SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
--KEDARURATAN MEDIS--
Seseorang yang mengalami kasus medis (dikenal dengan kedaruratan
medis) dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi
tubuh, misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka.
Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih
sistem tubuh. Penangan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan
napas dan memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk
penderita ke fasilitas kesehatan.
GEJALA DAN TANDA-TANDA KEDARURATAN MEDIS
GEJALA :
1. Demam
2. Nyeri
3. Mual, muntah
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
6. Sesak atau merasa sukar bernapas
7. Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
TANDA :
1. Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung )
2. Nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau
sangat kuat
3. Pernapasan tidak teratur
4. Perubahan keadaan kulit seperti : suhu , kelembaban ,
keringat berlebihan, sangat kering termasuk perubahan
warna pada selaput lendir ( pucat, kebiruan, dan terlalu
merah)
5. Perubahan tekanan darah
6. Pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
7. Bau khas dari mulut atau hidung
8. Terjadinya kejang atau kelumpuhan
9. Mual, muntah, diare
Beberapa kasus kedaruratan medis yang mungkin ditemukan:
1. PINGSAN
Kamu pasti sudah pernah melihat orang pingsan, misalnya saat
lagi upacara, orang yang habis olahraga atau pada saat
kecelakaan.
KOK PINGSAN?
Pingsan dikarenakan:
- Reaksi terhadap rasa nyeri
- Kelelahan
- Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
- Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara
segar yang cukup.
GEJALA DAN TANDA PINGSAN
 Perasaan limbung.
 Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
 Lemas, keluar keringat dingin.
 Menguap.
 Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit
 Denyut nadi lambat
CARA PENANGANAN
1.Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan
2. Longgarkan pakaian
3. Usahakan penderita menghirup udara segar
4. Periksa cedera lainnya
5. Beri selimut, agar badannya hangat
6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit
7. Bila tidak cepat pulih, maka:
- Periksa napas dan nadi
- Posisikan stabil
8. Rujuk ke Fasilitas kesehatan
2. PAPARAN PANAS
Kedaruratan medis karena paparan panas dapat berupa kejang panas(kram),
kelelahan panas, dan sengatan panas.
A.Kejang Panas
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat
melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi
pada otot tungkai dan perut. Penderita umumnya sadar dan berkeringat, suhu
tubuh normal.
GEJALA DAN TANDA
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot tungkai
dan perut.
2. Kelelahan
3. Mual
4. Mungkin pingsan
CARA PENANGANAN
1. Pindahkan penderita ke tempat teduh / sejuk.
2. Baringkan sampai kejangnya menghilang.
3. Beri minum kepada penderita ( Oralit atau sejenisnya )
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang tidak
berhenti.
B.Kelelahan Panas
Disebabkan karena kondisi yang tidak fit pada saat melakukan
aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, dan berakibat
kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan
sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi kelelahan panas
dapat menjadi sengatan panas.
GEJALA DAN TANDA
1. Pernapasan cepat dan dangkal.
2. Nadi lemah.
3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
4. Pucat, keringat berlebihan.
5. Lemah.
6. Pusing, kadang penurunan respons
7. Lidah kering dan haus
CARA PENANGANAN
1. Baringkan penderita ditempat yang teduh
2. Kendorkan pakaian yang mengikat
3. Tinggikan tungkai penderita 20 - 30 cm
4. Beri minum bila penderita sadar
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
C. Sengatan Panas
Hal ini terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu, sehingga suhu
tubuh menjadi terlalu tinggi. Masalah ini menjadi lebih kompleks bila
penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat aktivitas
fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di tempat yang kelembaban
dan ventilasinya kurang baik. Sengatan panas dapat mengancam jiwa.
GEJALA DAN TANDA
1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4. Pupil mata melebar
5. Kehilangan kesadaran
6. Kejang umum atau gemetar pada otot
CARA PENANGANAN
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar
mata kaki serta di samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin
dan tambahkan es ke dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan
C. PAPARAN DINGIN
Biasa disebut dengan hiportemia. Hipotermia dapat
terjadi akibat paparan dingin dan menyebabkan suhu tubuh menurun hingga
dibawah 35
◦
C.
Ada beberapa hal yang dapat memperburuk hipotermia yaitu : suhu
rendah, angin, air, usia penderita, kesehatan penderita, penyakit yang diderita,
alcohol, penyalahgunaan obat dan kekurangan makanan .
GEJALA DAN TANDA
1. Menggigil / gemetar
2. Terasa melayang
3. Pernapasan cepat nadi lambat
4. Gangguan penglihatan
5. Reaksi mata lambat
6. Alat gerak kaku
7. Pupil mata melebar dan tidak bereaksi
8. Kesadaran menurun
CARA PENANGANAN
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
5. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan.
6. Pantau tanda vital secara berkala.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan

More Related Content

What's hot

Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoidEllyeUtami
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarSeptian Muna Barakati
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesSujana Pkm
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Sinta Sari
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report NeurologyPhil Adit R
 

What's hot (20)

SAP DEMAM PADA ANAK
SAP DEMAM PADA ANAKSAP DEMAM PADA ANAK
SAP DEMAM PADA ANAK
 
Mastoiditis
MastoiditisMastoiditis
Mastoiditis
 
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
Idiopathic trombocytopenic purpura ( itp )
 
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
 
Kep.kritis sepsis
Kep.kritis sepsisKep.kritis sepsis
Kep.kritis sepsis
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
BALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAIBALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAI
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 

Similar to Kedaruratan medis

Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medispjj_kemenkes
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKharistya Amaru
 
Kedaruratan Medis.ppt
Kedaruratan Medis.pptKedaruratan Medis.ppt
Kedaruratan Medis.pptUpiKomPeng1
 
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxpertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxSATKALPOKJA4
 
Minerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxMinerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxTasyaAmelia37
 
Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana
Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi SetiyanaTindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana
Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyanadewisetiyana52
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratrickygunawan84
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratrickygunawan84
 
PRESENTASI HEAT STRESS.pptx
PRESENTASI HEAT STRESS.pptxPRESENTASI HEAT STRESS.pptx
PRESENTASI HEAT STRESS.pptxDanielMatius2
 
HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)ibadil haqqi
 
AFIYAH INGGRET (LAPORAN PRAKERIN).pptx
AFIYAH INGGRET (LAPORAN PRAKERIN).pptxAFIYAH INGGRET (LAPORAN PRAKERIN).pptx
AFIYAH INGGRET (LAPORAN PRAKERIN).pptxDefin Mulyani
 
kedaruratan medis ksr (1).ppt
kedaruratan medis ksr (1).pptkedaruratan medis ksr (1).ppt
kedaruratan medis ksr (1).pptSofianasofi
 

Similar to Kedaruratan medis (20)

Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
 
Kedaruratan medis.pptx
Kedaruratan medis.pptxKedaruratan medis.pptx
Kedaruratan medis.pptx
 
Kasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 kKasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 k
 
Kedaruratan Medis.ppt
Kedaruratan Medis.pptKedaruratan Medis.ppt
Kedaruratan Medis.ppt
 
pertolongan pertama
pertolongan pertamapertolongan pertama
pertolongan pertama
 
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxpertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
 
Minerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxMinerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptx
 
Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana
Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi SetiyanaTindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana
Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana
 
HIPERTERMIA
HIPERTERMIAHIPERTERMIA
HIPERTERMIA
 
Lp hypertermi
Lp hypertermiLp hypertermi
Lp hypertermi
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit berat
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit berat
 
PRESENTASI HEAT STRESS.pptx
PRESENTASI HEAT STRESS.pptxPRESENTASI HEAT STRESS.pptx
PRESENTASI HEAT STRESS.pptx
 
HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)
 
HIPERTERMIA
HIPERTERMIAHIPERTERMIA
HIPERTERMIA
 
AFIYAH INGGRET (LAPORAN PRAKERIN).pptx
AFIYAH INGGRET (LAPORAN PRAKERIN).pptxAFIYAH INGGRET (LAPORAN PRAKERIN).pptx
AFIYAH INGGRET (LAPORAN PRAKERIN).pptx
 
kedaruratan medis ksr (1).ppt
kedaruratan medis ksr (1).pptkedaruratan medis ksr (1).ppt
kedaruratan medis ksr (1).ppt
 
Adri 2 cod.scr--
Adri 2 cod.scr--Adri 2 cod.scr--
Adri 2 cod.scr--
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
 

Recently uploaded

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (20)

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

Kedaruratan medis

  • 2. Seseorang yang mengalami kasus medis (dikenal dengan kedaruratan medis) dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih sistem tubuh. Penangan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita ke fasilitas kesehatan. GEJALA DAN TANDA-TANDA KEDARURATAN MEDIS GEJALA : 1. Demam 2. Nyeri 3. Mual, muntah 4. Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali 5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat 6. Sesak atau merasa sukar bernapas 7. Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
  • 3. TANDA : 1. Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung ) 2. Nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat 3. Pernapasan tidak teratur 4. Perubahan keadaan kulit seperti : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering termasuk perubahan warna pada selaput lendir ( pucat, kebiruan, dan terlalu merah) 5. Perubahan tekanan darah 6. Pupil mata sangat lebar atau sangat kecil 7. Bau khas dari mulut atau hidung 8. Terjadinya kejang atau kelumpuhan 9. Mual, muntah, diare
  • 4. Beberapa kasus kedaruratan medis yang mungkin ditemukan: 1. PINGSAN Kamu pasti sudah pernah melihat orang pingsan, misalnya saat lagi upacara, orang yang habis olahraga atau pada saat kecelakaan. KOK PINGSAN? Pingsan dikarenakan: - Reaksi terhadap rasa nyeri - Kelelahan - Kekurangan makanan - Emosi yang hebat - Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup.
  • 5. GEJALA DAN TANDA PINGSAN  Perasaan limbung.  Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.  Lemas, keluar keringat dingin.  Menguap.  Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit  Denyut nadi lambat CARA PENANGANAN 1.Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan 2. Longgarkan pakaian 3. Usahakan penderita menghirup udara segar 4. Periksa cedera lainnya 5. Beri selimut, agar badannya hangat 6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit 7. Bila tidak cepat pulih, maka: - Periksa napas dan nadi - Posisikan stabil 8. Rujuk ke Fasilitas kesehatan
  • 6. 2. PAPARAN PANAS Kedaruratan medis karena paparan panas dapat berupa kejang panas(kram), kelelahan panas, dan sengatan panas. A.Kejang Panas Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada otot tungkai dan perut. Penderita umumnya sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal. GEJALA DAN TANDA 1. Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot tungkai dan perut. 2. Kelelahan 3. Mual 4. Mungkin pingsan
  • 7. CARA PENANGANAN 1. Pindahkan penderita ke tempat teduh / sejuk. 2. Baringkan sampai kejangnya menghilang. 3. Beri minum kepada penderita ( Oralit atau sejenisnya ) 4. Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang tidak berhenti.
  • 8. B.Kelelahan Panas Disebabkan karena kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, dan berakibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi kelelahan panas dapat menjadi sengatan panas. GEJALA DAN TANDA 1. Pernapasan cepat dan dangkal. 2. Nadi lemah. 3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat 4. Pucat, keringat berlebihan. 5. Lemah. 6. Pusing, kadang penurunan respons 7. Lidah kering dan haus
  • 9. CARA PENANGANAN 1. Baringkan penderita ditempat yang teduh 2. Kendorkan pakaian yang mengikat 3. Tinggikan tungkai penderita 20 - 30 cm 4. Beri minum bila penderita sadar 5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
  • 10. C. Sengatan Panas Hal ini terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu, sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi. Masalah ini menjadi lebih kompleks bila penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di tempat yang kelembaban dan ventilasinya kurang baik. Sengatan panas dapat mengancam jiwa. GEJALA DAN TANDA 1. Pernapasan cepat dan dalam. 2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah. 3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan 4. Pupil mata melebar 5. Kehilangan kesadaran 6. Kejang umum atau gemetar pada otot
  • 11. CARA PENANGANAN 1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin. 2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di samping leher. 3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan es ke dalamnya. 4. Rujuk ke fasilitas kesehatan
  • 12. C. PAPARAN DINGIN Biasa disebut dengan hiportemia. Hipotermia dapat terjadi akibat paparan dingin dan menyebabkan suhu tubuh menurun hingga dibawah 35 ◦ C. Ada beberapa hal yang dapat memperburuk hipotermia yaitu : suhu rendah, angin, air, usia penderita, kesehatan penderita, penyakit yang diderita, alcohol, penyalahgunaan obat dan kekurangan makanan . GEJALA DAN TANDA 1. Menggigil / gemetar 2. Terasa melayang 3. Pernapasan cepat nadi lambat 4. Gangguan penglihatan 5. Reaksi mata lambat 6. Alat gerak kaku 7. Pupil mata melebar dan tidak bereaksi 8. Kesadaran menurun
  • 13. CARA PENANGANAN Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman. 1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita. 2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin. 3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada. 4. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering. 5. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan. 6. Pantau tanda vital secara berkala. 7. Rujuk ke fasilitas kesehatan