusnya. Mereka antara lain; Imam Al-
Hakim (359-405 H), Imam Al-Daru Quthni (w. 385 H),
4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEGIATAN PERIWAYATAN
• Al-Muktsiruna fi al-Hadis, Yaitu para sahabat yang
banyak meriwayatkan hadis yang jumlahnya lebih dari
1000 hadis. Mereka berjumlah 7 orang, yaitu :
• a. Abu Hurairah ra, nama aslinya adalah Abdurrahman
ibn Shakhruddausi al-Yamani (19 SH-59 H).
meriwayatkan hadis sebanyak 5.374 (325 hadis
muttafaq alaihi, 93 hadis riwayat Bukhari, dan 189 hadis
riwayat Muslim).
• b. Abdullah ibn Umar ibn Khattab ra (10 SH-73 H).
meriwayatkan hadis sebanyak 2.630 hadis (170 hadis
muttafaq alaihi, 80 hadis riwayat Bukhari, dan 31 hadis
riwayat Muslim)
• c. Anas ibn Malik ra (10 SH-93 H). meriwayatkan hadis
4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEGIATAN PERIWAYATAN
• d. ‘Aisyah binti Abu Bakar ra (9 SH-58 H). meriwayatkan
hadis sebanyak 2.210 hadis (174 hadis muttafaq alaihi,
64 hadis riwayat Bukhari, dan 68 hadis riwayat Muslim)
• e. Abdullah ibn Abbas ibn Abdul Muthalib ra (3 SH-68
H). meriwayatkan hadis sebanyak 1.660 hadis (95 hadis
muttafaq alaihi, 28 hadis riwayat Bukhari, dan 49 hadis
riwayat Muslim)
• f. Jabir ibn Abdullah al-Anshari ra (6 SH-78 H).
meriwayatkan hadis sebanyak 1.540 hadis (60 hadis
muttafaq alaihi, 16 hadis riwayat Bukhari, dan 126 hadis
riwayat Muslim)
• g. Sa’d ibn Malik ibn Sannan al-Ansharialias Abu Sa’id
al-Khudri (12 SH-74 H). meriwayatkan hadis sebanyak
4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEGIATAN PERIWAYATAN
• d. ‘Aisyah binti Abu Bakar ra (9 SH-58 H). meriwayatkan
hadis sebanyak 2.210 hadis (174 hadis muttafaq alaihi,
64 hadis riwayat Bukhari, dan 68 hadis riwayat Muslim)
• e. Abdullah ibn Abbas ibn Abdul Muthalib ra (3 SH-68
H). meriwayatkan hadis sebanyak 1.660 hadis (95 hadis
muttafaq alaihi, 28 hadis riwayat Bukhari, dan 49 hadis
riwayat Muslim)
• f. Jabir ibn Abdullah al-Anshari ra (6 SH-78 H).
meriwayatkan hadis sebanyak 1.540 hadis (60 hadis
muttafaq alaihi, 16 hadis riwayat Bukhari, dan 126 hadis
riwayat Muslim)
• g. Sa’d ibn Malik ibn Sannan al-Ansharialias Abu Sa’id
al-Khudri (12 SH-74 H). meriwayatkan hadis sebanyak
4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPAKARAN DAN JUMLAH HADITS
• 1. Thalib al-Hadis, Yaitu seseorang yang sedang
mencari atau mempelajari hadis.
• 2. Al-Musnid, Yaitu orang yang meriwayatkan hadis
dengan menyebutkan sanadnya, baik mengetahui
maupun tidak keadaan sanad tersebut.
• 3. Al-Muhaddis, Yaitu gelar yang diberikan kepada
orang yang telah mahir dalam bidang hadis, baik
riwayah maupun dirayah.
Mereka antara lain; ‘Atha ibn Abi Rabah (w. 105 H),
Bakar ibn Muzar ibn Muhammad ibn Hakim (w. 188 H),
Husayn ibn Basyir ibn Abi Hazim Qasim ibn Dunar (w.
188 H), Ibn Jarir ibn Yasir ibn Kasir alias Abu Ya’la al-
Thabari (w. 305 H), dan Muhammad al-Murtadha al-
4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPAKARAN DAN JUMLAH HADITS
• 4. Al-Hafiz, Yaitu gelar ulama hadis yang
kepakarannya berada diatas Al-Muhaddis (mampu
menghafal sejumlah 100.000 hadis lengkap sanad dan
matan, sifat-sifat perawi dari segi jarh maupun ta’dil).
Mereka antara lain; Al-Hafiz Abu Bakar Muhammad ibn
Muslim ibn ‘Ubaidillah ibn Abdullah ibn Syihab al-Zuhri
(w. 136 H), Al-Hafiz ibn Khaitsan alias Zubair ibn Harb
al-Nasa’iy (w. 334 H), Al-Hafiz Abu Hatim Muhammad
ibn Hibban (w. 354 H), Al-Hafiz Abu al-Fadhl alias
Syihabuddin Ahmad ibn Ali ibn Muhammad ibn
Muhammad ibn Hajar Al-Asqalani (w. 852 H), dan Al-
Hafiz Jalaluddin al-Suyuthi (w. 911 H)
4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPAKARAN DAN JUMLAH HADITS
• 5. Al-Hujjah, Yaitu gelar kepakaran dalam bidang
hadis yang lebih tinggi dari Al-Hafiz (mampu menghafal
300.000 hadis lengkap dengan sanad dan matannya).
• Mereka antara lain; Hisyam ibn Urwah ibn Zubair ibn
Awwam (w. 164 H), Hisyam ibn Zakwan al-Bashri (w.
140 H), Basyar ibn Al-Mufadhdhil ibn Lahiq (Guru Imam
Ahmad ibn Hanbal w. 183 H), Muhammad ibn Abdullah
ibn Amr (w. 242 H), dan Muhammad ibn Salamah al-
Bazzar (w. 286 H).
4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPAKARAN DAN JUMLAH HADITS
• 6. Al-Hakim, Yaitu gelar kepakaran di bidang hadis
yang lebih tinggi dari Al-Hujjah (mampu menghafal
lebih dari 300.000 hadis lengkap sanad dan matannya).
• Mereka antara lain; Sufyan al-Tsauri (w. 161 H), Al-
Laits ibn Sa’d (w. 175 H), Malik ibn Anas (w. 179 H),
Muhammad ibn Idris al-Syafi’iy (w. 204 H), dan Ahmad
ibn Hanbal (w. 241 H).
• 7. Amir al-Mukminin fi al-Hadis
• Yaitu gelar tertinggi dalam kepakaran ulama hadis.
• Mereka antara lain; Abdurrahman ibn Abdillah ibn
Zakwan al-Madani (Abu Zinad w. 131 H), Sufyan al-
Tsauri (w. 161 H), Malik bin Anas (w. 179 H), Ahmad ibn
Hanbal (w. 241 H), dan Imam Al-Bukhari (w. 256 H).
5. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SUMBER PENGUTIPAN
• 1. Akhrajahu al-Sab’ah
• Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh tujuh perawi
hadis, yaitu; Imam Ahmad ibn Hanbal, Imam Bukhari,
Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Al-Tirmizi,
Imam Al-Nasa’iy, dan Imam Ibnu Majah.
• 2. Akhrajahu al-Sittah
• Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh enam perawi
hadis, yaitu; Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu
Dawud, Imam Al-Tirmizi, Imam Al-nasa’iy, dan Imam
Ibnu Majah.
• 3. Akhrajahu al-Khamsah / Akhrajahu al-Arba’ah wa
Ahmad
5. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SUMBER PENGUTIPAN
• 4. Akhrajahu al-Arba’ah / Akhrajahu Ashab al-Sunan,
Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh empat perawi hadis,
yaitu; Imam Abu Dawud, Imam Al-Tirmizi, Imam Al-Nasa’iy,
dan Imam Ibnu Majah.
• 5. Akhrajahu al-Salasah, Yaitu hadis tersebut diriwayatkan
oleh tiga perawi hadis, yaitu; Imam Abu Dawud, Imam Al-
Tirmizi, dan Imam Al-Nasa’iy.
• 6. Muttafaq ‘Alaihi, Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dengan ketentuan bahwa sanad
terakhirnya (tingkat sahabat) bertemu.
• 7. Akhrajahu al-Bukhari wa Muslim / Akhrajahu al-
Syaikhani / Rawahu al-Bukhari wa Muslim / Rawahu al-
Syaikhani
• Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
5. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SUMBER PENGUTIPAN
• 8. Akhrajahu al-Jama’ah, Yaitu hadis tersebut
diriwayatkan oleh Jama’ah Ahli Hadis.
a. Al-Rawi (Periwayat) adalah orang yang melakukan
periwayatan hadis atau orang yang menyampaikan hadis
kepada orang lain.
b. Al-Marwi adalah sesuatu yang diriwayatkan.
c. Sanad (Isnad) adalah susunan rangkaian para
periwayat hadis.
d. Matan adalah kalimat yang disebutkan setelah sanad
(materi hadis).
5. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SUMBER PENGUTIPAN
• 8. Akhrajahu al-Jama’ah, Yaitu hadis tersebut
diriwayatkan oleh Jama’ah Ahli Hadis.
e. Al-Tahammul wa al-‘Ada adalah kegiatan yang
berkenaan dengan seluk beluk penerimaan dan
penyampaian hadis.
f. Musnad adalah hadis yang diriwayatkan secara
lengkap (sanad dan matan).
g. Hadis Marfu’ adalah hadis yang bersambung dan
disandarkan kepada Nabi saw.
h. Hadis Mawquf adalah hadis yang disandarkan hanya
sampai kepada sahabat Nabi saw.
i. Hadis Maqthu’ adalah hadis yang disandarkan hanya
MACAM-MACAM CARA PENERIMAAN (AL-
TAHAMMUL) DAN PERIWAYATAN (AL-‘ADA)
HADIS :
1. Al-Sama’ yaitu penerimaan (tahammul) hadis dengan
cara mendengar langsung lafal hadis dari guru (syaikh)-
nya. Menggunakan lafal periwayatan (‘ada) : ‫سمعت‬
,
‫حدثنـا‬
,
‫حدثني‬
,
‫أخبرنا‬
,
‫لنا‬ ‫قال‬
,
‫ذكـرلنا‬
2. Al-Qira’ah (‘Ardh) yaitu periwayat menghadapkan
riwayat hadis kepada gurunya dengan cara periwayat itu
sendiri yang membacanya atau orang lain yang
membacakannya dan ia mendengarkan. Menggunakan
lafal periwayatan (‘ada) : ,
‫به‬ ‫فأقر‬ ‫أسمع‬ ‫وأنا‬ ‫فالن‬ ‫على‬ ‫قرأت‬
3. Al-Ijazah yaitu seorang guru memberikan izin kepada
seseorang untuk meriwayatkan hadis yang ada padanya
baik secara lisan maupun tertulis.
MACAM-MACAM CARA PENERIMAAN (AL-
TAHAMMUL) DAN PERIWAYATAN (AL-‘ADA)
HADIS :
5. Al-Mukatabah yaitu seorang guru hadis
menuliskan hadis yang diriwayatkannya untuk diberikan
kepada orang tertentu.
6. Al-I’lam yaitu seorang guru hadis memberitahukan
kepada muridnya hadis atau kitab hadis yang telah
diterimanya dari periwayatnya, tanpa adanya pernyataan
agar muridnya meriwayatkannya kepada orang lain.
7. Al-Washiyyah yaitu seorang periwayat hadis
mewasiatkan kitab hadis yang diriwayatkannya kepada
orang lain.
8. Al-Wijadah yaitu seseorang dengan tidak melalui
cara al-sama’ atau ijazah, mendapatkan hadis yang
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.ppt

Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyasholihiyyah
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsYudi Wahyudin
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsYudi Wahyudin
 
Hadits Shahih & Dhoif
Hadits Shahih & DhoifHadits Shahih & Dhoif
Hadits Shahih & DhoifSatria Rz
 
Kenabian dan teori interpretasi islam
Kenabian dan teori interpretasi islamKenabian dan teori interpretasi islam
Kenabian dan teori interpretasi islamGiovanni Promesso
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyasholihiyyah
 
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul HaditsRijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul Haditsade orreo
 
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.pptSumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.pptAnggraini38
 
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumiAhlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumiHome
 
Hukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas xHukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas xYushila Salma
 
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1Amiruddin Ahmad
 
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahSejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
 
akidah Ath thahawi
akidah Ath thahawiakidah Ath thahawi
akidah Ath thahawiLina Wy
 

Similar to Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.ppt (20)

Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
 
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al hadits
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al hadits
 
Hadits Shahih & Dhoif
Hadits Shahih & DhoifHadits Shahih & Dhoif
Hadits Shahih & Dhoif
 
Asbabul wurud-ulumul hadits
Asbabul wurud-ulumul haditsAsbabul wurud-ulumul hadits
Asbabul wurud-ulumul hadits
 
Kenabian dan teori interpretasi islam
Kenabian dan teori interpretasi islamKenabian dan teori interpretasi islam
Kenabian dan teori interpretasi islam
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul HaditsRijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
Rijal al hadits makalah - Ulumul Hadits
 
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.pptSumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
 
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumiAhlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumi
 
Hukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas xHukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas x
 
Hadist
HadistHadist
Hadist
 
Kodifikasi Hadits : Periode 4
Kodifikasi Hadits  : Periode 4Kodifikasi Hadits  : Periode 4
Kodifikasi Hadits : Periode 4
 
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
 
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahSejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
 
akidah Ath thahawi
akidah Ath thahawiakidah Ath thahawi
akidah Ath thahawi
 
jadi - 1. ASWAJA.pptx
jadi - 1. ASWAJA.pptxjadi - 1. ASWAJA.pptx
jadi - 1. ASWAJA.pptx
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Mustalah hadith
Mustalah hadith Mustalah hadith
Mustalah hadith
 

More from nairaazkia89

Pertemuan 11-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
Pertemuan 11-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptxPertemuan 11-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
Pertemuan 11-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 10-Alat Ukur Kemiskiinann.pptx
Pertemuan 10-Alat Ukur Kemiskiinann.pptxPertemuan 10-Alat Ukur Kemiskiinann.pptx
Pertemuan 10-Alat Ukur Kemiskiinann.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 15-Strategi Pembangunan Dalam Islam.pptx
Pertemuan 15-Strategi Pembangunan Dalam Islam.pptxPertemuan 15-Strategi Pembangunan Dalam Islam.pptx
Pertemuan 15-Strategi Pembangunan Dalam Islam.pptxnairaazkia89
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptxPertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 6-Etika dan Manjemen Keuangan.pptx
Pertemuan 6-Etika dan Manjemen Keuangan.pptxPertemuan 6-Etika dan Manjemen Keuangan.pptx
Pertemuan 6-Etika dan Manjemen Keuangan.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 5-Ekonomi Pembangunan Ibnu Khaldun - Copy.pptx
Pertemuan 5-Ekonomi Pembangunan Ibnu Khaldun - Copy.pptxPertemuan 5-Ekonomi Pembangunan Ibnu Khaldun - Copy.pptx
Pertemuan 5-Ekonomi Pembangunan Ibnu Khaldun - Copy.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptxPertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptx
Pertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptxPertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptx
Pertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptxnairaazkia89
 
Perteemuaan 1-Ekonomiii.pembangunan.pptx
Perteemuaan 1-Ekonomiii.pembangunan.pptxPerteemuaan 1-Ekonomiii.pembangunan.pptx
Perteemuaan 1-Ekonomiii.pembangunan.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptxPertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptxPertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 1-Etika Bisnisklaajfnjfjj.pptx
Pertemuan 1-Etika Bisnisklaajfnjfjj.pptxPertemuan 1-Etika Bisnisklaajfnjfjj.pptx
Pertemuan 1-Etika Bisnisklaajfnjfjj.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 2-Etos Kerja yang baik dan benar....pptx
Pertemuan 2-Etos Kerja yang baik dan benar....pptxPertemuan 2-Etos Kerja yang baik dan benar....pptx
Pertemuan 2-Etos Kerja yang baik dan benar....pptxnairaazkia89
 
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptxTugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptxnairaazkia89
 
SOAL UTS MM, jawab dengan benar ya..pptx
SOAL UTS MM, jawab dengan benar ya..pptxSOAL UTS MM, jawab dengan benar ya..pptx
SOAL UTS MM, jawab dengan benar ya..pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptx
Pertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptxPertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptx
Pertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 14-Pemikiran ekonomi Ilmuan Indonesia.pptx
Pertemuan 14-Pemikiran ekonomi Ilmuan Indonesia.pptxPertemuan 14-Pemikiran ekonomi Ilmuan Indonesia.pptx
Pertemuan 14-Pemikiran ekonomi Ilmuan Indonesia.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 13-Pemikiran ekonomi Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 13-Pemikiran ekonomi Kontomporer - Copy.pptxPertemuan 13-Pemikiran ekonomi Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 13-Pemikiran ekonomi Kontomporer - Copy.pptxnairaazkia89
 
Pertemuan 12- Pemikiran ekonomi ISlam Mazhab Kritis.pptx
Pertemuan 12- Pemikiran ekonomi ISlam Mazhab Kritis.pptxPertemuan 12- Pemikiran ekonomi ISlam Mazhab Kritis.pptx
Pertemuan 12- Pemikiran ekonomi ISlam Mazhab Kritis.pptxnairaazkia89
 

More from nairaazkia89 (20)

Pertemuan 11-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
Pertemuan 11-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptxPertemuan 11-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
Pertemuan 11-Kebijakan Pembangunan Ekonomi.pptx
 
Pertemuan 10-Alat Ukur Kemiskiinann.pptx
Pertemuan 10-Alat Ukur Kemiskiinann.pptxPertemuan 10-Alat Ukur Kemiskiinann.pptx
Pertemuan 10-Alat Ukur Kemiskiinann.pptx
 
Pertemuan 15-Strategi Pembangunan Dalam Islam.pptx
Pertemuan 15-Strategi Pembangunan Dalam Islam.pptxPertemuan 15-Strategi Pembangunan Dalam Islam.pptx
Pertemuan 15-Strategi Pembangunan Dalam Islam.pptx
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptxPertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
 
Pertemuan 6-Etika dan Manjemen Keuangan.pptx
Pertemuan 6-Etika dan Manjemen Keuangan.pptxPertemuan 6-Etika dan Manjemen Keuangan.pptx
Pertemuan 6-Etika dan Manjemen Keuangan.pptx
 
Pertemuan 5-Ekonomi Pembangunan Ibnu Khaldun - Copy.pptx
Pertemuan 5-Ekonomi Pembangunan Ibnu Khaldun - Copy.pptxPertemuan 5-Ekonomi Pembangunan Ibnu Khaldun - Copy.pptx
Pertemuan 5-Ekonomi Pembangunan Ibnu Khaldun - Copy.pptx
 
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptxPertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
 
Pertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptx
Pertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptxPertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptx
Pertemuan 2-Problematika Ekonomi Pembangunan - Copy.pptx
 
Perteemuaan 1-Ekonomiii.pembangunan.pptx
Perteemuaan 1-Ekonomiii.pembangunan.pptxPerteemuaan 1-Ekonomiii.pembangunan.pptx
Perteemuaan 1-Ekonomiii.pembangunan.pptx
 
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptxPertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
 
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptxPertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptx
 
Pertemuan 1-Etika Bisnisklaajfnjfjj.pptx
Pertemuan 1-Etika Bisnisklaajfnjfjj.pptxPertemuan 1-Etika Bisnisklaajfnjfjj.pptx
Pertemuan 1-Etika Bisnisklaajfnjfjj.pptx
 
Pertemuan 2-Etos Kerja yang baik dan benar....pptx
Pertemuan 2-Etos Kerja yang baik dan benar....pptxPertemuan 2-Etos Kerja yang baik dan benar....pptx
Pertemuan 2-Etos Kerja yang baik dan benar....pptx
 
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptxTugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
 
SOAL UTS MM, jawab dengan benar ya..pptx
SOAL UTS MM, jawab dengan benar ya..pptxSOAL UTS MM, jawab dengan benar ya..pptx
SOAL UTS MM, jawab dengan benar ya..pptx
 
Pertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptx
Pertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptxPertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptx
Pertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptx
 
Pertemuan 14-Pemikiran ekonomi Ilmuan Indonesia.pptx
Pertemuan 14-Pemikiran ekonomi Ilmuan Indonesia.pptxPertemuan 14-Pemikiran ekonomi Ilmuan Indonesia.pptx
Pertemuan 14-Pemikiran ekonomi Ilmuan Indonesia.pptx
 
Pertemuan 13-Pemikiran ekonomi Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 13-Pemikiran ekonomi Kontomporer - Copy.pptxPertemuan 13-Pemikiran ekonomi Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 13-Pemikiran ekonomi Kontomporer - Copy.pptx
 
Pertemuan 12- Pemikiran ekonomi ISlam Mazhab Kritis.pptx
Pertemuan 12- Pemikiran ekonomi ISlam Mazhab Kritis.pptxPertemuan 12- Pemikiran ekonomi ISlam Mazhab Kritis.pptx
Pertemuan 12- Pemikiran ekonomi ISlam Mazhab Kritis.pptx
 

Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.ppt

  • 2. PENGERTIAN HADITS • Hadist ialah ucapan ,perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad Saw. Taqrir (pengakuan) ialah diamnya Nabi Muhammad Saw.terhadap tindakkan para sahabat yang dapat diartikan sebagai tanda Persetujuan. Hadist adalah salah satu aspek ajaran islam yang yang menepati posisi paling pentig dalam pandangan islam . Al-Qur’an dan hadist merupakan dua hal pokok dalam ajaran islam .Keduanya merupakan hal sentral yang menjadi menjadi jantung umat islam .
  • 3. PENTINGNYA MEMPELAJARI ISTILAH HADITS • Ilmu untuk mengetahui istilah- istilah yang dipakai dalam ilmu hadist disebut dengan Musthalah Hadist . Ilmu Musthalah Hasist ini berguna untuk menilai ,apakah sebuah hadist itu mutawatir, masyhur, sahih dan lain sebagainya. Dengan adanya ilmu ini ,maka akan membantu serta mempermudah kita mengetahui istilah-istilah dalm ilmu hadist.
  • 4. ISTILAH MEMPELAJARI ILMU HADITS • ilmu hadits adalah ilmu yang berkaitan dengn hadits yang secara garis besar terbagi ke dalam dua bagian, 1. Ilmu hadits riwayah, Adapun pengertian ilmu hadits riwayah menurut Ibn al-Akfani, adalah - Akfani, adalah ilmu yang meliputi pemindahan (periwayatan) perkataan Nabi Saw,.dan perbuatnnya ,serta periwayatannya, pencatatannya dan penguraian lafaz-lafaznya. 2. Ilmu hadits dirayah menurut Ibn al-Akfani, adalah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui hakikat riwayat, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukumnya, keadaan para perawi, syarat-
  • 5. 3 6 4 2 Istilah yang mirip dengan Hadits 1 ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GENERASI PERIWAYATAN Istilah yang berhubungan dengan Kepakaran 5 Istilah Dasar hadits Istilah yang berhubungan dengan Sumber Pengutipan 7 ISTILAH –ISTILAH ILMU HADITS Istilah yang berhubungan dengan kegiatan periwayatan 5
  • 6. Secara harfiyah Jadid / Baru Qorib/ Dekat Khabar/Berita Secara istilah Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw. baik berupa ucapan, perbuatan maupun sikap/takrir dsb. 1. Istilah yang Mirip dengan Hadits
  • 7. 2.ISTILAH DASAR HADITS Sebuah Hadits mengandung 3 unsur, yaitu Sanad, dan Matan dan Rawi  Sanad adalah orang-orang yang meriwayatkan hadits dari tingkatan sahabat hingga hadits itu sampai kepada kita (persambungan pembawa dengan penerima hadis.)  Matan merupakan redaksi hadits itu sendiri. (isi atau materi hadis)  Rawi adalah orang yang menyampaikan atau menuliskan hadits yang didengarnya dari seseorang atau dari gurunya. (pembawa atau yang meriwayatkan hadis (sanad terakhir). َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫الى‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ ‫ض‬َ‫ر‬ ٍّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ : َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ ِ ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ام‬َ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ت‬ُ‫م‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫م‬ - ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ َ‫و‬ ‫ى‬ ِ ‫َار‬‫خ‬ُ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ر‬ .
  • 8. 3. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GENERASI PERIWAYATAN • 1. Sahabat • Yaitu setiap orang yang bertemu dengan Nabi saw, beriman dengan beliau dan mati dalam keadaan Islam. Jumlah sahabat sangat banyak, namun ada yang dikenal dengan sebutan “Al-Abadillah” mereka adalah; Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Umar, Abdullah ibnu Zubair, dan Abdullah ibnu ‘Amr. • 2. Al-Mukhadramun (Tabi’in besar) • Yaitu orang yang hidup pada masa Jahiliyah dan masa Nabi saw dalam keadaan Islam, namun tidak sempat bertemu Nabi saw. Mereka antara lain; Abu ‘Amr al-Syaibani, Suwaid ibn Ghaflah al-Kindi, ‘Amr ibn
  • 9. 3. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GENERASI PERIWAYATAN • 3. Tabi’in • Yaitu orang yang bertemu satu atau lebih orang sahabat. Jumhur ulama sepakat bahwa akhir masa Tabi’in adalah tahun 150 H. sedangkan akhir masa Tabi’ al-Tabi’in adalah tahun 220 H. Diantara Tabi’in ada yang dikenal dengan sebutan “Al- Fuqaha al-Sab’ah”, mereka adalah; Sa’id ibn Al- Musayyab (15-94 H), Al-Qasim ibn Muhammad ibn Abu Bakar al-Shiddiq (37-107 H), ‘Urwah ibn al-Zubair (w. 94 H), Kharijah ibn Zaid ibn Tsabit (29-99 H), Sulaiman ibn Yasar (34-107 H), ‘Ubaidillah ibn Abdullah ibn ‘Utbah ibn Mas’ud (w. 98 H), dan Abu Salamah ibn
  • 10. 3. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GENERASI PERIWAYATAN • 4. Al-Mutaqaddimun • Yaitu ulama hadis yang hidup pada abad kedua dan ketiga Hijriah yang telah menghimpun hadis dalam kitab-kitabnya. Mereka antara lain; Imam Ahmad ibnu Hanbal (164-241 H), Imam Bukhari (194-256 H), Imam Muslim (204-261 H), Imam An-Nasa’iy (215-303 H), Imam Abu Dawud (202-276 H), Imam At-Tirmizi (209- 269 H), dan Imam Ibnu Majah (209-276 H). • 5. Al-Muta’akhirun • Yaitu ulama hadis yang hidup pada abad keempat Hijriyah dan seterusnya. Mereka antara lain; Imam Al- Hakim (359-405 H), Imam Al-Daru Quthni (w. 385 H),
  • 11. 4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN PERIWAYATAN • Al-Muktsiruna fi al-Hadis, Yaitu para sahabat yang banyak meriwayatkan hadis yang jumlahnya lebih dari 1000 hadis. Mereka berjumlah 7 orang, yaitu : • a. Abu Hurairah ra, nama aslinya adalah Abdurrahman ibn Shakhruddausi al-Yamani (19 SH-59 H). meriwayatkan hadis sebanyak 5.374 (325 hadis muttafaq alaihi, 93 hadis riwayat Bukhari, dan 189 hadis riwayat Muslim). • b. Abdullah ibn Umar ibn Khattab ra (10 SH-73 H). meriwayatkan hadis sebanyak 2.630 hadis (170 hadis muttafaq alaihi, 80 hadis riwayat Bukhari, dan 31 hadis riwayat Muslim) • c. Anas ibn Malik ra (10 SH-93 H). meriwayatkan hadis
  • 12. 4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN PERIWAYATAN • d. ‘Aisyah binti Abu Bakar ra (9 SH-58 H). meriwayatkan hadis sebanyak 2.210 hadis (174 hadis muttafaq alaihi, 64 hadis riwayat Bukhari, dan 68 hadis riwayat Muslim) • e. Abdullah ibn Abbas ibn Abdul Muthalib ra (3 SH-68 H). meriwayatkan hadis sebanyak 1.660 hadis (95 hadis muttafaq alaihi, 28 hadis riwayat Bukhari, dan 49 hadis riwayat Muslim) • f. Jabir ibn Abdullah al-Anshari ra (6 SH-78 H). meriwayatkan hadis sebanyak 1.540 hadis (60 hadis muttafaq alaihi, 16 hadis riwayat Bukhari, dan 126 hadis riwayat Muslim) • g. Sa’d ibn Malik ibn Sannan al-Ansharialias Abu Sa’id al-Khudri (12 SH-74 H). meriwayatkan hadis sebanyak
  • 13. 4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN PERIWAYATAN • d. ‘Aisyah binti Abu Bakar ra (9 SH-58 H). meriwayatkan hadis sebanyak 2.210 hadis (174 hadis muttafaq alaihi, 64 hadis riwayat Bukhari, dan 68 hadis riwayat Muslim) • e. Abdullah ibn Abbas ibn Abdul Muthalib ra (3 SH-68 H). meriwayatkan hadis sebanyak 1.660 hadis (95 hadis muttafaq alaihi, 28 hadis riwayat Bukhari, dan 49 hadis riwayat Muslim) • f. Jabir ibn Abdullah al-Anshari ra (6 SH-78 H). meriwayatkan hadis sebanyak 1.540 hadis (60 hadis muttafaq alaihi, 16 hadis riwayat Bukhari, dan 126 hadis riwayat Muslim) • g. Sa’d ibn Malik ibn Sannan al-Ansharialias Abu Sa’id al-Khudri (12 SH-74 H). meriwayatkan hadis sebanyak
  • 14. 4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPAKARAN DAN JUMLAH HADITS • 1. Thalib al-Hadis, Yaitu seseorang yang sedang mencari atau mempelajari hadis. • 2. Al-Musnid, Yaitu orang yang meriwayatkan hadis dengan menyebutkan sanadnya, baik mengetahui maupun tidak keadaan sanad tersebut. • 3. Al-Muhaddis, Yaitu gelar yang diberikan kepada orang yang telah mahir dalam bidang hadis, baik riwayah maupun dirayah. Mereka antara lain; ‘Atha ibn Abi Rabah (w. 105 H), Bakar ibn Muzar ibn Muhammad ibn Hakim (w. 188 H), Husayn ibn Basyir ibn Abi Hazim Qasim ibn Dunar (w. 188 H), Ibn Jarir ibn Yasir ibn Kasir alias Abu Ya’la al- Thabari (w. 305 H), dan Muhammad al-Murtadha al-
  • 15. 4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPAKARAN DAN JUMLAH HADITS • 4. Al-Hafiz, Yaitu gelar ulama hadis yang kepakarannya berada diatas Al-Muhaddis (mampu menghafal sejumlah 100.000 hadis lengkap sanad dan matan, sifat-sifat perawi dari segi jarh maupun ta’dil). Mereka antara lain; Al-Hafiz Abu Bakar Muhammad ibn Muslim ibn ‘Ubaidillah ibn Abdullah ibn Syihab al-Zuhri (w. 136 H), Al-Hafiz ibn Khaitsan alias Zubair ibn Harb al-Nasa’iy (w. 334 H), Al-Hafiz Abu Hatim Muhammad ibn Hibban (w. 354 H), Al-Hafiz Abu al-Fadhl alias Syihabuddin Ahmad ibn Ali ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Hajar Al-Asqalani (w. 852 H), dan Al- Hafiz Jalaluddin al-Suyuthi (w. 911 H)
  • 16. 4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPAKARAN DAN JUMLAH HADITS • 5. Al-Hujjah, Yaitu gelar kepakaran dalam bidang hadis yang lebih tinggi dari Al-Hafiz (mampu menghafal 300.000 hadis lengkap dengan sanad dan matannya). • Mereka antara lain; Hisyam ibn Urwah ibn Zubair ibn Awwam (w. 164 H), Hisyam ibn Zakwan al-Bashri (w. 140 H), Basyar ibn Al-Mufadhdhil ibn Lahiq (Guru Imam Ahmad ibn Hanbal w. 183 H), Muhammad ibn Abdullah ibn Amr (w. 242 H), dan Muhammad ibn Salamah al- Bazzar (w. 286 H).
  • 17. 4. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPAKARAN DAN JUMLAH HADITS • 6. Al-Hakim, Yaitu gelar kepakaran di bidang hadis yang lebih tinggi dari Al-Hujjah (mampu menghafal lebih dari 300.000 hadis lengkap sanad dan matannya). • Mereka antara lain; Sufyan al-Tsauri (w. 161 H), Al- Laits ibn Sa’d (w. 175 H), Malik ibn Anas (w. 179 H), Muhammad ibn Idris al-Syafi’iy (w. 204 H), dan Ahmad ibn Hanbal (w. 241 H). • 7. Amir al-Mukminin fi al-Hadis • Yaitu gelar tertinggi dalam kepakaran ulama hadis. • Mereka antara lain; Abdurrahman ibn Abdillah ibn Zakwan al-Madani (Abu Zinad w. 131 H), Sufyan al- Tsauri (w. 161 H), Malik bin Anas (w. 179 H), Ahmad ibn Hanbal (w. 241 H), dan Imam Al-Bukhari (w. 256 H).
  • 18. 5. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN SUMBER PENGUTIPAN • 1. Akhrajahu al-Sab’ah • Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh tujuh perawi hadis, yaitu; Imam Ahmad ibn Hanbal, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Al-Tirmizi, Imam Al-Nasa’iy, dan Imam Ibnu Majah. • 2. Akhrajahu al-Sittah • Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh enam perawi hadis, yaitu; Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Al-Tirmizi, Imam Al-nasa’iy, dan Imam Ibnu Majah. • 3. Akhrajahu al-Khamsah / Akhrajahu al-Arba’ah wa Ahmad
  • 19. 5. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN SUMBER PENGUTIPAN • 4. Akhrajahu al-Arba’ah / Akhrajahu Ashab al-Sunan, Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh empat perawi hadis, yaitu; Imam Abu Dawud, Imam Al-Tirmizi, Imam Al-Nasa’iy, dan Imam Ibnu Majah. • 5. Akhrajahu al-Salasah, Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh tiga perawi hadis, yaitu; Imam Abu Dawud, Imam Al- Tirmizi, dan Imam Al-Nasa’iy. • 6. Muttafaq ‘Alaihi, Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dengan ketentuan bahwa sanad terakhirnya (tingkat sahabat) bertemu. • 7. Akhrajahu al-Bukhari wa Muslim / Akhrajahu al- Syaikhani / Rawahu al-Bukhari wa Muslim / Rawahu al- Syaikhani • Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
  • 20. 5. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN SUMBER PENGUTIPAN • 8. Akhrajahu al-Jama’ah, Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh Jama’ah Ahli Hadis. a. Al-Rawi (Periwayat) adalah orang yang melakukan periwayatan hadis atau orang yang menyampaikan hadis kepada orang lain. b. Al-Marwi adalah sesuatu yang diriwayatkan. c. Sanad (Isnad) adalah susunan rangkaian para periwayat hadis. d. Matan adalah kalimat yang disebutkan setelah sanad (materi hadis).
  • 21. 5. ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN SUMBER PENGUTIPAN • 8. Akhrajahu al-Jama’ah, Yaitu hadis tersebut diriwayatkan oleh Jama’ah Ahli Hadis. e. Al-Tahammul wa al-‘Ada adalah kegiatan yang berkenaan dengan seluk beluk penerimaan dan penyampaian hadis. f. Musnad adalah hadis yang diriwayatkan secara lengkap (sanad dan matan). g. Hadis Marfu’ adalah hadis yang bersambung dan disandarkan kepada Nabi saw. h. Hadis Mawquf adalah hadis yang disandarkan hanya sampai kepada sahabat Nabi saw. i. Hadis Maqthu’ adalah hadis yang disandarkan hanya
  • 22. MACAM-MACAM CARA PENERIMAAN (AL- TAHAMMUL) DAN PERIWAYATAN (AL-‘ADA) HADIS : 1. Al-Sama’ yaitu penerimaan (tahammul) hadis dengan cara mendengar langsung lafal hadis dari guru (syaikh)- nya. Menggunakan lafal periwayatan (‘ada) : ‫سمعت‬ , ‫حدثنـا‬ , ‫حدثني‬ , ‫أخبرنا‬ , ‫لنا‬ ‫قال‬ , ‫ذكـرلنا‬ 2. Al-Qira’ah (‘Ardh) yaitu periwayat menghadapkan riwayat hadis kepada gurunya dengan cara periwayat itu sendiri yang membacanya atau orang lain yang membacakannya dan ia mendengarkan. Menggunakan lafal periwayatan (‘ada) : , ‫به‬ ‫فأقر‬ ‫أسمع‬ ‫وأنا‬ ‫فالن‬ ‫على‬ ‫قرأت‬ 3. Al-Ijazah yaitu seorang guru memberikan izin kepada seseorang untuk meriwayatkan hadis yang ada padanya baik secara lisan maupun tertulis.
  • 23. MACAM-MACAM CARA PENERIMAAN (AL- TAHAMMUL) DAN PERIWAYATAN (AL-‘ADA) HADIS : 5. Al-Mukatabah yaitu seorang guru hadis menuliskan hadis yang diriwayatkannya untuk diberikan kepada orang tertentu. 6. Al-I’lam yaitu seorang guru hadis memberitahukan kepada muridnya hadis atau kitab hadis yang telah diterimanya dari periwayatnya, tanpa adanya pernyataan agar muridnya meriwayatkannya kepada orang lain. 7. Al-Washiyyah yaitu seorang periwayat hadis mewasiatkan kitab hadis yang diriwayatkannya kepada orang lain. 8. Al-Wijadah yaitu seseorang dengan tidak melalui cara al-sama’ atau ijazah, mendapatkan hadis yang