Dokumen tersebut membahas tentang ketrampilan interpersonal dan komunikasi yang efektif. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa ketrampilan interpersonal merupakan soft skill penting yang dibutuhkan perusahaan, dan dapat ditingkatkan melalui pengembangan komunikasi dan perilaku yang efektif.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai bagaimana membuat presentasi yang efektif dengan mempersiapkan rencana, persiapan materi, latihan, dan teknik saat presentasi seperti menarik perhatian audiens dan menangani pertanyaan. Beberapa poin penting adalah merencanakan tujuan, audiens, dan metode presentasi, mempersiapkan materi dan outline yang baik, serta berlatih untuk mengalirkan presentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bakat, minat, dan kepribadian seseorang. Ia menjelaskan bahwa bakat adalah kemampuan dasar sejak lahir, minat adalah proses yang mengarahkan seseorang ke suatu aktivitas, dan kepribadian terbentuk dari lingkungan dan pengalaman. Dokumen ini memberikan panduan untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan tipe kepribadian seseorang.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri …” (QS al-Isrâ/ 17: 7)
Membangun Keterikatan Belajar Siswa Selama PJJSeta Wicaksana
The key to success is to appreciate how people learn, understand the thought process that goes into instructional design, what works well, and a range of different ways of achieving goals.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai bagaimana membuat presentasi yang efektif dengan mempersiapkan rencana, persiapan materi, latihan, dan teknik saat presentasi seperti menarik perhatian audiens dan menangani pertanyaan. Beberapa poin penting adalah merencanakan tujuan, audiens, dan metode presentasi, mempersiapkan materi dan outline yang baik, serta berlatih untuk mengalirkan presentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bakat, minat, dan kepribadian seseorang. Ia menjelaskan bahwa bakat adalah kemampuan dasar sejak lahir, minat adalah proses yang mengarahkan seseorang ke suatu aktivitas, dan kepribadian terbentuk dari lingkungan dan pengalaman. Dokumen ini memberikan panduan untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan tipe kepribadian seseorang.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri …” (QS al-Isrâ/ 17: 7)
Membangun Keterikatan Belajar Siswa Selama PJJSeta Wicaksana
The key to success is to appreciate how people learn, understand the thought process that goes into instructional design, what works well, and a range of different ways of achieving goals.
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniSeta Wicaksana
Teks tersebut membahas pentingnya mengenali bakat dan minat sejak dini, termasuk definisi bakat, identifikasi bakat, faktor yang mempengaruhinya, dan model kepribadian Big Five serta model RIASEC untuk mengidentifikasi jenis pekerjaan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tantangan pendidikan abad ke-21 yang meliputi pengembangan karakter siswa, kemampuan multibahasa, literasi teknologi informasi, dan kepedulian terhadap perubahan iklim. Dokumen tersebut juga membahas sasaran akhir pembelajaran yaitu terbentuknya siswa yang berkarakter kuat, mandiri, dan berwawasan lingkungan.
Peran ilmu psikologi dalam pengelolaan bisnis mencapai keunggulan daya saing dan keberlanjutan serta timbulnya kesejahteraan kepada pemangku kepentingan dengan fokus pada individual, kelompok, organisasi, masyarakat dan global
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada AnakSeta Wicaksana
Peran orang tua diperlukan dalam pemilihan, mencari, menggali berbagai informasi. Orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anak dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Orang tua sebagai konselor, mentor dan coach.
Berbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative InquirySeta Wicaksana
Metode Appreciative Inquiry dapat digunakan untuk berbagi kebahagiaan dan transformasi kehidupan menjadi lebih baik. Metode ini menitikberatkan pada pengalaman positif di masa lalu dan harapan di masa depan untuk merancang perubahan konstruktif. Terdiri atas 4 tahapan yaitu discovery, dream, design, dan destiny.
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaSeta Wicaksana
Komunikasi efektif di dalam keluarga sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan keutuhan hubungan. Beberapa hal penting dalam membangun komunikasi efektif antara lain mendengarkan dengan baik, memahami perspektif anak, menghindari kritik pribadi, serta memberikan penjelasan yang sesuai usia anak. Komunikasi yang efektif dapat menciptakan rasa aman bagi anak dan menumbuhkan kepercayaan diri.
5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moralzulazrimadin
Dokumen ini membincangkan kepentingan pemikiran kritikal dalam pendidikan moral. Ia menjelaskan hubungan antara pendidikan moral dan pemikiran kritikal, di mana pemikiran kritikal diperlukan untuk menyelesaikan situasi moral yang rumit. Dokumen ini juga menyarankan cara untuk meningkatkan kemahiran berfikir secara kritikal melalui pemahaman intelektual yang mendalam dan penaakulan moral.
Bagi Para Pengunjung Slideshare yang membutuhkan Konsultan SDM, Manajemen dan Pelatihan, Anda dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Nomor Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response). Atau Kunjungi Situs Kami : www.hardhismart-consulting.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan karakter yang melibatkan pengembangan kualitas moral dan etika seseorang melalui pengendalian emosi, berfikir rasional, dan perilaku sesuai dengan etika. Pembangunan karakter dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan intelektual, emosional, fisik, dan spiritual seseorang.
Teks tersebut membahas tentang kecerdasan emosi (EQ) dan bagaimana EQ berkontribusi terhadap keberhasilan seseorang. EQ melibatkan kemampuan mengenali dan mengendalikan emosi diri sendiri dan orang lain, serta menggunakan emosi untuk mengambil keputusan dan tindakan. Orang yang memiliki EQ tinggi cenderung lebih berhasil dalam berinteraksi sosial dan menghadapi tantangan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang keragaman karakteristik kepribadian yang dimiliki setiap anak sejak lahir, termasuk cenderung emosional, hiperaktif, atau pemalu. Dokumen juga menyarankan pentingnya mengenali karakteristik kepribadian dan kecerdasan anak sejak dini untuk merencanakan strategi pengembangan yang tepat dan mencegah masalah kepribadian. Tes potensi genetik berbasis analisis sidik jari disar
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP) adalah piranti tes potensi genetik berbasis analisis sidik jari yang cepat, akurat, dan mendalam analisis psikologisnya. Lebih dari 50 item karakter kepribadian dianalisis secara mendalam, detail, dan disertai data statistik distribusi normal.
Rangkuman dokumen ini memberikan informasi tentang pengembangan diri melalui tiga kalimat:
Pengembangan diri membutuhkan perubahan paradigma, karakter, dan kebiasaan efektif seperti menjadi proaktif, memulai dengan tujuan akhir, dan menjadikan hal-hal utama sebagai prioritas.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan, mulai dari definisi kepemimpinan, aspek-aspeknya, teori-teori kepemimpinan, gaya kepemimpinan, tugas pemimpin dan manajer, serta faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengembangkan karakter yang kuat dan mulia. Ia menjelaskan bahwa setiap orang memiliki potensi besar sejak lahir, dan memberikan tips untuk menumbuhkan sifat-sifat positif seperti jujur, amanah, adil, ikhlas, rendah hati, gigih, dan teguh. Dokumen tersebut juga menekankan pentingnya evaluasi diri, perbaikan terus-menerus, dan membantu orang
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi efektif diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien, membuat keputusan bersama dengan pasien dan keluarga, serta mengkoordinasikan perawatan pasien. Metode komunikasi efektif seperti SBAR dapat digunakan untuk meningkatkan kerjasama tim kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniSeta Wicaksana
Teks tersebut membahas pentingnya mengenali bakat dan minat sejak dini, termasuk definisi bakat, identifikasi bakat, faktor yang mempengaruhinya, dan model kepribadian Big Five serta model RIASEC untuk mengidentifikasi jenis pekerjaan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tantangan pendidikan abad ke-21 yang meliputi pengembangan karakter siswa, kemampuan multibahasa, literasi teknologi informasi, dan kepedulian terhadap perubahan iklim. Dokumen tersebut juga membahas sasaran akhir pembelajaran yaitu terbentuknya siswa yang berkarakter kuat, mandiri, dan berwawasan lingkungan.
Peran ilmu psikologi dalam pengelolaan bisnis mencapai keunggulan daya saing dan keberlanjutan serta timbulnya kesejahteraan kepada pemangku kepentingan dengan fokus pada individual, kelompok, organisasi, masyarakat dan global
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada AnakSeta Wicaksana
Peran orang tua diperlukan dalam pemilihan, mencari, menggali berbagai informasi. Orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anak dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Orang tua sebagai konselor, mentor dan coach.
Berbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative InquirySeta Wicaksana
Metode Appreciative Inquiry dapat digunakan untuk berbagi kebahagiaan dan transformasi kehidupan menjadi lebih baik. Metode ini menitikberatkan pada pengalaman positif di masa lalu dan harapan di masa depan untuk merancang perubahan konstruktif. Terdiri atas 4 tahapan yaitu discovery, dream, design, dan destiny.
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaSeta Wicaksana
Komunikasi efektif di dalam keluarga sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan keutuhan hubungan. Beberapa hal penting dalam membangun komunikasi efektif antara lain mendengarkan dengan baik, memahami perspektif anak, menghindari kritik pribadi, serta memberikan penjelasan yang sesuai usia anak. Komunikasi yang efektif dapat menciptakan rasa aman bagi anak dan menumbuhkan kepercayaan diri.
5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moralzulazrimadin
Dokumen ini membincangkan kepentingan pemikiran kritikal dalam pendidikan moral. Ia menjelaskan hubungan antara pendidikan moral dan pemikiran kritikal, di mana pemikiran kritikal diperlukan untuk menyelesaikan situasi moral yang rumit. Dokumen ini juga menyarankan cara untuk meningkatkan kemahiran berfikir secara kritikal melalui pemahaman intelektual yang mendalam dan penaakulan moral.
Bagi Para Pengunjung Slideshare yang membutuhkan Konsultan SDM, Manajemen dan Pelatihan, Anda dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Nomor Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response). Atau Kunjungi Situs Kami : www.hardhismart-consulting.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan karakter yang melibatkan pengembangan kualitas moral dan etika seseorang melalui pengendalian emosi, berfikir rasional, dan perilaku sesuai dengan etika. Pembangunan karakter dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan intelektual, emosional, fisik, dan spiritual seseorang.
Teks tersebut membahas tentang kecerdasan emosi (EQ) dan bagaimana EQ berkontribusi terhadap keberhasilan seseorang. EQ melibatkan kemampuan mengenali dan mengendalikan emosi diri sendiri dan orang lain, serta menggunakan emosi untuk mengambil keputusan dan tindakan. Orang yang memiliki EQ tinggi cenderung lebih berhasil dalam berinteraksi sosial dan menghadapi tantangan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang keragaman karakteristik kepribadian yang dimiliki setiap anak sejak lahir, termasuk cenderung emosional, hiperaktif, atau pemalu. Dokumen juga menyarankan pentingnya mengenali karakteristik kepribadian dan kecerdasan anak sejak dini untuk merencanakan strategi pengembangan yang tepat dan mencegah masalah kepribadian. Tes potensi genetik berbasis analisis sidik jari disar
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP) adalah piranti tes potensi genetik berbasis analisis sidik jari yang cepat, akurat, dan mendalam analisis psikologisnya. Lebih dari 50 item karakter kepribadian dianalisis secara mendalam, detail, dan disertai data statistik distribusi normal.
Rangkuman dokumen ini memberikan informasi tentang pengembangan diri melalui tiga kalimat:
Pengembangan diri membutuhkan perubahan paradigma, karakter, dan kebiasaan efektif seperti menjadi proaktif, memulai dengan tujuan akhir, dan menjadikan hal-hal utama sebagai prioritas.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan, mulai dari definisi kepemimpinan, aspek-aspeknya, teori-teori kepemimpinan, gaya kepemimpinan, tugas pemimpin dan manajer, serta faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengembangkan karakter yang kuat dan mulia. Ia menjelaskan bahwa setiap orang memiliki potensi besar sejak lahir, dan memberikan tips untuk menumbuhkan sifat-sifat positif seperti jujur, amanah, adil, ikhlas, rendah hati, gigih, dan teguh. Dokumen tersebut juga menekankan pentingnya evaluasi diri, perbaikan terus-menerus, dan membantu orang
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi efektif diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien, membuat keputusan bersama dengan pasien dan keluarga, serta mengkoordinasikan perawatan pasien. Metode komunikasi efektif seperti SBAR dapat digunakan untuk meningkatkan kerjasama tim kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Komunikasi efektif penting untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ada tujuh keterampilan komunikasi yang vital, termasuk kepedulian, berpikir jernih, dan pemecahan masalah untuk mencapai komunikasi yang efektif dan menghormati.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi interpersonal, yang meliputi tujuh karakteristik komunikasi interpersonal, tujuan komunikasi interpersonal, faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal seperti persepsi, konsep diri, atraksi, dan hubungan interpersonal, serta kecakapan kognitif dan kecakapan behavioral yang dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal.
Komunikasi efektif melibatkan berbagai unsur seperti komunikator, pesan, saluran, penerima, dan umpan balik. Prinsip-prinsip komunikasi mencakup sifat timbal balik dan simboliknya serta mempertimbangkan konteks orang, tempat, dan waktu. Jenis komunikasi meliputi satu arah, dua arah, dan publik. Unsur nonverbal juga penting dalam komunikasi antarpribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi yang efektif dalam 3 bagian. Bagian pertama menjelaskan parameter yang menjadikan suatu komunikasi efektif seperti pesan yang jelas dan mudah dipahami. Bagian kedua menyatakan bahwa komunikasi dapat mengatasi berbagai masalah jika dilakukan secara langsung dan singkat. Bagian ketiga menekankan pentingnya menyesuaikan diri dengan lawan bicara agar tercipta komunikasi yang hangat dan
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif dan kebutuhan manusia. Komunikasi efektif adalah komunikasi dimana kebutuhan utama para pihak terpenuhi dengan cara yang menyenangkan. Ada tujuh keterampilan komunikasi yang penting untuk mencapai komunikasi yang efektif yaitu kepedulian, berpikir jernih, telaten mencari akar masalah, mendengar dengan hati, menyampaikan pesan dengan baik, berbicara
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan sosial. Konsep diri yang positif membuat seseorang percaya diri, terbuka pada kritik, dan mampu memperbaiki diri, sementara konsep diri negatif membuat seseorang tidak nyaman dengan kritik dan cenderung pesimis. Hubungan interpersonal membentuk dan dipengaruhi oleh konsep diri seseorang.
1. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya sendiri yang terbentuk oleh penilaian orang lain dan kelompok rujukan. Konsep diri positif akan mendukung komunikasi yang terbuka, sementara konsep diri negatif cenderung menghindari komunikasi.
2. Atraksi interpersonal dipengaruhi oleh kesamaan karakteristik, tekanan emosional, daya tarik fisik, dan kedekatan. Komunikasi akan lebih
Dokumen tersebut membahas tentang etiket pergaulan dan tata krama dalam berinteraksi dengan orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan definisi etiket sebagai pedoman sikap dan perilaku yang sopan santun dalam berinteraksi, serta menjelaskan berbagai etiket dalam berkenalan, berbicara, penampilan, dan peran pria dan wanita dalam berinteraksi.
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNSeta Wicaksana
Disiplin membuat tidak akan mudah merasa putus asa ketika ada hal-hal di dunia ini yang tidak berjalan sesuai dengan keinginannya.
Disiplin mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk meraih tujuannya, meskipun menjumpai kesulitan.
Disiplin dapat memfokuskan energi pada tugas yang penting dan terus bekerja pada tujuan kita, bahkan ketika kita merasa lelah atau tidak termotivasi.
Disiplin akan membuat seseorang tahu dan dapat membedakan hal-hal apa yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, yang tak sepatutnya dilakukan (karena merupakan hal-hal yang dilarang).
Similar to Ketrampilan interpersonal membangun komunikasi yang efektif (20)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Materi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Organizational Transformation Lead with CultureSeta Wicaksana
Transformation is even harder than we thought
“Only 22% of companies successfully carry out transformation. The failure rate was 78%.”
“Often the business value of digital transformation is not realized. One of the most common causes is an abundance of technology projects, not a true business culture transformation”
- Phil Le-Brun, Enterprise Strategist, AWS
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
“Perubahan organisasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis. Perubahan tidak berhenti ketika sebuah inisiatif perubahan telah sukses diimplementasikan, tapi akan selalu terjadi perubahan karena lingkungan yang terus menerus berubah.” – Seta A. Wicaksana
“Perubahan hadir karena adanya ketidaksempurnaan, sedangkan ketidaksempurnaan itu adalah ruang untuk belajar, tumbuh dan berkembang, …
itulah yang Sempurna.” – Seta A. Wicaksana
Organizational Structure Running A Successful BusinessSeta Wicaksana
Every company needs an organizational structure—whether they realize it or not.
The organizational structure is how the company delegates roles, responsibilities, job functions, accountability, and decision-making authority.
The organizational structure often shows the “chain of command” and how information moves within the company.
Have an organizational structure that aligns with your company’s goals and objectives.
This article describes the various organizational structures, the benefits of creating one for your business, and specific elements that should be included.
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Seta Wicaksana
Up until about 20 years ago, companies experienced organizational redesign every few years or even decades.
Most top executives would have the experience perhaps only a few times in their careers.
However, automation and competitive pressures had begun to accelerate the pace of organizational change.
In this presentation, we explore traditional organizational models and how they have been used to align structure and operations to business strategies.
We will show how those models can still operate as diagnostic tools to understand where various organizational factors can be out of balance.
Then, we will show how organizations have shifted from static models for diagnostics and alignment to flexible models that help organizations adapt to continuous, dynamic change.
Understanding Business Function and Business ProcessSeta Wicaksana
Enterprise Resource Planning (ERP) programs: Core software used by companies to coordinate information in every area of business
Help manage companywide business processes
Use common database and shared management reporting tools
Business process: Collection of activities that takes some input and creates an output that is of value to the customer
HC Company Profile 2024 Excellence JourneySeta Wicaksana
Humanika Consulting is an HRD and Management consultant brand under the auspices of PT Humanika Amanah Indonesia. As a brand, Humanika Consulting, which was established in 2004, started its career in developing human resources through training program activities using an outdoor activity (Outbound) approach. The Experiential Learning method is promoted in developing people through continuous change so that the S.O.B.A.T. (Semua Orang Bisa Hebat) becomes a platform in the change process, namely Start, Order, Breakthrough, Accelerate, and Transform.
To anticipate high demands regarding Individual Assessment, Humanika Consulting has innovated to create a web-based application and has parameters (Job-Person Profile Matching), by having a subsidiary, PT Humanika Bisnis Digital, which a subsidiary that concentrates on Big Data and research related to HR. in 2019.
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesSeta Wicaksana
Effective strategies in an environment of constant change are a key requirement for success.
Corporate strategy: Deciding on the scope and purpose of the business, its objectives, and the initiatives and resources necessary to achieve the objectives.
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquirySeta Wicaksana
To introduce the philosophy, practice and process of Appreciative Inquiry so that you can apply it to your setting objectives in strategic management.
Appreciative inquiry (AI) is a positive approach to leadership development and organizational change. The method is used to boost innovation among organizations.
A company might apply appreciative inquiry to best practices, strategic planning, and organizational culture, and to increase the momentum of initiatives.
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesSeta Wicaksana
Together, the vision, mission, and values statements provide direction for everything that happens in an organization.
They keep everyone focused on where the organization is going and what it is trying to achieve. And they define the core values of the organization and how people are expected to behave.
Creating a mission, values and vision makes a statement as to how a company and its personnel will interact with the consumer, its colleagues and even competitors.
The value, mission and vision statements of a company are the foundation on which all business is conducted and decisions are made.
The Future of Business, Organization and HRMSeta Wicaksana
In an ever-evolving global landscape, the realm of business development is undergoing a profound transformation.
The convergence of technological advancements, shifting consumer preferences, and dynamic market conditions has created a paradigm shift that promises to reshape the way businesses approach growth and expansion.
The future of business development is not only about adapting to change but also about harnessing emerging trends and innovations to thrive in an increasingly competitive environment.
To better organize a business in the future, leaders should embrace nine imperatives that collectively explain “who we are” as an organization, “how we operate,” and “how we grow.”
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCASeta Wicaksana
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah bagian dari proses dan tujuan pembangunan nasional Indonesia. Saat ini Indonesia menghadapi tantangan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu maju. Tantangan menjadi lebih berat karena saat ini berada di era VUCA yaitu Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.
Kita hidup di dunia dengan perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kompleks. Mustahil kita mampu mencapai kemajuan dan kemandirian bangsa apabila kita mengabaikan pembangunan yang semestinya bertitik berat pada keunggulan sumber daya manusia. Hanya melalui SDM unggul kita akan mampu menghadapi era VUCA ini dan mampu berkompetisi dengan bangsa–bangsa lain. Era VUCA harus kita hadapi dengan mencetak SDM unggul Indonesia.
SDM unggul adalah SDM yang mampu beradaptasi, menerima dan merangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan yang tidak dapat diprediksi. Di samping itu, SDM unggul juga adalah SDM yang mampu memahami sekaligus melaksanakan tugas pekerjaannya secara tuntas dan berkualitas dengan visi kerja yang jelas dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian, yang mampu berkolaborasi dan bersinergi secara efektif dengan kolega, tim kerja, dan menjadi insan penggerak perubahan dan inovasi dalam menghadapi kompleksitas persoalan organisasi. SDM unggul juga diharapkan mampu mengatasi ambiguitas dengan agilitas serta memiliki ketangkasan dan kecerdasan dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
Using Workload Analysis for Manpower PlanningSeta Wicaksana
Mengapa Manpower Planning dibutuhkan:
Membantu mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan tenaga kerja, sehingga memungkinkan perusahaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini sebelum menjadi masalah.
Memastikan bahwa program rekrutmen dan seleksi didasarkan pada perencanaan tenaga kerja untuk mendapatkan hasil terbaik.
Membantu mengurangi biaya tenaga kerja dengan mengidentifikasi kelebihan staf atau jadwal shift kelebihan staf.
Membantu mengidentifikasi talenta yang tersedia dalam angkatan kerja, seperti pekerja terampil, dan membuat rencana pengembangan untuk mereka.
Membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia yang ada, sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.
Membantu meningkatkan kepuasan karyawan dengan memastikan bahwa tenaga kerja yang ada terlibat dalam pekerjaan yang bermakna.
The Talent Management Navigator Performance ManagementSeta Wicaksana
Effective Performance Management supports the achievement of both individual and business objectives. Through the Performance Management Process:
Employees understand how the work they are doing supports the broader goals of the organization
Employees understand what is expected of them, how they’re performing against those expectations, and how they can continue to improve their performance and contributions to advance their own career and business objectives
Managers provide feedback and coaching throughout the year to support employees in sustaining and improving their performance and developing their capabilities in alignment with their career goals
Employees and managers maintain on-going communications about performance and development progress and use the Company’s approved documents and/or technology to document progress
“Most companies still earn profits per employee at close to the same low levels earned in the 20th century because they have not become very adept at mobilizing the mind power of their workforces.
As a comparison, the average top-30 company increased profits per employee 70 percent
The target should be to improve profits per employee by 30 to 60 percent or more. “
“The opportunities to improve the performance of workers just from increased efficiency alone are huge: Surveys show that a majority of workers in thinking-intensive jobs in large companies feel they waste from half a day to two days out of every workweek...
The opportunities to improve the effectiveness of such workers are even larger. The opportunities to mobilize the latent intangible assets (that is, knowledge, skills, relationships and reputations) of a company’s workforce are vast.”
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingSeta Wicaksana
Teamwork is important because it promotes a positive work environment where employees can achieve more opportunities and overcome more obstacles.
Businesses and organizations need teamwork the most when a project is time-sensitive and requires a diverse set of skills and experiences.
Teamwork can improve efficiency and productivity.
Efficiency rules when work is appropriately divided within a team, responsibilities are shared, and tasks are more likely to be finished within a set time frame. Good teamwork also enhances group outcomes and the measurable effectiveness of organizations.
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingSeta Wicaksana
A productive leader can help to improve efficiency by getting the most out of their team.
Leaders can help improve efficiency by ensuring everyone is working towards the same goal and doing what they do best.
They can provide guidance and direction and delegate tasks to make the most of everyone's strengths.
Someone who leads by example can expect to receive trust and respect from their team.
Superiors see them as someone who is capable of running a team, and employees see them as trusted mentors.
A trusted leader can also inspire teammates to respect and trust each other.
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingSeta Wicaksana
Why is participation important in teams?
Increases productivity
No matter how you measure it, participation promotes productivity by helping teams work through problems, ideate different solutions, raise potential roadblocks, and communicate goals more clearly.
2. Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Managing Director of Humanika Amanah Indonesia
– Humanika Consulting
• Managing Director of Humanika Bisnis Digital –
hipotest.com
• Ahli Senior di Komite Kebijakan Pengelolaan
Kinerja Organisasi dan SDM (KPKOS) Dewan
Pengawas BPJS Ketenagakerjaan
• Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas
Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku “SOBAT” Elexmedia Gramedia 2016
• Organizational Development Expertise
• Pengembang Alat Tes minat bakat BRIGHT dan
Sistem Tes Psikologi berbasis aplikasi di
hipotest.com
• Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di
Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pancasila Bidang MSDM
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• Mathematics: Cryptology sekolah ikatan dinas
Sandi Negara
4. Ketrampilan
Interpersonal
• Kemampuan, kesanggupan, kepandaian atau kemahiran seseorang dalam
mengerjakan sesuatu.
• Memiliki konsep diri dan berkepribadian yang kuat.
• Meningkatkan potensi diri menjadi pribadi yang mempunyai kompetensi
dibidangnya.
• Percaya diri dan mengasah kemampuan berkomunikasi.
• Berpenampilan menarik dan menyenangkan.
• Meningkatkan human relations dalam kehidupan bermasyarakat dan organisasi.
• Meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan dapat bekerjasama dalam Tim.
5. Ketrampilan
Interpersonal
• Merupakan salah satu soft skill yang banyak diminta oleh
perusahaan untuk berbagai jabatan dan posisi
• Interpersonal Skill bukan merupakan bagian dari karakter
kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan merupakan
ketrampilan yang bisa dipelajari
• Interpersonal Skill yang baik dapat dibangun dari kemampuan
mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif dan
efektif
6. Ketrampilan
Interpersonal
(Stephen P. Robbins,1989)
A B
Listening
Goal setting
Providing feedback
Empowering people
Coaching Interviewing
Persuading
Politicking
Running meetings Resolving conflictsNegotiating
Building Teams
7. Teori Hubungan
Antar Manusia
1. Teori hubungan Biologis :
manusia dapat berhubungan
dengan manusia lain dengan
menggunakan anggota badan.
• Hubungan sesama manusia
dengan menggunakan
anggota badan disebut
sebagai komunikasi non
verbal atau komunikasi
yang dilakukan tanpa kata-
kata atau bahasa.
• Jenis-jenis komunikasi
nonverbal ini meliputi :
8. 8
A. Kinesic, ialah komunikasi
nonverbal yang dilakukan
dengan anggota badan.
11. Teori Hubungan
Antar Manusia
• 2. Teori hubungan Ekonomis :
manusia itu akan berhubungan
dengan manusia lain karena
terdesak kebutuhan ekonomi.
• 3. Teori hubungan Estetis :
estetika yang berarti keindahan,
dan menurut teori ini manusia
itu akan selalu ingin
berhubungan dengan manusia
lain yang dianggap mempunyai
keindahan.
• 4. Teori hubungan Etis :
menurut teori ini hubungan
sesama manusia itu bersifat
wajib
• (Emmanuel Levinas )
12. Hubungan
timbal balik
antar manusia
( Gilin dan
Gilin )
Interaksi sosial yang bersifat Asosiatif ( mengakrabkan
hubungan antar manusia):
• Akomodatif : sikap suka menampung atau menghargai
pendapat orang lain
• Asimilasi (Pembaruan) : sikap suka menekankan hal-hal
yang sama dan mengabaikan hal yg tidak sama antara diri
kita dengan orang lain
• Akulturasi : sikap suka mengalah atau tidak memaksa
pendapat kepada orang lain , juga suka mengubah
kebiasaan buruk .
13. Interaksi sosial yang
bersifat Desosiatif atau
merengangkan hubungan
antar manusia :
• Kompetisi, sikap suka mengajak
bersaing atau bertanding.
• Kontraversi, sikap suka ngambek
atau diam tapi mendongkol.
• Konflik, sikap suka menentang
atau menantang
14. KOMUNIKASI
• Suatu proses saling bertukar tanda-tanda informasi
antara beberapa partisipan dalam suatu waktu
(Schramm, 1973).
• Partisipan boleh individu, kelompok atau institusi
dalam suatu situasi komunikasi.
• Tanda-tanda informasi bisa bersifat verbal (kata, angka
dll, baik lisan atau tertulis); nonverbal (ekspresi, bahasa
tubuh, pakaian, warna, musik, waktu, ruang, rasa,
sentuhan dan bau); serta paralinguistik (kualitas suara,
kecepatan bicara, tekanan suara). (DeLozier, 1976)
16. UNSUR
KOMUNIKASI
• Komunikator (Sumber komunikasi) >> Berupa ide yang
tujuannya untuk disampaikan
• Encoder (Pengkode) >> Bagaimana ia mengekspresikan
tujuan tersebut dalam bentuk pesan
• Message (Pesan) >> Simbol-simbol informasi
• Channel (Saluran) >> Media penyampaian pesan
• Komunikan (Penerima) >> Target komunikasi
• Decoder (Penterjemah sandi) >> Yang menterjemahkan kode
pesan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti penerima
17. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
PESAN
UMPAN BALIK
-NILAI
-PERSEPSI
-SIKAP
-EMOSI
-KEBUTUHAN
-PENGALAMAN
-PERILAKU NON
VERBAL
-NILAI
-PERSEPSI
-SIKAP
-EMOSI
-KEBUTUHAN
-PENGALAMAN
-PERILAKU NON
VERBAL
18. Bentuk
Komunikasi
Antar Pribadi
• Komunikasi Verbal yang bisa
berupa
• Komunikasi
lisan/verbal (7%)
• Komunikasi tertulis
• Komunikasi Non Verbal
meliputi:
• Kualitas suara (38%)
• Ekspresi wajah
• Isyarat
• Posisi tubuh
(55%)
19. JENIS KOMUNIKASI
UNSUR
JENIS
KOMUNI-
KATOR
KOMUNIKAN PESAN SALURAN FEED
BACK
INTRA
PERSONAL
Sama dengan
komunikan
Sama dengan
komunikator
Verbal, tidak tertulis
atau lisan, tapi
dalam hati
Tak
Dibutuhkan
Ada
INTER
PERSONAL
Satu orang Satu orang lainnya Verbal, nonverbal,
paralinguistik.
Tak
Dibutuhkan
Ada
KELOMPOK Satu atau lebih Kelompok orang yang
komunikasinya masih
bisa dikontrol
Verbal, nonverbal,
paralinguistik.
Tak
Dibutuhkan
Ada
MASSA Institusi Massa (orang
banyak)
Verbal, terprogram Mutlak ada Tidak
langsung
20. KOMUNIKASI MASSA
UNSUR URAIAN
KOMUNIKATOR Institusi:
1. Instansi pemerintah (Pusat – Daerah, Provinsi – Desa, Vertikal –
Horizontal, Sipil - Militer dst)
2. Swasta (Redaksi media >> Cetak, Elektronik
3. Lembaga penelitian >> Puslit, Balit dsb.
KOMUNIKAN - Massa yang tersebar secara geografis: Dipisahkan pulau, laut, hutan,
gunung
- Karakteristik individu berbeda >> Besar – Kecil, Tua – Muda, Lelaki –
Perempuan,
Pintar – Bodoh, Presiden – Tukang Sapu, Profesor – Putus Sekolah
PESAN - Verbal dan terprogram
- Bentuk: Berita, Feature, Artikel, Kolom, Foto, Karikatur, Kartun, Tajuk
Rencana, Pojok, Reportase
SALURAN Media Cetak (Suratkabar, Tabloid, Majalah, Buku, Buklet, Leaflet, Folder,
Jurnal dll)
Media Siaran (Audio, misal audio; Audio Visual misal televisi)
Media Proyeksi (Film)
Media Tradisional
Media Internet
FEEDBACK Tidak langsung
21. Gangguan yang
dapat menghambat
proses komunikasi
(Duncan):
Environment distortion, atau
ada gangguan dari lingkungan.
Experience by pass, atau
berbicara tanpa
memperhitungkan pengalaman
komunikan.
Use of technical term, atau
berbicara dengan menggunakan
istilah-istilah yang kurang
dimengerti oleh komunikan.
Status gap, atau ada perbedaan
jabatan/kedudukan yang terlalu
jauh antara komunikator dengan
komunikan.
23. I. Listening
(mendengarkan)
• Penelitian oleh Crocker, 1978
menemukan fakta bahwa
dari 300 organisasi yang
diteliti, sebagian besar
menempatkan “listening”
diurutan teratas, sebagai
syarat manajer yang berhasil
• Hearing Vs. Listening
• Hearing – mendengar suara
• Listening – menangkap
makna dari suara yang kita
dengar. Listening requires
paying attention,
interpreting, and
remembering sound stimuli.
24. Active Vs. Passive Listening
• Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti mesin perekam (recorder). Semua
kata dimasukan ke dalam memori (yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat
membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya.
• Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang
menyampaikan pesan (empati). Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi
yang dikemukakan pembicara.
28. 1. Kontak mata
• Bagaimana perasaan anda ketika
melihat orang yang anda ajak bicara
tidak memandang anda, melainkan
memandang ke tempat lain?.
• Seperti juga kebanyakan orang lain,
anda akan mentafsirkan bahwa
orang tersebut mungkin tidak
tertarik akan apa yang anda
bicarakan.
• Anda mendengarkan dengan telinga
anda, namun orang lain menilai
apakah anda mendengarkan atau
tidak, dengan melihat mata anda.
29. 2. Anggukan kepala dan
ekspresikan wajah
penuh perhatian
• Pendengar yang efektif menaruh
minat atas apa yang sedang
diucapkan orang lain dengan
memberikan tanda “nonverbal”.
• Menganggukan kepala, mengerutkan
wajah, tertawa ketika pembicara
mencoba melontarkan humor,
menggeser posisi duduk ke arah
pembicara, dan lain sebagainya.
30. 3. Cegah tindakan
atau gerakan
yang berkesan
negatif
• Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan
orang lain, jangan terlampau sering melihat atau
melirik ke arah jam, memainkan pinsil,
membuka-buka halaman buku, atau
mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan
dengan isi pembicaraan.
• Tindakan-tindakan tersebut mengesankan
bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa
yang sedang diutarakan pembicara.
31. 4. Ajukan
pertanyaan
• Pendengar yang kritis
menganalisis apa yang
didengarkannya, dan lalu
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang relevan.
• Perilaku ini memberikan
keyakinan kepada
pembicara bahwa anda
memang benar-benar
mendengarkan.
32. 5. Uraikan
apa yang
didengar
dengan kata-
kata sendiri
• Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata pembicara) “
“Apakah itu artinya adalah …….. (kata-kata anda sendiri)?”
Ada dua alasan perilaku ini ditampilkan.
• Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-
baik isi pembicaraan.
• Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah
mentafsirkan kata-kata pembicara.
33. 6. Hindarkan
menginterupsi atau
memotong pembicaraan
• Beri kesempatan kepada
pembicara untuk menyelesaikan
isi pembicaraannya. Setelah itu
baru anda boleh mengajukan
pertanyaan atau memberikan
komentar.
• Biasakan untuk bersabar
mendengarkan pembicaraan
orang lain.
34. 7. Jangan terlalu
banyak bicara
• Memang, sebagian besar kita
lebih suka mengemukakan
gagasan kita ketimbang harus
mendengarkan gagasan orang
lain.
• Namun ketika kita sedang dalam
posisi sebagai pendengar yang
baik, tahanlah untuk tidak
banyak bicara.
36. II. Providing feedback
(memberikan umpan
balik)
• Umpan balik ??
• Setiap bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada seseorang
dengan tujuan agar orang
tersebut mengetahui dampak
perilakunya terhadap anda atau
orang lain
37. Feedback Positif
dan Negatif
• Umpan-balik positif lebih bisa
diterima daripada yang negatif. Hal ini
bisa dipahami karena sebagian besar
manusia lebih menyukai “good news”
ketimbang “bad news”.
• Agar umpan balik negatif bisa
diterima, maka utarakan seobyektif
mungkin disertai oleh informasi atau
data lain yang mendukung.
39. 1. Fokuskan
pada perilaku
yang spesifik.
Hindarkan kalimat seperti ini :
“ Perilakumu sangat jelek” atau
“Saya sangat terkesan pada
pekerjaan anda”.
Lebih baik jika kita katakan :
“Kemarin Anda terlambat
sepuluh menit” atau “Laporan
keuangan yang Anda susun
mudah dimengerti”
40. 2. Jaga agar tetap
bersifat
“impersonal”.
Upayakan, walau anda dalam situasi
marah sekali pun, jangan mengkritik
kepribadian seseorang. Misal:
“Dasar pemalas, pembohong”
atau kata-kata yang menunjukan
sifat seseorang.
Lebih baik kritik tindakannya Misal :
“Dalam satu minggu ini Anda sudah
dua hari tidak masuk tanpa
pemberitahuan”
41. 3. Segera
Umpan-balik akan sangat bermakna bagi pihak penerima, jika dilakukan segera setelah
perilaku tertentu ditampilkan.
Misalkan memberikan tepuk tangan atas tampilan pembicara, atau teguran sopan atas
pelanggaran yang dilakukan seseorang
42. 4. Dipahami
Pihak yang diberi umpan balik
harus mengerti isi dari umpan
balik yang dilontarkan
kepadanya
45. Definisi : Komunikasi tatap muka yang
dilakukan dengan sengaja oleh
seseorang dengan tujuan agar pihak lain
mau mengikuti dengan sukarela
kehendak seseorang tadi.
46. Strategi Membujuk
Ada tiga strategi yang
umumnya dilakukan dalam
membujuk seseorang
untuk melakukan sesuatu.
1. Kredibilitas (anda
bisa dipercaya)
2. Nalar(isinya masuk
akal)
3. Sentuhan
emosional
(memunculkan
perasaan suka)
47. Taktik
pembujukan
1. Memberikan kemudahan secara aktif (active facilitative).
Kita harus melakukan persiapan matang guna meyakinkan
pihak yang akan kita bujuk. Misalnya dengan
mempersiapkan data atau informasi yang diperlukan.
2. Memberikan kemudahan pasif (passive facilitative).
Kadang, justru tidak melakukan tindakan apa pun, upaya
membujuk seseorang akan lebih berhasil. Tenang, sabar
menunggu, memberikan kesempatan berpikir.
49. 1. Bangun
kredibilitas
• Kembangkan pengetahuan anda
di bidang pekerjaan yang
memerlukan bantuan orang
lain.
• Jaga hubungan dekat dan akrab
• Sajikan informasi yang dapat
diandalkan.
• Kembangkan rasa saling percaya
• Lakukan presentasi yang
dinamis
• Minta bantuan pihak ketiga
50. 2. Gunakan pendekatan positif dan
bijaksana
Kita harus berasumsi bahwa pihak
yang akan kita bujuk adalah orang
yang pintar dan dewasa. Jangan
meremehkannya. Hormat, sopan,
dan bijak.
3. Jelaskan dengan baik maksud kita
Kita harus mengerti sekali sekali apa
yang kita inginkan. Persiapkan dan
pelajari secara cermat apa yang
menjadi tujuan kita yang sebenarnya.
51. 4. Sajikan bukti yang kuat guna
mendukung permintaan kita.
Kita harus mampu menjelaskan mengapa
permintaan kita penting, dengan cara
memberikan bukti yang mendukung
5. Sesuaikan alasan permintaan kita
dengan karakteristik orang yang kita
bujuk.
Jika orang yang kita bujuk termasuk
orang yang cerdas dan rasional, alasan
yang harus dikemukakan juga harus bisa
logis (diterima oleh akal)
52. 6. Perhatikan kepentingan
pihak yang sedang kita
bujuk.
Kita harus
memperrtimbangkan
keuntungan apa yang bisa
diperoleh pihak yang
kitabujuk, jika dia bersedia
memenuhi permintaan kita.
7. Sentuh aspek
emosionalnya
Kadang alasan rasional dan
obyektif belum cukup, maka
sentuh hal-hal yang bisa
membangkitkan luapan
emosi pihak yang kita bujuk
54. 3 pemikiran
tentang
konflik
• Pandangan Tradisional : semua bentuk konflik harus
dihindarkan.
• Pandangan “Human Relations” : konflik adalah sesuatu yang
natural yang senantiasa ada dalam semua kelompok dan
organisasi, tidak bisa dihindari – bahkan positif – diterima.
• Pandangan Interaksionis : konflik tidak hanya merupakan
kekuatan positif, bahkan sangat diperlukan untuk
meningkatkan kinerja kelompok. – diciptakan.
55. Jenis konflik
1. Functional Conflict : Conflict that supports the
goals of the group and improves its
performance. – viable, self-critical, innovative.
2. Dysfunctional Conflict : Conflict that hinders
group performance – disruptive, chaotic,
uncooperative
56. Level of Conflict and Unit Performance
Level of conflictLow High
High
Unit
Performance
A B C
Optimal
57. Conflict and Unit Performance
Situation Level of
Conflict
Type of
Conflict
Unit’s Internal
Characteristics
Unit
Performance
Outcome
A
Low
or
none
Dysfunctional
Apathetic
Stagnant
Non-responsive to
change
Lack of new ideas
Low
B Optimal Functional
Viable
Self-critical
innovative
High
C High Dysfunctional
Disruptive
Chaotic
Uncooperative
Low
58. Gaya Menghadapi Konflik
1. Kronfontatif / agresif. “I win, you lose”
2. Asertif / persuasif / kolaborasi. “I win, you win”
3. Koperatif / konsiliasi. “I lose , you lose”
4. Menghindar / akomodasi. “I lose, you win”