SlideShare a Scribd company logo
Ketrampilan Interpersonal
Membangun Komunikasi yang Efektif
www.humanikaconsulting.com
Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Managing Director of Humanika Amanah Indonesia
– Humanika Consulting
• Managing Director of Humanika Bisnis Digital –
hipotest.com
• Ahli Senior di Komite Kebijakan Pengelolaan
Kinerja Organisasi dan SDM (KPKOS) Dewan
Pengawas BPJS Ketenagakerjaan
• Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas
Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku “SOBAT” Elexmedia Gramedia 2016
• Organizational Development Expertise
• Pengembang Alat Tes minat bakat BRIGHT dan
Sistem Tes Psikologi berbasis aplikasi di
hipotest.com
• Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di
Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pancasila Bidang MSDM
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• Mathematics: Cryptology sekolah ikatan dinas
Sandi Negara
3
Ketrampilan
Interpersonal
• Kemampuan, kesanggupan, kepandaian atau kemahiran seseorang dalam
mengerjakan sesuatu.
• Memiliki konsep diri dan berkepribadian yang kuat.
• Meningkatkan potensi diri menjadi pribadi yang mempunyai kompetensi
dibidangnya.
• Percaya diri dan mengasah kemampuan berkomunikasi.
• Berpenampilan menarik dan menyenangkan.
• Meningkatkan human relations dalam kehidupan bermasyarakat dan organisasi.
• Meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan dapat bekerjasama dalam Tim.
Ketrampilan
Interpersonal
• Merupakan salah satu soft skill yang banyak diminta oleh
perusahaan untuk berbagai jabatan dan posisi
• Interpersonal Skill bukan merupakan bagian dari karakter
kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan merupakan
ketrampilan yang bisa dipelajari
• Interpersonal Skill yang baik dapat dibangun dari kemampuan
mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif dan
efektif
Ketrampilan
Interpersonal
(Stephen P. Robbins,1989)
A B
Listening
Goal setting
Providing feedback
Empowering people
Coaching Interviewing
Persuading
Politicking
Running meetings Resolving conflictsNegotiating
Building Teams
Teori Hubungan
Antar Manusia
1. Teori hubungan Biologis :
manusia dapat berhubungan
dengan manusia lain dengan
menggunakan anggota badan.
• Hubungan sesama manusia
dengan menggunakan
anggota badan disebut
sebagai komunikasi non
verbal atau komunikasi
yang dilakukan tanpa kata-
kata atau bahasa.
• Jenis-jenis komunikasi
nonverbal ini meliputi :
8
A. Kinesic, ialah komunikasi
nonverbal yang dilakukan
dengan anggota badan.
B. Oculesic, ialah komunikasi
nonverbal yang dilakukan
dengan mata
9
C. Proxemic,
ialah komunikasi
nonverbal yang
dilakukan dengan
mengatur jarak
tubuh.
Teori Hubungan
Antar Manusia
• 2. Teori hubungan Ekonomis :
manusia itu akan berhubungan
dengan manusia lain karena
terdesak kebutuhan ekonomi.
• 3. Teori hubungan Estetis :
estetika yang berarti keindahan,
dan menurut teori ini manusia
itu akan selalu ingin
berhubungan dengan manusia
lain yang dianggap mempunyai
keindahan.
• 4. Teori hubungan Etis :
menurut teori ini hubungan
sesama manusia itu bersifat
wajib
• (Emmanuel Levinas )
Hubungan
timbal balik
antar manusia
( Gilin dan
Gilin )
Interaksi sosial yang bersifat Asosiatif ( mengakrabkan
hubungan antar manusia):
• Akomodatif : sikap suka menampung atau menghargai
pendapat orang lain
• Asimilasi (Pembaruan) : sikap suka menekankan hal-hal
yang sama dan mengabaikan hal yg tidak sama antara diri
kita dengan orang lain
• Akulturasi : sikap suka mengalah atau tidak memaksa
pendapat kepada orang lain , juga suka mengubah
kebiasaan buruk .
Interaksi sosial yang
bersifat Desosiatif atau
merengangkan hubungan
antar manusia :
• Kompetisi, sikap suka mengajak
bersaing atau bertanding.
• Kontraversi, sikap suka ngambek
atau diam tapi mendongkol.
• Konflik, sikap suka menentang
atau menantang
KOMUNIKASI
• Suatu proses saling bertukar tanda-tanda informasi
antara beberapa partisipan dalam suatu waktu
(Schramm, 1973).
• Partisipan boleh individu, kelompok atau institusi
dalam suatu situasi komunikasi.
• Tanda-tanda informasi bisa bersifat verbal (kata, angka
dll, baik lisan atau tertulis); nonverbal (ekspresi, bahasa
tubuh, pakaian, warna, musik, waktu, ruang, rasa,
sentuhan dan bau); serta paralinguistik (kualitas suara,
kecepatan bicara, tekanan suara). (DeLozier, 1976)
SIAPA mengatakan APA lewat SALURAN apa kepada SIAPA
dengan akibat BAGAIMANA
UNSUR
KOMUNIKASI
• Komunikator (Sumber komunikasi) >> Berupa ide yang
tujuannya untuk disampaikan
• Encoder (Pengkode) >> Bagaimana ia mengekspresikan
tujuan tersebut dalam bentuk pesan
• Message (Pesan) >> Simbol-simbol informasi
• Channel (Saluran) >> Media penyampaian pesan
• Komunikan (Penerima) >> Target komunikasi
• Decoder (Penterjemah sandi) >> Yang menterjemahkan kode
pesan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti penerima
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
PESAN
UMPAN BALIK
-NILAI
-PERSEPSI
-SIKAP
-EMOSI
-KEBUTUHAN
-PENGALAMAN
-PERILAKU NON
VERBAL
-NILAI
-PERSEPSI
-SIKAP
-EMOSI
-KEBUTUHAN
-PENGALAMAN
-PERILAKU NON
VERBAL
Bentuk
Komunikasi
Antar Pribadi
• Komunikasi Verbal yang bisa
berupa
• Komunikasi
lisan/verbal (7%)
• Komunikasi tertulis
• Komunikasi Non Verbal
meliputi:
• Kualitas suara (38%)
• Ekspresi wajah
• Isyarat
• Posisi tubuh
(55%)
JENIS KOMUNIKASI
UNSUR
JENIS
KOMUNI-
KATOR
KOMUNIKAN PESAN SALURAN FEED
BACK
INTRA
PERSONAL
Sama dengan
komunikan
Sama dengan
komunikator
Verbal, tidak tertulis
atau lisan, tapi
dalam hati
Tak
Dibutuhkan
Ada
INTER
PERSONAL
Satu orang Satu orang lainnya Verbal, nonverbal,
paralinguistik.
Tak
Dibutuhkan
Ada
KELOMPOK Satu atau lebih Kelompok orang yang
komunikasinya masih
bisa dikontrol
Verbal, nonverbal,
paralinguistik.
Tak
Dibutuhkan
Ada
MASSA Institusi Massa (orang
banyak)
Verbal, terprogram Mutlak ada Tidak
langsung
KOMUNIKASI MASSA
UNSUR URAIAN
KOMUNIKATOR Institusi:
1. Instansi pemerintah (Pusat – Daerah, Provinsi – Desa, Vertikal –
Horizontal, Sipil - Militer dst)
2. Swasta (Redaksi media >> Cetak, Elektronik
3. Lembaga penelitian >> Puslit, Balit dsb.
KOMUNIKAN - Massa yang tersebar secara geografis: Dipisahkan pulau, laut, hutan,
gunung
- Karakteristik individu berbeda >> Besar – Kecil, Tua – Muda, Lelaki –
Perempuan,
Pintar – Bodoh, Presiden – Tukang Sapu, Profesor – Putus Sekolah
PESAN - Verbal dan terprogram
- Bentuk: Berita, Feature, Artikel, Kolom, Foto, Karikatur, Kartun, Tajuk
Rencana, Pojok, Reportase
SALURAN Media Cetak (Suratkabar, Tabloid, Majalah, Buku, Buklet, Leaflet, Folder,
Jurnal dll)
Media Siaran (Audio, misal audio; Audio Visual misal televisi)
Media Proyeksi (Film)
Media Tradisional
Media Internet
FEEDBACK Tidak langsung
Gangguan yang
dapat menghambat
proses komunikasi
(Duncan):
Environment distortion, atau
ada gangguan dari lingkungan.
Experience by pass, atau
berbicara tanpa
memperhitungkan pengalaman
komunikan.
Use of technical term, atau
berbicara dengan menggunakan
istilah-istilah yang kurang
dimengerti oleh komunikan.
Status gap, atau ada perbedaan
jabatan/kedudukan yang terlalu
jauh antara komunikator dengan
komunikan.
I. Listening
(mendengarkan)
I. Listening
(mendengarkan)
• Penelitian oleh Crocker, 1978
menemukan fakta bahwa
dari 300 organisasi yang
diteliti, sebagian besar
menempatkan “listening”
diurutan teratas, sebagai
syarat manajer yang berhasil
• Hearing Vs. Listening
• Hearing – mendengar suara
• Listening – menangkap
makna dari suara yang kita
dengar. Listening requires
paying attention,
interpreting, and
remembering sound stimuli.
Active Vs. Passive Listening
• Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti mesin perekam (recorder). Semua
kata dimasukan ke dalam memori (yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat
membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya.
• Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang
menyampaikan pesan (empati). Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi
yang dikemukakan pembicara.
Types of Listening
Mendengar
Melibatkan:
Pendengar
yang
efektif
1. Kontak mata
• Bagaimana perasaan anda ketika
melihat orang yang anda ajak bicara
tidak memandang anda, melainkan
memandang ke tempat lain?.
• Seperti juga kebanyakan orang lain,
anda akan mentafsirkan bahwa
orang tersebut mungkin tidak
tertarik akan apa yang anda
bicarakan.
• Anda mendengarkan dengan telinga
anda, namun orang lain menilai
apakah anda mendengarkan atau
tidak, dengan melihat mata anda.
2. Anggukan kepala dan
ekspresikan wajah
penuh perhatian
• Pendengar yang efektif menaruh
minat atas apa yang sedang
diucapkan orang lain dengan
memberikan tanda “nonverbal”.
• Menganggukan kepala, mengerutkan
wajah, tertawa ketika pembicara
mencoba melontarkan humor,
menggeser posisi duduk ke arah
pembicara, dan lain sebagainya.
3. Cegah tindakan
atau gerakan
yang berkesan
negatif
• Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan
orang lain, jangan terlampau sering melihat atau
melirik ke arah jam, memainkan pinsil,
membuka-buka halaman buku, atau
mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan
dengan isi pembicaraan.
• Tindakan-tindakan tersebut mengesankan
bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa
yang sedang diutarakan pembicara.
4. Ajukan
pertanyaan
• Pendengar yang kritis
menganalisis apa yang
didengarkannya, dan lalu
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang relevan.
• Perilaku ini memberikan
keyakinan kepada
pembicara bahwa anda
memang benar-benar
mendengarkan.
5. Uraikan
apa yang
didengar
dengan kata-
kata sendiri
• Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata pembicara) “
“Apakah itu artinya adalah …….. (kata-kata anda sendiri)?”
Ada dua alasan perilaku ini ditampilkan.
• Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-
baik isi pembicaraan.
• Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah
mentafsirkan kata-kata pembicara.
6. Hindarkan
menginterupsi atau
memotong pembicaraan
• Beri kesempatan kepada
pembicara untuk menyelesaikan
isi pembicaraannya. Setelah itu
baru anda boleh mengajukan
pertanyaan atau memberikan
komentar.
• Biasakan untuk bersabar
mendengarkan pembicaraan
orang lain.
7. Jangan terlalu
banyak bicara
• Memang, sebagian besar kita
lebih suka mengemukakan
gagasan kita ketimbang harus
mendengarkan gagasan orang
lain.
• Namun ketika kita sedang dalam
posisi sebagai pendengar yang
baik, tahanlah untuk tidak
banyak bicara.
II. Providing feedback (memberikan
umpan balik)
II. Providing feedback
(memberikan umpan
balik)
• Umpan balik ??
• Setiap bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada seseorang
dengan tujuan agar orang
tersebut mengetahui dampak
perilakunya terhadap anda atau
orang lain
Feedback Positif
dan Negatif
• Umpan-balik positif lebih bisa
diterima daripada yang negatif. Hal ini
bisa dipahami karena sebagian besar
manusia lebih menyukai “good news”
ketimbang “bad news”.
• Agar umpan balik negatif bisa
diterima, maka utarakan seobyektif
mungkin disertai oleh informasi atau
data lain yang mendukung.
Beberapa Tips Pemberian
Umpan Balik
1. Fokuskan
pada perilaku
yang spesifik.
Hindarkan kalimat seperti ini :
“ Perilakumu sangat jelek” atau
“Saya sangat terkesan pada
pekerjaan anda”.
Lebih baik jika kita katakan :
“Kemarin Anda terlambat
sepuluh menit” atau “Laporan
keuangan yang Anda susun
mudah dimengerti”
2. Jaga agar tetap
bersifat
“impersonal”.
Upayakan, walau anda dalam situasi
marah sekali pun, jangan mengkritik
kepribadian seseorang. Misal:
“Dasar pemalas, pembohong”
atau kata-kata yang menunjukan
sifat seseorang.
Lebih baik kritik tindakannya Misal :
“Dalam satu minggu ini Anda sudah
dua hari tidak masuk tanpa
pemberitahuan”
3. Segera
Umpan-balik akan sangat bermakna bagi pihak penerima, jika dilakukan segera setelah
perilaku tertentu ditampilkan.
Misalkan memberikan tepuk tangan atas tampilan pembicara, atau teguran sopan atas
pelanggaran yang dilakukan seseorang
4. Dipahami
Pihak yang diberi umpan balik
harus mengerti isi dari umpan
balik yang dilontarkan
kepadanya
III. Persuading -
Membujuk
Definisi : Komunikasi tatap muka yang
dilakukan dengan sengaja oleh
seseorang dengan tujuan agar pihak lain
mau mengikuti dengan sukarela
kehendak seseorang tadi.
Strategi Membujuk
Ada tiga strategi yang
umumnya dilakukan dalam
membujuk seseorang
untuk melakukan sesuatu.
1. Kredibilitas (anda
bisa dipercaya)
2. Nalar(isinya masuk
akal)
3. Sentuhan
emosional
(memunculkan
perasaan suka)
Taktik
pembujukan
1. Memberikan kemudahan secara aktif (active facilitative).
Kita harus melakukan persiapan matang guna meyakinkan
pihak yang akan kita bujuk. Misalnya dengan
mempersiapkan data atau informasi yang diperlukan.
2. Memberikan kemudahan pasif (passive facilitative).
Kadang, justru tidak melakukan tindakan apa pun, upaya
membujuk seseorang akan lebih berhasil. Tenang, sabar
menunggu, memberikan kesempatan berpikir.
Ketrampilan membujuk
1. Bangun
kredibilitas
• Kembangkan pengetahuan anda
di bidang pekerjaan yang
memerlukan bantuan orang
lain.
• Jaga hubungan dekat dan akrab
• Sajikan informasi yang dapat
diandalkan.
• Kembangkan rasa saling percaya
• Lakukan presentasi yang
dinamis
• Minta bantuan pihak ketiga
2. Gunakan pendekatan positif dan
bijaksana
Kita harus berasumsi bahwa pihak
yang akan kita bujuk adalah orang
yang pintar dan dewasa. Jangan
meremehkannya. Hormat, sopan,
dan bijak.
3. Jelaskan dengan baik maksud kita
Kita harus mengerti sekali sekali apa
yang kita inginkan. Persiapkan dan
pelajari secara cermat apa yang
menjadi tujuan kita yang sebenarnya.
4. Sajikan bukti yang kuat guna
mendukung permintaan kita.
Kita harus mampu menjelaskan mengapa
permintaan kita penting, dengan cara
memberikan bukti yang mendukung
5. Sesuaikan alasan permintaan kita
dengan karakteristik orang yang kita
bujuk.
Jika orang yang kita bujuk termasuk
orang yang cerdas dan rasional, alasan
yang harus dikemukakan juga harus bisa
logis (diterima oleh akal)
6. Perhatikan kepentingan
pihak yang sedang kita
bujuk.
Kita harus
memperrtimbangkan
keuntungan apa yang bisa
diperoleh pihak yang
kitabujuk, jika dia bersedia
memenuhi permintaan kita.
7. Sentuh aspek
emosionalnya
Kadang alasan rasional dan
obyektif belum cukup, maka
sentuh hal-hal yang bisa
membangkitkan luapan
emosi pihak yang kita bujuk
IV. Resolving
Conflicts
3 pemikiran
tentang
konflik
• Pandangan Tradisional : semua bentuk konflik harus
dihindarkan.
• Pandangan “Human Relations” : konflik adalah sesuatu yang
natural yang senantiasa ada dalam semua kelompok dan
organisasi, tidak bisa dihindari – bahkan positif – diterima.
• Pandangan Interaksionis : konflik tidak hanya merupakan
kekuatan positif, bahkan sangat diperlukan untuk
meningkatkan kinerja kelompok. – diciptakan.
Jenis konflik
1. Functional Conflict : Conflict that supports the
goals of the group and improves its
performance. – viable, self-critical, innovative.
2. Dysfunctional Conflict : Conflict that hinders
group performance – disruptive, chaotic,
uncooperative
Level of Conflict and Unit Performance
Level of conflictLow High
High
Unit
Performance
A B C
Optimal
Conflict and Unit Performance
Situation Level of
Conflict
Type of
Conflict
Unit’s Internal
Characteristics
Unit
Performance
Outcome
A
Low
or
none
Dysfunctional
Apathetic
Stagnant
Non-responsive to
change
Lack of new ideas
Low
B Optimal Functional
Viable
Self-critical
innovative
High
C High Dysfunctional
Disruptive
Chaotic
Uncooperative
Low
Gaya Menghadapi Konflik
1. Kronfontatif / agresif. “I win, you lose”
2. Asertif / persuasif / kolaborasi. “I win, you win”
3. Koperatif / konsiliasi. “I lose , you lose”
4. Menghindar / akomodasi. “I lose, you win”
Resolving Conflict
Learning and Giving for Better Indonesia
www.humanikaconsulting.com

More Related Content

What's hot

Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniPentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Seta Wicaksana
 
Tantangan pendidikan abad 21 preview
Tantangan pendidikan abad 21 previewTantangan pendidikan abad 21 preview
Tantangan pendidikan abad 21 preview
Teguh Andoria
 
Psikologi Bisnis I part 1
Psikologi Bisnis I part 1Psikologi Bisnis I part 1
Psikologi Bisnis I part 1
Seta Wicaksana
 
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada Anak
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada AnakPeran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada Anak
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada Anak
Seta Wicaksana
 
Berbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative Inquiry
Berbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative InquiryBerbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative Inquiry
Berbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative Inquiry
Seta Wicaksana
 
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaMembangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Seta Wicaksana
 
Mengenal diri (dengan MBTI)
Mengenal diri (dengan MBTI)Mengenal diri (dengan MBTI)
Mengenal diri (dengan MBTI)
Seta Wicaksana
 
5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moral5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
zulazrimadin
 
0.2 34 tema bakat
0.2 34 tema bakat 0.2 34 tema bakat
0.2 34 tema bakat Rama Royani
 
5 kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
5 kemahiran berfikir dalam pendidikan moral5 kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
5 kemahiran berfikir dalam pendidikan moralSafiah Sulaiman
 
Komunikasi & Psikologi Audit (TOTAL 6 HARI)
Komunikasi & Psikologi Audit (TOTAL 6 HARI)Komunikasi & Psikologi Audit (TOTAL 6 HARI)
Komunikasi & Psikologi Audit (TOTAL 6 HARI)
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
Seta Wicaksana
 
Character Building_tien's2018
Character Building_tien's2018Character Building_tien's2018
Character Building_tien's2018
TienYulianti2
 
Eq
EqEq
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP):
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP):Tes Sidik Jari PRiADI (TSP):
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP):
Dedi Priadi
 
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP)
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP) Tes Sidik Jari PRiADI (TSP)
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP)
Dedi Priadi
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
Rahmat Suparman
 
Pelatihan Leadership Skills
Pelatihan Leadership SkillsPelatihan Leadership Skills
Pelatihan Leadership Skills
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Beat your boss for slide share
Beat your boss for slide shareBeat your boss for slide share
Beat your boss for slide share
Mohamad BudiSusetio
 
Character building
Character buildingCharacter building
Character building
Makhsun Al Makky
 

What's hot (20)

Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak diniPentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
Pentingnya mengetahui minat bakat sejak dini
 
Tantangan pendidikan abad 21 preview
Tantangan pendidikan abad 21 previewTantangan pendidikan abad 21 preview
Tantangan pendidikan abad 21 preview
 
Psikologi Bisnis I part 1
Psikologi Bisnis I part 1Psikologi Bisnis I part 1
Psikologi Bisnis I part 1
 
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada Anak
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada AnakPeran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada Anak
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada Anak
 
Berbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative Inquiry
Berbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative InquiryBerbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative Inquiry
Berbagi kebahagiaan dengan Menggunakan Appreciative Inquiry
 
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaMembangun komunikasi efektif di dalam keluarga
Membangun komunikasi efektif di dalam keluarga
 
Mengenal diri (dengan MBTI)
Mengenal diri (dengan MBTI)Mengenal diri (dengan MBTI)
Mengenal diri (dengan MBTI)
 
5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moral5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
5.kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
 
0.2 34 tema bakat
0.2 34 tema bakat 0.2 34 tema bakat
0.2 34 tema bakat
 
5 kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
5 kemahiran berfikir dalam pendidikan moral5 kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
5 kemahiran berfikir dalam pendidikan moral
 
Komunikasi & Psikologi Audit (TOTAL 6 HARI)
Komunikasi & Psikologi Audit (TOTAL 6 HARI)Komunikasi & Psikologi Audit (TOTAL 6 HARI)
Komunikasi & Psikologi Audit (TOTAL 6 HARI)
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Character Building_tien's2018
Character Building_tien's2018Character Building_tien's2018
Character Building_tien's2018
 
Eq
EqEq
Eq
 
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP):
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP):Tes Sidik Jari PRiADI (TSP):
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP):
 
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP)
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP) Tes Sidik Jari PRiADI (TSP)
Tes Sidik Jari PRiADI (TSP)
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
Pelatihan Leadership Skills
Pelatihan Leadership SkillsPelatihan Leadership Skills
Pelatihan Leadership Skills
 
Beat your boss for slide share
Beat your boss for slide shareBeat your boss for slide share
Beat your boss for slide share
 
Character building
Character buildingCharacter building
Character building
 

Similar to Ketrampilan interpersonal membangun komunikasi yang efektif

komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdf
ParakangPoppo
 
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA.pptx
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA.pptxKOMUNIKASI ANTAR MANUSIA.pptx
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA.pptx
iqbal2627
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
muhammad hamdi
 
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
hendroalfarizi
 
transactional analysis/ ERIC BERNE
 transactional analysis/ ERIC BERNE transactional analysis/ ERIC BERNE
transactional analysis/ ERIC BERNE
zakwan azhar
 
04
0404
Pelatihan Komunikasi Efektif
Pelatihan Komunikasi EfektifPelatihan Komunikasi Efektif
Pelatihan Komunikasi Efektif
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Smart Communication
Smart CommunicationSmart Communication
Smart Communication
harsemadi
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
BhinekaTemplate
 
Jenis kecerdasan emosi
Jenis kecerdasan emosiJenis kecerdasan emosi
Jenis kecerdasan emosifiro HAR
 
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxMATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
EmanuelFernandez43
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
muhammad hamdi
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
CandraDewi69
 
KONSEP DIRI
KONSEP DIRIKONSEP DIRI
KONSEP DIRI
Azhari Baedlawi
 
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.pptBAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
lisa hidayati
 
konsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalkonsep diri interpersonal
konsep diri interpersonal
Indra Irawan
 
Modul TM3 PAK Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
Modul TM3 PAK  Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptxModul TM3 PAK  Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
Modul TM3 PAK Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
memaulanas
 
Bab i psikologi
Bab i psikologiBab i psikologi
Bab i psikologiAharra
 
Etiket pergaulan
Etiket pergaulanEtiket pergaulan
Etiket pergaulan
Queen Lea
 
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNMembangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Seta Wicaksana
 

Similar to Ketrampilan interpersonal membangun komunikasi yang efektif (20)

komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdf
 
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA.pptx
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA.pptxKOMUNIKASI ANTAR MANUSIA.pptx
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA.pptx
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
 
transactional analysis/ ERIC BERNE
 transactional analysis/ ERIC BERNE transactional analysis/ ERIC BERNE
transactional analysis/ ERIC BERNE
 
04
0404
04
 
Pelatihan Komunikasi Efektif
Pelatihan Komunikasi EfektifPelatihan Komunikasi Efektif
Pelatihan Komunikasi Efektif
 
Smart Communication
Smart CommunicationSmart Communication
Smart Communication
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
 
Jenis kecerdasan emosi
Jenis kecerdasan emosiJenis kecerdasan emosi
Jenis kecerdasan emosi
 
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxMATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
 
KONSEP DIRI
KONSEP DIRIKONSEP DIRI
KONSEP DIRI
 
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.pptBAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
 
konsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalkonsep diri interpersonal
konsep diri interpersonal
 
Modul TM3 PAK Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
Modul TM3 PAK  Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptxModul TM3 PAK  Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
Modul TM3 PAK Etik UMB - Potensi - SAL- 2022.pptx
 
Bab i psikologi
Bab i psikologiBab i psikologi
Bab i psikologi
 
Etiket pergaulan
Etiket pergaulanEtiket pergaulan
Etiket pergaulan
 
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNMembangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
 

More from Seta Wicaksana

Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)
Seta Wicaksana
 
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)
Seta Wicaksana
 
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)
Seta Wicaksana
 
Organizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with CultureOrganizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with Culture
Seta Wicaksana
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Seta Wicaksana
 
Organizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful BusinessOrganizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful Business
Seta Wicaksana
 
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Seta Wicaksana
 
Understanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business ProcessUnderstanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business Process
Seta Wicaksana
 
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence JourneyHC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
Seta Wicaksana
 
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesBusiness Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Seta Wicaksana
 
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquiryStrategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Seta Wicaksana
 
Developing Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesDeveloping Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and Values
Seta Wicaksana
 
The Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRMThe Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRM
Seta Wicaksana
 
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCATransformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Seta Wicaksana
 
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningUsing Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Seta Wicaksana
 
The Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance ManagementThe Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance Management
Seta Wicaksana
 
Integrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management PracticesIntegrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management Practices
Seta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Seta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Seta Wicaksana
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Seta Wicaksana
 

More from Seta Wicaksana (20)

Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)
 
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)
 
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)
 
Organizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with CultureOrganizational Transformation Lead with Culture
Organizational Transformation Lead with Culture
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Organizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful BusinessOrganizational Structure Running A Successful Business
Organizational Structure Running A Successful Business
 
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...
 
Understanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business ProcessUnderstanding Business Function and Business Process
Understanding Business Function and Business Process
 
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence JourneyHC Company Profile 2024 Excellence Journey
HC Company Profile 2024 Excellence Journey
 
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesBusiness Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive Advantages
 
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquiryStrategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
Strategic Management Organization objective with Appreciative Inquiry
 
Developing Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesDeveloping Organization's Vision, Mission and Values
Developing Organization's Vision, Mission and Values
 
The Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRMThe Future of Business, Organization and HRM
The Future of Business, Organization and HRM
 
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCATransformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCA
 
Using Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower PlanningUsing Workload Analysis for Manpower Planning
Using Workload Analysis for Manpower Planning
 
The Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance ManagementThe Talent Management Navigator Performance Management
The Talent Management Navigator Performance Management
 
Integrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management PracticesIntegrating Talent Management Practices
Integrating Talent Management Practices
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coaching
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Leading
 
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingChanging Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through Participating
 

Recently uploaded

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHANPAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
AnandaFitriaRahmadan
 
akreditasi fktp bahan ajar dari lembaga.pptx
akreditasi fktp bahan ajar dari lembaga.pptxakreditasi fktp bahan ajar dari lembaga.pptx
akreditasi fktp bahan ajar dari lembaga.pptx
badzwow1
 
Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptx
Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptxMateri Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptx
Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptx
nurmaladewiwatukila
 
4657_ACC Sesditjen_surat edaran SIAR 2024.pdf
4657_ACC Sesditjen_surat edaran SIAR 2024.pdf4657_ACC Sesditjen_surat edaran SIAR 2024.pdf
4657_ACC Sesditjen_surat edaran SIAR 2024.pdf
sigitpurwanto62
 
PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI).pptx
PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI).pptxPPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI).pptx
PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI).pptx
shiran23
 
Materi Kuliah Pemasaran Teori RATOC - Resource Advantage Theory
Materi Kuliah Pemasaran Teori RATOC - Resource Advantage TheoryMateri Kuliah Pemasaran Teori RATOC - Resource Advantage Theory
Materi Kuliah Pemasaran Teori RATOC - Resource Advantage Theory
NizaNurAzizah
 
Kumpulan Latihan Soal SKD CPNS 2024 New Hot
Kumpulan Latihan Soal SKD CPNS 2024 New HotKumpulan Latihan Soal SKD CPNS 2024 New Hot
Kumpulan Latihan Soal SKD CPNS 2024 New Hot
MuhammadZufaldi
 

Recently uploaded (7)

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHANPAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
 
akreditasi fktp bahan ajar dari lembaga.pptx
akreditasi fktp bahan ajar dari lembaga.pptxakreditasi fktp bahan ajar dari lembaga.pptx
akreditasi fktp bahan ajar dari lembaga.pptx
 
Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptx
Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptxMateri Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptx
Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptx
 
4657_ACC Sesditjen_surat edaran SIAR 2024.pdf
4657_ACC Sesditjen_surat edaran SIAR 2024.pdf4657_ACC Sesditjen_surat edaran SIAR 2024.pdf
4657_ACC Sesditjen_surat edaran SIAR 2024.pdf
 
PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI).pptx
PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI).pptxPPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI).pptx
PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI).pptx
 
Materi Kuliah Pemasaran Teori RATOC - Resource Advantage Theory
Materi Kuliah Pemasaran Teori RATOC - Resource Advantage TheoryMateri Kuliah Pemasaran Teori RATOC - Resource Advantage Theory
Materi Kuliah Pemasaran Teori RATOC - Resource Advantage Theory
 
Kumpulan Latihan Soal SKD CPNS 2024 New Hot
Kumpulan Latihan Soal SKD CPNS 2024 New HotKumpulan Latihan Soal SKD CPNS 2024 New Hot
Kumpulan Latihan Soal SKD CPNS 2024 New Hot
 

Ketrampilan interpersonal membangun komunikasi yang efektif

  • 1. Ketrampilan Interpersonal Membangun Komunikasi yang Efektif www.humanikaconsulting.com
  • 2. Seta A. Wicaksana 0811 19 53 43 wicaksana@humanikaconsulting.com • Managing Director of Humanika Amanah Indonesia – Humanika Consulting • Managing Director of Humanika Bisnis Digital – hipotest.com • Ahli Senior di Komite Kebijakan Pengelolaan Kinerja Organisasi dan SDM (KPKOS) Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan • Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Pancasila • Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia • Penulis Buku “SOBAT” Elexmedia Gramedia 2016 • Organizational Development Expertise • Pengembang Alat Tes minat bakat BRIGHT dan Sistem Tes Psikologi berbasis aplikasi di hipotest.com • Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Bidang MSDM • Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia • Mathematics: Cryptology sekolah ikatan dinas Sandi Negara
  • 3. 3
  • 4. Ketrampilan Interpersonal • Kemampuan, kesanggupan, kepandaian atau kemahiran seseorang dalam mengerjakan sesuatu. • Memiliki konsep diri dan berkepribadian yang kuat. • Meningkatkan potensi diri menjadi pribadi yang mempunyai kompetensi dibidangnya. • Percaya diri dan mengasah kemampuan berkomunikasi. • Berpenampilan menarik dan menyenangkan. • Meningkatkan human relations dalam kehidupan bermasyarakat dan organisasi. • Meningkatkan kemampuan menjadi pemimpin dan dapat bekerjasama dalam Tim.
  • 5. Ketrampilan Interpersonal • Merupakan salah satu soft skill yang banyak diminta oleh perusahaan untuk berbagai jabatan dan posisi • Interpersonal Skill bukan merupakan bagian dari karakter kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan merupakan ketrampilan yang bisa dipelajari • Interpersonal Skill yang baik dapat dibangun dari kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif dan efektif
  • 6. Ketrampilan Interpersonal (Stephen P. Robbins,1989) A B Listening Goal setting Providing feedback Empowering people Coaching Interviewing Persuading Politicking Running meetings Resolving conflictsNegotiating Building Teams
  • 7. Teori Hubungan Antar Manusia 1. Teori hubungan Biologis : manusia dapat berhubungan dengan manusia lain dengan menggunakan anggota badan. • Hubungan sesama manusia dengan menggunakan anggota badan disebut sebagai komunikasi non verbal atau komunikasi yang dilakukan tanpa kata- kata atau bahasa. • Jenis-jenis komunikasi nonverbal ini meliputi :
  • 8. 8 A. Kinesic, ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan anggota badan.
  • 9. B. Oculesic, ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan mata 9
  • 10. C. Proxemic, ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan mengatur jarak tubuh.
  • 11. Teori Hubungan Antar Manusia • 2. Teori hubungan Ekonomis : manusia itu akan berhubungan dengan manusia lain karena terdesak kebutuhan ekonomi. • 3. Teori hubungan Estetis : estetika yang berarti keindahan, dan menurut teori ini manusia itu akan selalu ingin berhubungan dengan manusia lain yang dianggap mempunyai keindahan. • 4. Teori hubungan Etis : menurut teori ini hubungan sesama manusia itu bersifat wajib • (Emmanuel Levinas )
  • 12. Hubungan timbal balik antar manusia ( Gilin dan Gilin ) Interaksi sosial yang bersifat Asosiatif ( mengakrabkan hubungan antar manusia): • Akomodatif : sikap suka menampung atau menghargai pendapat orang lain • Asimilasi (Pembaruan) : sikap suka menekankan hal-hal yang sama dan mengabaikan hal yg tidak sama antara diri kita dengan orang lain • Akulturasi : sikap suka mengalah atau tidak memaksa pendapat kepada orang lain , juga suka mengubah kebiasaan buruk .
  • 13. Interaksi sosial yang bersifat Desosiatif atau merengangkan hubungan antar manusia : • Kompetisi, sikap suka mengajak bersaing atau bertanding. • Kontraversi, sikap suka ngambek atau diam tapi mendongkol. • Konflik, sikap suka menentang atau menantang
  • 14. KOMUNIKASI • Suatu proses saling bertukar tanda-tanda informasi antara beberapa partisipan dalam suatu waktu (Schramm, 1973). • Partisipan boleh individu, kelompok atau institusi dalam suatu situasi komunikasi. • Tanda-tanda informasi bisa bersifat verbal (kata, angka dll, baik lisan atau tertulis); nonverbal (ekspresi, bahasa tubuh, pakaian, warna, musik, waktu, ruang, rasa, sentuhan dan bau); serta paralinguistik (kualitas suara, kecepatan bicara, tekanan suara). (DeLozier, 1976)
  • 15. SIAPA mengatakan APA lewat SALURAN apa kepada SIAPA dengan akibat BAGAIMANA
  • 16. UNSUR KOMUNIKASI • Komunikator (Sumber komunikasi) >> Berupa ide yang tujuannya untuk disampaikan • Encoder (Pengkode) >> Bagaimana ia mengekspresikan tujuan tersebut dalam bentuk pesan • Message (Pesan) >> Simbol-simbol informasi • Channel (Saluran) >> Media penyampaian pesan • Komunikan (Penerima) >> Target komunikasi • Decoder (Penterjemah sandi) >> Yang menterjemahkan kode pesan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti penerima
  • 17. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PESAN UMPAN BALIK -NILAI -PERSEPSI -SIKAP -EMOSI -KEBUTUHAN -PENGALAMAN -PERILAKU NON VERBAL -NILAI -PERSEPSI -SIKAP -EMOSI -KEBUTUHAN -PENGALAMAN -PERILAKU NON VERBAL
  • 18. Bentuk Komunikasi Antar Pribadi • Komunikasi Verbal yang bisa berupa • Komunikasi lisan/verbal (7%) • Komunikasi tertulis • Komunikasi Non Verbal meliputi: • Kualitas suara (38%) • Ekspresi wajah • Isyarat • Posisi tubuh (55%)
  • 19. JENIS KOMUNIKASI UNSUR JENIS KOMUNI- KATOR KOMUNIKAN PESAN SALURAN FEED BACK INTRA PERSONAL Sama dengan komunikan Sama dengan komunikator Verbal, tidak tertulis atau lisan, tapi dalam hati Tak Dibutuhkan Ada INTER PERSONAL Satu orang Satu orang lainnya Verbal, nonverbal, paralinguistik. Tak Dibutuhkan Ada KELOMPOK Satu atau lebih Kelompok orang yang komunikasinya masih bisa dikontrol Verbal, nonverbal, paralinguistik. Tak Dibutuhkan Ada MASSA Institusi Massa (orang banyak) Verbal, terprogram Mutlak ada Tidak langsung
  • 20. KOMUNIKASI MASSA UNSUR URAIAN KOMUNIKATOR Institusi: 1. Instansi pemerintah (Pusat – Daerah, Provinsi – Desa, Vertikal – Horizontal, Sipil - Militer dst) 2. Swasta (Redaksi media >> Cetak, Elektronik 3. Lembaga penelitian >> Puslit, Balit dsb. KOMUNIKAN - Massa yang tersebar secara geografis: Dipisahkan pulau, laut, hutan, gunung - Karakteristik individu berbeda >> Besar – Kecil, Tua – Muda, Lelaki – Perempuan, Pintar – Bodoh, Presiden – Tukang Sapu, Profesor – Putus Sekolah PESAN - Verbal dan terprogram - Bentuk: Berita, Feature, Artikel, Kolom, Foto, Karikatur, Kartun, Tajuk Rencana, Pojok, Reportase SALURAN Media Cetak (Suratkabar, Tabloid, Majalah, Buku, Buklet, Leaflet, Folder, Jurnal dll) Media Siaran (Audio, misal audio; Audio Visual misal televisi) Media Proyeksi (Film) Media Tradisional Media Internet FEEDBACK Tidak langsung
  • 21. Gangguan yang dapat menghambat proses komunikasi (Duncan): Environment distortion, atau ada gangguan dari lingkungan. Experience by pass, atau berbicara tanpa memperhitungkan pengalaman komunikan. Use of technical term, atau berbicara dengan menggunakan istilah-istilah yang kurang dimengerti oleh komunikan. Status gap, atau ada perbedaan jabatan/kedudukan yang terlalu jauh antara komunikator dengan komunikan.
  • 23. I. Listening (mendengarkan) • Penelitian oleh Crocker, 1978 menemukan fakta bahwa dari 300 organisasi yang diteliti, sebagian besar menempatkan “listening” diurutan teratas, sebagai syarat manajer yang berhasil • Hearing Vs. Listening • Hearing – mendengar suara • Listening – menangkap makna dari suara yang kita dengar. Listening requires paying attention, interpreting, and remembering sound stimuli.
  • 24. Active Vs. Passive Listening • Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukan ke dalam memori (yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya. • Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati). Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang dikemukakan pembicara.
  • 28. 1. Kontak mata • Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang anda ajak bicara tidak memandang anda, melainkan memandang ke tempat lain?. • Seperti juga kebanyakan orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa orang tersebut mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan. • Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain menilai apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan melihat mata anda.
  • 29. 2. Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh perhatian • Pendengar yang efektif menaruh minat atas apa yang sedang diucapkan orang lain dengan memberikan tanda “nonverbal”. • Menganggukan kepala, mengerutkan wajah, tertawa ketika pembicara mencoba melontarkan humor, menggeser posisi duduk ke arah pembicara, dan lain sebagainya.
  • 30. 3. Cegah tindakan atau gerakan yang berkesan negatif • Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan orang lain, jangan terlampau sering melihat atau melirik ke arah jam, memainkan pinsil, membuka-buka halaman buku, atau mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan isi pembicaraan. • Tindakan-tindakan tersebut mengesankan bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa yang sedang diutarakan pembicara.
  • 31. 4. Ajukan pertanyaan • Pendengar yang kritis menganalisis apa yang didengarkannya, dan lalu mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang relevan. • Perilaku ini memberikan keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benar-benar mendengarkan.
  • 32. 5. Uraikan apa yang didengar dengan kata- kata sendiri • Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata pembicara) “ “Apakah itu artinya adalah …….. (kata-kata anda sendiri)?” Ada dua alasan perilaku ini ditampilkan. • Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik- baik isi pembicaraan. • Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah mentafsirkan kata-kata pembicara.
  • 33. 6. Hindarkan menginterupsi atau memotong pembicaraan • Beri kesempatan kepada pembicara untuk menyelesaikan isi pembicaraannya. Setelah itu baru anda boleh mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar. • Biasakan untuk bersabar mendengarkan pembicaraan orang lain.
  • 34. 7. Jangan terlalu banyak bicara • Memang, sebagian besar kita lebih suka mengemukakan gagasan kita ketimbang harus mendengarkan gagasan orang lain. • Namun ketika kita sedang dalam posisi sebagai pendengar yang baik, tahanlah untuk tidak banyak bicara.
  • 35. II. Providing feedback (memberikan umpan balik)
  • 36. II. Providing feedback (memberikan umpan balik) • Umpan balik ?? • Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap anda atau orang lain
  • 37. Feedback Positif dan Negatif • Umpan-balik positif lebih bisa diterima daripada yang negatif. Hal ini bisa dipahami karena sebagian besar manusia lebih menyukai “good news” ketimbang “bad news”. • Agar umpan balik negatif bisa diterima, maka utarakan seobyektif mungkin disertai oleh informasi atau data lain yang mendukung.
  • 39. 1. Fokuskan pada perilaku yang spesifik. Hindarkan kalimat seperti ini : “ Perilakumu sangat jelek” atau “Saya sangat terkesan pada pekerjaan anda”. Lebih baik jika kita katakan : “Kemarin Anda terlambat sepuluh menit” atau “Laporan keuangan yang Anda susun mudah dimengerti”
  • 40. 2. Jaga agar tetap bersifat “impersonal”. Upayakan, walau anda dalam situasi marah sekali pun, jangan mengkritik kepribadian seseorang. Misal: “Dasar pemalas, pembohong” atau kata-kata yang menunjukan sifat seseorang. Lebih baik kritik tindakannya Misal : “Dalam satu minggu ini Anda sudah dua hari tidak masuk tanpa pemberitahuan”
  • 41. 3. Segera Umpan-balik akan sangat bermakna bagi pihak penerima, jika dilakukan segera setelah perilaku tertentu ditampilkan. Misalkan memberikan tepuk tangan atas tampilan pembicara, atau teguran sopan atas pelanggaran yang dilakukan seseorang
  • 42. 4. Dipahami Pihak yang diberi umpan balik harus mengerti isi dari umpan balik yang dilontarkan kepadanya
  • 43.
  • 45. Definisi : Komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang tadi.
  • 46. Strategi Membujuk Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu. 1. Kredibilitas (anda bisa dipercaya) 2. Nalar(isinya masuk akal) 3. Sentuhan emosional (memunculkan perasaan suka)
  • 47. Taktik pembujukan 1. Memberikan kemudahan secara aktif (active facilitative). Kita harus melakukan persiapan matang guna meyakinkan pihak yang akan kita bujuk. Misalnya dengan mempersiapkan data atau informasi yang diperlukan. 2. Memberikan kemudahan pasif (passive facilitative). Kadang, justru tidak melakukan tindakan apa pun, upaya membujuk seseorang akan lebih berhasil. Tenang, sabar menunggu, memberikan kesempatan berpikir.
  • 49. 1. Bangun kredibilitas • Kembangkan pengetahuan anda di bidang pekerjaan yang memerlukan bantuan orang lain. • Jaga hubungan dekat dan akrab • Sajikan informasi yang dapat diandalkan. • Kembangkan rasa saling percaya • Lakukan presentasi yang dinamis • Minta bantuan pihak ketiga
  • 50. 2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksana Kita harus berasumsi bahwa pihak yang akan kita bujuk adalah orang yang pintar dan dewasa. Jangan meremehkannya. Hormat, sopan, dan bijak. 3. Jelaskan dengan baik maksud kita Kita harus mengerti sekali sekali apa yang kita inginkan. Persiapkan dan pelajari secara cermat apa yang menjadi tujuan kita yang sebenarnya.
  • 51. 4. Sajikan bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita. Kita harus mampu menjelaskan mengapa permintaan kita penting, dengan cara memberikan bukti yang mendukung 5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang yang kita bujuk. Jika orang yang kita bujuk termasuk orang yang cerdas dan rasional, alasan yang harus dikemukakan juga harus bisa logis (diterima oleh akal)
  • 52. 6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk. Kita harus memperrtimbangkan keuntungan apa yang bisa diperoleh pihak yang kitabujuk, jika dia bersedia memenuhi permintaan kita. 7. Sentuh aspek emosionalnya Kadang alasan rasional dan obyektif belum cukup, maka sentuh hal-hal yang bisa membangkitkan luapan emosi pihak yang kita bujuk
  • 54. 3 pemikiran tentang konflik • Pandangan Tradisional : semua bentuk konflik harus dihindarkan. • Pandangan “Human Relations” : konflik adalah sesuatu yang natural yang senantiasa ada dalam semua kelompok dan organisasi, tidak bisa dihindari – bahkan positif – diterima. • Pandangan Interaksionis : konflik tidak hanya merupakan kekuatan positif, bahkan sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja kelompok. – diciptakan.
  • 55. Jenis konflik 1. Functional Conflict : Conflict that supports the goals of the group and improves its performance. – viable, self-critical, innovative. 2. Dysfunctional Conflict : Conflict that hinders group performance – disruptive, chaotic, uncooperative
  • 56. Level of Conflict and Unit Performance Level of conflictLow High High Unit Performance A B C Optimal
  • 57. Conflict and Unit Performance Situation Level of Conflict Type of Conflict Unit’s Internal Characteristics Unit Performance Outcome A Low or none Dysfunctional Apathetic Stagnant Non-responsive to change Lack of new ideas Low B Optimal Functional Viable Self-critical innovative High C High Dysfunctional Disruptive Chaotic Uncooperative Low
  • 58. Gaya Menghadapi Konflik 1. Kronfontatif / agresif. “I win, you lose” 2. Asertif / persuasif / kolaborasi. “I win, you win” 3. Koperatif / konsiliasi. “I lose , you lose” 4. Menghindar / akomodasi. “I lose, you win”
  • 60.
  • 61. Learning and Giving for Better Indonesia www.humanikaconsulting.com