Psikologi Kognitif adalah hal-hal seperti sikap, ide, harapan dan sebagainya. Psikologi Kognitif mempelajari bagaimana arus informasi yang ditangkap indera diproses dalam jiwa seseorang sebelum diendapkan dalam kesadaran atau diwujudkan dalam bentuk tingkah laku.
Psikologi Kognitif adalah hal-hal seperti sikap, ide, harapan dan sebagainya. Psikologi Kognitif mempelajari bagaimana arus informasi yang ditangkap indera diproses dalam jiwa seseorang sebelum diendapkan dalam kesadaran atau diwujudkan dalam bentuk tingkah laku.
Disampaikan Oleh Abah Rama, alumni Teknik Fisika 64 menemukan passion-nya di umur 59 tahun setelah menjadi direktur utama di 5 korporasi selama 30 tahun. Ternyata "memimpin" bukanlah passion-nya. Dia ingin berbagi kepada sebanyak mungkin orang Indonesia "cara termudah" untuk menemukan "passion" kita masing-masing.
Disampaikan Oleh Abah Rama, alumni Teknik Fisika 64 menemukan passion-nya di umur 59 tahun setelah menjadi direktur utama di 5 korporasi selama 30 tahun. Ternyata "memimpin" bukanlah passion-nya. Dia ingin berbagi kepada sebanyak mungkin orang Indonesia "cara termudah" untuk menemukan "passion" kita masing-masing.
Diakui atau tidak, para orangtua kebanyakan mengenal anaknya secara superfisial, tidak mendalam. Presentasi ini dibuat untuk membantu orangtua mengetahui dan mengenal anak secara lebih dalam. Secara lebih spesifik, pengenalan akan anak difokuskan pada kecerdasan majemuk yang dimiliki, bukan hanya IQ. Selain itu, orangtua akan dibantu mengenal karakter anak yang dapat membantu mereka membesarkan dan mendidik anak dengan cara yang lebih sesuai.
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Organisasi Publik (Bagian 3)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-Pengantar (bagian 1)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Materi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
Organizational Transformation Lead with CultureSeta Wicaksana
Transformation is even harder than we thought
“Only 22% of companies successfully carry out transformation. The failure rate was 78%.”
“Often the business value of digital transformation is not realized. One of the most common causes is an abundance of technology projects, not a true business culture transformation”
- Phil Le-Brun, Enterprise Strategist, AWS
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
“Perubahan organisasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis. Perubahan tidak berhenti ketika sebuah inisiatif perubahan telah sukses diimplementasikan, tapi akan selalu terjadi perubahan karena lingkungan yang terus menerus berubah.” – Seta A. Wicaksana
“Perubahan hadir karena adanya ketidaksempurnaan, sedangkan ketidaksempurnaan itu adalah ruang untuk belajar, tumbuh dan berkembang, …
itulah yang Sempurna.” – Seta A. Wicaksana
Organizational Structure Running A Successful BusinessSeta Wicaksana
Every company needs an organizational structure—whether they realize it or not.
The organizational structure is how the company delegates roles, responsibilities, job functions, accountability, and decision-making authority.
The organizational structure often shows the “chain of command” and how information moves within the company.
Have an organizational structure that aligns with your company’s goals and objectives.
This article describes the various organizational structures, the benefits of creating one for your business, and specific elements that should be included.
Ten Organizational Design Models to align structure and operations to busines...Seta Wicaksana
Up until about 20 years ago, companies experienced organizational redesign every few years or even decades.
Most top executives would have the experience perhaps only a few times in their careers.
However, automation and competitive pressures had begun to accelerate the pace of organizational change.
In this presentation, we explore traditional organizational models and how they have been used to align structure and operations to business strategies.
We will show how those models can still operate as diagnostic tools to understand where various organizational factors can be out of balance.
Then, we will show how organizations have shifted from static models for diagnostics and alignment to flexible models that help organizations adapt to continuous, dynamic change.
Understanding Business Function and Business ProcessSeta Wicaksana
Enterprise Resource Planning (ERP) programs: Core software used by companies to coordinate information in every area of business
Help manage companywide business processes
Use common database and shared management reporting tools
Business process: Collection of activities that takes some input and creates an output that is of value to the customer
HC Company Profile 2024 Excellence JourneySeta Wicaksana
Humanika Consulting is an HRD and Management consultant brand under the auspices of PT Humanika Amanah Indonesia. As a brand, Humanika Consulting, which was established in 2004, started its career in developing human resources through training program activities using an outdoor activity (Outbound) approach. The Experiential Learning method is promoted in developing people through continuous change so that the S.O.B.A.T. (Semua Orang Bisa Hebat) becomes a platform in the change process, namely Start, Order, Breakthrough, Accelerate, and Transform.
To anticipate high demands regarding Individual Assessment, Humanika Consulting has innovated to create a web-based application and has parameters (Job-Person Profile Matching), by having a subsidiary, PT Humanika Bisnis Digital, which a subsidiary that concentrates on Big Data and research related to HR. in 2019.
Business Strategy Creating and Sustaining Competitive AdvantagesSeta Wicaksana
Effective strategies in an environment of constant change are a key requirement for success.
Corporate strategy: Deciding on the scope and purpose of the business, its objectives, and the initiatives and resources necessary to achieve the objectives.
Strategic Management Organization objective with Appreciative InquirySeta Wicaksana
To introduce the philosophy, practice and process of Appreciative Inquiry so that you can apply it to your setting objectives in strategic management.
Appreciative inquiry (AI) is a positive approach to leadership development and organizational change. The method is used to boost innovation among organizations.
A company might apply appreciative inquiry to best practices, strategic planning, and organizational culture, and to increase the momentum of initiatives.
Developing Organization's Vision, Mission and ValuesSeta Wicaksana
Together, the vision, mission, and values statements provide direction for everything that happens in an organization.
They keep everyone focused on where the organization is going and what it is trying to achieve. And they define the core values of the organization and how people are expected to behave.
Creating a mission, values and vision makes a statement as to how a company and its personnel will interact with the consumer, its colleagues and even competitors.
The value, mission and vision statements of a company are the foundation on which all business is conducted and decisions are made.
The Future of Business, Organization and HRMSeta Wicaksana
In an ever-evolving global landscape, the realm of business development is undergoing a profound transformation.
The convergence of technological advancements, shifting consumer preferences, and dynamic market conditions has created a paradigm shift that promises to reshape the way businesses approach growth and expansion.
The future of business development is not only about adapting to change but also about harnessing emerging trends and innovations to thrive in an increasingly competitive environment.
To better organize a business in the future, leaders should embrace nine imperatives that collectively explain “who we are” as an organization, “how we operate,” and “how we grow.”
Transformasi menuju SDM Unggul dalam Era VUCASeta Wicaksana
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah bagian dari proses dan tujuan pembangunan nasional Indonesia. Saat ini Indonesia menghadapi tantangan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu maju. Tantangan menjadi lebih berat karena saat ini berada di era VUCA yaitu Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.
Kita hidup di dunia dengan perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kompleks. Mustahil kita mampu mencapai kemajuan dan kemandirian bangsa apabila kita mengabaikan pembangunan yang semestinya bertitik berat pada keunggulan sumber daya manusia. Hanya melalui SDM unggul kita akan mampu menghadapi era VUCA ini dan mampu berkompetisi dengan bangsa–bangsa lain. Era VUCA harus kita hadapi dengan mencetak SDM unggul Indonesia.
SDM unggul adalah SDM yang mampu beradaptasi, menerima dan merangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan yang tidak dapat diprediksi. Di samping itu, SDM unggul juga adalah SDM yang mampu memahami sekaligus melaksanakan tugas pekerjaannya secara tuntas dan berkualitas dengan visi kerja yang jelas dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian, yang mampu berkolaborasi dan bersinergi secara efektif dengan kolega, tim kerja, dan menjadi insan penggerak perubahan dan inovasi dalam menghadapi kompleksitas persoalan organisasi. SDM unggul juga diharapkan mampu mengatasi ambiguitas dengan agilitas serta memiliki ketangkasan dan kecerdasan dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
Using Workload Analysis for Manpower PlanningSeta Wicaksana
Mengapa Manpower Planning dibutuhkan:
Membantu mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan tenaga kerja, sehingga memungkinkan perusahaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini sebelum menjadi masalah.
Memastikan bahwa program rekrutmen dan seleksi didasarkan pada perencanaan tenaga kerja untuk mendapatkan hasil terbaik.
Membantu mengurangi biaya tenaga kerja dengan mengidentifikasi kelebihan staf atau jadwal shift kelebihan staf.
Membantu mengidentifikasi talenta yang tersedia dalam angkatan kerja, seperti pekerja terampil, dan membuat rencana pengembangan untuk mereka.
Membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia yang ada, sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.
Membantu meningkatkan kepuasan karyawan dengan memastikan bahwa tenaga kerja yang ada terlibat dalam pekerjaan yang bermakna.
The Talent Management Navigator Performance ManagementSeta Wicaksana
Effective Performance Management supports the achievement of both individual and business objectives. Through the Performance Management Process:
Employees understand how the work they are doing supports the broader goals of the organization
Employees understand what is expected of them, how they’re performing against those expectations, and how they can continue to improve their performance and contributions to advance their own career and business objectives
Managers provide feedback and coaching throughout the year to support employees in sustaining and improving their performance and developing their capabilities in alignment with their career goals
Employees and managers maintain on-going communications about performance and development progress and use the Company’s approved documents and/or technology to document progress
“Most companies still earn profits per employee at close to the same low levels earned in the 20th century because they have not become very adept at mobilizing the mind power of their workforces.
As a comparison, the average top-30 company increased profits per employee 70 percent
The target should be to improve profits per employee by 30 to 60 percent or more. “
“The opportunities to improve the performance of workers just from increased efficiency alone are huge: Surveys show that a majority of workers in thinking-intensive jobs in large companies feel they waste from half a day to two days out of every workweek...
The opportunities to improve the effectiveness of such workers are even larger. The opportunities to mobilize the latent intangible assets (that is, knowledge, skills, relationships and reputations) of a company’s workforce are vast.”
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through coachingSeta Wicaksana
Teamwork is important because it promotes a positive work environment where employees can achieve more opportunities and overcome more obstacles.
Businesses and organizations need teamwork the most when a project is time-sensitive and requires a diverse set of skills and experiences.
Teamwork can improve efficiency and productivity.
Efficiency rules when work is appropriately divided within a team, responsibilities are shared, and tasks are more likely to be finished within a set time frame. Good teamwork also enhances group outcomes and the measurable effectiveness of organizations.
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through LeadingSeta Wicaksana
A productive leader can help to improve efficiency by getting the most out of their team.
Leaders can help improve efficiency by ensuring everyone is working towards the same goal and doing what they do best.
They can provide guidance and direction and delegate tasks to make the most of everyone's strengths.
Someone who leads by example can expect to receive trust and respect from their team.
Superiors see them as someone who is capable of running a team, and employees see them as trusted mentors.
A trusted leader can also inspire teammates to respect and trust each other.
Changing Group to High Performing Teams with SOBATWAY through ParticipatingSeta Wicaksana
Why is participation important in teams?
Increases productivity
No matter how you measure it, participation promotes productivity by helping teams work through problems, ideate different solutions, raise potential roadblocks, and communicate goals more clearly.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. Berpikir kritis atau berpikir kreatif ?
Perlukah? Mengapa?
• Arus globalisasi/perkembangan Teknologi
Informasi
– Perubahan cepat di segala bidang
– Pilihan semakin banyak
– Nilai-nilai bergeser
– Dunia semakin semrawut
– Persaingan/perang semakin meningkat
• Kreativitas menjadi tuntutan no 1 utk
mendapat pekerjaan (Fortune: 100 % dari
500 CEO, 60 % : lbh penting dari
intelligence)
• Perubahan pola pendidikan dari “teacher
centered learning” -> student centered
learning”
4. 1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja;
2. Membudayanya ketidak jujuran
3. Sikap fanatik terhadap kelompok/peer group;
4. Rendahnya rasa hormat kepada orang tua &
guru;
5. Semakin kaburnya moral baik & buruk;
6. Penggunaan bahasa yang memburuk;
7. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti
penggunaan narkoba, alkohol, & seks bebas;
8. Rendahnya rasa tanggung jawab sebagai
individu & sebagai warga negara;
9. Menurunnya etos kerja & adanya rasa saling
curiga;
10. Kurangnya kepedulian di antara sesama
(Lickona. Educating for Character: How our school can teach respect &
responsibility., New Yor Bantam Books, 1992:12-22)
10 tanda-tanda zaman sebuah bangsa sedang menuju
jurang kehancuran, yaitu:
8. • Kepribadian adalah organisasi dinamis
didalam individu yang terdiri dari sistem-
sistem psikofisik yang menentukan tingkah
laku dan pikirannya secara karakteristik
dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan (G.Allport)
• Watak (character) dan kepribadian
(personality) adalah satu dan sama tapi
dipandang dari segi yang berlainan. Jika
hendak mengadakan penilaian maka lebih
tepat dipakai istilah “watak” (G.Allport)
• Temperamen adalah gejala katakteristik yang
bergantung pada faktor konstitusional dan
karenanya terutama berasal dari keturunan
(G.Allport)
PENGERTIAN
Kepribadian-Watak-Temperamen
Gordon W. Alport
Gordon Willard Allport was an American psychologist. Allport was one
of the first psychologists to focus on the study of the personality, and is
often referred to as one of the founding figures of personality
psychology.
9. Jadi...
Kepribadian, watak, temperamen berkaitan satu sama
lain, ketiganya menyangkut diri seseorang. Kepribadian
berbicara mengenai sifat dan pembawaan yang khas,
bila penilaian yang mengarah pada dirinya sudah
terbentuk , ini yang terutama dimaksud dengan watak,
temperamen biasanya ditentukan oleh struktur fisik-
biologis seseorang dan sifatnya tetap
10.
11. Karakter
• Imam Ghozali menganggap karakter lebih
dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas
manusia dalam bersikap, atau perbuatan
yang telah menyatu dalam diri manusia
sehingga ketika muncul tidak perlu
dipikirkan lagi
• Karakter berkaitan dengan kekuatan moral,
berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Orang
berkarakter adalah seseorang yang
memiliki kualitas moral positif.
• Dengan demikian, pendidikan membangun
karakter, secara implisit mengandung arti
membangun sifat atau pola perilaku yang
didasari atau berkaitan dengan dimensi
moral yang positif atau yang baik, bukan
yang negatif atau yang buruk.
12. JATI DIRI
JATI DIRI
JATI DIRI
K
A
R
A
K
T
E
R
P
E
R
I
L
A
K
U
PENGARUH LINGKUNGAN
PENGARUH LINGKUNGAN
Fitrah
Illahi
...jati diri berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk
karakter, sedangkan karakter akan mempengaruhi perilaku...
Konsep Karakter
14. OLAH
HATI
OLAH
PIKIR
OLAH
RASA/K
ARSA
OLAH
RAGA
beriman dan bertakwa,
jujur, amanah, adil,
bertanggung jawab,
berempati, berani
mengambil resiko,
pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa
patriotik
ramah, saling
menghargai, toleran,
peduli, suka menolong,
gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan umum,
bangga menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis,
kerja keras, dan beretos
kerja
bersih dan sehat,
disiplin, sportif,
tangguh, andal,
berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif, ceria,
dan gigih
cerdas, kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir
terbuka, produktif,
berorientasi Ipteks,
dan reflektif
15.
16.
17. Pendidikan Karakter
• Karena pendidikan karakter adalah
habit, pembentukan karakter
seseorang itu memerlukan
communities of character yang terdiri
dari keluarga, sekolah, institusi
keagamaan, media, pemerintahan dan
berbagai pihak yang mempengaruhi
nilai-nilai generasi muda
• Semua communities of character
tersebut hendaknya memberikan
keteladanan, intervensi, pembiasaan
yang dilakukan secara konsisten, dan
penguatan. Dengan perkataan lain,
pembentukan karakter memerlukan
pengembangan keteladanan yang
ditularkan, intervensi melalui proses
pembelajaran, pelatihan, pembiasaan
terus menerus dalam jangka panjang
yang dilakukan secara konsisten dan
penguatan
20. Pemikiran “tradisional”
“Apa yang ada” (What is)
berhubungan dengan
Intepretasi, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi/penilaian, logika,
menyimpulkan,
(critical thinking)
Merasa benar, kebenaran, puas diri, pemecahan permasalahan,
perbedaan pendapat, argumentasi, persaingan, perpecahan,
perang
21. Pemikiran “new millenium”
“Apa yang mungkin ada” (What can be)
berhubungan dengan
inisiatif, kemungkinan, elaborasi, alternatif, perancangan,
persepsi, tidak umum, menyalahi peraturan, nakal, fleksibel,
out of the box
(creative thinking)
pengembangan, penciptaan nilai, win-win, inovasi, pemikiran
konstruktif/positif, demokrasi, mandiri,produktif, bahagia
22.
23. Apa Ciri Sikap Kreatif ?
• Keinginan/kebutuhan untuk mengubah/mengembangkan
(improve)
• Melihat sebuah situasi/permasalahan dari sisi lain (see
differently) -> think outside the box
• Terbuka pada pelbagai gagasan bahkan yang tidak
umum/aneh sekalipun (open)
• Mengimplementasikan ide perbaikan (acting)
24. Berpikir Kreatif
ya Bukan:
Proses berpikir dan bertindak
dalam menghasilkan suatu
gagasan baru
Produk/hasil akhir
pendekatan khusus dalam
menghadapi kehidupan
Hal yang mistik/bersifat magis
Semua orang memiliki dari lahir Talenta khusus
Dapat dipelajari kembali Hanya dimiliki oleh org Jenius
saja (tak harus jenius utk
berkreasi)
Semua jawaban benar Sebuah jawaban
Karya sehari-hari Karya seni/ciptaan besar
25.
26.
27.
28.
29. 1 kunci mengembangkan kreativitas anak
Bermain Sambil Belajar
To teach creativity,
you must reinvigorate
the child’s heart within yourself
30. 2 Langkah mengembangkan kebiasaan dan
semangat berpikir kreatif pada anak
1. Membantu tersedianya kesempatan sebanyak
mungkin (bukan khusus, tetapi terintegrasi dalam
kegiatan sehari-hari) untuk melatih 4 ciri sikap
kreatif agar menjadi kebiasaan -> sikap kreatif
orang tua
2. Memberikan dukungan (encouragement) sebanyak
mungkin pada anak dalam mengembangkan 4 ciri
sikap kreatif -> memberi inspirasi berpikir kreatif
31. 3 sikap kreatif orang tua (memberi contoh)
1. Memperhatikan dunia sekitar dengan cermat dan
cara baru (pancaindera), terbuka pada
pengalaman-pengalaman baru
->menarik perhatian anak ke hal/ide/gagasan baru
2. Menghidupkan kembali “sense of wonder” (rasa
ingin tahu) -> mengkomunikasikan “keajaiban
dunia” kepada anak
3. Memelihara semangat “bermain” (senyuman,
komentar lucu, reaksi tak terduga, melanggar
kebiasaan, spontan)
32. 4 Tahap perkembangan cara bermain anak
1. Bermain melalui “trial and error” (usia 0 – 2 tahun)
2. Bermain dengan cara “berpura-pura” (usia 2 – 7
tahun)
3. Bermain sesuai aturan (usia 7 – 11 tahun)
4. Bermain yang memerlukan pemikiran
deduksi/pemecahan masalah ( usia 11 – 15 tahun)
33. 5 sikap mendukung/memberi inspirasi
1. Menjadi pendengar yang baik (menunjukkan
kesabaran)
2. Toleransi terhadap kekacauan
3. Memberi inspirasi ketekunan
4. Toleransi terhadap hal yang aneh/tidak biasa
5. Memberi kebebasan (berekspresi, ide baru,
inisiatif, spontan) dalam batas-batas tanggung
jawab, menghormati orang lain, bahaya
34. 6 cara menghindari penggembosan kreativitas
1. Jangan menunggui/protektif
2. Jangan menghakimi/menilai
3. Jangan memberi hadiah terlalu sering
4. Jangan membawa ke suasana
persaingan/membandingkan
5. Jangan mengatur/memberi petunjuk
6. Jangan batasi pilihan
35. 7 metode/alat melatih berpikir kreatif
S substitute menggantikan Sate vegetarian
Mengganti tokoh dengan orang lain
C combine Menggabung,
kombinasi
Lemari es + microwave; Toko buku + café
Gambar 2 binatang -> 1 binatang
A Adapt, alter,
add
adaptasi,
mengubah,
menambah
Telepon -> Handphone
origami -> kapal terbang
M Modify,
magnify,
minify
Mengubah,
memperbesar
Komputer -> Notebook; film -> VCD
mainan kapal terbang, kapal dsb
P Put to other
uses/purposes
Memakai utk
keperluan lain
Sampah -> pupuk
gantungan kunci -> anting-anting
E eliminate menghilangkan Bank -> ATM
menghilangkan
R Reverse,
rearrange
Membalik,
mengatur ulang
Pabrik -> restoran
membayangkan dunia terbalik, permainan lego,
mengatur/mengurut gambar
36. 8 jenis aktivitas dan permainan
1. Permainan imajinasi (observasi, andaikan .., bermain kata dsb, membuat
jadual, melihat awan dsb.., bayang-bayang)
2. Kesenian, kerajinan tangan, proyek (menggambar, melukis,
bermain playdough, membuat kalung, membuat layang-layang, collage,
origami, membuat buku, sand & water dsb.)
3. Koleksi (kerang, daun, batu, biji-bijian)
4. Bermain (scavenger hunt, tebak-tebakan, teka-teki silang, pantomim dsb.)
5. Bercerita/mengarang (mendengarkan, bercerita ulang, menyambung
cerita, membuat puisi, komik dsb.
6. Role-play (dokter-dokteran, masak-memasak dsb)
7. Pertunjukan (puppet show, menari, menyanyi dsb.)
8. Berpetuangan/Berkunjung (berkemah, tamasya, museum, kebun
binatang, keluarga, desa, pasar dsb. )
37. 9 Penghambat berpikir kreatif
logis/praktis/kritis
Pengalaman/pen
getahuan
terdahulu/kebias
aan/tradisi
Konsisten/kaku/
kurang sense of
humor
Stereotype/
generalisasi
Ego/takut/malu/berpikir
negatif/rendah diriHanya ada 1
jawaban benar
Reaktif
persepsi
Puas diri
38. 10 unsur terpenting dalam membangun kreatifitas
anak
Terlibat
dalam
Kehidupan sehari-hari
Bermain
Belajar
Kehidupan di sekolah
Tangisan, tawa
… …
41. Darimana Aku
berasal ?
Akan kemana
setelah Mati ?
Untuk apa Aku
hidup ?
Hubungan Penciptaan
Hubungan
Perintah & Larangan
Hubungan Pembangkitan
Hubungan Hisab Amal
Manusia Lahir Manusia Mati
Manusia
Kehidupan
Alam Semesta
Manusia
diciptakan
Allah SWT
Hidup
ibadah
kepada
Allah SWT
Manusia
kembali
pada
Allah SWT
Roadmap Kehidupan Sejati
42. 1. Mengabdi kepada Allah SWT
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku
(QS: 51:56)
2. Memenuhi penjanjian ruh
Dan (ingatlah), Ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka ( seraya berfirman: “ Bukankah aku ini Tuhammu?” Mereka menjawab :” Betul
(Engkau tuhan kami)
3. Menjadi Khalifah Allah
Ingatlah ketika Tuhammu berfirman kepada para malaikat : ”Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi”. Mereka berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman :” Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui
“. ( QS: Al-Baqarah 2:30)
4. Mendapat Ujian dari Allah
Tiap–tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan ( yang sebenar-benarnya ). Dan hanya kepada Kamilah kamu di kembalikan
( QS: Al-Anbiya’ 21:35 )
5. Mempertanggung jawabkan perbuatan kepada Allah
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja ( tanpa pertanggungjawaban ) ? ( QS : Al-Qiyamah 75:36 )
TUJUAN HIDUP MANUSIA
43. 4. Hatinya tentram hanya dengan berzikir (QS:12:27-28)
BONUS ORANG BERTAQWA
1. Jalan ke luar, bila ia mendapat kesulitan (QS.65.2)
2. Allah memberi Rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya
(QS:65:2)
3. Allah selalu bersamanya dan memberikan perlindungan
(QS:2:200-201)
6. Mencukupkan keperluan-nya, Barang siapa yang bertawakal
kepada Allah, Allah akan mencukupkan keperluan-nya.
(QS:65:2-3)
5. Ia senyum menjelang maut, karena malaikat memberitahukan
bahwa ia masuk surga (QS:16:31-32)