SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
P3K adalah pemberian pertolongan, perawatan, atau pengobatan sementara dengan tujuan sebagi
berikut :
1. Mencegah bahaya maut
2. Mecegah bahya cacat
3. Meringankan rasa sakit
4. mencegah bahaya infeksi
GANGGUAN UMUM
Gangguan umum terjadi apabila terjadi ada gangguan pernafasan , gangguan dalam peredaran
darah, adanya kesadaran yang menurun.
Macam – macam gangguan umum yang dapat membawa bahaya maut adalah :
1. Lena ( Syncope / Collaps )
Lena disebabkan karena pendarahan ke otak berkurang Misalnya karena :
Emosi yang hebat
a. Rasa nyeri yang hebat
b. Berada dalam ruangan penuh tanpa udara yang segar
c. Keadaan lemah setelah menderita sakit
d. Terlalu banyak mengeluakan tenaga, keringat dan letih terutama bila perut kosong
Gejala yang ditimbulkan pada penderita Misalnya :
a. Gejala Subjektif gejala yang hanya dirasakan oleh penderita saja antara lain :
a) Pusing
b) Mual
c) Mata berkunang – kunang
d) Telinga berdenging
e) Merasa lemas
b. Gejala Objektif gejala yang dapat dilihat dari orang lain antara lain :
a) Keluar keringat dingin
b) Pucat
c) Denyut nadi lemah
Pertolongannya :
Tidurkan terlentang dengan kepala agak direndahkan
Longgarkan pakaian
Beri selimut biar badan hangat kembali
Usahan penderita mendapatkan udara segar
Apabila sudah mendingan atau lebih sadar dapat diberi minuman hangat.
2. Shock ( gugat )
Shock adalah suatu keadaan karena kolepsnya sistem peredaran darah, jantung beserta
kapilernya. Biasanya syok terjadi pada trauma yang berat dengan pendarahan atau kehilangan
cairan yang banyak.
Trauma yang biasa menyebabkan Shock misalnya cedera pada tulang belakang atau reaksi alergi
yang hebat. Pada keadaan Shock terjadi insufisiesi atau ketidakseimbangan suplai darah sehingga
oksigen dan nutrisi ke jaringan terhambat atau berkurang. misalnya :
a. Terjadi pendarahan keluar atau kedalam
b. Luka baker yang cukup luas
Korban biasanya terlihat lemah, cemas, atau gelisah karena suplai oksigen ke otak berkurang.
Denyut nadi meningkat karenakerja jantung meningkat.
Penanganan Shock sendiri sebenarnya untuk mencegah kondisi yang lebih buruk pada diri
korban. Apabila korban yang Shock berat tidak cepat ditangani akan menyebabkan kematian.
Korban yang ditemukan dalam keadaan Shock yang berat sebaiknya segera dievakuasi kerumah
sakit terdekat.
Penanganan Shock harus dilakukan segera mungkin sebelum kita menentukan trauma yang lain,
jaga suhu tubuh korban dengan cara menyelimuti korban dan menghindarkan korban dengan alas
yang dingin. Pada daerah yang temperatur yang tinggi korban harus dilindungi dari sengatan
panas/matahari. Korban Shock dengan penurunan kesadaran atau penurunan ambang rasa nyeri
atau rasa raba harus diteliti akan kemungkinan mempunyai trauma atau cedera yang lainnya.
Penanganan selanjutnya yang harus dilakukan ialah memindahkan korban dengan gerakan yang
minimal untuk memperlancar peredaran darah. Baringkan korban dengan tungkai ditempatkan
lebih tinggi dari kepala.
Gejalanya sebenarnya kelanjutan dari lena Misalnya :
a. Merasa mual, lemas
b. Pucat dan dingin
c. Keringat dingin tampak pada kening
d. Nadi cepat ( lebih besar dari 100 per menit )
e. Pernafasam cepat dan dangkal
f. Bila keadaan bertambah lanjut, maka penderita akan pingsan.
Pertolongannya :
Bebaskan jalan nafas dan pertahankan keadaannya
tentukan pendarahan bila ada, segera atasi untuk mencegah memberatnya syok
jaga suhu tubuh
letakkan korban dalam posisi tungkai berada lebih tinggi dari kepala untuk membantu sirkulasi
darah
hindarkan gerakan yang berlebihan terhadap korban
cek cacat secara rutin tanda vital korban (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu jika peralatan
memungkinkan)
bila korban dalam keadaan sadar, berikan penambahan cairan dengan memberikan minum
(jangan sampai tersedak), dan jaga korban bila muntah
evakuasi korban ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
3. Pingsan
Pingsan adalah kelajutan dari Shock apabila tidak terjadi pertolongan atau penanganan
Pingsan disebabkan oleh :
a. Kekurangan zat asam dalam darah misalnya karena tenggelam atau kelelap dalam air
b. Kerusakan dalam otak Misalnya ; Kena pukulan pada kepala, gegar otak, perdarahan otak
c. Keracunan
d. Terlalu kepanasan atau kedinginan
e. Kehilangan banyak darah
f. Terkena aliran listrik
g. Punya penyakit : Ginjal, Ayan, Kencing manis
Gejalanya :
a. Penderita tidak manyut bila dipanggil/ ditanyatidak mengadakan reaksi terhadap rangsangan
b. Bila dibaring penderita tidak bergerak
c. Pernafasan ada dan denyut nadi dapat diraba.
Pertolongannya :
Baringkan penderita ketempay yang teduh dan udara yang segar
Apabila mukanya merah Kepalanya ditinggikan, apabila mukanya pucat biarkan ia berbaring
tanpa bantal
Pakaiannya agak dilonggarkan
Penderita disadarkan terlebih dahulu
Penderita diselimuti agar tidak kedinginan
Jangan diberi makanan atau minuman terlebih dahulu
Dampingi panderita agar lebih tenang
Bawa ke dokter atau rumah sakit
4. Mati Suri
Mati suri adalah suatu keadaan pingsan dimana pernafasan dan peredaran darah sudah menjadi
tidak mencukupi lagi. Jadi keadaan gawat antara pingsan atau mati. Pernafasan tidak nampak
denyut nadi tidak teraba, biji mata melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran, mukanya
pucat agak kebiru biruan.
Biasanya disebabkan oleh :
a. Karena tidak dapat bernafas misalnya : tenggelam, tercekik, jalan pernafasan tersumabt
b. Mengisap gas / udara beracun
Pertolongannya :
Setelah dibaringkan terlentang, Longgarkan segala pakaian yang dapat menghambat jalan
pernafasan.
Hilangkan barang yang sekiranya dapat menyumbat jalan pernafasan
Mulai segera memberi pernafasan buatan
Mintakan seseorang untuk menghubungi dokter terdekat.
GANGGUAN KHUSUS
Gangguan khusus disebabkan atau terjadi karena kecelakaan. Macam – macam ganguan khusus
adalah :
A. Terjerat
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu :
1. Bebaskan jalan pernafasan yang tertekan dengan memotong tali penjerat leher
2. Kalau nafas tidak lancar mulai melakukan pernafasan buatan
3. Cek peredaran darah
B. Kecelakaan listrik atau tersambar petir
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu
1. Putuskan aliran listrik
2. Lakukan tindakan PATUT, tangan penolong diberi lapisan kertas yang tebal atau sarung
tangan, penolong berdiri diatas bahan yang kering bukan logam , misalnya kayu, selimut, karet
3. Berikan pernafasan buatan
4. Rawat luka baker
C. Tenggelam
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu
1. Harus bertindak cepat ( menolong pasien yang tenggelam diharuskan orang berbakat dalam
renang )
2. Lakukan tindakan PATUT
3. Lakukan pernafasan buatan
4. Lakukan pijat jantung samapi jantung berdenyut sendiri
5. Hangatkan korban
GANGGUAN LOKAL
Macam – macam gangguan local adalah :
A. Luka
B. Patah tulang
C. Terkilir
D. Keracunan
pedoman Penolong:
Pada waktu terjadi kecelakaan, agar kita dapat merencanakan pertolongan yang akan diberikan
dengan baik :
1. Besikap tenang
2. Perhatikan tempat sekitar terjadinya kecelakaan, antara lain :
3. Memperhatikan keadaaan penderita
4. Merencanakan dalam hati cara – cara pertolongan berdasarkan pokok:
Pelaku P3K adalah :
1. Penggolongan
Mereka yang terdekat pada suatu kecelakaan dapat digolongkan dalam :
a. Tenaga profesional seperti ; dokter, Perawat.
b. Tenaga semi profesional seperti KSR, PMR yang terlatih dan memiliki diplomat P3K yang
masih berlaku.
c. Tenga awam
2. Motifasi
Hendaknya tiap memberikan pertolongan didorong oleh keinginan yang luhur , artinya tidak
mengahrap imbalan
3. Sikap dan perilaku
a. Tetap tenang dengan memperhatikan suasana.
b. Kumpulkan keterangan yang perlu dengan cepat dan jelas serta lengkap.
c. Pimpin dan rencanakan penanganan sederhana tetapi tepat guna.
d. Siap melakukan tindakan sesuai prioritas dan jenis cidera.
e. Siap membawa / mengirim korban sesuai tempat pertolongan selanjutnya.
Untuk memudahkan menolong, dikembangkan akronim PATUT yang sekaligus sikap dan
tindakan yang patut dikerjakan pada setiap kecelakaan, Sbb :
P = Penolongan mengamankan diringnya sendiri terlebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa ditempat itu ada kecelakaan .
U = Usahan segera menghubungi Ambulance, dokter, Rumah sakit atau yang berwajib (
misalkan Polisi, atau petugas keamanan setempat )
T = Tindakan pertolongan P3K terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.
KESLAP ( Kesiapan Lapangan )
1. Menghadap dewan juri ( lari – lari kecil yang dilakukan sebelum memasuki Pos)
2. Meletakan peralatan ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera letakan semua
peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Peralatan diletakkan
dibelakang barisan 3 langkah belakang)
3. Luruskan barisan ( ketua memberi komando “ luruskan barisan” )
4. Berhitung ( ketua memberi komando “ berhitung mulai””)
5. Periksa kerapian ( sebelum melakukan periksa kerapian semua anggota bersikap istirahat
ditempat. Komado ini dilakukan oleh ketua, setelah itu memberi aba –aba “ periksa kerapian
laksanakan. Setelah selesai posisi semuanya kembali dalam posisi istirahat ditempat. Dan ketua
memberi aba –aba “ siap gerak )
6. Penghormatan ( Ketua memberi komado penghormatan “ pada dewan juri / pembina hormat
gerak, setelah juri melakukan hormat dan selesai hormat maka, ketua menberi aba – aba tegak
gerak )
7. Laporan ( Laporan inidilakukan ketua, dengan menghadap dewan juri, )
8. Ambil peralatan untuk diperiksa ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera
ambil peralatan untuk diperiksa semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang
siap laksanakan”.Anggota mengambil peralatan yang ada dibelakang barisan dan
memindahkannya kedepan barisan 3 langkah depan barisan )
9. Penghormatan ( Ketua memberi komado penghormatan “ pada dewan juri / pembina hormat
gerak, setelah juri melakukan hormat dan selesai hormat maka, ketua menberi aba – aba tegak
gerak )
10. Doa ( ketua memberi aba-aba kepada semua anggota” berdoa mulai, setelah itu mengucapkan
doa selesai “ )
11. Ambil Peralatan ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera ambil peralatan
untuk diperiksa semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap
laksanakan”.Anggota mengambil peralatan yang ada didepan barisan kemudian balik kanan dan
kembali kebarisannya seperti semula.)
12. Meninggalkan tempat / Pos
Teknik Melewati halang rintang PP
A. Lorong sempit
a. Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari Ambang lorong sempit
b. Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan
benderanya setelah melewatinya
c. Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil
penjajakannya kepada ketua
d. Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong setelah itu
penolong dalam keadaan berdiri. Penderita dirapatkan dalam keadaan miring.
e. Pembawa bendera mulai memasuki lorong empit dengan membawa tandu,setelah itu diikuti
penolong yang membawa penderita. Pada waktu berjalan dilorong sempit harus dengan gerakan
menyamping dan langkah para penolong harus teratur, menutup dan membuka kaki harus
bersamaan
f. Kemudian diikuti anggota lainnya yang membawa peralatan TasP3K, dan lain –lain
g. Setelah melewati lorong sempit penderita dipindahkan kembali ke tandu, sejenak memeriksa
keadaan penderita tandu diangkat dengan tertib dan meneruskan perjalanan
B. Pagar tembok
a. Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari pagar tembok
b. Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan
benderanya setelah melewatinya
c. Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil
penjajakannya kepada ketua
d. Pelaksaan pertama tandu diangkat tingggi oleh 4 orang penolong dengan posisi mendatar,
pegangan tandu depan diletakan pada pagar tembok ± 2 jengkal dari ujung pegangan
e. Pembawa bendera meloncati tembok disusul dengan 2 penolong lainnya bagian depan
pengangkat tandu
f. Setelah melewatinya. 2 penolong tersebut memegang kembali ujung tandu yang diletakkan
pada tembok, kedilakukan gerakan menarik dari depan dan mendorong dari belakang sampai
ujung tandu paling belakang ± 2 jengkal dari ujung pegangan diletakkan pada tembok
g. Kemudian 2 penolong yang mengankat tandu bagian belakang segera meloncati pagar tembok
h. Setelah selesai kembali mengatur posisi seperti semula dalam pengangkatan tandu
i. Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan
C. Gorong – gorong / Urung urung
1. Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari gorong – gorong
2. Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan
benderanya setelah melewatinya
3. Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil
penjajakannya kepada ketua
4. Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong
5. Penderita segera dibaringkan atau ditelungkupkan ( tergantung Pada keadaan lukanya ) diatas
punggung salah satu penolong yang sudah dalam posisi tiarap dan siap memasuki gorong –
gorong. Badan penderita disatukan dan diikat kebadab penolong
6. Pembawa bendera terlebih dahulu dengan memasuki gorong – gorong dengan membawa tandu
melewati gorong, kemudian kembali lagi dengan Posisi merayap , Penolong yang membawa
penderita memegang pambawa bendera kemudian dibantu dengan anggota lainya dibelakang,
serta disusul oleh Anggota lannya yang membawa tas P3K dan lain – lainnya.
7. Setelah melewati semuanya, penderita segera diangkat kembali dan diletakkan ketandu
8. Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan.
D. Bahaya Udara
1. Waktu mendengar tanda bahaya, segera mencari temapat yang sekiranya dianggap aman
2. Tandu penderita segera diletakkan dan para penolong segara tiarap,dan mencari tempat yang
dianggap aman
3. Bagi pembawa bendera, bendera di letakkan / ditutupi pada penderita.
4. Setelah tanda bahaya usai, kembali keposisi semula dan tandu penderita diusung kembali dan
melanjuti perjalanan
E. Ambulance
1. Pembawa bendera menbuka pintu belakang Ambulance
2. Tandu penderita diturunkan dan diletakkan ± 2M agak menyamping sebelah kiri atau kanan
dari pintu ambulance
3. 2 Orang penolong mengeluarkan tandu khusus dari ambulance, persisi didepan ambulance
4. Penderita diangkat oleg 3 orang penolong dan dipindahkan ke tandu khusus ambulance
5. Kemudian tandu khusus tersebut diangkat oleh 4 penolong untuk dimasukkan kedalam
ambulance
6. Selanjutnya tandu bawaan kosong dibawa dimasukkan kedalam ambulance bersama dengan 3
orang penolong lainnya, dan 3 orang penolong tersebut benrtindak untuk sebagai penjaga
penderita
7. 2 orang lain dapat duduk didepan sebelah pengemudi
8. Pintu Ambulance ditutup dengan rapat
F. Rumah sakit
a. Cara menurunkan penderita dari ambulance
a) Pembawa bendera turun terlebih dahulu, membuka pintu belakang ambulan
b) 2 orang lainya turun dari ambulan memegangi tandu dan mebuka kunci roda tandu
c) Satu orang mengeluarkan tandu kosongdan disiapkan disamping kanan/ kiri ambulance
d) Tandu khusus penderita ditarik keluardisambut oleh 2 orang penolong, kemudian diangkat
sama-sama oleh 4 penolongkemduian diletakkan sejajra dengan tandu kosong
e) Penderita diangkat oleg 3 penolong ketandu kosong
f) Dengan 4 orang pebolong tandu penderita dibawa masuk ruangan ruma sakit
b. Cara memindahkan penderita ketempat tidur
a) Swaktu penderita diangkat masuk ruangan rumah sakit , pembawa bendera melapor kepetugas
poliklinik, kemudian segera mengatur dan membereskan tempat tempat tidur
b) Setelah memasuki ruangan penderita diangkat oleh 3 penolong meletakkan ketempat tidur
dengan rapi dan tertu
7 PRINSIP PALANG MERAH INDONESIA
1. KEMANUSIAAN ( HUMANITY )
Ialah Memberikan pertolongan pada korban perang, kecelakaan, ataupun bencana alam, yang
tujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan dan menjamin penghormatan pada
manusia.
2. KESAMAAN ( IMPARTIALITY )
Ialah Tidak membedakan kebangsaan, suku, agama, kedudukan, yang tujuannya meringankan
penderitaan manusia tanpa perbedaan.
3. KENETRALAN ( NEUTRALITY )
Ialah Memberikan pertolongan pada orang yang tak berdaya, walaupun yang ditolong itu adalah
musuh, tidak berarti memihak, tujuan tidak memihak dari blok manapun dalam melakukan
pertolongan.
4. KEMADIRIAN ( INDEPENDENCE )
Ialah bersifat merdeka. Suatu perhimpunan nasional yang membantu pemerintah untuk tugas
kemanusiaan dan tunduk pada hukum negaranya masing – masing, tujuannya untuk
mempertahankan otonominya agar setiap waktu dapat mempertahankan atau bertindak sesuai
dengan prinsip – prinsp kepalang merahan
5. KESUKARELAAN ( VOLUNTARY SERVICE )
Ialah Bersifat suka rela, tujuannya untuk menanamkan rasa ikhlas dalam memberi pertolongan
dan tidak mempunyai hasrat untuk mendapatkan keuntungan.
6. KESATUAN ( UNITY )
Ialah bersifat terbuka bagi seluruh rakyatnya dan harus melaksanakan tugas kemanusian
diseluruh wilayah negaranya.
7. KESEMESTAAN ( UNIVERSALITY )
Palang Merah adalah suatu badan yang tersebar di seluruh dunia dimana perhimpunan itu
mempunyai tanggung jawab dan kewajiban yang sama dengan kegiatan pertolongan sesamanya.
Mars PMI

More Related Content

What's hot (20)

P3k dokter kecil
P3k dokter kecilP3k dokter kecil
P3k dokter kecil
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Dokter kecil
Dokter kecilDokter kecil
Dokter kecil
 
Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmi
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Pertolongan cemas dan
Pertolongan cemas danPertolongan cemas dan
Pertolongan cemas dan
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
 
Medical safety (p3 k)
Medical safety (p3 k)Medical safety (p3 k)
Medical safety (p3 k)
 
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaSukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
 
Balut mitela
Balut mitelaBalut mitela
Balut mitela
 
4.1 Bantu Mula
4.1 Bantu Mula 4.1 Bantu Mula
4.1 Bantu Mula
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
 
P3K
P3KP3K
P3K
 
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
 
Bab 5 luka & patah
Bab 5 luka & patahBab 5 luka & patah
Bab 5 luka & patah
 
Panduan ppgd
Panduan ppgdPanduan ppgd
Panduan ppgd
 
Modul 4 kb 2 penanganan keracunan
Modul 4 kb 2 penanganan keracunanModul 4 kb 2 penanganan keracunan
Modul 4 kb 2 penanganan keracunan
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
 

Similar to Pertolongan pertama pada kecelakaan

Minerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxMinerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxTasyaAmelia37
 
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxBHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxOdesyafar
 
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1Agus Tri
 
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxpertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxSATKALPOKJA4
 
Resusitasi_jantung_paru.ppt
Resusitasi_jantung_paru.pptResusitasi_jantung_paru.ppt
Resusitasi_jantung_paru.pptAndraEkaVirgawan
 
Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)PeriHeriyanto1
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxNuranto4
 
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptxPertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptxPuskesmasBlado2
 
Pertolongan pertama serangan jantung
Pertolongan pertama serangan jantungPertolongan pertama serangan jantung
Pertolongan pertama serangan jantungPranowo Budi Sulistyo
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptxRafaKhan7
 
270079031-Leaflet-P3k.doc
270079031-Leaflet-P3k.doc270079031-Leaflet-P3k.doc
270079031-Leaflet-P3k.docMinarstikesmw
 
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerjapertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerjavaksindo1803
 
Pitam dan pengsan
Pitam dan pengsanPitam dan pengsan
Pitam dan pengsantokey_sport
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02leena leena
 

Similar to Pertolongan pertama pada kecelakaan (20)

Minerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptxMinerescue pada alam terbuka.pptx
Minerescue pada alam terbuka.pptx
 
Kasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 kKasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 k
 
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptxBHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
BHD-Bantuan-Hidup-Dasar.pptx
 
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
 
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptxpertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
pertolongan pertama pada anak saat di sekolah pptx
 
Resusitasi_jantung_paru.ppt
Resusitasi_jantung_paru.pptResusitasi_jantung_paru.ppt
Resusitasi_jantung_paru.ppt
 
Resusitasi_jantung_paru (1).ppt
Resusitasi_jantung_paru (1).pptResusitasi_jantung_paru (1).ppt
Resusitasi_jantung_paru (1).ppt
 
Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
 
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptxPertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
 
Pertolongan pertama serangan jantung
Pertolongan pertama serangan jantungPertolongan pertama serangan jantung
Pertolongan pertama serangan jantung
 
Basic Frist Aid
Basic Frist AidBasic Frist Aid
Basic Frist Aid
 
Kedaruratan medis
Kedaruratan medisKedaruratan medis
Kedaruratan medis
 
Bhd awam
Bhd awamBhd awam
Bhd awam
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx
 
270079031-Leaflet-P3k.doc
270079031-Leaflet-P3k.doc270079031-Leaflet-P3k.doc
270079031-Leaflet-P3k.doc
 
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerjapertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
pertolongan pada kecelakaanndi tempat kerja
 
Pitam dan pengsan
Pitam dan pengsanPitam dan pengsan
Pitam dan pengsan
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
 
Dasar-Dasar P3K.pptx
Dasar-Dasar P3K.pptxDasar-Dasar P3K.pptx
Dasar-Dasar P3K.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Pertolongan pertama pada kecelakaan

  • 1. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) P3K adalah pemberian pertolongan, perawatan, atau pengobatan sementara dengan tujuan sebagi berikut : 1. Mencegah bahaya maut 2. Mecegah bahya cacat 3. Meringankan rasa sakit 4. mencegah bahaya infeksi GANGGUAN UMUM Gangguan umum terjadi apabila terjadi ada gangguan pernafasan , gangguan dalam peredaran darah, adanya kesadaran yang menurun. Macam – macam gangguan umum yang dapat membawa bahaya maut adalah : 1. Lena ( Syncope / Collaps ) Lena disebabkan karena pendarahan ke otak berkurang Misalnya karena : Emosi yang hebat a. Rasa nyeri yang hebat b. Berada dalam ruangan penuh tanpa udara yang segar c. Keadaan lemah setelah menderita sakit d. Terlalu banyak mengeluakan tenaga, keringat dan letih terutama bila perut kosong Gejala yang ditimbulkan pada penderita Misalnya : a. Gejala Subjektif gejala yang hanya dirasakan oleh penderita saja antara lain : a) Pusing b) Mual c) Mata berkunang – kunang d) Telinga berdenging e) Merasa lemas b. Gejala Objektif gejala yang dapat dilihat dari orang lain antara lain : a) Keluar keringat dingin b) Pucat c) Denyut nadi lemah Pertolongannya : Tidurkan terlentang dengan kepala agak direndahkan Longgarkan pakaian Beri selimut biar badan hangat kembali Usahan penderita mendapatkan udara segar Apabila sudah mendingan atau lebih sadar dapat diberi minuman hangat. 2. Shock ( gugat ) Shock adalah suatu keadaan karena kolepsnya sistem peredaran darah, jantung beserta kapilernya. Biasanya syok terjadi pada trauma yang berat dengan pendarahan atau kehilangan cairan yang banyak. Trauma yang biasa menyebabkan Shock misalnya cedera pada tulang belakang atau reaksi alergi yang hebat. Pada keadaan Shock terjadi insufisiesi atau ketidakseimbangan suplai darah sehingga oksigen dan nutrisi ke jaringan terhambat atau berkurang. misalnya : a. Terjadi pendarahan keluar atau kedalam b. Luka baker yang cukup luas Korban biasanya terlihat lemah, cemas, atau gelisah karena suplai oksigen ke otak berkurang. Denyut nadi meningkat karenakerja jantung meningkat. Penanganan Shock sendiri sebenarnya untuk mencegah kondisi yang lebih buruk pada diri korban. Apabila korban yang Shock berat tidak cepat ditangani akan menyebabkan kematian. Korban yang ditemukan dalam keadaan Shock yang berat sebaiknya segera dievakuasi kerumah sakit terdekat. Penanganan Shock harus dilakukan segera mungkin sebelum kita menentukan trauma yang lain, jaga suhu tubuh korban dengan cara menyelimuti korban dan menghindarkan korban dengan alas yang dingin. Pada daerah yang temperatur yang tinggi korban harus dilindungi dari sengatan
  • 2. panas/matahari. Korban Shock dengan penurunan kesadaran atau penurunan ambang rasa nyeri atau rasa raba harus diteliti akan kemungkinan mempunyai trauma atau cedera yang lainnya. Penanganan selanjutnya yang harus dilakukan ialah memindahkan korban dengan gerakan yang minimal untuk memperlancar peredaran darah. Baringkan korban dengan tungkai ditempatkan lebih tinggi dari kepala. Gejalanya sebenarnya kelanjutan dari lena Misalnya : a. Merasa mual, lemas b. Pucat dan dingin c. Keringat dingin tampak pada kening d. Nadi cepat ( lebih besar dari 100 per menit ) e. Pernafasam cepat dan dangkal f. Bila keadaan bertambah lanjut, maka penderita akan pingsan. Pertolongannya : Bebaskan jalan nafas dan pertahankan keadaannya tentukan pendarahan bila ada, segera atasi untuk mencegah memberatnya syok jaga suhu tubuh letakkan korban dalam posisi tungkai berada lebih tinggi dari kepala untuk membantu sirkulasi darah hindarkan gerakan yang berlebihan terhadap korban cek cacat secara rutin tanda vital korban (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu jika peralatan memungkinkan) bila korban dalam keadaan sadar, berikan penambahan cairan dengan memberikan minum (jangan sampai tersedak), dan jaga korban bila muntah evakuasi korban ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. 3. Pingsan Pingsan adalah kelajutan dari Shock apabila tidak terjadi pertolongan atau penanganan Pingsan disebabkan oleh : a. Kekurangan zat asam dalam darah misalnya karena tenggelam atau kelelap dalam air b. Kerusakan dalam otak Misalnya ; Kena pukulan pada kepala, gegar otak, perdarahan otak c. Keracunan d. Terlalu kepanasan atau kedinginan e. Kehilangan banyak darah f. Terkena aliran listrik g. Punya penyakit : Ginjal, Ayan, Kencing manis Gejalanya : a. Penderita tidak manyut bila dipanggil/ ditanyatidak mengadakan reaksi terhadap rangsangan b. Bila dibaring penderita tidak bergerak c. Pernafasan ada dan denyut nadi dapat diraba. Pertolongannya : Baringkan penderita ketempay yang teduh dan udara yang segar Apabila mukanya merah Kepalanya ditinggikan, apabila mukanya pucat biarkan ia berbaring tanpa bantal Pakaiannya agak dilonggarkan Penderita disadarkan terlebih dahulu Penderita diselimuti agar tidak kedinginan Jangan diberi makanan atau minuman terlebih dahulu Dampingi panderita agar lebih tenang Bawa ke dokter atau rumah sakit 4. Mati Suri Mati suri adalah suatu keadaan pingsan dimana pernafasan dan peredaran darah sudah menjadi tidak mencukupi lagi. Jadi keadaan gawat antara pingsan atau mati. Pernafasan tidak nampak denyut nadi tidak teraba, biji mata melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran, mukanya pucat agak kebiru biruan. Biasanya disebabkan oleh : a. Karena tidak dapat bernafas misalnya : tenggelam, tercekik, jalan pernafasan tersumabt b. Mengisap gas / udara beracun
  • 3. Pertolongannya : Setelah dibaringkan terlentang, Longgarkan segala pakaian yang dapat menghambat jalan pernafasan. Hilangkan barang yang sekiranya dapat menyumbat jalan pernafasan Mulai segera memberi pernafasan buatan Mintakan seseorang untuk menghubungi dokter terdekat. GANGGUAN KHUSUS Gangguan khusus disebabkan atau terjadi karena kecelakaan. Macam – macam ganguan khusus adalah : A. Terjerat Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu : 1. Bebaskan jalan pernafasan yang tertekan dengan memotong tali penjerat leher 2. Kalau nafas tidak lancar mulai melakukan pernafasan buatan 3. Cek peredaran darah B. Kecelakaan listrik atau tersambar petir Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu 1. Putuskan aliran listrik 2. Lakukan tindakan PATUT, tangan penolong diberi lapisan kertas yang tebal atau sarung tangan, penolong berdiri diatas bahan yang kering bukan logam , misalnya kayu, selimut, karet 3. Berikan pernafasan buatan 4. Rawat luka baker C. Tenggelam Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu 1. Harus bertindak cepat ( menolong pasien yang tenggelam diharuskan orang berbakat dalam renang ) 2. Lakukan tindakan PATUT 3. Lakukan pernafasan buatan 4. Lakukan pijat jantung samapi jantung berdenyut sendiri 5. Hangatkan korban GANGGUAN LOKAL Macam – macam gangguan local adalah : A. Luka B. Patah tulang C. Terkilir D. Keracunan pedoman Penolong: Pada waktu terjadi kecelakaan, agar kita dapat merencanakan pertolongan yang akan diberikan dengan baik : 1. Besikap tenang 2. Perhatikan tempat sekitar terjadinya kecelakaan, antara lain : 3. Memperhatikan keadaaan penderita 4. Merencanakan dalam hati cara – cara pertolongan berdasarkan pokok: Pelaku P3K adalah : 1. Penggolongan Mereka yang terdekat pada suatu kecelakaan dapat digolongkan dalam : a. Tenaga profesional seperti ; dokter, Perawat. b. Tenaga semi profesional seperti KSR, PMR yang terlatih dan memiliki diplomat P3K yang masih berlaku. c. Tenga awam
  • 4. 2. Motifasi Hendaknya tiap memberikan pertolongan didorong oleh keinginan yang luhur , artinya tidak mengahrap imbalan 3. Sikap dan perilaku a. Tetap tenang dengan memperhatikan suasana. b. Kumpulkan keterangan yang perlu dengan cepat dan jelas serta lengkap. c. Pimpin dan rencanakan penanganan sederhana tetapi tepat guna. d. Siap melakukan tindakan sesuai prioritas dan jenis cidera. e. Siap membawa / mengirim korban sesuai tempat pertolongan selanjutnya. Untuk memudahkan menolong, dikembangkan akronim PATUT yang sekaligus sikap dan tindakan yang patut dikerjakan pada setiap kecelakaan, Sbb : P = Penolongan mengamankan diringnya sendiri terlebih dahulu sebelum bertindak A = Amankan korban dari tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya. T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa ditempat itu ada kecelakaan . U = Usahan segera menghubungi Ambulance, dokter, Rumah sakit atau yang berwajib ( misalkan Polisi, atau petugas keamanan setempat ) T = Tindakan pertolongan P3K terhadap korban dalam urutan yang paling tepat. KESLAP ( Kesiapan Lapangan ) 1. Menghadap dewan juri ( lari – lari kecil yang dilakukan sebelum memasuki Pos) 2. Meletakan peralatan ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera letakan semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Peralatan diletakkan dibelakang barisan 3 langkah belakang) 3. Luruskan barisan ( ketua memberi komando “ luruskan barisan” ) 4. Berhitung ( ketua memberi komando “ berhitung mulai””) 5. Periksa kerapian ( sebelum melakukan periksa kerapian semua anggota bersikap istirahat ditempat. Komado ini dilakukan oleh ketua, setelah itu memberi aba –aba “ periksa kerapian laksanakan. Setelah selesai posisi semuanya kembali dalam posisi istirahat ditempat. Dan ketua memberi aba –aba “ siap gerak ) 6. Penghormatan ( Ketua memberi komado penghormatan “ pada dewan juri / pembina hormat gerak, setelah juri melakukan hormat dan selesai hormat maka, ketua menberi aba – aba tegak gerak ) 7. Laporan ( Laporan inidilakukan ketua, dengan menghadap dewan juri, ) 8. Ambil peralatan untuk diperiksa ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera ambil peralatan untuk diperiksa semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Anggota mengambil peralatan yang ada dibelakang barisan dan memindahkannya kedepan barisan 3 langkah depan barisan ) 9. Penghormatan ( Ketua memberi komado penghormatan “ pada dewan juri / pembina hormat gerak, setelah juri melakukan hormat dan selesai hormat maka, ketua menberi aba – aba tegak gerak ) 10. Doa ( ketua memberi aba-aba kepada semua anggota” berdoa mulai, setelah itu mengucapkan doa selesai “ ) 11. Ambil Peralatan ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera ambil peralatan untuk diperiksa semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Anggota mengambil peralatan yang ada didepan barisan kemudian balik kanan dan kembali kebarisannya seperti semula.) 12. Meninggalkan tempat / Pos Teknik Melewati halang rintang PP A. Lorong sempit a. Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari Ambang lorong sempit b. Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya c. Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua d. Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong setelah itu penolong dalam keadaan berdiri. Penderita dirapatkan dalam keadaan miring.
  • 5. e. Pembawa bendera mulai memasuki lorong empit dengan membawa tandu,setelah itu diikuti penolong yang membawa penderita. Pada waktu berjalan dilorong sempit harus dengan gerakan menyamping dan langkah para penolong harus teratur, menutup dan membuka kaki harus bersamaan f. Kemudian diikuti anggota lainnya yang membawa peralatan TasP3K, dan lain –lain g. Setelah melewati lorong sempit penderita dipindahkan kembali ke tandu, sejenak memeriksa keadaan penderita tandu diangkat dengan tertib dan meneruskan perjalanan B. Pagar tembok a. Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari pagar tembok b. Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya c. Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua d. Pelaksaan pertama tandu diangkat tingggi oleh 4 orang penolong dengan posisi mendatar, pegangan tandu depan diletakan pada pagar tembok ± 2 jengkal dari ujung pegangan e. Pembawa bendera meloncati tembok disusul dengan 2 penolong lainnya bagian depan pengangkat tandu f. Setelah melewatinya. 2 penolong tersebut memegang kembali ujung tandu yang diletakkan pada tembok, kedilakukan gerakan menarik dari depan dan mendorong dari belakang sampai ujung tandu paling belakang ± 2 jengkal dari ujung pegangan diletakkan pada tembok g. Kemudian 2 penolong yang mengankat tandu bagian belakang segera meloncati pagar tembok h. Setelah selesai kembali mengatur posisi seperti semula dalam pengangkatan tandu i. Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan C. Gorong – gorong / Urung urung 1. Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari gorong – gorong 2. Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya 3. Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua 4. Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong 5. Penderita segera dibaringkan atau ditelungkupkan ( tergantung Pada keadaan lukanya ) diatas punggung salah satu penolong yang sudah dalam posisi tiarap dan siap memasuki gorong – gorong. Badan penderita disatukan dan diikat kebadab penolong 6. Pembawa bendera terlebih dahulu dengan memasuki gorong – gorong dengan membawa tandu melewati gorong, kemudian kembali lagi dengan Posisi merayap , Penolong yang membawa penderita memegang pambawa bendera kemudian dibantu dengan anggota lainya dibelakang, serta disusul oleh Anggota lannya yang membawa tas P3K dan lain – lainnya. 7. Setelah melewati semuanya, penderita segera diangkat kembali dan diletakkan ketandu 8. Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan. D. Bahaya Udara 1. Waktu mendengar tanda bahaya, segera mencari temapat yang sekiranya dianggap aman 2. Tandu penderita segera diletakkan dan para penolong segara tiarap,dan mencari tempat yang dianggap aman 3. Bagi pembawa bendera, bendera di letakkan / ditutupi pada penderita. 4. Setelah tanda bahaya usai, kembali keposisi semula dan tandu penderita diusung kembali dan melanjuti perjalanan E. Ambulance 1. Pembawa bendera menbuka pintu belakang Ambulance 2. Tandu penderita diturunkan dan diletakkan ± 2M agak menyamping sebelah kiri atau kanan dari pintu ambulance 3. 2 Orang penolong mengeluarkan tandu khusus dari ambulance, persisi didepan ambulance 4. Penderita diangkat oleg 3 orang penolong dan dipindahkan ke tandu khusus ambulance 5. Kemudian tandu khusus tersebut diangkat oleh 4 penolong untuk dimasukkan kedalam ambulance 6. Selanjutnya tandu bawaan kosong dibawa dimasukkan kedalam ambulance bersama dengan 3 orang penolong lainnya, dan 3 orang penolong tersebut benrtindak untuk sebagai penjaga penderita 7. 2 orang lain dapat duduk didepan sebelah pengemudi 8. Pintu Ambulance ditutup dengan rapat
  • 6. F. Rumah sakit a. Cara menurunkan penderita dari ambulance a) Pembawa bendera turun terlebih dahulu, membuka pintu belakang ambulan b) 2 orang lainya turun dari ambulan memegangi tandu dan mebuka kunci roda tandu c) Satu orang mengeluarkan tandu kosongdan disiapkan disamping kanan/ kiri ambulance d) Tandu khusus penderita ditarik keluardisambut oleh 2 orang penolong, kemudian diangkat sama-sama oleh 4 penolongkemduian diletakkan sejajra dengan tandu kosong e) Penderita diangkat oleg 3 penolong ketandu kosong f) Dengan 4 orang pebolong tandu penderita dibawa masuk ruangan ruma sakit b. Cara memindahkan penderita ketempat tidur a) Swaktu penderita diangkat masuk ruangan rumah sakit , pembawa bendera melapor kepetugas poliklinik, kemudian segera mengatur dan membereskan tempat tempat tidur b) Setelah memasuki ruangan penderita diangkat oleh 3 penolong meletakkan ketempat tidur dengan rapi dan tertu 7 PRINSIP PALANG MERAH INDONESIA 1. KEMANUSIAAN ( HUMANITY ) Ialah Memberikan pertolongan pada korban perang, kecelakaan, ataupun bencana alam, yang tujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan dan menjamin penghormatan pada manusia. 2. KESAMAAN ( IMPARTIALITY ) Ialah Tidak membedakan kebangsaan, suku, agama, kedudukan, yang tujuannya meringankan penderitaan manusia tanpa perbedaan. 3. KENETRALAN ( NEUTRALITY ) Ialah Memberikan pertolongan pada orang yang tak berdaya, walaupun yang ditolong itu adalah musuh, tidak berarti memihak, tujuan tidak memihak dari blok manapun dalam melakukan pertolongan. 4. KEMADIRIAN ( INDEPENDENCE ) Ialah bersifat merdeka. Suatu perhimpunan nasional yang membantu pemerintah untuk tugas kemanusiaan dan tunduk pada hukum negaranya masing – masing, tujuannya untuk mempertahankan otonominya agar setiap waktu dapat mempertahankan atau bertindak sesuai dengan prinsip – prinsp kepalang merahan 5. KESUKARELAAN ( VOLUNTARY SERVICE ) Ialah Bersifat suka rela, tujuannya untuk menanamkan rasa ikhlas dalam memberi pertolongan dan tidak mempunyai hasrat untuk mendapatkan keuntungan. 6. KESATUAN ( UNITY ) Ialah bersifat terbuka bagi seluruh rakyatnya dan harus melaksanakan tugas kemanusian diseluruh wilayah negaranya. 7. KESEMESTAAN ( UNIVERSALITY ) Palang Merah adalah suatu badan yang tersebar di seluruh dunia dimana perhimpunan itu mempunyai tanggung jawab dan kewajiban yang sama dengan kegiatan pertolongan sesamanya. Mars PMI