Dokumen tersebut membahas tentang bakat, minat, dan kepribadian seseorang. Ia menjelaskan bahwa bakat adalah kemampuan dasar sejak lahir, minat adalah proses yang mengarahkan seseorang ke suatu aktivitas, dan kepribadian terbentuk dari lingkungan dan pengalaman. Dokumen ini memberikan panduan untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan tipe kepribadian seseorang.
yuks ubah masa depan dari sekarang..
Belajar Merencanakan Masa Depan
Pahami bahwa memiliki masa depan adalah penting
Bangun masa depan
Kenali potensi diri
Rencanakan target masa depan
Evaluasi rencana masa depan kita
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
yuks ubah masa depan dari sekarang..
Belajar Merencanakan Masa Depan
Pahami bahwa memiliki masa depan adalah penting
Bangun masa depan
Kenali potensi diri
Rencanakan target masa depan
Evaluasi rencana masa depan kita
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Materi ini berisi tentang 1) konsep Hakikat asesmen, 2)Tujuan Asesmen, 3)Prinsip dasar melakukan asesmen, 4) Kedudukan asesmen dalam bimbingan dan konseling, 5) Ilmu-ilmu pendukung dan implikasinya bagi pemahaman individu, 6) Kode etik penggunaan asesmen dalam bimbingan dan konseling
Materi ini berisi tentang 1) konsep Hakikat asesmen, 2)Tujuan Asesmen, 3)Prinsip dasar melakukan asesmen, 4) Kedudukan asesmen dalam bimbingan dan konseling, 5) Ilmu-ilmu pendukung dan implikasinya bagi pemahaman individu, 6) Kode etik penggunaan asesmen dalam bimbingan dan konseling
Nilai-nilai yang dibawa SOBAT WAY sebagai dasar atau penggerak atau energi adalah Satu, Orang kaya, Bersama, Amanah, Tangguh diyakini akan membawa kebahagiaan dalam perjalanan mencapai tujuan.
Tajuk kecerdasan emosi (emotional intelligence - EI) dibentangkan dengan perspektif Islam. Tahukah anda kaitan antara ibadah puasa dan kecerdasan emosi?
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Materi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Organizational Transformation Lead with CultureSeta Wicaksana
Transformation is even harder than we thought
“Only 22% of companies successfully carry out transformation. The failure rate was 78%.”
“Often the business value of digital transformation is not realized. One of the most common causes is an abundance of technology projects, not a true business culture transformation”
- Phil Le-Brun, Enterprise Strategist, AWS
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
“Perubahan organisasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis. Perubahan tidak berhenti ketika sebuah inisiatif perubahan telah sukses diimplementasikan, tapi akan selalu terjadi perubahan karena lingkungan yang terus menerus berubah.” – Seta A. Wicaksana
“Perubahan hadir karena adanya ketidaksempurnaan, sedangkan ketidaksempurnaan itu adalah ruang untuk belajar, tumbuh dan berkembang, …
itulah yang Sempurna.” – Seta A. Wicaksana
Organizational Structure Running A Successful BusinessSeta Wicaksana
Every company needs an organizational structure—whether they realize it or not.
The organizational structure is how the company delegates roles, responsibilities, job functions, accountability, and decision-making authority.
The organizational structure often shows the “chain of command” and how information moves within the company.
Have an organizational structure that aligns with your company’s goals and objectives.
This article describes the various organizational structures, the benefits of creating one for your business, and specific elements that should be included.
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Seta Wicaksana
Up until about 20 years ago, companies experienced organizational redesign every few years or even decades.
Most top executives would have the experience perhaps only a few times in their careers.
However, automation and competitive pressures had begun to accelerate the pace of organizational change.
In this presentation, we explore traditional organizational models and how they have been used to align structure and operations to business strategies.
We will show how those models can still operate as diagnostic tools to understand where various organizational factors can be out of balance.
Then, we will show how organizations have shifted from static models for diagnostics and alignment to flexible models that help organizations adapt to continuous, dynamic change.
Understanding Business Function and Business ProcessSeta Wicaksana
Enterprise Resource Planning (ERP) programs: Core software used by companies to coordinate information in every area of business
Help manage companywide business processes
Use common database and shared management reporting tools
Business process: Collection of activities that takes some input and creates an output that is of value to the customer
HC Company Profile 2024 Excellence JourneySeta Wicaksana
Humanika Consulting is an HRD and Management consultant brand under the auspices of PT Humanika Amanah Indonesia. As a brand, Humanika Consulting, which was established in 2004, started its career in developing human resources through training program activities using an outdoor activity (Outbound) approach. The Experiential Learning method is promoted in developing people through continuous change so that the S.O.B.A.T. (Semua Orang Bisa Hebat) becomes a platform in the change process, namely Start, Order, Breakthrough, Accelerate, and Transform.
To anticipate high demands regarding Individual Assessment, Humanika Consulting has innovated to create a web-based application and has parameters (Job-Person Profile Matching), by having a subsidiary, PT Humanika Bisnis Digital, which a subsidiary that concentrates on Big Data and research related to HR. in 2019.
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesSeta Wicaksana
Effective strategies in an environment of constant change are a key requirement for success.
Corporate strategy: Deciding on the scope and purpose of the business, its objectives, and the initiatives and resources necessary to achieve the objectives.
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquirySeta Wicaksana
To introduce the philosophy, practice and process of Appreciative Inquiry so that you can apply it to your setting objectives in strategic management.
Appreciative inquiry (AI) is a positive approach to leadership development and organizational change. The method is used to boost innovation among organizations.
A company might apply appreciative inquiry to best practices, strategic planning, and organizational culture, and to increase the momentum of initiatives.
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesSeta Wicaksana
Together, the vision, mission, and values statements provide direction for everything that happens in an organization.
They keep everyone focused on where the organization is going and what it is trying to achieve. And they define the core values of the organization and how people are expected to behave.
Creating a mission, values and vision makes a statement as to how a company and its personnel will interact with the consumer, its colleagues and even competitors.
The value, mission and vision statements of a company are the foundation on which all business is conducted and decisions are made.
The Future of Business, Organization and HRMSeta Wicaksana
In an ever-evolving global landscape, the realm of business development is undergoing a profound transformation.
The convergence of technological advancements, shifting consumer preferences, and dynamic market conditions has created a paradigm shift that promises to reshape the way businesses approach growth and expansion.
The future of business development is not only about adapting to change but also about harnessing emerging trends and innovations to thrive in an increasingly competitive environment.
To better organize a business in the future, leaders should embrace nine imperatives that collectively explain “who we are” as an organization, “how we operate,” and “how we grow.”
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCASeta Wicaksana
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah bagian dari proses dan tujuan pembangunan nasional Indonesia. Saat ini Indonesia menghadapi tantangan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu maju. Tantangan menjadi lebih berat karena saat ini berada di era VUCA yaitu Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.
Kita hidup di dunia dengan perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kompleks. Mustahil kita mampu mencapai kemajuan dan kemandirian bangsa apabila kita mengabaikan pembangunan yang semestinya bertitik berat pada keunggulan sumber daya manusia. Hanya melalui SDM unggul kita akan mampu menghadapi era VUCA ini dan mampu berkompetisi dengan bangsa–bangsa lain. Era VUCA harus kita hadapi dengan mencetak SDM unggul Indonesia.
SDM unggul adalah SDM yang mampu beradaptasi, menerima dan merangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan yang tidak dapat diprediksi. Di samping itu, SDM unggul juga adalah SDM yang mampu memahami sekaligus melaksanakan tugas pekerjaannya secara tuntas dan berkualitas dengan visi kerja yang jelas dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian, yang mampu berkolaborasi dan bersinergi secara efektif dengan kolega, tim kerja, dan menjadi insan penggerak perubahan dan inovasi dalam menghadapi kompleksitas persoalan organisasi. SDM unggul juga diharapkan mampu mengatasi ambiguitas dengan agilitas serta memiliki ketangkasan dan kecerdasan dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
Using Workload Analysis for Manpower PlanningSeta Wicaksana
Mengapa Manpower Planning dibutuhkan:
Membantu mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan tenaga kerja, sehingga memungkinkan perusahaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini sebelum menjadi masalah.
Memastikan bahwa program rekrutmen dan seleksi didasarkan pada perencanaan tenaga kerja untuk mendapatkan hasil terbaik.
Membantu mengurangi biaya tenaga kerja dengan mengidentifikasi kelebihan staf atau jadwal shift kelebihan staf.
Membantu mengidentifikasi talenta yang tersedia dalam angkatan kerja, seperti pekerja terampil, dan membuat rencana pengembangan untuk mereka.
Membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia yang ada, sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.
Membantu meningkatkan kepuasan karyawan dengan memastikan bahwa tenaga kerja yang ada terlibat dalam pekerjaan yang bermakna.
The Talent Management Navigator Performance ManagementSeta Wicaksana
Effective Performance Management supports the achievement of both individual and business objectives. Through the Performance Management Process:
Employees understand how the work they are doing supports the broader goals of the organization
Employees understand what is expected of them, how they’re performing against those expectations, and how they can continue to improve their performance and contributions to advance their own career and business objectives
Managers provide feedback and coaching throughout the year to support employees in sustaining and improving their performance and developing their capabilities in alignment with their career goals
Employees and managers maintain on-going communications about performance and development progress and use the Company’s approved documents and/or technology to document progress
“Most companies still earn profits per employee at close to the same low levels earned in the 20th century because they have not become very adept at mobilizing the mind power of their workforces.
As a comparison, the average top-30 company increased profits per employee 70 percent
The target should be to improve profits per employee by 30 to 60 percent or more. “
“The opportunities to improve the performance of workers just from increased efficiency alone are huge: Surveys show that a majority of workers in thinking-intensive jobs in large companies feel they waste from half a day to two days out of every workweek...
The opportunities to improve the effectiveness of such workers are even larger. The opportunities to mobilize the latent intangible assets (that is, knowledge, skills, relationships and reputations) of a company’s workforce are vast.”
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingSeta Wicaksana
Teamwork is important because it promotes a positive work environment where employees can achieve more opportunities and overcome more obstacles.
Businesses and organizations need teamwork the most when a project is time-sensitive and requires a diverse set of skills and experiences.
Teamwork can improve efficiency and productivity.
Efficiency rules when work is appropriately divided within a team, responsibilities are shared, and tasks are more likely to be finished within a set time frame. Good teamwork also enhances group outcomes and the measurable effectiveness of organizations.
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingSeta Wicaksana
A productive leader can help to improve efficiency by getting the most out of their team.
Leaders can help improve efficiency by ensuring everyone is working towards the same goal and doing what they do best.
They can provide guidance and direction and delegate tasks to make the most of everyone's strengths.
Someone who leads by example can expect to receive trust and respect from their team.
Superiors see them as someone who is capable of running a team, and employees see them as trusted mentors.
A trusted leader can also inspire teammates to respect and trust each other.
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingSeta Wicaksana
Why is participation important in teams?
Increases productivity
No matter how you measure it, participation promotes productivity by helping teams work through problems, ideate different solutions, raise potential roadblocks, and communicate goals more clearly.
2. Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Managing Director of Humanika Amanah Indonesia –
Humanika Consulting
• Managing Director of Humanika Bisnis Digital –
hipotest.com
• Ahli Senior di Komite Kebijakan Pengelolaan Kinerja
Organisasi dan SDM (KPKOS) Dewan Pengawas BPJS
Ketenagakerjaan
• Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku : “SOBAT WAY: Mengubah Potensi menjadi
kompetensi” Elexmedia Gramedia 2016, Industri dan
Organisasi: Pendekatan Integratif menghadapi perubahan,
DD Publishing, 2020
• Organizational Development Expertise
• Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di Fakultas
Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Bidang
MSDM
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• Mathematics: Cryptology sekolah ikatan dinas Akademi
Sandi Negara
3. Manfaat
Mengetahui Bakat
dan Minat
• Fokus terhadap potensi yang
dimiliki
• Terarah terhadap potensi
yang dimiliki
• Berpotensi cepat
mendapatkan peluang
terbaik
• Menimbulkan kebahagiaan
dan kesenangan dalam
menjalaninya.
• Peran lingkungan
digunakan sebagai
penyemangat dengan Potensi
yang dimiliki
4. Bakat
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk
belajar. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh
seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Contoh, seorang yang berbakat melukis akan lebih
c e p a t m e n g e r j a k a n p e k e r j a a n l u k i s n y a
dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
5.
6. Jenis Bakat
• Bakat umum, merupakan
kemampuan yang berupa
potensi dasar yang bersifat
umum, artinya setiap orang
memiliki.
• B a k a t k h u s u s ,
merupakan kemampuan
yang berupa potensi khusus,
artinya tidak semua orang
memiliki misalnya bakat
s e n i , p e m i m p i n ,
penceramah, olahraga.
7. Bakat Khusus
• Bakat Verbal
• Bakat Numerikal
• Bakat Skolastik
• Bakat Abstrak
• Bakat mekanik
• Bakat Relasi Ruang
(spasial)
• Bakat kecepatan
ketelitian klerikal
• Bakat bahasa (linguistik)
9. Kepribadian
• Secara psikologis, kepribadian
sebagai suatu konsep yang
mendiskripsikan pertumbuhan
dan perkembangan sistem
psikologis seseorang.
• Kepribadian adalah
keseluruhan cara dimana
seseorang bereaksi dan
berinteraksi dengan
lingkungan ataupun
individu lainnya.
• Pembentukan kepribadian akan
mengalami perlambatan pada
usia 12 sd 17 tahun.
13. Openness to Experience
(Terbuka terhadap Hal-hal baru)
• Dimensi Kepribadian Opennes to
Experience ini mengelompokan
individu berdasarkan ketertarikannya
terhadap hal-hal baru dan keinginan
untuk mengetahui serta mempelajari
sesuatu yang baru. Karakteristik positif
pada Individu yang memiliki dimensi ini
cenderung lebih kreatif, Imajinatif,
Intelektual, penasaran dan berpikiran
luas.
• Sifat kebalikan dari “Openness to
Experience” ini adalah individu yang
cenderung konvensional dan nyaman
terhadap hal-hal yang telah ada serta
akan menimbulkan kegelisahan jika
diberikan tugas-tugas baru.
14. Conscientiousness
(Sifat Berhati-hati)
• Individu yang memiliki Dimensi
Kepribadian Conscientiousness ini
cenderung lebih berhati-hati dalam
melakukan suatu tindakan ataupun
penuh pertimbangan dalam mengambil
sebuah keputusan, mereka juga memiliki
disiplin diri yang tinggi dan dapat
dipercaya. Karakteristik Positif pada
dimensi adalah dapat diandalkan,
bertanggung jawab, tekun dan
berorientasi pada pencapain.
• Sifat kebalikan dari Conscientiousness
adalah individu yang cendurung kurang
bertanggung jawab, terburu-buru, tidak
teratur dan kurang dapat diandalkan
dalam melakukan suatu pekerjaan.
15. Extraversion
(Ekstraversi)
• Dimensi Kepribadian
Extraversion ini berkaitan dengan
tingkat kenyamanan seseorang
dalam berinteraksi dengan orang
lain. Karakteristik Positif Individu
Extraversion adalah senang
bergaul, mudah bersosialisasi,
hidup berkelompok dan tegas.
• Sebaliknya, Individu yang
Introversion (Kebalikan dari
Extraversion) adalah mereka
yang pemalu, suka menyendiri,
penakut dan pendiam.
16. Agreeableness
(Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)
• Individu yang berdimensi
Agreableness ini cenderung lebih
patuh dengan individu lainnya dan
memiliki kepribadian yang ingin
menghindari konfilk. Karakteristik
Positif-nya adalah kooperatif
(dapat bekerjasama), penuh
kepercayaan, bersifat baik, hangat
dan berhati lembut serta suka
membantu.
• Karakteristik kebalikan dari sifat
“Agreeableness” adalah mereka
yang tidak mudah bersepakat
dengan individu lain karena suka
menentang, bersifat dingin dan
tidak ramah.
17. Neuroticism
(Neurotisme)
• Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang
menilai kemampuan seseorang dalam menahan
tekanan atau stress. Karakteristik Positif dari
Neuroticism disebut dengan Emotional Stability
(Stabilitas Emosional), Individu dengan Emosional
yang stabil cenderang Tenang saat menghadapi
masalah, percaya diri, memiliki pendirian yang
teguh.
• Sedangkan karakteristik kepribadian Neuroticism
(karakteristik Negatif) adalah mudah gugup,
depresi, tidak percaya diri dan mudah berubah
pikiran.
• Oleh karena itu, Dimensi Kepribadian Neuroticism
atau Neurotisme yang pada dasarnya merupakan
sisi negatif ini sering disebut juga dengan dimensi
Emotional Stability (Stabilitas Emosional) sebagai
sisi positifnya, ada juga yang menyebut Dimensi
ini sebagai Natural Reactions (Reaksi Alami).
18. Minat
• Minat adalah suatu proses yang tetap untuk
memperhatikan dan menfokuskan diri pada
sesuatu yang diminatinya dengan perasaan
senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ;
59).
• Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan
Slameto; 1988; 62).
• Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu
p r o s e s p e n g e m b a n g a n d a l a m
mencampurkan seluruh kemampuan
yang ada untuk mengarahkan individu
k e p a d a s u a t u k e g i a t a n y a n g
diminatinya.
19. Jenis Minat
• Minat vokasional merujuk pada bidang –
bidang pekerjaan.
• Minat profesional : minat keilmuan, seni
dan kesejahteraan sosial.
• Minat komersial : minat pada pekerjaan
dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi,
kesekretariatan dan lain – lain.
• Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan
luar, dan lain – lain.
• Minat avokasional, yaitu minat untuk
memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya
petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain –
lain.
22. Karakteristik Tipe Minat
Realistic Investigative Artistic
Conforming
Humble
Frank
Materialistic
Persistent
Genuine
Practical
Serius
Shy
Honest
Thrifty
Analytical
Independent
Cautious
Intellectual
Pessimistic
Introverted
Precise
Critical
Rational
Curious
Reserved
Imaginative
Original
Disorderly
Impractical
Intuitive
Emotional
Impulsive
Nonconforming
Expressive
Open
23. • Menyukai bekerja dengan benda-benda, binatang--
binatang, alat-alat dan perlengkapan teknik, dan
mengabaikan kompetensi-kompetensi sosial dan
pendidikan
Realistic
• Menyukai aktivitas-aktivitas yang memerlukan
penyelidikan observasional, simbolik, sistema-tik, dan
kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural
agar dapat memahami dan mengontrol fenomena
tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas
persuasif, sosial, dan repetitif.
Investigative
• Menyukai aktivitas-aktivitas yang ambi-guous, bebas,
dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk--
produk artistik, seperti lukisan, drama, karangan.
Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik,
teratur, dan rutin.
Artistic
25. Social
• Menyukai aktivitas-aktivitas yang melibat-kan orang-orang lain
dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan
bantuan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas rutin dan sistematik yang
melibatkan obyek-obyek dan materi--materi.
Enterprisi
ng
• Menyukai aktivitas--aktivitas yang melibatkan manipulasi terhadap
orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau tujuan-tujuan
organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, abstrak,
dan ilmiah.
Conventi
onal
• Menyukai aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi data yang
eksplisit, teratur, dan sistema-tik guna memberikan kontribusi
kepada tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas
yang tidak pasti, bebas dan tidak sistematik.
26. Cara Mengembangkan
Bakat dan Minat
• Mengetahuinya
• Konsultasikan
• Keberanian
• Perlu didukung Latihan
• Perlu didukung Lingkungan
• Perlu memahami hambatan-hambatan
p e n g e m b a n g a n b a k a t d a n c a r a
mengatasinya.
• Kembangkan Pembelajaran berkelanjutan
27.
28. Kesesuaian
antara Bakat
dengan Cita-
cita/Karier
• Bakat adalah sesuatu
kemampuan khusus yang
dimiliki oleh setiap individu.
Bakat ini dapat berkembang
dan tampak menonjol,
bilamana dilakukan latihan
secara terus menerus.
• Bakat yang berkembang
selain mendukung cita-
cita/karier, dapat juga
menjadikan sebuah profesi
atau jabatan bagi si
pemiliknya, bila
berkesempatan untuk
dikembangkan